PEDOAN PERILAKU odul Kopi Versi 1.1
Salinan dan terjemahan dokumen ini tersedia dalam format elektronik di Situs web UTZ: www.utz.org Silakan kirim komentar dan saran Anda ke: coffeecertification@utz.org Atau lewat pos ke: UTZ Standards and Certification Department De Ruyterkade 6 bg 1013 AA Amsterdam The Netherlands UTZ 2015 Tidak ada bagian dari publikasi ini yang boleh direproduksi ulang, disimpan dalam sistem yang dapat diakses kembali, atau dikirimkan dalam bentuk atau cara apapun, baik elektronik, mekanis, fotokopi, rekaman, atau apa saja tanpa menyebutkan sumbernya dengan lengkap. www.utz.org 1
Pendahuluan odul Kopi ini digunakan bersama dengan Pedoman Perilaku oleh seluruh produsen dan kelompok produsen kopi yang ingin mendapatkan sertifikasi Pedoman Perilaku. odul ini berisi persyaratan-persyaratan yang sesuai kegiatan-kegiatan produksi dan pengolahan kopi, hingga produksi kopi hijau. Berdasarkan jenis kegiatan-kegiatan yang dilakukan (misalnya pengolahan basah atau kering), para produsen dan kelompok produsen melakukan penilaian poin-poin kontrol yang mana sesuai mereka. Kolom menunjukkan apakah poin kontrol tersebut berlaku kelompok atau anggota kelompok yang disertifikasi menggunakan Pedoman Perilaku sertifikasi kelompok. Para produsen kopi yang disertifikasi menggunakan Pedoman inti sertifikasi individu harus mematuhi seluruh poin kontrol yang terdapat dalam odul ini. PK # BLOK B - PRAKTIK-PRAKTIK PERTANIAN Pemeliharaan Kebun CF.B.1 Pohon penaung yang cocok dalam jumlah yang memadai per hektarnya ditanam dan/atau dipelihara di petakpetak kopi. Pohon penaung bersifat non-invasif (tidak mengganggu) dan/atau bersifat memperbaiki nitrogen, dan/atau merupakan tanaman yang bernutrisi tinggi, dan memberi tutupan kanopi yang optimal (pada saat dewasa). Jumlah pohon penaung tergantung pada pola iklim, kondisi tanah, dan tergantung rekomendasi-rekomendasi spesifik produk. Pengolahan pascapanen CF.B.2 CF.B.3 CF.B.4 CF.B.5 Untuk mencegah pertumbuhan jamur, terdapat kontak minimal antara kopi dan segala sumber yang mungkin menjadi sumber kontaminasi jamur. Langkah-langkah diambil mencegah biji kopi menjadi basah selama disimpan, dimuat, dan diangkut. Kopi difermentasikan selama waktu yang dibutuhkan dan dengan cara yang tepat. Biji kopi dikeringkan hingga mencapai kandungan kelembapan yang sesuai. + + + Hal ini berlaku ceri/buah kopi yang dipanen dan biji kopi yang dikeringkan (buah/ceri kering, kulit lapisan biji, dan kopi yang masih hijau). Kontak antara kopi yang dipanen dan tanah dihindari. Fermentasi yang memadai diverifikasi dengan mis., analisis secara rutin terhadap sampel-sampel dari tangki-tangki fermentasi. Kopi memenuhi presentase kandungan kelembapan spesifik yang diminta oleh pembeli. Catatan-catatan pengukuran kandungan kelembaban dan permintaan pembeli tersedia. www.utz.org 2
PK # Kopi sewajarnya bebas dari benda asing, bau asing, dan biji rusak. Kopi memenuhi standar mutu nasional atau perjanjian kontraktual lainnya. Biji kopi yang rusak termasuk mis.: - epeng - engkerut - Berwarna coklat kehitaman - Berjamur - Berkutu CF.B.6 Perjanjian-perjanjian kontraktual dapat mensyaratkan, mis.: - Tidak ada bau - Ukuran biji yang homogen - Tingkat kelembapan - Kerusakan biji BLOK D - LINKUNAN HIDUP Kesejahteraan hewan CF.D.7 Tidak ada hewan yang digunakan menghasilkan segala jenis kopi hewan dengan cara dikandangkan di kebun. Hewan-hewan seperti