PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA (BMN) DISUSUN SECARA GARIS BESAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA (BMN) BERDASARKAN PP NOMOR 6 TAHUN 2006

ARAH KEBIJAKAN TERKAIT PENGALIHAN ASET DALAM RANGKA IMPLEMENTASI UU NO. 23 TAHUN 2014

PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/ DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG

Inspektur I Kemenristekdikti

TATA CARA PELAKSANAAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PUSAT YANG BERASAL DARI BARANG MILIK NEGARA

BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PENGELOLAAN BMN SEKRETARIS UTAMA BNN TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES,

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

POKOK-POKOK PERUBAHAN PERMENDAGRI Nomor 19 Tahun 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH. R.ROEDITO EKA SOEWARNO,S.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/PMK.06/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 02/PRT/M/2009

SALINAN TENTANG. Nomor. Dan Pelabuhan Bebas. Batam; Mengingat. Pemerintah

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PERMEN-KP/2013 TENTANG

SALINAN NO : 14 / LD/2009

MENTERI KEUANGAN ' REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 4/PMK.06/2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2010 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

20/10/2015. Prinsip Money Follows Function

Pengelolaan Barang Milik Daerah dan Tindak

OLEH: Prof.Dr.Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum

SIKLUS PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA

Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah MENUJU TERTIB ADMINISTRASI, TERTIB FISIK DAN TERTIB HUKUM PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

KEBIJAKAN UMUM PERMENDAGRI 19 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ALOR TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

PEMINDAHTANGANAN BARANG MILIK NEGARA DENGAN PENJUALAN, TUKAR MENUKAR SERTA HIBAH PADA KEMENTERIAN KEUANGAN

Domain Menteri Keuangan Dalam Kont eks Pengelolaan Barang Milik Negara/ Kekayaan Negara d an Beberapa Permasalahannya

Domain Menteri Keuangan Dalam Konteks Pengelolaan Barang Milik Negara/ Kekayaan Negara dan Beberapa Permasalahannya

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 3 TAHUN 2007

TATA CARA PELAKSANAAN PENJUALAN BARANG MILIK NEGARA

HIBAH BARANG MILIK NEGARA/DAERAH

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik

DEFINISI. Barang Milik Negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.

Indonesia Tahun 2005 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4515); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PEMINDAHTANGANAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 138/PMK.06/2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA RUMAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENYERTAAN MODAL NEGARA

TATA CARA PELAKSANAAN HIBAH BARANG MILIK NEGARA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 169/PMK.06/2010 TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA PADA PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI

PEMINDAHTANGANAN BMN POLRI. Modul JP (450 menit) PENGANTAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

2016, No ); 4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007 Tahun 2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara; 5. Peraturan Menteri

WALIKOTA TASIKMALAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

GAMBARAN UMUM DAN ARAH KEBIJAKAN BUMD, BLUD DAN BMD DALAM PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TAHUN ANGGARAN 2019

TATA CARA PEMANFAATAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA SEWA DAN PINJAM PAKAI BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Modul JP (135 menit)

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533); 3. Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2007 tentang Badan Koordinasi Penanaman

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG JEMBER

2016, No Tambahan Lembaran Negara Repubik Indonesia Nomor 5533); 3. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa, Pembanguna

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Abstract. 1. Pentingnya Penghapusan BMN

MENTERJKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 11 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN TANAH DAN BANGUNAN MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SURAT EDARAN. NOMOR: SEK-08.PL Tahun 2014

PENGELOLAAN BMN DEKONSENTRASI- TUGAS PEMBANTUAN

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

Penghapusan merupakan komponen krusial dalam manajemen aset, sehingga setiap organisasi perlu:

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ASET PADA BADAN LAYANAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017,No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negar

TATA CARA PELAKSANAAN TUKAR-MENUKAR BARANG MILIK NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

REFORMASI PERUNDANG- UNDANGAN TENTANG KEUANGAN NEGARA UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara U

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2015, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang Undang Nomor 45 Tahun 2013 tentang T

Wahyuningsih 1. PENDAHULUAN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 250/PMK.06/2011 TENTANG

PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH (BMN/D) PRIYONO DWI NUGROHO, AK, MSI, MM*

NSPK PENGHAPUSAN BMN. Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana pada huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah;

