Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri, Sebagaimana diketahui sebuah organisasi atau perusahaan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN TENTANG KEADILAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DI PERUSAHAAN X. Wahyudhi Sutrisno ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi. Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN. KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. PUPUK KALTIM Tbk

BAB I PENDAHULUAN. penting dengan seiringnya perkembangan teknologi yang cukup pesat, banyak dan

ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN MEMPERHATIKAN KEPUASAN KERJA. Oleh RETNO LARAS PALUPI

BAB III METODE PENELITIAN

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERBANKAN DI KOTA MEDAN

BAB 6. Kesimpulan dan Saran

HUBUNGAN PERSEPSI KEADILAN KOMPENSASI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. AGUS JAYA MOJOKERTO

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA PERUSAHAAN DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA KARYAWAN PRODUKSI CV. CAHYO NUGROHO JATI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Kerja. sebuah evaluasi karakteristiknya. Rivai & Sagala (2009) menjelaskan

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN CV. INTAF LUMAJANG.

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI DI KANTOR CABANG PT. PEGADAIAN (PERSERO)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting yang harus terbentuk di lingkungan kerja. Sebab, kepuasa kerja akan

PERBEDAAN KEPUASAN KERJA DITINJAU DARI MASA KERJA

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis

PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mengharapkan produktivitas kinerja yang optimal dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan nasional suatu negara salah satu yang mencakup di

Volume I No.02, Februari 2016 ISSN :

PERAN KEPUASAN KERJA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI

BAB V PENUTUP. bahwa faktor-faktor mempengaruhi Quality of Work Life karyawan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Berdasarkan uji Anti-image Matrices

JURNAL PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PABRIK ROKOK FAJAR BERLIAN TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional. Karyawan merupakan

SEMANGAT KERJA DITINJAU DARI KOHESIVITAS KELOMPOK KERJA PADA MITRA PEMASARAN DI KSB REGIONAL V YOGYAKARTA

PERCEPTION OF COMPENSATION AND JOB SATISFACTION ON EMPLOYEES OF PT KUDA INTI SAMUDERA, SEMARANG

PENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA (Studi pada karyawan PT Perkebunan Nusantara X (PG Watoetoelis) Sidoarjo)

BAB III METODE PENELITIAN. sejak awal hingga akhir penelitian. Pendekatan kuantitatif yaitu penlitian tentang

ANALISIS KINERJA DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA CILACAP. M u t i a s a r i (ST IE Satri a P u rwokert o )

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang sedang giatgiatnya

HARGA DIRI, ORIENTASI KONTROL, DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

BAB II URAIAN TEORITIS. Pembahasan mengenai Organizational Citizenship Behavior (OCB)

PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan terhadap pemuas kebutuhan manusia semakin meningkat dan

Hubungan antara Kemampuan Kognitif dan Kebutuhan Berprestasi dengan Performansi Kerja di Perusahaan Alat Berat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap perusahaan yang merupakan sebuah organisasi bisnis,

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN REKAN KERJA DENGAN

LEADER MEMBER EXCHANGE (LMX) DAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DUA KELINCI PATI

ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan,

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DAN SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN OPERASIONAL PT KAI (PERSERO) PURWOKERTO

III. METODELOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ada dua jenis penelitian yang

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA

II. KAJIAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin movere yang berarti bergerak

BAB I PENDAHULUAN. kinerja sumber daya manusia secara optimal. Banyak cara bagi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. individu itu sendiri, baik pada organisasi maupun pada teknologinya. Hal. suatu dinamika itu sendiri (Almigo. 2004: 50).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN PRESTASI KERJA (Studi pada Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Wilayah Malang)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. analisis (Hadi, 2000). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung adalah ibu kota provinsi Jawa Barat yang terkenal memiliki beberapa

PERBEDAAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN BERDASARKAN USIA DAN MASA KERJA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. : Gaya Kepemimpinan Transformasional. B. Definisi Operasional

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset yang penting dalam sebuah

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

HUBUNGAN ANTARAKEPUASAN KERJA DENGAN KEDISIPLINAN KERJA PADA KARYAWAN HAPPY PUPPY SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam. yang memiliki lebih sedikit jumlah pegawai yang puas.

