NORMA & LEMBAGA SOSIAL. fitri dwi lestari

dokumen-dokumen yang mirip
Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

LEMBAGA SOSIAL. Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si

Lembaga Kemasyarakatan. Yesi Marince, S.IP., M.Si

Lembaga Kemasyarakatan

BAB III LEMBAGA SOSIAL

NORMA-NORMA MENGALAMI PROSES

Modul ke: Sosiologi INSTITUSI SOSIAL. Fakultas Psikologi. Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T. Program Studi Psikologi.

PRANATA SOSIAL. Daftar Isi. Pengertian Tujuan & Fungsi Karakteristik / Ciri-ciri Jenis-jenis Kategori Pranata Sosial

LEMBAGA KEMASYARAKATAN (LEMBAGA SOSIAL)

LEMBAGA KEMASYARAKATAN (LEMBAGA SOSIAL)

PERTEMUAN KE 7 POKOK BAHASAN

Nilai dan Norma Sosial

LEMBAGA-LEMBAGA KEMASYARAKATAN STRUKTUR SOSIAL

February 6, 2012 MK. ASKEB KOMUNITAS II : KONSEP DASAR MASYARAKAT : IG. DODIET ADITYA S, SKM

Manusia merupakan mahluk dinamis dalam hakekatnya sebagai mahluk sosial.

VI LEMBAGA SOSIAL. Pengertian

KONSEP-KONSEP POKOK DALAM SOSIOLOGI: KELOMPOK DAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

Nilai & Norma DORIS FEBRIYANTI M,SI

BAB I PENDAHULUAN. baik. Tidak hanya dalam lingkungan keluarga masyarakat juga mempunyai peran

CIRI-CIRI LEMBAGA SOSIAL A. Ciri utama lembaga sosial (J.B. Chitambar) Merupakan seperangkat pola perilaku yg diterima termasuk peranan-peranan dan

SOSIOLOGI PERTANIAN ( )

III NILAI-NILAI DAN NORMA SOSIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Norma Dalam Kehidupan Masyarakat

2. Macam-Macam Norma. a. Norma Kesusilaan

PRANATA SOSIAL PRANATA SOSIAL 163

TUGAS SOSIOLOGI KEAS X PK MAN 1 SURAKARTA MATERI : NILAI DAN NORMA SOSIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MATERI 9 PERILAKU MENYIMPAG SEBAGAI BENTUK PELANGGARAN TERHADAP NILAI DAN NORMA

SOSIOLOGI UMUM (KPM 130)

LEMBAGA KEMASYARAKATAN. Mata kuliah Struktur dan Proses Sosial. Jurusan Pendidikan Sejarah. FPIPS UPI Bandung. Oleh : Drs.

2 Kebiasaan (Folksway) Norma yang menunjukan perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama

BAB II KAJIAN PUSTAKA Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Lampiran 1. SK & KD Mapel IPS Kelas VIII

SEB E U B A U H H MAT A A T KULIAH

BAB II KAJIAN TEORI. Sosiologi berasal dari kata Latin socius yang berarti kawan dan

Pendahuluan Manusia adalah Makhluk Individu Memiliki akal pikiran, perasaan, dan kehendak. Makhluk Sosial Memiliki perilaku etis

STRUKTUR SOSIAL DAN HUKUM

II. TINJAUAN PUSTAKA

2. Fakta Sosial. 3. Tindakan Sosial. A. Sejarah kelahiran sosiologi dan perkembangannya 1. Pengertian Sosiologi

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG

TINJAUAN PUSTAKA. Universitas Sumatera Utara

Inisiasi 3 INDIVIDU DAN MASYARAKAT: KEDUDUKAN DAN PERAN INDIVIDU SEBAGAI PRIBADI DAN SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan dasar, khususnya pada tingkat sekolah dasar memiliki posisi

