DEFINISI. Barang Milik Negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.

dokumen-dokumen yang mirip
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah MENUJU TERTIB ADMINISTRASI, TERTIB FISIK DAN TERTIB HUKUM PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA

TATA CARA PELAKSANAAN BANGUN GUNA SERAH (BGS) DAN BANGUN SERAH GUNA (BSG) BARANG MILIK NEGARA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 02/PRT/M/2009

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 34 TAHUN 2013 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG JEMBER

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/PMK.06/2013 TENTANG

PENGELOLAAN BMN DEKONSENTRASI- TUGAS PEMBANTUAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 140/PMK.06/2014 TENTANG

PELAPORAN BARANG MILIK NEGARA UNIVERSITAS GADJAH MADA

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG,

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/ DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PENGELOLAAN BMN SEKRETARIS UTAMA BNN TAHUN 2017

SALINAN TENTANG. Nomor. Dan Pelabuhan Bebas. Batam; Mengingat. Pemerintah

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PEMINDAHTANGANAN BMN POLRI. Modul JP (450 menit) PENGANTAR

TATA CARA PEMANFAATAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA SEWA DAN PINJAM PAKAI BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 48 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ASET DESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Inspektur I Kemenristekdikti

OLEH: Prof.Dr.Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PERMEN-KP/2013 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEBIJAKAN UMUM PERMENDAGRI 19 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

MENTERI KEUANGAN ' REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 4/PMK.06/2013 TENTANG

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 3 TAHUN 2007

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2010 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PENINGKATAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN BMN DALAM RANGKA MENINGKATKAN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN. Akuntabel-Profesional-Integritas-Kebersamaan

PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA (BMN) BERDASARKAN PP NOMOR 6 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

QANUN KABUPATEN PIDIE NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

TATA CARA PELAKSANAAN TUKAR-MENUKAR BARANG MILIK NEGARA

SALINAN BUPATI BULELENG, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 511 ayat (1),

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 20

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

WALIKOTA BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA KMA NOMOR 23 TAHUN 2014

SALINAN NO : 14 / LD/2009

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ASET PADA BADAN LAYANAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI KEPUTUSAN SEKRETARIS MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA. Nomor 03/SM/Kp/II/2010 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM,

PROVINSI PAPUA BUPATI MERAUKE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERAUKE NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

QANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR : 04 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 3 TAHUN 2017 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PINJAM PAKAI BARANG MILIK DAERAH BERDASARKAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 120/PMK.06/2007 TENTANG PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA

Abstract. 1. Pentingnya Penghapusan BMN

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 2 Tahun 2018 Seri E Nomor 2 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ASET DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

TATACARA PELAKSANAAN SEWA BARANG MILIK NEGARA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.45/Menhut-II/2008 TENTANG PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA LINGKUP DEPARTEMEN KEHUTANAN

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ARAH KEBIJAKAN TERKAIT PENGALIHAN ASET DALAM RANGKA IMPLEMENTASI UU NO. 23 TAHUN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

2015, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang Undang Nomor 45 Tahun 2013 tentang T

2. Undang Undang Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

Pengelolaan Barang Milik Daerah dan Tindak

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SULA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SULA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 23/PMK.06/2010 TENTANG PENATAAN PEMANFAATAN BARANG MILIK NEGARA DI LINGKUNGAN TENTARA NASIONAL INDONESIA

TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

No.1406, 2014 KEMENHAN. Barang Milik Negara. Tanah. Bangunan. Sewa. Tata cara. Pencabutan.

Transkripsi:

BIMBINGAN DAN SOSIALISASI KEBIJAKAN PELAKSANAAN, PENGADAAN, PENYALURAN, INVENTARISASI, PENYIMPANAN DAN PERAWATAN SERTA PENGHAPUSAN SARANA DAN PRASARANA PENGADILAN BARANG MILIK NEGARA KPKNL SURABAYA

DEFINISI Barang Milik Negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. (Pasal 1 PP No.6 Tahun 2006)

LBMNT TA 2010 31 Desember 2010 Aset Lancar 33.407.189.155.844 Aset Tetap 1.210.240.666.613.153 Aset Lainnya 22.088.609.763.262 BMN Tidak Teridentifikasi Total Aset 1.265.736.465.532.259 Sumber: Laporan BMN 2010 unaudited DJKN, Kemenkeu. Disusun berdasarkan data BMN dari 77 (tujuh puluh tujuh) Kementerian Negara/Lembaga selaku Pengguna Barang.

