berhati-hati dalam melakukan perencanaan agar tidak terjadi kekosongan stok akan bahan baku dan produk jadi. Salah satu kesalahan perencanaan yang dil

dokumen-dokumen yang mirip
Perencanaan Produksi Kotak Karton Tipe PB/GL pada PT.Guru Indonesia Ciracas, Jakarta Timur dengan Metode Transportasi.

PERENCANAAN PRODUKSI PEDIALYTE PADA PT.ABBOTT INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PURE STRATEGY DAN MIXED STRATEGY ABSTRAKSI

PRODUCTION PLANNING SEDAN MERCEDES BENS C-CLASS TYPE USING LINEAR PROGRAMMING PT. MERCEDES BENZ INDONESIA. Ika Purnawati, Ir. Asep Mohamad Noor, MT.

BAB IV JADWAL INDUK PRODUKSI

Jurnal Flywheel, Volume 2, Nomor 2, Desember 2009 ISSN :

PENENTUAN METODE PERAMALAN SEBAGAI DASAR PENENTUAN TINGKAT KEBUTUHAN PERSEDIAAN PENGAMAN PADA PRODUK KARET REMAH SIR 20

SEMINAR NASIONAL MESIN DAN INDUSTRI (SNMI6) 2010

Perbaikan Rencana Produksi untuk Meminimasi Ongkos Overtime pada Proses Perakitan (Studi Kasus : PT. X)

BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan

BAB IV JADWAL INDUK PRODUKSI

BAB III PERAMALAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015

APLIKASI SISTEM INFERENSI FUZZY METODE MAMDANI UNTUK PERENCANAAN JUMLAH PRODUKSI PAKAIAN DI CV CIPTA SARANA MANDIRI

BAB III LANDASAN TEORI

PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PETI ALUMUNIUM UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN PERMINTAAN MELALUI OPTIMALISASI JADWAL INDUK PRODUKSI DI PT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KEBUTUHAN LPG 3 KG DI KECAMATAN TANAH SAREAL KOTA BOGOR

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Program Studi Teknik Otomasi, Jurusan Teknik Kelistrikan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA KOPERASI NIAGA ABADI RIDHOTULLAH *)

Bab 3 Metodologi Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

PRODUCTION SCHEDULING

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI. dan bekerja sama untuk memproses masukan atau input yang ditunjukkan kepada

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia yaitu PT. Indosat, Tbk yang beralamat di jalan Daan Mogot KM 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk

Penentapan Perencanaan Produksi guna Menentukan Besaran Produksi yang Tepat pada PT Goodyear Indonesia Tbk

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PRODUKSI DISPLAY BARANG DENGAN METODE AGREGAT PADA PD IMPRESSA MULIA

MINIMASI BIAYA PRODUKSI TEGEL MENGGUNAKAN PENDEKATAN LINIER PROGRAMMING DI PERUSAHAAN TEGEL CV. PENATARAN BLITAR

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dari UD. Wingko Babat Pak Moel sebagai berikut: a. Data permintaan wingko pada tahun 2016.

Penentuan Waktu Produksi Optimal dengan Metode Rougt Cut Capacity Planning Guna Memenuhi Permintaan Konsumen (Studi Kasus PT. Adhitama Abadi Surabaya)

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. adalah penelitian secara deskriptif dan komparatif.

PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT DENGAN METODE HEURISTIK DAN TRANSPORTASI PADA PT FREMONT NUSAMETAL INDONESIA

PERAMALAN PRODUKSI SARUNG TENUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMULUSAN DATA

JURNAL ANALISIS METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN EXPONENTIAL SMOOTHING DALAM PERAMALAN PERMINTAAN SENAPAN ANGIN (STUDI KASUS : UD.

ANALISIS PENERAPAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) PRODUK SANDAL DI UD. SETIA GUNA, MOJOKERTO

Evelina Padang, Gim Tarigan, Ujian Sinulingga

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV JADWAL INDUK PRODUKSI

OPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK ABSTRAK

ANALISIS PERENCANAAN PRODUKSI DISAGREGAT FAMILY DVD PADA PT XYZ

PENERAPAN METODE PERAMALAN SEBAGAI ALAT BANTU UNTUK MENENTUKAN PERENCANAAN PRODUKSI DI PT. SKK

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta Telp

Perencanaan Produksi Disagregasi Dengan Pendekatan Reguler Knapsack Method Pada Produk Mini Boom ZX 25 YYZX22B Dan Mini Boom ZX 30 YYZX30B.

