PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK N. 3 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Lapran Keuangan Interim Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) N.3 tentang Lapran Keuangan Interim disetujui dalam Rapat Kmite Prinsip Akuntansi Indnesia pada tanggal 24 Agustus 1994 dan telah disahkan leh Pengurus Pusat Ikatan Akuntan Indnesia pada tanggal 7 September 1994. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material (immaterial items) Jakarta, 7 September 1994 Pengurus Pusat Ikatan Akuntan Indnesia Kmite Prinsip Akuntansi Indnesia Hans Kartikahadi Ketua Jusuf Halim Sekretaris Hein G. Surjaatmadja Anggta Katjep K. Abdelkadir Anggta Wahjudi Prakarsa Anggta Jan Hesada Anggta M. Ashadi Anggta Mirza Mchtar Anggta IPG. Ary Suta Anggta Sb Sitrus Anggta Timty Marnandus Anggta Mirawati Sedjn Anggta
Daftar Isi PENDAHULUAN Tujuan Ruang Lingkup [01] Definisi [02] PENJELASAN Pandangan Sehubungan Dengan Lapran Keuangan Interim [03-04] Pelapran dan Pengungkapan [05] Biaya dan Beban [06] Pendapatan dan Beban Musiman [07] Penyisihan Pajak Penghasilan [08] Penghapusan Segmen Usaha, Ps Luar Biasa Transaksi Tidak Biasa dan Tidak Sering Terjadi serta Kewajiban Kntinjen [09-12] Perubahan Akuntansi [13-17] PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.3 LAPORAN KEUANGAN INTERIM [18-24] Penyajian Lapran Keuangan Interim [18-20] Pengungkapan Ringkasan Data Keuangan Interim [21-23] Tanggal Efektif [24]
PENDAHULUAN Tujuan Salah satu karakteristik kualitatif infrmasi keuangan adalah tepat waktu. Infrmasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan eknmi dan untuk menghindari kelambatan pengambilan keputusan tersebut. Dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang menjual surat berharga di pasar mdal, lapran keuangan interim menjadi semakin diperlukan. Pemakai lapran keuangan membutuhkan lapran keuangan perusahaan secepat mungkin untuk memberikan gambaran tentang kegiatan perusahaan. Ruang Lingkup 01 Pernyataan ini berlaku untuk perusahaan yang diwajibkan untuk menyajikan lapran keuangan interim leh peraturan perundangan yang berlaku, misalnya pasar mdal, dan lain-lain. Untuk industri yang telah diatur dalam standar akuntansi keuangan industri yang bersangkutan secara khusus, misalnya perbankan, maka harus mengikuti standar khusus tersebut. Definisi 02 Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini: Lapran keuangan interim adalah lapran keuangan yang diterbitkan di antara dua lapran keuangan tahunan. Lapran keuangan interim: Harus dipandang sebagai bagian yang integral dari peride tahunan. Dapat disusun secara bulanan, triwulanan atau peride lain yang kurang dari setahun dan mencakupi seluruh kmpnen lapran keuangan sesuai standar akuntansi keuangan. PENJELASAN Pandangan Sehubungan dengan Lapran Keuangan Interim 03 Dua pandangan sehubungan dengan lapran keuangan interim adalah sebagai berikut: (a) (b) Pandangan yang menganggap peride interim sebagai dasar peride akuntansi dan menyimpulkan bahwa hasil perasi tiap peride ditentukan dengan cara yang sama seperti pada peride tahunan. Pandangan yang menganggap peride interim sebagai bagian yang integral dengan peride tahunan.
04 Pernyataan ini dikembangkan berdasarkan pandangan kedua yang menganggap lapran keuangan interim sebagai bagian integral dengan peride tahunan. Pelapran dan Pengungkapan 05 Unsur yang sama antara pelapran keuangan interim dengan pelapran keuangan tahunan adalah: Dasar pengakuan pendapatan. Kebijakan akuntansi dasar pelapran pada peride interim, kecuaii jika ada perubahan dalam standar akuntansi. Penyajian pengglngan aktiva sebagai lancar dan tidak lancar, dan kewajiban sebagai jangka pendek dan jangka panjang. Biaya dan Beban 06 Pelapran biaya dan beban diklasifikasikan dalam dua kelmpk yaitu: (a) Beban yang dapat dihubungkan dengan pendapatan ditentukan atas dasar yang sama dengan dasar yang digunakan dalam penyusunan lapran keuangan tahunan kecuali untuk persediaan dengan mdifikasi sebagai berikut: Perusahaan yang dalam peride interim menggunakan estimasi laba ktr dalam menentukan nilai persediaan atau metde lain yang berbeda dengan metde yang digunakan dalam penilaian persediaan akhir tahun, harus mengungkapkan hal tersebut dalam lapran keuangan interim. Perusahaan yang melakukan penilaian persediaan berdasarkan biaya standar tidak perlu melaprkan penyimpangan atau selisih dengan biaya aktual yang terjadi, jika selisih biaya tersebut tidak material atau diharapkan bisa diselesaikan pada akhir tahun. Pengaruh dari penyimpangan yang tidak direncanakan dan tidak diperkirakan harus dilaprkan pada akhir peride interim dengan prsedur yang sama seperti yang digunakan pada akhir tahun. Kerugian yang disebabkan penurunan harga pasar tidak bleh ditangguhkan untuk dibebankan ke peride di luar peride penurunan harga tersebut. Pemulihan harga yang sama bleh diakui sebagai keuntungan pada peride interim selanjutnya, keuntungan yang diakui tidak bleh melebihi kerugian yang telah dibebankan pada peride sebelumnya. (b) Biaya dan beban lain-lain Untuk peride pelapran interim, biaya dan beban lain-lain termasuk biaya prduksi dibebankan atas dasar yang sama seperti peride tahunan.
