KARYA TULIS ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET FE DI PUSKESMAS GAMPING 2

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan proses yang membahagiakan yang

NASKAH PUBLIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET FE DI PUSKESMAS GAMPING 2

GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham

BAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan juga didapatkan dari tradisi (Prasetyo, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Dalam periode kehamilan ini ibu membutuhkan asupan makanan sumber energi

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI

Lampiran 1. Peta lokasi penelitian Puskesmas Putri Ayu Kecamatan Telanaipura

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan mempunyai arti yang sangat penting bagi manusia, karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN. Saya bernama Devi Yunani Nasution adalah mahasiswa di Program Studi S2

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

2. Sebagai bahan masukan kepada pihak rumah sakit sehingga dapat melakukan. 3. Sebagai bahan masukan atau sebagai sumber informasi yang berguna bagi

BAB I PENDAHULUAN. (Suharno, 1993). Berdasarkan hasil penelitian WHO tahun 2008, diketahui bahwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEJADIAN ANEMIA DI UPTD PUSKESMAS SINDANGWANGI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. hamil. Anemia pada ibu hamil yang disebut Potensial danger of mother and. intra partum maupun post partum (Manuaba, 2008).

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai

Petunjuk : Dibawah ini terdapat beberapa pertanyaan dengan 4 item jawaban. Berikan tanda (X ) pada salah satu jawaban yang paling benar.

BAB I PENDAHULUAN. trimester III sebesar 24,6% (Manuba, 2004). Maka dari hal itu diperlukan

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode Kehamilan merupakan masa dimulainya konsepsi

HUBUNGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET BESI

BAB I PENDAHULUAN. proses selanjutnya. Proses kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

TINJAUAN PUSTAKA. a. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterine mulai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman langsung maupun dari pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2005, hal. 3

NAMA : UMUR : KELAS : No. Telpon : Alamat lengkap : Untuk pertanyaan di bawah ini, beri tanda X untuk jawaban yang kamu pilih

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait

MANFAAT ZAT BESI UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN ANAK

GIZI IBU HAMIL TRIMESTER 1

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR HB IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN SENEN TAHUN Nur Romdhona Putri Nabella.

BAB I PENDAHULUAN. emosional yang sangat besar bagi setiap wanita (Rusli, 2011). Kehamilan dan

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEBUTUHAN NUTRISI PADA MASA KEHAMILAN

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

BAB 1 PENDAHULUAN. partus lama karena inertia uteri, perdarahan post partum karena atonia. uteri, syok, infeksi (baik intrapartum atau post partum).

BAB I PENDAHULUAN. 2012, angka kematian ibu di Indonesia masih sangat tinggi yaitu 359 per

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand, Malaysia

MAKALAH GIZI ZAT BESI

LAMPIRAN 1 KUESIONER

BAB 1 PENDAHULUAN. negara berkembang, termasuk. Riskesdas, prevalensi anemia di Indonesia pada tahun 2007 adalah

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU DIET IBU NIFAS DI DESA TANJUNG SARI KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG. 1. Nomor Responden :...

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) DI PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi besi, etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan yaitu hemodilusi. 1

PENGARUH KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

BAB I PENDAHULUAN. tetapi ada yang timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gajala ini biasanya

BAB I PENDAHULUAN. apabila seorang ibu hamil dapat mengatur makanan yang dikonsumsinya. secara sempurna. Kehamilan yang sehat dapat diwujudkan dengan

KUESIONER PENELITIAN

Karya Tulis Ilmiah. Disusun oleh: RASTIFIATI

BAB I PENDAHULUAN. vitamin B12, yang kesemuanya berasal pada asupan yang tidak adekuat. Dari

STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLINDES BENDUNG JETIS MOJOKERTO.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan demikian salah satu masalah kesehatan masyarakat paling serius

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fisik maupun mental, sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan. perkembangan janin dalam kandungannya (Pinem, 2009).

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) tahun 2010 menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pada ibu hamil disebut potensial danger to mother and child (potensial

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. disamping tiga masalah gizi lainya yaitu kurang energi protein (KEP), masalah

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU DIET SEBAGAI FAKTOR RISIKO TERHADAP PENYAKIT TIDAK MENULAR PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB I. sel darah normal pada kehamilan. (Varney,2007,p.623) sampai 89% dengan menetapkan kadar Hb 11gr% sebagai dasarnya.

BAB I PENDAHULUAN. keduanya menyatu membentuk sel yang akan tumbuh. Lama kehamilan

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS DAWE KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terutama diperlukan dalam hematopoiesis (pembentukan darah) yaitu dalam

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. hemoglobin dalam sirkulasi darah. Anemia juga dapat didefinisikan sebagai

PENERAPAN FINITE COVERING DALAM PEMILIHAN BAHAN MAKANAN BAGI IBU HAMIL

NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja)

Transkripsi:

KARYA TULIS ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET FE DI PUSKESMAS GAMPING 2 Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Disusun oleh RIZQI NUR ALIFAH 20120320011 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016 i

ii

iii

LEMBAR PERSEMBAHAN Saya persembahkan Karya Tulis Ilmiah Ini kepada, ALLAH SWT, Tuhan semesta alam yang telah memberikan Rahmatnya sehingga karya ini dapat terselesaikan. Untuk junjunganku Nabi Muhammad SAW, yang telah menjadi suri tauladanku sampai akhir hayat. Yang tercinta kedua orangtuaku Ayahanda Setyo Sumarman dan Ibunda Etik Sulandari yang selalu mendukung secara moril maupun materiil. Terimakasih untuk segala kasih sayang yang telah diberikan serta Doadan Restu yang mengiringi setiap langkahku. Teruntuk Adikku Sefiansyah Rizqi Fauzi atas doa dan canda tawa yang selalu mewarnai sehingga memberikan motivasi dalam pembuatan dan penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini, semoga menjadi semngat agar adikku dapat menggapai hal yang sama bahkan lebih baik sehingga dapat membahagiakan kedua orangtua. Teruntuk keluarga besar dan saudara-saudara yang selalu mendoakanku, menasihatiku, dan telah memberiku semangat menyelesaikan karya tulis ini. Sahabat-sahabatku tercinta Azika Sasmika, Istiana Dewi, Rohana Fatma Zahra, Pratiwi Nova Ariani, Eka Wahyuningsih, Daru Lestika Susilo Handayani, Novita Puspa, dan Aprilia Mekar Santoso yang selalu memberiku semangat yang luar biasa selama proses pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini. Teman-teman bimbingan Ibu Nur Azizah, Nurul Maulida, Fikri Habibah, Dwi Amelia Nugraheni, Hikmah Syahputri, Ahmad Muslimin, Ferry Ardani Tristiadi yang selalu memberikan dukungan dan semangat. Teruntuk seseorang yang selalu menyemangatiku, mendoakan, membantuku, dan mendengarkan keluh kesahku. Teman-teman PSIK UMY 2012, terimakasih sudah menjadi keluarga selama 4 tahun ini, semoga kita wisuda dan menjadi sukses bersama. iv

