STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA COMBINED FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009

dokumen-dokumen yang mirip
Report No. Page : : 002/08 63 of /08 63 dari 67. Laporan No. Halaman : :

Catatan/ Notes Rp dan Rp masingmasing pada 31 Desember 2006 dan 2005) c, 2f,

31 Maret 2018/ March 31, 2018

PT SIWANI MAKMUR Tbk

REPUBLIK INDONESIA DAN ENTITAS ANAK REPUBLIK INDONESIA AND SUBSIDIARIES. Per 31 Desember 2014 and 2013 As of December 31, 2014 and 2013

30 Juni 2010 dan 2009 June 30, 2010 and 2009

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and December 31, 2014

31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 March 31, 2011 and December 31, Maret 2011/ 31 Desember 2010/ March 31, 2011 December 31, 2010

31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) March 31, 2012 (Unaudited) and December 31, 2011 (Audited)

PT MULTI INDOCITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARY

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 March 31, 2015 and December 31, 2014

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 March 31, 2016 and December 31, 2015

PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES

PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013

PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES

31 MARET 2005 DAN 2004 MARCH 31, 2005 AND Catatan/ 2005 Notes 2004

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 March 31, 2017 and December 31, 2016

31 Maret 2009 dan 2008 March 31, 2009 and 2008

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011

PT SIWANI MAKMUR Tbk

31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and Catatan/ 2016 Notes 2015

31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and Catatan/ 2016 Notes 2015

REPUBLIK INDONESIA DAN ENTITAS ANAK REPUBLIK INDONESIA AND SUBSIDIARIES. Per 31 Desember 2013 dan 2012 As of December 31, 2013 and 2012

31 Desember 2016 December 31, 2016 ( Tidak diaudit/ Catatan/ (Diaudit/ Unaudited) Notes Audited) m,2r,4,29.

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 September 30, 2015 and December 31, 2014

31 Maret 2007 dan 2006 March 31, 2007 and 2006

30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 June 30, 2011 and December 31, Juni 2011/ 31 Desember 2010/ June 30, 2011 December 31, 2010

tempo dalam satu tahun 2f,13, current maturity Jumlah Aset Lancar Total Current Assets

PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 March 31, 2014 and December 31, 2013

PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES

31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 March 31, 2014 and December 31, Maret / 31 Desember / March 31, December 31, Catatan / Notes

(Tidak Diaudit)/ Catatan/ December 31, (unaudited) Notes 2015

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and subsidiaries

31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008

31 Maret 2009 dan 2008 March 31,2009 and Catatan/ 31/03/2009 Notes 31/03/2008

31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 September 30, 2017 and December 31, 2016

Catatan/ 2010 Notes Kas dan bank j, Cash on hand and in banks Deposito berjangka ,

30 September 2011 dan 31 Desember 2010 September 30, 2011 and December 31, 2010

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 June 30, 2017 and December 31, 2016

PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk. PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 June 30, 2014 and December 31, 2013

PT ADES WATERS INDONESIA Tbk

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 September 30, 2016 and December 31, 2015

Per 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 As of March 31, 2016 and December 31, 2015

Catatan/ 2010 Notes 2009

PERUM PERCETAKAN UANG INDONESIA DAN ENTITAS ANAK REPUBLIK INDONESIA AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk. PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk. Financial Statements Nine Months Ended September 30, 2005 And 2004

Catatan/ 30 Juni 2012/ 31 Desember 2011/ Notes June 30, 2012 December 31, 2011

1 Januari 2014/ 31 Desember January 2014/ December 31, 2013

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 June 30, 2016 and December 31, 2015

PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk. PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015

30 Juni 2007 dan 2006 June 30, 2007 and 2006

31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 March 31, 2017 and December 31, 2016

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 September 30, 2014 and December 31, 2013

30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 June 30, 2017 and December 31, (Tidak diaudit/ Catatan/ December 31, 2016 Unaudited) Notes ( Diaudit/Audited)

PT TUGU REASURANSI INDONESIA

PT TUGU REASURANSI INDONESIA

31 Desember 2006 dan 2005 December 31, 2006 and 2005

PT CENTURY TEXTILE INDUSTRY Tbk

PT TUGU REASURANSI INDONESIA

PT Avrist Assurance dan entitas anak/and subsidiaries

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 March 31, 2012 and December 31, 2011

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 September 30, 2013 and December 31, 2012

PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES

PT Asuransi Eka Lloyd Jaya

PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 Desember / December 31, 2017 (Disajikan Kembali/ As Restated) 31 Maret/ March 31, 2018

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/ and Subsidiaries

PT. INDO-RAMA SYNTHETICS Tbk DAN ENTITAS ANAK/ AND ITS SUBSIDIARIES

30 September 2017 dan 31 Desember 2016 September 30, 2017 and December 31, 2016

PT TUGU REASURANSI INDONESIA

PT Hanson International Tbk dan Entitas Anaknya/and its Subsidiaries

PT. ABCD HOLDING DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT TUGU REASURANSI INDONESIA

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 September 30, 2012 and December 31, 2011

Jumlah Aset Lancar Total Current Assets

Catatan/ 30 September 2012/ 31 Desember 2011/ Notes September 30, 2012 December 31, 2011

DAFTAR ISI / TABLE OF CONTENTS

UNDERSTANDING FINANCIAL STATEMENTS, TAXES, AND FREE CASH FLOWS. I.K. Gunarta ITS Surabaya Mobile:

Ekshibit A. 31 Maret Desember March December 2012

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 DECEMBER 31, 2010 AND Catatan 31/12/ /12/2009

PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES

PT TIMAH (Persero) Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES. Lampiran 2/1 Schedule

