PERTANIAN BERLANJUT SEMESTER

dokumen-dokumen yang mirip
PERTANIAN BERLANJUT SEMESTER

TUGAS TUTORIAL MINGGU KE-4

TUGAS TUTORIAL MINGGU KE-4

TUGAS TUTORIAL MATA KULIAH : PERTANIAN BERLANJUT

MODULE 7. LANSKAP PERTANIAN DAN HIDROLOGI

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2017 PERTANIAN BERLANJUT

hasil tanaman seperti yang diharapkan. Syarat tumbuh tanaman dari faktor teknologi budidaya tanaman (T) meliputi: (a) jenis dan varietas tanaman; (b)

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun

Penganekaragaman Konsumsi Pangan Proses pemilihan pangan yang dikonsumsi dengan tidak tergantung kepada satu jenis pangan, tetapi terhadap

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

TUGAS KULIAH BAB 5. ANALISIS SPASIAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Republik Indonesia. SURVEI HARGA PEDESAAN Subsektor Tanaman Hortikultura (Metode NP)

<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak

AGROFORESTRI PENDAHULUAN. Apa itu Agroforestri? Cakupan pembahasan agroforestri

Realisasi Kinerja Program dan kerangka pendanaan Tahun Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012

SCHOOL GARDEN AJARKAN ANAK CINTA MAKAN SAYUR

I. PENDAHULUAN. Hutan kemasyarakatan (HKm) sebagai sistem pengelolaan hutan yang

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan data monografi Desa Sukorejo (2013) menunjukkan keadaan

Moch Taufiq Ismail_ _Agroekoteknologi_2013

DAFTAR ISI. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengolahan dan Analisis Data Hasil Penelitian B. Pembahasan Hasil Penelitian...

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM SESUAI RPJMD BESERTA PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Kuliah ke-2. R. Soedradjad Lektor Kepala bidang Pengelolaan Sumberdaya Alam

PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2013

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA. Tanggal Penyusunan 29/01/2016 Tanggal revisi -

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 08/Permentan/KU.340/2/2011 TENTANG

LAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLip DESA ASINUA JAYA KECAMATAN ASINUA KABUPATEN KONAWE. (Senin, Tanggal 9 Mei 2015)

BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA VI - 130

Kesesuaian Lahan Potensial

AGROFORESTRY : SISTEM PENGGUNAAN LAHAN YANG MAMPU MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DAN MENJAGA KEBERLANJUTAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

A. Realisasi Keuangan

OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEKARANGAN MELALUI PENGEMBANGAN TANAMAN BIOFARMAKA UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI KABUPATEN KARANGANYAR

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. masyarakat Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Pesawaran. Selain itu taman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian merupakan sektor yang strategis dan berperan penting

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Data Capaian Indikator Kinerja Indikator. Program dan. pada Tahun Kode

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang. Pertambahan penduduk merupakan faktor utama pendorong bagi upaya

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BAB I PENDAHULUAN. Namun, secara umum tanaman cabai disebut sebagai pepper atau chili.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Laporan Tahunan Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015 BAB I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pertanian sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Dengan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Sebaran Flora dan Fauna Indonesia dan Dunia

Perkembangan Ekonomi Makro

I. PENDAHULUAN. dan menjadi suatu sistem yang menguntungkan adalah sistem agroforestri.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Agribisnis menurut Arsyad dalam Firdaus (2008:7) adalah suatu kesatuan

INTERAKSI ANTARA AGROEKOSISTEM DENGAN EKOSISTEM ALAMI

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Tabel 1.1. Letak geografi dan administratif Kota Balikpapan. LS BT Utara Timur Selatan Barat. Selat Makasar

LAMPIRAN USULAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2015

KLASIFIKASI BAHAN HASIL PERTANIAN (KULIAH KE 1)

Tabel 4.22 Peringkat Sub Sektor Pertanian Tanaman Pangan. Sub Komoditas Tanaman Pangan

PENGGOLONGAN TANAMAN. Tim Pengajar Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2011

