BAB I PENDAHULUAN. cepat. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan perusahaan baik dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. jenis dan merek minuman dalam kemasan yang beredar di pasar. Iklim indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tropis menjadi salah satu penyebab masyarakat banyak

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini telah mengakibatkan persaingan di antara berbagai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pasar Indonesia. Minuman Isotonik Pocari Sweat merupakan minuman Isotonik

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2013). Adapun sektor-sektor yang termasuk ke dalam industri minuman

BAB I PENDAHULUAN. cairan tubuh yang hilang karena aktivitas sehari-hari. Cairan isotonik adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, ransangan, atau kombinasi. Merek

BAB I PENDAHULUAN. ini konsumen bebas memilih produk dan merek apa yang akan dibelinya.

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia industri di Indonesia sedang berkembang dengan pesatnya. Hal ini dapat

I. PENDAHULUAN. Olah raga merupakan suatu gaya hidup sehat yang harus dibiasakan sejak kecil agar

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena UKDW

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

2016 ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN HYDRO COCO DENGAN MENGGUNAKAN METODE EPIC MODEL UNTUK MENINGKATKAN BRAND AWARENESS:

BAB I PENDAHULUAN. Pada kondisi pasar seperti sekarang ini, kosumen memiliki. berbagai alasan memilih suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menyebabkan terjadinya perdagangan bebas yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan di dunia bisnis saat ini terbilang sangat ketat. Apalagi di era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapannya. Sehingga berakibat pelanggan akan lebih cermat dan pintar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada masa ini persaingan bisnis di dunia pemasaran semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. maka keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan besar pula.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi yang berkembang pesat saat ini mengakibatkan

perkembangan industri makanan dan minuman secara keseluruhan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Sejarah Perusahaan

@UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan zaman saat ini membuat orang- orang menyukai halhal

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari tingginya kebutuhan masyarakat akan kepraktisan minuman dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan kehidupan yang relatif konsumtif disertai dengan

I. PENDAHULUAN. Sudah lama sektor consumer goods diwarnai ingar-bingar produk baru

salah satunya melalui media periklanan. Iklan memiliki dampak yang luas bagi khalayak serta dapat dikemas sedemikian rupa, sehingga produk yang ditawa

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA MINUMAN ISOTONIK POCARI SWEAT DI SURABAYA SKRIPSI. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Di era modernisasi dan globalisasi seperti sekarang ini teknologi komunikasi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan

BAB I PENDAHULUAN. besar tetapi perusahaan kecil atau perusahaan pemula juga menerapkan

I. PENDAHULUAN. [28 Februari 2011] 1 Makanan dan Minuman

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi pemasaran. produk tersebut dipasaran. Salah satunya adalah bagaimana perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP MINAT BELI HANDPHONE MOTOROLA DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya pesaingan dalam era globalisasi sekarang ini, semakin banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat dapat membawa perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis merupakan salah satu jenis lingkungan yang harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan Negara yang potensial dalam memasarkan suatu

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pasar membuat konsumen menjadi semakin kritis dan teliti dalam membeli sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan dunia usaha berjalan sangat pesat, banyak bidang

BAB I PENDAHULUAN. selalu bersaing dalam menarik konsumen. Para pengusaha sebagai produsen harus saling

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian yang demikian pesat, didukung dengan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan, sehingga tujuan dari perusahaan tersebut dapat tercapai. Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan berusaha menyusun strategi pemasaran yang dapat. kebanyakan di antaranya menggunakan media media yang sama dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. minat konsumen di dalam perdagangan internasional. dibutuhkan adanya promosi yang efektif, harga yang kompetitif dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media

I PENDAHULUAN. Tuntutan akan produk yang beragam dan terus-menerus berkembang membuat pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang

BAB I PENDAHULUAN. tampilkan setiap harinya, baik melalui tayangan televisi dan media massa

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. dalam mempromosikan produknya kepada konsumen. perusahaan bertujuan akhir yang sama yaitu untuk memperoleh keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Hal tersebut ditandai

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan

I. PENDAHULUAN. sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat mendorong

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN. industri sepatu membuat para pengusaha saling membuat strategi dan inovasi, selain

BAB I PENDAHULUAN. dan bersaing agar produknya menjadi unggulan. Banyak cara yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Sehingga menimbulkan persaingan-persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan kemajuan teknologi, dunia bisnis saat ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu memberikan kepuasan kepada konsumen, misalnya

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. terdapat 8 (delapan) merek produk minuman isotonik yakni, Pocari Sweat, Mizone,

BAB 1 PENDAHULUAN. Honda PT Ekajaya Karunia Abadi Surabaya berusaha melakukan kebijakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi pasar, pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi perdagangan pasar maka. kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan keuntungan kompetitif yang berkelanjutan. unsur-unsur tersebut yang membantu untuk mengenali produk-produk sebuah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan dewasa ini telah masuk dalam era baru, dimana menonton

