MAKALAH PERENCANAAN SISTEM OTOMASI INDUSTRI INDUSTRIAL DESIGN IN PRACTICE. Oleh : Setyo Negoro ( ) Wachid Fery Raharjo ( )

dokumen-dokumen yang mirip
The Development of Ergonomics Method: Pendekatan Ergonomi Menjawab Problematika Industri

PENGANTAR DAN KONSEP DASAR ER E G R O G N O O N M O I

III. TINJAUAN PUSTAKA

MODUL I PENGANTAR ERGONOMI

Penerapan Ergo-Safety untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Industri Nasional

KAJIAN ERGONOMI DALAM PERANCANGAN ALAT BANTU PROSES PENYETELAN DAN PENGELASAN PRODUK TANGKI TRAVO

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

PENGANTAR ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA. Dosen Pengampu : Amalia, S.T., M.T.

- ERGONOMI SECARA UMUM - Ajeng Yeni Setianingrum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kata yunani yaitu Ergo yang berarti kerja dan Nomos yang berarti hukum.

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI)

FM-UDINUS-PBM-08-04/R0

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : ERGONOMI KODE MATAKULIAH / SKS = IT / 2 SKS

DEBRINA PUSPITA ANDRIANI, ST., M.ENG.

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

III. TINJAUAN PUSTAKA

Nurjannah. Pendahuluan

PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI. ETIKA MUSLIMAH, ST, MT

PERANCANGAN ULANG KURSI ANTROPOMETRI UNTUK MEMENUHI STANDAR PENGUKURAN

ERGONOMI & APK - I KULIAH 1: INTRODUCTION

C. Materi Pembelajaran I. Pendahuluan I.1. Ergonomi I.2. Teknik Tata Cara Keija I.3. Faktor Manusia Dalam Sistem Produksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ergonomi dan K3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) FTP UB 2016

Perancangan Sistem Kerja&Ergonomi

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : ERGONOMI DASAR KODE MATAKULIAH / SKS = IT / 2 SKS

DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK ANAK

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Antropometri Dan Aplikasinya Dalam Perancangan Fasilitas Kerja

PERANCANGAN HELM ANAK YANG ERGONOMIS (STUDI KASUS DI TK AN-NAMIROH PEKANBARU)

DIPLOMA PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING WPK (Minggu 2)

Tujuan penggunaan antropometri pemakai :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan

Usulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ

MODUL II PHYSIOLOGICAL PERFORMANCE

USULAN PERBAIKAN STASIUN KERJA DI BAGIAN PACKING DENGAN MENGGUNAKAN PRINSIP-PRINSIP ERGONOMI ( Studi Kasus di PT. Nikkatsu Electric Work)

APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA

PERANCANGAN TEMPAT JEMURAN BUAH PINANG DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI UNTUK MENGURANGI BEBAN KERJA

Peran dan Kontribusi Perguruan Tinggi dalam Pembentukan SDM Ergonomi-K3 yang Siap Bersaing di Pasar Kerja Nasional dan Internasional *) Pendahuluan

Perbaikan Sistem Kerja Pada Industri Rumah Tangga Sepatu Di Cibaduyut Bandung Untuk Meminimasi Beban Kerja Mental

ERGO SAFETY LELY RIAWATI, ST., MT. DRIVING EXCELLENCE IN SAFETY & HEALTH AT WORKPLACE. Name of chairman

ANALISIS ASPEK ERGONOMI PADA PERANCANGAN MESIN COAK RAILING

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan dengan prinsip keuntungan dalam bidang ekonomi. Pencapaian

DAFTAR PUSTAKA. Alexander, DC., 1986, The Practice and Management of Industrial Ergonomics, Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Analisis Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Dalam Upaya Peningkatan Produktifitas ( Topik Study Kasus pada Perakitan Rangka Kursi Rotan )

