KONSORSIUM ASURANSI PENYINGKIRAN KERANGKA KAPAL

dokumen-dokumen yang mirip
KONSORSIUM ASURANSI PENYINGKIRAN KERANGKA KAPAL

KONSORSIUM ASURANSI PENYINGKIRAN KERANGKA KAPAL TERMASUK TANGGUNG JAWAB POLUSI

KONSORSIUM ASURANSI PENYINGKIRAN KERANGKA KAPAL TERMASUK TANGGUNG JAWAB POLUSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SOSIALIASI ASURANSI Dalam Rangka Penggunaan Transaksi Non Tunai Dalam Asuransi TKI. Jakarta, Februari 2015

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) adalah sebagai berikut:

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG

BAB VI POLIS ASURANSI

ASURANSI. Prepared by Ari Raharjo

2017, No Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4661); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008

PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4 Cukup jelas. Pasal 5 Cukup jelas. Pasal 6 Cukup jelas.

BAB I PENDAHULUAN. suatu peristiwa yang tak tentu. ( Hasyim Ali, 1993:3) Asuransi terbagi menjadi dua, yaitu life insurance dan non life insurance.

2016, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN PIALANG ASURANSI, PERUSAHAAN PIALAN

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan, kehilangan atau resiko lainnya. Oleh karena itu setiap resiko yang

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2017 TENTANG

- 2 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas.

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI

BAB I PENDAHULUAN. diri seseorang yang berinvestasi. Berbagai asuransi kesehatan dan

PERUSAHAAN ASURANSI ATA 2014/2015 M6/IT /NICKY/

2 P a g e ( )

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN BAHAGIA UTAMA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

PENETAPAN TARIF PREMI PADA LINI USAHA ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2014

Disusun oleh : Setyawan Hesta Rustendi NPM : FAKULTAS : HUKUM UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA ABSTRAKSI

Ringkasan Informasi Produk

- 2 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4 Huruf a Angka 1

ASURANSI PROFESIONAL INDEMNITY

RINGKASAN INFORMASI PRODUK MANULIFE EDUCATION PROTECTOR

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

Ringkasan Informasi Produk

SYARAT-SYARAT UMUM POLIS ASURANSI JIWA Pasal 1 ARTI BEBERAPA ISTILAH

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian. Kemudian dalam

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 99/BAPPEBTI/PER/11/2012

Kontrak Asuransi DOKUMENTASI ASURANSI FUNGSI PROPOSAL FORM :

SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT

Industri Keuangan Non Bank

STANDAR PRAKTIK DAN KODE ETIK PERUSAHAAN ASURANSI JIWA

MEGA TRAVEL CARE TERMS AND CONDITIONS

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.05/2017 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

LAMPIRAN V SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

INFORMASI PRODUK Max Prestige Heritage

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ringkasan Informasi Produk

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1992 TENTANG USAHA PERASURANSIAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

Premi Asuransi BAB V PREMI ASURANSI

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN ASURANSI LIFE PLAN 100

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN

Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 107/BAPPEBTI/PER/11/2013

BAB I PENDAHULUAN. dikurangi dan dibagi kepada pihak lain yang bersedia ikut menanggung risiko

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.05/2016 TENTANG

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Batang Tubuh Penjelasan Tanggapan TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

BAB I PENDAHULUAN. hidup sendiri, jadi manusia untuk bisa melangsungkan hidupnya harus

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DI SEKTOR JASA KEUANGAN

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN SEQUISLINQ VALUE PROTECTOR

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Selama melaksanakan kerja praktek di PT Asuransi Jasaraharja Putera,

Ringkasan Informasi Produk

6. RENEWAL AND CANCELLATION

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN

Istilah dan Pengertian Asuransi ASURANSI. 02-Dec-17

FAQ (Frequently Asked Question)

RINGKASAN PRODUK ASURANSI PENGANGKUTAN ( MARINE CARGO )

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 93, Tambahan Lembaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perjanjian adalah peristiwa seseorang berjanji kepada seorang lain atau dua orang

