BIMBINGAN DAN SOSIALISASI KEBIJAKAN PELAKSANAAN, PENGADAAN, PENYALURAN, INVENTARISASI, PENYIMPANAN DAN PERAWATAN SERTA PENGHAPUSAN SARANA DAN PRASARANA PENGADILAN BARANG MILIK NEGARA KPKNL SURABAYA
DEFINISI Barang Milik Negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. (Pasal 1 PP No.6 Tahun 2006)
LBMNT TA 2010 31 Desember 2010 Aset Lancar 33.407.189.155.844 Aset Tetap 1.210.240.666.613.153 Aset Lainnya 22.088.609.763.262 BMN Tidak Teridentifikasi Total Aset 1.265.736.465.532.259 Sumber: Laporan BMN 2010 unaudited DJKN, Kemenkeu. Disusun berdasarkan data BMN dari 77 (tujuh puluh tujuh) Kementerian Negara/Lembaga selaku Pengguna Barang.
PENGELOLAAN BMN PARADIGMA LAMA Dasar Hukum KMK No. 350 tahun 1994 KMK No. 470 tahun 1994 Pengertian BM/KN Hirarkis Pengelolaan BM/KN Kepemilikan Peran Kemenkeu PARADIGMA BARU Dasar Hukum UU No.17 Tahun 2003 UU No. 1 Tahun 2004 PP No. 6 Tahun 2006 PMK No.96 Tahun 2007 Pengertian BMN Hirarkis Pengelolaan BMN Kepemilikan Peran Kemenkeu.
PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN BMN Adanya pemisahan peran antara pengelola dan pengguna (pasal 42, 43, dan 44 UU No. 1/2004), terutama mengenai hak dan kewajiban; Barang Milik Negara yang diperlukan bagi penyelenggaraan tugas pemerintahan negara/daerah tidak dapat dipindahkan (Pasal 45 ayat (1) UU No. 1 Tahun 2004). Dengan demikian, pemanfaatan BMN diarahkan untuk penyelenggaraan Tupoksi. Penjualan BMN prinsipnya dilakukan dengan cara lelang, kecuali dalam hal-hal tertentu yang pengaturan lebih lanjut diatur dalam peraturan pemerintah (Pasal 48 UU No. 1 Tahun 2004).
PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN BMN BMN yang berupa tanah yang dikuasai Pemerintah Pusat harus disertifikatkan atas nama pemerintah Republik Indonesia yang bersangkutan (Pasal 49 ayat (1) UU No. 1 Tahun 2004). Bangunan Milik Negara harus dilengkapi dengan bukti status kepemilikan dan ditatausahakan dengan tertib (Pasal 49 ayat (2) UU No. 1/2004). BMN dilarang untuk diserahkan kepada pihak lain sebagai pembayaran atas tagihan, dilarang digadaikan atau dijadikan jaminan untuk mendapatkan pinjaman, dan dilarang untuk dilakukan penyitaan (Pasal 49 ayat (4) dan (5) serta pasal 50 huruf c dan d UU No. 1 Tahun 2004).
PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN BMN Penggunaan BMN sebatas untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi departemen/lembaga yang bersangkutan (pasal 6 ayat 2e dan pasal 8 ayat 2d PP 6/2006) Tanah dan/atau bangunan yang tidak digunakan oleh Pengguna untuk penyelenggaraan tupoksi wajib diserahkan (pasal 49 ayat 3 UU 1/2004 dan pasal 16 ayat 2 PP 6/2006) kepada Pengelola Barang, untuk: Dialihkan status penggunaan kepada Pengguna Barang lainnya; Dimanfaatkan; Dipindahtangankan.