PENGELOLAAN BMN PARADIGMA LAMA Dasar Hukum KMK No. 350 tahun 1994 KMK No. 470 tahun 1994 Pengertian BM/KN Hirarkis Pengelolaan BM/KN Kepemilikan Peran Kemenkeu PARADIGMA BARU Dasar Hukum UU No.17 Tahun 2003 UU No. 1 Tahun 2004 PP No. 6 Tahun 2006 PMK No.96 Tahun 2007 Pengertian BMN Hirarkis Pengelolaan BMN Kepemilikan Peran Kemenkeu.

PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN BMN Adanya pemisahan peran antara pengelola dan pengguna (pasal 42, 43, dan 44 UU No. 1/2004), terutama mengenai hak dan kewajiban; Barang Milik Negara yang diperlukan bagi penyelenggaraan tugas pemerintahan negara/daerah tidak dapat dipindahkan (Pasal 45 ayat (1) UU No. 1 Tahun 2004). Dengan demikian, pemanfaatan BMN diarahkan untuk penyelenggaraan Tupoksi. Penjualan BMN prinsipnya dilakukan dengan cara lelang, kecuali dalam hal-hal tertentu yang pengaturan lebih lanjut diatur dalam peraturan pemerintah (Pasal 48 UU No. 1 Tahun 2004).

PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN BMN BMN yang berupa tanah yang dikuasai Pemerintah Pusat harus disertifikatkan atas nama pemerintah Republik Indonesia yang bersangkutan (Pasal 49 ayat (1) UU No. 1 Tahun 2004). Bangunan Milik Negara harus dilengkapi dengan bukti status kepemilikan dan ditatausahakan dengan tertib (Pasal 49 ayat (2) UU No. 1/2004). BMN dilarang untuk diserahkan kepada pihak lain sebagai pembayaran atas tagihan, dilarang digadaikan atau dijadikan jaminan untuk mendapatkan pinjaman, dan dilarang untuk dilakukan penyitaan (Pasal 49 ayat (4) dan (5) serta pasal 50 huruf c dan d UU No. 1 Tahun 2004).

PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN BMN Penggunaan BMN sebatas untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi departemen/lembaga yang bersangkutan (pasal 6 ayat 2e dan pasal 8 ayat 2d PP 6/2006) Tanah dan/atau bangunan yang tidak digunakan oleh Pengguna untuk penyelenggaraan tupoksi wajib diserahkan (pasal 49 ayat 3 UU 1/2004 dan pasal 16 ayat 2 PP 6/2006) kepada Pengelola Barang, untuk: Dialihkan status penggunaan kepada Pengguna Barang lainnya; Dimanfaatkan; Dipindahtangankan.

HIRARKIS PERATURAN PENGELOLAN BMN UU NOMOR 17 TAHUN 2003 UU NOMOR 1 TAHUN 2004 P P NOMOR 6 TAHUN 2006 SEBAGAIMANA DIUBAH DENGAN P P NOMOR 38 TAHUN 2008 Permenkeu No. 96/2007 tentang TataCara Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan Pemindahtanganan BMN Permenkeu No. 97/2007 tentang Penggolongan dan Kodefikasi BMN Permenkeu No. 120/2007 tentang Penatausahaan BMN Permenkeu No. 179/2009 tentang Penilaian BMN Permenkeu No. 186/2009 tentang Sertifikasi BMN tanah Permenkeu No. 226/2011 tentang Perencanan Kebutuhan BMN Permenkeu No. 250/2011 tentang BMN IDLE Permenkeu No. 33/2012 tentang Tata Cara Sewa BMN

Slide 9 ASAL PEROLEHAN Perolehan Lain yang sah Hibah/sumbangan Perjanjian/kontrak Peraturan perundang-undangan Putusan pengadilan Penggunaan Pemanfaatan - Sewa - Pinjam pakai - KSP - BGS/BSG APBN Jenis belanja: - - Belanja barang (52) - - Belanja modal (53) - - Belanja hibah (56) - - Bantuan sosial (57) - - Belanja Lain-lain (58) PENGELOLAAN PENGELOLAAN Pemindahtanganan - Penjualan - Hibah - Tukar-menukar - PMP Penghapusan Termasuk : Dana Dekonsentrasi/ Tugas Pembantuan; Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan (999.08) BLU RUANG LINGKUP BMN PERTANGGUNGJAWABAN Aset Lancar Persediaan Aset Tetap Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Konstruksi Dalam Pengerjaan Aset Lain-lain Aset Tidak Berwujud Kerjasama Pihak Ketiga Aset yang tidak digunakan

