LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KERIPIK UMBI TALAS (Colocasia giganteum) DENGAN VARIABEL LAMA WAKTU PENGGORENGAN MENGGUNAKAN ALAT VACUUM FRYER (The Making Of Talas Root Crispy Chips (Colocasia giganteum)with A Variable Long Time Of Frying By Use Of Vacuum Fryer Machine) Disusun Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Studi Pada Program Studi Diploma III Teknik Kimia Program Diploma Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang Disusun oleh : SRIYONO NIM. L0C 009 042 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012
RINGKASAN Talas (Colocasia giganteum)adalah salah satu jenis umbi - umbian yang belum banyak dibudidayakan dan belum banyak masyarakat mengenal tanaman ini. Tanaman ini banyak ditanam di daerah pedesaan yang biasanya digunakan sebagai bahan pangan pengganti beras, makanan selingan, bahkanhanya dibiarkan saja tumbuh. Selama ini, pengolahan talas sebagai bahan pangan hanyasampai pada proses perebusan atau pengukusan, sehingga perlu adanya pemanfaatan talas menjadi produk olahan baruyangmemiliki nilai jual tinggi sepertimelalui pembuatan keripik sebagai usaha penganekaragaman pangan. Cara pembuatan keripik dapat melalui penggorengan manual dan vacuum frying.penggorengan manual dapat dilakukandenganmenggunakan wajan, sedangkan penggorengan vacuum frying dilakukan dengan menggunakan mesinpenggoreng hampa atau dikenal dengan vacuum fryer.mesin vacuum fryer, umumnya digunakan untuk menggoreng buah dan sayuran, seperti nangka, nanas dan lobak, tetapi tidak menutup kemungkinan juga dapat digunakan untuk menggoreng umbi-umbian, salah satunya talas. Teknik penggorengan dengan mesin vacuum fryer memiliki beberapa keunggulan daripada penggorengan manual dengan wajan, karena menghasilkan keripik yang mutunya lebih bagus dari segi warna, tekstur, aroma serta daya simpan yang lebih lama. Dari percobaan yang dilakukan yaitu dengan berat talas 300 gr, suhu penggorengan 70 0 C dan variabel berubah berupa lama penggorengan sebesar 45, 50, 55, 60 dan 65 menit pada pembuatan keripik talas menggunakan penggorengan vakum didapatkan hasil bahwa semakin lama penggorengan maka air yang terkandung dalam bahan semakin banyak yang teruapkan. Kadar air yang terkandung dalam keripik sangat mempengaruhi kualitas dari keripik dimana semakin kecil kadar air yang terkandung maka keripik memiliki daya simpan yang lebih lama dan lebih renyah.
KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Allah Subhanallahu Wata ala yang telah memberikan nikmat dan karunia-nya sehingga penyusunan Laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan, yang merupakan syarat untuk menyelesaikan studi di Program Studi Diploma III Teknik Kimia Universitas Diponegoro Semarang. Sholawat serta Salam penyusun hanturkan kepada junjungan besar baginda Rasululloh Shollalohu Alaihi Wasalam atas segala petunjuk dan syafaat yang disampaikan kepada seluruh umat, kepada para sahabat, keluarga serta para pengikutnya yang setia sampai akhir zaman. Pada kesempatan kali ini, perkenankanlah penyusun mengucapkan terimaksih kepada : 1. Ir. H. Zainal Abidin, MS, selaku Ketua Program Diploma Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. 2. Ir. Edy Supriyo, MT selaku Ketua Program Studi Diploma III Teknik Kimia Program Diploma Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. 3. Dra. FS. Nugraheni, M.Kes, selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Teknik Kimia Program Diploma Fakultas Teknik Universitas Diponegoro dan selaku dosen pembimbing, terimakasih atas segala bimbingannya selama ini hingga terselesaikannya LaporanTugas Akhir ini.