HIRARKIS PERATURAN PENGELOLAN BMN UU NOMOR 17 TAHUN 2003 UU NOMOR 1 TAHUN 2004 P P NOMOR 6 TAHUN 2006 SEBAGAIMANA DIUBAH DENGAN P P NOMOR 38 TAHUN 2008 Permenkeu No. 96/2007 tentang TataCara Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan Pemindahtanganan BMN Permenkeu No. 97/2007 tentang Penggolongan dan Kodefikasi BMN Permenkeu No. 120/2007 tentang Penatausahaan BMN Permenkeu No. 179/2009 tentang Penilaian BMN Permenkeu No. 186/2009 tentang Sertifikasi BMN tanah Permenkeu No. 226/2011 tentang Perencanan Kebutuhan BMN Permenkeu No. 250/2011 tentang BMN IDLE Permenkeu No. 33/2012 tentang Tata Cara Sewa BMN
Slide 9 ASAL PEROLEHAN Perolehan Lain yang sah Hibah/sumbangan Perjanjian/kontrak Peraturan perundang-undangan Putusan pengadilan Penggunaan Pemanfaatan - Sewa - Pinjam pakai - KSP - BGS/BSG APBN Jenis belanja: - - Belanja barang (52) - - Belanja modal (53) - - Belanja hibah (56) - - Bantuan sosial (57) - - Belanja Lain-lain (58) PENGELOLAAN PENGELOLAAN Pemindahtanganan - Penjualan - Hibah - Tukar-menukar - PMP Penghapusan Termasuk : Dana Dekonsentrasi/ Tugas Pembantuan; Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan (999.08) BLU RUANG LINGKUP BMN PERTANGGUNGJAWABAN Aset Lancar Persediaan Aset Tetap Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Konstruksi Dalam Pengerjaan Aset Lain-lain Aset Tidak Berwujud Kerjasama Pihak Ketiga Aset yang tidak digunakan
Menteri/Pimp Lembaga Selaku Pengguna Barang Menteri Keuangan Selaku Pengelola Barang Pengguna Barang Lainnya Pihak Lain (Selain Kementerian/ Lembaga) Perolehan BMN Penyelesaian Dok. Kepemilikan Penetapan Status Penggunaan BMN Penggunaan sebatas utk penyelenggaraan tupoksi Pemanfaatan: Sewa KSP BSG/BGS Pinjam pakai Penggunaan sebatas untuk penyelenggaraan tupoksi Barang Milik Negara: Tidak sesuai Tupoksi Berlebih Tanah/bangunan idle wajib diserahkan kpd Pengelola Barang Tanah / bangunan yg telah diserahkan Tindak Lanjut: Pengalihan Status Penggunaan Pemanfaatan Pemindahtanganan Fungsi Pelayanan Pemindahtanganan: Jual Tukar menukar Hibah PMPP Non tanah dan bangunan Persetujuan pemanfaatan dan pemindahtanganan Fungsi Budgeter 10
Sertifikasi Penertiban Barang Milik Negara Peraturan Bersama Menteri Keuangan dan Kepala BPN No. Pensertipikatan BMN berupa Tanah 186/PMK.06/2009 24/2009 tentang BMN atas tanah harus disertifikatkan atas nama Pemerintah RI cq. Kementerian Negara/Lembaga (K/L) yang menguasai/ menggunakan BMN. Memberikan kepastian hukum Memberikan perlindungan hukum kepada pemegang hak atas tanah Melaksanakan tertib administrasi BMN berupa tanah Mengamankan BMN berupa tanah Inventarisasi & identifikasi Menyelesaikan masalah penguasaan/persertifikatan Mengajukan permohonan sertifikasi K/L Pengajuan anggaran Pelaporan Usulan penetapan status penggunaan BPN KEMENTERIAN KEUANGAN Slide7
Prosedur Penetapan Status Penggunaan Tanah/Bangunan PENGGUNA BARANG PENGELOLA BARANG PERSIAPAN PENGAJUAN USULAN PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN PENDAFTARAN, PENCATATAN, PENYIMPANAN DOKUMEN PENDAFTARAN, PENCATATAN, PENYIMPANAN DOKUMEN 12
Data/Dokumen Pendukung Permohonan Penetapan Status Penggunaan Tanah/Bangunan, antara lain: 1. Usulan Penetapan Status Penggunaan BMN; 2. Dokumen Pendukung Kepemilikan; a. Sertifikat untuk tanah. b. IMB untuk bangunan. 3. Nilai Perolehan; 4. Nilai Wajar/NJOP pada saat diajukan. 13
