Deskripsi SEMEN CEPAT GEOPOLIMER DAN METODA PEMBUATANNYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II STUDI PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN ANALISA PERCOBAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI DENGAN TREATMENT HCL SEBAGAI PENGGANTI SEMEN DALAM PEMBUATAN BETON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DRAFTING PATEN. Oleh : Dr. Ir. Bambang Sujanarko, M.M. Sentra HKI Lembaga Penelitian Universitas Lember 2015

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan infrastruktur di tiap-tiap wilayah semakin meningkat, seiring dengan

Amobilisasi Kation Logam Berat Cr 3+ pada Geopolimer Berbahan Baku Abu Layang PT. IPMOMI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

PENAMBAHAN CaCO 3, CaO DAN CaOH 2 PADA LUMPUR LAPINDO AGAR BERFUNGSI SEBAGAI BAHAN PENGIKAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PERAWATAN DAN UMUR TERHADAP KUAT TEKAN BETON GEOPOLIMER BERBASIS ABU TERBANG

Semen (Portland) padatan berbentuk bubuk, tanpa memandang proses

TUGAS AKHIR PEMANFAATAN LUMPUR BAKAR SIDOARJO UNTUK BETON RINGAN DENGAN CAMPURAN FLY ASH, FOAM, DAN SERAT KENAF

KUAT TARIK LENTUR BETON GEOPOLYMER BERBASIS ABU TERBANG (FLY ASH)

KARAKTERISTIK MORTAR DAN BETON GEOPOLIMER BERBAHAN DASAR LUMPUR SIDOARJO

BAB 3 METODOLOGI. Analisis ketahanan..., Niken Swastika, FT UI, Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH VARIASI KADAR SUPERPLASTICIZER TERHADAP NILAI SLUMP BETON GEOPOLYMER

BAB III LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. didukung oleh hasil pengujian laboratorium.

Analisa Kuat Tekan Mortar Geopolimer Berbahan Abu Sekam Padi dan Kapur Padam

BAB III LANDASAN TEORI

KUAT TEKAN MORTAR DENGAN MENGGUNAKAN ABU TERBANG (FLY ASH) ASAL PLTU AMURANG SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KUAT TEKAN BETON GEOPOLIMER DENGAN BAHAN UTAMA BUBUK LUMPUR LAPINDO DAN KAPUR (155M)

TEKNOLOGI BETON JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGGUNAAN AKSELERATOR PADA BETON YANG MENGGUNAKAN PEREKAT BERUPA CAMPURAN SEMEN PORTLAND TIPE I DAN ABU TERBANG

PEMANFAATAN LUMPUR SIDOARJO SECARA MAKSIMAL DENGAN CAMPURAN FLY ASH DALAM PEMBUATAN MORTAR GEOPOLIMER

Hariadi Aziz E.K

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan bahan tambah yang bersifat mineral (additive) yang lebih banyak bersifat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Penambahan Abu Terbang (Fly Ash) Terhadap Kuat Tekan Mortar Semen Tipe PCC Serta Analisis Air Laut Yang Digunakan Untuk Perendaman

PENGARUH MOLARITAS AKTIFATOR ALKALIN TERHADAP KUAT MEKANIK BETON GEOPOLIMER DENGAN TRAS SEBAGAI PENGISI

BAB III LANDASAN TEORI. untuk bangunan gedung, jembatan, jalan, dan lainnya baik sebagai komponen

KUAT TEKAN BETON GEOPOLYMER BERBAHAN DASAR ABU TERBANG (FLY ASH)

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR SEMEN TIPE PORTLAND COMPOSITE CEMENT (PCC) DENGAN PERENDAMAN DALAM LARUTAN ASAM.