Menteri/Pimp Lembaga Selaku Pengguna Barang Menteri Keuangan Selaku Pengelola Barang Pengguna Barang Lainnya Pihak Lain (Selain Kementerian/ Lembaga) Perolehan BMN Penyelesaian Dok. Kepemilikan Penetapan Status Penggunaan BMN Penggunaan sebatas utk penyelenggaraan tupoksi Pemanfaatan: Sewa KSP BSG/BGS Pinjam pakai Penggunaan sebatas untuk penyelenggaraan tupoksi Barang Milik Negara: Tidak sesuai Tupoksi Berlebih Tanah/bangunan idle wajib diserahkan kpd Pengelola Barang Tanah / bangunan yg telah diserahkan Tindak Lanjut: Pengalihan Status Penggunaan Pemanfaatan Pemindahtanganan Fungsi Pelayanan Pemindahtanganan: Jual Tukar menukar Hibah PMPP Non tanah dan bangunan Persetujuan pemanfaatan dan pemindahtanganan Fungsi Budgeter 10

Sertifikasi Penertiban Barang Milik Negara Peraturan Bersama Menteri Keuangan dan Kepala BPN No. Pensertipikatan BMN berupa Tanah 186/PMK.06/2009 24/2009 tentang BMN atas tanah harus disertifikatkan atas nama Pemerintah RI cq. Kementerian Negara/Lembaga (K/L) yang menguasai/ menggunakan BMN. Memberikan kepastian hukum Memberikan perlindungan hukum kepada pemegang hak atas tanah Melaksanakan tertib administrasi BMN berupa tanah Mengamankan BMN berupa tanah Inventarisasi & identifikasi Menyelesaikan masalah penguasaan/persertifikatan Mengajukan permohonan sertifikasi K/L Pengajuan anggaran Pelaporan Usulan penetapan status penggunaan BPN KEMENTERIAN KEUANGAN Slide7

Prosedur Penetapan Status Penggunaan Tanah/Bangunan PENGGUNA BARANG PENGELOLA BARANG PERSIAPAN PENGAJUAN USULAN PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN PENDAFTARAN, PENCATATAN, PENYIMPANAN DOKUMEN PENDAFTARAN, PENCATATAN, PENYIMPANAN DOKUMEN 12

Data/Dokumen Pendukung Permohonan Penetapan Status Penggunaan Tanah/Bangunan, antara lain: 1. Usulan Penetapan Status Penggunaan BMN; 2. Dokumen Pendukung Kepemilikan; a. Sertifikat untuk tanah. b. IMB untuk bangunan. 3. Nilai Perolehan; 4. Nilai Wajar/NJOP pada saat diajukan. 13

Prosedur Alih Status Penggunaan Antar Pengguna Barang PENGGUNA BARANG PENERIMA PERSIAPAN PENGGUNA BARANG PENGALIH PERSIAPAN PENGELOLA BARANG Kesediaan Menerima PENGAJUAN USULAN; PERSETUJUAN ALIH STATUS PENGGUNAAN BA ST BA ST USULAN PENETAPATAN STATUS USULAN PENGHAPUSAN SESUAI TATACARA PENGHAPUSAN SESUAI TATACARA PENETAPAN STATUS 14

Data/Dokumen Pendukung Permohonan Pengalihan Status Penggunaan BMN, antara lain: 1. Usulan Alih Status Penggunaan BMN; 2. Penjelasan; 3. Pertimbangan; 4. Keputusan Penetapan Status; 5. Pernyataan Kesediaan menerima dari Pengguna Barang yang akan menerima; 6. Dok.pendukung, seperti: a. Dokumen Pendukung Kepemilikan; Sertifikat untuk tanah; IMB untuk bangunan; BPKB, STNK, sejenisnya Barang Bergerak bersurat kepemilikan; b. Nilai Perolehan; c. Nilai Wajar/NJOP pada saat diajukan. 15