PERANCANGAN ALAT PEMINTAL BENANG ERGONOMIS KERAJINAN TENUN IKAT

STUDI EKSPLORASI ANTHROPOMETRI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI KOTA BANDUNG

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

PERTIMBANGAN ERGONOMI PADA PERANCANGAN STASIUN KERJA

PERTIMBANGAN ERGONOMI PADA PERANCANGAN STASIUN KERJA

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI

sekarang maupun berat beban yang ada pada usulan dapat dikatakan diterima karena berada dibawah nilai berat beban maksimum yang diperbolehkan. c.

perusahaan lupa untuk memperhatikan akibat dari pengangkutan material secara manual tersebut bagi kenyamanan dan kesehatan pekerja atau operator. Pabr

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan jumlah hotel. Dinas Pariwisata Bali mencatat jumlah hotel yang

KELUHAN SUBJEKTIF PADA OPERATOR KOMPUTER DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PENGEMBANGAN SENI DAN TEKNOLOGI KERAMIK DAN PORSELIN BALI

RANCANGAN TEMPAT WUDHU DUDUK ERGONOMIS

PERTIMBANGAN FAKTOR ERGONOMI DALAM PENJADWALAN TENAGA KERJA

PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

Sem inar N asional W aluyo Jatm iko II F TI U P N V eteran Jaw a Tim ur ANALISIS PEMINDAHAN MATERIAL DENGAN PENDEKATAN RECOMMENDED WEIGHT LIMIT

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI KERJA YANG ERGONOMIS PADA STASIUN KERJA PEMOTONGAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

ANALISIS DAN PERBAIKAN BENTUK FISIK KURSI KERJA OPERATOR MENJAHIT DENGAN MEMPERHATIKAN ASPEK ERGONOMI (STUDI KASUS PADA PD.

II. TINJAUAN PUSTAKA A. ERGONOMI

Identifikasi keluhan biomekanik dan kebutuhan operator proses packing di PT X

22/04/2013 ERGONOMI: DARI MIKRO KE MAKRO SEJARAH PERKEMBANGAN. Manusia PENGERTIAN ERGONOMI SECARA UMUM MICROERGONOMICS LATAR BELAKANG ERGONOMI MAKRO

Definisi. Bhs Yunani. Disiplin Ilmu yang mempelajari Manusia dalam kaitannya dengan Pekerjaannya

Ergo-Safety Asesmen untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Nasional

ANALISIS SIKAP KERJA OPERATOR PENGISIAN BOTOL LITHOS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RECOMMENDED WEIGHT LIMIT

BAB I PENDAHULUAN. Industri manufaktur di Indonesia, sekarang ini mengalami. pangsa pasar tidak hanya lokal tetapi internasional. Industri seperti ini

Analisis Sistem Kerja Sortasi Biji Kopi Dengan Menggunakan Pendekatan Ergonomi Di CV. Kopi Tunah Kolak Jaya

ERGONOMI PADA BURUH GENDONG PEREMPUAN. ( Oleh : Risma A Simanjuntak, Prastyono Eko Pambudi ) Abstrak

PERANCANGAN ERGONOMIS TEMPAT TIDUR RUMAH SAKIT

Perancangan Metode & Tempat Kerja Bagian Packaging Produk Bumbu A di PT XYZ Dengan Menerapkan Prinsip Ergonomi

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN

EFISIENSI LINTASAN PRODUKSI PADA STASIUN KERJA PENYABLONAN

ANALISIS POSTUR KERJA PADA PROSES MAINTENANCE EXCAVATOR PC200-7 DENGAN MENGGUNAKAN METODE OWAS DI PT. UNITED TRACTORS, Tbk PEKANBARU

DESAIN KERJA DAN PRODUKTIVITAS PKE- T I P UB 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Penerapan Model Human Computer Interaction (HCI) dalam Analisis Sistem

Bab I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN. Pada bab ini akan menyatukan hasil temuan dalam penelitian ini. Pada bagian