Prosedur Alih Status Penggunaan Antar Pengguna Barang PENGGUNA BARANG PENERIMA PERSIAPAN PENGGUNA BARANG PENGALIH PERSIAPAN PENGELOLA BARANG Kesediaan Menerima PENGAJUAN USULAN; PERSETUJUAN ALIH STATUS PENGGUNAAN BA ST BA ST USULAN PENETAPATAN STATUS USULAN PENGHAPUSAN SESUAI TATACARA PENGHAPUSAN SESUAI TATACARA PENETAPAN STATUS 14
Data/Dokumen Pendukung Permohonan Pengalihan Status Penggunaan BMN, antara lain: 1. Usulan Alih Status Penggunaan BMN; 2. Penjelasan; 3. Pertimbangan; 4. Keputusan Penetapan Status; 5. Pernyataan Kesediaan menerima dari Pengguna Barang yang akan menerima; 6. Dok.pendukung, seperti: a. Dokumen Pendukung Kepemilikan; Sertifikat untuk tanah; IMB untuk bangunan; BPKB, STNK, sejenisnya Barang Bergerak bersurat kepemilikan; b. Nilai Perolehan; c. Nilai Wajar/NJOP pada saat diajukan. 15
Pemanfaatan BMN Sewa Pinjam Pakai Kerjasama Pemanfaatan Bangun Guna Serah / Bangun Serah Guna 16
P E M A N F A A T A N Merupakan pendayagunaan BMN yang tidak dipergunakan sesuai tugas pokok dan fungsi kementerian negara/lembaga dalam bentuk sewa, pinjam pakai, kerjasama pemanfaatan dan bangunb guna serah/bangun serah guna dengan tidak mengubah status kepemilikan. KETENTUAN POKOK: Dilakukan terhadap BMN yang tidak digunakan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dapat dilakukan terhadap sebagian BMN yang tidak dipergunakan pengguna barang, sepanjang menunjang tugas pokok dan fungsi Tidak mengubah status kepemilikan 17
Sewa BMN Definisi Sewa adalah pemanfaatan BMN oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dan menerima imbalan uang tunai. 18
Prosedur Sewa Tanah/Bangunan pada Pengelola Barang PENGELOLA BARANG PIHAK KETIGA PENELITIAN PENYETORAN SEWA PENETAPAN T/B PEMBENTUKAN TIM PERJANJIAN PENILAIAN PERPANJANGAN PERSETUJUAN SEWA SELESAI PERJANJIAN PENATAUSAHAAN PENYERAHAN BMN KEMBALI 19
Prosedur Sewa Sebagian Tanah/Bangunan & Selain Tanah/Bangunan pada Pengguna Barang PENGGUNA BARANG PENGELOLA BARANG PIHAK KETIGA PENGAJUAN USULAN PENELITIAN PENYETORAN SEWA KEPUTUSAN PELAKSANAAN SEWA PERSETUJUAN PERJANJIAN PERJANJIAN LAPORAN PERPANJANGAN SEWA SELESAI PENYERAHAN BMN KEMBALI 20
Data/Dokumen Pendukung Permohonan Penyewaan BMN, antara lain: Untuk sebagian tanah dan bangunan: 1. Pertimbangan penyewaan; 2. Bukti kepemilikan; 3. Gambar lokasi; 7. Calon penyewa; 8. Nilai sewa; 9. Jangka waktu penyewaan. Untuk selain tanah dan bangunan: 1. Pertimbangan mengenai calon penyewa; 2. Hasil penelitian mengenai 4. Luas yang akan disewakan; kelayakan kemungkinan 5. Nilai perolehan dan NJOP tanah dan atau penyewaan barang milik bangunan; negara selain tanah dan/atau 6. Data transaksi sebanding dan sejenis; bangunan dimaksud; 3. Nilai sewa; 4. Jangka waktu penyewaan. 21
Pinjam Pakai Pengertian Pinjam pakai adalah penyerahan penggunaan BMN antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah dalam jangka waktu tertentu tanpa menerima imbalan dan setelah jangka waktu berakhir, BMN diserahkan kembali kepada Pemerintah Pusat. 22
Prosedur Pinjam Pakai oleh Pengguna Barang PENGELOLA BARANG PENGGUNA BARANG PEMERINTAH DAERAH PENGKAJIAN PERMOHONAN PERSETUJUAN PERJANJIAN PERJANJIAN LAPORAN PELAKSANAAN PINJAM PAKAI PENYERAHAN BMN KEMBALI PINJAM PAKAI BERAKHIR 23
Data/Dokumen Pendukung Untuk sebagian tanah dan bangunan: 1. Usulan pinjam pakai yang memuat pertimbangan yang mendasari diajukannya permintaan. 2. Jenis dan spesifikasi barang. 3. Detil peruntukan dan jangka waktu pinjam pakai. 24