Catatan/ Notes AKTIVA LANCAR

PT CENTURY TEXTILE INDUSTRY Tbk

PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES

Catatan/ 2012 Notes KAS a, CASH. CURRENT ACCOUNTS GIRO PADA BANK INDONESIA f, WITH BANK INDONESIA

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and subsidiaries

31 Desember/December, 31 Catatan/ Notes

Lampiran 1 PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN


PT DUTA PERTIWI Tbk DAN ENTITAS ANAK GEDUNG ITC LT 7,8 JL MANGGA DUA RAYA JAKARTA TELP : (021) (HUNTING) FAX : (021)

30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and December 31, 2014

Transkripsi:

LAPORAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 COMBINED YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 ISI HAL/ PAGE CONTENTS LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN --------------------------------------- 1-2 NERACA GABUNGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 --------------- 3-4 LAPORAN LABA RUGI GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 ---------------- 5 LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 ---------------- 6 LAPORAN ARUS KAS GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 ---------------- 7-8 KEUANGAN GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 ---------------- 9-81 INDEPENDENT AUDITOR S ----------------------------------------------------- REPORT COMBINED BALANCE SHEETS --------------- 31 DECEMBER 2010 AND 2009 COMBINED STATEMENTS OF INCOME YEARS ENDED ---------------- 31 DECEMBER 2010 AND 2009 COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED ---------------- 31 DECEMBER 2010 AND 2009 COMBINED STATEMENTS OF CASH FLOWS YEARS ENDED ---------------- 31 DECEMBER 2010 AND 2009 FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED ------------- 31 DECEMBER 2010 AND 2009

NERACA GABUNGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 COMBINED BALANCE SHEETS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 Catatan/ Notes 2010 2009 ASET ASSETS Kas 2a,2f,20 135.392) 86.903) Cash on hand Giro pada Bank Indonesia 2a,2f,2g,5,20, 29 1.296.032) 921.616) Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain 2a,2c,2f,2g,2n, 20,29,31,34 123.115) 132.147) Demand deposits with other banks Tagihan dari cabang-cabang lain 2c,2f,20,27, 29,31 97.685) 50.255) Due from other branches Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain 2a,2c,2f,2h,2n,6, 20,27,29,31,34 7.442.686) 7.485.423) Placements with Bank Indonesia and other banks Efek-efek yang diperdagangkan 2a,2f,2i,2n,7,20,29, 32,34 1.305.531) 1.494.001) Trading securities Tagihan derivatif 2c,2f,2j,2n,8,20,27, 29,31,34 1.798.407) 2.208.333) Derivative receivables Kredit yang diberikan 2c,2f,2k,2n 9,20,29,31,34 21.833.493) 19.575.613) Loans Tagihan akseptasi 2c,2f,2l,2n,10,20, 29,31,34 993.959) 727.592) Acceptance receivables Efek-efek untuk tujuan investasi 2a,2f,2m,2n,11,20, 29,32 1.128.788) 1.577.416) Investment securities Tagihan atas pinjaman yang dijamin 2c,2f,2n,2p,12,20, 29,31 1.837.550) 3.437.500) Receivables under secured borrowings Pembayaran dimuka lainnya 102.711) 34.191) Other prepayments Aset tetap, bersih 2q 95.038) 93.073) Fixed assets, net Aset pajak tangguhan, bersih 2s,16,34 212.076) 214.533) Deferred tax assets, net Aset lain-lain, bersih 2c,2f,2n,2o,13, 20,31,32 1.305.249) 786.466) Other assets, net JUMLAH ASET 39.707.712) 38.825.062) TOTAL ASSETS Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Gabungan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan gabungan. See Notes to the Combined Financial Statements, which form an integral part of these combined financial statements. 3

NERACA GABUNGAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 COMBINED BALANCE SHEETS (Continued) 31 DECEMBER 2010 AND 2009 Catatan/ Notes 2010 2009 KEWAJIBAN DAN REKENING KANTOR PUSAT LIABILITIES AND HEAD OFFICE ACCOUNTS KEWAJIBAN LIABILITIES Simpanan oleh nasabah bukan bank 2f,2r,14,20 18.782.285) 19.122.703) Deposits by non-bank customers Simpanan oleh bank-bank lain 2c,2f,2r,14,20,31 2.564.737) 1.092.240) Deposits by other banks Kewajiban derivatif 2c,2f,2j,8,20, 27,31 1.749.131) 1.714.069) Derivative payables 2c,2f,2l,10,20, 27,31 995.219) 736.421) Acceptance payables Kewajiban akseptasi Kewajiban untuk mengembalikan surat-surat berharga yang diterima atas pinjaman yang dijamin 2f,2p,12,20 661.854) 1.314.182) Obligation to return securities received under secured borrowings Beban masih harus dibayar 2c,2f,15,20, 27,31 634.935) 618.429) Accrued expenses Hutang pajak 16 202.204) 152.455) Taxes payable Pinjaman yang diterima 2c,2f,12,20,31 337.550) 687.500) Borrowings Taksiran kerugian dari transaksi rekening administratif 2n,17 138.000) 136.877) Estimated losses from off - balance sheet transactions Kewajiban kepada Kantor Pusat dan cabang-cabang lain 2c,2f,18,20,27,31 11.705.746) 12.444.674) Due to Head Office and other branches Kewajiban lain-lain 2c,2t,31 543.155) 406.844) Other liabilities JUMLAH KEWAJIBAN 38.314.816) 38.426.394) TOTAL LIABILITIES REKENING KANTOR PUSAT HEAD OFFICE ACCOUNTS Penyertaan Kantor Pusat 21,27 901.217 867) Head Office investment Laba (rugi) belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual, bersih 2m,11 7.009) (12.033) Unrealized gain (loss) from changes in fair value of available-for-sale investments securities, net Laba yang belum dipindahkan ke Kantor Pusat 34 484.670) 409.834) Unremitted profit JUMLAH REKENING KANTOR PUSAT 1.392.896) 398.668) TOTAL HEAD OFFICE ACCOUNTS JUMLAH KEWAJIBAN DAN TOTAL LIABILITIES AND REKENING KANTOR PUSAT 39.707.712) 38.825.062) HEAD OFFICE ACCOUNTS Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Gabungan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan gabungan. See Notes to the Combined Financial Statements, which form an integral part of these combined financial statements. 4