3 BAB III LANDASAN TEORI

PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MRP) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK LOT SIZING PADA BAHAN BAKU BRISPACK J VARNISH

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan

PERENCANAAN JADWAL INDUK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN LINIER PROGRAMMING PADA INDUSTRI MANUFAKTUR PT X

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU RAKET

PENYUSUNAN JADWAL INDUK PRODUKSI PADA CV. MONACO WIRAINVESTMANT. Nama : Henri Pratama NPM : Jurusan : Teknik Industri

PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT PRODUK TEMBAKAU RAJANG P01 DAN P02 DI PT X AGGREGATE PRODUCTION PLANNING FOR TOBACCO PRODUCTS P01 AND P02 IN PT X

BAB 3 METODOLOGI. Kerangka kerja yang digunakan oleh tim penulis adalah dengan mengkombinasikan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

Umi Marfuah, Rahmad Priharyanto Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Jakarta

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERAMALAN PENJUALAN PRODUKSI TEH BOTOL SOSRO PADA PT. SINAR SOSRO SUMATERA BAGIAN UTARA TAHUN 2014 DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KUE BOLU BERDASARKAN RAMALAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MODEL P (STUDI KASUS: P.IRT FOKER CAKE)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi

ANALISA PENGGUNAAN METODE PERAMALAN PADA PERUSAHAAN RETAIL SISTEM TRADISIONAL MARKET

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1991:1), Sistem adalah

PERAMALAN PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA TOKO OBAT BINTANG GEURUGOK

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEMPE \MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Aplikasi Sistem Informasi Forecasting pada PD. Maha Jaya. Teknik Informatika 1 Teknik Industri 2 Universitas Kristen Petra Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan setiap proses produksi. Perbaikan secara berkelanjutan ini harus

PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT BERDASARKAN PENDEKATAN OPTIMASI PROGRAMA LINIER DI PERUSAHAAN SEPATU OLAH RAGA

PERAMALAN PENJUALAN DALAM RANGKA PERENCANAAN PRODUKSI (Studi Kasus Pada PT. Citra Sukses Mandiri Sentani)

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

USULAN RENCANA PRODUKSI AGREGAT PADA PT JAYA ABADI MANUFAKTUR - TANGERANG

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perhitungan Waktu Siklus Perhitungan Waktu Normal Perhitungan Waktu Baku Tingkat Efisiensi...

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN. Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2

PERENCANAAN AGREGAT DENGAN METODE TRANSPORTASI PADA PT. X PASURUAN

PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT PRODUK FLOORING PADA PERUM PERHUTANI INDUSTRI KAYU BRUMBUNG

PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN METODE MOVING AVERAGE DAN EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENGUNJUNG HOTEL MERPATI

PENERAPAN METODE EARLIEST DUE DATE PADA PENJADWALAN PRODUKSI PAVING PADA CV. EKO JOYO

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, persaingan yang terjadi dalam perusahaan semakin

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

Analisis Penerapan MRP Terhadap Perencanaan Dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada PT. Latif Di Kediri

Model Perencanaan Produksi untuk Memenuhi Permintaan Pasar dan Pengendalian Persediaan Produk Jadi pada Perusahaan Penghasil Minuman Ringan

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

MANAJEMEN PENGADAAN BAHAN BANGUNAN DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (Studi Kasus: Pembangunan Gedung Fakultas Hukum Tahap I)

PENGENDALIAN PERSEDIAAN DUA ESELON DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOINT ECONOMIC LOT SIZE (JELS)

BAB 2 LANDASAN TEORI

Transkripsi:

Penyusunan Jadwal Induk Produksi Pada PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia Alden Siregar (30404050) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma Contact Person : Alden Siregar Phone: 08567350396 e-mail : alden_benny@yahoo.co.id ABSTRAKSI Dalam produksinya, PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia selalu mengalami gejolak permintaan akan item Arm ZX30 dan jumlah persediaan pengaman yang terlalu kecil seringkali membuat permintaan tidak dapat terpenuhi. Oleh karena itu diperlukan suatu perencanaan produksi yang tepat guna efektifitas produksi perusahaan. Tujuan penelitian adalah untuk meramalkan dan menentukan perencanaan produksi tahun 2008 guna meminimumkan total biaya produksi serta menggunakan informasi dari perencanaan untuk optimalisasi produksi. Penelitian dilakukan pada item Arm ZX30 dengan 2 varian yaitu ZX30 Long dan ZX30 STD. Metode-metode yang digunakan dalam penelitian diantaranya metode pemulusan ekponensial tunggal untuk penentuan ramalan permintaan untuk tahun 2008, 4 metode untuk perencanaan produksi agregat yaitu metode tenaga kerja berubah, metode perubahan tingkat persediaan, metode subkontrak dan metode strategi campuran. Dan untuk disagregasi menggunakan metode reguler knapsack method. Pemilihan metode terbaik peramalan didasarkan pada rata-rata penyimpangan absolut (MAD) dan rata-rata persentase kesalahan mutlak (MAPE). Metode peramalan terpilih untuk item ZX30 Long adalah metode pemulusan eksponensial tunggal (α = 0,99) dengan nilai MAD sebesar 15,192 dan MAPE sebesar 37,496. Sedangkan untuk ZX30 STD adalah metode pemulusan eksponensial tunggal (α = 0,5) dengan nilai MAD sebesar 13,505 dan MAPE sebesar 34,506. Perencanaan produksi agregat yang terpilih yaitu metode strategi campuran dengan total produksi sebanyak 1332 unit/tahun dengan total biaya sebesar Rp. 189.160.300. Solusi optimal dari disagregasi untuk masing-masing item adalah item ZX30 Long sebanyak 623 unit/tahun dan item ZX30 STD sebanyak 630 unit/tahun. Kata kunci : peramalan, perencanaan agregat dan disagregasi. 1. PENDAHULUAN PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia, sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi berbagai jenis item excavator. Item jenis Arm adalah salah satu jenis item yang dirakit di PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia. Item jenis ini dapat dikategorikan jenis item dengan tingkat produksi yang tinggi dibandingkan dengan jenis item yang lainnya. Oleh karena itu pihak perencanaan dan pengendalian produksi harus

berhati-hati dalam melakukan perencanaan agar tidak terjadi kekosongan stok akan bahan baku dan produk jadi. Salah satu kesalahan perencanaan yang dilakukan adalah ketidaktersediaan produk jadi di gudang penyimpanan yang memberikan pengaruh negatif pada sistem manufaktur perusahaan, diantaranya ketidakmampuan perusahaan memenuhi permintaan dari konsumen, banyak bahan baku produk yang sudah dipesan dan harus dirakit menjadi produk jadi menumpuk di gudang sehingga menyebabkan biaya penyimpanan meningkat, harga produk menjadi tidak kompetitif, dan penurunan keuntungan. Keberhasilan perencanaan dan pengendalian manufakturing membutuhkan perencanaan produksi yang efektif, agar mampu memenuhi jadwal produksi yang ditetapkan. Kekurangan produksi atau kelebihan produksi akan memberikan dampak negatif, oleh karena itu perencanaan produksi yang efektif adalah membuat atau menyediakan produk sesuai dengan kebutuhan pada waktu yang tepat. Adapun perumusan masalahnya yaitu : terjadinya fluktuasi permintaan produk Item jenis Arm ZX30 di PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia pada setiap periodenya, bahan baku yang digunakan sebagian besar berasal dari luar negeri dan terlalu kecilnya tingkat persediaan pengaman akibat dari sistem yang diterapkan Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah : (1). meramalkan dan merencanakan produksi pada jenis item Arm ZX30 untuk tahun 2008 ; (2). mengantisipasi fluktuasi permintaan item jenis arm ZX30 yaitu arm ZX30 Long dan arm ZX30 STD pada setiap periodenya ; (3). untuk mengatur jumlah tingkat persediaan untuk setiap periodenya, guna memenuhi jumlah permintaan yang cenderung berfluktuasi tersebut. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Peramalan Peramalan adalah suatu dugaan terhadap permintaan yang akan datang berdasarkan pada beberapa variabel peramalan, sering berdasarkan pada data deret waktu historis atau menggunakan data historis (data masa lalu) yang telah dimiliki untuk diproyeksikan ke dalam sebuah model, dan menggunakan model ini untuk memperkirakan keadaan di masa mendatang (Gaspersz, 2004). Menurut Assauri (1993), peramalan adalah penggunaan data atau informasi untuk menentukan kejadian pada masa depan dalam bentuk perhitungan atau prakiraan dari data yang lalu dan informasi lainnya untuk penentuan terlebih dahulu atau prakiraan. Biegel (1992) menyebutkan, peramalan adalah suatu perkiraan tingkat permintaan yang diharapkan untuk satu produk atau lebih dalam periode waktu tertentu dimasa yang akan datang. 2.2. Metode Peramalan 2.2.1 Metode Pemulusan Eksponensial Tunggal Metode pemulusan eksponensial tunggal yaitu model peramalan pemulusan eksponensial yang bekerja hampir serupa dengan alat thermostat, dimana apabila galat ramalan adalah positif, yang berarti nilai aktual permintaan lebih tinggi daripada nilai ramalan (A F > 0), maka model pemulusan eksponensial akan secara otomatis