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DIVISI REGIONAL III SUMATERA SELATAN

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI MOTIVASI KERJA PADA PEGAWAI BAGIAN JARINGAN PLN AREA BANDUNG DAN SEKSI TEKNIK PLN RAYON BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam keberlangsungan perusahaan dan pencapaian tujuan. memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia

Hubungan antara Komunikasi Vertikal dengan Kepuasan Kerja Karyawan The Relation between Vertical Communication with Employee s Job Satisfaction

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu lembaga yang diorganisasikan dan dijalankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keinginan individu bersumber pada kebutuhan masing-masing individu.

BAB I PENDAHULUAN. maksimal dengan melihat kualitas dan kuantitas pekerjaan mereka. karena Allah SWT. Dengan bekerja, individu bisa memenuhi kebutuhan

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR KARYAWAN DAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR WILAYAH SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. sosial berdasarkan pada pengujian sebuah teori yang terdiri dari variable-variabel,

Pengaruh Kerjasama Tim dan Locus of Control Terhadap Kepuasan Kerja. Abdul Haris Abdullah. Abstrak

KEPUASAN KERJA DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA KARYAWAN

Kata kunci : Kompensasi, Pengembangan Karir dan Komitmen Organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. komponen penting dalam mencapai kinerja. Robbins (2007) mengungkapkan

PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENGELOLAAN PASAR KOTA BANJARMASIN

KUESIONER SKRIPSI. Persepsi Karyawan Terhadap Fakto-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja di Managed Services Department PT. Ericsson Indonesia

Analisis Quality of Work Life (QWL) terhadap Kepuasan Kerja Tenaga Perawat di Rumah Sakit

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA PILOT PENERBANGAN ANGKATAN DARAT (PENERBAD) DI SEMARANG DAN JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN LEVEL PELAKSANA DI DIVISI OPERASI PT. PUSRI PALEMBANG. Kiki Cahaya Setiawan

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR. 1.1 Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Tujuan Penelitian 7

Pengaruh Budaya Organisasional terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan PT Coca-Cola Distribution Indonesia, Surabaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kinerja. yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2000). Sedangkan pengertian kinerja

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam menjalankan operasional guna mencapai tujuan yang

Burnout Pada Karyawan Ditinjau Dari Persepsi Terhadap Lingkungan Kerja Psikologis Dan Jenis Kelamin

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA. Mulyasa, E, Dr Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya

PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA KANTOR KECAMATAN POSO PESISIR SELATAN. Timotius Garatu *)

Ha : Ada perbedaan Job Satisfaction ditinjau dari Transformational Leadership. dan Transactional Leadership pada karyawan

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA MANAJER PADA PT POS INDONESIA SURABAYA SELATAN SKRIPSI

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR PELAYANAN PAJAK. R. ZAIFUL ARIEF (Studi Kasus Kantor Pelayanan Pajak Sampang)

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja sebagai customer service. Customer service ini berfungsi untuk

HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN PERSEPSI PENGEMBANGAN KARIR DENGAN KEPUASAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (Prastuti, 2014). Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan sangat

Transkripsi:

Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan (The Relation Between Job Satisfaction and The Employees Work Productivity) Nuzsep Almigo Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma Palembang Abstract This research was aimed to know the relation between job satisfaction, reward, and year of service with the work productivity. Hypothesis raised shall be as follows : There is a relation between job satisfaction, reward, and year of service with the work productivity. Research s instruments used is job satisfaction questionnaire. This research uses the technique of purposive random sampling in election of subject research. The subject of this research is 82 employees of PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang. The data were analyzed using regression analysis. The result of data analysis show : There is a relation between job satisfaction with the work productivity. The increase of job satisfaction followed by the increase of work productivity (r = 0,252; p = 0,011.) Keywords : Job satisfaction, work productivity, performance Pendahuluan Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Hal ini dikarenakan adanya garis ketersinggungan atau interaksi antar individu itu sendiri, pada organisasi maupun pada teknologinya. Hal ini mengakibatkan kehidupan dinamik dalam suatu organisasi akan menjadi suatu dinamika itu sendiri. Produktivitas kerja merupakan suatu hasil kerja dari seorang karyawan. Hasil kerja karyawan ini merupakan suatu proses bekerja dari seseorang dalam mengasilkan suatu barang atau jasa. Proses kerja dari karyawan ini merupakan Kepuasan Kerja, Imbalan, Masa Kerja, dan Produktivitas Kerja Karyawan 50

