PENGARUH WAKTU PENGGORENGAN VAKUM TERHADAP KANDUNGAN KADAR AIR DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK UBI CILEMBU

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK BUAH MANGGA (Mangifera indica L.) PRODUK OLAHAN VACUUM FRYING

UJI COBA ALAT PENGGORENGAN VAKUM UNTUK MEMBUAT KERIPIK LOBAK (Raphanus sativus) DENGAN VARIABLE SUHU, WAKTU, DAN PERENDAMAN AIR GARAM

OPTIMALISASI WAKTU PADA PROSES PEMBUATAN KERIPIK BUAH APEL (Pyrus malus L) DENGAN VACUUM FRYING

LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH WAKTU PENGGORENGAN VAKUM TERHADAP KADAR AIR DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK KULIT PISANG

PEMBUATAN KERIPIK WALUH (Cucurbita) MENGGUNAKAN ALAT VACUUM FRYER DENGAN VARIABEL WAKTU DAN SUHU

PEMBUATAN KERIPIK PEPAYA MENGGUNAKAN METODE PENGGORENGAN VACUUM DENGAN VARIABEL SUHU DAN WAKTU

TUGAS AKHIR SRI NUR AENY L0C009090

PENGARUH WAKTU DAN SUHU PADA PEMBUATAN KERIPIK BENGKOANG DENGAN VACCUM FRYING

PENGARUH WAKTU DAN SUHU PADA PEMBUATAN KERIPIK NANAS DENGAN VACCUM FRYING

PENGARUH WAKTU DAN SUHU PADA PEMBUATAN KERIPIK WORTEL DENGAN VACCUM FRYING

Efisiensi Pemurnian Minyak Nilam Menggunakan Distilasi Vacum Gelombang Mikro

PEMBUATAN KERIPIK UMBI TALAS (Colocasia giganteum) DENGAN VARIABEL LAMA WAKTU PENGGORENGAN MENGGUNAKAN ALAT VACUUM FRYER

LAPORAN TUGAS AKHIR. PENGARUH SUHU dan WAKTU PADA PEMBUATAN KRIPIK BUNCIS DENGAN VACCUM FRYING

HALAMAN PENGESAHAN. : Wiendi Antania F NIM : Cengkeh Kering Menggunakan Proses. Distilasi Vakum

PEMBUATAN ES KRIM UBI JALAR (Ipomea HOMOGENIZER

PEMBUATAN ES KRIM COKLAT MENGGUNAKAN ALAT HOMOGENIZER

1. PENDAHULUAN. buah dan sayur termasuk produk yang cepat rusak (perishable).

PEMANFAATAN KEDELAI (Glycine soja) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN ES KRIM MENGGUNAKAN ALAT HOMOGENIZER

TUGAS AKHIR PRODUKSI MINYAK KUNYIT dari BAHAN BAKU RIMPANG KUNYIT MENGGUNAKAN DESTILASI VAKUM

UJI STABILITAS PROSES HOMOGENISASI SALAD DRESSING DARI MINYAK JAGUNG DAN AIR JERUK NIPIS

PENGARUH LAMA WAKTU PERENDAMAN DAN SUHU KONDISI OPERASI PADA GABAH DENGAN MENGGUNAKAN ROTARY DRYER FIREBRICK

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN ES KRIM SEHAT DARI BROKOLI DENGAN VARIABEL WAKTU HOMOGENISASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Pengaruh waktu dan Nutrien dalam pembuatan yoghurt dari susu dengan starter plain Lactobacillus Bulgaricus menggunakan alat fermentor

TUGAS AKHIR SILVI DIANA SHOFI L0C

PEMBUATAN ES KRIM SIRSAK (Annona muricata L.) dan ANALISA EKONOMI PRODUKNYA

UJI KINERJA DIGESTER PADA PROSES PULPING KULIT JAGUNG DENGAN VARIABEL SUHU DAN WAKTU PEMASAKAN

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN ES KRIM TOMAT MENGGUNAKAN ALAT HOMOGENIZER

PEMANFAATAN JERAMI PADI DARI KABUPATEN BOYOLALI SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN PULP DENGAN MENGGUNAKAN NATRIUM HIDROKSIDA

