PERAN LAB. KESWAN TYPE B SURAKARTA DALAM PEMBERANTASAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT HEWAN MENULAR STRATEGIS (PHMS)

dokumen-dokumen yang mirip
Disampaikan pada Penilaiaan Lomba Abdibaktitani Tahun 2015 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI JAWA TENGAH

FORM. 1 : IDENTIFIKASI PERSYARATAN NAMA BALAI/UPTD : BALAI PENGUJIAN DAN PENYIDIKAN PENYAKIT HEWAN

Tenet Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006 Bakteriologi (9 uji) ; Patologi (4 uji) ; Toksikologi (2 uji) ; Mikologi (3 uji) dan Parasitolo

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

BAB l. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB l PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Spesifikasi, Metode Pengujian, Keterangan yang diuji. yang diukur

Rencana Kinerja Tahunan Balai Besar Veteriner Denpasar Tahun : 2013

LAKIN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 BALAI BESAR PENGUJIAN MUTU DAN SERTIFIKASI OBAT HEWAN

LAPORAN KEGIATAN INVESTIGASI WABAH PENYAKIT HEWAN TAHUN Penyakit hewan masih menjadi permasalahan bagi industri peternakan di Indonesia

STANDAR PELAYANAN PUBLIK JANGKA WAKTU LAYANAN KARANTINA ( SERVICE LEVEL AGREEMENT )

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 BALAI BESAR PENGUJIAN MUTU DAN SERTIFIKASI OBAT HEWAN

I. PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2016

MATRIKS DOMESTIK MASUK MEDIA PEMBAWA HPHK BKP KELAS II GORONTALO

LAPORAN EVALUASI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT BALAI VETERINER BANJARBARU PERIODE DESEMBER 2015

GUBERNUR SUMATERA BARAT

LAPORAN IKM JUNI

DAN KEPEGAWAIAN DRAH KATA PENGANTAR

BBPMSOH telah mengikuti 6 uji profisiensi. internasional yang diselenggarakan oleh GD- Deventer, Belanda. nasional yang diselenggarakan oleh BSN-KAN

PENYAKIT VIRUS UNGGAS PENYAKIT VIRUS UNGGAS

KATA PENGANTAR. Banjarbaru, Juni 2017 Kepala Balai Veteriner Banjarbaru. Drh. Azfirman, MP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016

OLEH DR. Drh. RAIHANAH, M.Si. KEPALA DINAS KESEHATAN HEWAN DAN PETERNAKAN ACEH DISAMPAIKAN PADA :

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. Dasar Hukum

Lampiran 2. Rencana Kinerja Tahunan Balai Besar Veteriner Denpasar Tahun : 2009

BAB I PENDAHULUAN. influenza tipe A termasuk dalam famili Orthomyxoviridae. Virus AI tergolong

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FAKTOR DAN AGEN YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT & CARA PENULARAN PENYAKIT

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB II. PERJANJIAN KINERJA

1 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 Balai Veteriner Lampung

Rancangan PBM Manajemen Kesehatan dan Kesejahteraan Ternak

PERSYARATAN DAN PROSEDUR PELAYANAN KARANTINA HEWAN BERDASARKAN KATEGORISASI MEDIA PEMBAWA HPHK DAN WAKTU PELAYANAN

PROFIL LABORATORIUM KESEHATAN HEWAN DAN PUSAT KESEHATAN HEWAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN TORAJA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. energi, vitamin dan mineral untuk melengkapi hasil-hasil pertanian. Salah

Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2001

ABSTRAK. Kata Kunci : Bursa Fabrisius, Infectious Bursal Disease (IBD), Ayam pedaging

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

MEKANISME ALUR LAYANAN KARANTINA

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

CAPAIAN KINERJA KELUARAN (OUTPUT ) UTAMA APBN PKH TAHUN 2014

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan September-Oktober 2013.