LAPORAN LABA RUGI GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 dan 2009 COMBINED STATEMENTS OF INCOME Catatan/ Notes 2010 2009 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL OPERATING REVENUE AND EXPENSES Pendapatan bunga 2c,2d,22,31,32 2.240.612) 2.617.901) Interest income Beban bunga 2c,2d,23,31,32 (896.996) (1.058.793) Interest expenses Pendapatan bunga bersih 1.343.616) 1.559.108) Net interest income PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA: OTHER OPERATING REVENUE: Laba selisih kurs, bersih 2b 679.875) 365.171) Foreign exchange gain, net Provisi dan komisi 2c,2e,24,31,32 647.186) 639.301) Fees and commissions Laba (rugi) atas penjualan efek-efek yang diperdagangkan, bersih 2i,32 277.683) (54.176) Gain (loss) on sale of trading securities,net Laba atas penjualan efek-efek untuk tujuan investasi, bersih 2m,32 30.265) 35.556 Gain on sale of investment securities, net Rugi atas instrumen derivatif, bersih 2j,32 (203.186) (6.570) Loss on derivative instruments, net (Rugi) laba atas perubahan nilai wajar (Loss) gain from changes in fair atas instrumen keuangan, bersih 2f,2i,2j,2p,32 (81.912) 357.505 value of financial instruments, net 1.349.911) 1.336.787) BEBAN OPERASIONAL: OPERATING EXPENSES: Beban karyawan 2c,2t,31 (578.939) (450.477) Personnel expenses Kerugian penurunan nilai bersih 2n,26,32 (456.111) (557.544) Net impairment losses Beban umum dan administrasi 2c,25,31 (1.027.065) (969.231) General and administrative expenses (2.062.115) (1.977.252) Beban operasional lainnya, bersih (712.204) (640.465) Other operating expenses, net LABA OPERASIONAL BERSIH 631.412) 918.643) NET OPERATING INCOME (BEBAN) PENDAPATAN NON- OPERASIONAL, BERSIH (5.769) 21.203) NET NON-OPERATIONAL (EXPENSE) INCOME, NET LABA SEBELUM PAJAK 625.643) 939.846) INCOME BEFORE TAX BEBAN PAJAK 2s,16 (219.958) (349.417) INCOME TAX EXPENSE LABA BERSIH 405.685) 590.429) NET INCOME Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Gabungan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan gabungan. See Notes to the Combined Financial Statements, which form an integral part of these combined financial statements. 5

LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 dan 2009 COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS Penyertaan Kantor Pusat/ Head Office Laba (rugi) belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efekefek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual, bersih/ Unrealized gain (loss) from changes in fair value of availablefor-sale investment Laba yang belum dipindahkan ke Kantor Pusat/ Unremitted Jumlah rekening Kantor Pusat/ Total Head Office investment securities, net profit accounts Saldo, 31 Desember 2008 867 (5.546) 329.505) 324.826 Balance as of 31 December 2008 Laba bersih tahun berjalan - - 590.429) 590.429 Net income for the year Pemindahan laba ke Kantor Pusat - - (510.100) (510.100) Profit remitted to Head Office Perubahan laba (rugi) belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual, bersih (Catatan 2m dan11) - (6.487) - (6.487) Movement of unrealized gain (loss) from changes in fair value of available-for-sale investment securities, net (Notes 2m and 11) Saldo, 31 Desember 2009 867 (12.033) 409.834) 398.668 Balance as of 31December 2009 Dampak penerapan pertama PSAK (Catatan 2f,34) - - 193.407) 193.407) Saldo, 1 Januari 2010, setelah penerapan pertama PSAK 867 (12.033) 603.241) 592.075) Effect of first adoption of SFAS (Notes 2f,34) Balance, 1 January 2010 after effect of first adoption of SFAS Laba bersih tahun berjalan - - 405.685) 405.685) Net income for the year Tambahan penyertaan Kantor Pusat (Catatan 21) 900.350 - - 900.350 Additional Head Office investment (Note 21) Pemindahan laba ke Kantor Pusat - - (524.256) (524.256) Profit remitted to Head Office Perubahan laba (rugi) belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual, bersih (Catatan 2m dan11) - 19.042) - 19.042 Movement of unrealized gain (loss) from changes in fair value of available-for-sale investment securities, net (Notes 2m and 11) Saldo, 31 Desember 2010 901.217 7.009) 484.670 1.392.896 Balance as of 31December 2010 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Gabungan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan gabungan. See Notes to the Combined Financial Statements, which form an integral part of these combined financial statements. 6