MATERIAL BETON DAN PERSYARATANNYA BAB I PENGERTIAN BAHAN BETON

PENGENALAN SEMEN SEBAGAI BAHAN PEMBENTUK BETON. Ferdinand Fassa

Dalam struktur beton biasa agregat menempati kurang lebih 70 sampai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya. 2. Kegunaan dan Keuntungan Paving Block

REAKTIVITAS BERBAGAI MACAM POZZOLAN DITINJAU DARI SEGI KEKUATAN MEKANIK

AMOBILISASI LOGAM BERAT Cd 2+ dan Pb 2+ DENGAN GEOPOLIMER. Warih Supriadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

PENGARUH PENGGUNAAN SOLID MATERIAL ABU TERBANG DAN ABU SEKAM PADA KUAT TEKAN BETON GEOPOLIMER

BAB II LANDASAN TEORI

Sifat Kimiawi Beton Semen Portland (PC) Air Agregat bahan tambah peristiwa kimia PC dengan air hidrasi pasta semen

PENGARUH PENAMBAHAN BORAKS DAN KALSIUM OKSIDA TERHADAP SETTING TIME DAN KUAT TEKAN MORTAR GEOPOLIMER BERBAHAN DASAR FLY ASH TIPE C

II. TINJAUAN PUSTAKA

a. Jenis I merupakan semen portland untuk penggunaan umum yang memerlukan persyaratan persyaratan khusus seperti yang disyaratkan pada jenis-jenis

FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB PEMUAIAN DALAM PEMBUATAN AGREGAT RINGAN GEOPOLIMER BERBASIS LUMPUR SIDOARJO

proporsi perbandingan tertentu dengan ataupun tanpa bahan tambah yang

BAB III LANDASAN TEORI. (admixture). Penggunaan beton sebagai bahan bangunan sering dijumpai pada. diproduksi dan memiliki kuat tekan yang baik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Yufiter (2012) dalam jurnal yang berjudul substitusi agregat halus beton

PASTA RINGAN GEOPOLIMER BERBAHAN DASAR LUMPUR BAKAR SIDOARJO DAN FLY ASH PERBANDINGAN 3:1 DENGAN TAMBAHAN ALUMINUM POWDER dan SERAT ALAM

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beton merupakan fungsi dari bahan penyusunnya yang terdiri dari bahan

II. TINJAUAN PUSTAKA. II. a. Pozolan

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. Beton pada umumnya adalah campuran antara agregat. kasar (batu pecah/alam), agregat halus (pasir), kemudian

PEMBUATAN AGREGAT RINGAN GEOPOLIMER BERBASIS LUMPUR SIDOARJO DAN FLY ASH DENGAN MENGGUNAKAN FOAM AGENT

PEMANFAATAN LUMPUR SIDOARJO UNTUK BATA BETON RINGAN BERSERAT DENGAN BAHAN PENGISI SERAT KENAF

PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN BOTTOM ASH DALAM PASTA SEMEN TERHADAP WAKTU PENGIKATAN AWAL DAN AKHIR

BATA BETON GEOPOLIMER DARI BAHAN FLY ASH LIMBAH PLTU TANJUNG JATI MEMILIKI BANYAK KEUNGGULAN

Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X PENGARUH PENGGUNAAN FLY ASH SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT TERHADAP KUAT TEKAN PAVING BLOCK

Penambahan Abu Ampas Tebu (AAT) dan Limbah Boma Bisma Indra (BBI) untuk Pembuatan Paving Block

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Efek Tipe Superplasticizer terhadap Sifat Beton Segar dan Beton Keras pada Beton Geopolimer Berbasis Fly Ash

BAB I I TINJAUAN PUSTAKA. direkatkan oleh bahan ikat. Beton dibentuk dari agregat campuran (halus dan

Kekurangannya adalah: - Kekuatan tarik yang rendah, keuletan yang rendah dan beberapa penyusutan.

