SOSIALISASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 Dalam rangka transparansi dan partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan keuangan daerah baik dari sisi penerimaan maupun pengeluaran daerah sebagaimana amanat Pasal 4 dan Pasal 171 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011. Perkembangan kondisi kemampuan sumber keuangan daerah dan kebutuhan penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Banten berupa : 1. Dilakukannya pergeseran alokasi anggaran belanja antar kegiatan di SKPD dan atau antar jenis belanja kegiatan SKPD; 2. Terdapat realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran 2013 hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK - RI) yang digunakan untuk memenuhi belanja yang bersifat wajib dan mengikat serta program dan kegiatan prioritas yang belum tercukupi pada APBD TA. 2014. Berdasarkan Nota Kesepakatan antara Pemerintah Provinsi Banten dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Banten mengenai Kebijakan Umum serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 diberitahukan mengenai struktur Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Banten tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 sebagai berikut : Struktur P-APBD TA. 2014 NO URAIAN APBD TA. 2014 RAPERDA PERUBAHAN APBD TA. 2014 1 2 3 4 5 1 PENDAPATAN DAERAH 6,878,071,982,000 6,878,071,982,000 - +/(-) 1.1 Pendapatan Asli Daerah 4,675,126,000,000 4,662,415,387,946 (12,710,612,054) 1.1.1 Pajak Daerah 4,473,832,000,000 4,473,832,000,000-1.1.2 Retribusi Daerah 66,970,000,000 34,318,000,000 (32,652,000,000) 1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 38,600,000,000 44,785,160,505 6,185,160,505 95,724,000,000 109,480,227,441 13,756,227,441
1.2 Dana Perimbangan 1,151,026,982,000 1,167,744,952,000 16,717,970,000 1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 405,819,000,000 422,536,970,000 16,717,970,000 1.2.2 Dana Alokasi Umum 728,490,012,000 728,490,012,000 0 1.2.3 Dana Alokasi Khusus 16,717,970,000 16,717,970,000 0 1.3 Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah 1,051,919,000,000 1,047,911,642,054 (4,007,357,946) 1.3.1 Pendapatan Hibah 5,400,000,000 421,758,000 (4,978,242,000) 1.3.2 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 1,046,519,000,000 1,046,519,000,000 0 1.3.3 Pendapatan Lainnya 970,884,054 970,884,054 ` 2 BELANJA DAERAH 7,349,402,032,000 7,909,788,845,441 560,386,813,441 2.1 Belanja Tidak Langsung 4,022,622,861,700 4,390,581,939,360 367,959,077,660 2.1.1 Belanja Pegawai 558,508,213,700 589,906,464,269 31,398,250,569 2.1.2 Belanja Hibah 1,367,549,000,000 1,394,031,225,000 26,482,225,000 2.1.3 Belanja Bantuan Sosial 91,000,000,000 91,000,000,000 0 2.1.4 Belanja Bagi Hasil Kepada Kabupaten/Kota 1,766,695,512,000 1,870,732,614,091 104,037,102,091 2.1.5 Belanja Bantuan Keuangan Kepada Kabupaten/Kota Pemerintah Desa dan Partai Politik 233,870,136,000 439,911,636,000 206,041,500,000 2.1.6 Belanja Tidak Terduga 5,000,000,000 5,000,000,000 0 2.2 Belanja Langsung 3,326,779,170,300 3,519,206,906,081 192,427,735,781 SURPLUS/(DEFISIT) (471,330,050,000) (1,031,716,863,441) (560,386,813,441) 3 PEMBIAYAAN 471,330,050,000 1,031,716,863,441 560,386,813,441 3.1 Penerimaan Pembiayaan 759,418,050,000 1,069,804,863,441 310,386,813,441 3.1.1 SiLPA Tahun Anggaran Sebelumnya 759,418,050,000 1,069,804,863,441 310,386,813,441 3.2 Pengeluaran Pembiayaan 288,088,000,000 38,088,000,000 (250,000,000,000) 3.2.1 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah: 288,088,000,000 38,088,000,000 (250,000,000,000) 3.2.1.1 LPK/BPR 10,588,000,000 10,588,000,000 0 3.2.1.2 PT. PPKD / Jamkrida 27,500,000,000 27,500,000,000 0 3.2.1.3 PT. Bank Banten/PT. BGD 250,000,000,000 - (250,000,000,000) 3.3 Pembiayaan Netto 471,330,050,000 1,031,716,863,441 560,386,813,441 SiLPA Tahun Anggaran 4 - - - Berkenaan 2
