1. Semikonduktor dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu semikonduktor murni

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari Kristal Semikonduktor yang mencakup:

tak-hingga. Lebar sumur adalah 4 angstrom. Berapakah simpangan gelombang elektron

1. Semikonduktor intrinsik : bahan murni tanpa adanya pengotor bahan lain. 2. Semikonduktor ekstrinsik : bahan mengandung impuritas dari bahan lain

Bab 1. Semi Konduktor

KB 2. Nilai Energi Celah. Model ini menjelaskan tingkah laku elektron dalam sebuah energi potensial yang

Bab 1 Bahan Semikonduktor. By : M. Ramdhani

MODUL 1 KULIAH SEMIKONDUKTOR

KB 2. Teknologi Kereta Api Yang Berkecepatan Tinggi. Aplikasi superkonduktor dalam teknologi kereta Api supercepat adalah memanfaatkan

Atom silikon dan germanium masingmempunyai empat elektron valensi. Oleh karena itu baik atom silikon maupun atom germanium disebut juga dengan atom

SEMIKONDUKTOR oleh: Ichwan Yelfianhar dirangkum dari berbagai sumber

Semikonduktor. Sifat. (ohm.m) Tembaga 1,7 x 10-8 Konduktor Silikon pd 300 o K 2,3 x 10 3 Semikonduktor Gelas 7,0 x 10 6 Isolator

STRUKTUR CRISTAL SILIKON

What Is a Semiconductor?

MIKROELEKTRONIKA. Gejala Transport dalam Semikonduktor. D3 Teknik Komputer Universitas Gunadarma

PENDAHULUAN Anda harus dapat

ATOM BERELEKTRON BANYAK

Uji Kekerasan Material dengan Metode Rockwell

MAKALAH PITA ENERGI. Di susun oleh, Pradita Ajeng Wiguna ( ) Rombel 1. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika dan Teknologi Semikonduktor

Silabus dan Rencana Perkuliahan

MATERI II TINGKAT TENAGA DAN PITA TENAGA

TK 2092 ELEKTRONIKA DASAR

ELEKTRONIKA. Bab 2. Semikonduktor

PENDAHULUAN. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari Gas elektron bebas yang mencakup: Elektron

Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya.

KB.2 Fisika Molekul. Hal ini berarti bahwa rapat peluang untuk menemukan kedua konfigurasi tersebut di atas adalah sama, yaitu:

Struktur Atom. Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang

KRISTAL SEMIKONDUKTOR

Modul - 4 SEMIKONDUKTOR

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A

KERAMIK Mimin Sukarmin, S.Si., M.Pd.

KRISTAL SEMIKONDUKTOR

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO

Setelah Anda mempelajari KB-1 di atas, simaklah dan hafalkan beberapa hal penting di. dapat dihitung sebagai beriktut: h δl l'

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) : Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Mata Kuliah/ Kode : Pendahuluan Fisika Zat Padat/ GFI 10442

MOLEKUL, ZAT PADAT DAN PITA ENERGI MOLEKUL ZAT PADAT PITA ENERGI

Sifat-Sifat Umum Unsur Dra. Sri Wardhani, M.Si. Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

DETEKTOR RADIASI INTI. Sulistyani, M.Si.

BAHAN KULIAH FISIKA SEMIKONDUKTOR

SKSO OPTICAL SOURCES.

Semikonduktor. Prinsip Dasar. oleh aswan hamonangan

BENDA WUJUD, SIFAT DAN KEGUNAANNYA

MATERIAL TEKNIK. 2 SKS Ruang B2.3 Jam Dedi Nurcipto, MT

ELEKTRONIKA DASAR. Kode matkul : 727 SKS : 4 SKS Waktu : 180 menit

KARAKTERISASI GaAs DENGAN PHOTOLUMINESCENCE LASER ARGON

Bab V Ikatan Kimia. B. Struktur Lewis Antar unsur saling berinteraksi dengan menerima dan melepaskan elektron di kulit terluarnya. Gambaran terjadinya

PENDAHULUAN. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari Gas elektron bebas yang mencakup: Elektron