LAPORAN ARUS KAS GABUNGAN COMBINED STATEMENTS OF CASH FLOWS 2010 2009* ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI: CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES: Laba sebelum pajak 625.643) 939.846) Income before tax Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba sebelum pajak ke kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi: Adjustments to reconcile income before tax to net cash used in operating activities: Penyusutan aset tetap 45.780) 48.368) Depreciation of fixed assets Laba atas penjualan aset tetap (367) -) Gain on sale of fixed assets Rugi (laba) belum direalisasi atas perubahan Unrealized loss (gain) from changes in nilai wajar instrumen keuangan, bersih 81.912) (357.505) Penambahan cadangan kerugian penurunan nilai 456.111) 557.543) Rugi selisih kurs, bersih (13.132) 704.750) Foreign exchange loss, net Pendapatan bunga (2.240.612) (2.617.901) Interest income Beban bunga 896.996) 1.058.793) Interest expenses fair value of financial instruments,net Addition of allowance for impairment losses Perubahan pada aset dan kewajiban: Changes in assets and liabilities: Tagihan dari cabang-cabang lain (50.547) (45.699) Due from other branches Penempatan pada bank-bank lain (3.086.805) -) Placements with other banks Efek-efek yang diperdagangkan (96.025) (480.397) Trading securities Tagihan derivatif 466.110) 6.543.362) Derivative receivables Kredit yang diberikan (3.034.694) (2.682.275) Loans Receivables under secured borrowings Tagihan atas pinjaman yang dijamin 1.599.950) 1.534.063) Pembayaran dimuka lainnya (68.520) 647) Other prepayments Aset lain-lain (554.816) (53.026) Other assets Simpanan oleh nasabah bukan bank 23.043) (35.843) Deposits by non-bank customers Simpanan oleh bank-bank lain 1.492.364) (1.305.600) Deposits by other banks Securities sold under Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali -) (285.956) repurchase agreements Kewajiban derivatif 54.685) (6.511.050) Derivative payables Kewajiban untuk mengembalikan suratsurat berharga yang diterima atas pinjaman yang dijamin (749.926) 847.960) Obligation to return securities received under secured borrowings Beban masih harus dibayar 22.803) (50.576) Accrued expenses Hutang pajak 12.512) (3.225) Taxes payable Pinjaman yang diterima (349.950) (250.000) Borrowings Kewajiban kepada cabang-cabang lain (278.853) 261.191) Due to other branches Kewajiban lain-lain 164.818) (67.134) Other liabilities Pembayaran bunga (903.293) (1.094.351) Payments of interest Penerimaan bunga 2.219.648) 2.158.461) Receipts of interest Pembayaran pajak penghasilan badan (284.533) (449.677) Payments of corporate income tax Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi (3.549.698) (1.635.231) Net cash used in operating activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI: CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES: Perolehan aset tetap (47.746) (8.869) Acquisition of fixed assets Penerimaan dari penjualan aset tetap 367) -) Proceeds from sale of fixed assets Perubahan bersih surat-surat berharga tersedia untuk dijual (115.739) 2.309.600) Net changes in available-for-sale marketable securities Kas bersih yang (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas investasi (163.118) 2.300.731) Net cash (used in) provided by investing activities * Seperti disajikan kembali (Catatan 2a dan 33) As restated (Notes 2a and 33) * Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Gabungan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan gabungan. See Notes to the Combined Financial Statements, which form an integral part of these combined financial statements. 7

LAPORAN ARUS KAS GABUNGAN (Lanjutan) COMBINED STATEMENTS OF CASH FLOWS (Continued) 2010 2009* ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN: CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES: Tambahan penyertaan Kantor Pusat 900.350) -) Additional Head Office investment Pemindahan laba ke Kantor Pusat (524.256) (510.100) Profit remitted to Head Office Perubahan bersih kewajiban kepada Kantor Pusat -) 3.864.613) Net changes in due to Head Office Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas Net cash provided by financing pendanaan 376.094) 3.354.513) activities Efek perubahan kurs terhadap kas dan setara kas (184.801) (888.564) Effect of exchange rate changes on cash and cash equivalents (Penurunan) kenaikan bersih kas dan setara kas (3.521.523) 3.131.449) Net (decrease) increase in cash and cash equivalents Kas dan setara kas, awal tahun 9.545.831 6.414.382) Cash and cash equivalents, beginning of year Kas dan setara kas, akhir tahun 6.024.308 9.545.831) Cash and cash equivalents, end of year Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of: Kas 135.392 86.903) Cash on hand Giro pada Bank Indonesia 1.296.032 921.616) Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain 123.115 133.482) Demand deposits with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain - jatuh tempo dalam 3 bulan sejak tanggal perolehan 4.469.769 7.559.509) Placements with Bank Indonesia and other banks - mature within 3 months from the date of acquisition Sertifikat Bank Indonesia - jatuh tempo dalam 3 bulan sejak tanggal perolehan - 844.321) Certificates of Bank Indonesia - mature within 3 months from the date of acquisition 6.024.308 9.545.831) * Seperti disajikan kembali (Catatan 2a dan 33) As restated (Notes 2a and 33) * Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Gabungan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan gabungan. See Notes to the Combined Financial Statements, which form an integral part of these combined financial statements. 8

