SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

dokumen-dokumen yang mirip
Pemecahan Masalah (problem solving) terdiri atas respon terhadap hal yang berjalan dengan baik, serta terhadap hal yang berjalan dengan buruk dengan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Sistem Pendukung Keputusan. Lecture s Structure. Pengambilan Keputusan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEMS-DSS)

Metode pengambilan keputusan. Ira Prasetyaningrum

*) Sumber: 1. Wikipedia.com 2. Burstein and Holsaple ; (2008)Handbook on Decision Support System 1

Bahasan. 0 Pengambilan Keputusan 0 Konsep DSS 0 Tujuan DSS 0 Model DSS 0 Sistem Pendukung Keputusan Kelompok

PEMODELAN. Model adalah abstraksi dari sesuatu, yang mewakili beberapa fenomena berbentuk objek atau aktivitas.

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

DSS. POKOK BAHASAN Yang akan dibahas pada pertemuan ini adalah : PENDAHULUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Sistem Pengambilan Keputusan, Pemodelan dan Pendukung. Tri, 2017

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN Oleh : Saripudin PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternative tindakan untuk

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN. Sistem Informasi Pariwisata

Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

BAB I PENDAHULUAN PEMECAHAN MASALAH PERORANGAN PARA ANGGOTA KELOMPOK LAIN PERANGKAT LUNAK PENELUSURAN LAPORAN MATEMATIK DATA BASE LINGKUNGAN

Sistem Pendukung Keputusan Manajemen

PEMODELAN. Model adalah abstraksi dari sesuatu, yang mewakili beberapa fenomena berbentuk objek atau aktivitas.

Pertemuan 3 PEMODELAN

Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS Raymond McLeod, Jr. and George Schell

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN. Ign.F.Bayu Andoro.S, M.kom

BAB 5 SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

10. Berikut ini adalah proses-proses pada pemodelan, Kecuali? a. Trial and error dengan sistem Simulasi. b. Optimisasi c. Heuristic.

PENGENALAN MANAJEMEN INFORMASI. Data : gambaran / fakta secara relative yang belum berarti bagi penerimanya.

Decision Support System (DSS)

Pengendalian Manajemen. Pengendalian Operasi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Pengantar Sistem Informasi Berbasis Komputer

BAB III DECISION SUPPORT SYSTEM

Manajemen Pengambilan Keputusan

BAB I Pengenalan Kecerdasan Buatan (Artificial Inteligent / AI ) Created A.Tohir from Dosen Mr.Zulkifli

Proses Pengambilan Keputusan

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining

Part 2. Management Support System (MSS)

Oleh : Anggi Octavia I. ( ) Evanti Andriani ( ) Ristia Astriyani ( )

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan,

Mochammad Eko S, S.T Pertemuan 2 (Proses Pengambilan Keputusan) - Mochammad Eko S, S.T 01/03/2013 1

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan

I R A P R A S E T Y A N I N G R U M

MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM (MSS) FT. UMS

dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.

Sistem Penunjang Keputusan, Pertemuan Ke-3

BAB III LANDASAN TEORI

MANAJEMEN INFORMASI. Manajer mengelola lima sumber daya utama yang ada di perusahaan : 1. Man (Manusia) 2. Material

BAB III LANDASAN TEORI. mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang. menekankan pada komponen atau elemennya.

Model Sistem Umum Perusahaan.

Pengambilan Keputusan dalam keadaan ada kepastian. IRA PRASETYANINGRUM, S.Si,M.T

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai alternatif untuk mencapai suatu tujuan atau beberapa tujuan. untuk membangun rencana kedepan. (Turban dkk.