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SOSIALISASI PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH (BMD) SESUAI PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI. Jakarta, 2-4 Oktober 2017

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

Hukum Keuangan Daerah

PROVINSI PAPUA BUPATI MERAUKE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERAUKE NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Tukar Menukar. Tanah. Bangunan. Prosedur.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA NOMOR /UN40/HK//2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PROSEDUR SEWA BARANG MILIK NEGARA/DAERAH

MATERI PEMINDAHTANGANAN DAN PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 72 TAHUN : 2007 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50/PMK.06/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

DISUSUN SECARA GARIS BESAR Oleh : Rusdian Rasih Hendrato, S.H. Surakarta 2006 BAGIAN PERLENGKAPAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2

PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA (BMN) A. Penghapusan dari DAFTAR BARANG Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna. Dilakukan dlm hal BMN sdh tdk berada dlm penguasaannya. B. Penghapusan dari DAFTAR BMN. Dilakukan dlm hal BMN sudah beralih kepemilikannya, terjadi pemusnahan atau sebab-sebab lain. Penghapusan dilakukan dengan penerbitan SK PENGHAPUSAN dari Pengguna Barang setelah mendapat persetujuan Pengelola Brg Pelaksanaan penghapusan dilaporkan kepada Pengelola Barang. TINDAK LANJUT PENGHAPUSAN BMN 1. PEMUSNAHAN dilakukan apabila: a. BMN tidak dapat digunakan/ dimanfaatkan/ dipidahtangankan; b. Alasan lain sesuai ketentuan perundang-undangan. Dilaksanakan oleh Pengguna Brg. setelah persetujuan Pengelola. Barang dan pelaksanaannya dituangkan dalam BA serta dilaporkan. 2. PEMINDAHTANGANAN meliputi : a. PENJUALAN b. TUKAR MENUKAR c. HIBAH d. PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH. PERSETUJUAN PEMINDAHTANGANAN Pemindahtanganan BMN selain Tanah dan Bangunan yang bernilai lebih dari Rp.100.000.000.000,- dilakukan setelah mendapatkan persetujuan DPR. Usul untuk memperoleh persetujuan diajukan oleh Pengelola Barang Pemindahtanganan BMN berupa Tanah dan/atau Bangunan tidak memerlukan persetujuan DPR, apabila : 1. Sudah tidak sesuai dgn Tata Ruang Wilayah atau Kota; 2. Harus dihapuskan karena anggaran utk bangunan pengganti sudah disediakan dlm dokumen penganggaran; 3. Diperuntukkan bagi Pegawai Negeri; 4. Diperuntukkan bagi kepentingan umum; 5. Dikuasai negara berdasarkan keputusan pengadilan dan/atau berdasarkan ketentuan perundang-undangan, yg jika status kepemilikannya dipertahankan tidak layak secara ekonomis. KETENTUAN PEMINDAHTANGANAN a. BMN Tanah &/ Bangunan : Yang bernilai > 10 M dilakukan oleh Pengelola Barang setelah mendapat persetujuan Presiden. Yang bernilai s/d 10 M dilakukan oleh Pengelola Barang. b. BMN selain Tanah &/ Bangunan : Yang bernilai s/d 10 M dilakukan oleh Pengguna Barang setelah mendapat persetujuan Pengelola Barang. Yang bernilai > 10 M s/d 100 M dilakukan oleh Pengguna Barang setelah mendapat persetujuan Presiden. untuk kalangan sendiri 1

TINDAK LANJUT PENGHAPUSAN BMN MELALUI PEMINDAH TANGANAN A. PENJUALAN Pengalihan kepemilikan BMN kepada pihak lain dengan menerima penggantian dalam bentuk uang. a. Optimalisasi BMN yang berlebih atau Idle; b. Secara ekonomis lebih menguntungkan bagi negara apabila dijual; c. Sebagai pelaksanaan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. PENJUALAN BMN dilakukan secara LELANG (melalui KLN), kecuali dlm hal-hal tertentu yaitu : Bersifat khusus dan lainnya yang ditetapkan lebih lanjut oleh Pengelola Barang) PROSEDUR PENJUALAN BMN Usulan disertai pertimbangan utk BMN yg perlu pesetujuan SK (menyetujui / tidak) dlm batas kewenangannya. Meneliti & mengkaji Usulan sesuai kewenangannya. Usulan penjualan BMN Sampaikan SK persetujuan / tidak Meneliti & mengkaji usul penjualan BMN Melaksanakan penjualan melalui Kantor Lelang Negara. B. TUKAR MENUKAR Pengalihan kepemilikan BMN yang dilakukan antara Pemerintah Pusat dengan Pemda., antar Pemda, atau antar Pemth Pusat/ Daerah dengan Pihak Lain, dgn. menerima penggantian dlm bentuk barang, sekurang-kurangnya dengan nilai seimbang. 1. Untuk memenuhi kebutuhan operasional penyelenggaraan pemerintahan 2. Untuk optimalisasi BMN / BMD 3. Tidak tersedia dana dalam APBN / APBD untuk kalangan sendiri 2