Disusun oleh : Lintas Jalur - S1 Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

BAB III LANDASAN TEORI

KAJIAN TEKNIS DAN EKONOMIS PEMANFAATAN LIMBAH BATU BARA (FLY ASH) PADA PRODUKSI PAVING BLOCK

PENGARUH RASIO AGREGAT BINDER TERHADAP PERILAKU MEKANIK BETON GEOPOLIMER DENGAN CAMPURAN ABU SEKAM PADI DAN ABU AMPAS TEBU

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara membakar secara bersamaan campuran calcareous ( batu gamping )

KETAHANAN DI LINGKUNGAN ASAM, KUAT TEKAN DAN PENYUSUTAN BETON DENGAN 100% FLY ASH PADA JANGKA PANJANG

BAB II DASAR TEORI. drainase berwawasan lingkungan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, Bangunan peresap sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH TERHADAP KUAT TEKAN DAN TARIK PEREKAT BATA RINGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

bersifat sebagai perekat/pengikat dalam proses pengerasan. Dengan demikian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBUATAN BATAKO DENGAN MEMANFAATKAN CAMPURAN FLY ASH DAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN KADAR YANG TINGGI

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB III LANDASAN TEORI

1 Universitas Indonesia

PENGARUH PERSEN HASIL PEMBAKARAN SERBUK KAYU DAN AMPAS TEBU PADA MORTAR TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN SIFAT FISISNYA

PEMANFAATAN BOTTOM ASH SEBAGAI AGREGAT BUATAN

Transkripsi:

1 Deskripsi SEMEN CEPAT GEOPOLIMER DAN METODA PEMBUATANNYA Bidang Teknik Invensi Invensi ini berhubungan dengan komposisi bahan, metode pembuatan dan produk semen cepat (rapid-set high-strength) geopolimer. Lebih khusus invensi ini tidak menggunakan akselerator dan berbahan baku abu terbang yang diaktivasi dengan larutan natrium silikat. 1 2 Latar Belakang Invensi Kebutuhan akan semen cepat (rapid setting cement), yaitu semen yang cepat keras (matang) dan dapat mencapai kekuatan tinggi dalam waktu relatif singkat cukup mendesak, misalnya sebagai bahan semen untuk reparasi landas pacu pesawat, jalan raya yang sibuk, dan jalur busway yang padat. Semen yang memenuhi kebutuhan tersebut sudah dapat diperoleh di pasaran namun dengan harga yang sangat tinggi. Semen yang termasuk dalam kategori ini berbahan dasar magnesium fosfat, Ca sulfoaluminat dan Ca fluoroaluminat. Selain itu, akselerator juga dapat ditambahkan pada semen konvensional (Portland) untuk mempercepat pencapaian kuat optimum. Akselerator yang murah dan umum dipakai adalah garam-garam klorida, namun tidak direkomendasi oleh American Concrete Institute untuk aplikasi pada beton bertulang karena dapat menyebabkan korosi pada tulangan baja. Geopolimer merupakan material polimer anorganik yang tersusun atas atom Si dan Al yang tersusun dalam jaringan 3 dimensi. Material ini memiliki sifat gabungan antara polimer anorganik (plastik) dan keramik. Geopolimer disintesa dari bahan dasar yang berupa senyawa alumina silika dengan aktivator yang berupa larutan alkali silikat. Pelarutan dari alumina silika oleh alkali akan menghasilkan monomer Si(OH) 4 dan Al(OH) 4 yang kemudian akan terpolikondensasi menjadi polimer alkali

