Pengertian Surat Berharga. Surat Berharga. Unsur-Unsur Surat Berharga 9/6/2014

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. sebenarnya tidak terdapat dalam KUHD maupun perundang-undangan lainnya, namun kita dapat

6. HUKUM SURAT BERHARGA

MASALAH PENGGUNAAN CEK KOSONG DALAM TRANSAKSI BISNIS

Hukum Surat Berharga Pasar Uang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MAKALAH HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA

I. PENDAHULUAN. dalam lalu lintas pembayaran. Oleh karena itu, masyarakat dalam perkembangan

/, JamesJulianto Irawan, S.H., M.H.

I. PENDAHULUAN. orang yang tidak berhak dapat menggunakan surat berharga itu, karena pembayaran dengan surat

BAB II SURAT BERHARGA DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA. Dikenal bermacam-macam surat yang pada umumnya orang mengatakan itu

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENERBITAN OBLIGASI

COMMERCIAL PAPER. Menurut Dictionary of Business Term dalam buku Munir Fuady yang berjudul Hukum Perkreditan Kontemporer :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Surat berharga merupakan terjemahan dari istilah aslinya dalam bahasa Belanda

JASA DAN LAYANAN PERBANKAN DALAM LALU LINTAS KEUANGAN. Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

JENIS, PERIZINAN, PENDIRIAN DAN KEPEMILIKAN

di Pasar MODAL 1. Surat Berharga yang diperjual belikan

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP BILYET GIRO. A. Bilyet Giro Sebagai Salah Satu Surat Berharga. sejumlah uang kepada pemegang surat tersebut 11.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, dalam penyelesaian kewajiban pembayaran di

Lex et Societatis, Vol. V/No. 1/Jan-Feb/2017

Oleh : IWAN BAYU AJI NIM : C

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus unit) dan menyalurkannya kepada pihak

BAB I PENDAHULUAN. Menurut pendapat para ahli : - Molengraaff dalam bukunya Leidraad II 1. JENIS SURAT BERHARGA MENURUT PARA PENGARANG

KATA PENGANTAR PROF. DR. H. MUKHTAR A. KAMA RUDDIN, S.H., M.H. (GURU DESAR HUKUM KEPERDA TAAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA)...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Balakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga atau industri yang bergerak di bidang

PENDAHULUAN. Hukum Perbankan. Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang diharapkan secara efektif dan efisien, selain itu prosedur juga dapat

Oleh : Sarah D.L. Roeroe 1

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM, CEK KOSONG, DAN JAMINAN. Aristoteles mengatakan bahwa manusia adalah zoon politicon,

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 47

BAB II KAJIAN PUSTAKA. didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan

Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG SURAT BERHARGA


BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG BANK. keuangan (Financial Intermediary) antara debitur dan kreditur

A. SURAT BERHARGA PASAR UANG (SBPU) YANG DIPERDAGANGKAN ADALAH:

I. PENDAHULUAN. Jenis surat berharga diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang

II. TINJAUAN PUSTAKA. para sarjana. Surat berharga adalah surat yang oleh penerbitnya sebagai

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB III BADAN HUKUM SEBAGAI JAMINAN TAMBAHAN DALAM PERJANJIAN KREDIT DI BPR ALTO MAKMUR SLEMAN

IMPLEMENTASI PERATURAN KLIRING DALAM PERHITUNGAN UTANG PIUTANG WARKAT BILYET GIRO DI BANK MANDIRI CABANG SURAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang.

TANGGUNGJAWAB BANK ATAS PENGGUNAAN CEK SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN 1 Oleh : Jaafar Buhang 2

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI BANK INDONESIA TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DIREKSI BANK INDONESIA,

GIRO. Alat atau sarana yang digunakan dalam lalu lintas pembayaran giral, yaitu surat berharga atau surat dagang seperti: 1.

FERY PRAMONO C

PP 13/1989, PERUBAHAN BESARNYA TARIF BEA METERAI DAN BESARNYA BATAS HARGA NOMINAL YANG DIKENAKAN BEA METERAI ATAS CEK DAN BILYET GIRO

PELAKSANAAN PENANGGUNGAN ( BORGTOCHT ) DALAM PERJANJIAN KREDIT. ( Studi Kasus di PD. BPR BANK PASAR Kabupaten Boyolali )

No.18/32/DPSP Jakarta, 29 November 2016 S U R A T E D A R A N

Tujuan Pembuatan Makalah.