LEMBAR MOTTO Suatu hal apapun yang telah kita usahakan baik itu berhasil atau tidak jika kita pernah memperjuangkannya, kita tidak akan pernah menyesalinya karena lebih menyakitkan jika kita gagal hanya karena tidak pernah memperjuankannya Restu orangtua juga merupakan restu Allah SWT Allah SWT mencintai pekerjaan yang apabila bekerja ia menyelesaikan dengan baik Barangsiapa merasa letih di malam hari karena bekerja, maka di malam itu ia diampuni v

KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirabbil alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, petunjuk dan hiyadahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal yang berjudul faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet fe di puskesmas gamping 2. Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai sebagian syarat memperoleh derajat sarjana keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis dengan penuh kerendahan hati menghaturkan banyak terimakasih kepada: 1 Dr. H. Ardi Pramono, Sp. An., M.Kes., selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan dan menyusun Karya Tulis Ilmiah. 2 Sri Sumaryani, Ns., M.Kep., Sp. Mat., selaku Kepala Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan dan menyusun Karya Tulis Ilmiah. 3 NurAzizah Indriastuti,S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah. 4 Dewi Puspita, S.Kep.,M.Sc selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah. vi

5 Puskesmas Gamping 2 yang telah memberikan izin kepada peneliti dalam melakukan penelitian serta membantu dan memberika dukungan dalam terlaksananya penelitian ini. 6 Bapak Setyo Sumarman dan Ibunda Etik Sulandari yang selalu memberikan motivasi, do a, materi dan segalanya kepada penulis. Beserta adik dan nenek saya yang selalu memberikan senyuman semangat. 7 Teman-teman PSIK UMY 2012 yang selalu memberikan semangat dan doronagan kepada peneliti untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, sehingga saran dan kritik sangat diharapkan untuk kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Akhir kata penulis berharap proposal ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya di bidang ilmu keperawatan. Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh. Yogyakarta, 22 Agustus 2016 Rizqy Nur Alifah vii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN.....iii HALAMAN PERSEMBAHAN...iv HALAMAN MOTTO...v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI...vii DAFTAR TABEL.....ix DAFTAR LAMPIRAN...x ABSTRACT.xi INTISARI xii BAB I PENDAHULUAN..1 A. LatarBelakang 1 B. RumusanMasalah..5 C. TujuanPenelitian...5 D. ManfaatPenelitian..6 E. Keaslian Penelitian...7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.10 A. LandasanTeori.10 B. KerangkaKonsep.31 C. Pertanyaan Penelitian..31 BAB III METODEOLOGI PENELITIAN..32 A. DesainPenelitian..32 B. PopulasidanSampel.32 C. LokasidanWaktuPenelitian.34 D. Variable Penelitian..34 E. DefinisiOperasional 34 F. InstrumenPenelitian.36 G. Pengumpulan Data 37 H. UjiValiditasdanReliabilitas...38 I. Pengolahan Data dananalisa Data 41 J. Analisa Data... 42 K. EtikaPenelitian.42 viii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...44 A. Hasil Penelitian.44 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 44 2. Gambaran Karakteristik Responden... 46 3. Gambaran Faktor Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe..47 B. Pembahasan..51 1. Karakteristik Responden...51 2. Faktor Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe...56 C. KekuatandanKelemahanPenelitian..68 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...70 A. Kesimpul...70 B. Saran.71 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ix

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tabel 3.1 Nilai Fe Dalam Makanan Definisi Operasional Tabel 4.1 Karakteristik Responden Ibu Hamil Di Puskesmas Gamping 2 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Distribusi Frekuensi Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga Distribusi Frekuensi Kunjungan ANC Distribusi Frekuensi Efek Tablet Fe x

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1: Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2: Surat Persetujuan Responden Lampiran 3: Surat Izij Survey Pendahuluan Lampiran 4: Surat Keterangan Kelayakan Etik Lampiran 5: Surat Izin Penelitian dari BAPPEDA Lampiran 7:Lembar Kuesioner Pengetahuan xi

Alifah, RizqiNur (2016). Factors That Affect Obedience Of Mother Pregnant To Consume Tablet Fe In PuskesmasGamping 2 ABSTRACT Background:Maternal mortality rate is still high because of anemia during pregnancy. The success of a program providing iron tablet made by the government to combat anemia is strongly influenced by the compliance of pregnant women in consuming Fe tablet but there are still pregnant women who are poorly compliant because do not understand the benefits of tablet Fe,lazy to consume can nausea, and forgotten. Objective: The aim of this study to determine the factors that influence compliance pregnant women consume iron tablet in Puskesmas Gamping2. Methodology: The study is quantitative descriptive. This study population is pregnant women at Puskesmas Gamping 2 with a sample of 83 people with accidental sampling. The data analysis is univariate frequency distribution. Results: The results showed that the factors that influence compliance pregnant women consume Fe tablet based on the categories of knowledge that is good10 people(12.0%), enough27 people(32.5%), and less 46 people(55.4%). By category motivation that is good 56 persons(67.5%), enough21 people(25.3%), and less 6 people(7.2%). Bycategory that is good family support 33 people(39.8%), enough13 people(15.7%), and less37 people(44.6%). By category ANC is good 44 people(53.0%), enough18 people(21.7%), and less 21 persons(25.3%). By category Fe tablet effect is little effect 79 people(95.2%) and many effect4 people(4.8%). Conclusions: Factors that influence adherence pregnant women consume iron tablet that is the knowledge, motivation, family support, ANC, and the effect of Fe tablet. Keywords: Obedience, Pregnancy, Tablet Fe xii