E 2 E 1. E 3s r 2 r 1. energi. Jarak antar atom

struktur dua dimensi kristal Silikon

Yang akan dibahas: 1. Kristal dan Ikatan pada zat Padat 2. Teori Pita Zat Padat

ANALISIS PENGARUH TEMPERATUR OPERASIONAL DALAM SIMULASI KARAKTERISTIK ARUS-TEGANGAN PADA DIODA Si MENGGUNAKAN FEMLAB SKRIPSI

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-15 CAKUPAN MATERI

Karakterisasi XRD. Pengukuran

BAB I Jenis Radiasi dan Interaksinya dengan Materi

Teori Semikonduktor. Elektronika (TKE 4012) Eka Maulana. maulana.lecture.ub.ac.id

Semikonduktor. PDF created with pdffactory Pro trial version

BAGIAN 1 PITA ENERGI DALAM ZAT PADAT

BAB - III IKATAN KRISTAL

Gambar Semikonduktor tipe-p (kiri) dan tipe-n (kanan)

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-16

WinHEC /15/2015. Materi. Pengenalan elektronika Dasar. Pertemuan ke II

SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-112 Nama Mata Kuliah : Fisika Industri Jumlah SKS : 3 Semester :

a. Lattice Constant = a 4r = 2a 2 a = 4 R = 2 2 R = 2,8284 x 0,143 nm = 0,4045 nm 2

SUMBER OPTIK. Ref : Keiser. Fakultas Teknik 1

Elektron Bebas. 1. Teori Drude Tentang Elektron Dalam Logam

Materi 2: Fisika Semikonduktor

BAB FISIKA ATOM. Model ini gagal karena tidak sesuai dengan hasil percobaan hamburan patikel oleh Rutherford.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR PUSTAKA. 1. Dra. Sukmriah M & Dra. Kamianti A, Kimia Kedokteran, edisi 2, Penerbit Binarupa Aksara, 1990

1. Pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan sifat periodik unsur-unsur adalah.

Mengenal Sifat Material. Teori Pita Energi

BAB II LANDASAN TEORI. Muatan-muatan listrik yang bergerak akan menghasilkan arus listrik.

A. KESTABILAN ATOM B. STRUKTUR LEWIS C. IKATAN ION D. IKATAN KOVALEN E. IKATAN KOVALEN POLAR DAN NONPOLAR F. KATAN KOVALEN KOORDINASI G

IKATAN KIMIA DALAM BAHAN

MATERI IV DIODA : PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK

PERTEMUAN 2 TEORI DASAR (DIODA)

Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya

Elektronika : Teori dan Penerapan. Herman Dwi Surjono, Ph.D.

STUDI PARAMETER PADA DIODA P-N

BABU TINJAUAN PUSTAKA. Di dalam fisika dan optika, garis-garis Fraunhofer adalah sekumpulan

LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IKATAN KOVALEN. 1. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga.

SOAL TENTANG SISTEM PERIODIK UNSUR DAN JAWABANNYA

Peranan elektron dalam pembentukan ikatan kimia

larutan yang lebih pekat, hukum konservasi massa, hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan berganda, hukum perbandingan volume dan teori

DETEKTOR RADIASI. NANIK DWI NURHAYATI, S.Si, M.Si nanikdn.staff.uns.ac.id

BAB II A. KONSEP ATOM

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VI IKATAN KIMIA

LAMPU TENAGA SINAR MATAHARI. Tugas Projek Fisika Lingkungan. Drs. Agus Danawan, M. Si. M. Gina Nugraha, M. Pd, M. Si

Rekayasa Bahan untuk Meningkatkan Daya Serap Terhadap Gelombang Elektromagnetik dengan Matode Deposisi Menggunakan Lucutan Korona

Penentuan Efisiensi Beta Terhadap Gamma Pada Detektor Geiger Muller

PENDAHULUAN. Atom berasal dari bahasa Yunani atomos yang artinya tidak dapat dibagi-bagi lagi.