demikian tidak dikurung tujuan pariwisata. + Pengurungan hewan dianggap sebagai segala kondisi pengekangan yang membatasi pergerakan hewan di habitat alami mereka (mis. dengan kandang atau pagar). engolah kopi yang diproduksi dengan bantuan hewan berarti menggunakan campur tangan hewan dalam memodifikasi mutu kopi (mis. dengan memaksa atau mengizinkan hewan memakan biji kopi lalu mengumpulkan biji-biji kopi tersebut dari kotoran hewan). NB: Para anggota yang memiliki sertifikat yang sahih pada saat Pedoman Perilaku versi 1.1 diterbitkan (1 Juli 2015), dapat menerapkan sebuah rencana secara bertahap menghentikan produksi kopi hewan (pengakhiran bertahap/phase-out), maksimal 3 tahun lamanya, memastikan kepatuhan terhadap poin kontrol ini. Rencana pengakhiran bertahap harus disetujui oleh UTZ. Para anggota yang berminat hendaknya menghubungi UTZ meminta informasi rinci dan persyaratan-persyaratan sebelum 1 Januari 2016, di coffeecertification@utz.com Air CF.D.8 Air bersih dan air terkontaminasi dipisahkan. anakala mungkin, air didaur ulang selama pengolahan basah. Langkah-langkah diambil penggunaan air (kembali) yang efisien. www.utz.org 3
PK # Selain mendaur ulang air, beberapa kegiatan dilaksanakan menekan konsumsi air selama pengolahan basah. Beberapa contoh kegiatan tersebut meliputi: - penggunaan mesin pengupas kulit ramah lingkungan menekan penggunaan air - diterapkannya prosedur mengurangi konsumsi air selama pencucian mesin. CF.D.9 + Target konsumsi air di bawah 10 lt/kg kopi hijau (kira-kira 2 liter per kg buah/ceri kopi). CF.D.10 Terdapat sebuah sistem pengolahan air menghilangkan atau menekan pencemaran oleh air limbah pencucian kopi akibat pengolahan basah. + Langkah-langkah mengolah air limbah termasuk mis.: - engendalikan limpahan pada permukaan - Digester tubular dari plastik - Reaktor anaerobik - Kolam penampungan - Saringan aerobik www.utz.org 4
PK # Pada lokasi pengolahan basah (milik kelompok-kelompok) di pusat maupun di perkebunan (kebunkebun yang disertifikasi terhadap Pedoman Perilaku sertifikasi individu dan multi-lokasi), analisis mutu air dan program pemantauan dilaksanakan. Sebuah analisis dilakukan setidaknya sekali per musim kopi dan termasuk analisis sampel air sebelum dan setelah pengolahan. Analisis tersebut mempertimbangkan daerah aliran air di sekitar lokasi kelompok, serta risiko/area yang berpotensi terkena kontaminasi, dan lebih lanjut analisis tersebut menjadi bahan membatu perbaikan atau penyempurnaan sistem pengolahan air yang ada, manakala mungkin. Analisis tersebut menunjukkan setidaknya: - kebutuhan oksigen kimiawi/chemical oxygen demand (COD), - ph, - padatan yang dapat menjadi sedimen, dan - kecepatan aliran. CF.D.11 Pematauan termasuk: - perbandingan hasil-hasil sebelum dan sesudah pengolahan, - perbandingan dengan hasil tahun-tahun sebelumnya, dan - perbandingan dengan peraturan-peraturan nasional dan daerah yang berlaku. Tindakan-tindakan korektif diambil berdasarkan hasil-hasil tersebut. Catatan-Catatan dan program pemantauan tersedia. Pencatatan tersebut termasuk: - tanggal-tanggal analisa, - hasil-hasil dan tindakan-tindakan perbaikan, dan - Penanggungjawab sistem pemantauan. Jumlah total poin wajib per tahun 9 9 10 10 Jumlah total poin kontrol tambahan per tahun 2 2 1 1 Jumlah poin kontrol tambahan yang harus dipatuhi 0 0 0 0 Total poin kontrol yang harus dipatuhi setiap tahun 9 9 10 10 www.utz.org 5