TUKAR MENUKAR BMN dapat dilakukan dengan Pihak : PEMDA BUMN / BUMD SWASTA KETENTUAN TUKAR MENUKAR BMN 1. BMN berupa Tanah &/ Bangunan yg telah diserahkan kpd Pengelola Barang dan dilaksanakan oleh Pengelola Barang dengan ketenuan: a. Mengkaji perlunya tukar menukar dari Aspek Teknis, Ekonomis & Yuridis b. Menetapkan tanah &/ bangunan yg akan dipertukarkan sesuai batas kewenangannya c. Tukar menukar melalui proses persetujuan sesuai ketent. yg berlaku d. Pelaksanaan serah terima barang yang dilepas dan barang pengganti, dituangkan dalam BA Serah Terima Barang. 2. BMN berupa Tanah &/ Bangunan yg masih dipergunakan utk penyelenggaraan Tupoksi Pengguna Barang, tetapi tidak sesuai dgn Tata Ruang Wilayah atau Penataan Kota dan dilaksanakan oleh Pengguna Barang setelah mendpt. persetujuan Pengelola Barang. 3. BMN selain Tanah &/ Bangunan dan dilaksanakan oleh Pengguna Barang setelah mendapat persetujuan Pengelola Barang. PROSEDUR TUKAR MENUKAR BMN berupa Tanah &/ Bangunan yg masih dipergunakan Pengguna Barang, dan BMN selaintanah dan/atau Bangunan PENGELOLA BARANG Usulan disertai alasan/ pertimbgn, kelengkp data, & hasil pengkajian Tim Intern PENGGUNA BARANG Meneliti & mengkaji alasan/ pertimbangan tsb dari Aspek: Teknis, Ekonomis dan Yuridis Apabila memenuhi syarat, dapat memberi pertimbangan untuk menyetujui sesuai batas kewenangannya. Melaksanakan tukar menukar dgn berpedoman pada persetujuan dari Pengelola Barang. Melaksanakan Serah Terima Barang yg dilepas dan Barang Pengganti. C. HIBAH Pengalihan kepemilikan barang dari Pemerintah Pusat kepada Pemda, dari Pemda kepada Pemth. Pusat, antar Pemth Daerah, atau dari Pemth. Pusat /Daerah kepada Pihak Lain, tanpa memperoleh penggantian. Untuk kepentingan sosial, keagamaan, kemanusiaan, dan penyelenggaraan pemerintahan negara/ daerah. SYARAT HIBAH 1. Bukan merupakan barang rahasia Negara 2. Bukan merupakan barang yg menguasai hajat hidup orang banyak 3. Tidak digunakan lagi dlm penyelenggaraan Tupoksi dan peyelenggaraan pemerintahan negara/ daerah. untuk kalangan sendiri 3