RENCANA KERJA dan EVALUASI e-proposal DITJEN HORTIKULTURA TAHUN 2015

TINJAUAN PUSTAKA. A. Lahan Pekarangan. Pekarangan merupakan sebidang tanah yang mempunyai batas-batas tertentu,

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. (Sujatnika, Joseph, Soehartono, Crosby, dan Mardiastuti, 1995). Kekayaan jenis

TINJAUAN PUSTAKA. kombinasi antara produksi pertanian, termasuk pohon, buah-buahan dan atau

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan suatu proses produksi untuk menghasilkan barang

Geografi KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM I. K e l a s. Kurikulum 2013

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 146

LEMBARAN DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2001 KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR: 7 TAHUN 2001 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN

HORTIKULTURA (Buah Buahan) 3 SKS (2-1) Program Studi Agroteknologi UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA

RENSTRA BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N

Studi Praktek Agroforestri di Desa Talawaan Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara

BAB I PENDAHULUAN. pemukiman, pertanian, kehutanan, perkebunan, penggembalaan, dan

Modul 1. Hutan Tropis dan Faktor Lingkungannya Modul 2. Biodiversitas Hutan Tropis

Menengok kesuksesan Rehabilitasi Hutan di Hutan Organik Megamendung Bogor Melalui Pola Agroforestry

BAB I PENDAHULUAN. Meskipun Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi pertanian yang

I. PENDAHULUAN. dianggap sebagai sumber kehidupan dan lapangan kerja, maka pertanian

3.1. Capaian Kinerja Dinas Pertanian Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Trenggalek

LAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLip DESA NIFUBOKE KECAMATAN NOEMUTI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA. (Selasa, 19 Mei 2015)

I. PENDAHULUAN. 1 Kementerian Pertanian Kontribusi Pertanian Terhadap Sektor PDB.

PERANAN SUMBERDAYA ALAM DALAM PERTANIAN

2014 EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN UNTUK TANAMAN PANGAN DI KECAMATAN CIMAUNG KABUPATEN BANDUNG

DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN. Powerpoint Templates

Tabel Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Sayuran Tahun

PENDAHULUAN Latar Belakang

FORMAT LAPORAN RANCANGAN PEMBELAJARAN (TUGAS PEDAGOGIK DASAR)

PENGARUH JARAK TANAM PADA BUDIDAYA TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) SECARA ORGANIK (MAKALAH) Oleh : Fuji Astuti NPM

BAB I PENDAHULUAN. Ekologi Pertanian ~ 1

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Perangkat Daerah Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kulon Progoo dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah

commit to user BAB I PENDAHULUAN

POLITIK KETAHANAN PANGAN MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN

Transkripsi:

TUGAS TUTORIAL MATA KULIAH : PERTANIAN BERLANJUT SEMESTER : Ganjil sks : 6 (enam) DOSEN PENGAMPU : KHR, SDT, WDT, DSY, SPJ, ZKS, AMP, SRU, MLR, SIN, BSI, SKN, KSW, SMN, LSN. Waktu : 3 Oktober 2011 1. TUJUAN TUGAS : Mahasiswa mampu mengidentifikasi, menganalisis dan merancang kebutuhan di lapangan untuk usaha pengembangan pertanian tertentu (lihat daftar pembagian kelompok di Tabel 1) di skala landscape. 2. URAIAN TUGAS 2.1. Obyek garapan : Melakukan indentifikasi, analisis dan rancangan managemen tanah untuk usaha pengembangan pertanian tertentu pada skala kawasan (Lihat Tabel 1) dengan menerapkan sepuluh prinsip konservasi biodiversitas di DAS Konto (Gambar 1 dan 2 dan Tabel 2). Tujuan perancangan adalah agar diperoleh hasil tanaman (atau usaha lain) yang optimal dan berkualitas, dengan menekan dampak yang merugikan terhadap lingkungan dan mengoptimalkan dampak yang menguntungkan. 2.2. Hal-hal yang harus dikerjakan dan batasan-batasan : Merancang strategi managemen berbasis ekologis (secara menyeluruh) mencakup tanaman dan tanah, dengan fokus pada pengendalian faktor-faktor pembatasi pertumbuhan tanaman. Luaran yang diharapkan adalah pertumbuhan dan produksi tanaman dan lingkungan yang sehat melalui strategi dasar sbb: Menumbuhkan tanaman secara sehat dengan daya tahan yang kuat terhadap cekaman lingkungan Tahan terhadap serangan hama dan penyakit, Mengintensifkan / meningkatkan kinerja organisme yang menguntungkan dan menekan populasi organisma yang merugikan 1

