BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fees Warren

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Soemarso S.R

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Soemarso S.R

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam penyajian laporan keuangan. Didalam mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan tentu pada dasarnya selalu berusaha untuk mencapai. tujuan didirikannya perusahaan tersebut. Untuk menunjang agar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. benar-benar sesuai dengan kebutuhan, sehingga investasi yang dilakukan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. adalah laba yang optimal, kelangsungan hidup yang terus-menerus dan

Aktiva tetap yang ada di perusahaan haruslah benar-benar diperhatikan karena itu bila

BAB II KAJIAN TEORITIS. Terdapat beberapa definisi mengenai analisis, yaitu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan operasional sebuah perusahaan banyak faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. diobservasikan secara langsung. Bukti keberadaan asset ini adalah dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor yang mencakup seluruh aspek kehidupan rakyat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, dunia ekonomi dan bisnis pun kian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dalam kegiatan operasionalnya memerlukan faktor-faktor

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN TEORI. jangka waktu kurang dari 1 tahun (seperti tagihan) modal, semua milik usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. yang didirikan harus memiliki suatu tujuan agar dapat membuat perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. rugi laba. Salah satu pos dalam neraca adalah aktiva tetap. Aktiva tetap dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Analisis Penerapan Metode Penyusutan Aktiva Tetap Terhadap Laba Perusahaan PT. Hutama Trans Kencana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.

: Irsyad Syarif Brahmartyo NPM : Pembimbing : Ani Hidayati,SE.,MMSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KUIESIONER / DAFTAR PERTANYAAN PENERAPAN PSAK NO. 16 TERHADAP AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PTPN II (PERSERO) TANJUNG MORAWA. Tidak.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 48 PENURUNAN NILAI AKTIVA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang dampak metode

BAB I PENDAHULUAN. laba, tujuan perusahaan mencakup pertumbuhan yang semakin baik (growth),

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika

BAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya membutuhkan peralatan dan sarana-sarana yang mendukung

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan globalisasi perekonomian pada umumnya menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (konsumen). Untuk tujuan ini manajemen sebagai pihak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. mencapai laba, tujuan perusahaan mencakup: pertumbuhan yang terus-menerus,

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap perusahaan pada umumnya memiliki aset tetap dalam

BAB II TINJAUAN PENELITIAN. 1. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap. milik perusahaan dan dipergunakan secara terus-menerus dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

AN A A N L A I L SA S A B I B AY A A Y A Yup Y i up e i,, M. M K. om 9/27/2014 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai, maka semua faktor-faktor

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. laba (profit). Selanjutnya laba tersebut digunakan untuk menjamin kesinambungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya perusahaan didirikan untuk menghasilkan laba.

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada bab ini akan dikemukakan teori-teori yang dikutip dari literatur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, dunia ekonomi dan bisnis pun kian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah :

BAB III TOPIK PENELITIAN. aktiva tetap yang dilakukan PT. Agung Sumatera Samudera Abadi. Berdasarkan

BAB III PEMBAHASAN. Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan transportasi merupakan hal yang tidak dapat di pungkiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam sektor perekonomian teknologi yang semakin maju mempengaruhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengalokasikan sumber-sumber ekonomi yang ada didalam perusahaan. Karena

Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir

BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets)

BAB II LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000:25) mendefinisikan tentang beban :

BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. inilah setiap perusahaan harus berhati-hati dalam membuat dan mengambil suatu. komersial yaitu tujuan untuk memperoleh laba.

PENGARUH METODE PENYUSUTAN TERHADAP BEBAN POKOK PENJUALAN

BAB I PENDAHULUAN. laba (profit). Selanjutnya laba tersebut digunakan untuk menjamin

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghasilkan output yang baik berupa barang maupun jasa. Salah satu. faktor-faktor produksi tersebut adalah aktiva tetap.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat

KONSISTENSI PENERAPAN PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi perkembangan usaha yang semakin maju, sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan yang ada dimanapun juga harus membuat apa yang dinamakan dengan laporan keuangan yaitu laporan yang berisi informasi perusahaan termasuk di dalamnya neraca, laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas beserta rincian masing-masing pos dalam laporan keuangan. Dengan adanya laporan keuangan ini maka pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan seperti pemilik modal dan pihak lain yang terkait dapat mengetahui kinerja dari perusahaan. Penyusunan laporan keuangan tidak terlepas dari pemilihan metodemetode, teknik, dan kebijakan-kebijakan akuntansi. Pemilihan metode maupun teknik dalam akuntansi dapat berpengaruh terhadap laporan keuangan yang dihasilkan. Berbicara mengenai aktiva tetap tidak terlepas dari kebijakan dan metode penyusutan, karena bersamaan dengan berlalunya waktu, nilai ekonomis suatu aktiva tetap akan mengalami penurunan akibat pemakaian. Hal ini tergantung dari kebijakan perusahaan yang bersangkutan. Pemilihan metode penyusutan haruslah dilakukan dengan benar dan tepat, karena itu beban penyusutan harus dialokasikan secara rasional dan sistematik agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Untuk itu perlu diketahui apakah metode penyusutan yang diterapkan perusahaan telah memperhatikan perubahan nilai aktiva tetap yang menurun disebabkan karena berlalunya waktu atau menurunnya manfaat yang diberikan aktiva tetap tersebut. Menurut Fees and Warren (2005; 395) menyatakan bahwa : Penurunan harga perolehan karena menurunnya kegunaan sejalan dengan berlalunya waktu dalam penggunaan disebut dengan penyusutan (depreciation). Perusahaan harus mampu menerapkan metode penyusutan yang tepat pada aktiva tetap tertentu. Metode penyusutan yang berbeda akan menghasilkan alokasi

biaya penyusutan yang berbeda sehingga akan mempengaruhi harga pokok penjualan dan beban usaha yang mempengaruhi besarnya laba yang akan diperoleh perusahaan. Oleh sebab itu, metode penyusutan aktiva tetap harus ditentukan secara tepat agar biaya penyusutan yang dibebankan dapat mencerminkan kewajaran nilai aktiva tetap pada neraca. Besarnya beban penyusutan aktiva tetap mempengaruhi besar kecilnya laba yang diperoleh perusahaan. Oleh karena itu, perlu diadakan evaluasi terhadap metode penyusutan yang diterapkan perusahaan dalam aktiva tetapnya. Aktiva disini adalah aktiva tetap yang umur atau masa kegunaannya terbatas, dan dapat diganti dengan aktiva sejenis apabila masa kegunaannya telah berakhir. Pada umumnya nilai ekonomis suatu aktiva tetap akan mengalami penurunan yang disebabkan pemakaian dan kerusakan, keusangan karena faktor ekonomis dan teknis. Dalam hal ini perusahaan harus memperhatikan masalah pola biaya reparasi dan pemeliharaan, apakah relatif konstan, sepanjang umur aktiva tetap atau semakin meningkat. Karena itu pihak manajemen harus berhati-hati dalam menerapka kebijakan, khususnya kebijakan kapitalisasi yang menetapkan jumlah pengeluaran minimal untuk aktiva tetap yang dikapitalisasikan sebagai pengeluaran pendapatan ( Revenue Expenditure ), sebaliknya pengeluaran untuk aktiva di atas jumlah minimal yang dikapitalisasikan sebagai pengeluaran modal ( Capital Expenditure ). Oleh karena itu penulis akan meneliti bagaimana perusahaan menerapkan pencatatan alokasi penyusutan aktiva tetap dalam laporan keuangan termasuk bagaimana perusahaan menghitung penyusutan dan metode yang digunakan dalam pencatatan penyusutan aktiva tetap tersebut. Berdasarkan pemikiran tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan analisis penggunaan metode-metode penyusutan aktiva tetap dengan judul skripsi adalah EVALUASI KEBIJAKAN PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN (studi kasus pada PT.PINDAD (persero))

1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana metode penyusutan yang diterapkan oleh PT.PINDAD (persero). 2. Bagaimana pengaruh metode penyusutan aktiva tetap yang berbeda terhadap laba perusahaan. Pembatasan masalah yang penulis kemukakan dalam skripsi ini adalah hanya aktiva tetap yang digunakan pada kegiatan produksi saja. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, maka maksud dan tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengevaluasi tepat tidaknya metode penyusutan yang diterapkan perusahaan. 2. Mengevaluasi pengaruh metode penyusutan yang diterapkan pada aktiva tetap terhadap laba perusahaan. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis sendiri, maupun bagi pihak-pihak lain : 1. Bagi penulis Penelitian yang mewajibkan penulis untuk mempelajari tentang investasi aktiva tetap diharapkan dapat menambah wawasan penulis dibidang tersebut. 2. Bagi perusahaan Penulis berharap hasil dari penelitian kecil ini mampu memberikan masukan berharga yang dapat meningkatkan efektivitas kinerja perusahaan. 3. Bagi pihak lain Penulis harapkan hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan dan dapat dijadikan referensi, khususnya untuk mengkaji topiktopik yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini.