Alifah, Rizqi Nur (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe di Puskesmas Gamping 2 INTISARI Latar Belakang: Angka kematian ibu hamil saat ini masih tinggi karena anemia selama kehamilan. Keberhasilan program pemberian tablet Fe yang dilakukan pemerintah untuk menanggulangi anemia sangat dipengaruhi oleh kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe tetapi masih ada ibu hamil yang kurang patuh karena kurang mengerti manfaat tablet Fe, malas untuk mengonsumsi tablet Fe yang dapat mengakibatkan mual, dan lupa karena tidak diingatkan. Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet Fe di Puskesmas Gamping2. Metodologi: Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah ibu hamil di Puskesmas Gamping 2 dengan sampel sebanyak 83 orang dengan teknik accidental sampling. Analisa data yaitu univariat distribusi frekuensi. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe berdasar kategori pengetahuan yaitu baik sebanyak 10 orang(12.0%), cukup sebanyak 27 orang(32.5%), dan kurang sebanyak 46 orang(55.4%). Berdasarkan kategori motivasi yaitu baik sebanyak 56 orang(67.5%), cukup sebanyak 21 orang(25.3%), dan kurang sebanyak 6 orang(7.2%). Berdasar kategori dukungan keluarga yaitu baik sebanyak 33 orang(39.8%), cukup sebanyak 13 orang(15.7%), dan kurang sebanyak 37 orang(44.6%). Berdasar kategori kunjungan ANC yaitu baik sebanyak 44 orang(53.0%), cukup sebanyak 18 orang(21.7%), dan kurang sebanyak 21 orang(25.3%). Berdasar kategori efek tablet Fe yaitusedikit efek sebanyak 79 responden(95.2%) dan banyakefek sebanyak 4 responden(4.8%). Kesimpulan: Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet Fe yaitu pengetahuan, motivasi, dukungan keluarga, kunjungan ANC, dan efek tablet Fe. Kata Kunci: Kepatuhan, Kehamilan, Tablet Fe xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan proses yang membahagiakan yang dirasakan oleh seorang wanita dan merupakan pengalaman yang tidak terlupakan bagi wanita. Kehamilan yang dialami oleh setiap wanita pasti akan banyak menimbulkan dampak bagi wanita tersebut. Secara fisik, ibu hamil akan merasakan letih, lemah, lesu, dan sebagainya, sehingga ibu hamil akan bergantung kepada orang yang disekitarnya. Sedangkan secara psikologis, ibu hamil akan merasakan kecemasan dengan kehamilannya (Janiwarty & Pieter, 2013). Ibu hamil bisa beresiko mengalami anemia terutama anemia karena kekurangan zat besi (Sinsin 2008). Anemia terjadi akibat rendahnya kandungan hemoglobin dalam tubuh semasa hamil atau kurangnya sel-sel darah merah di dalam darah daripada biasanya dengan kadar hemoglobin di bawah 11 gr% (Harmatuti, 2015). Selama kehamilan terjadi peningkatan volume darah total, peningkatan sebagian besar terjadi pada volume plasma, sedangkan volume sel darah merah tidak sebanding dengan peningkatan volume plasma. Hal tersebut berakibat terjadinya hemodilusi atau pengenceran darah meningkat sehingga kadar hemoglobin menurun (Siswosuharjo, 2010). 1

15 Salah satu kondisi berbahaya yang sering dialami ibu hamil adalah anemia. Anemia pada saat hamil dapat membahayakan ibu dan janinnya, oleh karena itu anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan (Sinsin, 2008). Anemia pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan terkait dengan insidennya yang tinggi dan komplikasi yang dapat timbul baik pada ibu hamil maupun janinnya. Anemia merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi tapi sampai sekarang masih sulit untuk dihilangkan terutama anemia kekurangan zat besi pada saat hamil (Camaschella, 2015). Anemia defisiensi besi merupakan suatu polemik bagi kesehatan di Indonesia yang sering terjadi pada ibu hamil yang dapat mengakibatkan terjadinya berbagai disfungsi antara lain berupa penurunan daya tahan tubuh serta tumbuh kembang yang terlambat pada janin yang sedang dikandung nya. Oleh karena itu, masalah ini memerlukan cara penanganan dan pencegahan yang tepat. Pemberian suplemen zat besi untuk ibu hamil adalah salah satu tindakan kesehatan masyarakat yang paling banyak (Sinsin, 2008). Di Indonesia, jumlah penduduk yang mengalami anemia lebih banyak dialami oleh perempuan (23,9%) dibandingkan laki-laki (18,4%) karena wanita beresiko kekurangan darah saat mengalami menstruasi atau saat hamil. Anemia yang sering terjadi yaitu anemia pada ibu hamil. Untuk angka kejadian anemia pada ibu hamil di Yogyakarta meningkat 15

16 karenamenurunnya ibu hamil dalam mengkonsumsi zat Fe pada tahun 2013 (60,0%) (RISKESDAS, 2013). Ibu hamil dengan anemia karena kekurangan zat besi yang disebabkan karena kurangnya mengkonsumsi tablet Fe saat hamil, kesulitan mendapatkan informasi karena promosi kesehatan yang kurang atau frekuensi kunjungan pemeriksaan kehamilanyang tidak dilakukan teratur sehingga informasi yang diberikan kepada ibu hamil menjadi terlambat (Alemu, 2015). Banyak faktor yang menyebabkan kepatuhan ibu mengkonsumsi tablet Fe. Penting untuk ibu hamil memenuhi kebutuhan zat besi selama masa kehamilan karena zat besi memiliki peranan penting untuk pertumbuhan janin. Mengkonsumsi suplemen zat besi selama hamil bisa mengurangi risiko bayi lahir dengan berat badan rendah serta anemia. Tidak hanya itu saja, dengan mencukupi kebutuhan zat besi selama kehamilan juga bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah anemia pada ibu hamil. (Kamidah, 2015). Tablet Fe selama kehamilan berfungsi untuk membantu sintesis eritrosit, berperan mencegah kelelahan (Kemenkes RI, 2010). Apalagi ibu hamil sangat rentan terkena anemia, jadi pencegahan anemia dapat diberikan dengan memberikan tablet Fe selama kehamilan sehingga diharapkan kadar Hb ibu hamil dapat normal (Senoaji, 2012). Jika ibu hamil tidak mengkonsumsi tablet Fe saat hamil maka akan mengakibatkan 16