PEMBUATAN YOGHURT SUSU SAPI DENGAN BANTUAN MIKROORGANISME DALAM PLAIN YOGHURT MENGGUNAKAN ALAT FERMENTOR

Pengaruh Suhu Dalam Pembuatan Minuman Probiotik Sari Buah Melon (Curcumismelo L.) Dengan Starter Lactobacillus Bulgaricus Menggunakan Fermentor

UJI KINERJA DIGESTER DENGAN MENGGUNAKAN VARIABEL TEMPERATUR DAN WAKTU PEMASAKAN PADA PROSES PULPING JERAMI PADI

III. METODOLOGI PENELITIAN

PEMBUATAN ES KRIM SEMANGKA MENGGUNAKAN ALAT HOMOGENIZER

PENENTUAN KONDISI OPTIMUM PROSES PEMBUATAN PULP DARI AMPAS TEBU MENGGUNAKAN PROSES ACETOSOLV

METODOLOGI PENELITIAN

PEMBUATAN HERBATIC (HERBAL NABATIC ICE CREAM) EKSTRAK JAHE MENGGUNAKAN SISTEM MIXING DAN KONTROL RPM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN TUGAS AKHIR GALUH CHYNINTYA R.P. NIM

PEMURNIAN MINYAK NILAM DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI DISTILASI VAKUM GELOMBANG MIKRO UNTUK MENINGKATKAN KADAR PATCHOULI ALCOHOL

PROSES PEMISAHAN SARI BUAH. MARKISA KUNING(Passifloraflavicarva)DENGAN PENERAPAN METODESENTRIFUGASI

UJI KERJA REAKTOR ENZIMATIS DALAM PEMBUATAN DEKSTRIN PATI JAGUNG MENGGUNAKAN ENZIM α-amilase

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENGGUNAAN ALAT ICE CREAM MAKER UNTUK PEMBUATAN ES KRIM ASAM JAWA (Tamarindus indica L) DENGAN PERUBAHAN VARIABEL WAKTU

LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMASI PEMBUATAN COCOGURT MENGGUNAKAN FERMENTOR SERTA KULTUR CAMPURAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pengolahan hasil pertanian dalam pelatihan ini dimaksudkan untuk mengubah bentuk bahan baku menjadi bahan

RANCANG BANGUN ALAT PENGGORENGAN VAKUM (TINJAUAN PENGARUH WAKTU DAN SUHU TERHADAP KADAR AIR DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK JAMUR TIRAM)

I. METODE PENELITIAN. Pasca Panen Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

TUGAS AKHIR. ANALISA KADAR Fe DENGAN METODE PERMANGANOMETRI MENGGUNAKAN RESIN PENUKAR ION (ION EXCHANGER) DALAM AIR SUNGAI BANJARSARI

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya ketersediaanya pangan lokal asli yang ketersediannya

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap wilayah di permukaan bumi memiliki karakteristik dan ciri khasnya

Analisa Pengaruh Laju Alir Fluida terhadap Laju Perpindahan Kalor pada Alat Penukar Panas Tipe Shell dan Tube

I. PENDAHULUAN. dalam negeri maupun ekspor. Hewan ini sangat digemari, terutama di negaranegara

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN TEPUNG DARI BUAH SUKUN. (Artocarpus altilis)

PEMANFAATAN LIMBAH SEKAM PADI DAN KOTORAN SAPI DALAM PEMBUATAN BIOGAS MENGGUNAKAN ALAT ANAEROBIC BIODIEGESTER

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

I. PENDAHULUAN. panen, produksi buah-buahan berlimpah sehingga harga jualnya rendah. Petani tidak dapat menyimpan buah-buahan lebih lama karena umur

PEMBUATAN SIRUP GLUKOSA DARI UBI JALAR (Ipomoea Batatas L) DENGAN MENGGUNAKAN REAKTOR ENZIMATIS

LAPORAN TUGAS AKHIR. Effect Of Preheating Temperature and Pressure on Nyamplung (Collaphyllum Inophyllum) seed s oil using press hidraulic

