BAB l PENDAHULUAN. kinerja guru. Dengan adanya setifikasi guru, kinerja guru menjadi lebih baik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007, guru harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut:

PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI. Udin S. Sa ud, Ph.D

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru

No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU TK/ PAUD Kompetensi Pedagodik

DEFINISI DI ATAS MELIPUTI ASPEK

Analisis Kebutuhan Pelatihan Kompetensi Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR

STANDAR KOMPETENSI GURU (Permendiknas No. 16 Tahun 2007)

Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP)

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kerangka dan tujuan organisasi.masalah kompetensi itu menjadi penting,

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan

kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TK

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar

STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

MATA KULIAH PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU. Dr. Ali Mustadi, M. Pd NIP

PERAN PENDIDIK DALAM SISTEM PENDIDIKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BANK SOAL PLPG BANK SOAL PLPG

IDEALISME KUALIFIKASI PENDIDIK DAN TANTANGANNYA

STRATEGI MENYIAPKAN GURU PROFESIONAL MENGHADAPI PENDIDIKAN BERSTANDAR INTERNASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. kontekstual dan relevan. Peran baru guru ini harus ditemukan karena

A. KUALIFIKASI PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Kata Kunci : Supervisi Akademik, Kompetensi Guru Dalam Mengelola KBM, PAIKEM

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan perkembangan tuntutan dunia kerja yang tidak hanya

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Le

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. kependidikan kompetensi merupakan pengetahuan, sikap-perilaku dan

PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FISE UNY TERHADAP PROFESIONALITAS GURU BERDASARKAN UNDANG- UNDANG GURU DAN DOSEN NO 14 TAHUN

JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI INDONESIA Vol. VI. No. 2 Tahun 2008 Hal

JENIS-JENIS KOMPETENSI GURU TK

SERTIFIKASI GURU MERUPAKAN PERLINDUNGAN PROFESI. Sugeng Muslimin Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung atau tidak langsung dipersiapkan untuk menopang dan

TANYA JAWAB TENTANG SERTIFIKASI GURU KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan kompetensi setiap individu akan berkembang sesuai dengan jenjang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia merupakan perguruan tinggi yang

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. unggul dalam suatu pekerjaan dan situasi tertentu.menurut (Farida

I. PENDAHULUAN. masyarakat yang diserahi kewajiban memberi pendidikan. Sekolah merupakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PEDOMAN PENILAIAN PROFIL KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan ini akan membahas hasil-hasil penelitian tentang peranan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi.

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL STANDAR KOMPETENSI GURU KURIKULUM 2006 (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ketakwaan, kecerdasan, dan keterampilan. Untuk dapat menghasilkan produk

KARTU BIMBINGAN PPL DI SEKOLAH MITRA TAHUN AKADEMIK 2014/2015

C. Tujuan. D. Profil Lulusan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 152 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI PAMONG BELAJAR

KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR. Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mutu pendidikan sangat bergantung pada kompetensi dan kualifikasi yang

KOMPETENSI PENDIDIK (GURU PAUD, GURU PENDAMPING, GURU PENDAMPING MUDA) 1 KOMPETENSI GURU PAUD

SURVEI KOMPETENSI KEPRIBADIAN DAN KOMPETENSI SOSIAL GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

MATERI BEDAH KISI-KISI DAN SOAL UKG, & STRATEGI SUKSES

USAHA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU

BAB III METODE PENELITIAN

KOMPETENSI ALUMNI PG PAUD FIP UNNES DI LEMBAGA PENDIDIKAN

KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kountur (Wiwid, 2006:48) Penelitian deskriftif adalah jenis penelitian yang

PROFIL GURU PROFESIONAL PASCA SERTIFIKASI (Studi Kasus di SMP Negeri 2 Girimarto, Wonogiri) NASKAH PUBLIKASI

DASAR PROFESIONALITAS GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi kedepan adalah globalisasi dengan dominasi teknologi dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Suatu format Undang-Undang 20 Tahun 23 tentang sistem pendidikan

MACAM KOMPETENSI PENDIDIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia kompetensi berarti kewenangan. kuantitatif. Johnson (dalam Usman 2006: 14) menyatakan bahwa

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

PEMETAAN PROFIL DAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN TINGKAT SEKOLAH DASAR DI KOTA BENGKULU

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang berkualitas adalah yang. Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan adalah:

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Hampir

KEGIATAN BELAJAR 1 KOMPETENSI GURU

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sertifikasi guru merupakan salah satu terobosan dalam dunia

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI TAMAN KANAK-KANAK/RAUDHATUL ATHFAL (TK/RA)

KOMPARASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU AKUNTANSI YANG SUDAH DAN BELUM MENGIKUTI SERTIFIKASI. Oleh : Wilis Puspita Dewi ABSTRACT

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PEMBIMBING PADA KURSUS DAN PELATIHAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dibuktikan dengan sertifikat pendidik yang kemudian disebut dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian sebagai pedoman dan cara-cara (metode) berkaitan dengan kegiatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. KUALIFIKASI PEMBIMBING