17 anemia sehingga ibu hamil akan cepat lelah dalam kesehariannya (DeLoughery,2014). Selain itu menyebabkan pendarahan yang disebabkan karena perlengketan ari-ari, robekan rahim atau otot-otot rahim yang mengendur akibat sering bersalin. Hal ini bisa diantisipasi dengan sering periksa ada tidaknya risiko pendarahan itu. Selain rajin memeriksakan kehamilan, penting juga memeriksakan hemoglobin. Pemeriksaan Hb penting untuk menghindari kemungkinan anemia. Hal ini disebabkan ibu yang anemia berisiko otot-otot rahim melemah dan tidak segera menutup kembali pasca melahirkan. Risikonya sama yaitu pendarahan (Afriyanti, 2012). Berdasarkan hasil studi pendahuluan wawancara dengan 31 ibu hamil selama 2 hari pada tanggal 19-20 Oktober 2015 yang memeriksakan kehamilannya dan yang bertempat tinggal di sekitar Puskesmas Gamping 2, didapatkan hasil bahwa hanya 19 ibu hamil yang patuh untuk mengkonsumsi tablet Fe. Mereka yang tidak patuh dikarenakan kurang mengerti manfaat tablet Fe, malas mengkonsumsi tablet Fe karena dapat mengakibatkan mual, dan ada yang lupa mengkonsumsi karena tidak ada yang mengingatkan jika tidak mengkonsumsi tablet Fe dapat mengakibatkan anemia dan akan berdampak pada ibu hamil dan kandungannya. Permasalahan ini masih banyak terjadi di masyarakat sehingga penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenaifaktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe. 17

18 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan penelitian dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: Faktor apa yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe di Puskesmas Gamping 2? C. Tujuan Penelitian 1.Tujuan umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang faktorfaktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe di Puskesmas Gamping 2 2.Tujuan khusus a. Mengetahuigambaranfaktorpengetahuan ibu dalam mengkonsumsi tablet Fe padaibu hamil b. Mengetahuigambaranfaktormotivasiibu dalammengkonsumsi tablet Fe padaibuhamil. c. Mengetahui gambaran faktor dukungan keluarga dalam mengkonsumsi tablet Fe pada ibu hamil. d. Mengetahui gambaran faktor kunjungan Antenatal Care dalam mengkonsumsi tablet Fe pada ibu hamil. e. Mengetahui gambaran faktor efek samping mengkonsumsi tablet Fe pada ibu hamil. 18

19 D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Ibu hamil Memberikan informasi kepada ibu hamil tentang manfaat mengkonsumsi tablet Fe, dampak jika tidak mengkonsumsi tablet Fe, dan cara mengkonsumsi tablet Fe saat hamil. 2. Bagi Keperawatan Memberikan masukan dan informasi bagi tenaga kesehatan khususnya bagi perawat tentang pentingnya ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe sehingga dapat meningkatkan pelayanan keperawatan yang bermutu berdasarkan informasi yang didapat dari penelitian ini. 3. Bagi Peneliti Menambah ilmu pengetahuan tentang faktor-faktor kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe dan pentingnya mengkonsumsi tablet Fe sehingga dapat dijadikan acuan dalam penelitian selanjutnya. E. Keaslian Penelitian 1. Penelitian yang dilakukan oleh Soraya (2013) dengan judul Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kepatuhan Dalam Mengkonsumsi Tablet Besi (Fe) di Puskesmas Keling II Kabupaten JeparaTahun 2013. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Keling II Kabupaten Jepara dengan sampel berjumlah 69 orang dengan pengambilan 19

20 sampel mengunakan tehnik total sampling. Penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan desain studi cross sectional. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa 40,6% responden berpengetahuan baik dan terdapat 89,9% responden memiliki kepatuhan tinggi. Analisis uji statistik menggunakan uji Fisher didapatkan p-value = 0,247 (p>0,05). Persamaan penelitiannya pada tehnik pengambilan sampel yaitu total sampling. Perbedaan penelitian dengan penelitian yang dilakukan adalah pada variabelnya yaitu menggunakan 2 variabel sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan hanya 1 variabel, desain penelitian dengan cross sectional sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan dengan descriptive, dan tempat penelitian yang berada di Puskesmas Keling II Kabupaten Jepara sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan berada di Puskesmas Gamping. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2013) dengan judul Peran Petugas Kesehatan Dan Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Besi. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas di Desa Sidomulyo, Sidokarto, dan Sidoluhur, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dengan sampel berjumlah 34 orang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan sampel menggunakan total sampling. Hasil penelitian ini berdasarkan analisis univariat, ibu hamil di di Desa Sidomulyo, Sidokarto, dan Sidoluhur memiliki kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet besi lebih banyak yang baik yaitu 64,7% dan peran petugas kesehatan dalam memotivasi ibu hamil untuk mengkonsumsi 20