Pemanfaatan BMN Sewa Pinjam Pakai Kerjasama Pemanfaatan Bangun Guna Serah / Bangun Serah Guna 16

P E M A N F A A T A N Merupakan pendayagunaan BMN yang tidak dipergunakan sesuai tugas pokok dan fungsi kementerian negara/lembaga dalam bentuk sewa, pinjam pakai, kerjasama pemanfaatan dan bangunb guna serah/bangun serah guna dengan tidak mengubah status kepemilikan. KETENTUAN POKOK: Dilakukan terhadap BMN yang tidak digunakan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dapat dilakukan terhadap sebagian BMN yang tidak dipergunakan pengguna barang, sepanjang menunjang tugas pokok dan fungsi Tidak mengubah status kepemilikan 17

Sewa BMN Definisi Sewa adalah pemanfaatan BMN oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dan menerima imbalan uang tunai. 18

Prosedur Sewa Tanah/Bangunan pada Pengelola Barang PENGELOLA BARANG PIHAK KETIGA PENELITIAN PENYETORAN SEWA PENETAPAN T/B PEMBENTUKAN TIM PERJANJIAN PENILAIAN PERPANJANGAN PERSETUJUAN SEWA SELESAI PERJANJIAN PENATAUSAHAAN PENYERAHAN BMN KEMBALI 19

Prosedur Sewa Sebagian Tanah/Bangunan & Selain Tanah/Bangunan pada Pengguna Barang PENGGUNA BARANG PENGELOLA BARANG PIHAK KETIGA PENGAJUAN USULAN PENELITIAN PENYETORAN SEWA KEPUTUSAN PELAKSANAAN SEWA PERSETUJUAN PERJANJIAN PERJANJIAN LAPORAN PERPANJANGAN SEWA SELESAI PENYERAHAN BMN KEMBALI 20

Data/Dokumen Pendukung Permohonan Penyewaan BMN, antara lain: Untuk sebagian tanah dan bangunan: 1. Pertimbangan penyewaan; 2. Bukti kepemilikan; 3. Gambar lokasi; 7. Calon penyewa; 8. Nilai sewa; 9. Jangka waktu penyewaan. Untuk selain tanah dan bangunan: 1. Pertimbangan mengenai calon penyewa; 2. Hasil penelitian mengenai 4. Luas yang akan disewakan; kelayakan kemungkinan 5. Nilai perolehan dan NJOP tanah dan atau penyewaan barang milik bangunan; negara selain tanah dan/atau 6. Data transaksi sebanding dan sejenis; bangunan dimaksud; 3. Nilai sewa; 4. Jangka waktu penyewaan. 21

Pinjam Pakai Pengertian Pinjam pakai adalah penyerahan penggunaan BMN antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah dalam jangka waktu tertentu tanpa menerima imbalan dan setelah jangka waktu berakhir, BMN diserahkan kembali kepada Pemerintah Pusat. 22

Prosedur Pinjam Pakai oleh Pengguna Barang PENGELOLA BARANG PENGGUNA BARANG PEMERINTAH DAERAH PENGKAJIAN PERMOHONAN PERSETUJUAN PERJANJIAN PERJANJIAN LAPORAN PELAKSANAAN PINJAM PAKAI PENYERAHAN BMN KEMBALI PINJAM PAKAI BERAKHIR 23

Data/Dokumen Pendukung Untuk sebagian tanah dan bangunan: 1. Usulan pinjam pakai yang memuat pertimbangan yang mendasari diajukannya permintaan. 2. Jenis dan spesifikasi barang. 3. Detil peruntukan dan jangka waktu pinjam pakai. 24

Kerja Sama Pemanfaatan Pengertian (KSP) Kerjasama Pemanfaatan adalah pendayagunaan BMN oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dalam rangka peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan sumber pembiayaan lainnya. 25

Prosedur KSP Tanah/Bangunan pada Pengguna Barang PENGGUNA BARANG PENGELOLA BARANG PIHAK KETIGA PENGAJUAN USULAN TENDER PENETAPAN MITRA PERJANJIAN PENYERAHAN BMN KE MITRA PENGKAJIAN PEMBENTUKAN TIM PENILAIAN PERSETUJUAN PERJANJIAN PELAKSANAAN KSP PERPANJANGAN KSP SELESAI PENYERAHAN BMN KEMBALI MONITORING MONITORING 26