Jurnal PSYCHE kinerja dari karyawan. Sering terjadi produktivitas kerja karyawan menurun dikarenakan kemungkinan adanya ketidaknyamanan dalam bekerja, upah yang minim dan juga ketidak puasan dalam bekerja. PT. Pusri dalam meningkatkan produtivitas kerja karyawan juga mengalami kendala-kendala. Ini ditunjukkan dengan adanya permasalahan yang terjadi dilingkungan PT. Pupuk Sriwidjaja. Penurunan produktivitas kerja masih sering terjadi. Permasalahan tentang produktivitas kerja ini merupakan permasalahan umum yang terjadi pada setiap perusahaan. Kadang produktivitas kerja seorang karyawan cenderung menurun dan pengaruhnya adalah merosotnya suatu perusahaan. Bila tidak diatasi dengan baik maka perusahaan tersebut akan cenderung mengalami penurunan yang signifikan. Pada penelitian ini yang dimaksud mengenai produktivitas kerja adalah kinerja karyawan atau performance yang merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses. Data tentang produktivitas kerja ini berupa performance appraisal, yaitu penilaian kerja. Hal ini dikarenakan penilaian kerja merupakan faktor evaluasi bagi pihak perusahaan terhadap kerja karyawan dan juga evaluasi bagi karyawan sendiri sebagai perwujudan untuk peningkatan produktivitas kerja. Permasalahan-permasalahan yang timbul mengenai produktivitas kerja ini merupakan suatu indikasi bahwa peranan manajemen sebagai pengelolaan sumberdaya manusia diperlukan. Hal ini merupakan suatu cara meningkatkan suatu produktivitas kerja karyawan. Kadang kemajuan dari suatu organisasi tidak diimbangi oleh sumber daya yang baik pula. Hal ini mengakibatkan tidak akuratnya antara keinginan dengan realita yang ada. Produktivitas kerja ini dapat menurun kemungkinan adanya persaingan yang tidak sehat, kecemburuan sosial antara para anggotanya. Kurangnya pemahaman dalam berpola pikir akan mengakibatkan kemerosotan kemajuan dari pada peningkatan organisasi. Ini menjadi polemik dalam organisasi tersebut. Data dari Depnaker (1993), sekitar 80 % kasus terjadinya pemogokan pekerja hanya karena ulah pengusaha. Pengusaha hanya melihat produktivitas para pekerjanya, sedangkan faktor mendasar dalam menunjang produktivitas kerja adalah seperti upah, kondisi kerja serta untuk memenuhi jumlah dan mutu yang memadai, tidak diperhatikan. Perusahaan PT. Pupuk Sriwidjaja yang notabanenya adalah perusahaan BUMN yang mempunyai sekitar 3.492 karyawannya juga tidak luput dari permasalahan dengan produktivitas kerja karyawan. Pada kasus ini bahwa produktivitas kerja dalam hal ini penilaian kerja menjadi faktor evaluasi bagi perusahaan dan karyawan sendiri sering terjadi ketidaksesuaian dikarenakan pihak yang memberikan penilaian, memberikan penilaian kerja tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya. Hal ini akan mempengaruhi dari kerja karyawan. Penilaian yang bersifat subjektif akan berdampak pada ketidak Nuzsep Almigo 51