-0- LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI 0/19

LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2016 TENTANG SALURAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI MELALUI KERJA SAMA DENGAN BANK (BANCASSURANCE)

Kecuali konteksnya menentukan lain, istilah istilah dalam Syarat dan Ketentuan di bawah ini akan memiliki arti sebagai berikut:

INSURANCE OUTLOOK 2016: NAVIGATING FINANCIAL MARKET VOLATILITY Jakarta, 24 November 2015

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN AIA INFINITE LINK ASSURANCE

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN SIGNATURE LIFE ASSURANCE

Ringkasan Informasi Produk

LAMPIRAN VIII SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM PERDAGANGAN ALTERNATIF

Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi; dan 2. Direksi Perusahaan Asuransi Syariah, di tempat.

ASURANSI. Created by Lizza Suzanti 1

BAB I PENDAHULUAN. untuk melindungi dirinya sendiri maupun keluarga dari kemungkinan kejadian

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan dirinya dalam perkembangan yang sangat pesat, seiring dengan

BAB IV RISIKO DALAM ASURANSI

q,d PRESIDEN R EP UBLIK IND ONES IA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN

SOAL JAWAB 110 : HUKUM DAN ASURANSI 26 SEPTEMBER 2000

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN SOLUSI PRIMA

Program Asuransi SmartLink: New Flexi Account

PERHATIAN! PERJANJIAN INI MERUPAKAN KONTRAK HUKUM, HARAP DIBACA DENGAN SEKSAMA PERJANJIAN PEMBERIAN AMANAT

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.05/2015 TENTANG PRODUK ASURANSI DAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI

STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP)

KETENTUAN-KETENTUAN PELAKSANAAN SINARMAS SEKURITAS ONLINE TRADING ( SIMAS.NET )

Transkripsi:

Halaman 1 dari 6 I. DASAR HUKUM: 1. Perjanjian Kerjasama antara PT TUGU PRATAMA INDONESIA dengan Perusahaan Asuransi Anggota Konsorsium tentang KONSORSIUM (WRECK REMOVAL INSURANCE) No. 022/PK/CGS-TPI/III/2015 tanggal 17 Maret 2015; 2. Surat Penunjukan Otoritas Jasa Keuangan Nomor tanggal. tentang II. DEFINISI 1. Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang menjadi dasar bagi penerima premi oleh perushaan asuransi sebagai imbalan untuk: a. memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti; atau b. memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya tertanggung dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana. 2. Perusahaan Asuransi adalah Perusahaan Asuransi Umum. 3. Konsorsium Asuransi adalah kumpulan sejumlah perusahaan Asuransi Kerugian sebagai satu kesatuan yang terdiri dari ketua dan anggota yang dibentuk berdasarkan perjanjian sebagai Penanggung Asuransi Penyingkiran Kerangka Kapal (Wreck Removal Insurance). 4. RANGKA / WRECK KAPAL adalah setiap kerangka kapal dari kapal yang dipertanggungkan beserta muatannya yang dapat mengganggu alur pelayaran, dimana Tertanggung diwajibkan secara hukum untuk melaksanakan penyingkiran kerangka kapal tersebut atau menanggung biaya atas penyingkiran tersebut. 5. Obyek Asuransi adalah jasa pelayanan penyingkiran kerangka kapal yang merupakan tanggung jawab hukum pemegang polis kepada Pihak Ketiga, dalam hal ini Kementerian Perhubungan Laut. 6. Tertanggung/Pemilik Kapal adalah pemilik dan/atau operator kapal yang memiliki kepentingan atas kerangka kapal yang dipertanggungkan yang berada di wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Halaman 2 dari 6 7. Penanggung adalah konsorsium Asuransi Penyingkiran Kerangka Kapal. 8. Perantara adalah usaha jasa konsultasi dan/atau keperantaraan dalam penutupan asuransi serta penangganan penyelesaian klaimnya dengan bertindak untuk dan atas nama pemengang polis, Tertanggung atau peserta atau pemilik kapal. 9. Surat Permintaan Penutupan Asuransi (SPPA) adalah formulir isian yang harus di isi oleh calon Tertanggung dalam rangka penutupan Asuransi yang akan di gunakan oleh Penanggung untuk mengevaluasi tingkat resiko dari obyek Pertanggungan tersebut. 10. Tabel Premi adalah informasi premi per tipe kapal dan per GT kapal. 11. Terms & Conditions adalah syarat dan ketentuan yang berlaku. 12. Policy/Certificate of Insurance (CoI) adalah perjanjian yang berisi kontrak Asuransi diterbitkan oleh Penanggung untuk kepentingan Pemegang Polis. 13. Premi adalah sejumlah uang sebagai dasar pertanggungan Asuransi untuk menghitung besarnya jaminan dan manfaat Asuransi dan salah satu dasar untuk menghitung Premi yang tercantum di dalam Polis. 14. Limit of Liability adalah besarnya tanggung jawab pemilik kapal/tertanggung terhadap kejadian-kejadian defect yang mengakibatkan tuntutan terhadap pihak ketiga. 15. Deductible adalah suatu jumlah tertentu yang menjadi tanggungan Tertanggung dalam setiap kerugian yang terjadi. 16. Survey warranty adalah suatu janji yang merupakan tambahan dalam perjanjian utama yang dalam mengakibatkan perjanjian batal sejak pelanggaran terjadi apabila janji tersebut diingkari. 17. Biaya Broker / Perantara adalah biaya yang dikenakan oleh perusahaan pialang untuk memfasilitasi transaksi antara Tertanggung dan Penanggung. 18. Biaya Materai adalah pajak yang dikenakan atas dokumen yang bersifat perdata dan dokumen untuk digunakan di pengadilan 19. Biaya Administrasi adalah semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam kegiatannya.