BAB I PENDAHULUAN. kandungan berbagai asam amino, DHA dan unsur-unsur lainnya yang dibutuhkan

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

Menyahuti program pencapaian percepatan swasembada daging sapi 2010 di Provinsi Sulawesi Tengah

MATRIK RENSTRA DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN

PENGENDALIAN PENYAKIT BRUCELLOSIS DI KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2017

PENYAKIT STRATEGIS RUMINASIA BESAR DAN SITUASINYA DI KALIMANTAN TIMUR

BUPATI SUKABUMI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

Manual Prosedur. Analisis Sampel

Lampiran 2. Rencana Kinerja Tahunan Balai Besar Veteriner Denpasar Tahun : 2010

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

PENYAKIT-PENYAKIT ZOONOSIS DI NUSA TENGGARA TIMUR

BAB V. Kompetensi Inti Guru : Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran kesehatan hewan

BAB III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 04/Permentan/OT.140/1/2013 TENTANG UNIT RESPON CEPAT PENYAKIT HEWAN MENULAR STRATEGIS

L A P O R A N K I N E R J A B B V E T W A T E S T. A

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN HEWAN, DAN KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER (KESMAVET)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA DINAS KESEHATAN PUSKESMAS SUNGAI KAKAP

REPLIKASI isikhnas DAN SISTEM INFORMASI LABORATORIUM (INFOLAB) TERINTEGRASI isikhnas DI WILAYAH KERJA BALAI BESAR VETERINER DENPASAR

(Rp.) , ,04

LEGISLASI 1 KEDOKTERAN HEWAN UB SISTEM KESEHATAN HEWAN NASIONAL DAN KEBIJAKAN BIBIT

PENINGKATAN PELAYANAN PENGUJIAN MUTU OBAT HEWAN MELALUI SISTEM ONLINE. Drh. Enuh Rahardjo Djusa, PhD Bogor, 2 Agustus 2016

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. unggas yang dibudidayakan baik secara tradisional sebagai usaha sampingan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA KEJADIAN PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN PADA. BURUNG PUYUH (Cortunix cortunix japonica )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH

STANDAR PELAYANAN PUBLIK

PENGAMBILAN DAN PENGIRIMAN SAMPEL

Pengambilan dan Pengiriman Sampel

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

AKABANE A. PENDAHULUAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA LAPORAN TENTANG HASIL PENINGKATAN KEPATUHAN STANDAR PELAYANAN PUBLIK

Revisi ke : 04 Tanggal : 31 Desember 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STANDAR PELAYANAN PUBLIK

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF

LAPORAN PEMBINAAN DAN BIMBINGAN TEKNIS PUSKESWAN

6. Puskeswan Sungayang

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN LALU LINTAS HEWAN DAN PRODUK HEWAN GUBERNUR BANTEN,

STANDAR PELAYANAN PUBLIK (SPP) BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN CINAGARA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemikiran

PENDAHULUAN. Latar Belakang. mamalia dan memiliki tingkat kematian yang sangat tinggi. Sangat sedikit penderita

LAPORAN AUDIT INTERNAL ISO 9001:2008 DI BALAI VETERINER LAMPUNG

Tentang Informasi Publik Kamis, 22 Desember 2011

Puskesmas Purworejo. Anda Puas Kami Bahagia. Masyarakat Sehat dambaan kita bersama. Jl Pasar kebonagung kecamatan purworejo Kota Pasuruan

BAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir ditemukan peningkatan kasus penyakit zoonosis di

BAB I PENDAHULUAN. Universitas pembina di Indonesia. Universitas Gadjah Mada yang berlokasi

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

Lampiran 1: Panduan Wawancara Pemilik

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENYAKIT AVIAN

BAB V ANALISA DATA. Sampel uji diterima oleh Manajer Teknis. Kaji ulang terhadap permintaan pemeriksaan Permintaan Ditolak NOT OK

Standar Pelayanan Penerbitan Sertifikasi Cara Karantina Ikan Yang Baik (CKIB) dan Instalasi Karantina Ikan (IKI)

1. Puskeswan X Koto. Gambar 3. Puskeswan X Koto

LAPORAN TAHUNAN BALAI BESAR PENGUJIAN MUTU DAN SERTIFIKASI OBAT HEWAN TAHUN ANGGARAN 2015

DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBONG PUSKESMAS MUARA AMAN. Jalan Lapangan Hatta No. 1 Kelurahan Pasar Muara aman

Transkripsi:

PERAN LAB. KESWAN TYPE B SURAKARTA DALAM PEMBERANTASAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT HEWAN MENULAR STRATEGIS (PHMS) Balai Pelayanan Kesehatan Hewan (Bapel Keswan) dalam hal ini Laboratorium Kesehatan Hewan Tipe B Surakarta berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit Hewan Menular Strategis untuk mewujudkan kesehatan ternak maupun pengamanan ternak. Laboratorium Kesehatan Hewan Tipe B Surakarta secara hirarki berada di bawah Balai Pelayanan Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah. Laboratorium ini berlokasi di Jalan Balekambang Lor No.3 Manahan, Banjarsari, Surakarta. Dalam pelaksanaan Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS), berbagai tantangan dan hambatan yang harus dihadapi dalam status lingkungan yang masih rentan terhadap penyakit hewan menular yaitu rabies, hog cholera pada babi, brucellosis, anthrax, salmonellosis, newcastle disease, avian influenza (HPAI dan LPAI) pada bebek dan ayam, Infectious Bursal Disease (IBD) atau biasa disebut dengan gumboro, Infectious Bronchitis (IB), Septicaemia Epizootica (SE), Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR) dan Bovine Viral Diarhea Virus (BVDV). Disisi lain penyakit klasik ekonomik juga masih banyak dan menjadi problem bagi peternakan tradisional diantaranya koksidiosis, fowl cholera, leucocytozoon, Chronic Respiratori Disease (CRD) komplek, salmonelosis, ORF, mikoplasmosis, kolibasilosis, fasciolosis, Bovine Epimeral Fever (BEF), PRRS babi, aspergilosis, dan lain sebagainya. A. Visi, Misi, Kiat Sukses, Motto dan Malumat Pelayanan. Laboratorium Kesehatan Hewan Tipe B Surakarta mempunyai VISI : Terwujudnya hubungan kerja yang harmonis dengann mitra kerja laboratorium melalui sistem pelayanan laboratorium yang profesional dan terbuka. MISI Laboratorium Kesehatan Hewan Tipe B Surakarta adalah : 1. Meningkatkan sistem laboratorium kesehatan hewan yang bermutu, terbuka dan menyeluruh 2. Mampu memberikan hasil uji laboratorium yang lebih cepat, cepat, akurat dan dapat dipertanggungjawabnkan secara ilmiah dan profesioinal. 1

3. Mampu memberikan manfaat yang sebesar besarnya untuk masyarakat serta kemajuan dunia peternakan dan kesehatan hewan. 4. Mengedepankan pelayanan pelayanan yang obyektif dan kompetitif. 5. Mendekatkan fungsi fungsi laboratorium pada masyarakat luas. KIAT SUKSES Laboratorium Kesehatan Hewan Tipe B Surakarta: 1. Hari esok harus lebih baik dari hari ini. 2. Sukses adalah mereka yang mampu memberikan manfaat untuk kemajuan orang lain. 3. Sukses itu bagi mereka yang berjuang tanpa pamrih, terus menerus berusaha, berfikir dan berdoa. MOTTO Laboratorium Kesehatan Hewan Tipe B Surakarta adalah: Cepat, tepat, akurat, ramah dan profesional MAKLUMAT PELAYANAN : dengan ini kami menyatakan sanggup menyelenggarakan pelayanan sesuai standar pelayanan yang telah ditetapkan menuju kepada pelayanan prima secara professional dan sepenuh hati. 2