PENGERTIAN ETIKA PROFESI

Pembahasan 1. Norma 2. Etika 3. Moral 4. Pengertian Etika Profesi 5. Fungsi Kode Etik Profesi

BAB IV. 1. Makna dan Nilai wariwaa dalam adat. Pada umumnya kehidupan manusia tidak terlepas dari adat istiadat,

Pertemuan 1. Pembahasan. 1. Norma 2. Budaya 3. Etika 4. Moral 5. Struktur Etika

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman adat istiadat dalam pelaksanaan perkawinan. Di negara. serta dibudayakan dalam pelaksanaan perkawinan maupun upacara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. interaksi manusia antara lain imitasi, sugesti, simpati, identifikasi, dan empati.

KONSEP KEBUDAYAAN. Kuliah 2 - Geografi Kebudayaan

PERTEMUAN KE 6 POKOK BAHASAN

ETIKA. Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat.

BAB I Tinjauan Umum Etika

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1952 TENTANG PERATURAN DEWAN KEHORMATAN MILITER. Presiden Republik Indonesia,

BAB II. Tinjauan Pustaka. Teori Peran (Role Theory) adalah teori yang merupakan perpaduan

Pengertian Etika. Nur Hidayat TIP FTP UB 2/18/2012

Penduduk, Masyarakat dan kebudayaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan aktif di organisasi kemasyarakatan, mengikuti perkumpulan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Parson Tentang Perubahan Sosial. Perubahan Sosial dalam soejono soekanto (2003), adalah segala

PENGERTIAN HUKUM DAN HUKUM EKONOMI ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM.

Sosiologi. Kelompok & Organisasi Sosial MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 07

HAKIKAT ILMU SOSIAL. Sifat sifat hakikat sosiologi sehingga dinyatakan sebagai ilmu pengetahuan:

BAB I PENDAHULUAN. Harus diakui, memang sulit mencapai keselarasan dalam. iklan yang berhasil memadukan dampak komersial dan sosial budaya, akan

BAB V PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP MITOS DAN NORMA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 3 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PERWAKILAN DESA (BPD) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENGERTIAN DAN NILAI ETIKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Narkotika dan Obat-obatan terlarang (NARKOBA) atau Narkotik,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB II KAJIAN TEORI. "Adat" berasal dari bahasa Arab,عادات bentuk jamak dari عاد ة (adah), yang

RPP PPKn Kurikulum 2013 Kelas VII

I. PENDAHULUAN. dan mencerminkan kehendak rambu-rambu hukum yang berlaku bagi semua subyek

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 45 TAHUN 1990 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kompleks yang perlu mendapatkan perhatian semua orang. Salah satu masalah

MATERI KOMPETENSI DASAR II : HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Nilai, Norma dan Moral. Oleh Rendy Sueztra Canaldhy, S.IP., MPA

HUKUM DAN SISTEM HUKUM DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KONTROL PENGENDALIAN SOSIAL

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

HAK, KEWAJIBAN DAN PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si.

PENTINGNYA ETIKA PROFESI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini merupakan sifat dasar masyarakat. Perubahan masyarakat tiada hentinya, jika

PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

SEGI TIGA KESEIMBANGAN: TUHAN, MANUSIA DAN ALAM RAYA

NOVIYANTI NINGSIH F

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah suasana kehidupan sekarang ini, manusia mengalami kemajuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Disciplina yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang

Kode Etik PNS. Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil adalah pernyataan kesanggupan untuk melakukan suatu keharusan atau tidak melakukan suatu larangan.