SISTEM PERIODIK UNSUR

LEMBARAN SOAL 8. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

Latihan Soal UN Fisika SMA. 1. Dimensi energi potensial adalah... A. MLT-1 B. MLT-2 C. ML-1T-2 D. ML2 T-2 E. ML-2T-2

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

BAB III TABEL PERIODIK

IKATAN KIMIA Isana SYL

Fisika Modern (Teori Atom)

BAB III METODE PENELITIAN

Ikatan Kimia dan Struktur Molekul. Sulistyani, M.Si.

Transkripsi:

Rangkuman. 1. Semikonduktor dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu semikonduktor murni (semikonduktor intrnsik) dan semikonduktor tak murni (semikonduktor ekstrinsik).. Semikoduktor intrinsik (murni) adalah semikonduktor yang terbuat dari satu jenis unsur kimia. 3. Semikonduktor ekstrinsik adalah semikonduktor murni yang dicampur (dikotori) oleh atom-atom lain yang berasal baik dari golongan III-A ataupun dari golongan V-A. 4. Ada dua cara untuk mengukur nilai energi celah, yaitu dengan teknik penyerapan langsung dan teknik penyerapan tak langsung. 5. Pada teknik penyerapan langsung hanya melibatkan dua partikel yaitu elektron di pita konduksi dan lubang (hole) di pita valensi. 6. Pada teknik penyerapan tak langsung melibatkan tiga partikel yaitu elektron di pita konduksi, lubang (hole) di pita valensi dan fonon. Fonon mungkin diserap atau muncul di dalam kristal semikonduktor. 7. Massa efektif didefinisikan oleh persamaan m * = h 1 d E dk. 8. Kelima alasan mengapa hole dianggap sebagai partukel yang bermuatan listrik positif adalah: a. k h = - k e b. E h (k h ) = - E e (k e ). c. v g (h) = v g (e) d. m h = m e e. F h = - F e. Kardiawarman,Ph.D. Modul 6 Fisika Zat Padat 4

9. Konsentrasi elektron dalam pita konduksi semikonduktor intrinsik pada suhu 300 K adalah: n = 3 k BT (m e.m h ) 3/4 exp(-e g /k B T). πh 10. Konsentrasi hole dalam pita valensi semikonduktor intrinsik adalah: p = 3 k BT (m e.m h ) 3/4 exp(-e g /k B T). πh Kardiawarman,Ph.D. Modul 6 Fisika Zat Padat 5

Tes Formatif 1 Petunjuk: Jawablah soal-soal di bawah ini pada lembar jawaban yang disediakan! =============================================================== 1. Apakah yang dimaksud dengan semikonduktor intrinsik? Berilah contohnya!. Apakah yang dimaksud dengan semikonduktor ekstrinsik? 3. Jika sebuah semikonduktor murni dikotori oleh atom-atom dari golongan III-A, maka hasilnya adalah semikonduktor.. 4. Jika sebuah semikonduktor murni dikotori oleh atom-atom dari golongan V-A, maka hasilnya adalah semikonduktor.. 5. Pada pengukuran celah energi dengan teknik penyerapan tak langsung melibatkan tiga partikel. Apakah ketiga partikel tersebut? 6. Persamaan yang menyatakan massa efektif sebuah elektron adalah.. 7. Jika sebuah elektron memiliki energi sebesar E (k) = h k /m berapah massa efektif elektron tersebut? 8. Sebutkanlah lima alasan mengapa hole dianggap sebagai partikel yang bermuatan listrik positif. 9. Sebuah semikonduktor intrinsik memiliki celah energi sebesar 1,1 ev, massa efektif elektron m e = m h = 0,5 m, dimana m = massa diam elektron Berapakah konsentrasi elektron di dalam semikonduktor tersebut? Diketahui k B = 8,61 x 10-5 ev/k, h = 1,055 x 10-34 J.det = (1,055/1,6) x 10-15 ev.det = 6,59 x 10-16 ev.det 10. Sebuah semikonduktor intrinsik memiliki celah energi sebesar 0,7 ev, massa efektif elektron m e = 5 mh = 0,5 m, dimana m = massa diam elektron. Berapakah konsentrasi hole di dalam Kardiawarman,Ph.D. Modul 6 Fisika Zat Padat 6

semikonduktor tersebut pada suhu 500 K? Diketahui k B = 8,61 x 10-5 ev/k, h = 1,055 x 10-34 J.det = (1,055/1,6) x 10-15 ev.det = 6,59 x 10-16 ev.det Kardiawarman,Ph.D. Modul 6 Fisika Zat Padat 7