1.5. Kerangka Pemikiran Aktiva tetap yang digunakan dalam operasi perusahaan mempunyai nilai ekonomis lebih dari satu periode akuntansi. Oleh karena itu masa manfaat yang relatif lama tersebut memerlukan pengelolaan dan kebijakan yang cermat dalam penggunaan, pemeliharaan, dan pencatatan aktiva. Alokasi biaya penyusutan aktiva tetap yang mencerminkan jasa dan partisipasi aktiva tetap tersebut dalam menghasilkan pendapatan perusahaan. Penyusutan merupakan penurunan manfaat dan nilai aktiva tetap yang disebabkan oleh pemakaian dan waktu. Aktiva tetap merupakan komponen yang penting dalam aktiva perusahaan. Modal yang tertanam dalam wujud aktiva tetap relative besar nilainya, maka besarnya pengukuran biaya aktiva ini harus dialokasikan sebagai Matching Cost Againt Revenue, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk aktiva tetap harus dibebankan atas dasar alokasi tertentu terhadap pendapatan yang diperoleh selama periode yang memperoleh manfaat dari pengeluaran. Aktiva tetap merupakan aktiva perusahaan yang tidak dimaksudkan untuk dijual kembali, melainkan untuk digunakan dalam kegiatan operasi perusahaan yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun atau lebih dari satu siklus operasi perusahaan. Adapun karakteristik dari aktiva tetap menurut Kieso dan kawan-kawan yang dialihbahasakan oleh Gania dan kawan-kawan (2002 ;3) adalah sebagia berikut : 1.Aktiva tersebut diperoleh untuk digunakan dalam operasi dan bukan untuk dijual kembali. Hanya aktiva yang digunakan dalam operasi normal yang dapat diklasifikasukan sebagai property, pabrik dan peralatan. Sebuah bangunan yang tidak digunakan diklasifikasikan sebagai investasi. 2. Aktiva tersebut bersifat jangka panjang dan merupakan subjek penyusutan. Properti, pabrik dan peralatan dapat digunakan selama beberapa tahun. Investasi dalam aktiva-aktiva ini akan dibebankan pada periode masa depan melalui beban penyusutan periodic. Namun hal itu tak berlaku pada tanah, yang tidak disusutkan kecuali jika terjadi penurunan nilai yang material seperti hilangnya kesuburan tanah pertanian akibat rotasi tanaman yang jelek, kekeringan atau erosi. 3. Aktiva tersebut memiliki substansi fisik. Eksistensi atau substansi fisik. Eksistensi atau substansi fisik merupakan karakteristik dari

properti, pabrik dan peralatanm, sehingga membedakannya dari aktiva tidak berwujud seperti paten atau goodwill, akan tetapi tidak seperti bahan baku, property, pabrik, dan peralatan secara fisik bukan merupakan bagian dari produk yang dimiliki untuk dijual kembali. Pemilihan metode penyusutan terhadap aktiva tetap ini dilakukan dengan pertimbangan pihak manajemen. Metode berbeda akan menghasilkan beban penyusutan yang berbeda. Apabila nilai aktiva tetap itu cukup besar maka perbedaan dari beban penyusutan yang dihitung dengan metode yang berbeda juga akan mempengaruhi nilai laba operasi yang digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan ekonomi yang berbeda. Jika semua aktiva yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun dikapitalisasi, maka banyak sekali yang harus disusutkan tiap tahunnya. Oleh karena itu, untuk digolongkan sebagai aktiva tetap, karakteristik lain yang harus dimiliki yaitu pengeluaran untuk aktiva tersebut merupakan pengeluaran yang besar bagi perusahaan. Untuk itu perusahaan harus memiliki kebijakan kapitalisasi yang menetapkan jumlah pengeluaran minimal untuk aktiva tetap yang dapat dikapitalisasikan. Pengeluaran aktiva untuk dibawah jumlah minimum akan dikapitalisasikan sebagai pengeluaran pendapatan ( Revenue Expenditure ), biaya tersebut dibebankan pada periode yang bersangkutan saja. Sebaliknya pengeluaran untuk aktiva di atras jumlah minimum akan dikapitalisasikan sebagai pengeluaran modal ( Capital Expenditure ). Pengeluarannya akan disusutkan selama umur aktiva tersebut. Dengan demikian kebijakan kapitalisasi untuk aktiva di atas jumlah minimum akan diikuti kebijakan penyusutan aktiva tetap. Pengklasifikasian pengeluaran modal dan pendapatan tidak hanya dilakukan pada saat perolehan saja, juga dilakukan atas pengeluaran-pengeluaran yang terjadi sepanjang masa manfaat aktiva tetap yang bersangkutan. Menurut Kieso dan kawan-kawan yang dialihbahasakan oleh Gania dan kawan-kawan (2002 ;24) Pengeluaran sepanjang umur aktiva dapat digolongkan dalam beberapa jenis yaitu :