PRODUKSI BIODIESEL MELALUI PROSES TRANSESTERIFIKASI MINYAK CURAH DENGAN METODE DISTILASI REAKTIF BERDASARKAN RATIO UMPAN

BAB I PENDAHULUAN. Ubi jalar atau ketela rambat ( Ipomoea batatas ) adalah sejenis tanaman

BAB I PENDAHULUAN. selai adalah buah yang masak dan tidak ada tanda-tanda busuk. Buah yang

SKRIPSI. PENGARUH SUHU DAN WAKTU PENGGORENGAN HAMPA TERHADAP SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK BENGKUANG (Pachyrhizus erosus L.

SKRIPSI. PENGARUH SUHU DAN WAKTU PENGGORENGAN HAMPA TERHADAP SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK BENGKUANG (Pachyrhizus erosus L.

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada. Program Studi Diploma III Teknik Kimia

BAB I PENDAHULUAN. fermentasi tercapai, sehingga harus segera dikonsumsi (Hidayat, 2006).

PEMBUATAN SAOS CABE MERAH Nurbaiti A. Pendahuluan Cabe merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi

EFISIENSI PROSES PEMBENTUKAN BIOGAS TERHADAP PENAMBAHAN EFFECTIVITAS MICROORGANISME

BAB I PENDAHULUAN. ditemui dan digemari masyarakat Indonesia. Buah ini sangat baik apabila

METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. ketergantungan terhadap tepung terigu, maka dilakukan subtitusi tepung terigu

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA KADAR ALKOHOL HASIL FERMENTASI KETAN DENGAN METODE KROMATOGRAFI GAS DAN UJI AKTIFITAS

BAB I PENDAHULUAN. mengandalkan (BBM) Bahan Bakar Minyak untuk keperluan sehari-hari.

SKRIPSI PEMBUATAN MESIN VACUUM FRYING DENGAN MODEL PIPA VENTURI DENGAN KAPASITAS 1,5 KG PER PROSES MUHAMMAD DEDY SAPUTRA NIM :

Pemanfaatan Limbah Jerami Padi dari Boyolali untuk Pembuatan Pulp dengan Proses Soda Menggunakan Digester Batch

INTISARI. iii. Kata kunci : Panas, Perpindahan Panas, Heat Exchanger

I. PENDAHULUAN. keberadaannya sebagai bahan pangan dapat diterima oleh berbagai lapisan

PENGARUH WAKTU DAN SUHU PENGERING DENGAN OVEN SN TERHADAP KUALITAS PRODUK TEPUNG UBI JALAR KUNING (IPOMEA BATATAS L.)

LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS KRIPIK BUAH DAN SAYUR

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengkonsumsi berbagai jenis pangan sehingga keanekaragaman pola

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN NATA DE CITRULLUS

Pengaruh Suhu dan ph Pada Pembuatan Yoghurt Jahe Dengan Starter Lactobacillus Bulgaricus Menggunakan Alat Fermentor

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi di sektor

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM

PENGARUH KADAR GLUKOSA PADA PEMBUATAN ANGGUR DARI NANAS (Ananas comosus) Influence Of Glucose Content In Wine Making Of Pineapple (Ananas Comosus)

ABSTRAK

LAPORAN HASIL LITBANG

I. PENDAHULUAN. Kabupaten Lampung Barat merupakan salah satu kabupaten penghasil sayuran

LAPORAN TUGAS AKHIR. Disusun oleh : LINTANG ZETA FADILA

BAB I PENDAHULUAN. Mie merupakan jenis makanan hasil olahan tepung yang sudah. dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Mie juga merupakan

PENGARUH WAKTU UNTUK MENINGKATKAN KADAR PATCHOULI ALCOHOL DALAM PEMURNIAN MINYAK NILAM DENGAN MENGGUNAKAN DISTILASI VAKUM GELOMBANG MIKRO

PROFIL WARNA, DISTRIBUSI UKURAN PARTIKEL, PH, DAN KADAR AIR TEPUNG BIJI DURIAN DENGAN SUHU PENGERINGAN YANG BERBEDA SKRIPSI. Oleh MUKHAMAD HUSAIN NUR