2 1 2 3 aluminosilikat yang memiliki struktur jaringan (cross-link) 3 dimensi. Geopolimerisasi merupakan proses aktivasi bahan baku (prekursor) yang berupa silika-alumina dengan aktivator larutan alkali silikat. Prosesnya meliputi pelarutan prekursor dengan aktivator diikuti oleh pengerasan (curing) pada suhu ambien menjadi padatan yang disebut geopolimer. Proses pengerasan geopolimer berbeda dengan pengerasan pada semen Portland yang merupakan proses hidrasi yang bersifat eksotermis. Proses pengerasan pada geopolimer merupakan reaksi polikondensasi yang bersifat endotermis, yang oleh karenanya laju pengerasan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan suhu curing. Invensi sebelumnya yang dikemukakan oleh R.J. Schultz pada tahun 1980 pada paten bernomor US Patent 4,9,33 dengan judul : Rapid setting accelerators for cementitious compositions. Dalam paten tersebut diklaim bahwa suatu campuran yang terdiri dari kaarbonat logam alkali dan garam anorganik besi bermuatan 3+ (ferric ion)kecuali besi fosfat merupakan akselerator untuk ditambahkan pada semen untuk aplikasi sebagai shotcrete atau mortar yang diaplikasikan secara manual. Pada paten ini tidak diklaim kuat tekan yang dicapai produk pada interval waktu tertentu. Pada tahun 1984 Richard Miller memperoleh hak paten bernomor US Patent 4,01,8 dengan judul: Rapid-set lightweight cement. Dalam paten tersebut diklaim bahwa suatu produk semen ringan dapat dibuat dari campuran semen konvensional, debu silika (silica fume), abu terbang cenosphere, partikel SiO2 dan epoxy sebagai akselerator. Produk ini diklaim dapat mencapai kepadatan 90 pon/kaki3 dalam waktu 1 jam serta kuat tarik sebesar 600 psi dan kuat tekan sebesar 6000 psi dalam waktu 24 jam. Ashish Dubey dalam US Patent 6,641,68 dengan judul: Rapid setting cementitious composition mengklaim suatu komposisi campuran yang terdiri dari 3-90 % berat Portland cement ASTM type III; 0- % berat pozolan; -1 % berat semen alumina dan

3 1 1-8 % berat kalsium sulfat anhidrat dapat mengeras dalam waktu singkat untuk dipergunakan dalam pembuatan papan semen. Pada paten ini juga tidak diklaim kuat mekanis produk pada suatu interval waktu. Marianela Perez-Pena dan rekan mengajukan permohonan paten dengan nomor EP 1380 dan US 1,670,427 pada tanggal 6 Juni 07 dengan judul: Very fast setting cement composition. Mereka mengklaim bahwa penambahan senyawa alkanolamine dan fosfat pada campuran / slurry semen Portland, abu terbang, gipsum dan air dengan suhu minimal 90 o F dapat mempercepat pengerasan (setting) dan meningkatkan kuat tekan mula. Metode ini diaplikasikan pada pembuatan papan semen. Pada paten ini tidak diklaim kuat tekan yang dicapai pada interval waktu tertentu. Invensi ini menyediakan pasta semen nonkonvensional (non- Portland) geopolimer tanpa akselerator dan metode pembuatannya. Pasta semen sesuai invensi ini cepat keras dan mencapai kuat tekan sebesar 4 MPa sampai dengan 46 MPa bergantung suhu curing yang dari suhu ruang (28 o C) sampai 10 o C dan waktu curing antara 4 jam sampai dengan 24 jam. Secara umum, kuat tekan meningkat dengan naiknya suhu dan waktu curing. 2 Uraian Singkat Invensi Sesuai invensi ini disediakan suatu komposisi bahan untuk pasta semen cepat non-portland, metode pembuatan dan produk pasta semen cepat non-portland tanpa akselerator. Komposisi bahan sesuai invensi ini terdiri dari kombinasi abu terbang dan larutan natrium silikat, sedangkan metode sesuai invensi ini meliputi langkah-langkah berikut: membuat larutan natrium silikat; mencampurkan larutan natrium silikat dengan abu terbang sampai terbentuk pasta; mencetak pasta dengan menuang pasta ke dalam cetakan dan menutup rapat cetakan dan mengeringkan serta mengeraskan pasta. Produk semen pasta yang dihasilkan dari komposisi dan metode pembuatan sesuai invensi ini memiliki kuat tekan sebesar 4 MPa sampai dengan 46 MPa bergantung suhu curing