PENGENALAN PADA MANAJEMEN INFORMASI

Sistem Pakar Dasar. Ari Fadli

P12 AI, ES & DSS. A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

RANGKUMAN SIM BAB 11 MENGELOLA PENGETAHUAN (MANAGING KNOWLEDGE)

9. JENIS-JENIS SISTEM INFORMASI

KECERDASAN BUATAN Artificial Intelligence (AI)

DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) 2005 PRENTICE HALL, DECISION SUPPORT SYSTEMS AND INTELLIGENT SYSTEMS, 7TH EDITION, TURBAN, ARONSON, AND LIANG

BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR 20 BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. pelayanan lengkap terhadap seseorang ataupun kelompok orang yang ingin

Pengantar Teknologi. Informasi (Teori) Minggu ke-06. Sistem Informasi. Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO FAKULTAS ILMU KOMPUTER

ARTIFICIAL INTELLIGENCE / AI (Kecerdasan Buatan)

MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM (MSS)

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK PADA BANK BRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP

MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS Raymond McLeod, Jr. and George Schell

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Berbagai cabang ilmunya telah membantu manusia menyelesaikan pekerjaan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENGANTAR KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLIGENCE)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM) Melwin Syafrizal Dosen STMIK AMIKOM Yogyakarta

Manajemen DSS untuk Pengambilan Keputusan Strategis

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Definisi Sistem

Sistem Informasi Manajemen. Lecture s Structure. Sistem Informasi Manajemen

SISTEM INFORMASI. Menurut Burch dan Grudnitski (1989), kualitas informasi ditentukan oleh 3 faktor yaitu :

Artificial intelligence

Pengenalan Kecerdasan Buatan (KB)

PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN ABSTRAK

Rangkuman SIM Bab 12 MENINGKATKAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN (ENHANCING DECISION MAKING)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I. : Kundang K.Juman, Ir.MMSI : Agar Mahasiswa memahami konsep dasar sistem informasi

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

Management Support System: Scope of Coverage. Presentation from url teknik.unitomo.ac.id/ elearning

Sistem Pendukung Keputusan. Oleh: Ade Sarah H., M.Kom

Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System

BAB X ANALISIS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (SPK) SEMI TERSTRUKTUR

HANDOUT SIM KELOMPOK 1

BAB III LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DI SMA NEGERI 3 GARUT

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

Pertemuan 2 PEMBUATAN KEPUTUSAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKKAN LOKASI UMAH MAKAN YANG STRATEGIS MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR SESI - 1

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI: S1 SISTEM INFORMASI Semester : 6

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PERANAN SISTEM INFORMASI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence sejak pertama kali

Febriyanno Suryana, S.Kom,MM,M.Kom FDA93

SISTEM PAKAR ( EXPERT SYSTEM )

BAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR

Transkripsi:

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Definisi Menurut Mann dan Watson, Sistem Penunjang Keputusan adalah Sistem yang interaktif, membantu pengambilan keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah-masalah yang sifatnya semi terstruktur dan tidak terstruktur. Menurut Maryam Alavi dan H.Albert Napier, Sistem Penunjang Keputusan adalah suatu kumpulan prosedur pemprosesan data dan informasi yang berorientasi pada penggunaan model untuk menghasilkan berbagai jawaban yang dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan. Menurut Litle, Sistem Penunjang Keputusan adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur atupun tidak terstruktur dengan menggunakan data dan model.

Pemecahan Masalah dan Pembuatan Keputusan Pemecahan Masalah (problem solving) terdiri atas respons terhadap hal yang berjalan dengan baik, serta terhadap hal yang berjalan dengan buruk dengan cara mendefinisikan masalah (problem) sebagai kondisi atau peristiwa yang berbahaya atau yang dapat membahayakan perusahaan, atau yang bermanfaat atau dapat memberi manfaat. Pembuatan Keputusan (decision making). Yaitu tindakan memilih diantara berbagai alternatif solusi pemecahan masalah. Keputusan (decision) didefinisikan sebagai tindakan pilihan dan sering kali diperlukan untuk mengambil banyak keputusan dalam proses pemecahan satu masalah saja.