sesuaian antara keinginan pihak perusahaan untuk selalu memperbaiki sistem dan pengembangan sumber daya manusia yang lebih baik, menciptakan sumber daya manusia yang potensial apa yang sebagai nilai dan tujuan dari perusahaan dalam menciptakan produktivitas kerja karyawannya sehingga nantinya akan meningkatkan mutu perusahaan BUMN tersebut. Kendala seperti hal di atas sering terjadi. Hal ini menunjukkan bahwa proses evalusasi mengenai kerja karyawan tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh pihak perusahaan. Bila penilaian kerja ini kurang akurat akan mengakibatkan pihak manajemen perusahaan tidak bisa mengontrol pengelolaan sumber daya manusianya. Hal ini akan berdampak pada pola kinerja karyawan. Penilaian kerja yang kadang bersifat subjektif dan terlalu tinggi membuat karyawan kadang kala merasa puas dan cenderung nantinya penurunan pada produktivitas kerjanya. Kondisi seperti yang telah diungkapkan di atas menunjukkan bahwa faktor manusia sangat berperan aktif dalam peningkatan dari mutu perusahaan tersebut. Hal ini terkait juga dengan teknologi yang ada. Banyak kasus menunjukkan bahwa teknologi sudah maju namun ketersediaaan sumber daya manusianya sangat minim. Ini dikarenakan ketidaksiapan bagi organisasi tersebut untuk melaksanakan kemajuan yang optimal. Hal ini didukung oleh Gomez (1997) bahwa sumber daya manusia memegang peranan penting dan menentukan bagi keberhasilan organisasi. Sehubungan dengan hal di atas, munculah fenomena yang merugikan dan dapat menghancurkan tujuan organisasi perusahaan, diantaranya adalah kepuasan kerja, kelambanan kerja, kebosanan kerja, penurunan efisiensi kerja, senioritas, kecemburuan sosial, penurunan semangat kerja dan penurunan produktivitas kerja. Kenyataannya sekarang ini banyak para pekerja atau karyawan yang masuk terlambat, bermalas-malasan, dan sebagainya sehingga bukannya menunjang kemajuan dan pengembangan tetapi akan menghambat kemajuan dan pengembangan dari perusahaan itu sendiri. Berkaitan dengan hal tersebut di atas Tanaja dan Srimulyani (1995), bahwa diantara sumber daya, manusia merupakan harta kekayaan yang terpenting dan mempunyai kontribusi paling besar bagi keberhasilan suatu organisasi. Produktivitas kerja yang merupakan kinerja karyawan sebagai perwujudannya adalah performance appraisal atau penilain kerja, sering mengalami kendala. Kendala ini berupa penilian kerja yang tidak sesuai dengan kinerja karyawan. Atasan kadang memberikan penilaian kerja yang sering mengikuti unsur subjektifitas. Sehingga penilian kerja tinggi, namun kinerja dalam keseharian kerjanya cenderung rendah. Hal ini nantinya akan berdampak pada pengelolaan sumber daya manusia yaitu karyawan diperusahaan tersebut. Perusahaan akan mengalami kesulitan dalam Kepuasan Kerja, Imbalan, Masa Kerja, dan Produktivitas Kerja Karyawan 52

Jurnal PSYCHE meningkatkan kinerja karyawan yang nantinya berdampak pada produktivitas kerja. Tinjauan Pustaka Produktivitas kerja menurut Cascio (1998) adalah produktivitas sebagai pengukuran output berupa barang atau jasa dalam hubungannya dengan input yang berupa karyawan, modal, materi atau bahan baku dan peralatan. Sejalan dengan pandangan di atas, Sedarmayanti (2001) menyebutkan produktivitas kerja menunjukkan bahwa individu merupakan perbandingan dari efektivitas keluaran (pencapaian unjuk kerja maksimal) dengan efisiensi salah satu masukan (tenaga kerja) yang mencangkup kuantitas, kualitas dalam waktu tertentu. Produktivitas kerja adalah suatu ukuran dari pada hasil kerja atau kinerja seseorang dengan proses input sebagai masukan dan output sebagai keluarannya yang merupakan indikator daripada kinerja karyawan dalam menentukan bagaimana usaha untuk mencapai produktivitas yang tinggi dalam suatu organisasi. Pada penelitian ini yang dimaksud dengan produktivitas kerja adalah performance appraisal atau penilaian kinerja yang merupakan suatu penggambaran sistematis tentang individu atau kelompok yang berkaitan dengan kelebihan dan kekurangan dalam suatu pekerjaan sebagai bentuk evaluasi bagi indiviu yang berkaitan dengan pelaksanaan organisasinya (Cascio, 1998). Kepuasan kerja ini merupakan sikap umum individu yang bersifat individual tentang perasaan seseorang terhadap pekerjaannya (Robbins, 1998). Sejalan dengan pandangan Robbins, Luthans (1995) mengemukakan bahwa kepuasan kerja adalah ungkapan kepuasan karyawan tentang bagaimana pekerjaan mereka dapat memberikan manfaat bagi organisasi, yang berarti bahwa apa yang diperoleh dalam bekerja sudah memenuhi apa yang dianggap penting. Kepuasan kerja itu dianggap sebagai hasil dari pengalaman karyawan dalam hubungannya dengan nilai sendiri seperti apa yang dikehendaki dan diharapkan dari pekerjaannya. Pandangan tersebut dapat disederhanakan bahwa kepuasan kerja merupakan suatu sikap dari individu dan merupakan umpan balik terhadap pekerjaannya. Menurut Smith, Kendall dan Hulin (dalam Gibson, Ivancevich, dan Donnelly, 2000), ada lima karakteristik penting yang mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu : a. Pekerjaan, sampai sejauhmana tugas kerja dianggap menarik dan memberikan kesempatan untuk belajar dan menerima tanggung jawab. b. Upah atau gaji, yaitu jumlah yang diterima dan keadaan yang dirasakan dari upah atau gaji. Nuzsep Almigo 53