Kerja Sama Pemanfaatan Pengertian (KSP) Kerjasama Pemanfaatan adalah pendayagunaan BMN oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dalam rangka peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan sumber pembiayaan lainnya. 25
Prosedur KSP Tanah/Bangunan pada Pengguna Barang PENGGUNA BARANG PENGELOLA BARANG PIHAK KETIGA PENGAJUAN USULAN TENDER PENETAPAN MITRA PERJANJIAN PENYERAHAN BMN KE MITRA PENGKAJIAN PEMBENTUKAN TIM PENILAIAN PERSETUJUAN PERJANJIAN PELAKSANAAN KSP PERPANJANGAN KSP SELESAI PENYERAHAN BMN KEMBALI MONITORING MONITORING 26
Prosedur KSP Selain Tanah/Bangunan PENGGUNA BARANG PENGELOLA BARANG PIHAK KETIGA PENGAJUAN USULAN PENGKAJIAN PERJANJIAN PEMBENTUKAN TIM PENELITIAN, PENGHITUNGAN KONTRIBUSI TETAP DAN PEMBAGIAN KEUNTUNGAN PERSETUJUAN PELAKSANAAN KSP PERPANJANGAN TENDER PENETAPAN MITRA KSP SELESAI PERJANJIAN PENYERAHAN BMN KE MITRA PENYERAHAN BMN KEMBALI LAPORAN MONITORING 27
Data/Dokumen Pendukung Permohonan KSP BMN, antara lain: Untuk sebagian tanah dan bangunan: 1. Bukti kepemilikan; 2. Gambar lokasi; 3. Luas yang akan di KSP kan; 4. Nilai perolehan dan NJOP tanah dan atau bangunan; 5. Pertimabangan yang mendasri usulan kerjasama pemanfaatan; 6. Jangka waktu kerjasama pemanfaatan. Untuk selain tanah dan bangunan: 1. Pertimbangan kerjasama pemanfaatan; 2. Nilai perolehan; 3. Fotocopy dokumen kepemilikan; 4. Kartu identitas barang; 5. Jangka waktu kerjasama pemanfaatan. 28
Tata Cara Pelaksanaan BGS/BSg Atas Tanah Pada Pengguna Barang Obyek BSG/BGS Menyerahkan Obyek BGS/BSG Meneliti Kelayakan Pengguna Barang Surat Keputusan Pelaksanaan BGS/BSG Sekurang-kurangnya memuat obyek BGS/BSG, nilai kontribusi dan rencana kebutuhan, mitra BGS/BSG dan jangka waktu Disertai usulan BGS/BSG dan dokumen pendukung berupa lokasi/alamat, status&bukti kempemilikan, luas, harga perolehan/njop dan rencana pembangunan Pengelola Barang BAST KONTAK Menugaskan Membentuk LAPORAN TENDER Uang Kontribusi tetap Tim Penilai Perhitungan nilai limit terendah besaran kontribusi BGS/BSG Pengkajian Obyek BGS/BSG, menyiapkan halhal yang bersifat teknis, penelitian indikasi biaya yg diperlukan, melakukan tender calon mitra BGS/BSG Mitra Monitoring, evaluasi dan penatausahaan pelaksanaan BGS KAS NEGARA
BGS & BSG PENGERTIAN BGS adalah pemanfaatan tanah pemerintah pusat oleh pihak lain dengan mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya, kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka tertentu yang telah disepakati dan selanjutnya diserahkan kembali kepada Pengelola Barang setelah jangka waktu berakhir. BSG adalah pemanfaatan tanah milik pemerintah pusat oleh pihak lain dengan mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya, kemudian diserahkan kepada Pengelola Barang untuk kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka yang telah disepakati. 30
Data/Dokumen Pendukung BGS & BSG: 1. Usulan BGS/BSG; 2. Dokumen pendukung lokasi dan alamat; 3. Status dan bukti kepemilikan; 4. Luas; 5. Harga perolehan/njop; 6. Rencana pembangunan gedung yang diinginkan penyediaan bangunan dan fasilitasnya. 31
Pemindahtanganan BMN Penjualan Tukar - Menukar Hibah Penyertaan Modal Pemerintah Pusat 32
Penjualan Pengertian Penjualan adalah pengalihan kepemilikan BMN kepada pihak lain dengan menerima penggantian dalam bentuk uang. 33
Prosedur Penjualan BMN Uraian Pengguna Pengelola Tim Penilai Penerima 1. Pengguna Bentuk Tim Internal 2. Teliti data administrarif 3. Hasil penelitian 4. Usulan 5. Penilaian 5. Penelitian/proses 6. Setuju 7. SK Penjualan 8. BA Serah terima 9. Laporan 10. SK Hapus (DBMN) 34