1. UMUM 1. GENERAL a. Standard Chartered Bank Indonesia ("Bank") merupakan kantor cabang Standard Chartered Bank, UK yang berkantor pusat di London, dengan lokasi di Menara Standard Chartered, Jl. Prof. DR. Satrio No. 164, Jakarta 12930. Bank diatur oleh Undang- Undang Perbankan Indonesia No. 14 tahun 1967. Pada tanggal 1 Oktober 1968, Bank memperoleh izin melakukan usaha bank umum dari Menteri Keuangan melalui Surat Keputusan No. D.15.6.5.19. Operasi Bank dilakukan di kantor cabang utama di Jakarta dan kantor-kantor cabang pembantu di Surabaya, Bandung, Medan, Semarang dan Denpasar. Pada tanggal 11 Nopember 2010 dan 18 Nopember 2010, Bank telah memperoleh persetujuan tertulis dari Bank Indonesia untuk pengoperasian kantor-kantor cabang pembantu di Palembang dan Makasar. Induk perusahaan Bank adalah Standard Chartered PLC, yang memiliki banyak anak perusahaan dan cabang di seluruh dunia. b. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Chief Executive Officer Bank adalah Thomas John Aaker. c. Jumlah karyawan tetap Bank pada akhir tahun 2010 dan 2009 masing-masing 1.688 dan 1.326 orang. d. Laporan keuangan gabungan disetujui untuk diterbitkan oleh manajemen pada tanggal 27 April 2011. a. Standard Chartered Bank Indonesia ( the Bank ), an unincorporated component of Standard Chartered Bank, UK with head office in London, is located at Menara Standard Chartered, Jl. Prof. DR. Satrio No. 164, Jakarta 12930. The Bank is governed by the Indonesian Banking Law No. 14 of 1967. On 1 October 1968, the Bank received its business license as a commercial bank through the Decree of Minister of Finance No. D.15.6.5.19. The Bank's operations are conducted through the Jakarta main office and its sub-branches in Surabaya, Bandung, Medan, Semarang and Denpasar. On 11 November 2010 and 18 November 2010, the Bank has obtained written approval from Bank Indonesia for the operation of subbranches in Palembang and Makasar. The Bank is ultimately part of Standard Chartered PLC, which has subsidiaries and branches throughout the world. b. As of 31 December 2010 and 2009, the Bank s Chief Executive Officer was Thomas John Aaker. c. The Bank employed 1,688 and 1,326 permanent employees at year end 2010 and 2009, respectively. d. The combined financial statements were authorized for issue by the management on 27 April 2011. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES Dalam pembukuan dan pelaporan keuangannya, Bank menganut kebijakan akuntansi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakankebijakan akuntansi yang penting, yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan gabungan tahun berakhir 31 Desember 2010 dan 2009, adalah sebagai berikut: The accounting and reporting policies adopted by the Bank conform to accounting principles generally accepted in Indonesia. The significant accounting policies, applied in the preparation of the combined financial statements for the years ended 31 December 2010 and 2009, were as follows: a. Dasar penyusunan laporan keuangan gabungan a. Basis for preparation of combined financial statements Laporan keuangan gabungan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, termasuk Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia 2008 yang diterbitkan atas kerjasama Ikatan Akuntan Indonesia dengan Bank Indonesia. The combined financial statements for the year ended 31 December 2010 was prepared in accordance with the accounting principles generally accepted in Indonesia, including the accounting and reporting guidelines for Indonesian Banking Industry (Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia 2008) issued through a joint task of the Indonesian Institute of Accountants and Bank Indonesia. 9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) a. Dasar penyusunan laporan keuangan gabungan (Lanjutan) Laporan keuangan gabungan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, khususnya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ( PSAK ) No. 31 (Revisi 2000) tentang Akuntansi Perbankan dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia 2001 yang diterbitkan atas kerjasama Ikatan Akuntan Indonesia dengan Bank Indonesia. Laporan keuangan Bank merupakan gabungan dari akun-akun kantor cabang utama dan seluruh kantor cabang pembantu. Saldo antar cabang di Indonesia telah dieliminasi. Laporan keuangan gabungan Bank, yang disajikan dalam jumlah jutaan Rupiah, disusun dengan basis akrual dengan konsep nilai historis, kecuali yang dinyatakan secara khusus. Laporan arus kas gabungan menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas disusun dengan metode tidak langsung. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya. Sebelum tanggal 1Januari 2010, kas dan setara kas hanya terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank-bank lain sesuai dengan ketentuan PSAK 31 (2000) yang telah tidak berlaku/dicabut sejak tanggal 1 Januari 2010. Untuk tujuan komparatif, laporan arus kas untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 telah disajikan kembali (Catatan33). b. Penjabaran transaksi dan saldo dalam mata uang asing Bank menyelenggarakan pembukuannya dalam Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Saldo akhir tahun aset moneter dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dalam Rupiah dengan kurs tengah Reuters pada tanggal neraca pukul 16:00 WIB. 10 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) a. Basis for preparation of combined financial statements (Continued) The combined financial statements for the year ended 31 December 2009 was prepared in accordance with the accounting principles generally accepted in Indonesia, particularly the Statement of Financial Accounting Standards ( SFAS ) No. 31 (2000 Revision) regarding Accounting for Banking Industry and the accounting and reporting guidelines for Indonesian Banking Industry (Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia 2001) issued through a joint task of the Indonesian Institute of Accountants and Bank Indonesia. The Bank's financial statements are combined from the accounts of main office and all the subbranches. Inter-branch balances in Indonesia have been eliminated. The Bank s combined financial statements, presented in millions of Rupiah, are prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except otherwise stated. The combined statements of cash flows present the changes in cash and cash equivalents from operating, investing, and financing activities. The statements of cash flows are prepared using the indirect method. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents consist of cash, demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks and Certificates of Bank Indonesia that mature within three months from the date of acquisition, as long as they are not being pledged as collateral for borrowings nor restricted. Prior to 1 January 2010, cash and cash equivalents only consisted of cash, demand deposits with Bank Indonesia and demand deposits with other banks in accordance with the provisions of SFAS No. 31 (2000) which is no longer valid/revoked effective since 1 January 2010. Accordingly, for comparative purposes, the statement of cash flows for the year ended 31 December 2009 has been restated (Note33). b. Foreign currency transactions and balances translation The Bank maintains its accounting records in Rupiah. Transactions in foreign currencies are translated into Rupiah at the rates prevailing at the transaction date. Year-end balances of monetary assets and monetary liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using the Reuter s middle rates on balance sheet date at 16:00 Western Indonesian Time.