Pertemuan ke-1 dan ke-2

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masala

INTERAKSI SOSIAL DAN INSTITUSI SOSIAL

TUGAS NILAI SOSIAL Posted by Nur Irwansyah - 21 Sep :51

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. Lesbi merupakan suatu fenomena sosial yang tidak lagi mampu disangkal

Transkripsi:

NORMA & LEMBAGA SOSIAL fitri dwi lestari

Kelembagaan Sosial sekumpulan norma yang tersusun secara sistematis yang terbentuk dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia yang bersifat khusus. Social institutions as more or less stable structures of statuses devoted to meeting the basic needs of people in a society. Kelembagan sosial sebagai sistem gagasan terorganisasi yang ikut serta dalam perilaku

Robert Maclver Dan C.H. Page Soerjono Soekanto Lembaga Sosial Adalah Prosedur Atau Tata Cara Yang Telah Diciptakan Untuk Mengatur Hubungan Antarmanusia Yang Tergabung Dalam Suatu Kelompok Masyarakat. Himpunan Norma Dari Segala Tingkatan Yang Berkisar Pada Suatu Kebutuhan Pokok Dalam Kehidupan Masyarakat

Fungsi Lembaga Sosial 1. Memberikan pedoman bagi anggota masyarakat, bagaimana mereka harus bertingkah laku atau bersikap didalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat terutama yang menyangkut kebutuhan-kebutuhan. 2. Menjaga keutuhan masyarakat. 3. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial(social control). Artinya, sistem pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku anggotaanggotanya.

4 Tingkatan Norma Cara (Usage) Kebiasaan (Folkways) Tata-kelakuan (Mores) Adat-istiadat (Custom)

Cara (Usage) Menunjuk pada suatu bentuk prilaku. Lebih cenderung kepada hubungan antarindividu dalam masyarakat. Suatu penyimpangan terhadapnya tak akan mengakibatkan hukuman yang berat, akan tetapi hanya sekedar celaan dari individu yang dihubunginya. Misalnya, orang mempunyai cara masing-masing untuk minum pada waktu bertemu. Ada yang minum tanpa mengeluarkan bunyi ada pula yang mengeluarkan bunyi sebagai tanda kepuasannya menghilangkan kehausan.

Kebiasaan (Folkways) Perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama merupakan bukti bahwa orang banyak menyukai perbuatan tersebut. Mempunyai kekuatan mengikat yang lebih besar daripada cara. Con: kebiasaan memberi hormat kepada orang lain yang lebih tua. Bila perbuatan tadi tidak dilakukan, maka dianggap sebagai salah satu penyimpangan terhadap kebiasaan umum dalam masyarakat.

Tata-kelakuan (Mores) Kebiasaan yang dianggap sebagai cara berprilaku dan diterima norma-norma pengatur. Tata kelakuan merupakan alat agar anggota masyarakat menyesuaikan perbuatanperbuatannya dengan tata kelakuan yang baik. Tata kelakuan sangat penting karena alasan-alasan berikut: 1. Tata kelakuan memberikan batas-batas pada perilakau individu atau melarang seseorang anggota masyarakat untuk melakukan suatu perbuatan yang tercela. 2. Tata kelakuan mengidentifikasi individu dengan kelompoknya. 3. Tata kelakuan menjaga solidaritas antar anggota masyarakat. Misalnya, perihal hubungan antara pria dengan wanita, yang berlaku bagi semua orang, dengan semua usia, untuk segala golongan masyarakat.

Adat-istiadat (Custom) Tata kelakuan yang kekal serta kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat dapat meningkat kekuatan mengikatnya menjadi adat istiadat. Anggota masyarakat yang melanggar adat istiadat, akan mendapatkan sanksi yang keras, yang kadang-kadang secara tidak langsung diperlakukan.

masih ada segelintir orang yang masih melanggar norma-norma dalam masyarakat, itu dikarenakan beberapa faktor, diantaranya adalah faktor pendidikan, ekonomi dan lain-lain

Setiap tingkatan di atas memiliki kekuatan memaksa yang semakin besar mempengaruhi perilaku seseorang untuk menaati norma. Begitu pula yang dipaparkan oleh Soemardjan dan Soelaeman (1974) bahwa setiap tingkatan tersebut menunjukkan pada kekuatan yang lebih besar yang digunakan oleh masyarakat untuk memaksa para anggotanya mentaati norma-norma yang terkandung didalamnya.