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya perusahaan didirikan adalah untuk menggabungkan semua

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Bab 1. Pendahuluan. teknologi terutama dalam bidang telekomunikasi, informasi dapat tersebar dengan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi sebagian masyarakat untuk melakukan komunikasi. Handphone pada

ANALISIS BAURAN PEMASARAN PENGARUHNYA DALAM UPAYA MENCIPTAKAN LOYALITAS PELANGGAN PADA TOSERBA LARIS KARTASURA

I. PENDAHULUAN. manusia akan suatu produk menjadi semakin beragam. Hal inilah yang

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan satu dengan perusahaan lainnya, baik perusahaan yang bergerak di

BAB 1 PENDAHULUAN. dan inovatif untuk menciptakan suatu bisnis yang berkelas dan bisa bersaing dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam era globalisasi. Ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru baik

BAB I PENDAHULUAN. paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah mencatat

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha dan bisnis di dunia khususnya di Indonesia semakin cepat. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan perusahaan baik dari negara lain yang mengembangkan sayapnya di Indonesia maupun perusahaan lokal yang mencoba keberuntungannya dalam menjalankan suatu bisnis. Perkembangan tersebut tidak lepas dari adanya pengaruh globalisasi. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke empat tentunya merasakan dampak yang cukup terasa dari paparan globalisasi. Bidang ekonomi, politik, sosial, dan budaya menjadi bidang bidang yang terkena arus globalisasi. Globalisasi juga membawa persaingan yang ketat dan dinamis. Perusahaan perusahaan dihadapkan dengan tingginya tingkat persaingan baik antar industri maupun lintas industri. Situasi ini menyebabkan perusahaan harus lebih memahami betul lingkungan persaingannya. Perusahaan membutuhkan strategi strategi yang tepat untuk memenangkan persaingan. Langkah awal yang dapat dilakukan perusahaan dalam menghadapi persaingan adalah dengan menerapkan bauran pemasaran sebagai strategi utama dalam memasarkan produk maupun jasanya. Pendapat ini diperkuat dengan pandangan Assauri (2011) dalam Wowor (2013) yang menjelaskan tentang bauran 1

pemasaran (marketing mix). Menurutnya bauran pemasaran adalah kombinasi dari kegiatan kegiatan atau variabel variabel yang menjadi inti dari strategi dan sistem pemasaran. Variabel tersebut dapat dikendalikan oleh perusahaan yang bertujuan untuk mempengaruhi reaksi dari para konsumen dan pembeli. Bauran pemasaran dikategorikan menjadi empat variabel. Variabel variabel tersebut adalah produk (product), harga (price), tempat atau lokasi (place), dan promosi (promotion). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan variabel produk khususnya kualitas produk dan variabel promosi yang secara spesifik mengarah ke iklan televisi menjadi variabel independen dalam penelitian ini. Produk adalah kombinasi dari berbagai barang dan jasa yang ditawarkan kepada pasar sasaran oleh perusahaan (Kotler & Armstrong, 2004 dalam Purnama & Hendra, 2012). Dalam pengembangan suatu produk, perusahaan wajib menentukan kualitas produk yang akan berpengaruh pada posisi produk tersebut di pasar sasaran. Pembentukan kualitas produk juga menjadi langkah penting agar perusahaan, khususnya produk perusahaan, dapat bersaing di pasaran. (Garvin, 1998; Ziethaml, 1988 dalam Kurniawan, Santoso & Dwiyanto, 2007). Kualitas juga dapat di definisikan sebagai strategi pemasaran untuk membangun kepuasan konsumen, dimana kepuasan konsumen akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Hal ini di perkuat dengan pandangan Buzzel & Gale (1987) dalam Kurniawan, Santoso & Dwiyanto (2007) bahwa kualitas produk menjadi faktor penting untuk mempengaruhi kinerja jangka panjang perusahaan. Untuk mencapai 2