PERUBAHAN KEBIJAKAN PENDAPATAN DAERAH Dengan melihat kondisi kinerja ekonomi daerah, serta memperhatikan realisasi APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2013 dan prognosis keuangan pada semester II tahun 2014, maka kebijakan pendapatan P-APBD TA. 2014 sebagai berikut : 1. Pendapatan Asli Daerah yang dianggarkan dalam P-APBD TA. 2014 mempertimbangkan : a. Perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan; b. Realiasi Pendapatan Asli Daerah sampai dengan semester I tahun 2014. 2. Penyesuaian dana perimbangan yang bersumber dari Pemerintah Pusat dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Pendapatan Daerah yang semula dianggarkan sebesar Rp. 6.878.071.982.000.- tidak mengalami perubahan dengan perincian sebagai berikut : A. Pendapatan Asli Daerah (PAD) 1) Pajak Daerah semula dianggarkan sebesar Rp. 4.473.832.000.000.- tidak mengalami perubahan; 2) Retribusi Daerah semula dianggarkan sebesar Rp. 66.970.000.000.- berkurang sebesar Rp. 32.652.000.000.- menjadi sebesar Rp. 34.318.000.000.-; 3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan semula dianggarkan sebesar Rp. 38.600.000.000.- bertambah sebesar Rp. 6.185.160.505.- menjadi sebesar Rp. 44.785.160.505.-; 4) Lain lain Pendapatan Asli Daerah yang sah dianggarkan sebesar Rp. 95.724.000.000.- bertambah sebesar Rp. 13.756.227.441.- menjadi sebesar Rp. 109.480.227.441.-. Dengan demikian diperkirakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang semula dianggarkan sebesar Rp. 4.675.126.000.000.- berkurang sebesar Rp. 12.710.612.054.- menjadi sebesar Rp. 4.662.415.387.946.- B. Dana Perimbangan meliputi : 1) Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak. semula dianggarkan sebesar Rp. 405.819.000.000.- bertambah sebesar Rp. 16.717.970.000.- menjadi Rp. 422.536.970.000.-; 2) Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp. 728.490.012.000.- tidak mengalami perubahan; 3) Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp. 16.717.970.000.- tidak mengalami perubahan. 3
Dengan demikian diperkirakan Dana Perimbangan yang sebelumnya dianggarkan sebesar Rp. 1.151.026.982.000.- bertambah sebesar Rp. 16.717.970.000.- menjadi sebesar Rp. 1.167.744.952.000.-. C. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah meliputi : 1) Pendapatan Hibah semula dianggarkan sebesar Rp. 5.400.000.000.- berkurang sebesar Rp. 4.978.242.000.- menjadi sebesar Rp. 421.758.000.-; 2) Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus (Dana BOS) sebesar Rp. 1.046.519.000.000.- tidak mengalami perubahan; 3) Pendapatan Lainnya dianggarkan sebesar Rp. 970.884.054,-. Dengan demikian diperkirakan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah yang sebelumnya dianggarkan sebesar Rp. 1.051.919.000.000.- berkurang sebesar Rp. 4.007.357.946.- menjadi sebesar Rp. 1.047.911.642.054.