21 tablet besi sudah baik yaitu 76,5%. Terdapat persamaan penelitian pada tehnik pengambilan sampel yaitu total sampling, jenis penelitian yaitu penelitian deskriptif, dan analisa data yaitu univariat. Perbedaan penelitian dengan penelitian yang dilakukan adalah tempat penelitian yang berada di Desa Sidomulyo, Sidokarto, dan Sidoluhur sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan berada di Puskesmas Gamping 2. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Fuady (2013) dengan judul Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia Defisiensi Besi Terhadap Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi. Penelitian ini dilakukan di Poli KIA Puskesmas Mutiara, Sumatra Utara dengan menggunakan sampel sejumlah 99 orang. Metode pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Penilaian pengetahuan menggunakan kuesioner dan penilaian kepatuhan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan berpengaruh terhadap kepatuhan responden dengan p=0,011 (p<0,05). Pengetahuan berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi sehingga perlu ditingkatkan edukasi ibu hamil mengenai anemia defisiensi besi pada ibu hamil. Persamaan penelitian dengan penelitian yang sedang dilakukan adalah pada salah satu variabel, metode, dan instrumen pengambilan data. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu menggunakan 2 variabel sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan hanya 1 variabel, desain penelitian dengan 21

22 cross sectional sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan dengan descriptive, metode pengambilan sampel menggunakan metode consecutive sampling sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan dengan total sampling, dan tempat penelitian yang berada di Poli KIA Puskesmas Mutiara Sumatra Utara sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan berada di Puskesmas Gamping. 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kepatuhan a. Definisi Kepatuhan Kepatuhan berasal dari kata dasar patuh yang berarti taat. Kepatuhan adalah tingkat pasien melaksanakan cara pengobatan dan prilaku yang disarankan dokter atau oleh orang lain (Fuady, 2013). Kepatuhanibuhamildalammengkonsumsi tabletfeseringmenjadimasalahkarenapatuhsangatsulituntukditanamk anpadadirisendiri, apalagiuntuk orang lain (Hernawati, 2013). b. Faktor-faktor yang mempemgaruhi kepatuhan (Kamidah, 2015) : 1) Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan terjadi setelah melakukan penginderaan suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar yaitu didapat melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2011). Pengetahuan diperoleh dari proses belajar yang dapat membentuk keyakinan tertentu sehingga seseorang berperilaku berdasarkan keyakinannya dan pengetahuan berhubungan dengan 10

11 kepatuhan karena pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku (Kartikasari, 2010). Pengetahuandisinieratkaitannyadenganpendidikan. Semakintinggipendidikanibuhamilmakakemungkinanakanlebihm udahuntukmencernainformasitentangmanfaat tablet Fe danbahayajikaterjadi anemia selamakehamilan jadi akan mempengaruhi ibu hamil dalam memilih dan mengevaluasi sesuatu yang baik untuk kesehatan dirinya dan kehamilannya (Fuadi, 2013). Pengetahuan yang diperoleh melalui penginderaan ibu hamil terhadap informasi kesehatan selama kehamilan akan berpengaruh terhadap perilaku ibu hamil dalam menjaga kesehatannya (Budiarni, 2012). Pengetahuantentangtablet Fedanmanfaatnyamenjadisalahsatu dari faktor yang mendorongibuuntukpatuh dalam mengkonsumsi tablet Fe dan mayoritasibu hamil yang mengkonsumsi tablet Femengetahuimanfaatdantujuanmengkonsumsi tablet tersebut (Achadi, 2013). Pengetahuan ibu hamil jika baik tentang dampak anemia pada kehamilan, resiko atau komplikasi jika seseorang mengalami anemia, serta manfaat tablet atau suplemen zat besi, maka ibu hamil tersebut akan mau dan berusaha untuk 11

12 menghindaritimbulnya anemia, dengan cara mengkonsumsi tablet Fe secara teratur dan didukung dengan mengkonsumsi makanan bergizi. Sebaliknya, jika pengetahuannya rendah, maka kemungkinan akan menolak minum tablet Fe secara teratur, apalagi jika dirasa ada efek samping yang mengganggu (Prapitasari, 2013). 2) Motivasi Motivasi adalah keinginan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk berperilaku. Motivasi yang baik dalam mengkonsumsi tablet Fe karena keinginan untuk mencegah anemia dan menjaga kesehatan ibu hamil dan janinnya, namun keinginan ini biasanya hanya pada tahap anjuran dari petugas kesehatan, bukan atas keinginan diri sendiri. Semakin baik motivasi maka semakin patuh ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe karena motivasi merupakan kondisi internal manusia seperti keinginan dan harapan yang mendorong individu untuk berperilaku agar mencapai tujuan yang dikehendakinya (Budiarni, 2012). Motivasi dari petugas kesehatan merupakan faktor lain yang dapat mempengaruhi kepatuhan. Motivasi mereka terutama berguna saat pasien menghadapi bahwa perilaku sehat yang baru tersebut merupakan hal penting. Begitu juga mereka dapat mempengaruhi perilaku pasien dengan cara 12

13 menyampaikanantusias mereka terhadap tindakan tertentu daripasien, dan secara terus menerus memberikan penghargaan yang positif bagi pasien yang telah mampu beroreintasi dengan program pengobatannya (Amperaningsih, 2011). Jika petugas kesehatan memberikan motivasi untuk mengkonsumsi tablet zat besi pada ibu hamil maka konsumsi tablet zat besi akan lebih mudah tercapai. Namun jika petugas kesehatan kurang atau tidak ada sama sekali maka dapat mengakibatkan ibu hamil tidak mengkonsumsi tablet zat besi. Hal ini disebabkan karena dukungan sosial sangat besar pengaruhnya terhadap praktek atau tindakan seseorang, terutama ibu hamil yang berada dalam mengkonsumsi zat besi (Achadi, 2013). 3) Dukungan Keluarga Keluarga mempunyai peran yang signifikan dalam mendukung ibu untuk mengonsumsi tablet Fe secara rutin. Ibu seringkali lupa untuk minum tablet Fe secara rutin bahkan berhenti untuk mengonsumsinya bila tidak ada dukungan dari keluarganya (Wiradyani,2013). Anggota keluarga akan mengingatkan ibu untuk mengonsumsi tablet Fe tersebut. Dukungan memang sangatpenting bagi ibu menginat bahwa tablet Fe harus dikonsumsi setiap hari untuk jangka waktu yang lama (Achadi, 2013). 13