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

KAJIAN ERGONOMI TANGGA PENYEBRANGAN JALAN DI DEPAN KAMPUS I UNTAR JAKARTA

APLIKASI KONSEP ERGONOMI DALAM PENGEMBANGAN DESIGN PRODUK AKAN MEMBERIKAN NILAI JUAL PRODUK YANG TINGGI & KEUNGGULAN BERSAING

PERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA PADA STASIUN CUTTING

Penempatan Posisi Ketinggian Monitor Diturunkan Dapat Mengurangi Keluhan Subjektif Para Pemakai Kaca Bifokal, Bagian I

PENGANTAR MK.ERGONOMI

PERBAIKAN RANCANGAN PERALATAN DAN FASILITAS KERJA PEMBUATAN GELAMAI (Studi Kasus : Usaha Galamai X)

BAB I PENDAHULUAN. berdiri yang di lakukan secara terus menerus atau dalam jangka waktu yang lama

Simposium Nasional RAPI XIII FT UMS ISSN

BAB II LANDASAN TEORI

. II. TINJAUAN PUSTAKA

Planning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor Based on Anthropometry

ERGONOMI GERAKAN PENGRAJIN FURNITURE DI DESA BOJONG

PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI

PENINGKATAN MUTU KULIT KUE MOCHI PRODUK PADA INDUSTRI PANGAN DI SUKABUMI

Transkripsi:

MAKALAH PERENCANAAN SISTEM OTOMASI INDUSTRI INDUSTRIAL DESIGN IN PRACTICE Oleh : Setyo Negoro (09506131027) Wachid Fery Raharjo (09506131034) Program Studi Teknik Elektro D3 Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2011

A. Pendahuluan Perkembangan dunia industri saat ini berlangsung sangat cepat dan terus mengalami perubahan dan pembaruan di segala aspeknya, permintaan konsumen yang semakin meningkat membuat produksi harus di tambah tanpa mengurangi efisiensi produksi. Diperlukannya sebuah rancangan akan proses industri yang ideal dan efisien menjadi hal yang sangat diperlukan adanya, konsep design engineering in practice-lah yang menjadi acuan dimana aspek ergonomi menjadi sorotan utama didalamnya. Ergonomi atau Ergonomics (bahasa Inggrisnya) sebenarnya berasal dari kata Yunani yaitu Ergo yang berarti kerja dan Nomos yang berarti aturan atau hukum. Ergonomi mempunyai berbagai batasan arti, di Indonesia disepakati bahwa ergonomi adalah ilmu serta penerapannya yang berusaha untuk menyerasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktifitas dan efisiensi yang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal-optimalnya (Nurmianto, 1996). Baiknya desain ergonomi sangat menentukan lancar dan baiknya proses produksi dalam suatu industri. B. Pembahasan Penerapan pendekatan ergonomi di aktivitas kerja (industri) telah banyak ditunjukkan dengan berbagai bukti nyata di masa lampau seperti halnya saat manusia melakukan perancangan produk, alat kerja maupun sistem kerja. Sanders dan McCormick (1992) dalam hal ini secara tegas menyatakan manusia-manusia pra-sejarah yang menggunakan alat/perkakas (tools) merupakan peletak dasar pemikiran dan penerapan ergonomi dalam proses perancangan produk/peralatan kerja.selanjutnya studi-studimengenai peralatan kerja yang harus dioperasikan dengan menggunakan tenaga fisik manusia terutama di sektor pertanian (people-powered farming tools) 1