Tindak Lanjut (Balikan): Cocokanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 1 pada akhir modul ini, dan berilah skor (nilai) sesuai dengan bobot nilai setiap soal yang dijawab dengan benar. Kemudian jumlahkan skor yang Anda peroleh lalu gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan (TP) Anda terhadap materi KB-1 ini. Rumus (TP) = (jumlah skor/jumlah soal) x 100 % Arti TP yang Anda peroleh adalah sebagai berikut : 90 % - 100 % = baik sekali. 80 % - 89 % = baik 70 % - 79 % = cukup < 70 % = rendah. Apabila TP Anda > 80 %, maka Anda boleh melanjutkan pada materi KB, dan Selamat!!, Tetapi jika TP Anda < 80 %, Anda harus mengulang materi KB-1 di atas terutama bagian-bagian yang belum Anda kuasai. Kardiawarman,Ph.D. Modul 6 Fisika Zat Padat 8

KB. Kristal Semikonduktor Ekstrinsik 6..1. Tingkat energi donor. Dalam semikonduktor murni (intrinsik), konsentrasi elektron konduksi adalah sama dengankonsentrasi hole di dalam pita valensi. Baik elektron konsuksi maupun hole adalah berfungsi sebagai pembawa muatan listrik. Dalam teknologi industri elektronika, ternyata semikonduktor instrinsik jarang dipakai. Sebab dalam teknologi elektronika dibutuhkan hanya salah satu dari kedua pembawa muatan listrik tersebut. Dengan cara mengotori semikonduktor intrisik tersebut, kita dapat memperoleh semikomduktor yang hanya memiliki salah satu pembawa muatan listrik yang dominan. Sebagai contoh jika kita mengotori semikonduktor intrinsik itu dengan atom-atom dari golongan V-A, maka hasilnya adalah berupa semikonduktor ekstrinsik tipe-n (tipe negatif). Sebab atom-atom dari golongan V-A tersebut akan menyebabkan setiap atom semikonduktor intrinsik kelebihan satu elektron. Oleh karena itu, hasilnya disebut semikonduktor ekstrinsik tipe-n. Sebaliknya, jika kita mengotori (doping) semikonduktor intrinsik dengan atom-atom dari golongan III-A maka kita akan memperoleh semikonduktor tak murni (ekstrinsik) tipe-p (tipe positif), karena atom-atom dari golongan III-A tersebut akan menyebabkan setiap atom semikonduktor intrinsik seolah-olah kekurangan satu elektron. Kekurangan satu elektron ini diasumsikan sama dengan kelebeihan satu muatan listrik positif elektron. Oleh karena itu, hasilnya disebut semikonduktor ekstrinsik tipe-p. Pada semikonduktor tipe-n, atom-atom dari golongan V-A seolah menyumbang kelebihan satu elektron. Oleh karena itu, atom-atom dari golongan V-A ini sering disebut sebagai atom-atom donor. Kardiawarman,Ph.D. Modul 6 Fisika Zat Padat 9