14 Upaya yang dilakukan dengan mengikutkan peran serta keluarga adalah sebagai faktor dasar penting yang ada berada disekeliling ibu hamil dengan memberdayakan anggota keluarga terutama suami untuk ikut membantu para ibu hamil dalam meningkatkan kepatuhannya mengkonsumsi tablet besi. Upaya ini sangat penting dilakukan, sebab ibu hamil adalah seorang individu yang tidak berdiri sendiri, tetapi ia bergabung dalam sebuah ikatan perkawinan dan hidup dalam sebuah bangunan rumah tangga dimana faktor suami akan ikut mempengaruhi pola pikir dan perilakunya termasuk dalam memperlakukan kehamilannya (Amperaningsih, 2011). Suami adalah orang yang terdekat dengan ibu hamil, yang dapat menciptakan lingkungan fisik dan emosional yang mendukung kesehatan dan gizi ibu hamil. Kepeduliannya dalam memperhatikan kesehatan ibu hamil khususnya dalam memonitor konsumsi tablet Fe setiap hari diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe. Data diatas juga menunjukan bahwa kepatuhan ibu dalam mengkonsumsi tablet Fe juga dipengaruhi oleh tersedianya tablet Fe di tempat pelayanan kesehatan. Hal ini didukung dari hasil wawancara terhadap lima responden yang diteliti mengenai informasi cara penggunaan tablet Fe (Kamidah, 2015). 14

15 4) Kunjungan Antenatal Care. Menurut Ikatan Bidan Indonesia, untuk mendeteksi anemia pada kehamilan dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin ibu hamil. Pemeriksaan dilakukan pertama sebelum minggu ke 12 dalam kehamilannya dan minggu ke 28. Pemeriksaan kadar hemoglobin yang dianjurkan pada trimester pertama dan trimester ketiga kehamilan, sering hanya dapat dilaksanakan pada trimester ketiga karena kebanyakan wanita hamil baru memeriksakan kehamilannya pada trimester kedua kehamilan sehingga pemeriksaan hemoglobin pada kehamilan tidak berjalan dengan seharusnya (Asyirah, 2012). Pemeriksaan saat kunjungan Antenatal Care(KEMENKES,2010): 1. Kunjungan pertama atau K1 adalah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai standar. Kontak pertama harus dilakukan sedini mungkin pada trimester pertama, sebaiknya sebelum minggu ke 8. 2. Kunjungan ke-4 atau K4 adalah ibu hamil dengan kontak 4 kali atau lebih dengan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai standar. Kontak 4 kali dilakukan sebagai berikut: sekali pada trimester I (kehamilan hingga 12 minggu) dan trimester II (>12-24 minggu), minimal 2 kali 15

16 kontak pada trimester III dilakukan setelah minggu ke 24 sampai dengan minggu ke 36. Kunjungan antenatal bisa lebih dari 4 kali sesuai kebutuhan dan jika ada keluhan, penyakit atau gangguan kehamilan. Kunjungan ini termasuk dalam K4. 3.Penanganan Komplikasi atau PK adalah penanganan komplikasi kehamilan, penyakit menular maupun tidak menular serta masalah gizi yang terjadi pada waktu hamil, bersalin, dan nifas. Pelayanan diberikan oleh tenaga kesehatan yang sudah mempunyai kompetensi. Komplikasi penyakit dan masalah gizi yang sering dialami oleh ibu hamil yaitu perdarahan, preeklampsia atau eklampsia, persalinan macet, infeksi, abortus, malaria, HIV/AIDS, sifilis, hipertensi, Diabete Meliitus, anemia gizi besi, dan kurang energi kronis. Tablet Fe diberikan saat ibu hamil melakukan kunjungan Antenatal Care. Jadi, cakupan program tergantung pada kunjungan rutin para ibu untuk melakukan kunjungan Antenatal Care agar mendapat tablet Fe dalam jumlah yangcukup. Rendahnya partisipasi ibu untuk kunjungan Antenatal Care berhubungan dengan tingkat kepatuhan konsumsi tablet Fe yang rendah (Achadi, 2013). Sebuah studi di Jawa Barat menemukan bahwa faktor biaya merupakan hambatan utama ibu hamil untuk melakukan kunjungan Antenatal Care pada petugas kesehatan, 16

17 misalnya bidan. Selain itu, ibu juga menganggap bahwa kunjungan Antenatal Care hanya diperlukan bagi ibu yang mengalami masalah kehamilan (Achadi, 2013). 5) Efek Samping Tablet Fe Efek samping setelah mengonsumsi tablet Fe yang dialami oleh sebagian ibu hamil telah lama diyakini sebagai salah satu faktor utama penyebab rendahnya kepatuhan ibu. Sebagian ibu hamil melaporkan bahwa mereka mengalami mual dan muntah setelah mengonsumsi tablet Fe sehingga membuat mereka tidak mau melanjutkan untuk mengonsumsi tablet Fe (Achadi, 2013). Pencegahan anemia dengan mengkonsumsi tablet Fe memang memberikan efek samping yang tidak menyenangkan. Ibu hamil merasa mual akibat rasa dan bau dari tablet Fe. Selain itu, tablet Fe yang dikonsumsi setiap hari menimbulkan rasa bosan sehingga seringkali ibu hamil lupa dan merasa malas untuk mengkonsumsinya (Budiarni, 2012). ` Meskipun tablet Fe telah diberikan kepada ibu hamil, belum dapat dipastikan apakah tablet tersebut dimakan oleh ibu hamil sehingga terjadi ketidakpatuhan dalam mengkonsumsi tablet Fe (Purnama,2014). Ada beberapa cara yang dianjurkan untuk mengurangi keluhan dari efek samping konsumsi tablet Fe, yaitu (Hasanah, 2012): 17