BAB II KAJIAN TEORI. yang siap akan tugas dan tanggung jawabnya. Mahasiswa dibina dengan

II. KAJIAN PUSTAKA. harus memiliki kemampuan profesional dalam bidang pembelajaran. Dengan

PROSEDUR SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Transkripsi:

BAB l PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sertifikasi guru banyak dibicarakan oleh masyarakat Indonesia saat ini, banyak yang menulis tentang bagaimana pengaruh sertifikasi guru terhadap kinerja guru. Dengan adanya setifikasi guru, kinerja guru menjadi lebih baik adapula yang menulis setelah setifikasi guru tidak mengalami perubahan pada kinerjanya. Sesuai dengan tujuan pendidikan yang dijelaskan dalam Pendidikan Nasional, pendidikan tidak hanya bertujuan untuk mencerdaskan anak bangsa tetapi juga bertujuan membentuk watak dan kepribadian peserta didik. Guru mempunyai tugas mendidik peserta didik agar mempunyai moral yang sesuai dengan nilai-nilai agama. Guru harus memiliki moral dan kepribadian yang baik, karena guru merupakan suri tauladan bagi anak didik dan dalam masyarakat guru juga merupakan orang yang pantas diteladani. Menurut undang-undang No. 14 Tahun 2005 guru dan dosen adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa tugas guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah harus mampu menarik simpati sehingga ia menjadi idola para siswanya. Pelajaran apapun yang diberikan hendaknya dapat menjadi motivasi bagi siswanya.

Menurut undang-undang No. 14 Tahun 2005 Masalah guru dan dosen dibahas dengan cakupan hampir sama meliputi kualifikasi, kompetensi, dan sertifikasi. Adapun kompetensi yang harus dimiliki mencangkup : 1. Kompetensi pedagogik Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Sub kompetensi dalam kompetensi Pedagogik adalah : a. Memahami peserta didik secara mendalam yang meliputi memahami peserta didik dengan memamfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif, prinsip-prinsip kepribadian, dan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik. b. Merancang pembelajaran,termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran yang meliputi memahmi landasan pendidikan, menerapkan teori belajar dan pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar, serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih. c. Melaksanakan pembelajaran yang meliputi menata latar (setting) pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif. d. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran yang meliputi merancang dan melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar secara berkesinambungan denga berbagai metode, menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery level), dan memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum. e. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya meliputi memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi akademik, dan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi non akademik. 2. Kompetensi Kepribadian Kompetensi Kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Sub kompetensi dalam kompetensi kepribadian meliputi :

a. Kepribadian yang mantap dan stabil meliputi bertindak sesuai dengan norma sosial, bangga menjadi guru, dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma. b. Kepribadian yang dewasa yaitu menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru. c. Kepribadian yang arif adalah menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemamfaatan peserta didik, sekolah dan masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak. d. Kepribadian yang berwibawa meliputi memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani. e. Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan meliputi bertindak sesuai dengan norma religius (imtaq, jujur, ikhlas, suka menolong) dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik. 3. Kompetensi Profesional Kompetensi Profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya. a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung pelajaran yang dimampu b. Mengusai standar kompentensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang dimampu c. Mengembangkan materi pembelajaran yang dimampu secara kreatif. d. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif e. Memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan mengembangakan diri. 4. Kompetensi Sosial Kompetensi Sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. a. Bersikap inkulif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial keluarga. b. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat. c. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RI yang memiliki keragaman sosial budaya.

d. Berkomunikasi dengan lisan maupun tulisan. Profesi sebagai seorang guru saat ini banyak diperbincangkan, hampir setiap hari media masa baik elektronik maupun media cetak membahas tentang guru namun demikian media-media tersebut tidak hanya membahas tentang mulianya profesi guru dan segala kejelekan guru. Banyak kalangan yang tidak menghargai profesi guru. Guru menjadi seseorang yang dipersalahkan jika ada anak-anak mereka yang tidak lulus ujian ataupun anak mereka tidak mencapai apa yang mereka inginkan. Berbagai cara yang bisa dilakukan oleh para guru, untuk meningkatkan profesionalismenya salah satunya dengan menempuh program sertifikasi guru. Salah satu cara untuk meningkatkan kompetensi profesional adalah dengan cara sertifikasi. Sertifikasi menurut UU RI No 14 Tahun 2005 dalam Depdiknas 2004, adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen, sertifikasi pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional. Tujuan sertifikasi adalah untuk menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran, meningkatkan profesionalisme guru, meningkatkan proses dan hasil pendidikan, dan mempercepat terwujudnya tujuan pendidikan nasional. Program sertifikasi bagi guru ditempuh melalui dua jalur yaitu penilaian portofolio dan jalur pendidikan. Seleksi guru yang berhak maju sertifikasi ini berdasarkan usia dan masa kerja. Guru yang usianya sudah tua dan masa kerjanya lebih lama akan didahulukan. Peserta juga harus memenuhi syarat pendidikan S1 atau S2 dengan golongan 4A dan S3