Elektron-elektron yang berasal dari atom donor dalam semikonduktor tipe-n akan mengorbit atom donor itu sendiri mirip seperti orbit elektron dalam atom hidrogen tetapi dengan interaksi coulomb yang sangat lemah, karena adanya efek penghalang interaksi (screening effect) yang ditimbulkan oleh adanya polarisasi dalam kristal semikonduktor yang berfungsi sebagai medium untuk donor. Elektron-elektron tersebut sangat mudah melepaskan diri dari atom donor dan pindah ke pita konduksi untuk berfungsi sebagai elektron konduksi, dan atom donor akan menjadi ion positif. Dengan sedikit saja tambahan energi dari luar, maka elektron itu akan mampu loncat ke pita konduksi. Dengan demikian, kita dapat dengan mudah untuk memahami bahwa tingkat energi donor adalah sangat dekat ke pita konduksi, seperti ditunjukkan dalam Gambar 7. E Pita Kondusi E d Pita Kondusi k Gambar 7. Posisi tingkat energi atom donor (E d ) pada bagan pita energi. Agar elektron itu berpidah dari atom donor ke pita konduksi, maka kita harus mengionisasi atom donor itu dengan energi dari luar. Karena orbit dari elektron dalam atom donor ini mirip dengan orbit elektron dalam atom hidrogen, maka nilai energi ionisasinya pun dapat menggunakan Kardiawarman,Ph.D. Modul 6 Fisika Zat Padat 30

persamaan energi ionisasi untuk atom hidrogen, tetapi dengan sedikit modifikasi karena adanya efek screening tadi. Energi ionisasi atom hidrogen (E h ) adalah sebesar: E h = - e 4 m/h - dalam CGS (45) E h = - e 4 m/(4πε 0 h) - dalam SI, (46) dimana e = muatan listrik elektron, dan m = massa diam elektron. Dalam semikonduktor tipe-n, energi ionisasi atom donor (E d ) adalah sama dengan energi ionisasi atom hidrogen tetapi dengan mengganti massa diam (m) oleh massa efektif elektron (m e ), dan mengganti e 4 dengan e 4 /ε akibat adanya efek screening. Jadi 4 e m e E d = ε h = (1/ε 4 m e e m ) m h - dalam CGS (47) E d = 1/(4πε 0 ) 4 e m e ε h = (1/ε m e ) m e 4 m ( 4πε ) 0h - dalam SI (48) Suku terakhir di ruas kanan pada persamaan-persamaan (47) dan (48) adalah sama dengan energi ionisasi atom hidrogen yang nilainya adalah 13,6 ev. Jadi dari persamaan (47) dan (48) dapat kita lihat bahwa energi ionisasi atom donor adalah m e /mε kali E h. Karena nilai m e /mε jauh lebih kecil dari satu, maka E d < E h, yaitu E d = m e E h. ε m Contoh: Jika ε = 10, dan m e /m = 0,, berapakah energi ionsisasi donor (E d )? jawab: dari persamaan (47) peroleh: m e E d = E h. ε m E d = (1/500) E h. = 13,6/500 ev E d = 0,07 ev = 7, mev. Kardiawarman,Ph.D. Modul 6 Fisika Zat Padat 31

Latihan. Berapakah energi ionisasi atom donor, jika diketahui nilai-nilai ε = 5,5 dan m e = 0,1 m? Petunjuk: Gunakan persamaan (47) atau (48). 6... Tingkat energi akseptor. Pada semikonduktor ekstrinsik tipe-p, setiap atom dari golongan III-A agar dapat berikatan secara kovalen dari dengan setiap atom dari semikonduktor murni maka ia meminjam/menerima satu elektron. Oleh karena itu, atom-atom dari golongan III-A sering disebut sebagai atom akseptor. Pindahnya elektron dari semikonduktor murni ke atom donor menimbulkan lubang (hole) di dalam kristal semikonduktor. Lubang-lubang ini bebas bergerak di sepanjang kristal. Dengan demikian, dengan cara mengotori semikonduktor murni oleh atom akseptor dalam jumlah yang cukup besar akan menghasilkan semikonduktor tipe-p dengan konsentrasi hole yang cukup tinggi. Dengan adanya tambahan satu elektron pada setiap atom akseptor, maka atom-atom akseptor tersebut sudah terionisasi dan menjadi ion negatif. Oleh karena itu, maka hole-hole yang bermuatan positif akan ditarik oleh atom-atom akseptor. Besarnya energi ikat hole oleh atom akseptor dapat dihitung dengan cara yang sama seperti pada atom donor. Nilai energi ikat ini pun adalah sangat kecil, yaitu memiliki orde sekitar 0,01 ev. Kardiawarman,Ph.D. Modul 6 Fisika Zat Padat 3