Halaman 3 dari 6 20. Inception Date adalah tanggal mulai berlakunya polis. 21. Lembar Laporan Klaim () adalah formulir isian yang digunakan oleh Tertanggung/Pemilik Kapal pada saat mengalami kerugian. III. DIAGRAM ALIR STANDAR PROSEDUR PENUTUPAN KONSORSIUM TERTANGGUNG PERANTARA PENANGGUNG KETERANGAN 1 MULAI Peristiwa atau kejadian pengoperasian Kapal yang mengakibatkan kerusakan kapal dan kerangka kapal mengganggu alur lalu lintas laut 2 PEMBERITAHUAN KEJADIAN Pemberitahuan kejadian dari Tertanggung/Pemilik Kapal, berpotensi adanya tuntutan dari penguasa pelahuan untuk menyingkirkan kerangka kapal 3 PERANTARA? Apakah penutupan melalui Perantara? 4 MENERIMA PEMBERITAHUAN KLAIM MENERIMA PEMBERITAHUAN KLAIM Jika melalui Perantara, maka pemberitahuan disampaikan kepada Perantara. Jika langsung, maka pemberitahuan disampaikan secara langsung ke Penanggung. Penanggung menyerahkan Lembar Laporan Klaim () 5 disampaikan kepada Tertanggung/Pemilik Kapal melalui Penanggung ataupun Perantara 6 MELENGKAPI Tertanggung/Pemilik Kapal melengkapi dan beserta dengan surat tuntutan dari Penguasa Pelabuhan 7 dilengkapi oleh Tertanggung/Pemilik Kapal kemudian diserahkan kepada Penanggung maupun melalui Perantara beserta surat tuntutan dari Penguasa Pelabuhan 8 SESUAI KETENTUAN? Kejadian dijamin polis dan tidak ada pelanggaran terhadap warranty? 9 PROSES WRECK REMOVAL Tertanggung/Pemilik Kapal melakukan proses Wreck Removal 10 BUKTI BIAYA-BIAYA BUKTI BIAYA-BIAYA Menyerahkan tanda bukti biaya yang dikeluarkan dalam rangka Wreck Removal 11 SESUAI KETENTUAN? Kegiatan dan biaya yang timbul sesuai dengan ketentuan? Lanjut A dan B B A