meningkatkan nilai ramalan (Gaspersz, 2004). Peramalan menggunakan model pemulusan eksponensial dilakukan berdasarkan formula berikut: Ft = Ft - 1+ α(at - 1 - Ft - 1) Dimana : F t = nilai peramalan untuk periode waktu ke-t F t-1 = nilai ramalan untuk satu periode waktu yang lalu A t-1 = nilai aktual untuk satu periode waktu yang lalu α = konstanta pemulusan Permasalahan umum yang dihadapi apabila menggunakan model pemulusan eksponensial adalah memilih konstanta pemulusan, α, yang diperkirakan tepat. Nilai konstanta pemulusan, α, dapat dipilih antara nilai 0 dan 1, karena berlaku : 0 < α < 1. Bagaimanapun juga untuk penetapan nilai α yang diperkirakan tepat, kita dapat menggunakan panduan berikut yaitu apabila pola historis dari data aktual permintaan sangat bergejolak atau tidak stabil dari waktu ke waktu, kita memilih nilai α yang mendekati satu. Biasanya dipilih nilai α = 0,9. Dan apabila pola historis dari data aktual permintaan tidak berfluktuasi atau relatif stabil dari waktu ke waktu, kita memilih nilai α yang mendekati nol. Berikut adalah definisi secara umum mengenai nilai konstanta alpha berdasarkan pada beberapa pola permintaan. Tabel 2.1 Pengaruh Pemilihan Perataan Konstan Pada Peramalan Berdasarkan Beberapa Pola Permintaan Tipe Pola Nilai Peramalan Konstan Permintaan α------- 0 α------- 1 Konstan (tanpa variasi) Ramalan sama dengan permintaan Ramalan sama dengan permintaan Bervariasi disekitar nilai rata-rata Ramalan mendekati permintaan Ramalan mendekati nilai rata-rata Kecenderungan meningkat Kecenderungan menurun Siklus Ramalan mendekati permintaan (ramalan lebih rendah) Ramalan mendekati nilai rata-rata (ramalan lebih tinggi) Ramalan mendekati permintaan tetapi ketinggalan 1 periode (ramalan maksimum kurang dari pada permintaan maksimum dan ramalan lebih besar dari pada permintaan minimum. Ramalan mempunyai kemiringan yang meningkat dan ketinggalan permintaan dengan beberapa periode (ramalan lebih rendah) ramalan mempunyai kecenderungan menurun tetapi kemiringan lebih kecil (ramalan lebih tinggi) Ramalan mendekati nilai rata-rata dalam ramalan meninggalkan pola siklus dalam permintaan untuk bebepa periode 2.3. Perencanaan Produksi Agregat 2.3.1 Pengertian dan Tujuan Perencanaan Produksi Agregat Pengertian perencanaan produksi ialah perencanaan mengenai tenaga kerja, bahanbahan, mesin-mesin dan peralatan lain serta modal yang diperlukan atau diramalkan.