Fase Pemecahan Masalah 4 tahapan dari Herbert A. Simon. Menurut Simonorang yang memecahkan masalah terlibat dalam : Aktivitas Intelijen. Mencari disekitar lingkungan kondisi yang harus dipecahkan. Aktivitas Perancangan. Menemukan, mengembangkan, dan menganalisis tindakan-tindakan yang mungkin dilakukan. Aktivitas Pemulihan. Memilih tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia. Aktivitas Pengkajian. Memeriksa pilihan-pilihan yang lalu.

Kerangka Pikiran Pemecahan Masalah Kerangka berpikir yang berguna dalam pemecahan masalah, yaitu model sistem umum perusahaan dan model delapan elemen lingkungan. Model sistem umum, sebagai kerangka berfikir perusahaan sebagai suatu sistem, yang mengidentifikasi elemen-elemen penting yang harus ada serta aliran data, informasi, dan keputusan yang menghubungkan elemen-elemen tersebut. Model lingkungan untuk memahami lingkungan perusahaan dan interaksi antara perusahaan dan masing-masing elemen dalam bentuk aliran sumber daya.

Elemen Proses Pemecahan Masalah Kebanyakan masalahyang dipecahkan manajer dapat dianggap sebagai permasalahan sistem. Sebagai contoh, perusahaan sebagai suatu sistem yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Atau terdapat masalah dengan sistem persediaan, sistem komisi penjualan, dan seterusnya. Solusi masalah sistem adalah solusi yang membuat sistem tersebut memenuhi tujuannyadengan paling baik.

Elemen Proses Pemecahan Masalah Elemen Sistem Konseptual Permasalahan Standar Informasi Situasi yang diinginkan Situasi saat ini Pemecahan Masalah (Manajer) Alternatif Solusi Batasan Solusi

Memilih Solusi yang Baik Herry Mintzberg seorang ahli teori mamnajemen, telah mengidentifikasi tiga pendekatan. Analisis Evaluasi pilihan-pilihan secara sistematis dengan mempertimbangkan konsekuensi pilihanpilihan tersebutpada tujuan organisasi. Penilaian Proses pemikiran yang dilakukan oleh seorang manajer. Penawaran Negoisasi antara beberapa manajer.

Struktur Permasalahan Seorang manajer dapat memahami beberapa masalah lebih baik dibandingkan yang lain. Masalah mengenai beberapa banyak persediaan yang harus dipesan merupakan sebuah contoh permasalahan yang dapat dipahami dengan baik oleh seorang manajer. Terstruktur (structure problem) terdiri atas unsur dan hubungan antara berbagai elemen yang semuanya dipahami oleh orang yanng memecahkan masalah. Masalah yang tidak terstruktur (unstructured problem) adalah masalah yang tidak memiliki elemen atau hubungan antar elemen yang dipahami oleh orang yang memecahkan masalah. Masalah semiterstruktur (semistructured problem) adalah masalah yang terdiri atas beberapa elemen atau beberapa hubungan yang dipahami oleh si pemecah pemecah dan beberapa yang tidak dapat dipahami.

Jenis Keputusan Herbert A. Simon menemukan metode untuk mengklasifikasikan keputusan. Ia percaya bahwa keputusan terletak pada suatu kontinum. Dengan keputusan yang terprogram pada suatu sisi dan pada suatu yang tidak terprogram disisi yang lain. Putusan terprogram (programmed decision) bersifat relatif dan rutin dalam hal prosedur tertentu digunakan unuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perl;u dianggap de novo (baru) setiap kali terjadi. Keputusan yang tidak terprogram (nonprogrammed decision) bersifat baru tidak terstruktur, dan penuh konsekuensi. Simon menjelaskan bahwa dua jenis keputusan tersebut hanyalah merupakan gambaran hitam putih dari kontinum tersebut dan bahwa kebanyakan masalah terletak diwilayah abu-abu. Namun konsep terprogram dan tidak terprogram penting untuk diketahui, karena masing masing harus ditangani dengan teknik yang berbeda.

TAHAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Menurut Herbert A Simon 1. Tahap pemahaman (intelegenci phace) Merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah. 2. Tahap perancangan (Design Phace) Proses pengembangan dan pencarian alternative tindakan / solusi yang dapat diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang mengetahui keakuratan model dalam meneliti masalah yang ada.

TAHAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN 3. Tahap pemilihan (Choice Phace) pemilihan terhadap diantara berbagai alternative solusi yang dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan / dengan memperhatikan criteria-kriteria berdasarkan tujuan yang akan di capai. 4. Tahap Implementasi (implementation Phace) penerapan terhadap rancangan system yang telah dibuat pada tahap perancanagan serta pelaksanaan alternative tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.

Herbert A Simon yaitu : 1. Keputusan terprogram, keputusan ini bersifat berulang dan rutin, sehingga keputusan tersebut tidak perlu diperlakukan de novo (sbg sesuatu yang baru) tiap kali terjadi. 2. Keputusan tak terprogram, keputusan ini bersifat baru tidak terstruktur dan jarang konsekwen. Tidak ada metode yang pasti untuk menangani masalah ini

Pemodelan Matematika Model adalah abstraksi dari sesuatu. Model mewakili suatu objek atau aktivitas yang disebut entitas (entity). Manajer menggunakan model untuk mewakili permasalahan yang harus diselesaikan. Objek atau aktivitas yang menyebabkan masalah disebut dengan entitas. Terdapat empat jenis model : 1. Model Fisik. Merupakan gambaran tiga dimensi entitasnya. 2. Model Naratif. Merupakan gambaran entitas dengan kata-kata yang terucap atau tertulis. 3. Model Grafis. Merupakan gambaran entitas dengan abstraksi garis, simbol ataubentuk. 4. Model Matematis. Kebanyakan model matematika yang digunakan manajer bisnis sama kompleksnya dengan yang digunakan untuk menghitung EOQ

Kelas Model Matematis Model Matematis dapat diklasifikasikan ke dalam tiga dimensi yaitu : 1. Pengaruh Waktu 2. Tingkat Keyakinan 3. dan Kemampuan untuk Mencapai Optimisasi.

Model Statis atau Dinamis. Model Statis (static model) Tidak melibatkan waktu sebagai salah satu variabel. Model Dinamis (dynamic model) menggambarkan prilaku entitas seiring dengan waktu, seperti gambar bergerak atau film.

Model Probabilitas atau Deterministik Model yang melibatkan probabilitas disebut model probabilitas (probability model). Jika tidak maka model tersebut adalah model deterministik (deterministic model).

Model Optimasi atau Suboptimasi. Model optimasi (optimizing model) Model yang memilih solusi tebaik dan berbagai alternatif yang diterapkan. Model suboptimizing ( suboptimizing model) yang sering sekali disebut model pemuas (satisficing model) memungkinkan seorang manajer untuk memasukan seperangkat keputusan.

Simulasi Tindakan menggunakan model disebut dengan simulasi (simulation). Simulasi terjadi dalam skenariotertentu dan memprediksi dampak keputusan orang yang memecahkan masalah tersebut. Tekhnik Simulasi. Manajer biasanya melakukan model optimisasihanya sekali. Model ini menghasilkan solusi terbaik yang menggunakan skenario tertentu dan variabelvariabel keputusan. Format Output Simulasi. Melibatkan berbagai elemen skenarioa dan variabel keputusan pada layar atau halaman yang sama seperti output merupakan praktik yang baik.

PEMODELAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA ELEKTRONIK Kapabilitas Pemodelan Statis. Baris dan kolom ari lembar kerja elektronik membuatnya ideal untuk digunakan dalam model statis. Kapabilitas Permodelan Dinamis. Lembar kerja sangat sesuai untuk digunakan sebagai model dinamis. Kolom-kolom yang tersedia amat sesuai untk periode waktu, model ini juga model yang sangat sederhana.