18 1) Sebaiknya tablet Fe diberikan pada saat sebelum tidur malam karena akan mengurangi rasa mual. 2) Minum tablet Fe pada saat makan atau segera sesudah makan dapat mengurangi gejala mual yang menyertainya tetapi juga akan menurunkan jumlah zat besi yang diabsorpsi. 3) Jika dalam mengkonsumsi table Fe ibu mengalami sembelit, sebaiknya makan buah-buahan atau makanan lain yang mengandung serat serta minum sedikitnya delapan gelas cairan dalam sehari. 2. Kehamilan a. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah masa berkembangnya hasil konsepsi dari awal konsepsi sampai proses awal persalinan yang merupakan sesuatu yang wajar pada wanita yang produktif. Selama masa kehamilan terjadi perubahan pada ibu baik fisik maupun psikis (Pieter & Lubis, 2010). Kehamilan yang dialami oleh setiap wanita pasti akan banyak menimbulkan dampak bagi wanita tersebut. Secara fisik, ibu hamil akan merasakan letih, lemah, lesu, dan sebagainya, sehingga ibu hamil akan bergantung kepada orang yang berada disekitarnya. Sedangkan secara psikologis, ibu hamil akan merasakan kecemasan dengan kehamilannya (Janiwarty & Pieter, 2013). 18

19 Ibu hamil mempunyai tingkat metabolisme tinggi. Misalnya, untuk membuat jaringan tubuh janin, membentuknya menjadi organ, dan juga untuk memproduksi energi agar ibu hamil bisa tetap beraktivitas normal sehari-hari. Karena itu, ibu hamil lebih banyak memerlukan zat besi dibanding ibu yang tidak hamil (Sinsin, 2008). b. Kondisi Ibu Hamil Masa ibu hamil adalah masa dimana seorang wanita memerlukan berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak dari pada yang diperlukan dalam keadaan tidak hamil, karena pada kehamilan terjadi peningkatan metabolisme energi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu, sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukanpada saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna (Hernawati, 2013). Kondisi yang sering dialami ibu hamil yaitu anemia. Anemia terjadi akibat rendahnya kandungan hemoglobin dalam tubuh semasa hamil atau kurangnya sel-sel darah merah di dalam darah daripada biasanya dengan kadar hemoglobin di bawah 11 gr% (Harmatuti, 2015). Selama kehamilan terjadi peningkatan volume darah total, peningkatan sebagian besar terjadi pada volume plasma, sedangkan volume sel darah merah tidak sebanding 19

20 dengan peningkatan volume plasma. Hal tersebut berakibat terjadinya hemodilusi atau pengenceran darah meningkat sehingga kadar hemoglobin menurun (Siswosuharjo, 2010). Ketidakcukupan asupan makanan, misalkan seperti mual dan muntah atau kurang asupan zat besi juga dapat menyebabkan anemia zat besi. Anemia adalah berkurangnya kadar hemoglobin (Hb) dalam darah. Hb adalah komponen di dalam sel darah merah untuk menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh. Jika Hb beerkurang, jaringan tubuh kekurangan oksigen. Oksigen digunakan untuk bahan bakar proses metabolisme. Sedangkan zat besi adalah bahan baku pembuat sel darah merah (Sinsin, 2008). c. Tanda-tanda Kehamilan Kehamilan datang dengan perubahan-perubahan awal. Menurut Anggarani (2013) tanda-tanda kehamilan yang umum dialami oleh wanita adalah : 1) Terlambat Datang Bulan Tidak lagi datang bulan ketika siklus haid normal tiba merupakan tanda yang paling lazim, saat itu rahim sedang dipersapkan untuk mengandung janin karena sel telur sudah dibuahi dan tidak ada yg harus dibuang. 20

21 2) Mual atau Muntah (Emesis) Mual merupakan salah satu tanda kehamilan yang mudah dikenali. Mual saat awal kehamilan karena dipicu oleh adanya peningkatan hormon secara tiba-tiba pada aliran darah. Mual biasanya terjadi selama enam minggu awal kehamilan. Mual biasanya akan hilang ketika memasuki trimester kedua. 3) Hipersaliva (Air Liur Berlebihan) Air liur berlebihan biasanya terjadi di awal kehamilan. Kejadian ini dapat diatasi dengan sikat gigi atau memakan permen. Rasa mint atau mentol dipercaya dapat mengurangi air liur ini. 4) Anoreksia (Hilangnya Selera Makan) Penyebab anoreksia adalah perubahan hormon dalam tubuh dan biasanya akan hilang sengan sendirinya. 5) Ngidam (craving) Ngidam terhadap makana tertentu terjadi karena pengaruh perubahan hormon dalam tubuh. Padahal, ngidam sebenanrnya berkaitan erat dengan kondisi psikologis ibu hamil. Sebagai akibat dari perubahan hormon kehamilan, ngidam akan hilang dengan sendirinya ketika telah melewati bulan-bulan awal kehamilan karena hormon ibu hamil sudah mulai stabil. 21

22 6) Anemia Anemia adalah kekurangan sel darah merah atau jumlah sel darah merah lebih rendah dari biasanya. Di awal kehamilan akan mengalami 5L (lemah, letih, lesu, lunglai, dan loyo). Kelima gejala tersebut adalah gejala anemia. Tanda lain anemia yaitu wajah pucat terutama di daerah kelopak mata, mataberkunang-kunang, sering merasakan bumi berputar ketika sedang berjalan. Dari tanda-tanda tersebut, terdapat salah satu tanda yang akan memperburuk keadaan ibu hamil yaitu anemia. Anemia pada ibu hamil dapat menyebakan abortus, persalinanpreterm, partus lama karena inersia uteri, perdarahan pasca persalinan karena atonia uteri, syok, mudah terjadi infeksi, hiperemis gravidarum, dan ketuban pecah dini (Amperaningsih, 2011). d. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Kesehatan ibu hamil dan tumbuh kembang janin sangat dipengaruhi oleh zat-zat gizi yang dikonsumsi ibu. Kebutuhan gizi selama hamil lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi pra hamil. Makin bertambah usia kehamilan makin tinggi juga jumlah zat gizi yang dibutuhkan. Untuk mencapai kehamilan yang sehat dibutuhkan asupan gizi yang optimal. Jika ibu hamil tidak dapat memenuhi kebutuhan tambahan gizinya, maka cadangan gizi 22