-. PERUBAHAN KEBIJAKAN BELANJA DAERAH Kebijakan umum belanja daerah merupakan langkah-langkah yang ditempuh untuk efisiensi dan efektifitas belanja tidak langsung, serta belanja langsung oleh seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) berdasarkan program yang telah ditetapkan. Berdasarkan hal tersebut kebijakan belanja diarahkan sebagai berikut : 1. Belanja Tidak Langsung a. Belanja pegawai diarahkan untuk memenuhi kekurangan gaji dan tunjangan PNS; b. Penambahan Belanja Hibah diarahkan untuk menunjang penyelenggaraan tugas pemerintah daerah; c. Belanja Bagi Hasil Kepada Kabupaten/Kota memperhitungkan rencana pendapatan pajak daerah yang dianggarkan untuk pembayaran bagi hasil pajak karena adanya pelampauan perolehan pajak daerah tahun 2013 dan kenaikan bagi hasil pajak tahun 2014; d. Belanja Bantuan Keuangan didasarkan pada pertimbangan untuk mengatasi kesenjangan fiskal dan membatu pelaksanaan urusan pemerintahan daerah yang tidak tersedia alokasi dananya sesuai kemampuan keuangan daerah; e. Belanja Tidak Terduga diarahkan untuk mendanai kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang yang tidak diperkirakan sebelumnya, seperti bencana alam, bencana sosial termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahuntahun sebelumnya. 4
2. Belanja Langsung a. Belanja Langsung diprioritaskan pada : 1) Kegiatan yang mendesak dan kegiatan tahun jamak; 2) Kegiatan yang menjadi hasil kesepakatan Pusat-Daerah dan yang berdampak luas; dan 3) Berkaitan langsung pada kegiatan peningkatan layanan dasar. b. Melakukan pemisahan yang jelas pada masing-masing kegiatan berdasarkan urusan, kewenangan dan tupoksi masing-masing SKPD; c. Penajaman alokasi belanja program/kegiatan agar lebih terarah dan tepat sasaran; d. Melanjutkan prioritas yang masih membutuhkan tambahan anggaran belanja; e. Dilakukan pergeseran alokasi anggaran belanja antar kegiatan di SKPD dan/atau antar jenis belanja kegiatan SKPD; f. Pengurangan Belanja Langsung untuk urusan kesehatan pada Dinas Kesehatan dan RSUD Banten. Belanja Daerah dalam Perubahan APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 semula dianggarkan sebesar Rp. 7.349.402.032.000.- bertambah sebesar Rp. 560.386.813.441.- menjadi sebesar Rp. 7.909.788.845.441.- terdiri dari : 1) Belanja Tidak Langsung dari semula dianggarkan sebesar Rp. 4.022.622.861.700.- bertambah sebesar Rp. 367.959.077.660.- menjadi sebesar Rp. 4.390.581.939.360.- yang diprioritaskan untuk membiayai : a) Belanja Pegawai semula dianggarkan sebesar Rp. 558.508.213.700.- bertambah sebesar Rp. 31.398.250.569.- menjadi sebesar Rp. 589.906.464.269.-; b) Belanja Hibah dari semula sebesar Rp. 1.367.549.000.000.- bertambah sebesar Rp. 26.482.225.000.- menjadi sebesar Rp. 1.394.031.225.000.-; c) Belanja Bantuan Sosial semula dianggarkan sebesar Rp. 91.000.000.000.- tidak mengalami perubahan; d) Belanja Bagi Hasil Pajak Daerah kepada Kabupaten/Kota semula dianggarkan sebesar Rp. 1.766.695.512.000.- bertambah sebesar Rp. 104.037.102.091.- menjadi sebesar Rp. 1.870.732.614.091.-; e) Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota. Pemerintah Desa dan Partai Politik semula dianggarkan sebesar Rp. 233.870.136.000.- bertambah sebesar Rp. 206.041.500.000.- menjadi sebesar Rp. 439.911.636.000.-; f) Belanja Tidak Terduga semula dianggarkan sebesar Rp. 5.000.000.000.- tidak mengalami perubahan. 5
2) Belanja Langsung semula dianggarkan sebesar Rp. 3.326.779.170.300.- bertambah sebesar Rp. 192.427.735.781.- menjadi sebesar Rp. 3.519.206.906.081.-; Dengan penerimaan dan pengeluaran/belanja daerah tersebut di atas terjadi defisit sebesar Rp. 1.031.716.863.441.- yang akan ditutup Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2014. PERUBAHAN KEBIJAKAN PEMBIAYAAN DAERAH Pembiayaan Daerah dalam Perubahan APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 semula dianggarkan sebesar Rp. 471.330.050.000.- bertambah sebesar Rp. 560.386.813.441.- menjadi sebesar Rp. 1.031.716.863.441.-. SEKRETARIS DAERAH PROVINSI BANTEN Ir. H. MUHADI. MSP Sumber: Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD Provinsi Banten, tahun 2014 6