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 1/ 3 /PBI/1999 TENTANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERBANKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Perubahan ketentuan Bilyet Giro

Business Law. Surat berharga M-8. Tony Soebijono

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1457 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer) menerangkan bahwa Perjanjian jual beli merupakan suatu perjanjian yang

MENGENAL CEK DAN BILYET GIRO

G I R O DAN DEPOSITO. cek, bilyet giro, saran perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG

SURAT BERHARGA DAN KEBIJAKAN DEVIDEN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

INFORMASI PENTING! QUESTIONS & ANSWERS (Q & A) KETENTUAN BILYET GIRO DAN KETENTUAN TERKAIT LAINNYA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/41/PBI/2016 TENTANG BILYET GIRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GENAP 2016/2017 PELAKSANA AKADEMIK MATAKULIAH HUKUM SURAT BERHARGA UNIVERSITAS ESA UNGGUL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. perumahan mengakibatkan persaingan, sehingga membangun rumah. memerlukan banyak dana. Padahal tidak semua orang mempunyai dana yang

KETENTUAN BANK INDONESIA DAN KUHD TENTANG PENGUNAAN CEK DAN BILYET GIRO DALAM SISTEM PEMBAYARAN NON TUNAI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Presiden Republik Indonesia,

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

February 09, 2010 KLASIFIKASI KREDIT PERBANKAN

BAB II DEPOSITO SEBAGAI SALAH SATU SURAT BERHARGA. deposito di Bank lazimnya di letakkan pada persyaratan jangka waktu

BAB I PENDAHULUAN. adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar guna

DAFTAR ISI BAB II SYARAT FORMAL

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. satu unsur yang menyebaban suatu perikatan itu berlahir. Secara umum

BAB II KONDISI PERUSAHAAN. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank

Notice: Trying to get property of non-object in /opt/lampp/htdocs/hukumonline/application/modules/hold/controllers/browsecontroller.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG

Secara umum aktiva bagi perusahaan merupakan sumber daya yang harus dikelola secara baik guna mendatangkan penghasilan. Menurut sifat dan jangka

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG PEMBIAYAAN SEKUNDER PERUMAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian negara. Oleh karena itu

BAB VI JASA-JASA BANK

UNDANG-UNDANG NOMOR NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UU No. 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 259/PMK.04/2010 TENTANG JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

Pertemuan ke V : Produk Dana

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE.MM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lex Crimen Vol. V/No. 5/Jul/2016

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata

BAB II LANDASAN TEORI. pelayanan jasa kepada masyarakat. Secara umum pengertian bank adalah suatu

KEPAILITAN. AHDE/gts/08 1

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sarana berinvestasi yang paling mudah dan sudah dikenal sejak lama. Bank

Sumber-sumber Dana Bank

SALINAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB I PENDAHULUAN. pengaturan yang segera dari hukum itu sendiri. Tidak dapat dipungkiri, perkembangan

HUKUM SURAT BERHARGA PENGAJAR : DR. MIFTAHUL HUDA, SH, LLM

2 Pada praktik kegiatan usaha perbankan terdapat Sertifikat Deposito dalam bentuk tanpa warkat meskipun pengaturan sertifikat deposito saat ini hanya

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 182

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Pengertian Surat Berharga Surat Berharga 1 Surat berharga adalah surat yang oleh penerbitnya sengaja diterbitkan sebagai pelaksanaan pemenuhan suatu prestasi, yang berupa uang, tetapi pembayaran tersebut tidak dilakukan dengan mata uang melainkan menggunakan alat bayar lain. Alat bayar itu berupa surat yang di dalamnya mengandung perintah kepada pihak ketiga atau pernyataan sanggup untuk membayar sejumlah uang kepada pihak tersebut (Abdulkadir Muhammad) 2 Unsur-Unsur Surat Berharga Dengan demikian, surat berharga merupakan surat yang dapat digunakan dalam perdagangan terutama sebagai Alat Pembayaran(Pengganti Alat Pembayaran) Bedakan antara Surat Berharga dan Surat yang Berharga!! Mudah dialihkan Haknya bersifat Objektif Legitimasi Formal Debitor tidak mengetahui siapa kreditornya Dapat diperdagangkan 3 4 1