Jenis-Jenis Norma Agama Kesusilaan Kesopanan Hukum

Norma Agama Adalah suatu norma yang berdasarkan ajaran aqidah suatu agama. Norma ini bersifat mutlak yang mengharuskan ketaatan para penganutnya. Apabila seseorang tidak memiliki iman dan keyakinan yang kuat, orang tersebut cenderung melanggar norma-norma agama.

Norma Kesusilaan Norma ini didasarkan pada hati nurani atau ahlak manusia.

Norma Kesopanan Adalah norma yang berawal dari aturan tingkah laku yang berlaku di masyarakat.

Norma Hukum Adalah perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat (negara). Sangsi norma hukum bersifat mengikat dan memaksa. Melanggar rambu-rambu lalulintas adalah salah satu contoh dari norma hukum.

Norma-norma tersebut diatas, setelah mengalami suatu proses, pada akhirnya akan menjadi bagian tertentu dari kelembagaan social. Proses tersebut dinamakan proses pelembagaan (institutionalization), yaitu suatu proses yang dilewatkan oleh suatu norma yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu kelembagaan social.

Dalam pembentukannya sebagai lembaga kemasyarakatan, norma-norma tersebut mengalami beberapa proses, yaitu: Institutionalization Internalized

Institutionalization Proses yang dilewati oleh suatu norma kemasyarakatan yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu lembaga kemasyarakatan. Sehingga norma-norma kemasyarakatan itu, oleh masyarakat dikenal, diakui, dihargai, dan kemudian ditaati dalam kehidupan sehariharinya.

Internalized Proses tidak berhenti sampai Institutionalization saja, akan tetapi mungkin norma-norma tersebut mendarah daging dalam jiwa anggota-anggota masyarakat

Ciri Umum Lembaga Sosial Menurut Gillin and Gillin: 1. suatu lembaga sosial adalah organisasi pola-pola pemikirab dan pola-pola perilaku yang terwujud melalui aktivitasaktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya 2. Memiliki suatu tingkat kekekalan tertentu 3. Mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu 4. Mempunyai alat-alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan, seperti bangunan, mesin, dan sebagainya 5. Mempunyai lambang-lambang. Contoh: lambang-lambang pada angkatan laut. Angkatan darat, angkatan udara 6. Mempunyai tradisi tertulis dan tidak tertulis

Klasifikasi Tipe-tipe Lembaga Sosial Sudut Perkembangan Sudut Sistem Nilai-nilai yang Diterima Masyarakat Sudut penerimaan masyarakat Dari sudut penyebarannya Dari sudut fungsinya 1. Crescive institutions 2. Enacted institutions 1. Basic institutions 2. Subsidiary institutions 1. Sanctioned-institutions 2. Unsanctioned-institutions 1. General institutions 2. Regulative institutions 1. Operative institutions 2. Restricted institutions

Crescive institutions: lembagalembaga yang secara tak sengaja tumbuh dari adat istiadat Enacted institutions: lembaga yang secara sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu Basic institutions: lembaga sosial yang sangat penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat Subsidiary institutions: lembaga sosial yang dianggap kurang penting hak milik, perkawinan, dan sebagainya lembaga pendidikan, lembaga ekonomi, lembaga politik, dan sebagainya Agama, keluarga, negara Kegiatan rekreasi

Sanctioned-institutions: lembaga-lembaga yang diterima masyarakat Unsanctioned-institutions: lembaga yang ditolak masyarakat Sekolah, perusahaan dagang Penjahat, perampok General institutions: lembaga yang dikenal oleh hampir semua masyarakat di dunia Agama Restricted institutions: lembaga yang hanya dikenal masyarakat tertentu seperti Islam, Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Budha

jenis-jenis lembaga sosial Keluarga Pendidikan Politik Ekonomi Agama