4 yaitu dari suhu ruang (28 o C) sampai 10 o C dan waktu curing antara 4 jam sampai dengan 24 jam. 1 2 3 Uraian Lengkap Invensi Bahan baku pasta semen geopolimer terdiri dari abu terbang ASTM kelas F dan C dan larutan natrium silikat. Abu terbang diperoleh dari limbah Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang menggunakan batu bara. Larutan natrium silikat yang dipakai memiliki komposisi sedemikian sehingga pasta geopolimer memiliki rasio molar seperti dicantumkan pada tabel 1. Proses pencampuran dilakukan sebagai berikut: a) Membuat larutan aktivator alkali berupa larutan natrium silikat dalam wadah yang terbuat dari plastik. Setelah terjadi reaksi dalam larutan (ditandai dengan kenaikan suhu), masukkan larutan ini kedalam abu terbang dan kemudian aduk sampai rata sampai membentuk pasta yang plastis. b) Tuang pasta kedalam cetakan, tutup cetakan dengan rapat. c) Pasta dalam cetakan kemudian didiamkan dalam suhu ruang atau dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 40-10 selama 4-24 jam sesuai kuat tekan yang diinginkan. Untuk aplikasi di lapangan, panaskan pasta dengan bantuan blower. Produk pasta semen geopolimer yang dibuat dengan proses seperti diterangkan diatas dapat mencapai kuat tekan rata-rata dengan rentang sebesar 4 sampai dengan 46 dalam rentang waktu 4 sampai 24 jam setelah dicor. Uji tekan dilakukan sesuai standar ASTM C9. Hasil uji tekan pasta dengan komposisi seperti diterangkan diatas ditampilkan dalam tabel 2. Contoh perhitungan komposisi sebagai berikut: Abu terbang sebagai bahan baku akan memiliki komposisi kimia yang bervariasi bergantung pada batubara dan proses pembakarannya di PLTU. Sebagai contoh abu terbang yang dipakai disini memiliki komposisi kimia sesuai tabel 3. Uji komposisi

kimia abu terbang menggunakan teknik fluoresensi sinar-x. Untuk membuat pasta geopolimer dengan rasio molar sesuai dengan tabel 1, rasio abu terbang 7-67 dan larutan natrium silikat adalah 43-33 persen berat, bergantung pada komposisi abu terbang yang digunakan. Sedangkan komposisi larutan natrium silikat dalam persen berat sebagai berikut: NaOH : SiO 2 : H 2 O = 27 : 8- : 6-63. Tabel 1. Rasio molar pasta geopolimer Atom / senyawa Rasio molar Na/Al 0,0-2,29 Si/Al 2,0-9, H 2 O / Na 2 O 23,33-18, SiO 2 / Na 2 O 1.8-1.33 Tabel 2. Hasil uji tekan kubus pasta geopolimer (cm x cm x cm) abu terbang untuk tiap kombinasi suhu dan waktu curing suhu o C Ruang (28) waktu jam Sam pel no Kuat tekan MPa Kuat tekan rata-rata MPa 4 1 4.312 4.442 2 4.702 3 4.312 8 1 9.016 9.147 2 9.408 3 9.016 24 1 12.12 12.021 2 12.12 3 11.76 40 4 1 4..07 2 4. 3 4.9 4 4.66 6.86 6.88 7 4.9 8 4.41 9 4.9 24 1 13.17 13.033 2 14.77 3 14.03

4 12.74 13.72 6 13.72 7 12.42 8 11.76 9.97 0 4 1.38 6.816 2.78 3 4.9 4 4.08.88 6 4.9 7 7.22 8.88 9 6.86 18 1.8 19.927 2 16.66 3 17.64 4 24.0 18.62 6 22.4 7.8 8 17.64 9.8 24 1 1.68 21.048 2 18.914 3 21.6 4 22.4 22.4 6 18.62 7 23.2 8 24. 9 21.6 60 4 1 11.76 11.891 2 12.12 3 11.76 8 1 13.72 14.831 2 1.484 3 1.288 24 1 37.436 36.32 2.38 3 41.16 90 4 1 23.91 26.393 2 27.44 3 27.83 8 1 40.76 34.6 2 34.88 3 28.22 24 1 43.12 43.773 2 4.08 6