seperti bajak, pacul, sabit, dan lain-lain telah pula melahirkan banyak perubahan maupun modifikasi rancangan dengan lebih memperhatikan faktor manusia. Aplikasi ergonomi di industri juga mencatat langkah penting yang secara sistematik dilakukan oleh Taylor (1898) dengan restrukturisasi kerja ingot loading task di Bethlehem Steel USA (Wignjosoebroto, 2005). Taylor telah berhasil mendemonstrasikan bagaimana dengan pendekatan manajemen ilmiah (scientific management) melalui pengaturan tatacara kerja (methods engineering) dan penjadwalan kegiatan (workrest schedules) mampu meningkatkan produktivitas kerja operator secara signifikan. Taylor telah memberikan landasan dalam proses perancangan kerja (work design) dan formulasi langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melaksanakan studi gerak dan waktu (time and motion studies) guna mendapatkan standar-standar kerja. Apa-apa yang telah dihasilkan oleh Taylor kemudian diteruskan oleh Frank & Lilian Gilbreth dengan studi-studinya tentang skilled performance, perancangan stasiun kerja (workstation design) dan rancangan produk/fasilitas kerja khususnya untuk orang cacat (handicapped people). Selain itu studi ergonomi lain yang patut dicatat adalah apa yang dilakukan oleh Mayo (Hawthorne Plant, 1930-an) dan Munsterberg yang penelitian-penelitiannya berhubungan dengan kecelakaan kerja di industri (industrial accidents). Persoalan perancangan tata cara kerja di lini aktivitas produksi nampaknya juga akan terus terarah pada segala upaya implementasi konsep human-centered engineered systems dalam perancangan teknologi produk maupun proses dengan mempertimbangkan faktor manusia didalamnya. Ada dua prinsip utama yang harus diterapkan pada saat industri ingin mengimplementasikan rancangan sistem kerja dengan pendekatan ergonomis, yaitu: 2

a. harus disadari benar bahwa faktor manusia akan menjadi kunci penentu sukses didalam operasionalisasi sistem manusia-mesin (produk); tidak peduli apakah sistem tersebut bersifat manual, semi-automatics (mechanics) ataupun full-automatics. b. harus diketahui terlebih dahulu sistem operasional seperti apa yang kelak dapat dioperasikan dengan lebih baik oleh manusia. Namun disisi lain dengan melihat kekurangan, kelemahan maupun keterbatasan manusia maka barulah perlu dipertimbangkan untuk mengalokasikan operasionalisasi fungsi tersebut dengan menggunakan mesin/alat yang dirancang secara spesifik. Pendekatan ergonomi yang dilakukan dalam perancangan sistem produksi di lantai produksi akan mampu menghasilkan sebuah rancangan sistem manusia-mesin yang sesuai dengan ekspektasi manusia pekerja atau tanpa menyebabkan beban kerja yang melebihi ambang batas (fisik maupun psikologis) manusia untuk menahannya. Dalam hal ini akan diaplikasikan segala macam informasi yang berkaitan dengan faktor manusia (kekuatan, kelemahan/keterbatasan) dalam perancangan sistem kerja yang meliputi perancangan produk (man-made objects), mesin & fasilitas kerja dan/atau lingkungan kerja fisik yang lebih efektif, aman, nyaman, sehat dan efisien (ENASE). Rekayasa manusia (human engineering) yang dilakukan terhadap sistem kerja tersebut diharapkan akan mampu : a. memperbaiki performans kerja manusia seperti menambah kecepatan kerja, ketelitian, keselamatan, kenyamanan dan mengurangi penggunaan energi kerja yang berlebihan dan mengurangi kelelahan b. mengurangi waktu yang terbuang sia-sia untuk pelatihan dan meminimalkan kerusakan fasilitas kerja karena human error 3