Fungsi Surat Berharga Sebagai alat pembayaran Sebagai alat pemindahan hak tagih (karena dapat diperjual belikan) Sebagai surat legitimasi(surat bukti hak tagih) Dasar Hukum KUHD, misal terhadap wesel, cek, surat sanggup, promes atas unjuk Peraturan Perundang-undangan lain untuk surat berharga(misal UU Perbankan, UU Pasar Modal) 5 6 Penggolongan Surat Berharga atas Isi dari Perikatannya Surat yang mempunyai Sifat Kebendaan Isi perikatan surat ini bertujuan untuk penyerahan barang (misal Konsonemen dan Resi Gudang) Surat Tanda Keanggotaan Contohnya adalah Surat Saham suatu PT yang isinya adalah Perikatan antara Perseroan dengan Pemegang Sahamnya. Surat Tagihan Utang Surat perintah pembayaran, misal cek dan wesel Suratkesanggupan membayar misalpromes 7 Hubungan Hukum Para Pihak Teori Dasar Hubungan Hukum sehingga suatu surat berharga mempunyai kekuatan mengikat tersimpul dari empat teori: 1. TeoriKreasi 2. TeoriKepantasan 3. TeoriPerjanjian 4. TeoriPenunjukan 8 2

Teori- Teori Dasar Perikatan Dasar Awal terbitnya surat berharga tidak akan terlepas dari perjanjian dan selalu diawali dengan adanya perbuatan hukum antara para pihak dengan kata lain ada perikatan dasarnya. Perikatan tersebut berbentuk perjanjian. Penerbitan Surat Berharga merupakan tindak lanjut dari perikatan dasarnya. 9 Teori Kreasi Berdasarkan teori ini, dasar hukum perikatan surat berharga bagi debitor surat berharga terletak pada pembuatan penandatanganan surat tersebut. Artinya, dengan menempatkan tanda tangan di atas surat berharga akan menimbulkan perikatan bagi orang yang menandatanganinya terhadap orang lain yang memperoleh surat tersebut. 10 Teori Kepantasan Penerbit Surat Berharga terikat dan harus membayar kepada siapapun pemegangnya. Tetapi jika pemegang Surat Berharga dianggap tidak pantas maka penerbit tidak terikat untuk membayarnya. Teori Perjanjian Dasar Hukum perikatan surat berharga menurut teori perjanjian terletak pada suatu perjanjian yang merupakan perbuatan dua belah pihak yakni antara pihak penerbit dan pemegangnya. 11 12 3

Klausula dalam Surat Berharga Teori Penunjukan Perikatan surat berharga baru timbul dengan menunjukkan surat berharga tersebut kepada penerbit. Klausul atas Pembawa (to Bear/ aan Toonder) Apabila suatu surat Berharga berklausul Kepada Pembawa maka si pemegang dapat mengalihkan surat secara langsung/ begitu saja(hand to hand) 13 14 Surat Berharga dalam KUHD Klausul atas Pengganti/ Tunjuk (to order/ aan order) Sedangkan surat berharga atas dasar klausul atas tunjuk pengalihannya dilakukan secara Endosemen Surat Wesel Surat Cek Surat Sanggup Promes atas Tunjuk 15 16 4

Wesel Wesel adalah surat yang memuat kata wesel, yang diterbitkan tanggal tertentu, dengan nama penerbit memerintahkan tanpa syarat kepada tersangkut untuk membayar sejumlah uang kepada pemegangnya atau penggantinya pada tanggal tertentu. Penerbit Tersangkut/ Tertarik Penerima (nemer) Pemegang (holder) Pihak dalam Wesel Andosan atau Endosan Pengganti Akseptan 17 18 Persyaratan Surat Wesel 1. Penyebutan istilah wesel di dalam naskah surat 2. Perintah tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu 3. Nama orang yang harus membayar 4. Penetapan hari bayar 5. Penetapan tempat pembayaran yang harus dilakukan 6. Nama orang kepada siapa atau penggantinya harus dilakukan 7. Tanggal dan tempat wesel diterbitkan 8. Tanda tangan penerbit Wesel Biasa Bentuk-bentuk Wesel Penerbit dan tersangkut tidak harus bank, namun dapat individu (pribadi) dan badan hukum 19 20 5