Diagram Pelayanan Sampel Masuk (dipasang pada Ruang Tunggu) 3

B. Jam Pelayanan Laboratorium Kesehatan Hewan Tipe B Surakarta buka dari hari Senin sampai Jumat dengan jam pelayanan Senin-Kamis (07:00 WIB 15.30 WIB) dam Jumat (07:00 wib 11.00 WIB). Pemberitahuan terkait dengan jam layanan laboratorium telah ditempel pada bagian kaca depan loket dan pintu kaca depan. C. Persyaratan Pelayanan INSTRUKSI KERJA PENERIMAAN CONTOH A. PERSYARATAN UMUM 1. Contoh berupa darah yang diambil dari hewan sapi/ kerbau/ kambing/ domba dengan menggunakan spuit / venoject dengan volume yang sudah dipersyaratkan minimal 1,5 ml. 2. Jika contoh darah ditempatkan dalam tabung, tidak diperkenankan menggunakan zat anti coagulan (EDTA, Heparin). 3. Pengiriman contoh darah segar dilakukan maksimal 2 (dua) jam setelah pengambilan. 4. Apabila contoh darah yang dikirim melebihi waktu 2 (dua) jam maka contoh darah tersebut harus ditempatkan pada suhu 12-16 C atau dalam ice box. Dengan catatan penyimpanan contoh darah dilakukan setelah serum darah terbentuk. 5. contoh darah disertai surat pengantar yang berisi informasi tentang : Kode contoh; Jumlah populasi; Riwayat vaksinasi (apabila dilakukan vaksinasi). Sejarah penyakit atau gejala klinis Identitas pengirim contoh 6. Untuk pengiriman hewan ternak keluar daerah, contoh darah dilengkapi dengan SKKH (Surat Keterangan Kesehatan Hewan) yang dikeluarkan oleh Dinas Kabupaten / Kota yang membidangi fungsi peternakan. 7. Volume contoh yang dikirim berupa serum minimal 0,5 ml B. PERSYARATAN KHUSUS Untuk pemeriksaan RBT Contoh darah berasal dari hewan sapi/ kerbau/ kambing/ domba. Untuk pemeriksaan HI/AI, HI/ND, Pullorum Contoh darah berasal dari hewan unggas. 4

D. Jangka Waktu Penyelesaian Pelayanan Jangka waku pelayanan dapat terlihat dalam tabel berikut : NO NAMA PENGUJIAN HARI 1 Serologi : - RBT 1 hari - Pullorum 1 hari - Mycoplasma (CRD) 1 hari - HI AI 2-3 hari - HI ND 2-3 hari 2 ELISA (IB, IBD, EDS, Hog Cholera) 2-3 hari 3 Bakteriologi - Kultur kuman Blood Agar 3-4 hari - Pewarnaan Gram/Giemsa 3-4 hari 4 Mikologi - Kultur jamur (SDA) 3-4 hari - Pewarnaan jamur 3-4 hari 5 Parasitologi - Ektoparasit 1-2 hari - EPG, apung, natif 1-2 hari - Parasit darah 1-2 hari 6 Virologi : Rapid Anigen AI 1 hari 7 Patologi makro anatomi 1-2 hari E. Biaya/tarif pengujian Biaya/tarif pengujian Laboratorium Keswan Tipe B Surakarta ditentukan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah Provinsi Jawa Tengah sebagai berikut : Tabel 3. Perda Nomor 10 Tahun 2014 untuk Retribusi yang ada di Laboratorium Keswan NO JENIS KEKAYAAN DAERAH TARIF BARU KETERANGAN A. PEMERIKSAAN SEROLOGIK 1 UJI HI-ND Rp. 4.000,- 2 UJI HI-AI Rp. 4.000,- 3 UJI PULLORUM Rp. 4.000,- 4 UJI RBT Rp. 10.000,- 5 UJI Mycoplasma Rp. 4.000,- 6 Uji ELISA Reader Test Rp. 40.000,- 5

B. PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGIK 7 Kultur Bakteri Rp. 30.000,- 8 Pewarnaan Gram Rp. 10.000,- 9 Pewarnaan Giemsa Rp. 10.000,- C. PEMERIKSAAN PARASITOLOGIK 10 Parasit Internal (identifikasi) Rp. 10.000,- 11 Parasit Internal (Egg Per Gram/EPG) Rp. 20.000,- 12 Parasit External Rp. 5.000,- 13 Parasit Darah Rp. 10.000,- D. PEMERIKSAAN NEKROPSI 14 Nekropsi Rp. 20.000,- 15 Pemeriksaan Rapid Tes Avian Influenza Rp. 100.000,- F. Produk Layanan Produk layanan lab keswan tipe surakarta adalah : 1. Serologi, yang terdiri dari pengujian RBT (Rose Bengal Test), Pullorum, Mycoplasma (CRD/Chronic Respiratorry Disease), HI-AI (antibodi Avian Influenza/flu burung) dan HI-ND (antibodi Newcastle Disease/tetelo) 2. ELISA, yang terdiri dari Infectious Bronchitis (IB), Infectious Bursal Disease/gumboro (IBD), Egg Drop Syndrom (EDS) dan Hog Cholera. 3. Bakteriologi dan mikologi yang terdiri dari kultur bakteri dan jamur serta pewarnaan bakteri dan jamur. 4. Parasitologi yang terdiri dari natif, apung, epg, parasit darah dan ektoparasit. 5. Virologi yang terdiri dari rapid test anigen AI (flu burung) 6. Patologi makro anatomi (nekropsi) G. Penanganan Pengaduan Penanganan pengaduan diatur dalam Panduan Mutu (PM 4.8) dan Dokumen Prosedur (DP.09) berisi penanganan keluahan/pengaduan dilakukan apabila pihak costumer mengajukan keberatan terhadap hasil pengujian. Prosedur pengaduan adalah sebagai berikut : a. Formulir pengaduan/keluhan wajib diisi oleh pelanggan dan disampaikan kepada Manajer Administrasi. 6