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) b. Penjabaran transaksi dalam mata uang asing (Lanjutan) Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing diakui pada laporan laba rugi gabungan tahun berjalan. Sejak tanggal 1 Januari 2010, keuntungan atau kerugian kurs mata uang asing atas aset dan kewajiban moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun, disesuaikan dengan suku bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada akhir tahun. Kurs mata uang asing utama pada akhir tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b. Foreign currency translation (Continued) The exchange gains and losses arising from transactions in foreign currencies and from the translation of foreign currencies monetary assets and liabilities are recognized in the combined statement of income for the year. Starting 1 January 2010, the foreign currency gain or loss on monetary assets and liabilities is the difference between amortized cost in Rupiah at the beginning of the year, adjusted for effective interest and payments during the year, and the amortized cost in foreign currency translated into Rupiah at the exchange rate at the end of the year. The major rates of exchange used at year end 2010 and 2009 were as follows: Jenis mata uang asing 2010 2009 Rp Rp Foreign currencies USD 1 9.010,00 9.395,00 USD 1 AUD 1 9.169,48 8.453,16 AUD 1 SGD 1 7.025,89 6.704,50 SGD 1 HKD 1 1.159,08 1.211,48 HKD 1 GBP 1 13.941,18 15.164,94 GBP 1 JPY 100 11.075,00 10.219,00 JPY 100 EUR 1 12.017,99 13.542,43 EUR 1 c. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Dalam laporan keuangan gabungan ini, istilah pihak yang mempunyai hubungan istimewa digunakan sesuai dengan definisi di dalam PSAK No. 7, Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. Transaksi dan saldo dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan dalam laporan keuangan gabungan (Catatan 31). c. Transaction with related parties In these combined financial statements, the term related parties is used as defined in the SFAS No.7, Related Party Disclosures. Transactions and balance of accounts with related parties, are disclosed in the combined financial statements (Note 31). d. Pengakuan pendapatan dan beban bunga d. Recognition of interest income and expenses Sejak tanggal 1Januari 2010, pendapatan dan beban bunga diakui pada laporan laba rugi gabungan dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau kewajiban keuangan (atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau kewajiban keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang. Starting 1 January 2010, interest income and expense are recognized in the combined statement of income using the effective interest method. The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the expected life of the financial asset or financial liability (or, where appropriate, a shorter period) to the carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but not future credit losses. 11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) d. Pengakuan pendapatan dan beban bunga (Lanjutan) Perhitungan suku bunga efektif mencakup biaya transaksi (Catatan 2f.2) dan imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Pendapatan dan beban bunga yang disajikan pada laporan laba rugi gabungan meliputi: Bunga atas aset keuangan dan kewajiban keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung dengan metode suku bunga efektif; Bunga atas efek-efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual yang dihitung dengan metode suku bunga efektif. Pendapatan bunga dari semua aset keuangan yang diperdagangkan dipandang tidak signifikan terhadap kegiatan perdagangan Bank dan disajikan sebagai bagian dari pendapatan bunga atas dasar akrual. Kredit yang diberikan yang pembayaran angsuran pokok atau bunganya telah lewat 90 hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau kredit yang pembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umum diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai (2009 sebagai kredit non-performing). Sebelum tanggal 1 Januari 2010, pendapatan dan beban bunga dari aset yang menghasilkan bunga dan kewajiban berbunga diakui atas dasar akrual. Diskonto atau premi diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus dan dicatat sebagai penyesuaian atas bunga. Pengakuan pendapatan bunga dari kredit dan aset produktif lainnya dihentikan pada saat kredit dan aset produktif lainnya tersebut diklasifikasikan sebagai non-performing. Kredit non-performing pada tahun 2009 terdiri dari kredit yang digolongkan sebagai kredit kurang lancar, diragukan dan macet sesuai dengan peraturan Bank Indonesia. Pendapatan bunga atas kredit yang telah mengalami penurunan nilai yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan sebagai kredit nonperforming. Pendapatan bunga dari kredit dan aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai nonperforming dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi dan akan diakui sebagai pendapatan pada saat kas diterima (cash basis). Seluruh penerimaan kas yang berhubungan dengan kredit non-performing yang diklasifikasikan sebagai diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan kas di atas pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi gabungan tahun yang bersangkutan. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d. Recognition of interest income and expenses (Continued) The calculation of the effective interest rate includes transaction costs (Note 2f.2) and fees/provisions and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate. Interest income and expense presented in the combined statements of income include: Interest on financial assets and liabilities at amortized cost calculated on an effective interest method; Interest on available-for-sale investment securities calculated on an effective interest method. Interest income on all trading financial assets are considered to be incidental to the Bank s trading operations and are presented as part of interest income on the accrual basis. Loans which their principal or interest have been past due for 90 days or more, or where reasonable doubt exists as to the timely collection, are generally classified as impaired loans (2009 as non-performing loans). Prior to 1 January 2010, interest income and expenses from interest-earning assets and interestbearing liabilities are recognized on the accrual basis. Discounts or premiums are amortized on a straight-line method and are reflected as an adjustment to interest. The recognition of interest income on loans and other productive assets is discontinued when they are classified as non-performing loans and other productive assets. Non-performing loans in 2009 include loans classified as substandard, doubtful and loss in accordance with Bank Indonesia regulation. Interest income on impaired loans accrued but not yet collected is reversed when a loan is classified as non-performing loans. Interest income from non-performing loans and other productive assets is reported as contingent receivables and to be recognized as income when the cash is received (cash basis). All cash receipts related to non-performing loans classified as doubtful and loss are applied as a reduction to the principal. The excess of cash receipts over the outstanding principal is recognized as interest income in the combined statement of income for the year. 12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) e. Provisi dan komisi e. Fees and commissions Sejak tanggal 1 Januari 2010, pendapatan dan beban provisi dan komisi yang signifikan dan merupakan bagian integral dari suku bunga efektif atas aset keuangan atau kewajiban keuangan dimasukkan dalam pengukuran suku bunga efektif. Pendapatan provisi dan komisi lainnya, termasuk provisi yang terkait kegiatan ekspor impor, provisi atas manajemen kas, dan provisi atas jasa diakui pada saat jasa diberikan. Atas komitmen kredit yang tidak diharapkan adanya penarikan kredit, provisi dari komitmen kredit tersebut diakui berdasarkan metode garis lurus selama jangka waktu komitmen. Beban provisi dan komisi lainnya diakui sebagai beban pada saat jasa tersebut diterima. Sebelum tanggal 1 Januari 2010, pendapatan dan beban provisi dan komisi, termasuk yang berhubungan langsung dengan kegiatan pemberian kredit dan/atau mempunyai jangka waktu tertentu dan jumlahnya signifikan, diakui sebagai pendapatan ditangguhkan/beban dibayar