Timbulnya hole dalam semikonduktor tipe-p adalah akibat pindahnya elektron dari pita valensi semikonduktor intrinsik ke dalam atom akseptor untuk berikatan secara kovalen dengan atom-atom tetangganya (dalam hal ini Si atau Ge murni). Oleh karena itu, letak tingkat energi akseptor adalah sedikit di atas pita valensi, seperti ditunjukkan dalam Gambar 8. E Pita Kondusi Pita Kondusi E a Gambar 8. Posisi tingkat energi atom Akseptor (E a ) pada bagan pita energi. k Ketika elektron pindah dari pita valensi ke atom akseptor, sehingga atom akseptor terionisasi menjadi ion negatif, maka di dalam pita valensi timbul hole yang bertanggu-jawab dalam hal pengaliran muatan listrik. Jadi dalam hal ini jumlah hole akan lebih banyak dari pada jumlah elektron, sehingga p > n. Karena dekatnya tingkat energi akseptor, maka pada suhu kamar pun akan ada banyak elektron yang akan mampu loncat ke tingkat energi akseptor itu. Hasilnya adalah bahwa pada suhu kamar akan ada banyak hole di dalam pita valensi. 6..3. Konsentrasi elektron pada semikonduktor ekstrinsik. Kardiawarman,Ph.D. Modul 6 Fisika Zat Padat 33

Konsentrasi elektron di dalam semikonduktor elstrinsik tipe-n merupakan gabungan dari konsentrasi elektron yang secara termal terekstasi dalam semikonduktor intrinsik dengan konsentrasi atom-atom donor (N d ). Sebab sumber elektron di dalam semikonduktor ekstrisik adalah elektron konduksi yang terseksitasi secara termal dan elektron-elektron yang berasal dari atom donor. Setiap satu atom donor (atom golongan V-A) menyumbang satu elektron konduksi ke dalam semikonduktor ekstrinsik. Oleh karena itu, konsentrasi elektron ini (yang berasal dari donor saja) sama dengan konsentrasi atom donor itu sendiri. Cara menentukan konsentrasi elektron konduksi yang berasal dari atom donor yang terionisasi adalah sama dengan cara yang digunakan dalam mekanika statistika untuk menentukan konsentrasi elektron atom hidrogen yang terionisasi secara termal. Jika di dalam semikonduktor ekstrinsik ini hanya ada atom-atom donor dan tidak ada atom-atom akseptor, maka secara matematika konsentrasi elektron konduksi secara keseluruhan di dalam semikonduktor ekstrinsik tersebut adalah n = (n 0 N d ) 1/ exp (- E d /k B T), (49) dimana n 0 = (m e k B T/πh ) 3/, N d = konsentrasi atom donor, m e = massa efektif elektron dan E d = energi ionisasi donor. 6..4. Konsentrasi hole pada semikonduktor ekstrinsik. Sama halnya dengan konsentrasi konsentrasi elektron konduksi dalam semikonduktor tipe-n, konsentrasi hole dalam semikonduktor tipe-p juga merupakan gabungan dari hole yang timbul secara termal akibat elektron loncat ke pita konduksi dengan hole yang berasal dari Kardiawarman,Ph.D. Modul 6 Fisika Zat Padat 34

atom-atom akseptor (golongan III-A). Dengan argumen yang sama, secara matematika konsetrasi hole ini dapat ditulis sebagai berikut: p = (p 0 N a ) 1/ exp (- E a /k B T), (50) dimana p 0 = (m h k B T/πh ) 3/, N a = konsentrasi atomakseptor, m h = massa efektif hole, dan E a = energi ionisasi akseptor. Kardiawarman,Ph.D. Modul 6 Fisika Zat Padat 35