c. Penyelia atau pengawasan kerja yaitu kemampuan penyelia untuk membantu dan mendukung pekerjaan. d. Kesempatan promosi yaitu keadaan kesempatan untuk maju. e. Rekan kerja yaitu sejauhmana rekan kerja bersahabat dan berkompeten. Berdasarkan uraian di atas dapat dibuat kerangka berpikir tentang bagaimana hubungan antara kepuasan kerja dengan produktivitas kerja seperti pada gambar di bawah ini : Penampilan Kerja Produktivitas Kerja Kepuasan Kerja Gambar 1. Hubungan Timbal Balik Produktivitas Kerja dengan Kepuasan Kerja Sebagai motor penggerak daripada produktivitas ini adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia sebagai agent of change dalam proses perkembangan memerlukan suatu keterampilan dan pengetahuan sebagai pengembangan untuk menuju produktivitas yang tinggi. Karyawan yang merupakan bagian dari organisasi atau perusahaan perlu ditingkatkan produktivitasnya sebagai feed back dari perusahaan untuk tetap menjaga dan mengikat daripada karyawan agar tetap bergabung dalam perusahaan tersebut. Kepuasan kerja bagi seorang karyawan akan berdampak positif bagi perusahaan, yang tentunya meningkatkan produktivitas bagi perusahaan tersebut. Individu sebagai karyawan memerlukan perhatian yang baik dalam kerjanya. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Ada hubungan antara kepuasan kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan PT. Pupuk Sriwijaya. Metode Penelitian Kepuasan Kerja, Imbalan, Masa Kerja, dan Produktivitas Kerja Karyawan 54

Jurnal PSYCHE Variabel-Variabel Penelitian Variabel penelitian terdiri dari dua variabel. Variabel pertama adalah variabel bebas (independent variabele), yaitu kepuasan Kerja. Variabel kedua adalah variabel tergantung (dependent variable), yaitu: produktivitas kerja. Subjek Subjek penelitian adalah karyawan PT. Pusri Palembang. Pada penelitian ini teknik sampel yang digunakan adalah purposive random sampling. Subjek penelitian ini adalah Karyawan Departemen Jasa-Jasa Teknik (JJT), Perkapalan dan Pengantongan (Paltong), dan Rancang Bangun dan Perencanaan (RBP) PT. Pupuk Sriwijaya Palembang. Subjek penelitian adalah karyawan Level Staff Pelaksana (Muda, Madya, Senior). Telah menempuh pendidikan formal minimal SLTA atau yang sederajat, dan telah masuk kedalam karyawan tetap minimal 1 tahun. Alat Ukur Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua metode, yakni metode data atau catatan yang telah ada, dan metode angket. Metode data digunakan untuk mengumpulkan data produktivitas kerja karyawan. Pengukuran produktivitas kerja para karyawan dilihat berdasarkan dokumen atau catatan yang ada pada perusahaan. Pada penelitian ini pengukuran produktivitas kerja pada karyawan PT. Pupuk Sriwidjaja adalah penilaian persemester. Sistem penilaian prestasi kerjanya adalah dalam jangka waktu 6 (enam) bulan. Penilaian atau pengukuran produktivitas karyawan adalah kinerja karyawan selama satu semester adalah enam bulan yang sudah distandarisasi oleh PT. Pusri. Data penilaian kerja yang diambil adalah satu tahun yaitu dua semester. Metode angket digunakan untuk mendapatkan data mengenai kepuasan kerja. Angket kepuasan kerja digunakan untuk mengukur kepuasan kerja. Angket ini menggunakan skala pengukuran index uraian pekerjaan (Job Description Index atau disingkat JDI) dari Smith (1987) yang telah diterjemahkan dan disesuaikan. Skala ini sering dipergunakan serta disajikan serangkaian aitem atau pernyataan yang diasumsikan berhubungan dengan kepuasan kerja yang diberikan pada subjek dan diminta subjek mengisi sesuai dengan apa yang dirasakannya. Adapun karakteristik dalam JDI adalah pekerjaan itu sendiri, kesempatan promosi, gaji, penyelia, dan rekan kerja. Bentuk angket berupa lima tipe pilihan jawaban yaitu STS (sangat tidak setuju), TS (tidak setuju), N (netral), S (setuju), dan SS (sangat setuju) dengan metode dari Likert. Penelitian bergerak dari lima sampai satu. Metode Analisis Data Nuzsep Almigo 55