c. meningkatkan functional effectiveness dan produktivitas kerja manusia dengan memperhatikan karakteristik manusia dalam desain sistem kerja (Wignjosoebroto, 2005). Ergonomi yang secara umum diartikan sebagai the study of work telah mampu membawa perubahan yang signifikan dalam mengimplementasikan konsep peningkatan produktivitas melalui efisiensi penggunaan tenaga kerja dan pembagian kerja berdasarkan spesialisasi-keahlian kerja manusia (Bridger, 1995; Sanders & McCormick, 1992). Fokus dari apa yang telah diteliti, dikaji dan direkomendasikan oleh para pionir studi tentang kerja di industri ini telah memberikan landasan kuat untuk menempatkan engineer as economist didalam perancangan sistem produksi, baik yang terkait dengan perancangan produk maupun proses (mesin, fasilitas dan/atau tatacara kerja). Dalam hal ini implementasi ergonomi industri berkisar pada 2 (dua) tema pokok yaitu a. telaah mengenai interfaces (display dan mekanisme kendali) manusia dan di mesin dalam sebuah sistem kerja b. analisa sistem produksi (industri) untuk memperbaiki serta meningkatkan performans kerja yang ada (Stanton & Young, 1999; Wignjosoebroto, 2006). Langkah-langkah untuk melakukan pendekatan ergonomi (ergonomic methods) dalam hal perancangan produk maupun fasilitas kerja secara umum dapat ditunjukkan dalambagan/gambar berikut ini (Wignjosoebroto, 2005) : 4

5

Langkah-langkah pendekatan ini diawali dengan identifikasi permasalahan dengan melihat dan sekaligus melakukan evaluasi terhadap beberapa atribut ketidakergonomisan dari rancangan produk, fasilitas maupun kondisi kerja yang ada. Atribut-atribut tersebut bisa berupa sikap/posisi kerja orang, kesesuaian-tidaknya dimensi/ukuran produk ataupun fasilitas kerja dengan antropometri, tingkat produktivitas kerja (diukur dari waktu maupun standar keluaran), kenyamanan, pengaruh beban kerja terhadap fisik maupun mental manusia, dan lain-lain.langkah awal dilakukan dengan mengumpulkan, mengolah, menguji dan melakukan analisa data terhadap atribut-atribut ergonomi yang dipilih serta relevan dengan rancangan yang ingin diperbaiki (Sritomo:2001). Selanjutnya mengembangkan konsep rancangan produk, fasilitas maupun kondisi kerja yang bisa diharapkan bisa memperbaiki memperbaiki kinerja (performance) dengan mengacu pada atribut-atribut ergonomis yang telah ditetapkan. Pertimbangan aspek ergonomi didalam rancangan diharapkan akan mampu memperbaiki kinerja produk maupun fasilitas kerja seperti mengurangi waktu interaksi (interaction time), menekan tingkat kesalahan dalam pengoperasian (human errors), memperbaiki tingkat kepuasan pengguna (user satisfaction), dan mempermudah pemakaiannya (device usability) (Stanton and Young, 1999). Modifikasi terhadap rancangan yang berdasarkan pertimbangan ergonomi kemudian direalisasikan dengan langkah pembuatan prototipe. Selanjutnya dilakukan langkah pengujian terhadap prototipe tersebut untuk melihat seberapa jauh dan signifikan kinerja rancangan produk/silitas kerja yang baru tersebut mampu memenuhi tolok ukur kelayakan ergonomis seperti aplikasi data antropometri yang sesuai, waktu/output standard, penggunaan enersi kerja fisik dan keluhan subyektif. 6