dimuka dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu kredit tersebut. Saldo pendapatan provisi dan komisi yang ditangguhkan dari kredit yang diakhiri atau diselesaikan sebelum jatuh tempo, diakui sebagai pendapatan pada saat penyelesaian kredit. Starting 1 January 2010, significant fees and commission income and expenses that are integral to the effective interest rate on a financial asset or liability are included in the measurement of the effective interest rate. Other commission and commitment fees, including export import related fees, cash management fees, and service fees are recognized as the related services are performed. When a loan commitment is not expected to result in the draw-down of a loan, loan commitment fees are recognized on a straightline basis over the commitment period. Other commission and commitment expenses are expensed as the services are received. Prior to 1 January 2010, commissions and commitment fees and expenses, including those which are directly related to lending activities and/or related to a specific period and the amount is significant, are recognized as unearned income/prepaid expenses and amortized based on the straight-line method over the terms of the related loans. The outstanding balances of deferred commissions and commitment fees on loans terminated or settled prior to maturity are recognized as income at settlement. f. Aset keuangan dan kewajiban keuangan f. Financial assets and liabilities Aset keuangan Bank terutama terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, tagihan dari cabang-cabang lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, efek-efek yang diperdagangkan, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, efek-efek untuk tujuan investasi, tagihan atas pinjaman yang dijamin, pendapatan yang akan diterima dan tagihan lainnya (yang merupakan bagian dari aset lainlain). Kewajiban keuangan Bank terutama terdiri dari simpanan oleh nasabah bukan bank, simpanan oleh bank-bank lain, kewajiban derivatif, kewajiban akseptasi, kewajiban untuk mengembalikan suratsurat berharga yang diterima atas pinjaman yang dijamin, beban masih harus dibayar, pinjaman yang diterima, dan kewajiban kepada Kantor Pusat dan cabang-cabang lain. The Bank s financial assets mainly consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, due from other branches, placements with Bank Indonesia and other banks, trading securities, derivative receivables, loans, acceptance receivables, investment securities, receivables under secured borrowings, accrued income and other receivables (which are presented as part of other assets). The Bank s financial liabilities mainly consist of deposits by non-bank customers, deposits by other banks, derivative payables, acceptance payables, obligation to return securities received under secured borrowings, accrued expenses, borrowings, and due to Head office and other branches. 13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) f. Aset keuangan dan kewajiban keuangan (Lanjutan) Bank menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan PSAK No. 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan efektif sejak tanggal 1Januari 2010. Dampak penerapan pertama PSAK No. 55 (Revisi 2006) dan PSAK No. 50 (Revisi 2006) dijelaskan pada Catatan 34. f.1. Klasifikasi Sejak tanggal 1 Januari 2010, Bank mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam kategori berikut pada saat pengakuan awal: i. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) subklasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; ii. Tersedia untuk dijual; iii. Dimiliki hingga jatuh tempo; iv. Pinjaman yang diberikan dan piutang. Kewajiban keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori berikut pada saat pengakuan awal: i. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) subklasifikasi, yaitu kewajiban keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan kewajiban keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; ii. Kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Kategori untuk diperdagangkan adalah aset keuangan dan kewajiban keuangan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dari perubahan harga atau suku bunga dalam jangka pendek atau untuk lindung nilai instrumen trading book lainnya. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) f. Financial assets and liabilities (Continued) The Bank adopted SFAS No. 55 (2006 Revision), Financial Instruments: Recognition and Measurement and SFAS No. 50 (2006 Revision), Financial Instruments: Presentation and Disclosures with effect from 1 January 2010. The effect of first adoption of SFAS No. 55 (2006 Revision) and SFAS No. 50 (2006 Revision) is discussed in Note 34. f.1. Classification Starting 1 January 2010, the Bank classified its financial assets in the following categories on initial recognition: i. Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. financial assets designated as such upon initial recognition and financial assets classified as held for trading; ii. Available-for-sale; iii. Held-to-maturity; iv. Loans and receivables. Financial liabilities are classified into the following categories on initial recognition: i. Fair value through profit or loss, which has (2) two sub-classifications, i.e. those designated as such upon initial recognition and those classified as held for trading; ii. Financial liabilities measured at amortized cost. Held for trading are those financial assets and financial liabilities that the Bank acquires or incurs principally for the purpose of selling or repurchasing with the intention of benefiting from short term price or interest rate movements, or hedging other elements of the trading book. 14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) f. Aset keuangan dan kewajiban keuangan (Lanjutan) f.1. Klasifikasi (Lanjutan) Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya. Bank tidak mempunyai aset keuangan dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Bank tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat. Sebelum tanggal 1 Januari 2010, efek-efek diklasifikasikan ke dalam salah satu dari kategori berikut ini: dimiliki hingga jatuh tempo, diperdagangkan dan tersedia untuk dijual sesuai dengan PSAK No. 50, Akuntansi Investasi Efek Tertentu. f.2. Pengakuan Kredit yang diberikan serta simpanan diakui pada tanggal perolehan. Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (regular) diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Semua instrumen keuangan lainnya diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank menjadi suatu pihak dalam ketentuan kontraktual instrumen tersebut. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar ditambah (untuk item yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi setelah pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan kewajiban keuangan. Pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan setelah pengakuan awal bergantung pada klasifikasi aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) f. Financial assets and liabilities (Continued) f.1. Classification (Continued) The available-for-sale category consists of non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in one of the other categories of financial assets. The Bank did not have any financial assets which are classified as held-to-maturity. Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and that the Bank does not intend to sell immediately or in the near term. Prior to 1 January 2010, securities were classified into one of the following categories: held-to-maturity, trading and available-for-sale in accordance with SFAS No. 50, Accounting for Investments in Certain Securities. f.2. Recognition Loans and deposits are recognised on the date of origination. Regular way purchases and sales of financial assets are recognized on the trade date at which the Bank commits to purchase or sell the asset. All other financial are recognized on the trade date at which the Bank becomes a party to the contractual provisions of the instrument. A financial asset or financial liability is initially measured at fair value plus (for an item not subsequently measured at fair value through profit or loss) transaction costs that are directly attributable to the acquisition of financial assets or issuance of financial liability. The subsequent measurement of financial assets and financial liabilities depends on their classification. 