Tabel 1. Pembagian Kelompok, waktu pelaksanaan tutorial / Presentasi dan obyek garapan tutorial MK Pertanian Berlanjut No Kelas Kel. Waktu Obyek Garapan: Pengembangan Kawasan Produksi (dosen) 1 A I Senin, 03 Wortel 2 (KHR) II Oktober Jagung 3 III 2011, 07.30- Cacao (Coklat) dalam sistem agroforestri 4 IV 09.10 Alpukat 5 B I Tomat 6 (SDT) II Kacang Tanah 7 III Kopi dalam sistem perkebunan 8 IV Apel 9 C I Asparagus 10 (WDT) II Ubi Jalar Ungu 11 III Kopi dalam sistem agroforestri 12 IV Durian 13 D I Kobis 14 (DSY) II Padi 15 III Cacao (Coklat) dalam sistem perkebunan 16 IV Duku / Langsat 17 E I Cabai 18 (SPJ) II Kedelai 19 III Pertanaman nilam dalam sistem agroforestri 20 IV Jeruk 21 F I Melon / Semangka 22 (ZKS) II Ubi Kayu (Cassava) 23 III Pertanaman nangka dalam sistem agroforestri 24 IV Pisang 25 G I Buncis 26 (AMP) II Aneka Sayur Organik 27 III Pertanaman Cengkeh dalam sistem agroforestri 28 IV Aneka buah organik 29 H I Kacang Panjang 30 (SRU) II Bawang merah dan bawang putih 31 III Pertanaman Ubi-ubian (talas, gadung, dll) dalam sistem agroforestri 32 IV Panili / lada dalam agroforestri No Kelas Kel. Waktu Obyek Garapan 1 I I Senin, 03 Agribisnis sayuran wortel segar 2 (MLR) II Oktober Agribisnis aneka produk apukat 3 III 2011, 07.30- Agribisnis aneka produk pisang 4 IV 09.10 Agribisnis jagung manis 5 J I Agribisnis aneka produk apel 6 (SIN) II Agribisnis aneka produk kopi 7 III Agribisnis bawang 8 IV Agribisnis sayuran buncis segar dan kalengan 9 K I Agribisnis kripik bothe (semacam talas) 10 (BSI) II Agribisnis sayur segar sawi 11 III Agribisnis aneka produk durian 12 IV Agribisnis sayuran asparagus kalengan 2

13 L I Agribisnis aneka produk padi 14 (SKN) II Agribisnis aneka produk jagung 15 III Agribisnis aneka produk coklat (cacao) 16 IV Agribisnis aneka produk kedelai 17 M I Agribisnis minyak nilam 18 (KSW) II Agribisnis aneka produk jahe 19 III Agribisnis sayuran segar kobis 20 IV Agribisnis aneka produk cabai 21 N I Agribisnis aneka produk tomat 22 (SMN) Agribisnis aneka produk jeruk 23 III Agribisnis sayuran segar Broccoli 24 IV Agribisnis sayuran segar lettuce 25 O I Agribisnis aneka produk sayur organik 26 (LSN) II Agribisnis aneka produk pisang 27 III Agribisnis sayuran segar kacang panjang 28 IV Agribisnis tanaman obat herbal Gambar 1. Lokasi DAS Konto 3