dengan golongan 4B. Guru yang sudah berusia tua akan diberi kesempatan lebih dulu disamping harus memenuhi syarat yang telah ditentukan. Sertifikasi guru bertujuan untuk menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan, meningkatkan martabat guru, meningkatkan profesionalitas guru, dan meningkatkan kesejahteraan guru. Di Indonesia menurut UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran. Sertifikat pendidik diberikan kepada seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan profesi pendidik dan lulus dalam ujian sertifikasi pendidik diyakini mampu melaksanakan tugas mendidik, mengajar, melatih, membimbing, dan menilai hasil belajar peserta didik. Dipilihnya SMA NEGERI 18 Bandung sebagai situs penelitian dikarenakan guru-guru yang mengajar di SMAN 18 Bandung tersebut sebagian besar telah mengikuti sertifikasi baik yang telah lulus maupun yang sedang mengikuti proses sertifikasi dengan demikian dapat dilihat bagaimanakah kinerja guru di SMAN 18 tersebut terutama yang telah lulus sertifikasi. Dari uraian diatas penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai sertifikasi guru yang berpengaruh pada hasil belajar siswa dengan menulis skripsi yang berjudul PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X DI SMAN 18 BANDUNG. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian sebelumnya maka penulis mengidentifikasikan masalah diatas sebagai berikut : 1. Pelaksanaan sertifikasi guru selama ini kurang maksimal 2. Masih minimnya guru profesional yang sudah lulus dan bersertifikasi 3. Belum terasa adanya pengaruh terhadap peningkatan hasil pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang sudah lulus sertifikasi 1.3 Rumusan Masalah 1. Apa manfaat sertifikasi yang dirasakan oleh guru ekonomi di SMA Negeri 18 Bandung? 2. Berapa persen guru ekonomi yang sudah bersertifikasi di SMA Negeri 18 Bandung? 3. Bagaimana pengaruh sertifikasi guru terhadap hasil belajar siswa di SMA Negeri 18 Bandung?

1.4 Batasan Masalah Untuk menghindari luasnya permasalahan yang akan timbul juga untuk mempermudah pelaksanaan, pengamatian dan pembahasan maka penulis membatasi masalah sebagai berikut : 1. Fokus masalah dalam penelitian ini sertifikasi guru terhadap kinerja guru pada mata pelajaran Ekonomi 2. Data dari analisis berdasar dari kuesioner yang diisi responden sehingga keakuratan data tergantung dari kejujuran responden mengisi jawaban 3. Penelitian dilakukan pada SMA Negeri 18 Bandung siswa/siswi kelas X IIS 3 bagi guru yang sudah lulus sertiikasi 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan sertifikasi guru di SMAN 18 Bandung. 2. Untuk mengetahui bagaimana kondisi kinerja guru di SMAN 18 Bandung yang lulus sertifikasi. 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh sertifikasi guru terhadap hasil belajar siswa di SMAN 18 Bandung. 1.6 Manfaat penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian adalah :

1. Memberikan kontribusi bagi para guru yang telah lulus sertifikasi agar lebih meningkatkan kinerjanya 2. Bagi penulis diharapkan dapat menjadi wahana pengetahuan kelak jika terjun ke dunia pendiidkan dan berprofesi sebagai guru profesional 1.7 Definisi Operasional 1. Sertifikasi Guru Menurut E. Mulyasa (2008, h. 34) Sertifikasi guru merupakan proses uji kompetensi bagi calon guru atau guru yang ingin memperoleh pengakuan dan meningkatkan kompetensi sesuai profesi yang dipilihnya Sertifikasi secara yuridis menurut ketentuan Pasal 1 ayat (11) UUDG adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru atau dosen. Adapun berkaitan dengan sertifikasi guru, dijelaskan dalam Pasal 1 ayat (7), bahwa sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru. 2. Hasil Belajar Siswa Nana Syaodih Sukmadinata (2005, h. 102) Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemakaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang.

Jadi yang dimaksud dengan judul PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X DI SMAN 18 BANDUNG adalah bagaimana peran sertifikasi guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMAN 18 Bandung tahun 2015-2016. Dari definisi di atas ternyata sertifikasi guru tidak hanya bertujuan untuk mendapat sertifikat pendidik saja, namun dengan adanya sertifikasi diharapkan kinerja guru akan menjadi lebih baik. Guru yang telah disertifikasi diharapkan bisa menjadi guru yang profesional, bisa mengajar dengan baik, bisa mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya, dan dapat menjungjung tinggi profesi guru sehingga profesi guru akan lebih dihargai dan tidak diremehkan lagi. Menurut Nawawi (dalam Susanto Ahmad, 2013, h.15) hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Sehingga yang dimaksud dengan judul skripsi ini adalah bagaimana pengaruhnya guru-guru ekonomi yang sudah bersertifikasi dalam mengikuti proses belajar mengajar di kelas.