WeselBank Wesel yang penerbitannya dilakukan oleh bank dan diuangkan kepada bank tersebut (Bank berkedudukan sebagai penerbit dan tersangkut) Wesel bank memiliki nilai kepercayaan yang lebih tinggi dalam peredarannya karena pemegang surat wesel akan merasa aman dan mendapatkan kepastian terkait waktu pembayaran 21 Wesel berdasarkan Tanggal Bayar a) Wesel atas Unjuk Adalah wesel yang hari bayarnya dilakukan pada saat wesel dilihatkan kepada pihak tersangkut b) Wesel Setelah Penunjukan Adalah wesel yang hari bayarnya pada waktu tertentu setelah penunjukan c) Wesel Penanggalan ialah Wesel yang harus dibayar pada tanggal yang ditentukan di dalam surat wesel yang bersangkutan d) Wesel Setelah Penanggalan ialah Wesel yang hari banyaknya harus dilakukan pada waktu tertentu setelah hari tanggal penerbitan 22 Bentuk Khusus Wesel Wesel atas Pengganti Sendiri (102 ayat (1) KUHD) Kedudukan Penerbit juga sebagai Penerima Wesel atas Penerbit Sendiri (Pasal 102 ayat 2 KUHD) Kedudukan Penerbit juga sebagai tersangkut Wesel Inkaso Wesel yang diterbitkan dengan tujuan memberi kuasa kepada penerima sebagai pemegang kuasa untuk menagih sejumlah uang. Penerima sebagai pemberi kuasa penerbit sebagai pemegang kuasa Wesel Berdomisili Wesel yang mencantumkan tempat pembayaran wesel (Pasal 100 KUHD) 23 Endosemen/ Endossement/ Endorsement Peralihan surat kepada orang lain yang menerima peralihan tersebut Pernyataan Endosemen harus ditulis di belakang Surat Wesel Peralihan Surat Wesel secara Endosemen harus memuat Klausula Atas Pengganti Setelah dilakukan Endosemen maka semua hak yang timbul dari surat wesel akan beralih kepada orang lain. 24 6

Syarat Endosemen 1. Ada tanda tangan endosan 2. Harus dilakukan tanpa syarat (Pasal 111 ayat 1 KUHD) 3. Tidak Boleh sebagian 25 Akseptasi Akseptasi adalah lembaga penjamin dalam hukum wesel yang menyatakan tertarik setuju atau sanggup untuk membayar surat wesel pada hari bayar. Setiap Akseptasi harus ditulis di dalam surat wesel dengan kata menyetujui atau kata lain yangsemakna(pasal124ayat1kuhd) Jangka waktunya, Akseptasi dapat selalu ditawarkan oleh pemegangnya dalam tenggang waktu sampai hari bayar(pasal 120 KUHD) Pihak yang meminta Akseptasi adalah Pemegang 26 Tujuan Akseptasi adalah untuk memastikan tertarik akan menjamin atau tidak pembayaran surat wesel tersebut pada hari bayar Akseptasi harus dilakukan tanpa syarat, tetapi tertarik memiliki hak untuk membatasi sampai jumlah tertentu dari uang yang disebutkan dalam wesel(boleh mengakseptasi sebagian) Aval Aval merupakan jaminan pribadi di mana seorang (avalist) mengikatkan dirinya untuk menjamin pembayaran surat wesel pada hari bayar. Jika pada hari bayar tersangkut tidak membayar wesel, maka kewajiban pembayaran dilakukan oleh penjamin aval 27 28 7

Penjaminan Aval terhadap wesel dapat dijamin seluruhnya maupun sebagian dari jumlahuang(pasal120ayat1kuhd) Jaminan aval dapat diberikan oleh pihak ketiga bahkan orang-orang yang tanda tangannya dimuat dalam wesel yakni penerbit, tersangkut, akseptan dan endosan Aval dapat diberikan dengan cara mencantumkan dengan wesel secara tegas kata aval dan menandatanganinya Hak Regres Hak Regres memiliki arti Hak Menagih. Dalam konsep Hukum, hak regres adalah hak menagih kepada debitor wajib regres karena tertarik tidak mau mengakseptasi atau tidak membayar wesel pada hari bayar. Para Debitur wajib regres adalah semua orang yang berkewajiban menjamin pembayaran wesel tersebut yang tanda tangannya terdapat pada wesel(penerbit, endosan dan avalis) 29 30 Hak Regres diberikan kepada pemegang wesel karena wesel yang ada ditolak akseptasinya oleh tertarik (non akseptasi) atau tertarik menolak pembayaran wesel pada hari bayar (non pembayaran) Jika dalam keadaan non akseptasi atau non akseptasi dan non pembayaran, untuk dapat melaksanakan hak regres kepada wajib regres harus dilakukan protes kepada tersangkut terlebih dahulu Jika dalam keadaan non pembayaran setelah diakseptasi maka hak regres dapat langsung diajukan kepada tersangkut. 31 32 8