Adapun tujuan dari perencanaan produksi adalah untuk memperoleh hal-hal yang berikut, yaitu dapat membuat produk atau jasa dengan biaya yang murah, dapat menentukan harga pokok dan harga jual dengan harga rendah, dapat bersaing dengan kemampuan cukup kuat dan dapat menjual barang dengan jumlah yang banyak dan sekaligus menguasai bagian pasar yang luas daripada penjualan barang atau jasa. 2.3.2 Metode Perencanaan Produksi Agregat Metode tenaga kerja berubah, perusahaan dapat menambah jumlah tenaga kerja jika diperlukan dan mengubah tenaga kerja dengan melakukan perekrutan tenaga kerja atau melakukan pemutusan hubungan kerja dengan tujuan untuk menyamakan tingkat produksi dengan jumlah permintaan setiap periodenya. Dengan demikian perusahaan akan melakukan produksi sesuai dengan permintaan untuk menghindari jumlah sediaan. Perencanaan produksi agregat dengan metode perubahan tingkat persediaan. Dalam metode ini perusahaan berusaha untuk menghindari kegiatan menambah maupun mengurangi tenaga kerja. Untuk itu dilakukan penyesuaian jumlah produksi berdasarkan rata-rata permintaan dan menutupi kekurangan produksi dengan persediaan yang berasal dari produksi periode terdahulu. Metode sub kontrak adalah alternatif lain yang dapat dipertimbangkan oleh perusahaan selain mengubah tenaga kerja atau mengubah jumlah persediaan yaitu dengan melakukan sub kontrak kepada perusahaan lainnya jika tingkat produksi tidak mencukupi jumlah permintaan. Asumsi yang digunakan pada metode sub kontrak ialah bahwa pihak sub kontrak dapat memenuhi berapapun permintaan dari perusahaan. Metode yang terakhir adalah metode strategi campuran yaitu gabungan dua atau lebih metode yang ada pada strategi murni guna meminimasi efek negatif yang ditimbulkan. 2.4. Perencanaan Disagregasi atau Jadwal Induk Produksi Pada dasarnya jadwal induk merupakan suatu pernyataan tentang produksi akhir (termasuk item pengganti dan suku cadang) dari suatu perusahaan industri manufaktur yang merencanakan, untuk memproduksi output berkaitan dengan kuantitas dan periode waktu. Dengan kata lain jadwal induk produksi adalah suatu set perencanaan yang mengidentifikasikan kuantitas dari item tertentu, yang dapat dan akan dibuat oleh suatu perusahaan manufaktur (dalam satuan waktu) (Gaspersz, 2004). 3. Metodologi 3.1 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kepustakaan dan studi lapangan. Studi lapangan meliputi : observasi, wawancara dan pengambilan data. Jenis data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif dan merupakan data sekunder. Data sekunder merupakan data yang didapat dari suatu lembaga atau instansi lainnya tanpa harus mengamati secara langsung. Data yang digunakan meliputi:data permintaan akan item arm ZX30 Long dan ZX30 STD selama 12 bulan pada tahun 2007, data ongkos, waktu baku, inventory, dll.

3.2 Teknik Analisis Data Data dan informasi yang dikumpulkan akan dikaji dalam 3 pokok pembahasan yaitu peramalan, perencanaan produksi agregat dan disagregasi atau jadwal induk produksi. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan 1 metode peramalan yaitu dengan metode Single Eksponential Smoothing, 4 metode perencanaan agregat yaitu : metode tenaga kerja berubah, metode perubahan tingkat persediaan, metode subkontrak dan metode strategi campuran, serta 1 metode Jadwal Induk Produksi menggunakan pendekatan Reguler Knapsack Method. 4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Peramalan Item Arm ZX30 Long Hasil perhitungan peramalan metode pemulusan eksponensial tunggal untuk jenis item arm ZX30 Long dengan perangkat lunak Minitab 14 dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini : Tabel 4.1 Perbandingan Hasil Ramalan Dengan Berbagai Tingkat Nilai Alpha Menggunakan Minitab 14 Metode Metode Metode Metode Metode Metode No Deskripsi (α = 0,1) (α = 0,2) (α = 0,3) (α = 0,4) (α = 0,5) (α = 0,6) 1 MAD 16,328 16,627 16,550 16,286 15,940 15,786 2 MAPE 45,911 46,656 45,900 44,431 42,694 41,303 Tabel 4.2 Perbandingan Hasil Ramalan Dengan Berbagai Tingkat Nilai Alpha Menggunakan Minitab 14 (lanjutan) No Deskripsi Metode Metode Metode Metode (α = 0,7) (α = 0,8) (α = 0,9) (α = 0,99) 1 MAD 15,708 15,569 15,345 15,192 2 MAPE 40,140 39,014 37,902 37,496 Dengan melihat nilai perbandingan MAD dan MAPE diantara masing-masing nilai alpha, didapat nilai MAD dan MAPE yang terkecil dari hasil perhitungan dengan menggunakan perangkat lunak minitab 14 adalah metode dengan nilai alpha 0,99 yaitu sebesar 15,192 (MAD) dan 37,496 (MAPE). Dibawah ini adalah gambar perbandingan nilai-nilai aktual permintaan dengan nilainilai ramalan permintaan metode pemulusan eksponensial (α = 0,99) :