C. Kesimpulan Industri seharusnya dikelola secara khusus melalui pendekatan ergonomi. Banyak masalah yang terjadi di area sistem produksi yang memerlukan aplikasi konsep dan metode ergonomi untuk penyelesaiannya seperti rendahnya kualitas maupun produktivitas kerja. Pendekatan khusus dalam disiplin ergonomi ialah aplikasi sistematis dari segala informasi yang releven yang berkaitan dengan karakteristik dan perilaku manusia dalam perancangan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai. Analisis dan penelitian ergonomi meliputi hal-hal yang berkaitan, yaitu: a. Anatomi (struktur), fisiologi (bekerjanya), dan antropometri (ukuran) tubuh manusia. b. Psikologi yang fisiologis mengenai berfungsinya otak dan sistem syaraf yang berperan dalam tingkah laku manusia. c. Kondisi-kondisi kerja yang dapat mencederai baik dalam waktu yang pendek maupun panjang ataupun membuat celaka manusia dan sebaliknya kondisi-kondisi kerja yang membuat nyaman kerja manusia. Dalam lapangan kerja, ergonomi ini juga mempunyai peranan yang cukup besar. Semua bidang pekerjaan selalu menggunakan ergonomi. Ergonomi ini diterapkan pada dunia kerja supaya pekerja merasa nyaman dalam melakukan pekerjaannya. Dengan adanya rasa nyaman tersebut maka produktivitas kerja diharapkan menjadi meningkat. Secara garis besar ergonomi dalam dunia kerja akan memperhatikan halhalsebagai berikut: 1. Bagaimana orang mengerjakan pekerjaannya. 2. Bagaimana posisi dan gerakan tubuh yang digunakan ketika bekerja. 3. Peralatan apa yang mereka gunakan. 4. Apa efek dari faktor-faktor diatas bagi kesehatan dan 7

D. Penutup kenyamanan pekerja (Suhardi : 2008) Problem ergonomi industri tidak hanya dijumpai di area lantai produksi (micro-ergonomics) melainkan juga bisa kita lihat di seluruh aras sistem produksi makro dalam skala organisasi/industri (organizational/industrial scale).penelitian ergonomi yang awalnya difokuskan pada interaksi manusia mesin (human-machine or human-work place environment); lebih lanjut terus bergeser naik menanggapi persoalan-persoalan perubahan kondisi sosial dan lingkungan (social-environmental changes) yang lebih luas (Hendricks & Kleiner, 2002). Banyak studi ergonomi makro yang telah dilaksanakan untuk menghasilkan metoda dan pendekatan yang tepat untuk menjawab problematik industri yang terus berkembang lebih kompleks dan penuh dengan ketidakpastian seperti Analisa Produktivitas, Job Design, Organizational Design, articipatory Ergonomic, System Approach, SHIP, TQM, Performance Measurement, Supply-Chain Management, dan lain sebagainya (Sritomo:2001). 8

Daftar Pustaka Hendricks, Hal W. and Kleiner, Brian M. (2002). Macroergonomics: Theory, Methods and Applications. London: LEA Publishers. Moroney, William F. (1995). The Evolution of Human Engineering; A Selected Review. In Jon Weimer. (Ed.) Research Techniques in Human Engineering. Prentice Hall PTR: Englewood Cliffs, NJ. Nurmianto, Eko (1998). Ergonomi: Konsep dasar dan Aplikasinya, Edisi 1, Cetakan ke-2. Jakarta : Guna Widya, 1998 Noyes, Jan. Designing for Humans (2001). New York: Taylor & Francis, Inc. Sanders, Mark S. and Ernest McCormick (1992). Human Factors in Engineering and Design. New York : McGraw Hill Publishing Company Ltd, 1992. Sritomo W.Soebroto (2001). The Development of Ergonomics Method: Pendekatan Ergonomi Menjawab Problematika Industri.Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2001. Stanton, Neville A and Young, Mark S. (1999). A Guide to Methodology in Ergonomics. New York : Taylor and Francis. Suhardi, Bambang (2008). Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Industri: Untuk SMK. Jakarta:Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008 Wignjosoebroto, Sritomo.et.al (2005). Kajian Ergonomi dalam Perancangan Alat Bantu Proses Penyetelan dan Pengelasan Produk Tangki Travo. Jurnal OPTIMA Vol.2 Nomor 2, 9

Juli 2005 (ISSN 0216-0048) Jurusan Teknik Industri FTI-ITS. Wignjosoebroto, Sritomo (2006). Indonesia Ergonomic s Road map. Where We Are Going? Makalah disampaikan dalam Indonesia Panel: Ergo Future 2006 International Symposium onpast, Present, and Future Ergonomics, Occupational Safety and Health, tanggal 28-30 Augustus 2006 di Universitas Udayana Denpasar, Bali. 10