Pendapatan dan Beban Musiman 07 Lapran keuangan interim memberi gambaran pendapatan dan beban peride interim tersebut. Lapran keuangan interim tertentu diperbandingkan dengan peride sebelumnya memberi manfaat yang lebih besar bagi para pemakai lapran dalam cnth kndisi-kndisi sebagai berikut: Lapran keuangan interim diperbandingkan dengan lapran keuangan interim peride sebelumnya, untuk mengetahui kecenderungan (trend) psisi keuangan dan kinerja. Lapran keuangan interim diperbandingkan dengan interim yang sama dalam peride akuntansi yang lalu untuk mengetahui kecenderungan berulang (cyclical) musiman dari kegiatan usaha. Lapran keuangan interim diperbandingkan dengan lapran keuangan kumulatif dari awal tahun buku sampai dengan tanggal lapran keuangan interim untuk mengetahui kntribusi atau pengaruh peride interim yang dilaprkan pada peride berjalan. Lapran keuangan interim diperbandingkan dengan lapran keuangan tahun buku yang lalu, untuk mendapat gambaran pengaruh dan kinerja interim tersebut terhadap psisi keuangan, kinerja dan arus kas peride akuntansi yang lalu. Penyisihan Pajak Penghasilan 08 Pada akhir tiap peride interim, perusahaan harus membuat taksiran pajak penghasilan untuk dibebankan pada peride interim. Perhitungan pajak penghasilan peride interim harus sesuai dengan kebijakan akuntansi tentang pajak penghasilan yang dianut pada akhir tahun. Penghapusan Segmen Usaha, Ps Luar Biasa, Transaksi Tidak Biasa atau Tidak Sering Terjadi serta Kewajiban Kntinjen 09 Penghapusan segmen usaha, penggabungan usaha, ps luar biasa, dan kejadian yang tidak biasa dan tidak sering terjadi harus dibebankan pada peride interim saat terjadinya dan tidak bleh dibebankan pada peride lain. 10 Ps luar biasa harus diungkapkan secara terpisah dan dimasukkan dalam lapran laba rugi peride interim saat ps luar biasa terjadi. Dalam menentukan materialitas, ps luar biasa harus dihubungkan langsung dengan estimasi pendapatan tahunan. 11 Peristiwa atau kejadian yang tidak biasa dan tidak sering terjadi dan berpengaruh material terhadap hasil perasi tetapi tidak dapat dikelmpkkan dalam ps luar biasa juga harus dilaprkan dan diungkapkan secara terpisah dalam lapran laba rugi peride interim. 12 Kewajiban kntinjen dan ketidakpastian lain yang diperkirakan dapat mempengaruhi kewajaran penyajian data keuangan pada tanggal neraca harus diungkapkan dalam lapran keuangan interim dengan cara yang sama seperti dalam lapran keuangan tahunan. Pengungkapan tersebut harus diulang dalam lapran keuangan interim berikutnya dan dalam lapran keuangan tahunan sampai kewajiban kntinjen itu terselesaikan.