Grafik Aktual VS Forecast Permintaan 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Periode Waktu Aktual Ramalan Gambar 4.1 Grafik Data Aktual dan Ramalan Permintaan Arm ZX30 Long Berdasarkan (α = 0,99) 4.2 Peramalan Item Arm ZX30 STD Hasil perhitungan peramalan metode pemulusan eksponensial tunggal untuk jenis item arm ZX30 Long dengan perangkat lunak Minitab 14 dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini : Tabel 4.3 Perbandingan Hasil Ramalan Dengan Berbagai Tingkat Nilai Alpha Menggunakan Minitab 14 No Deskripsi Metode Metode Metode Metode Metode Metode (α = 0,1) (α = 0,2) (α = 0,3) (α = 0,4) (α = 0,5) (α = 0,6) 1 MAD 13,928 14,073 13,855 13,723 13,505 13,807 2 MAPE 38,183 38,323 37,235 35,992 34,506 34,814 Tabel 4.4 Perbandingan Hasil Ramalan Dengan Berbagai Tingkat Nilai Alpha Menggunakan Minitab 14 (lanjutan) No Deskripsi Metode Metode Metode Metode (α = 0,7) (α = 0,8) (α = 0,9) (α = 0,99) 1 MAD 14,007 14,148 14,300 14,467 2 MAPE 34,951 35,038 35,228 35,531 Dengan melihat nilai perbandingan MAD dan MAPE diantara masing-masing nilai alpha, didapat nilai MAD dan MAPE yang terkecil dari hasil perhitungan dengan menggunakan perangkat lunak minitab 14 adalah metode dengan nilai alpha 0,5 yaitu sebesar 13,505 (MAD) dan 34,506 (MAPE). Dibawah ini adalah gambar perbandingan nilai-nilai aktual permintaan dengan nilainilai ramalan permintaan metode pemulusan eksponensial (α = 0,5) :

Grafik Aktual VS Forecast Permintaan 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Periode Waktu Aktual Ramalan Gambar 4.2 Grafik Data Aktual dan Ramalan Permintaan Arm ZX30 STD Berdasarkan (α = 0,5) Berikut adalah rangkuman hasil peramalan untuk jenis item Arm ZX30 : Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Ramalan Untuk Item Arm ZX30 PERIODE Aktual HASIL PERAMALAN ZX30 Long ZX30 STD ZX30 Long ZX30 STD (unit) (unit) (unit) (unit) Januari 58 68 49 50 Februari 25 70 58 59 Maret 62 60 26 65 April 66 46 62 63 Mei 59 38 66 55 Juni 48 18 60 47 Juli 65 32 49 33 Agustus 75 68 65 33 September 45 46 75 51 Oktober 38 55 46 49 November 22 54 39 52 Desember 23 35 23 53 586 590 618 610 Waktu Baku 4,4 Jam 5 Jam 4,4 Jam 5 Jam 4.3 Perencanaan Agregat 4.3.1 Metode Tenaga Kerja Berubah Berikut ini adalah hasil perencanaan agregat dengan menggunakan metode perubahan jumlah tenaga kerja untuk 12 periode ke depan :