kepuasan konsumen yang pada gilirannya meningkatkan kinerja perusahaan, perusahaan harus mampu menginformasikan kualitas produk yang dimilikinya ke masyarakat luas. Oleh karena itu, penggunaan media promosi harus digunakan oleh perusahaan. Promosi adalah suatu aktivitas yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang keunggulan produk dan untuk menarik pelanggan sasaran agar membelinya (Kotler & Armstrong, 2004 dalam Purnama & Hendra, 2012). Salah satu bentuk promosi adalah lewat periklanan khususnya iklan media televisi. Periklanan adalah suatu bentuk promosi nonpersonal atas ide, jasa ataupun barang yang memerlukan pembayaran (Kotler & Armstrong, dalam Wibowo & Karimah, 2012). Seiring perkembangan zaman, iklan televisi menjadi salah satu saluran promosi yang diperhitungkan dan banyak digunakan oleh perusahaan perusahaan. Disamping karena keunggulannya menjangkau penonton dalam jumlah yang besar, iklan televisi juga sangat membantu dalam menjangkau target pasaran yang tersegmentasi lewat program program di televisi (Nguyen, 2014). Karena keunggulan diatas membuat perusahaan perusahaan yang bergerak di industri periklanan bertumbuh cukup pesat. Semakin banyak perusahaan yang melihat keunggulan dari iklan televisi maka semakin banyak pula perusahaan menggunakan iklan televisi untuk mempromosikan produknya. Maraknya penggunaan televisi sebagai media promosi oleh perusahaan, hal tersebut telah mengarahkan para audiens untuk berusaha menghindari iklan 3

televisi. Krugman et.al (1995) dalam Nguyen (2014) menyatakan selama iklan televisi berlangsung, tingkat kontak audiens terhadap iklan televisi menurun sebesar 47% dengan 53% audiens membagi perhatian dari iklan tersebut dan hanya 7% audiens yang memberikan perhatian penuh pada suatu iklan televisi. Kecenderungan audiens untuk menghindari kontak dengan iklan televisi semakin diperkuat dengan munculnya fenomena perpindahan saluran (zapping). Fenomena ini muncul karena hadirnya remote control yang melengkapi kemudahan dalam menonton televisi. Selain memudahkan untuk menonton televisi, remote - control memberikan kemudahan bagi pengguna dalam mengubah saluran televisi untuk menghindari iklan iklan televisi yang dianggap membosankan dan tidak berguna. Di sisi lain, iklan televisi menghadapi saingan yang cukup berat yaitu dengan iklan internet. Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) dalam tekno.liputan6.com telah mengeluarkan hasil riset terbarunya terkait jumlah pengguna internet di Indonesia. Jika disesuaikan dengan total populasi penduduk di Indonesia, menurut Badan Pusat Statistik yang mencapai 252,5 juta jiwa, pengguna internet di tahun 2014 kemarin meningkat ke angka 88,1 juta dari sebelumnya di kisaran 71,9 juta di tahun 2013. Angka tersebut diperkirakan semakin meningkat tiap tahunnya. Lembaga riset E-marketer dalam tekno.kompas.com melakukan penelitian untuk memberikan gambaran mengenai proyeksi pertumbuhan jumlah pengguna internet di Indonesia. Berdasarkan hasil proyeksinya, di tahun 2017 diperkirakan jumlah 4

pengguna internet di Indonesia mencapai 112 juta jiwa mengalahkan Jepang yang hanya diperkirakan sebanyak 105,4 juta. Dengan peningkatan jumlah pengguna internet yang cukup cepat diatas dan diringi dengan perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia yang semakin sibuk, membuat keefektifan iklan televisi semakin dipertanyakan. Masyarakat Indonesia semakin memiliki sedikit waktu untuk menonton televisi dan lebih banyak waktu untuk menggunakan laptop atau handphone yang tekoneksi ke internet untuk hiburan dan menyelesaikan pekerjaannya. Melihat fenomena fenomena diatas, peranan iklan televisi dalam menginformasikan kualitas dari suatu produk dan untuk menarik minat beli konsumen juga semakin dipertanyakan. Meskipun penelitian penelitian yang dilakukan oleh Sundalangi, Mandey & Jorie (2014); Kurniawan, Santoso & Dwiyanto (2007); Nguyen (2014); Nurmala (2011); Andriyanto (2010) dan Arista & Astuti (2011) berhasil membuktikan pengaruh iklan televisi yang cukup signifikan terhadap minat beli konsumen, peneliti termotivasi untuk memberikan kajian lebih lagi mengenai keefektifan iklan televisi dalam menginformasikan kualitas produk dan menarik minat beli konsumen. Perkembangan industri makanan dan minuman (food and beverages) di Indonesia menjadi salah satu industri yang maju dengan pesat. Hal ini ditandai dengan beragam inovasi pada produk makanan dan minuman. Produk produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) tidak lepas dari beragam inovasi. Pocari Sweat 5

termasuk dalam industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dan menjadi produk yang diteliti dalam penelitian ini. Pocari Sweat menjadi pioner dalam industri minuman isotonik. Pocari Sweat diproduksi pada tahun 1989 oleh PT. Amerta Indah Otsuka Indonesia. Dalam perkembangannya Pocari Sweat semakin digemari oleh banyak kalangan. Hal ini terjadi karena perubahan gaya hidup dan peningkatan mobilitas orang orang, dan Pocari Sweat hadir untuk melengkapi gaya hidup tersebut lewat mengganti cairan tubuh yang hilang. Dengan manfaat tersebut Pocari Sweat berhasil menjadi top brand dari tahun 2010 2014. Survey yang dilakukan Top Brand ini memberikan hasil berupa Top Brand Index (TBI) yang didasarkan pada tiga penilaian utama, yaitu mind share, market share, dan commitment share. Penilaian pertama yaitu mind share, menunjukkan kekuatan merek dalam benak konsumen. Market share, mengacu pada kekuatan merek yang berkaitan dengan perilaku pembelian aktual oleh konsumen. Penilaian terakhir yaitu commitment share, berkaitan dengan kekuatan merek dalam mendorong konsumen untuk membeli merek tersebut di masa mendatang. Berikut data hasil penelitian minuman isotonik di Indonesia versi Top Brand: 6