Gambar 2. Sebaran Penggunaan Lahan di DAS Konto Table 2. Luas Penggunaan Lahan DAS Konto Land cover Hutan Agroforestry, dan perkebunan Semak belukar Padang Rumput Tegal Sawah Pemukiman Genangan air Penutupan lahan pada tahun 1990 2000 Perubahan penggunaan Lahan ha % ha % ha % 9590 3423 1208 315 3387 4281 1153 344 40.5 14.4 5.1 1.3 14.3 18.1 4.9 1.5 7623 3663 2935 317 3385 4281 1153 344 32.2 15.5 12.4 1.3 14.3 18.1 4.9 1.5 Total 23701 100.0 23701 100.0-1967 240 1727 2-2 0 0 0-8.3 1.0 7.3 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 Keseluruhan strategi ini disesuaikan dengan praktek untuk memelihara dan mengintensifkan habitat baik di dalam tanah maupun di atas tanah. Pendekatan ekologi menghimbau untuk merancang lahan pertanaman dengan memanfaatkan keuntungan kekuatan sistem alam itu sendiri. Hampir semua parktek tersebut 4

dilakukan sebelum, dan selama, penanaman tanaman dengan sasaran untuk mencegah masalah dengan mengembangkan satu atau lebih dari ketiga keseluruhan strategi dasar tersebut. Namun demikian, jika anda telah mempraktekkan managamen preventif, di tempat yang sama masih ada juga praktek-praktek managemen rutin yang dilakukan petani selama musim tanam berjalan. Sebagai contoh: irigasi adalah sering dibutuhkan untuk tanaman yang memiliki nilai tinggi seperti sayur-sayuran yang dipasarkan dalam keadaan segar. Juga, pengawasan masalah hama dan penyakit dan keuntungannya sebaiknya menjadi bagian managemen pada musim tanam. Jika terjadi masalah yang kurang dapat diantisipasi, seperti terjadinya ledakan hama, maka kegiatan tambahan, seperti penggunaan pestisida yang paling ramah lingkungan atau pembelian bahan-bahan pengendali hama penyakit yang menguntungkan tanaman masih mungkin digunakan di lahan untuk mengamankan tanaman. Prinsip-prinsip ekologi memberikan kerangka kerja untuk managemen yang berkelanjutan, tetapi kita harus menyadari bahwa produksi tanaman itu sendiri adalah proses yang TIDAK ALAMI karena kita hanya fokus pada tanaman yang kita budidayakan sebagai tujuan utama usaha pertanian dibanding tumbuhan lain yang berkompetisi dengan tanaman. Dengan ketersediaan pestisida yang beredar di pasaran saat ini untuk mengontrol kompetitor sebagai contoh melalui fumigasi tanah tetapi kegiatan ini menyebabkan ketergantungan kita terhadap bahan yang dibeli dari luar tersebut. Disisi lain hal tersebut memperlemah keseluruhan daya lenting sistem tanah dan pertanaman. Pengembangan managemen tanah dan tanaman secara ekologi ditetapkan di kerangka kerja Gambar 3. Pusat perhatian dari kerangka kerja ini adalah menguatkan sistem melalui perbaikan habitat tanaman pertanian baik di dalam dan di atas tanah. Beberapa aspek bisa overlap, contohnya tanaman penutup tanah, rotasi tanaman dan pengolahan tanah yang berpengaruh baik dalam tanah dan diatas tanah. 5

Gambar 3. Pengembangan managemen tanah dan tanaman secara ekologi Untuk itu pengembangan managemen tanah dan tanaman secara ekologi ini sangat penting dalam managemen secara preventif untuk mendukung usaha pengembangan pertanian berlanjut pada skala kawasan (Lihat Tabel 1). Namun demikian, apakah saat ini petani atau pengusaha telah menerapkan managemen preventif tersebut? 2.3. Pertanyaan Sebagai tugas dalam tutorial perkuliahan ini, ada beberapa pertanyaan yang harus anda jawab yaitu: 1. Tetapkan teknis budidaya mulai dari persiapan lahan hingga pasca panen dari komoditi yang anda usahakan, berdasarkan observasi yang pernah anda lakukan terhadap praktek yang dilakukan petani saat ini; 2. Lakukan indentifikasi dan analisis permasalahan sistem budidaya tanaman dari praktek-praktek petani selama ini guna menuju pengembangan pertanian berbasis ekologi, 3. Jelaskan bagaimana petani menyelesaikan masalah tersebut selama ini, 4. Lakukan kajian paling tidak dari Buku: Building Soils For Better Crops: Sustainable Soil Management by Fred Magdoff and Harold van Es (terlampir dalam tugas ini: yang di posting di e-learning Pertanian Berlanjut web Jurusan Tanah) atau literatur lainnya. Untuk memberikan solusi masalah-masalah yang terjadi / dialami petani saat ini; 5. Tetapkan dan rancang kegiatan-kegiatan perbaikan habitat pertanaman baik diatas dan didalam tanah; 6