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi. Teknik analisi regresi ini digunakan untuk melihat seberapa besar korelasi antara masing-masing variabel bebas dengan variabel tergantung. Teknik analisis ini tergolong dalam kategori model kolektif sehingga akan diperoleh koefisien korelasi antara variabel bebas dengan variabel tergantung, taraf signifikan koefisien, persamaan garis regresi, korelasi antara sesama sub variabel prediktor dan sumbangan efektif (Hadi, 1994). Analisis yang digunakan adalah program SPSS 12.0 For Windows dari MS Windows XP. Hasil Hasil uji terhadap hipotesis pertama yang mengatakan ada hubungan antara kepuasan kerja dengan produktivitas pada karyawan PT. Pupuk Sriwidjaja, menunjukkan koefisien korelasi (r) sebesar 0,252 dengan nilai p = 0,011. Hal ini berarti bahwa hipotesis yang petama teruji kebenarannya. Kemudian pengujian hubungan aspek-aspek kepuasan kerja dengan produktivitas kerja. Kepuasan kerja mempunyai 5 aspek, yaitu pekerjaan itu sendiri, gaji atau upah, pengawasan kerja, promosi kerja, dan rekan kerja. Berdasarkan kelima aspek tersebut yang tidak signifikan adalah aspek rekan kerja. Kemudian pengujian hubungan aspek-aspek kepuasan kerja dengan produktivitas kerja. Kepuasan kerja mempunyai 5 aspek, yaitu pekerjaan itu sendiri, gaji atau upah, pengawasan kerja, promosi kerja, dan rekan kerja. Berdasarkan kelima aspek tersebut akan diketahui masing-masing hubungan tiap komponen dengan produktivitas kerja. 1) Hubungan antara aspek pekerjaan itu sendiri dengan produktivitas kerja. Berdasarkan hasil uji analisis regresi diketahui bahwa aspek pekerjaan itu sendiri berkorelasi secara signifikan dengan produktivitas kerja. Koefisien korelasi sebesar r = 0,220 dan p = 0,023 (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara aspek pekerjaan sendiri dengan produktivitas kerja. 2) Hubungan antara gaji atau upah dengan produktivitas kerja. Berdasarkan hasil uji analisis regresi diketahui bahwa aspek gaji atau upah berkorelasi secara signifikan dengan produktivitas kerja. Koefisien korelasi sebesar r = 0,245 dan p = 0,013 (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara aspek gaji atau upah dengan produktivitas kerja. 3) Hubungan antara pengawasan kerja dengan produktivitas kerja. Berdasarkan hasil uji analisis regresi diketahui bahwa aspek pengawasan kerja berkorelasi secara signifikan dengan produktivitas kerja. Koefisien korelasi sebesar r = 0,194 dan p = 0,041 (p<0,05) yang berarti terdapat Kepuasan Kerja, Imbalan, Masa Kerja, dan Produktivitas Kerja Karyawan 56