Rangkuman 1. Jika kita mengotori semikonduktor intrinsik itu dengan atom-atom dari golongan V-A, maka hasilnya adalah berupa semikonduktor ekstrinsik tipe-n (tipe negatif). Sebab atom-atom dari golongan V-A tersebut akan menyebabkan setiap atom semikonduktor intrinsik kelebihan satu elektron.. Atom-atom dari golongan V-A ini sering disebut sebagai atom-atom donor. 3. Tingkat energi donor adalah sangat dekat ke pita konduksi, dan sedikit di bawahnya. 4. Energi ionisasi atom hidrogen (E h ) adalah sebesar: E h = - e 4 m/h E h = - e 4 m/(4πε 0 h) - dalam CGS - dalam SI. 5. Energi ionisasi atom donor (E d ) adalah: 4 e m e E d = ε h = (1/ε 4 m e e m ) m h - dalam CGS E d = 1/(4πε 0 ) 4 e m e ε h = (1/ε m e ) m e 4 m ( 4πε ) 0h - dalam SI. 6. jika kita mengotori (doping) semikonduktor intrinsik dengan atom-atom dari golongan III-A maka kita akan memperoleh semikonduktor tak murni (ekstrinsik) tipe-p (tipe positif), karena atom-atom dari golongan III-A tersebut akan menyebabkan setiap atom semikonduktor intrinsik seolah-olah kekurangan satu elektron. Kekurangan satu elektron ini diasumsikan sama dengan kelebeihan satu muatan listrik positif elektron. 7. Atom-atom dari golongan V-A ini sering disebut sebagai atom-atom donor. 8. Letak tingkat energi akseptor adalah sedikit di atas pita valensi. Kardiawarman,Ph.D. Modul 6 Fisika Zat Padat 36

9. Konsentrasi elektron konduksi secara keseluruhan di dalam semikonduktor ekstrinsik tersebut adalah: n = (n 0 N d ) 1/ exp (- E d /k B T), dimana n 0 = (m e k B T/πh ) 3/, N d = konsentrasi atom donor, m e = massa efektif elektron dan E d = energi ionisasi donor. 10. Konsetrasi hole ini dapat ditulis sebagai berikut: p = (p 0 N a ) 1/ exp (- E a /k B T), dimana p 0 = (m h k B T/πh ) 3/, N a = konsentrasi atomakseptor, m h = massa efektif hole, dan E a = energi ionisasi akseptor. Kardiawarman,Ph.D. Modul 6 Fisika Zat Padat 37

Tes Formatif Petunjuk: Jawablah soal-soal di bawah ini pada lembar jawaban yang disediakan! =============================================================== 1. Atom-atom dari golongan berapa yang berfungsi sebagai atom donor pada proses pengotoran semikonduktor intrinsik? Berilah contohnya!. Atom-atom dari golongan berapa yang berfungsi sebagai atom akseptor pada proses pengotoran semikonduktor intrinsik? Berilah contohnya! 3. Pada Bagan pita energi, dimanakah letak tingkat energi donor? Lukiskanlah Bagannya! 4. Pada Bagan pita energi, dimanakah letak tingkat energi atom akseptor? Lukiskanlah Bagannya! 5. Sebuah atom donor memiliki massa efeketif elektron m e = 0,3 m, dimana m = massa diam elektron. Jika tetapan dielektrik semikonduktor itu ε = 15,8 berapakah nilai energi ionisasi atom donor tersebut dalam satuan CGS? Kardiawarman,Ph.D. Modul 6 Fisika Zat Padat 38

Tindak Lanjut (Balikan): Cocokanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 1 pada akhir modul ini, dan berilah skor (nilai) sesuai dengan bobot nilai setiap soal yang dijawab dengan benar. Kemudian jumlahkan skor yang Anda peroleh lalu gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan (TP) Anda terhadap materi KB-1 ini. Rumus (TP) = (jumlah skor/jumlah soal) x 100 % Arti TP yang Anda peroleh adalah sebagai berikut : 90 % - 100 % = baik sekali. 80 % - 89 % = baik 70 % - 79 % = cukup < 70 % = rendah. Apabila TP Anda > 80 %, maka Anda boleh melanjutkan pada materi KB, dan Selamat!!, Tetapi jika TP Anda < 80 %, Anda harus mengulang materi KB-1 di atas terutama bagian-bagian yang belum Anda kuasai. Kardiawarman,Ph.D. Modul 6 Fisika Zat Padat 39