Halaman 4 dari 6 STANDAR PROSEDUR PENUTUPAN KONSORSIUM TERTANGGUNG PERANTARA PENANGGUNG KETERANGAN B A 15 14 13 12 SETUJU? SELESAI KONFIRMASI PENGANTIAN NOTA KLAIM KONFIRMASI PENGANTIAN NOTA KLAIM Konfirmasi kegiatan dan biaya yang timbul dalam kegiatan Wreck Removal Tertanggung/Pemilik Kapal setuju atas biaya yang diajukan pihak Penanggung? Jika setuju, maka proses nota klaim penggantian kepada Tertanggung/Pemilik Kapal Proses Klaim asuransi penyingkiran kerangka kapal selesai IV. PENJELASAN DIAGRAM ALIR 1. 2. PEMBERITAHUAN KEJADIAN Pemberitahuan kejadian dari Tertanggung/Pemilik Kapal, berpotensi adanya tuntutan dari penguasa pelahuan untuk menyingkirkan kerangka kapal. Pemberitahuan disampaikan secara tertulis (email/fax/surat) atau lisan diikuti dengan tertulis.

Halaman 5 dari 6 3. PERANTARA Pemberitahuan disampaikan kepada Perantara, jika penutupan dilakukan melalui Perantara. 4. PEMBERITAHUAN KLAIM Perantara / Penanggung menerima pemberitahuan klaim, menyiapkan Lembar Laporan Klaim (). 5. LEMBAR LAPORAN KLAIM () Lembar Laporan Klaim diterusakan kepada Tertanggung/Pemilik Kapal atau melalui Perantara. 6. MELENGKAPI Tertanggung/Pemilik Kapal melengkapi. 7. MENYERAHKAN yang telah dilengkapi diserahkan kepada Penanggung dengan melampirkan surat tuntutan/perintah dari penguasa pelabuhan.!!!tertanggung/pemilik Kapal tidak diperkenankan memberikan janji penggantian kepada pihak manapun tanpa persetujuan pihak Penanggung. 8. SESUAI KETENTUAN Dokumen dan surat tuntutan/perintah serta T/C yang berlaku telah dipenuhi? Jika sudah maka dilanjutkan proses berikutnya. 9. PROSES WRECK REMOVAL Tertanggung/Pemilik Kapal melakukan proses Wreck Removal atas biaya sendiri. No cure no pay. 10. BUKTI BIAYA-BIAYA Tertanggung/Pemilik Kapal menyerahkan bukti dokumen dan biaya-biaya dikeluarkan untuk proses Wreck Removal. - Penawaran pihak Wreck Removal minimal dari 3 (tiga) perusahaan; - Surat penunjukan pihak Wreck Removal; - Lingkup pekerjaan Wreck Removal; - Surat pernyataan dari penguasa pelabuhan bahwa Wreck sudah disingkirkan; - Detail biaya tagihan dari pihak Wreck Removal

Halaman 6 dari 6 11. SESUAI KETENTUAN Dokumen diterima sudah sesuai dengan ketentuan. 12. KONFIRMASI PENGANTIAN Penanggung melakukan konfirmasi kegiatan dan biaya yang telah dilakukan. 13. SETUJU Tertanggung/Pemilik Kapal setuju atas biaya yang telah diajukan oleh pihak Penanggung. 14. NOTA KLAIM Jika telah disetujui, kemudian akan diproses nota klaim penggantian kepada Tertanggung/Pemilik Kapal. 15. SELESAI Proses Klaim asuransi penyingkiran kerangkan kapal telah selesai dilakukan. V. DOKUMEN PEROSEDUR KLAIM 1. Lembar Laporan Klaim (LKK)

LAMPIRAN 1 LEMBAR LAPORAN KLAIM