Jurnal PSYCHE hubungan yang positif dan signifikan antara aspek pengawasan kerja dengan produktivitas kerja. 4) Hubungan antara promosi kerja dengan produktivitas kerja. Berdasarkan hasil uji analisis regresi diketahui bahwa aspek promosi kerja berkorelasi secara signifikan dengan produktivitas kerja. Koefisien korelasi sebesar r = 0,186 dan p = 0,047 (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara aspek promosi kerja dengan produktivitas kerja. 5) Hubungan antara rekan kerja dengan produktivitas kerja. Berdasarkan hasil uji analisis regresi diketahui bahwa aspek rekan kerja berkorelasi secara tidak signifikan dengan produktivitas kerja. Koefisien korelasi sebesar r = 0,179 dan p = 0,054 (p<0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan yang positif dan tidak signifikan antara rekan kerja dengan produktivitas kerja. Pembahasan Terhadap hasil uji terhadap hipotesis, menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara kepuasan kerja dengan produktivitas pada karyawan PT. Pupuk Sriwidjaja (r = 0,252; p = 0,011), maka kepuasan kerja dapat dianggap sebagai faktor penentu bagi seorang karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. Kepuasan kerja adalah ungkapan kepuasan karyawan tentang bagaimana pekerjaan mereka dapat memberikan manfaat bagi organisasi, yang berarti bahwa apa yang diperoleh dalam bekerja sudah memenuhi apa yang dianggap penting, sehingga karyawan yang mendapatkan kerja mempunyai catatan kehadiran yang baik yang nantinya akan berprestasi kerja lebih baik serta dapat mengahasilkan produksi yang lebih tinggi dari pada karyawan yang tidak mempunyai kepuasan kerja. Berkaitan dengan hal tersebut, PT Pusri dalam hal ini telah melakukan sosialisasi kepada karyawan tentang permasalahan-permasalahan yang timbul. Ini dibuktikan dengan adanya diadakannya forum kerjasama dari pihak manajemen dengan ikatan karyawan atau buruh yang ada di PT. Pusri. Terjadinya komunikasi antar karyawan dengan pihak manajemen akan berdampak pada kemajuan dan peningkatan dari karyawan itu sendiri maupun pada perusahaan pada umumnya. Mencari solusi bagi kepentingan bersama sudah ditunjukkan dengan adanya perhatian terhadap permasalahanpermasalahan dari karyawan. Pada dasarnya pandangan dan sikap karywan PT. Pusri, sabagai tata nilai yang harus diusahakan agara dapat menjadi budaya perusahaan. Hal ini mengingat bahwa, apabila budaya perusahaan dimanajemeni dengan baik diharapkan dapat berperan sebagai (PT. Pusri, 2001): 1) pedoman yang baku bagi sikap dan perilaku setiap karyawan dalam Nuzsep Almigo 57

bekerja; 2) pengikat keutuhan organisasi, 3) kebanggaan karyawan, dan 4) kesimbangan jiwa perusahaan dalam alih teknologi. Berdasarkan hal tersebut di atas PT. Pusri seharusnya memberikan fasilitator sebagai ajang komunikasi antar karyawan sehingga permasalahanpermasalahan antar karyawan maupun karywan dengan pihak atasan menjadi baik, sehingga tidak terjadinya gap dan kecemburuan sosial terhadap rekan kerja. Hal ini nantinya berdampak yang negatif terhadap kelangsungan dari PT. Pusri itu sendiri. Keharmonisan antar karyawan perlu dijaga dengan baik supaya dalam bekerja pun karyawan merasa senang dan produktif, sehingga nantinya berdampak pada peningkatan produktivitas kerja karyawan tersebut. Kekompakan antar karyawan perlu dilestarikan sebagai pedoman kebersamaan, supaya mereka merasa sama-sama memiliki dan saling membutuhkan antar satu dengan yang lain. Seperti yang diungkapkan oleh Hadipranata (1997), bahwa seseorang tidak mungkin secara mutlak berdiri sendiri tanpa orang lain, sesuai kodrat manusia sebagai mahluk individu dan sosial, atau sosok mandiri tetapi perlu manunggal bersatu kompak dengan orang lain. Sebagai sumber daya insani, maka perlu bersatu kompak untuk bersama-sama mewujudkan kinerja yang baik. PT. Pusri dalam mengembangkan karyawannya dan sejalan dengan visi PT. Pusri yaitu Menjadi perusahaan kelas dunia dalam industri pupuk, petrokimia dan jasa-jasa teknik melalui maksimasi nilai untuk perusahaan dan kepuasan pelanggan tetap berusaha semaksimal mungkin memberikan perasaan senang dan berupaya agar karyawan tetap berada diperusahaan. PT. Pusri dalam hal ini berusaha memberikan yang terbaik bagi anggota organisasi yang terbaik. Searah perjalanannya karyawan yang merupakan bagian dari organisasi atau perusahaan perlu ditingkatkan produktivitasnya. Timbal balik dari perusahaan untuk tetap menjaga dan mengikat daripada karyawan agar tetap bergabung dalam perusahaan. Kepuasan kerja bagi seorang karyawan akan berdampak positif bagi perusahaan, yang tentunya meningkatkan produktivitas perusahaan tersebut. Begitupun juga memberikan imbalan kerja, membuat sistem imbalan yang sesuai dengan kerja dan prestasi kerjanya. Hal ini dengan diberikannya tunjangan-tunjangan yang relatif tinggi bagi karyawannya. Seperti tunjangan bagi para karyawan yang bekerja dipabrik bagian produksi, misalnya tunjangan kesehatan dan keamanan dalam bekerja. Hal ini dirasakan karyawan cukup memberikan semangat dalam bekerja dan sebagai motivasi untuk lebih giat bekerja. Kesimpulan yang diambil berdasarkan hasil penelitian, yaitu: Ada hubungan positif yang signifikan antara kepuasan kerja dengan produktivitas kerja. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja yang diterima karyawan, semakin tinggi pula produktivitas kerjanya. Kepuasan Kerja, Imbalan, Masa Kerja, dan Produktivitas Kerja Karyawan 58