b. Manajer Administrasi melakukan pemeriksaan (verifikasi) terhadap kebenaran pengaduan/keluhan dan Manajer Administrasi menyampaikan kepada Koordinator Satker Lab. melalui Manajer Mutu. c. Pengaduan pelanggan ditindaklanjuti oleh Koordinator Satker Lab. dengan mendisposisikan cara pemecahan permasalahan sesuai dengan jenis keluhan yakni : - Persoalan mutu disampaikan ke Manajer Mutu - Persoalan pengujian atau hasil pengujian disampaikan ke Manajer Teknis - Persoalan administrasi Balai disampaikan ke Manajer Administrasi d. Format pengaduan/keluhan dan tindakan penyelesaiannya disimpan dalam rekaman khusus. Alur pengaduan di Laboratorium Kesehatan Hewan Tipe B Surakarta sebagai berikut : Diagram Komplain (dipasang pada Ruang Tunggu) H. Jaminan Pelayanan dan Jaminan Keamanan Pelayanan Jaminan Pelayanan dan Jaminan Keamana Pelayanan tercantum dalam Panduan Mutu (PM 5.9) yang berisi tentang pemantauan terhadap keteraturan penggunaan bahan acuan bersrtifikat, uji profisiensi (uji banding) antar laboratorium guna mengetahui kinerja uji-uji yang dilakukan di Laboratorium Keswan Tipe B dilakukan sesuai petunjuk yang diberikan oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN). Balai Pelayanan Kesehatan Hewan menetapkan pengujian 7

ulangn bila ditemukan penyimpangan dalam sistem pengendalian mutu. Pengawasan dan pengendalian terhadap mutu pengujian dilakukan dengan menduplikasi pengujian, pengujian terhadap contoh yang masih tersisa serta melakukan koreksi hasil apabila ditemukan penyimpangan I. Manfaat Laboratorium Keswan Tipe B Surakarta Bagi Masyarakat Kegiatan pelayanan keswan yang diberikan Laboratorium secara aktif ke lokasi peternak rakyat dan perusahaan peternak (commersial farm) di Kab./Kota sesuai wilayah kerja laboratorium. Output dari pelayanan aktif berupa pengambilan spesimen, bedah bangkai dan patologi, pemeriksaan uji serologi (ND, AI, RBT), pemeriksaan parasitologi (ektoparasit dan endoparasit). Kegiatan pelayanan pemeriksaan spesimen yang masuk ke laboratorium (pelayanan passif) yang dikirim oleh peternak, perseorangan/perusahaan peternakan, dinas peternakan Kab./Kota dan kunjungan pasien klinik hewan. J. Inovasi pelayanan publik Inovasi pelayanan publik yang sudah dilakukan adalah 1. Memberikan pelayanan jawaban hasil pengujian secara cepat via email, dan handphone. 2. Memberikan konsultasi gratis tentang hasil pemeriksaan laboratorium pada costumer. 3. Memberikan konsultasi via telepon. 4. Pelaporan via isikhnas (sistem informasi kesehatan hewan nasional) 5. Pelaporan via et-lab*keswan. Aplikasi Berbasis Komputer yang telah digunakan di Lab Keswan Tie B Surakarta 8