Tukar Menukar Pengertian Tukar Menukar adalah pengalihan kepemilikan BMN yang dilakukan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah atau dengan pihak lain, dengan menerima penggantian dalam bentuk barang, sekurangkurangnya dengan nilai seimbang. 35
Prosedur Tukar-Menukar BMN PENGGUNA BARANG PENGELOLA BARANG PIHAK KETIGA PENGAJUAN USULAN PENELITIAN PEMBENTUKAN TIM IJIN PRINSIP PENGAJUAN IJIN PELAKSANAAN IJIN PELAKSANAAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENILAIAN PEMBANGUNAN ASET PENGGANTI SERAH TERIMA SERAH TERIMA PENGHAPUSAN DAN PENCATATAN PENGHAPUSAN DAN PENCATATAN 36
H i b a h Pengertian Hibah adalah pengalihan kepemilikan BMN dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah atau kepada pihak lain tanpa memperoleh penggantian. 37
Prosedur Hibah BMN Uraian Pengguna Pengelola Tim Penerima 1. Pengguna Bentuk Tim Internal 2. Teliti data administrarif 3. Hasil penelitian 4. Usulan hibah 5. Penelitian/proses 6. Setuju 7. BA Serah Terima 8. SK Hapus (DBP) 9. Laporan 10. SK Hapus (DBMN) 38
Penyertaan Modal Pemerintah Pusat (PMPP) Definisi PMPP adalah pengalihan kepemilikan BMN dari semula kekayaan negara yang tidak dipisahkan menjadi kekayaan negara yang dipisahkan untuk diperhitungkan sebagai modal/saham negara pada BUMN, BUMD, atau Badan Hukum lain yang dimiliki Negara/Daerah. 39
PENGHAPUSAN Pengertian dan Tujuan 1. 2. Penghapusan adalah tindakan menghapus catatan barang milik negara dari: Daftar Barang Pengguna oleh pengguna barang Daftar Barang Milik Negara oleh pengelola barang dengan menerbitkan surat keputusan dari pejabat yang berwenang. Tujuan penghapusan membebaskan kuasa pengguna dan/atau pengguna dan/atau pengelola barang dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam penguasaannya. 40
KONSEPSI PEMINDAHTANGANAN DAN PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA Pengguna Barang Pengelola Barang Pihak Lain Usul Pemindahtanganan Pengkajian Usulan Penelitian fisik & administratif Penilaian BMN Surat Persetujuan Pemindahtanganan Surat Persetujuan Pemindahtanganan Pelaksanaan Pemindahtanganan Pelaksanaan Pemindahtanganan Berita acara serah terima Berita acara serah terima SK Penghapusan daftar barang pengguna Laporan Pelaksanaan Laporan Pelaksanaan SK Penghapusan daftar barang milik negara
Pelimpahan Kewenangan 42
KMK Nomor 31/KM.6/2008 tgl 19 Juni 2008 No Jenis Kegiatan KPKNL Kanwil DJKN 1 Penetapan Status Penggunaan o Tanah dan/atau bangunan - perbidang /unit (NP) o Selain tanah dan/atau bangunan Ada bukti kepemilikan (NP) Tidak ada bukti kepemilikan (NP) 2 Pemanfaatan BMN o Tanah dan/atau bangunan Sewa (NJOP) Pinjam Pakai (NJOP) Kerjasama Pemanfaatan (NJOP) o Selain tanah dan/atau bangunan Sewa (NP) Pinjam Pakai (NP) Kerjasama Pemanfaatan (NP) s.d 1 milyar s.d 250 juta 25 250 juta s.d 1 milyar s.d 2 milyar s.d 1 milyar s.d 100 juta s.d 500 juta s.d 250 juta 1 2,5 milyar 250 jt 1 milyar 250 jt 1 milyar 1 5 milyar 2 10 milyar 1 2,5 milyar 100 500 juta 500 jt 2,5 milyar 250 jt 1 milyar 43
KMK Nomor 31/KM.6/2008 tgl 19 Juni 2008 No Jenis Kegiatan KPKNL Kanwil DJKN 3 Penghapusan o Tanah dan/atau bangunan (NP) o Selain tanah dan/atau bangunan (NP) s.d 250 juta s.d 100 juta 250 500 juta 100 250 juta 4 Pemindahtanganan BMN o Tanah dan/atau bangunan (NJOP) o Selain tanah dan/atau bangunan (NP) s.d 1 milyar s.d 500 juta 1 2,5 milyar 500 jt 1 milyar Keterangan: NJOP = Nilai tanah berdasarkan Surat Keterangan NJOP. NP = Nilai Perolehan. 44
Terima Kasih 45