Jurnal PSYCHE Berdasarkan hasil penelitian ini, maka beberapa saran yang dapat diajukaan adalah sebagai berikut. 1) Bagi perusahaan. a. Berdasarkan temuan dalam penelitian menujukkan kepuasan kerja memiliki pengaruh terhadap produktivitas kerja. Oleh sebab itu pihak perusahaan perlu meningkatkan manajemen yang baik dengan yang senantiasa memberikan kepuasan pada karyawan dengan memberikan kenyaman dalam bekerja, memberikan motivasi sebagai umpan balik yang baik kepada karyawan, sehingga karyawan merasa senang berkerja dan merasa memiliki pekerjaan sebagai upaya peningkatan produktivitas kerjanya. b. Peningkatan hubungan antar karyawan perlu dilakukan dengan tetap menjaga hubungan yang baik antar karyawan yang diupayakan dari pihak perusahaan dalam memberikan nuansa keharmonisan dalam perusahaan sehingga antar karyawan merasa saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. 2) Bagi peneliti selanjutnya. a. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti variabel-variabel lain yang berhubungan dengan masalah produktivtas kerja, seperti sistem penilaian kinerja. Hal ini dikarenakan dalam penelitian ini data produktivitas kerja hanya berdasarkan pada penilaian kerjanya saja. Diharapkan pada penelitian salanjutnya dapat membuat alat ukur sendiri mengenai produktivitas kerja. b. Perlu juga diteliti faktor kepuasan kerja secara intrinsik dan ekstrinsik. Hal ini dikarenakan dalam penelitian ini kepuasan kerja dan imbalan kerja yang dimaksud berdiri sendiri, sehingga perlu peneliti selanjutnya memasukkan imbalan kerja ini dalam kepuasan kerja ekstrinsik. Daftar Pustaka Bernadin, H.J, 7 Russel, J.E.A. 1993. Human Resource Management, An Experimental Approach. International Edition. New York : McGraw Hill Book Company, Inc. Cascio, W.F. 1995. Managing Human Resource. International Edition. McGraw Hall Inc. Cascio, W.F. 1998. Applied Psychology in Personel Management. Third edition. New Jersey : Prestice Hill, Inc. Nuzsep Almigo 59

Hadipranata, A.F. 1996. Produktivitas Insani (human Productivity). Buletin Psikologi IV. No. 2. Yogyakarta : Edisis Khusus Ulang Tahun XXXII. Hadipranata, A.F. 1997. Pengaruh Manajemen Interpersonal Kelompok Efektif Objektif (MIKEO) Terhadap Produktivitas Karyawan Perusahaan Jawa Timur. Journal Psikologika, 1. 13-20 Judge, T.A, Welbourne, T.M. 1994. A Confirmatory Investigation Of 2 Mensionality Of Pay Satisfaction Quistionnaire. Journal Of Applied Psychology. 71 (3) : 457-467. Luthans, F. 1995. Organizational Behavior. Edisi Ke 7. Singapore : McGraw Hill Book Co. Myers, D.G. 1983. Social Psychology. Tokyo : MCGraw Hill International Book Company. PT. Pupuk Sriwidjaja, 2001. A Journey to The 21 ST Century 1959-1999. PT. Cipta Visi Mandiri. PT. Pupuk Sriwidjaja, 2004. www.pusri.co.id. Robbins, S, 1998. Perilaku Organisasi Jilid 1. Jakarta : Prenhallindo. Robbins, S, 1998. Perilaku Organisasi Jilid 2. Jakarta : Prenhallindo. Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja. Bandung : Mandar Maju Sinungan, M. 2003. Produktivitas Apa Dan Bagaimana. Jakarta : Bumi Aksara. Schmidt, F.L, Hunter, J.E, Outerbridge, A.N. 1986. Impact of Job Experience an Ability on Job Knowledge, Work Sample Performance, and Supervisory Rating of Job Performance. Journal of Applied Psychology. 71, 432-439. Kepuasan Kerja, Imbalan, Masa Kerja, dan Produktivitas Kerja Karyawan 60