Cilacap Cerdas Bersama Leader Class (Oleh : Ita Ambarwati)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MEMBENTUK SUMDER DAYA MANUSIA BERKUALITAS MELALUI LEADER CLASS

PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN BERBASIS POTENSI LOKAL MELALUI KEBIJAKAN LEADER CLASS DI DAERAH CILACAP. Oleh : Ma rifani Fitri Arisa

BAB I PENDAHULUAN. individu semakin berkembang serta dapat menggali potensi diri. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. dengan pendidikan manusia bisa menyikapi keadaan perkembangan zaman

I. PENDAHULUAN. Pendidikan nasional memiliki tujuan untuk mencerdaskan dan. memiliki pengetahuan, keterampilan, sehat jasmani dan, rohani,

Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan

Leader Class sebagai Solusi Krisis Kualitas Kepemimpinan. di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan

Upaya untuk Menyiapkan Insan Yang Berkarakter Melalui Program Leader Class di Kabupaten Cilacap Oleh : Nur Fajrina R.

PEMBENTUKAN KARAKTER KEDISIPLINAN SEJAK ANAK USIA DINI MELALUI PENGENALAN NILAI-NILAI KEPRAMUKAAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha pembinaan kepribadian dan kemajuan manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab. Sebagaimana yang tertuang dalam pasal 3 Undang-Undang No. 20. tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang berbunyi :

MODEL LEADER CLASS SMA MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI KABUPATEN CILACAP. Oleh : Duki Iskandar

BAB I PENDAHULUAN. siswa, Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam rencana srategis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia

Kenapa Leader Class? Catatan Harian (calon) Pemimpin

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. maupun Rohani semakin meningkat dalam usaha menyesuaikan diri dengan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi dan modernisasi yang sedang berjalan pada saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. bisa menjadi bisa seperti yang terkandung dalam Undang-Undang Sistem. Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Indonesia saat ini semakin pesat, sehingga terjadi

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

FILSAFAT PENDIDIKAN DALAM PRAKSIS PENDIDIKAN NASIONAL 1 Paul Suparno

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SMA Ar-Risalah beralamat Jl. Aula Muktamar no.2 kota kediri,

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia ke tengah-tengah persaingan global ialah dengan meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Selain mendididik siswa untuk. pemahaman, daya pikir, keterampilan dan kemampuan-kemampuan lain.

BAB I PENDAHULUAN. menghawatirkan, baik dari segi penyajian, maupun kesempatan waktu dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Di antara berbagai program dan kegiatan pembangunan Nasional, salah

Karakter di Sekolah, (Jogjakarta: DIVA Press, 2013), hlm Jamal Ma ruf Asmani, Buku Panduan Internalisasi Pendidikan

LEADER CLASS SEBAGAI PENDIDIKAN PEMBENTUK GENERASI TANGGUH PEMBANGUN BANGSA Oleh : Rifa Atun Mahmudah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha membina kepribadian dan kemajuan manusia

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. maupun informal. Keberhasilan pendidikan akan terjadi bila ada interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era globalisasi semakin menyuguhkan dinamika perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gerakan yang lahir dan mengakar di bumi Nusantara merupakan bagian

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

LEADER CLASS PROGRAM - SISI LAIN PENDIDIKAN BERBASIS KARAKTER DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI KAB. CILACAP Oleh : Nur Arida Hendrawati

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini proses pembelajaran hendaknya menerapkan nilai-nilai karakter.

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. afektif, maupun psikomotorik. Kenyataannya pendidikan yang dilakukan pada

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA PUNCAK HARI ANAK NASIONAL TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lutma Ranta Allolinggi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PETUNJUK PENYELENGGARAAN GUGUS DARMA PRAMUKA

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dapat membawa perubahan kearah yang lebih maju. Untuk itu perlu

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

REVITALISASI ASET GERAKAN PRAMUKA DALAM MENGANTISIPASI PROGRAM PEMERINTAHAN BARU : H.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV PENUTUP. Dari analisis mengenai; Kurikulum 2006 dalam Perspektif Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL BUDAYA JAWA. Novi Trisna Anggrayni Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar Universitas PGRI Yogyakarta

bekerja yang dimiliki seseorang atau golongan atau suatu bangsa (Tasmara 1995). Sinamo (2002) menata tiga elemen tesis Schumacher menjadi etos kerja,

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sendiri. Namun, sangat disayangkan dari produksi yang ada mayoritas disisipi

BAB I PENDAHULUAN. Praktik, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), hlm Fathul Mu in, Pendidikan Karakter: Konstruksi Teoretik dan

EDY NOVIYANTO A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra

BAB I PENDAHULUAN. di hampir semua aspek kehidupan manusia. Di satu sisi perubahan itu bermanfaat

Amanat Presiden RI pd acara Hari Pramuka ke-52 Th 2013, tgl. 14 Agustus 2013, Jakarta Rabu, 14 Agustus 2013

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

Delapan Fungsi Keluarga dalam Membentuk Generasi Penerus Bangsa

I. PENDAHULUAN. tinggi yang mencapai puncaknya. Seiring berkembangnya zaman, rasa. nasionalisme dikalangan pemuda kini semakin memudar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan.