Surat Cek Hak regres tersebut dilaksanakan pada saat a. Sebelum hari bayar (apabila akseptasi sebagian atau seluruhnya ditolak, apabila tersangkut sebagai akseptan jatuh pailit dan mendapat izin dari hakim untuk melakukan penundaan pembayaran, apabila penerbit jatuh pailit) b. Pada hari bayar karena ada peristiwa tiada pembayaran Cek adalah warkat yang berisi perintah tidak bersyarat kepada Bank yang memelihara rekening nasabah untuk membayarkan suatu jumlah uang tertentu kepada orang tertentu atau yang ditunjuk olehnya atau pembawanya 33 34 Para Pihak dalam Cek Tujuan penerbitan cek adalah untuk meningkatkan jaminan pembayaran. Karena itu terdapat ketentuan yang harus ada dalam cek, yakni: a) Cek hanya diterbitkan kepada bank b) Cek boleh diterbitkan jika bank mempunyai dana c) Cek hanya berlaku dalam waktu singkat 1. Penerbit 2. Tersangkut 3. Pemegang 4. Pembawa 5. Pengganti 35 36 9

Syarat Formal Cek Dalam pasal 178 KUHD diatur; 1. Harus menyebutkan kata Cek dalam surat cek 2. Perintah tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang 3. Nama tertarik 4. Penunjukan tempat pembayaran 5. Penyebutan tanggal dan tempat cek diterbitkan 6. Tanda tangan orang yang menerbitkan cek (penerbit) Surat cek haruslah menyebutkan suatu jumlah tertentu yang ditulis bukan saja dengan huruf selengkap-lengkapnya namun juga dengan angka. Apabila ada selisih antara penulisan huruf dan angka, yang digunakan adalah penulisan huruf selengkap-lengkapnya. Namun, dalam praktik jika terdapat perbedaan/ selisih Bank akan menolak cek tersebut. 37 38 Bentuk Surat Cek Khusus Pasal 180 KUHD mewajibkan penerbit untuk menjamin pembayaran cek yang diterbitkannya. Apabila di dalam penerbitan cek terdapat klausul yang meniadakan kewajiban tersebut, berdasarkan pasal 180 KUHD klaususl tersebut harus dianggap tidak ada. a) Surat Cek atas Pengganti Penerbit (pasal 183 ayat1kuhd) b) Surat Cek atas Penerbit sendiri (Pasal 183 ayat3kuhd) c) Surat Cek untuk perhitungan pihak ketiga (Pasal183ayat2KUHD) d) SuratCekInkaso(Pasal183ayat1) e) Surat Cek Berdomisili(Pasal 185 KUHD) 39 40 10

Hak Regres Pelaksanaan Hak Regres dalam cek akan timbul apabila pemegang cek tidak memperoleh pembayaran dari tertarik atau bankir setelah dimintakan pembayaran dalam waktu 70 hari sejak penerbitan cek Jika tidak terjadi pembayaran dalam tenggang waktu itu, pemegang dapat menuntut pembayaran kepada debitur cek yang wajib regres yakni endosan, penerbit atau avalist Pemegang yang akan melaksanakan hak regres harus memenuhi syarat pembayaran dilakukan tepat pada waktunya 41 42 Perbedaan Cek dan Wesel 1. Fungsi Ekonomis dalam lalu lintas Pembayaran, surat wesel menitikberatkan sebagai alat pembayaran kredit sedangkan cek sebagai alat pembayaran tunai 2. Waktu Peredaran, peredaran surat wesel bisa lebih dari satu tahun sedangkan waktu peredaran cek 70 hari 3. Waktu Pembayaran, surat wesel dibayarkan pada waktu yang telah ditentukan dalam surat wesel, cek dibayar pada saat diperlihatkan 4. Penerbitan Atas Bankir, wesel dapat diterbitkan oleh bank ataupun bukan bank sedangkan cek harus selalu bank 5. Lembaga Akseptasi, sebagai lembaga pembayaran kredit wesel mengenal lembaga akseptasi, sedangkan cek tidak mengenal 43 44 11