KETENTUAN HIBAH BMN 1. Tanah &/ Bangunan yg telah diserahkan kepada Pengelola Barang dan dilaksanakan oleh Pengelola Barang dengan ketenuan : a. Mengkaji perlunya hibah berdasarkan pertimbangan dan syarat sebagaimana yang dimaksud dalam persyaratan hibah. b. Menetapkan tanah &/ bangunan yg akan dihibahkan sesuai dengan batas kewenangannya. c. Proses persetujuan Hibah dilaksanakan dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku. d. Pelaksanaan serah terima barang yang dihibahkan, dituangkan dalam BA Serah Terima Barang. 2. Tanah &/ Bangunan yang dari awal pengadaannya direncanakan untuk dihibahkan sesuai yang tercantum dalam dokumen penganggaran dan dilaksanakan oleh Pengguna Barang setelah mendapat persetujuan Pengelola Barang. 3. Hibah BMN selain Tanah &/ Bangunan dan dilaksanakan oleh Pengguna Barang setelah mendpt. persetujuan Pengelola Barang. PROSEDUR HIBAH BMN berupa Tanah &/ Bangunan yg dari awal direncanakan utk dihibahkan, dan BMN selaintanah dan/atau Bangunan PENGELOLA BARANG Usulan disertai alasan/ pertimbangan, kelengkapan data, & hasil pengkajian Tim Intern Instansi Pengguna Barang PENGGUNA BARANG Meneliti & mengkaji berdasarkan pertimbangan dan persyaratan. Apabila memenuhi syarat, dapat mempertimbangkan untuk menyetujui sesuai batas kewenangannya. SK Persetujuan tentang pelaksanaan Hibah. Melaksanakan Hibah dgn berpedoman pada persetujuan Pengelola Barang. Melaksanakan Serah Terima Barang yg dihibahkan dengan BA Serah Terima Barang. D. PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH Pengalihan kepemilikan BMN/D dan/atau Barang yang semula merupakan Kekayaan yg tidak dipisahkan, menjadi Kekayaan yg dipisahkan untuk di perhitungkan sbg. Modal/ Saham negara atau daerah pada BUMN, BUMD, atau Badan Hukum lainnya yang dimiliki Negara. dilakukan dalam rangka pendirian, pengembangan, dan peningkatan 1. BMN/ BMD yang dari awal pengadaannya sesuai dokumen anggaran diperuntukkan bagi BUMN/ BUMD atau Badan Hukum lainnya dalam rangka penugasan pemerintah. 2. BMN/ BMD lebih optimal apabila dikelola oleh BUMN/ BUMD atau Badan Hukum lainnya yg dimiliki negara/daerah baik yang sudah ada maupun yang akan dibentuk. untuk kalangan sendiri 4

KETENTUAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH 1. Tanah &/ Bangunan yg telah diserahkan kepada Pengelola Barang dan dilaksanakan oleh Pengelola Barang dengan ketenuan : a. Mengkaji perlunya Penyertaan Modal Pemth. berdasarkan pertimbangan dan syarat sbgmn. yang dimaksud dalam ketentuan Penyertaan Modal Pemerintah. b. Menetapkan tanah &/ bangunan yg akan disertakan sbg modal pemerintah. c. Proses persetujuan Penyertaan Modal Pemerintah dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku. d. Menyiapkan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Penyertaan Modal Pemth Pusat dengan melibatkan instansi terkait. e. Menyampaikan Rancangan Peraturan Pemerintah kepada Presiden utk ditetapkan f. Melakukan serah terima barang kepada BUMN/D atau Badan Hukum lainnya milik negara yang dituangkan dalam BA Serah Terima Barang setelah PP ditetapkan. 2. Tanah &/ Bangunan yang dari awal pengadaannya direncanakan untuk disertakan sebagai modal pemerintah sesuai yang tercantum dalam dokumen penganggaran; dan dilaksanakan Pengguna Barang setelah mendpt. persetujuan Pengelola Barang. 3. BMN selain Tanah &/ Bangunan dan dilaksanakan Pengguna Barang setelah mendapat persetujuan Pengelola Barang. PROSEDUR PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH BMN BERUPA TANAH &/ BANGUNAN YG DARI AWAL PENGADAANNYA DIRENCANAKAN UTK DISERTAKAN SBG MODAL PEMERINTAH, dan BMN SELAIN TANAH &/ BANGUNAN Menyampaikan rancangan PP Meneliti & mengkaji Usulan berdasarkan pertimbangan dan persyaratan sesuai ketentuan. Apabila memenuhi syarat, dpt mempertimbangkan utk menyetujui sesuai kewenangannya. Menyiapkan Rancangan PP ttg Penyertaan Modal Pemerintah. Menyampaikan SK Persetujuan Melakukan serah terima barang kepada BUMN yg dituangkan dlm BA setelah PP ditetapkan. Usulan disertai alasan/ pertimbangan, kelengkapan data, dan hasil pengkajian Tim Intern Instansi Pengguna Barang. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan : Penjualan, Tukar Menukar, Hibah, dan Penyertaan Modal Pemerintah atas BMN diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan. untuk kalangan sendiri 5