6. Tetapkan teknologi apa yang bisa ditawarkan, bagaimana dan dimana teknologi tersebut sebaiknya diterapkan guna mencapai sasaran hasil tanaman (atau usaha lain) yang optimal dan berkualitas dengan memberikan dampak lingkungan positif yang tinggi dan dampak negatif yang rendah, 7. Tetapkan kegiatan-kegiatan yang perlu dilakuan dalam mengkonservasi biodiversitas dengan memperhatikan sepuluh prinsip konservasi biodiversitas dalam landscape pertanian di buku Farming with Nature (hal 158) yang ringkasnya tersaji di Tabel 3. Tabel 3. Ringkasan sepuluh prinsip konservasi biodiversitas dalam landscape pertanian 1 Mempertahankan kawasan perlindungan vegatasi alami dalam suatu wilayah untuk menyediakan plasma nuftah. memelihara (atau membangun kembali) keterhubungan antara habitat alami dalam landscape pertanian dengan kawasan vegetasi alami guna menjaga keseimbangan ekosistem. 2 Mengkonservasi kawasan habitat alami yang tersisa dalam landscape pertanian, dengan memberikan prioritas pada petak yang luas, utuh dan lengkap, dan memiliki nilai penting ekologi. 3 Mencegah kerusakan, frakmentasi atau degradasi yang lebih lanjut dari petak habitat alami dalam landscape pertanian. 4 Memelihara hubungan ekologis berbagai kelompok spesies tetumbuhan dan hewan dalam landscape pada berbagai skala. 5 Secara aktif mengelola landscape untuk memelihara heteroginitas baik pada skala petak dan landscape. 6 Menggunakan praktek managemen terbaik untuk membuat sistem pertanian lebih harmonis dengan konservasi biodiversitas. 7 Mengindentifikasi dan menangani ancaman konservasi habitat alami. 8 Merestorasi kawasan habitat alami di bagian yang mengalami degradasi dalam landscape pertanian. 9 Mengalih fungsikan lahan marginal dari lahan produksi pertanian ke vegetasi almi melalui proses suksesi alami. 10 Menerapkan strategi konservasi tertentu untuk spesies atau komunitas yang perlu mendapat perhatian konservasi khusus. 3. PENYUSUNAN LAPORAN Hasil dari kajian ini disusun dalam bentuk power point untuk dipresentasikan dan juga ditulis dalam bentuk makalah dengan bagian tulisan sebagai berikut: (1) halaman Judul 7