Surat Sanggup Surat sanggup adalah surat yang berisi kesanggupan seorang debitor untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal dan tempat tertentu tanpa syarat kepada seorang kreditor atau penggantinya Ada dua macam surat sanggup, yaitu surat sanggup kepada pengganti dan surat sanggup kepada pembawa. HMN Purwosutjipto menyebutkan surat sanggup kepada pengganti dengan surat sanggup saja dan surat sanggup kepada pembawa disebut surat promes. Terdapat persamaan antara surat wesel dan surat sanggup. Tetapi, ada beberapa syarat pada surat wesel yang tidak berlaku pada surat sanggup 45 46 Perbedaan Wesel dan Surat Sanggup 1. Surat Sanggup tidak mempunyai tersangkut 2. Penerbit dalam surat sanggup tidak memberi perintah untuk membayar tetapi menyanggupi membayar 3. Penerbit surat sanggup tidak menjadi debitor regres, tetapi debitor surat sanggup 4. Penerbit tidak menjamin kepada penerbit surat wesel, tetapi melakukan pembayaran sendiri seperti debitor surat sanggup Syarat Formal Surat Sanggup 1. Klausul kepada pengganti atau promes kepada pengganti harus ditulis dalam surat 2. Kesanggupan tanpa syarat untuk membayar sejumlah uang tertentu 3. Penetapan hari bayar 47 48 12

Promes Atas Unjuk 4. Penetapan tempat pembayaran 5. Nama orang/ pengganti kepada siapa pembayaran harus dilakukan 6. tanggal dan tempat surat sanggup ditandatangani 7. Tanda tangan orang yang menerbitkan surat sanggup (Buka Pasal 174 KUHD) 49 Adalah surat yang ditanggali di mana penandatangannya menyanggupi untuk membayar sejumlah uang yang ditentukan kepada tertunjuk pada waktu diperlihatkan pada suatu waktu tertentu Surat Promes ini bersifat atas unjuk. Siapapun yang memegang surat tersebut dapat menunjukkan kepada yang menandatangani untuk memperoleh pembayaran. 50 Syarat Formal Promes atas Unjuk Tandatangan Penerbit Janji untuk membayar sejumlah uang Penanggalan Penerbitan Promes Atas Unjuk Atas Penglihatan promes bentuk ini tidak memuat tanggal pembayaran Atas Sesudah Penglihatan memuat tanggal pembayaran 51 52 13

Surat Berharga di Luar KUHD 1. Bilyet Giro 2. Sertifikat Bank Indonesia 3. Surat Berharga Pasar Uang 4. Obligasi 5. Surat Berharga Komersial 6. Sertifikat Deposito 53 o Bilyet Giro adalah surat perintah tak bersyarat dari nasabah yang telah dibakukan bentuknya kepada bank penyimpan dana untuk memindahkan sejumlah dana dari rekening giro yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya, kepada bank yang sama atau kepada bank lainnya (Purwosutjipto), dengan demikian pembayaran dana bilyet giro tidak dapat dilakukan dengan uang tunai dan tidak dapat dipindahtangankan melalui endosemen(skdireksibino.4/670,sub1) 54 Sertifikat Bank Indonesia adalah surat berharga atas unjuk dalam rupiah yang diterbitkan oleh BI sebagai pengakuan hutang jangka pendek dengan sistem diskonto. Jangka waktu SBI disesuaikan dengan kebutuhan o Surat Berharga Pasar Uang merupakan surat berharga jangka pendek dalam rupiah yang diperjualbelikan secara diskonto dengan Bank Indonesia atau di pasar uang o Surat Berharga Komersial adalah surat berharga pasar uang yang berbentuk unsecured bearer notes dan berjangka waktu pendek 55 56 14

o Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisikan kontrak pengakuan hutang atas pinjaman yang diterima oleh penerbit obligasi dari pemberi pinjaman o Sertifikat Deposito adalah salah satu bentuk simpanan yang merupakan produk usaha perbankan. Sertifikat deposito adalah simpanan yang bisa diperdagangkan. 57 15