Tabel 4.6 Perencanaan Agregat Dengan Metode Tenaga Kerja Berubah Waktu Waktu Periode Permintaan Permintaan Normal Lembur Tambah Kurang Jumlah (Bulan) (Satuan agregat) (Jam) (Jam) (Jam) (Pekerja) (Pekerja) Pekerja 1 91 401 480 0 0 17 3 2 125 550 480 70 0 0 3 3 100 440 480 0 0 0 3 4 134 590 480 110 0 0 3 5 129 568 480 88 0 0 3 6 114 502 480 22 0 0 3 7 87 383 480 0 0 0 3 8 103 454 480 0 0 0 3 9 133 586 480 106 0 0 3 10 102 449 480 0 0 0 3 11 98 432 480 0 0 0 3 12 83 366 480 0 0 0 3 1299 5721 5760 396 0 17 36 Total Biaya = Rp.194.892.200 4.3.2 Metode Perubahan Tingkat Persediaan Berikut ini adalah hasil perencanaan agregat dengan menggunakan metode perubahan tingkat persediaan untuk 12 periode ke depan : Tabel 4.7 Perencanaan Agregat Dengan Metode Perubahan Tingkat Persediaan Periode Permintaan Permintaan Produksi Produksi Jumlah Persediaan Lost (Bulan) (Satuan agregat) (Jam) (Agregat) (Jam) Pekerja (Agregat) Demand 1 91 401 109 480 3 18-2 125 550 109 480 3 2-3 100 440 109 480 3 11-4 134 590 109 480 3-14 5 129 568 109 480 3-34 6 114 502 109 480 3-39 7 87 383 109 480 3 22-8 103 454 109 480 3 28-9 133 586 109 480 3 4-10 102 449 109 480 3 11-11 98 432 109 480 3 22-12 83 366 109 480 3 48-1299 5721 1308 5760 36 166 87 Total Biaya : Rp. 362.423.500

4.3.3 Metode Subkontrak Dibawah ini merupakan hasil dari perhitungan perencanaan agregat dengan menggunakan metode subkontrak untuk 12 periode ke depan : Tabel 4.8 Perencanaan Agregat Dengan Metode Subkontrak Periode Permintaan Produksi Produksi Jumlah Subkontrak (Bulan) (Agregat) (Agregat) (Jam) Pekerja (Agregat) 1 91 91 401 3 0 2 125 91 401 3 34 3 100 91 401 3 9 4 134 91 401 3 43 5 129 91 401 3 38 6 114 91 401 3 23 7 87 91 401 3 0 8 103 91 401 3 12 9 133 91 401 3 42 10 102 91 401 3 11 11 98 91 401 3 7 12 83 91 401 3 0 Total 1299 1092 4812 36 219 Total Biaya :Rp. 241.453.280 4.3.4 Metode Strategi Campuran Berikut ini adalah hasil parencanaan agregat dengan menggunakan strategi campuran untuk 12 periode ke depan : Tabel 4.9 Perencanaan Agregat Dengan Metode Strategi Campuran Periode Waktu Waktu Permintaan Permintaan Persediaan Subkontrak Tambah Jumlah (Bulan) (Agregat) (Jam) Normal Lembur (Agregat) (Agregat) Pekerja Pekerja (Jam) (Jam) 1 91 401 320 0 15 - - 2 2 125 550 480 0 70-1 3 3 100 440 480 9 0 - - 3 4 134 590 480 0 71 - - 3 5 129 568 480 0 88 - - 3 6 114 502 480 0 22 - - 3 7 87 383 480 22 - - - 3 8 103 454 480 27 - - - 3 9 133 586 480 2 - - - 3 10 102 449 480 9 - - - 3 11 98 432 480 19 - - - 3 12 83 366 480 44 - - - 3 Total 1299 5721 5600 132 266 1 35 Total Biaya : Rp. 189.160.300