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS

Sambutan Presiden RI pada Jambore Nasional IX Gerakan Pramuka th 2011, Kab. OKI, 2 Juli 2011 Sabtu, 02 Juli 2011

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masa sekarang tempat dan waktu bukan lagi penghalang untuk

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PATRIOTISME. (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013)

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa Nasionalisme bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDIDIKAN KARAKTER? COBLOS LEADER CLASS! Oleh : Fauziyah Ulfatun Ni mah

Transkripsi:

Cilacap Cerdas Bersama Leader Class (Oleh : Ita Ambarwati) Program-program pemerintah di dalam bidang pendidikan memang sangat bervariasi, mulai dari diberlakukannya Kurikulum 2013, akan diadadakannya program Pendidikan Profesi Guru atau sering disebut PPG, Sarjana Mengajar daerah Terdalam, Tertinggal dan Terbelakang (SM3T) dan yang sudah lama terjadi ialah program penutupan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional biasanya terkenal dengan sebutan RSBI. Tak mungkin pemerintah melakukan penutupan RSBI secara sepihak tanpa alasan yang jelas, hal tersebut sudah pasti dapat dilihat dari kacamata masyarakat awam yang tak termasuk praktisi pendidikan, masyarakat menilai bahwa RSBI sudah tidak relevan dengan tuntutan pertumbuhan dan perkembangan Pendidikan pada abad ke 21 ini. Guna mengantisipasi carut marutnya pendidikan bangsa Indonesia perlu dilakukan pembaharuan-pembaharuan dalam menangani kasus ditutupnya RSBI. Timbul banyak pertanyaan di berbagai pihak, Kalau RSBI ditutup, kemana kita akan menyekolahkan anak kita yang tentu terstandar dan berkualitas? That s right sir, Where can I plant my investment in education institution? (Benar pak, Dimana saya dapat menanamkan investasi dalam institusi pendidikan?). Ironis memang, dengan ditutupnya RSBI, maka berbagai tanda tanya besar muncul dari berbagai kalangan dan berbagai wilayah di Negara Indonesia tercinta yang membutuhkan nilai Plus dalam menyekolahkan putra-putri yang kelak akan menjadi Generasi penerus Bangsa Indonesia ini. Tak terkecuali di wilayah Jawa Tengah, terutama di Kabupaten Cilacap.

Untuk itu formula baru berupa Leader Class menjadi angin segar bagi seluruh lapisan masyarakat entah itu Peserta didik, Guru, Orang tua dan terutama para Investor Asing yang kebingungan mencari Institusi pendidikan yang bermutu serta berkualitas dalam memberikan pelayanan guna mewujudkan Bibit-bibit atau Tunas-tunas Bangsa yang Cerdas, jujur dan bijaksana, utamanya memiliki keahlian dalam Memimpin atau Leadership. Gagasan serta keputusan dari Bupati cilacap beserta jajarannya dalam Launching perdana Sekolah berbasis Leader Class pengganti RSBI patut mendapatkan apresiasi yang tinggi, tak dapat dipungkiri bahwa mendidik anak atau peserta didik harus disesuaikan dengan zamannya, utamanya di zaman yang tingkat perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni atau IPTEKS tak dapat terbendung serta zaman serba digital seperti saat ini. Alangkah baiknya jika pemerintah pusat turut membantu Pemerintah Daerah di Kabupaten Cilacap dalam mewujudkan Sekolah berbasis Leader Class yang akan dipergunakan untuk mewadahi siswa atau peserta didik yang berprestasi, bertaraf Internasional namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya di negara sendiri yakni warisan budaya Indonesia. Pandangan segelintir orang akan gagal dan buruknya manajemen sekolah berbasis leader class tentu juga akan bermunculan. Hal tersebut sudah pasti menyertai setiap program yang menyangkut bidang Peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Cilacap dalam tanda kutip Program pertama di Ibu Pertiwi dalam Menggantikan program RSBI. Untuk itu perlu tindak lanjut dari semua pihak dalam mendukung Upaya mensosialisasikan Sekolah berbasis Leader Class kepada seluruh lapisan masyarakat Cilacap. Bisa melalui Surat edaran langsung dari Pemerintah kabupaten Cilacap, wakil rakyat yang duduk di Dewan Perwakilan Daerah ditunjuk langsung guna turun ke lapangan dalam memproklamirkan dan menanamkan pemahaman serta menarik minat rakyat Kabupaten Cilacap terhadap