Tabel 1.1 Top Brand Award Minuman Isotonik 2010 2011 2012 2013 2014 Merek TBI Merek TBI Merek TBI Merek TBI Merek TBI (%) (%) (%) (%) (%) Pocari 59,4 Pocari 48,8 Pocari 50,1 Pocari 52,5 Pocari 49,6 Sweat Sweat Sweat Sweat Sweat Mizone 32,4 Mizone 42,7 Mizone 41,7 Mizone 39,5 Mizone 38,7 Vitazone 4,5 Vitazone 4,8 Vitazone 3,6 Vitazone 2,8 Fatigon 2,2 - Hydro Sumber : www.topbrand-award.com Tabel 1.1 diatas menunjukan top brand index dari tahun 2010 2014 versi Top Brand. Dari tabel 1.1 juga terlihat bahwa dari selama lima tahun terakhir Pocari Sweat berhasil menduduki posisi pertama sebagai top brand kategori minuman isotonik. Meski Pocari Sweat berhasil menduduki posisi pertama, Pocari Sweat harus terus mewaspadai pesaing terdekatnya yaitu Mizone. Walaupun berbeda sekitar sepuluh persen dari Pocari Sweat, Mizone yang dikelola oleh Danone tentu tidak akan tinggal diam dalam melihat hasil tabel 1.1 diatas. Mengingat Danone memiliki pengalaman yang cukup mumpuni dalam bisnis makanan dan minuman. 7

Melihat tingkat persaingan yang cukup ketat dihadapi Pocari Sweat, tentunya kualitas produk harus tetap dijaga dan penggunaan iklan televisi harus terus dimaksimalkan agar dapat meningkatkan minat beli konsumen. Minat beli dalam penelitian ini didasarkan pada pandangan Keller (1998) dalam Arista & Astuti (2011) yang menyatakan bahwa minat beli konsumen merupakan seberapa besar kemungkinan konsumen untuk membeli suatu merek dan seberapa besar kemungkinan konsumen berpindah dari satu produk ke produk yang lain. Dengan kata lain, kualitas produk dan iklan televisi harus di maksimalkan agar meningkatkan kemungkinan konsumen untuk membeli Pocari Sweat dan mengurangi kemungkinan konsumen mengonsumsi minuman isotonik lain. Berdasarkan uraian diatas, peneliti memberi judul penelitian ini ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN IKLAN TELEVISI POCARI SWEAT TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN (STUDI PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA). 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan pada penjelasan pada bagian sebelumnya, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah terdapat pengaruh kualitas produk Pocari Sweat terhadap minat beli konsumen? 2. Apakah terdapat pengaruh iklan televisi Pocari Sweat terhadap minat beli konsumen? 8

3. Apakah terdapat pengaruh kualitas produk dan iklan televisi Pocari Sweat terhadap minat beli konsumen? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut 1. Untuk mengetahui dan menguji adanya pengaruh variabel kualitas produk Pocari Sweat terhadap minat beli konsumen. 2. Untuk mengetahui dan menguji adanya pengaruh variabel iklan televisi Pocari Sweat terhadap minat beli konsumen. 3. Untuk mengetahui dan menguji adanya pengaruh variabel kualitas produk dan iklan televisi Pocari Sweat terhadap minat beli konsumen. 1.4. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan bagi : 1. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini menjadi alat dalam mengaplikasikan teori teori yang telah dipelajari di bangku perkuliahan. Dengan adanya penelitian ini juga, peneliti dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai manajemen pemasaran, khususnya di bidang pemasaran terutama berkaitan dengan produk, iklan dan minat beli. 9

2. Bagi Mahasiswa Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi dan bahan studi bagi para mahasiswa yang mendalami bidang pemasaran. 3. Bagi Perusahaan Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan berharga yang berkaitan dengan pembuatan strategi pemasaran untuk meningkatkan minat beli konsumen. 4. Bagi Pembaca Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca serta untuk menambah pengetahuan dalam mengaplikasikan teori yang didapat mengenai bauran pemasaran, khususnya mengenai pengaruh kualitas produk dan iklan televisi terhadap minat beli konsumen. 10