Jika dilihat dari total biaya yang dihasilkan oleh keempat metode perencanaan agregat diatas, maka metode perencanaan agregat yang dianggap cukup efektif karena memiliki jumlah biaya yang sedikit adalah perencanaan agregat dengan metode strategi campuran dengan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 189.160.300. 4.4 Jadwal Induk Produksi (Disagregasi) Berikut adalah hasil dari perencanaan disagregasi untuk masing-masing jenis item Arm ZX30 Long dan Arm ZX30 STD dengan menggunakan pendekatan Reguler Knapsack Method yang dirangkum sebagai jadwal induk produksi : Periode (Bulan) Tabel 4.10 Jadwal Induk Produksi JIP (MPS) Arm ZX30 Long (unit) Arm ZX30 STD (unit) 1 38 34 2 58 59 3 29 72 4 61 58 5 67 56 6 62 48 7 63 42 8 72 34 9 60 44 10 42 51 11 44 58 12 27 74 Total 623 630 5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan perbandingan keempat metode perencanaan produksi agregat yang telah dilakukan, diketahui bahwa metode yang paling efektif guna meminimumkan biaya produksi adalah perencanaan produksi dengan metode strategi campuran dengan total biaya produksi yang dikeluarkan sebesar Rp. 189.160.300/tahun. Dari hasil penyusunan jadwal induk produksi didapat jumlah produksi optimum untuk jenis Arm ZX30 untuk 12 periode di tahun 2008 yaitu sebesar 623 unit untuk Arm ZX30 Long dan untuk jenis Arm ZX30 STD yaitu sebesar 630 unit. Untuk mengatasi fluktuasi permintaan akan jenis item arm ZX30 Long dan ZX30 STD untuk tahun 2008, dapat diantisipasi dengan melakukan beberapa langkah seperti menerapkan jam lembur, meningkatkan jumlah pekerja dan menerapkan persediaan pengaman sebagaimana hal tersebut dapat dilihat secara terperinci pada tabel perencanaan agregat yang terpilih yaitu tabel 4.9 Perencanaan Agregat Dengan Metode Strategi Campuran.

Dalam mengatur tingkat persediaan pengaman dapat dilakukan dengan mengefektifkan waktu kerja normal pada saat periode dimana permintaan akan kedua jenis item tersebut kecil (permintaan (jam) < waktu kerja reguler). Sehingga ketika pada saat periode dimana permintaan untuk kedua jenis item tersebut besar, kekurangan akan produksi dapat diambil dari persediaan pada periode sebelumnya. 5.2 Saran Dalam melakukan peramalan untuk perencanaan produksi, hendaknya melihat pola data yang ada, sehingga keakuratan data peramalan dapat diandalkan. Dalam membuat perancanaan produksi agregat sebaiknya lead time atau waktu tunggu konsumen harus diperhatikan guna dapat mengahasilkan suatu perencanaan produksi yang baik dan efektif. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih kurang sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk dapat mengadakan penelitian lanjutan dari segi perencanaan kapasitas, penjadwalan mesin atau orang maupun persediaan (inventory). Daftar Pustaka Buffa S Elwood, Rakesh. Manajemen Operasi dan Produksi Modern, Jilid Satu, Edisi Kedelapan, 1996. Bedworth, David D. dan Bailey, James. Integrated Production control system:management, Analysis, Design, John Wiley and Sons, New York, 1982. Herjanto, Eddy. Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Kedua, Grasindo, Jakarta, 1999. Kusuma, Hendra. Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Edisi Pertama, ANDI, Yogyakarta, 2001. Sumayang, Lalu. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Salemba Empat, Jakarta, 2003. Schroeder, Roger. Manajemen Operasi, Edisi Ketiga, Erlangga, Jakarta, 2004. Biegel, John E. Pengendalian Produksi dengan Pendekatan Kuantitatif, Akademika Prasindo, Jakarta, 1992. Narasimhan, Sim. W.McLeavey, Dennis and Billington, Peter. Production Planning and Inventory Control, Edisi kedua, Prentice Hall, Inc, New Jersey, 1995. Assauri, Sofjan. Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Keempat, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 1993. Spyros Makridiakis, Wheelwright dan McGee. Metode dan Aplikasi Peramalan, Jilid Satu, Erlangga, Jakarta, 1992. Handoko, T.Hani. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Pertama, BPFT, Yogyakarta, 1984. Gaspersz, Vincent. Production Planning and Inventory Control, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004. Baroto, Teguh. Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2002. Berlin, Springer and Heidelberg. Real Time Planning and Control of Large Scale System.1984