Prosedur KSP Selain Tanah/Bangunan PENGGUNA BARANG PENGELOLA BARANG PIHAK KETIGA PENGAJUAN USULAN PENGKAJIAN PERJANJIAN PEMBENTUKAN TIM PENELITIAN, PENGHITUNGAN KONTRIBUSI TETAP DAN PEMBAGIAN KEUNTUNGAN PERSETUJUAN PELAKSANAAN KSP PERPANJANGAN TENDER PENETAPAN MITRA KSP SELESAI PERJANJIAN PENYERAHAN BMN KE MITRA PENYERAHAN BMN KEMBALI LAPORAN MONITORING 27

Data/Dokumen Pendukung Permohonan KSP BMN, antara lain: Untuk sebagian tanah dan bangunan: 1. Bukti kepemilikan; 2. Gambar lokasi; 3. Luas yang akan di KSP kan; 4. Nilai perolehan dan NJOP tanah dan atau bangunan; 5. Pertimabangan yang mendasri usulan kerjasama pemanfaatan; 6. Jangka waktu kerjasama pemanfaatan. Untuk selain tanah dan bangunan: 1. Pertimbangan kerjasama pemanfaatan; 2. Nilai perolehan; 3. Fotocopy dokumen kepemilikan; 4. Kartu identitas barang; 5. Jangka waktu kerjasama pemanfaatan. 28

Tata Cara Pelaksanaan BGS/BSg Atas Tanah Pada Pengguna Barang Obyek BSG/BGS Menyerahkan Obyek BGS/BSG Meneliti Kelayakan Pengguna Barang Surat Keputusan Pelaksanaan BGS/BSG Sekurang-kurangnya memuat obyek BGS/BSG, nilai kontribusi dan rencana kebutuhan, mitra BGS/BSG dan jangka waktu Disertai usulan BGS/BSG dan dokumen pendukung berupa lokasi/alamat, status&bukti kempemilikan, luas, harga perolehan/njop dan rencana pembangunan Pengelola Barang BAST KONTAK Menugaskan Membentuk LAPORAN TENDER Uang Kontribusi tetap Tim Penilai Perhitungan nilai limit terendah besaran kontribusi BGS/BSG Pengkajian Obyek BGS/BSG, menyiapkan halhal yang bersifat teknis, penelitian indikasi biaya yg diperlukan, melakukan tender calon mitra BGS/BSG Mitra Monitoring, evaluasi dan penatausahaan pelaksanaan BGS KAS NEGARA

BGS & BSG PENGERTIAN BGS adalah pemanfaatan tanah pemerintah pusat oleh pihak lain dengan mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya, kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka tertentu yang telah disepakati dan selanjutnya diserahkan kembali kepada Pengelola Barang setelah jangka waktu berakhir. BSG adalah pemanfaatan tanah milik pemerintah pusat oleh pihak lain dengan mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya, kemudian diserahkan kepada Pengelola Barang untuk kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka yang telah disepakati. 30

Data/Dokumen Pendukung BGS & BSG: 1. Usulan BGS/BSG; 2. Dokumen pendukung lokasi dan alamat; 3. Status dan bukti kepemilikan; 4. Luas; 5. Harga perolehan/njop; 6. Rencana pembangunan gedung yang diinginkan penyediaan bangunan dan fasilitasnya. 31

Pemindahtanganan BMN Penjualan Tukar - Menukar Hibah Penyertaan Modal Pemerintah Pusat 32

Penjualan Pengertian Penjualan adalah pengalihan kepemilikan BMN kepada pihak lain dengan menerima penggantian dalam bentuk uang. 33

Prosedur Penjualan BMN Uraian Pengguna Pengelola Tim Penilai Penerima 1. Pengguna Bentuk Tim Internal 2. Teliti data administrarif 3. Hasil penelitian 4. Usulan 5. Penilaian 5. Penelitian/proses 6. Setuju 7. SK Penjualan 8. BA Serah terima 9. Laporan 10. SK Hapus (DBMN) 34

Tukar Menukar Pengertian Tukar Menukar adalah pengalihan kepemilikan BMN yang dilakukan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah atau dengan pihak lain, dengan menerima penggantian dalam bentuk barang, sekurangkurangnya dengan nilai seimbang. 35