RENCANA OPERASIONAL PENGKAJIAN PERTANIAN (ROPP)

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masyarakat banyak mengonsumsi mi sebagai makanan alternatif

BAB 1 PENDAHULUAN. Jajanan pasar Indonesia yang ada di tanah air kita merupakan ciri khas budaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROFIL USAHA KRIPIK TALES

Transkripsi:

LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH WAKTU PENGGORENGAN VAKUM TERHADAP KANDUNGAN KADAR AIR DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK UBI CILEMBU (The Time Effect Of Vacuum Frying Towards The Amount Of Water And Organoleptic Ingredients In Ipomoea Batatas Chips) Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Studi Diploma III Teknik Kimia Program Diploma Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang Disusun oleh: ABDUL LATIF NIM. L0C 009 077 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012

INTISARI Vacuum frying merupakan suatu alat yang dugunakan untuk mengolah buahbuahan menjadi kripik buah. Kapasitas dari alat yang penyusun gunakan adalah sebesar 3,5 kg daging buah segar dengan lama waktu penggorengan kurang lebih 30-45 menit dan bekerja pada suhu operasi 65 75 o C,serta pada tekanan -76 cmhg. Bahan bakar yang digunakan adalah gas LPG. Vacuum frying terdiri atas tabung penggorengan, pompa, kondensor, unit pemanas, pengaduk penggorengan, bak penampung air, unit pemanas, unit pengendali operasi, dan spinner yang berfungsi untuk menghilangkan minyak yang menempel pada kripik hasil penggorengan. Kripik buah yang dihasilkan oleh vacuum frying memiliki rasa yang khas dan rasa buahnya sangat terasa serta renyah. Dalam praktik, bahan yang digunakan adalah ubi cilembu sebagai bahan baku untuk membuat kripik ubi, dan dari hasil percobaan didapatkan hasil kripik ubi cilembu dengan warna kuning keemasan, aroma khas ubi, renyah dan rasa yang enak. Pemilihan bahan praktikum berupa ubi cilembu karena ubi cilembu mempunyai kadar air dan kadar gula tinggi, sehingga tidak bisa digoreng dengan penggorengan biasa. Ubi Cilembu merupakan komoditas hortikultura yang banyak dikembangkan di Indonesia. Ubi Cilembu banyak digemari konsumen karena kaya akan serat. Dalam usaha untuk mengawetkan dan meningkatkan nilai ekonomisnya, ubi cilembu dapat diolah menjadi keripik dengan cara penggorengan menggunakan vacuum fryer. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sifat fisik dan organoleptik keripik ubi cilembu yang digoreng dengan variabel lama waktu penggorengan hampa, agar dapat diperoleh produk keripik yang optimum dan memiliki mutu yang dapat diterima oleh konsumen. Penggorengan keripik ubi cilembu menggunakan vacuum frying dengan suhu penggorengan 80 0 C, dan lama waktu penggorengan 25 menit, 30 menit, 35 menit, 40 menit, dan 45 menit. Pengamatan yang dilakukan meliputi kadar air, dan uji organoleptik keripik ubi cilembu Berdasarkan hasil analisis kimia dan uji organoleptik diperoleh keripik ubi cilembu dengan kualitas optimum yaitu pada perlakuan lama penggorengan 35 menit diperoleh: rasa, warna, dan kerenyahan paling optimum dengan kadar air 17,4%

KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil alamiin, puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan laporan tugas akhir ini. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada panutan kita Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga ke akhir zaman. Tugas akhir yang merupakan mata kuliah prasyarat yang wajib ditempuh dalam rangka menyelesaikan pendidikan Diploma III Teknik Kimia, Program Diploma Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Semarang. Tugas akhir yang penyusun kerjakan yaitu penggunaan alat vacuum frying untuk pembuatan keripik buah, bertujuan untuk mengetahui kinerja dari vacuum frying, pengaruh variabel percobaan terhadap mutu keripik yang dihasilkan, dan sifat fisik dan organoleptik dari produk keripik. Dengan segala kerendahan hati, penyusun mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Ir. H. Zainal Abidin, MS selaku Ketua Program Diploma Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang 2. Bapak Ir. Edy Supriyo,MT, selaku Ketua Program Studi Diploma III Teknik Kimia 3. Bapak Ir. Hadi Suyanto, MT dan Ibu Heny Kusumayanti, ST, MT, selaku Dosen Wali mahasiswa Program Studi Diploma III Teknik Kimia angkatan 2009 kelas B yang selalu memberi dukungan moril 4. Bapak/Ibu Dosen DIII Teknik Kimia yang selama ini telah memberikan pelajaran tentang banyak hal

5. Ibu Ir. Hj. Laila Faizah, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Praktek Kerja dan Tugas Akhir yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, dan dukungan 6. Semua pihak yang telah banyak membantu penyusun selama menyelesaikan studi di Universitas Diponegoro Penyusun menyadari bahwa kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, namun penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini cukup bermanfaat bagi yang membacanya. Semarang, Agustus 2012 Penyusun

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii INTI SARI... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ubi Cilembu... 4 2.2 Penggorengan... 5 2.2.1 Proses Penggorengan... 5 2.2.2 Jenis-jenis Penggorengan... 6 2.3 Prinsip Kerja Penggorengan Vakum (Vacuum Frying)... 8 BAB III TUJUAN DAN MANFAAT 3.1. Tujuan... 10 3.1.1 Tujuan Umum... 10 3.1.2 Tujuan Khusus... 10 3.2. Manfaat... 10

BAB IV PERANCANGAN ALAT 4.1 Spesifikasi Vacuum Frying... 12 4.2 Gambar Alat... 13 4.3 Cara Kerja Alat... 14 BAB V METODOLOGI 5.1 Rancangan Percobaan... 16 5.2 Alat dan Bahan... 16 5.2.1 Alat yang Digunakan... 16 5.2.2 Bahan yang Digunakan... 16 5.3 Variabel Percobaan... 17 5.3.1 Variabel Tetap... 17 5.3.2 Variabel Berubah... 17 5.4 Prosedur Percobaan... 17 5.4.1 Persiapan Bahan... 17 5.4.2 Proses Penggorengan... 17 5.5 Analisa Hasil... 18 5.5.1 Uji Organoleptik Produk... 18 5.5.2 Analisa Kadar Air Keripik Ubi Cilembu... 19 5.6 Diagram Alir Proses... 19 BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Hasil Pengamatan... 20 6.1.1 Hasil Analisa Kadar Air... 20 6.1.2 Hasil Uji Organoleptik... 20 6.2 Pembahasan... 22 6.2.1 Pembahasan Analisa Kadar Air Keripik... 22

6.2.2 Pembahasan Hasil Uji Organoleptik Keripik Ubi Cilembu... 23 6.2.3 Grafik Waktu Penggorengan vs Kadar... 24 6.2.3 Grafik Waktu Penggorengan vs Nilai Uji Organoleptik... 25 6.3 Gambar Produk... 26 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan... 43 7.2 Saran... 45 DAFTAR PUSTAKA... 47

DAFTAR TABEL Tabel 1. Nilai Gizi Cilembu per 100 gram... 5 Tabel 2. Daftar Alat yang Digunakan... 16 Tabel 3. Hasil Analisis Kadar Air Keripik Ubi Cilembu... 20 Tabel 4. Variabel 1 waktu 25 menit... 21 Tabel 5. Variabel 2 waktu 30 menit... 21 Tabel 6. Variabel 3 waktu 35 menit... 21 Tabel 7. Variabel 4 waktu 40 menit... 21 Tabel 8. Variabel 5 waktu 45 menit... 22

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Ubi Cilembu... 5 Gambar 2. Rangkaian Vacuum Frying... 13 Gambar 3. Diagram Alir Pembuatan Keripik Ubi Cilembu... 19 Gambar 4. Grafik Hubungan Lama Waktu Penggorengan vs Kadar Air... 24 Gambar 5. Grafik Hubungan Lama Waktu Penggorengan Terhadap Hasil Uji Organoleptik... 25 Gambar 6. Variabel 1 waktu 25 menit... 26 Gambar 7. Variabel 2 waktu 35 menit... 26 Gambar 8. Variabel 3 waktu 35 menit... 26 Gambar 9. Variabel 4 waktu 40 menit... 27 Gambar 10. Variabel 5 waktu 45 menit... 27