berdirinya Leader Class diberbagai titik Sekolah yang dinyatakan mampu mewujudkan Leader Class. Penjaringan calon peserta didik di Leader Class kabupaten Cilacap harus benar-benar mejunjung nilai transparansi dan validitas data yang akurat, bukan orang kaya saja yang dapat menikmati bangku sekolah Leader Class di Kabupaten Cilacap, tapi masyarakat yang kurang beruntung dalam tingkat perekonomian namun memenuhi kualifikasi juga harus diperhitungkan dan diterima untuk menjadi pesert didik di sekolah berbasis Leader Class. Perwujudan mekanisme penjaringan yang bersih tanpa dibumbui dengan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme untuk penerimaan peserta didik baru. Sehingga aspek kecerdasan Intelligence Question, Emotional Question maupun Spiritual Question dapat dideteksi sejak awal. Namun aspek-aspek diatas dapat ditumbuh kembangkan seiring dengan didikan orangtua dirumah, guru disekolah dan lingkungan sosial dimana peserta didik berada. Mana mungkin Tanpa didikan dan dorongan serta dukungan atau peran aktif orangtua peserta didik dalam membantu program sekolah berbasis Leader Class di Kabupaten Cilacap dapat sukses. Oleh karena itu pemerintah Kabupaten Cilacap tak boleh memandang sebelah mata peran dari orangtua peserta didik. Dalam menggandeng masyarakat dibutuhkan sentuhan kekeluargaan, misalnya rapat antara Pemerintah Kabupaten Cilacap dengan orang tua peserta didik guna membahas berapa biaya yang harus dikeluarkan orangtua sesuai dengan tingkat perekonomian mereka. Selama masa pembelajaran berlangsung guru harus benar-benar memperhatikan kebutuhan kedekatan dengan peserta didiknyanya, disini guru dituntut untuk mengetahui seluk beluk peserta didiknya, hal ini bertujuan untuk memudahkan guru dalam menentukan model pembelajaran tematik disekolah Leader Class, sehingga menarik minat peserta didik untuk belajar dan mengembangkan kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotoriknya dan untuk menciptakan Peserta didik yang Cerdas pun akan mudah.

Peran langsung dari peserta didik sangat menentukan pula berhasil tidaknya Proses pembelajaran dan pembentukan kepribadian di Leader Class, tak dapat ditawar lagi, meskipun pemerintah, guru, orangtua, teman sebaya atau lingkungan sosial dimana peserta diberikan dorongan dan motivasi untuk mau melakukan hal-hal yang yang bernilai tinggi pastilah tidak akan terwujud Leader Class apabila tidak ada peran aktif atau reaksi positif dari peserta didik itu sendiri. Contoh nyata yakni ketika proses pembelajaran In Door (dalam ruangan) seorang guru menjelaskan materi tentang kedisiplinan, kemudian peserta didik diajak untuk memperagakan kegiatan yang berupa kedisiplinan dalam berpakaian (baju harus ditata, memakai sabuk, memakai dasi, celana tidak di model pencil atau ketat), namun peserta didik tidak ada yang merespon ajakan guru tersebut dan mereka malah banyak yang melanggar ketentuan kedisiplinan di Leader Class, sudah tentu hal tersebut tidak sesuai yang diharapkan bukan? Program tambahan atau ekstrakurikuler untuk menempa jiwa kepemimpinan peserta didik juga harus diperhatikan, Praja Muda Karana atau Pramuka dapat menjadi pilihan yang tepat, bukti-bukti dari keampuhan Pramuka sebagai sarana membentuk kepribadian nan patriotik sudah banyak dan diakui di berbagai negara tak ketinggalan di negara kita pun juga. Dengan menyisipkan penggunaan maupun pengamalan nilai-nilai Pancasila, Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka tentulah jiwa-jiwa yang mengaku manusia Indonesia, apalagi para pemuda, utamanya peserta didik di Sekolah Leader Class Kabupaten Cilacap yang notabene akan menjadi sekolah pertama yang Unggul dalam membentuk karakter kepribadian serta Calon pemimpin Bangsa yang menjadi impian bagi masyarakat Indonesia Kelak. Dari paparan diatas, ada satu hal lagi yang akan menjadi parameter unggul tidaknya Sekolah berbasis Leader Class di Kabupaten Cilacap. Benar sekali, hal itu adalah output atau Lulusan dari Leader Class, meskipun berbagai daya upaya dilakukan, tentu tanda tanya besar tentang Output dari Leader Class di Kabupaten Cilacap akan terus berdengung. Akankah alumnus Leader Classbenar-benar

profesional, Religius, handal, Cerdas, berbudi pekerti luhur, berani, setia dan amanah dalam mejalankan tugas atau malah sebaliknya? Memang setiap keputusan atau kebijakan tentuny akan menuai reaksi positif dan negatif, berkaca dari berbagai reaksi itulah kita semua harus bergandengan tangan untuk mencetak Sumber Daya Manusia yang berupa peserta didik di Kabupaten Cilacap yang Cerdas Bersama Leader Class. Mari kita dukung program Leader Class pertama di Indonesia yang tepat berada di Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah, terus maju pendidikan di seluruh pelosok Tanah Air Indonesia kita, Salam Cendekia.