Kecerdasan Buatan Kecerdasann Buatan (artificial intelligence- AI) adalah aktivitas penyediaan mesin seperti komputer dengan kemampuan untuk menampilkan perilaku yang akan diaggap sama cerdasnya dengan jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia.

Wilayah AI AI diterapkan didunia bisnis dalam bentuk sistem pakar, jaringan saraf tiruan, algoritme genetik, dan agen cerdas. Sistem Pakar (expert system) adalah program komputer yang berusaha untuk mewakili pengetahuan keahlian manusia dalam bentuk heuristik. Istilah heuristik berasal dari kata yunani eureka, yang berarti menemukan. Heuristik adalah aturan yang menjadi patokan atau aturan untuk menebak dengan baik. Jaringan Saraf Tiruan (Neutral Networks) meniru fisiologi otak manusia. Jaringan ini mampu menemukan dan membedakan pola, sehingga membuatnya amat berguna dalam bisinis siwilayah pengenalan suara dan pengenalan karakter optis.

Algoritme genetik (genetic algorithms) menerapkan proses yang terkuat yang selamat untuk memungkinkan para pemecah masalah agar menghasilkan solusi masalah yang semakin lebih baik. sebagai contoh, bankir investasi dapat menggunakan nya untuk memilih portfolio investasi yang terbaik bagi kliennya. Agen cerdas (intelligent agent) digunakkan untuk melakukan tugas yang berkaitan dengan komputer yang berulang-ulang. Salah satu contoh adalah data, dimana penemuan pengetahuan memungkinkan sistem gudang data untuk mengidentifikasi hubungan data yang sebelumnya tidak di kenal.

Konfigurasi Sistem Pakar Sistem pakar tediri dari empat bagian utama antaralain : 1. Antarmuka Pengguna 2. Basis Pengetahuan (knowledge basis) 3. Mesin Inferensi (inference engine) 4. Mesin Pengembangan

1. Antarmuka Pengguna Memungkinkan manajer untuk memasukan instruksi dan informasi kedalam sistem pakar yang menerima informasi dari sistem tersebut. Intruksi ini menentukan parameter yang mengarahkan sistem pakar dalam prosespemikirannya. Input informasi berbentuk nilai yang dikaitkan dengan penjelasan. Terdapat dua penjelasan : penjelasan dari pertanyaan yang diberikan manajer dan penjelasan mengenai solusi masalah

2. Basis Pengetahuan (knowledge basis). Berisikan fakta yang menggambarkan masalah serta tekhnik penggambaran pengetahuan yang menjelaskan bagaimana fakta bersentuhan secara logis. Istilah Domain masalah (problaim domain) digunakan untuk menggambarkan area permasalahan.

3. Mesin Inferensi (inference engine) Bagian dari sistem pakar yang melakukan pemikiran dengan cara menggunakan isi basis pengetahuan dalam urutan tertentu. Selama konsultasi, mesin inferensi memeriksa aturanaturan basis peengetahuan satu demi satu, dan jika persyaratan satu aturan benar, maka suatu tindakan dilaksanakan. Dalam terminologi sistem pakar, aturan diberhentikan jika tindakan diambil.

4. Mesin Pengembangan Sistem pengembangan, yang digunakan untuk membuat sistem pakar. Ada dua pendekatan yang tersedia : bahasa pemograman dan kerangka sistem pakar. Kerangka sistem pakar (expert system shell) adalah prosesor siap pakai dan dapat disesuaikan untuk masalah tertentu dengan cara menambahkan basis pengetahuan yang sesuai. Cara pikir berbasis kasus (casebased reasoning CBR) pendekatan ini menggunakan data historis sebagai dasar untuk pengidentifikasian masalah dan merekomendasikan solusi.