Kunci Jawaban Tes Formatif 1. 1. Semikoduktor intrinsik (murni) adalah semikonduktor yang hanya terbuat dari satu jenis unsur kimia dan belum dikotori oleh atom lain. Contoh Si dan Ge. (skor = 0,5). Semikonduktor ekstrinsik adalah semikonduktor murni yang dicampur (dikotori) oleh atom-atom lain yang berasal baik dari golongan III-A ataupun dari golongan V-A. (skor = 0,5). 3. Semikonduktor ekstrinsik tipe-p. (skor = 0,5) 4. Semikonduktor ekstrinsik tipe-n. (skor = 0,5) 5. Elektron, hole, dan fonon. (skor = 0,5) 6. m * = h 1 d E dk. (skor = 1) 7. Karena m * = h 1 d E dk efektifnya adalah:, dan E (k) = h k /m, serta d E/dk = h /m, maka massa m * = h (m/ h ) m * = m. (skor = 1,5) 8. a. k h = - k e b. E h (k h ) = - E e (k e ). c. v g (h) = v g (e) d. m h = m e e. F h = - F e. (skor = 1) 9. Diketahui : E g = 1,1 ev. Kardiawarman,Ph.D. Modul 6 Fisika Zat Padat 40

T = 300 K m e = m h k B = 8,61 x 10-5 ev/k h = 1,055 x 10-34 J.det = (1,055/1,6) x 10-15 ev.det = 6,59 x 10-16 ev.det Ditanyakan : konsentrasi elektron (n) Jawab : substitusikan nilai-nilai tersebut di atas ke dalam persamaan berikut: n = 3 k BT (m e.m h ) 3/4 exp(-e g /k B T). (Skor = ) πh 10. Diketahui : E g = 0,7 ev. T = 500 K m e = 5 m h = 0,5 m k B = 8,61 x 10-5 ev/k h = 1,055 x 10-34 J.det = (1,055/1,6) x 10-15 ev.det = 6,59 x 10-16 ev.det Ditanyakan : konsentrasi hole (p) Jawab: Substitusikan nilai-nilai tersebut di atas ke dalam persamaan berikut: p = 3 k BT (m e.m h ) 3/4 exp(-e g /k B T). (skor = ) πh Kardiawarman,Ph.D. Modul 6 Fisika Zat Padat 41

Kunci Jaaban Tes Formatif 1. Atom dari golongan V-A. Contoh : P, As, Sb, dan Bi. (skor = 1). Atom dari golongan III-A. Contoh : Al, Ga, In, dan Tl. (skor = 1) 3. Letak tingkat energi atom donor adalah sedikit di bawah pita konduksi. (skor =,5) E Pita Kondusi E d Pita Kondusi k 4. Letak tingkat energi atom donor adalah sedikit di bawah pita konduksi. (skor =,5) E Pita Kondusi Pita Kondusi E a k Kardiawarman,Ph.D. Modul 6 Fisika Zat Padat 4

5. Diktahui m e = 0,3 m ε = 15,8 Ditanyakan E d. Jawab: Substitusikan nilai-nilai tersebut di atas ke dalam persamaan berikut: E d = (1/ε ) 4 m e e m m h - dalam CGS = (1/15,8) (0,3) (13,6) ev = 0,0163 ev = 16,3 mev. Kardiawarman,Ph.D. Modul 6 Fisika Zat Padat 43

Daftar Pustaka 1. Charle Kittel, Introduction to Solid State Physics, sixth ed., John Wiley & Sons, Inc., New York, 1986.. R. K. Puri dan V. K. Babbar, Solid State Physics, S. Chand & Company Ltd., Ram Nagar, New Delhi, 1997. 3. M. A. Omar, Elementary Solid State Physics, Addison-Wesley Publ. Company, London, 1975. 4. Ashcroft/Mermin, Solid State Physics, Saunders College, Philadelphia, 1976. Kardiawarman,Ph.D. Modul 6 Fisika Zat Padat 44