Perubahan Akuntansi 13 Perubahan akuntansi dalam peride interim yang memerlukan penyesuaian harus dtilaprkan dalam peride interim saat perubahan itu terjadi dengan cara yang sama seperti yang dilaprkan dalam lapran keuangan tahunan sebagaimana yang diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan N.25 tentang Laba atau Rugi Bersih untuk Peride Berjalan, Kesalahan Mendasar dan Perubahan Kebijakan Akuntansi. 14 Perusahaan berkewajiban mengungkapkan dalam catatan atas lapran keuangan bila mengetahui akan ada perubahan akuntansi dalam peride lapran keuangan interim berikutnya. 15 Lapran keuangan interim harus menunjukkan perubahan akuntansi; (a) (b) yang terjadi pada peride interim yang dilaprkan, yang terjadi pada peride interim sebelumnya dalam tahun buku yang sama, bila berpengaruh material pada peride interim yang dilaprkan. 16 Bila dimungkinkan, perusahaan sebaiknya melakukan perubahan akuntansi dalam peride interim pertama dari suatu tahun buku. Perubahan akuntansi yang dilakukan setelah peride interim pertama dalam satu tahun buku cenderung mengaburkan hasil usaha dan menyulitkan pengungkapan infrmasi keuangan. 17 Dalam menentukan materialitas pelapran pengaruh kumulatif dari perubahan akuntansi atau kreksi kesalahan, jumlah yang ada harus dihubungkan dengan estimasi pendapatan setahun penuh dan kecenderungan laba pada peride interim berikutnya dalam tahun buku yang sama. Perubahan yang material bila dikaitkan dengan suatu peride interim tetapi tidak material bila dikaitkan dengan estimasi pendapatan setahun penuh atau dengan kecenderungan laba harus diungkapkan secara tersendiri dalam peride interim tersebut. PERNYATAAN Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan N.3 terdiri dari paragraf 18-24. Pernyataan ini harus dibaca dalam knteks paragraf 1-17. Penyajian Lapran Keuangan Interim 18 Pernyataan ini berlaku untuk perusahaan yang diwajibkan untuk menyajikan lapran keuangan interim leh peraturan perundangan yang berlaku, misalnya pasar mdal, dan lain-lain. Untuk industri yang telah diatur dalam standar akuntansi keuangan industri yang bersangkutan secara khusus, misalnya perbankan, maka harus mengikuti standar khusus tersebut. 19 Lapran keuangan interim meliputi neraca, lapran laba rugi dan sald laba interim, lapran arus kas dan catatan atas lapran keuangan. Lapran keuangan interim harus disajikan secara kmparatif dengan peride yang sama tahun sebelumnya. Perhitungan laba-rugi interim harus mencakup peride sejak awal tahun buku sampai dengan peride interim terakhir yang dilaprkan (year-t-date).
20 Lapran keuangan interim harus mengglngkan aktiva sebagai kelmpk lancar dan tidak lancar, dan kewajiban sebagai kelmpk jangka pendek dan jangka panjang sesuai lapran keuangan tahunan. Kalau suatu aktiva dan kewajiban dapat atau harus direalisasikan dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal neraca interim, maka aktiva tersebut diglngkan sebagai lancar; atau kewajiban tersebut diglngkan sebagai jangka pendek; kalau tidak aktiva tersebut diglngkan sebagai tidak lancar atau kewajiban tersebut diglngkan sebagai jangka panjang. Khusus untuk perusahaan tertentu seperti bank dan asuransi yang mempunyai metde khusus dalam pengglngan aktiva, maka pengglngan aktiva harus dilakukan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku. Pengungkapan Ringkasan Data Keuangan Interim 21 Apabila perusahaan melaprkan ringkasan infrmasi keuangan pada tanggal lapran keuangan interim, data berikut merupakan data minimum yang harus dilaprkan: pendapatan atau penjualan ktr, beban, estimasi pajak penghasilan, ps luar biasa (termasuk pengaruh terhadap pajak penghasilan yang terkait), pengaruh kumulatif perubahan akuntansi, perubahan akuntansi dan laba bersih; data laba bersih per saham untuk setiap peride interim yang disajikan; pendapatan dan beban musiman; perubahan yang penting dalam taksiran pajak penghasilan; pelepasan suatu segmen usaha, ps luar biasa, transaksi tidak biasa dan tidak sering terjadi; kewajiban kntinjen; perubahan akuntansi; dan perubahan yang material pada unsur lapran arus kas. 22 Suatu perubahan kebijakan akuntansi harus diterapkan secara retrspektif dengan melaprkan jumlah setiap penyesuaian yang terjadi yang berhubungan dengan peride sebelumnya sebagai suatu penyesuaian pada sald laba awal peride (retained earnings), kecuali jika jumlah tersebut tidak dapat ditentukan secara wajar. Infrmasi kmparatif harus dinyatakan kembali, kecuali jika untuk melaksanakannya dianggap tidak praktis. Pengaruh perubahan akuntansi terhadap hasil keuangan untuk peride interim pada peride interim berikutnya harus diungkapkan.
23 Lapran keuangan interim terakhir, misalnya triwulan keempat tidak perlu disusun karena pada dasarnya lapran keuangan tersebut dapat digantikan dengan lapran keuangan tahunan. Dalam hal lapran keuangan interim triwulan keempat hendak diterbitkan, maka penerbitannya dilakukan bersamaan dengan penerbitan lapran keuangan tahunan. Di samping itu, isi dari lapran keuangan interim triwulan keempat harus merupakan selisih dari lapran keuangan tahunan dan lapran keuangan interim sebelumnya tahun yang bersangkutan. Tanggal Efektif 24 Pernyataan ini berlaku untuk penyusunan lapran keuangan interim yang mencakupi peride lapran yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 1995. Penerapan lebih dini sangat dianjurkan.