Sistem Pengambilan Keputusan Konsep GDSS Kelompok Sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok (group decision support system GDSS) adalah sistem berbasis komputer yang membantu sekelompok orang melakukan tugas (atau mencapai tujuan) yang sama dan memberikan antarmuka untuk digunakan bersama. istilah lain juga digunakan untuk menggambarkan aplikasi tekhnologi informasi kedalam situasi kelompok. Istilah lain antara lain sistem pendukung kelompok, kejasama berbantuan komputer, dukungan kerja kolaboratif terkomputerisasi, dan sistem penemuan elektronik. Peranti lunak yang digunakan dalam situasi ini diberi nama groupware.

Letak Lingkungan GDSS GDSS membantu memecahkan masalah dengan cara menyediakan lokasi yang kondusif untuk komunikasi. Jika anggota bertemu pada saat yang bersamaan, maka lokasi ini disebut pertukaran sinkron salah satu contoh adalah pertemuan komite. Jika para anggota bertemu pada watu yang berbeda-beda, maka lokasi ini disebut Pertukaran asinkron salah satu contohnya adalah saling berbalas komunikasi melalui e-mail

Ruang Keputusan Ruang keputusan (decision room) adalah tempat sekelompok kecil orang bertemu langsung. Ruang ini membantu komunikasi melalui kombinasi perabotan, peralatan dan tempat. Peralatan mencakup kombinasi komputer, mikrofon penangkap suara, kamera video, dan layar lebar. Ditengah tengah ruangan terletak konsol fasilitator. Fasilitator adalah seorang yang tugas utamanya adalah menjaga diskusi dijalurnya.

Ukuran Kelompok Lebih Kecil Lebih Besar Bertemu Langsung Ruang Keputusan Sesi Legislatif Kedekatan Para anggota Tersebar Jaringan Keputusan Wilayah lokal Konferensi yang dimediasi komputer

Jaringan Keputusan Wilayah Lokal Jika tidak memungkinkan untuk sekelompok kecil orang untuk bertemu langsung, maka para anggota dapat berinteraksi melalui LAN. Seorang anggota dapat memasukan komentar kedalam komputer dan melihat komentar yang diberikan anggota lain dilayar.

Sesi Legislatif Jika kelompok yang ada terlalu besar untuk suatu ruangan keputusan maka akan dibutuhkan sesi legislatif. Ukuran yang besar akan membatasi komunikasi. Keempatan partisipasi secara rata oleh semua anggota kelompok menjadi berkurang atau waktu yang tersedia akan berkurang. Salah satu solusi untuk masalah ini adalah fasilitator memutuskan materi mana yang harus ditampilkan dilayar untuk dilihat seluruh kelompok.

Konferensi Yang Dimediasi Komputer Beberapa aplikasi virtual memungkinkan komunikasi antara kelompok-kelompok yang besar yang memiliki anggota yang terbesar diberbagai wilayahgeografis. Aplikasi ini secara kolektif dikenal sebagai aplikasi konferensi jarak jauh, yang mencakup konferensi komputer, konferensi audio dan konferensi video.

Meletakan DSS Pada Tempatnya Telah dilihat bagaimana cakupan dukungan keputusan yang diberikan oleh DSS telah meluas dibandingkan ketika Gorry dan Scott-Morton pertama kali mengutarakan ide untuk mengatasi masalah semiterstruktur. Perluasan cakupan ini merupakan saksi keberhasilan DSS. Konsep ini telah bekerja dengan amat baik sehingga para pengembang terus memikirkan fitur-fitur baru untuk ditambahkan.

Kesimpulan Para manajer membuat beragam keputusan dalam proses penyelesaian suatu masalah. Dalam menyelesaikan masalah, manajer melalui empat aktivitas : intelijen, perancangan, pemilihan, dan pengkajian. Dalam mengambil cara pandang sistem dan mengikuti pendekatan sistem, manajer dapat menggunakan model sistem umum suatu perusahaan atau model lingkungan. Tujuan dari mengambil cara pandang sistem adalah memberi kesempatan kepada organisasi untuk bekerja sebagai sistem yang efektif dan efisien.