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan Kadar Air Keripik Ubi Cilembu... 32

BAB I PENDAHULAN 1.1 Latar Belakang Sayuran dan buah-buahan merupakan produk pertanian strategis yang ketersediaannya di Indonesia senantiasa berlimpah sepanjang tahun, namun karena sifat dan kandungan zat gizinya, sayuran digolongkan sebagai bahan pangan yang mudah rusak atau busuk atau sangat mudah rusak/busuk. Teknologi yang dapat mengurangi kerusakan dan kebusukan sayuran sangat diperlukan selain dalam upaya untuk memperpanjang masa simpannya sebelum tiba di tangan konsumen juga untuk menyelamatkan keberlimpahan sayuran yang terjadi pada saat panen raya untuk meningkatkan daya saing produk sayuran, telah dilakukan pemantapan agrobisnis melalui cara mengolah sayuran segar menjadi sayuran kering dan bahkan siap santap agar memiliki nilai tambah yang menguntungkan petani. Peluang pasar ini di masa depan sangat cerah, apalagi untuk orientasi ekspor. Teknologi pengawetan sayur-sayuran dapat dilakukan dengan cara pengawetan sayur dalam bentuk segar (fresh fruit) maupun dalam bentuk makanan olahan. Salah satu bentuk makanan olahan dari sayur-sayuran yang mempunyai peluang pasar internasional adalah dalam bentuk olahan kering. Permintaan akan makanan kering buah-buahan dan sayur-sayuran saat ini terus meningkat disebabkan karena masyarakat negara-negara maju banyak menyukai makanan sehat (healthy foods) yang banyak mengandung serat makanan (dietary fiber) seperti dalam buah-buahan dan sayur-sayuran dan dalam proses pembuatannya tanpa bahan tambahan seperti pengawet

[(Harmanto et al., 1999) dan Sofyan (2004)] untuk meningkatkan nilai tambah, pengawetan sayuran dengan mengolahnya menjadi sayuran kering mulai banyak dilakukan di Indonesia, sebelumnya sayuran kering seperti bawang daun, seledri, wortel dan kubis di impor dari Eropa. Pengeringan dilakukan dengan alat pengering vakum untuk memperoleh sayuran kering dengan warna, aroma, dan tekstur yang baik (Sinaga dan Histifarina, 2000). Ubi jalar atau ketela rambat (Ipomoea batatas L.) adalah sejenis tanaman budidaya. Bagian yang dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk umbi dengan kadar gizi (karbohidrat) yang tinggi. Di Afrika, umbi ubi jalar menjadi salah satu sumber makanan pokok yang penting. Di Asia, selain dimanfaatkan umbinya, daun muda ubi jalar juga dibuat sayuran. Terdapat pula ubi jalar yang dijadikan tanaman hias karena keindahan daunnya. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah yaitu masih minimnya pemanfaatan sayuran dan buah pada musim panen yang dapat menyebabkan menurunnya nilai ekonomis dari sayuran itu sendiri, sehingga perlu di buat alat vacuum fryer agar sayuran dapat di olah dan dimanfaatkan menjadi produk yang mempunyai nilai jual tinggi dan massa simpan yang lebih lama dengan cara membuat sayuran tersebut menjadi keripik tanpa mengurangi nilai gizi yang terkandung didalamnya. Dari sinilah kami mendapatkan suatu permasalahan yang dapat kami rumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana kinerja alat vacuum frying pada pembuatan keripik ubi cilembu?

2. Bagaimana pengaruh variabel terhadap proses pembuatan keripik ubi cilembu yang didapat? 3. Bagaimana sifat-sifat keripik ubi cilembu yang dihasilkan dengan menggunakan vacuum frying? Email : abdul.lathyph@gmail.com