15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) f. Aset keuangan dan kewajiban keuangan (Lanjutan) f.2. Pengakuan (Lanjutan) Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu kewajiban keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk kewajiban keuangan, biayatransaksi dikurangkan dari jumlah hutang yang diakui pada awal pengakuan kewajiban. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan kewajiban keuangan. Sebelum tanggal 1 Januari 2010, seluruh biaya transaksi dibebankan pada laporan laba rugi gabungan pada saat terjadinya, kecuali untuk biaya transaksi tagihan kartu kredit dan kredit tanpa agunan dimana biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga. f.3. Penghentian pengakuan Bank menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Bank mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Bank secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Bank diakui sebagai aset atau kewajiban secara terpisah. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) f. Financial assets and liabilities (Continued) f.2. Recognition (Continued) Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of a financial liability and are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognized initially, while for financial liabilities, transaction costs are deducted from the amount of debt initially recognized. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest method and are recorded as part of interest income for transaction costs related to financial assets or interest expense for transaction costs related to financial liabilities. Prior to 1 January 2010, all transaction costs were charged to the combined statements of income as incurred, except for transaction costs of credit cards receivables and personal loans whereby the amount is amortised over the life of the instruments and recognised as part of interest income. f.3. Derecognition The Bank derecognizes a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire, or when it transfers the rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred. Any interest in transferred financial assets that is created or retained by the Bank is recognized as a separate asset or liability. 16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) f. Aset keuangan dan kewajiban keuangan (Lanjutan) f.3. Penghentian pengakuan (Lanjutan) Dalam transaksi dimana Bank secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Bank menghentikan pengakuan aset tersebut jika Bank tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau kewajiban. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Bank tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, dimana tingkat keberlanjutan Bank dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer. Bank menghapusbukukan aset keuangan dan cadangan kerugian penurunan nilai terkait, pada saat Bank menentukan bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan informasi seperti telah terjadinya perubahan signifikan pada posisi keuangan debitur/penerbit aset keuangan sehingga debitur/penerbit tidak lagi dapat melunasi kewajibannya, atau hasil penjualan agunan tidak akan cukup untuk melunasi seluruh eksposur. Bank menghentikan pengakuan kewajiban keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. f.4. Saling hapus Aset keuangan dan kewajiban keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca gabungan jika, dan hanya jika, Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) f. Financial assets and liabilities (Continued) f.3. Derecognition (Continued) In transactions in which the Bank neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of a financial asset, the Bank derecognizes the asset if it does not retain control over the asset. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers in which control over the asset is retained, the Bank continues to recognize the asset to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred asset. The Bank writes off a financial asset and any related allowance for impairment losses, when the Bank determines that the financial asset is uncollectible. This decision is reached after considering information such as the occurrence of significant changes in the financial position of borrower/financial asset issuer such that the borrower/issuer can no longer pay the obligation, or that proceeds from collateral will not be sufficient to pay back the entire exposure. The Bank derecognizes a financial liability when its contractual obligations are discharged or cancelled or expire. f.4. Offsetting Financial assets and liabilities are set off and the net amount is presented in the combined balance sheets when, and only when, the Bank has a legal right to set off the amounts and intends either to settle on a net basis or realize the asset and settle the liability simultaneously. Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by accounting standards. 17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) f. Aset keuangan dan kewajiban keuangan (Lanjutan) f.5. Pengukuran biaya perolehan diamortisasi Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan adalah jumlah aset atau kewajiban keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal, dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. f.6. Pengukuran nilai wajar Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm s length transaction) pada tanggal pengukuran. Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan teratur dalam suatu transaksi yang wajar. Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunaan taksiran yang bersifat spesifik dari Bank, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang dapat diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan. Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian (riskreturn) yang melekat pada instrumen keuangan. Bank mengkalibrasi teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi. 18 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) f. Financial assets and liabilities (Continued) f.5. Amortized cost measurement The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, and minus any reduction for impairment. f.6. Fair value measurement Fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability settled, between knowledgeable, willing parties in an arm s length transaction on the measurement date. When available, the Bank measures the fair value of an instrument using quoted prices in an active market for that instrument. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available and represent actual and regularly occurring market transactions on an arm s length basis. If a market for a financial instrument is not active, the Bank establishes fair value using a valuation technique. Valuation techniques include using recent arm s length transactions between knowledgeable, willing parties, and if available, reference to the current fair value of other instruments that are substantially the same, discounted cash flows analysis and option pricing models. The chosen valuation technique makes maximum use of market inputs, relies as little as possible on estimates specific to the Bank, incorporates all factors that market participants would consider in setting a price, and is consistent with accepted economic methodologies for pricing financial instruments. Inputs to valuation techniques reasonably represent market expectations and measures of the risk-return factors inherent in the financial instrument. The Bank calibrates valuation techniques and tests them for validity using prices from observable current market transactions in the same instrument or based on other available observable market data.