4. Ir. Hj. Wahyuningsih, MSidanIr. H. Zainal Abidin,MS, selaku Dosen Wali kelas A Angkatan 2009, yang telah banyak memberikan dorongan semangat dan doa kepada kami. 5. Seluruh Dosen Program Studi Diploma III Teknik Kimia Program Diploma Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. 6. Ayah, Ibu, dan adik serta seluruh keluarga tercinta atas segala doa dan dorongan motivasi selama ini agar tak kenal putus asa sehingga dapat menyelesaikan laporan ini tepat waktu. 7. Teman-teman mahasiswa Program Studi Diploma III Teknik Kimia Program Diploma Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, terutama angkatan 2009 kelas A (Ganaspati). 8. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya laporan ini. Penyusun menyadari adanya keterbatasan dalam penyusunan laporan ini. Besar harapan penyusun akan adanya saran dan kritik yang sifatnya membangun guna kesempurnaan laporan ini. Semarang,Juli 2012 Penyusun
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii RINGKASAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR GRAFIK... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I. BAB II. PENDAHULUAN 1.1.... Lat ar Belakang... 1 1.2.... Per umusan Masalah... 3 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umbi Talas(Colocasia giganteum)... 4 2.2 Teori Penggorengan... 5 2.3 Penggorengan Hampa... 6 2.4 Mesin Penggorengan Hampa (Vacuum Fryer)... 7 2.5 Prinsip Kerja Vacuum Fryer (Penggorengan Vakum)... 8
BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT 3.1. Tujuan... 9 3.2. Manfaat... 9 BAB IV. PERANCANGAN ALAT 4.1. Spesifikasi Perancangan Alat... 10 4.2 Gambar Alat... 12 4.3 Cara Kerja Alat... 14 BAB V. BAB VI. METODOLOGI 5.1... Pe ngujian Kinerja Alat... 17 5.1.1... Per lakuan Pendahuluan... 17 5.1.2 Cara Kerja... 17 5.2... Ba han yang digunakan... 18 5.3... Var iabel Percobaan... 18 HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Hasil Pengamatan... 20 6.2 Pembahasan... 23 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan... 28 7.2. Saran... 29 DAFTAR PUSTAKA... 30
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL Tabel 1. Kandungan Zat Gizi Talas dalam 100 gram... 5 Tabel 2. Hasil Pengamatan Pembuatan Keripik Talas... 20 Tabel 3. Hasil Uji Organoleptik Keripik Talas... 21
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Umbi Talas... 4 Gambar 2.Mesin Penggoreng Vakum... 12 Gambar 3. Keripik Umbi Talas... 23
DAFTAR GRAFIK Grafik 1. Hubungan antara Waktu Penggorengan vs Kadar Air... 22
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan Kadar Air Keripik Talas... 31
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umbi-umbian adalah jenis tumbuhan yang banyak tumbuh di Indonesia. Umbi-umbian adalah bahan nabati yang diperoleh dari dalam tanah, misalnya ubi kayu, ubi jalar, kentang,garut, gadung, kimpul, talas, gembili dan ganyong.pada umumnya, umbi-umbiantersebut merupakanbahan sumber karbohidrat terutama pati (Zulaikah, 2002 dalam etd.eprints.ums.ac.id). Umbi - umbian secara tradisional sering dihidangkan dalam bentuk segar, rebusan atau kukusan, hal ini tergantung dari selera. Usahapenganekaragaman pangan (ketahanan pangan) sangat penting, artinya sebagai usaha untuk mengatasi masalah ketergantungan pada satu bahan pangan pokok saja, misalnya dengan mengolah umbi - umbian menjadi berbagai bentuk makanan yang mempunyai rasa khas dan tahan lama untuk disimpan.berbagai bentukolahan tersebutdapat berupa tepung, gaplek, tapai, keripik dan lainnya. Salahsatu peluang usaha penganekaragaman pangan dari umbi - umbian adalah keripik. Di Indonesia, keripik merupakan makanan ringanatau cemilan berupa irisan tipis yang sangatpopuler dikalangan masyarakat karena sifatnya yang renyah, gurih, tidak terlalu mengenyangkan serta tersedia dalam aneka rasa seperti asin, pedas dan manis. Keripik sangat praktis karena kering, sehingga lebih awet dan mudah disajikan kapan pun.
Salah satu jenis umbi yang berpotensi untuk diolah menjadi keripik adalah talas (Colocasia giganteum) adalah salah satu jenisumbi - umbian yang belum banyak dibudidayakan dan belum banyak masyarakat mengenal tanaman ini. Tanaman ini banyak ditanam di daerah pedesaan yang biasanya digunakan sebagai bahan pangan pengganti beras, makanan selingan, bahkanhanya dibiarkan saja tumbuh. Selama ini, pengolahan talas sebagaibahanpangan hanya sampai pada prosesperebusan atau pengukusan, sehingga perlu adanya pemanfaatan talasmenjadi produk olahan baru yang memiliki nilai jual tinggi seperti melalui pembuatan keripik sebagai usaha penganekaragaman pangan. Cara pembuatan keripik dapat melalui penggorengan manual dan vacuum frying.penggorengan manual dapatdilakukandenganmenggunakan wajan, sedangkan penggorengan vacuum fryingdilakukan dengan menggunakan mesin penggoreng hampa atau dikenal dengan vacuum fryer. Mesin vacuum fryer, umumnya digunakan untuk menggoreng buah dan sayuran, seperti nangka, nanas dan lobak, tetapi tidak menutup kemungkinan juga dapat digunakan untuk menggoreng umbi - umbian, salah satunya talas.teknik penggorengan dengan mesin vacuum fryermemiliki beberapa keunggulan daripada penggorengan manual dengan wajan,karena menghasilkan keripik yang mutunya lebih bagus dari segi warna, tekstur, aroma serta daya simpan yang lebih lama. Berdasarkan uraian tersebut, maka diperolehsuatugagasan untuk memproduksi umbi talas menjadi keripik secara komersial sebagai bentuk terobosan usaha baru yang menjanjikan.
1.2 Perumusan Masalah Usaha penganekaragaman pangan berbahan baku talas salah satunya dapat diolah menjadi keripik yang memiliki daya jual tinggi. Langkah untuk menghasilkan keripik yang bermutu bagus dapat dilakukan melalui penggorengan vakum dengan mesin vacuum fryer.berdasarkan hal tersebut maka perlu adanya suatu kajian tentang kondisi operasi optimum mesin vacuum fryer dalam pembuatan keripik gembili agar didapatkan mutu yang bagus. Berdasarkan uaraian diatas, maka kami mendapatkan suatu permasalahan yang dapat kami rumuskan sebagai berikut : Bagaimana kinerja alat vacuum fryer pada pembuatan keripik umbi talas? Bagaimana pengaruh variabel terhadap proses pembuatan keripik umbi talas yang didapat? Email : sriyonoe@rocketmail.com