7 3 43.12 10 4 1 38.22 39.90 2 40.18 3 40.37 8 1 41.16 46.387 2 43.12 3 4.88 Tabel 3. Contoh Komposisi kimia abu terbang Rumus kimia % berat Kelas F Kelas C Al 2 O 3 2,26 4.23 SiO 2 47,2992 40.6029 S 0,2969 0.8019 K 2 O 0,7009 3.263 CaO,1482 16.4963 TiO 2 1,779 2.1928 MnO 0,1238 1.7687 Fe 2 O 3 16,277 29.818 SrO 2 0,1743 - MgO 2,7074 - ZrO 2-0.2403 1

8 Klaim 1 2 1. Suatu komposisi bahan untuk pasta semen cepat non-portland tanpa akselerator, dicirikan terdiri dari kombinasi abu terbang dan larutan natrium silikat. 2. Suatu komposisi bahan untuk pasta semen cepat non-portland seperti pada klaim 1, dimana persentase masing-masing bahan terhadap campuran dalam persen berat adalah abu terbang sebesar 7-67 dan natrium silikat 43-33. 3. Suatu komposisi bahan untuk pasta semen cepat non-portland seperti pada klaim 1, dimana abu terbang yang digunakan adalah abu terbang yang sesuai dengan standar ASTM kelas F dan C. 4. Suatu komposisi bahan untuk pasta semen cepat non-portland seperti pada klaim 1, dimana komposisi bahan pada larutan natrium silikat dalam persen berat adalah NaOH sebesar 27%; SiO 2 sebesar 8-% dan H 2 O sebesar 6-63.. Suatu komposisi bahan untuk pasta semen cepat non-portland seperti pada klaim 1, dimana komposisi molar atom dan senyama dari pasta semen adalah Na/Al sebesar 0,0-2,29; Si/Al sebesar 2,0-9,; H 2 O/Na 2 O sebesar 23,33-18, dan SiO 2 /Na 2 O sebesar 1,8-1,33. 6. Suatu metode untuk membuat pasta semen cepat non Portland seperti pada klaim-klaim sebelumnya, dimana meliputi langkahlangkah berikut: membuat larutan natrium silikat; mencampurkan larutan natrium silikat dengan abu terbang sampai terbentuk pasta; mencetak pasta dengan menuang pasta ke dalam cetakan dan menutup rapat cetakan; mengeringkan dan mengeraskan pasta. 7. Suatu metode untuk membuat pasta semen cepat non Portland seperti pada klaim 7, dimana mengeringkan dan mengeraskan

9 dilakukan dalam suhu ruang atau dengan memanaskan di dalam oven dengan suhu 40-10 o C selama 4-24 jam. 8. Suatu produk pasta semen cepat non Portland yang dibuat dengan komposisi dan metode seperti pada klaim-klaim sebelumnya, dimana memiliki kuat tekan sebesar 4 MPa sampai dengan 46 MPa bergantung suhu, yaitu antar suhu ruang sampai 10 o C dan waktu curing antara 4 sampai 24 jam. 1 2 3

Abstrak SEMEN CEPAT GEOPOLIMER DAN METODA PEMBUATANNYA 1 Invensi ini berkaitan dengan komposisi bahan untuk pasta semen cepat kering non-portland, metode pembuatan dan produk pasta semen cepat non-portland tanpa akselerator. Komposisi bahan sesuai invensi ini terdiri dari kombinasi abu terbang dan larutan natrium silikat, sedangkan metode sesuai invensi inimeliputi langkah-langkah berikut: membuat larutan natrium silikat; mencampurkan larutan natrium silikat dengan abu terbang sampai terbentuk pasta; mencetak pasta dengan menuang pasta ke dalam cetakan dan menutup rapat cetakan dan mengeringkan serta mengeraskan pasta. Produk semen pasta yang dihasilkan dari komposisi dan metode pembuatan sesuai invensi ini memiliki kuat tekan 4 MPa sampai dengan 46 MPa bergantung suhu curing yaitu dari suhu ruang (28 o C) sampai 10 o C dan waktu curing antara 4 jam sampai dengan 24 jam