tulisan dan penulisnya, (2) uraian teknis budidaya mulai dari persiapan lahan hingga pasca panen terhadap komoditi yang anda usahakan; (3) Hasil indentifikasi dan analisis permasalahan sistem budidaya tanaman dari praktek-praktek petani selama ini guna menuju pengembangan pertanian berbasis ekologis, (4) Uraian bagaimana petani menyelesaikan masalah tersebut selama ini, (5) Rekomendasi solusi terhadap permasalahan budidaya pertanaman yang didasarkan dari kajian paling tidak dari Buku: Building Soils For Better Crops: Sustainable Soil Management by Fred Magdoff and Harold van Es (terlampir dalam tugas ini) atau literature lainnya.; (6) Uraian rancangan kegiatan-kegiatan perbaikan habitat pertanaman baik diatas dan didalam tanah; (7) Uraian teknologi, dan cara serta lokasi penerapan teknologi tersebut yang sebaiknya diterapkan guna mencapai sasaran hasil tanaman (atau usaha lain) yang optimal dan berkualitas dengan memberikan dampak lingkungan positif yang tinggi dan dampak negatif yang rendah, (8) Uraian kegiatan-kegiatan yang perlu dilakuan dalam mengkonservasi biodiversitas dengan memperhatikan sepuluh prinsip konservasi biodiversitas dalam landcape pertanian. (9) Pembahasan Umum dan Kesimpulan. 3.1. Metodologi/ cara pengerjaan, acuan yang digunakan : Untuk melakukan kajian ini dapat dilakukan melalui (1) membaca dan mensintesis dari paling tidak satu texbook, paling tidak dari Buku: Building Soils For Better Crops: Sustainable Soil Management by Fred Magdoff and Harold van Es (terlampir dalam tugas ini) atau literature lainnya. (2) wawancara dengan petani pada daerah sasaran topik penyusunan rancangan kegiatan bila dibutuhkan, (3) memahami fakta lapangan yang dikaitkan dengan tema pertanian berkelanjutan, dan (4) penelusuran informasi melalui internet. Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok (dalam satu kelas dibagi 4 kelompok) oleh masing-masing mahasiswa yang mengambil matakuliah Pertanian Berlanjut dan dipresentasikan sesuai dengan jadwal tutorial masing-masing kelas. 3.2. Kriteria luaran tugas yang dihasilkan/ dikerjakan: Tugas ini disajikan (1) presentasi kelompok pada saat jadwal tutorial dalam bentuk power point (sekitar 10-20 slides dalam power point) (2) secara tertulis dalam bentuk makalah minimum 15 halaman termasuk skema, tabel dan gambar, foto dengan ukuran kertas A4, diketik dengan type Arial 11 satu spasi. 4. WAKTU Senin 03 Oktober 2011: PRESENTASI power point untuk masing-masing kelompok selama 20 menit (sekitar 10-20 bahan power point) secara begantian. Dan dilanjutkan dengan diskusi/komentar oleh mahasiswa. Senin 10 Oktober 2011, PENYERAHAN MAKALAH. Setelah presentasi, bahan presentasi ditulis dalam bentuk makalah dan dikumpulkan satu minggu setelah presentasi kelompok. Makalah dikumpulkan di Administrasi Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian (Lantai 1 kepada Bp Mardiono/Bu Rurin) dan akan di sampaikan ke dosen 8

pengampu dengan masing-masing makalah menyebutkan Nama mahasiswa, NIM mahasiswa dan Kelas dan dosen pengampu dari Jurusan Tanah. 5. KRITERIA PENILAIAN A. Penilaian Bahan Presentasi baik secara individu dan kelompok GRADE SKOR INDIKATOR KINERJA kurang >45-50 Tidak ada ide yang jelas untuk menyelesaikan masalah Antara Cukup dan Kurang >50 55 Ada ide yang dikemukakan, namun kurang sesuai dengan permasalahan Cukup >50-60 Antara Baik dan Cukup >60 70 Baik >70-75 Antara Sangat Baik dan Baik Sangat Baik >80 >75-80 Ide yang dikemukakan jelas dan sesuai, namun kurang inovatif Ide yang dikemukakan jelas, mampu menyelesaikan masalah, inovatif, cakupan tidak terlalu luas dan kurang dijelaskan dengan baik Ide yang dikemukakan jelas, mampu menyelesaikan masalah, inovatif, cakupan tidak terlalu luas,namun dijelaskan dengan baik Ide jelas, inovatif, dan mampu mengindentifikasi fakta lapangan dengan cakupan luas dan dijelaskan dengan baik Ide jelas, inovatif, dan mampu mengindentifikasi fakta lapangan dengan cakupan luas dan dijelaskan dengan sangat baik 9

B. Penilaian Anggota Kelompok oleh anggota kelompok lainnya dilakukan oleh mahasiswa 10