Prosedur Tukar-Menukar BMN PENGGUNA BARANG PENGELOLA BARANG PIHAK KETIGA PENGAJUAN USULAN PENELITIAN PEMBENTUKAN TIM IJIN PRINSIP PENGAJUAN IJIN PELAKSANAAN IJIN PELAKSANAAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENILAIAN PEMBANGUNAN ASET PENGGANTI SERAH TERIMA SERAH TERIMA PENGHAPUSAN DAN PENCATATAN PENGHAPUSAN DAN PENCATATAN 36

H i b a h Pengertian Hibah adalah pengalihan kepemilikan BMN dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah atau kepada pihak lain tanpa memperoleh penggantian. 37

Prosedur Hibah BMN Uraian Pengguna Pengelola Tim Penerima 1. Pengguna Bentuk Tim Internal 2. Teliti data administrarif 3. Hasil penelitian 4. Usulan hibah 5. Penelitian/proses 6. Setuju 7. BA Serah Terima 8. SK Hapus (DBP) 9. Laporan 10. SK Hapus (DBMN) 38

Penyertaan Modal Pemerintah Pusat (PMPP) Definisi PMPP adalah pengalihan kepemilikan BMN dari semula kekayaan negara yang tidak dipisahkan menjadi kekayaan negara yang dipisahkan untuk diperhitungkan sebagai modal/saham negara pada BUMN, BUMD, atau Badan Hukum lain yang dimiliki Negara/Daerah. 39

PENGHAPUSAN Pengertian dan Tujuan 1. 2. Penghapusan adalah tindakan menghapus catatan barang milik negara dari: Daftar Barang Pengguna oleh pengguna barang Daftar Barang Milik Negara oleh pengelola barang dengan menerbitkan surat keputusan dari pejabat yang berwenang. Tujuan penghapusan membebaskan kuasa pengguna dan/atau pengguna dan/atau pengelola barang dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam penguasaannya. 40

KONSEPSI PEMINDAHTANGANAN DAN PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA Pengguna Barang Pengelola Barang Pihak Lain Usul Pemindahtanganan Pengkajian Usulan Penelitian fisik & administratif Penilaian BMN Surat Persetujuan Pemindahtanganan Surat Persetujuan Pemindahtanganan Pelaksanaan Pemindahtanganan Pelaksanaan Pemindahtanganan Berita acara serah terima Berita acara serah terima SK Penghapusan daftar barang pengguna Laporan Pelaksanaan Laporan Pelaksanaan SK Penghapusan daftar barang milik negara

Pelimpahan Kewenangan 42

KMK Nomor 31/KM.6/2008 tgl 19 Juni 2008 No Jenis Kegiatan KPKNL Kanwil DJKN 1 Penetapan Status Penggunaan o Tanah dan/atau bangunan - perbidang /unit (NP) o Selain tanah dan/atau bangunan Ada bukti kepemilikan (NP) Tidak ada bukti kepemilikan (NP) 2 Pemanfaatan BMN o Tanah dan/atau bangunan Sewa (NJOP) Pinjam Pakai (NJOP) Kerjasama Pemanfaatan (NJOP) o Selain tanah dan/atau bangunan Sewa (NP) Pinjam Pakai (NP) Kerjasama Pemanfaatan (NP) s.d 1 milyar s.d 250 juta 25 250 juta s.d 1 milyar s.d 2 milyar s.d 1 milyar s.d 100 juta s.d 500 juta s.d 250 juta 1 2,5 milyar 250 jt 1 milyar 250 jt 1 milyar 1 5 milyar 2 10 milyar 1 2,5 milyar 100 500 juta 500 jt 2,5 milyar 250 jt 1 milyar 43

KMK Nomor 31/KM.6/2008 tgl 19 Juni 2008 No Jenis Kegiatan KPKNL Kanwil DJKN 3 Penghapusan o Tanah dan/atau bangunan (NP) o Selain tanah dan/atau bangunan (NP) s.d 250 juta s.d 100 juta 250 500 juta 100 250 juta 4 Pemindahtanganan BMN o Tanah dan/atau bangunan (NJOP) o Selain tanah dan/atau bangunan (NP) s.d 1 milyar s.d 500 juta 1 2,5 milyar 500 jt 1 milyar Keterangan: NJOP = Nilai tanah berdasarkan Surat Keterangan NJOP. NP = Nilai Perolehan. 44

Terima Kasih 45