1. Additions 2. Improvements dan replacements 3. Rearrangement and reinstallation 4. Repair Pengelompokan tersebut hanya berupa garis besar tetapi tidak memastikan secara terinci pengeluaran mana yang harus dikapitalisasi. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan analisis yang cermat untuk menetapkan kebijakan kapitalisasi yang je;as dan tepat. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode penyusutan menurut Hendriksen (2002 ;97) dalam buku teori akuntansi adalah : 1. Hubungan antara penurunan nilai ativa dengan penggunaan dan waktu. 2. Pengaruh keusangan (Obsolescence) 3. Pola biaya reparasi dan pemeliharaan 4. Tingkat efesiensi aktiva yang bersangkutan 5. Kemungkinan perubahan dalam tingkat pendapata Kecermatan dan ketepatan dalam memilih metode penyusutan ini penting karena pemilihan metode menyebabkan perubahan pembebanan biaya penyusutan. Biaya penyusutan dibebankan sebagai ; 1. Biaya overhead pabrik, yang diperhitungkan dalam harga pokok produksi akan mempengaruhi harga pokok penjualan. 2. Biaya penjualan dan biaya administrasi dan umum akan mempengaruhi besarnya beban usaha. Besarnya pembebanan biaya penyusutan akan mempengaruhi besarnya laba perusahaan dalam laporan laba rugi. Adapun metode penyusutan yang digunakan biasanya terdiri dari : 1. Metode penyusutan yang berdasarkan waktu yaitu metode garis lurus, metode pembebanan yang menurun yang terdiri dari metode jumlah angka tahun dan metode saldo menurun atau metode saldo menurun ganda. 2. Metode penyusutan berdasarkan penggunaan yaitu metode jam jasa dan metode jumlah unit produksi.

3. Metode penyusutan yang berdasarkan criteria lainnya yaitu metode berdasarkan jenis dan kelompok, metode anuitas, metode sistem persediaan Dengan adanya alternatif metode penyusutan aktiva tetap yang akan digunakan dalam perusahaan, maka pihak manajemen dapat mengambil suatu keputusan metode penyusutan yang mana akan diterapkan dalam perusahaan untuk dapat meningkatkan laba perusahaan. Berdasarkan pemikiran tersebut di atas, maka penulis menetapkan hipotesis sebagai berikut : 1. Metode penyusutan yang diterapkan perusahaan tepat 2. Penerapan metode penyusutan yang berbeda secara signifikan berpengaruh terhadap laba perusahaan. 1.6 Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah : 1. Metode Historis Dilakukan dengan membaca dan mempelajari prinsip-prinsip yang ada dalam perusahaan yang diteliti. 2. Metode Deskriptif Analisis Suatu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran keadaan perusahaan sebenarnya, data yang dikumpulkan kemudian diolah, dianalisis dan diinterpretasikan. Teknik pengupulan data yang dilakukan adalah : 1. Wawancara, yaitu suatu metode untuk mendapatkan data dengan cara mengadakan wawancara langsung dengan pejabat dan staff yang berwenang dalam perusahaan untuk memberikan penjelasan mengenai masalah yang diteliti. 2. Pengamatan (Observation) yaitu suatu metode untuk mendapatkan data dengan cara mengamati langsung kegiatan perusahaan yang erat hubungannya dengan masalah yang diteliti.

3. Metode Kepustakaan Diperoleh dengan cara penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara penelaahan terhadap literatureliterarur, catatan-catatan kuliah serta bahan lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Adapun penelitian sebelumnya oleh saudari Astrid Dian Mayasari Zebua yang berjudul Evaluasi Kebijakan Penerapan Metode Penyusutan dan Pengaruhnya Terhadap Laba Perusahaan. Dengan hasil sebagai berikut : 1) Secara umum metode penyusutan garis lurus yang diterapkan perusahaan terhadap aktiva tetapnya adalah tepat. Hal ini dapat dilihat dari hal berikut ini : a) Hubungan antara penurunan nilai aktiva dengan waktu sangat sesuai. b) Pengaruh keuangan sangat sesuai. c) Pola biaya reparasi dan pemeliharaan. d) Tingkat efisiensi operasi penggunaan aktiva. 2) Besarnya biaya penyusutan aktiva tetap berpengaruh terhadap besar kecilnya laba rugi usaha yang diperoleh perusahaan. Letak perbedaan dengan penulis yaitu terletak pada objek penelitian. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini penulis lakukan pada bagian keuangan di PT.PINDAD (Persero) Bandung, yang beralamat di Jalan Gatot Subroto No. 517 Bandung. Adapun waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Februari tahun 2008 sampai dengan selesai.