23 dalam tubuh ibu akan digunakan untuk memenuhinya (KEMENKES RI, 2010). Cara terbaik bagi ibu hamil untuk tetap sehat adalah dengan makan yang baik dan memperhatikan jenis makanannya. MenurutMegasari (2012), agar tetap sehat ibu harus memakan lima jenis makanan yaitu : 1) Makanan pokok (sumber energi ). Makanan pokok sebagai sumber energi. Tambahan kebutuhan kalori 300 kkal/hari. Sumbernya bisa seperti dari biji- bijian seperti beras, jagung, padi-padian atau gandum, singkong, dan pisang. 2) Makanan pembangun (mengandung protein). Protein berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, membantu pembentukan tulang dan otot agar tubuh menjadi kuat, jaringan otak, kulit, kuku, dan rambut. Tambahan kebutuhan protein 60 gram/hari. Sumber protein hewani seperti daging sapi, ikan, unggas, telur, susu, dan produk olahan susu seperti keju dan yogurt. Sumber protein nabati seperti kacangkacangan dan olahannya seperti tempe, tahu, oncom, dan selai kacang. 3) Makanan pelengkap (mengandung vitamin). 23

24 Vitamin diperlukan tubuh untuk mempertahankan kesehatan, perkembangan janin, dan kekebalan tubuh. Beberapa vitamin hanya sedikit disimpan dalam tubuh, seperti vitamin B dan C sehingga harus dikonsumsi setiap hari. 4) Makanan penunjang (gula dan lemak). Dibutuhkan tubuh terutama untuk membentuk energi dan membangun sel-sel baru dan perkembangan sistem syaraf janin. Asam lemak jenuh bersumber dari daging sapi, kambing, ayam, telur, ikan, susu, dan olahannya. Sedangkan asam lemak tak jenuh bersumber dari minyak zaitun, lemak nabati, minyak kepala, minyak jagung, minyak kelapa sawit. 5) Makanan tiga mineral penting (besi, kalsium, yodium). Wanita hamil membutuhkan mineral penting setiap hari. Untuk mencegah anemia, ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi satu tablet zat besi sehari segera mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO 4 320mg (zat besi 60mg). Minimal masing-masing 90 tablet selama hamil. Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi karena akan mengganggu penyerapan. 24

25 3. Tablet Fe a. Pengertian Tablet Fe Penanggulangan masalah anemia besi di Indonesia masih terfokus pada pemberian tablet tambah darah (tablet Fe). Pada ibu hamil yang kekurangan zat Fe dapat terjadi anemia zat besi tetapi kekurangan zat besi juga dapat menyebabkan kelelahan maka pemberian tablet Fe merupakan salah satu pelayanan yg diberikan pada kunjungan kehamilan yang setiap tablet mengandung fero sulfat (FeSO 4 ) 300 mg (zat besi 60 mg)(deloughery, 2014). Tablet Fe adalah mineral mikro paling banyak yang terdapat dalam tubuh, yaitu sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh manusia dewasa (Megasari, 2012). b. Anjuran Konsumsi Tablet Fe Kebutuhan zat besi pada wanita hamil dengan janin tunggal sekitar 1000mg selama hamil atau naik sekitar 200-300%. Banyaknya ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe namun masih ada ibu hamil yang menderita anemia walaupun telah diberikan tablet Fe, hal ini dikarenakan beberapa faktor, antara lain ibu tidak mengerti cara mengkonsumsi tablet Fe. Sebaiknya tablet Fe dikonsumsi setelah makan dan minum, tablet Fe tidak dianjurkan bersamaan dengan mengkonsumsi suplemen yang mengandung kalsium atau susu tinggi kalsium, kopi, dan teh karena penyerapan 25

26 zat besi akan terganggu karena dapat mengikat Fe sehingga mengurangi jumlah serapan (Amperaningsih, 2011). Dalam mengkonsumsi zat besi dapat menimbulkan sembelit dan perubahan warna feses menjadi gelap. Anjurkan konsumsi zat besi diikuti dengan sayuran untuk meningkatkan absorbsi zat besi. Pemberian zat besi tidak boleh lebih dari 6 bulan jika dilakukantanpa pengawasan dokter. Kelebihan zat besi dapat menimbulkan kerusakan hati dan pankreas (Megasari, 2015). Zat besi ini berguna untuk mencegah terjadinya anemia pada saat kehamilan yang dapat menyebabkan resiko untuk terjadinya perdarahan saat persalinan. Tablet Fe ini sebaiknya diminum pada malam hari setelah makan sebelum tidur untuk mengurangi efek mual (Azzam, 2012). Saat kehamilan zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh lebih banyak dibandingkan saat tidak hamil. Kebutuhan zat besi pada kehamilan dengan janin tunggal adalah: a) 200-600 mg untuk memenuhi peningkatan massa sel darah merah; b) 200-370 mg untuk janin yang bergantung pada berat lahirnya; c) 150-200 mg untuk kehilangan eksternal, d) 30-170 mg untuk tali pusat dan plasenta; e) 90-130 mg untuk menggantikan darah yang hilang saat kelahiran. Dengan demikian kebutuhan total zat besi pada kehamilan berkisar antara 800 mg, 500 mg untuk pertambahan sel 26

27 darah merah dan 300 mg untuk janin dan plasenta (Kartikasari, 2010). Untuk mengatasi kehilangan ini, ibu hamil memerlukan rata-rata 3,5-4mg zat besi per hari. Kebutuhan zat besi tiap trimester sebagai berikut : 1) Trimester I : Kebutuhan zat besi ± 1 mg per hari (kehilangan basal 0,8 mg per hari) ditambah 30-40 mg untuk kebutuhan janin dan sel darah merah. 2) Trimester II : Kebutuhan zat besi ± 5 mg per hari (kehilangan basal 0,8 mg per hari) ditambah 300 mg untuk sel darah merah dan 115 mg untuk konsepsi. 3) Trimester III : Kebutuhan zat besi ± 5 mg per hari (kehilangan basal 0,8 mg per hari) ditambah 150 mg untuk sel darah merah dan 223 mg untuk konsepsi. c. Hubungan Tablet Fe Dengan Ibu Hamil Sesuai dengan teori diharapkan kadar Hb dapat normal pada ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe karena kebutuhan zat besi pada kehamilan tidak dapat dipenuhi hanya dari makanan saja, walaupun makanan yang dimakan mengandung besi yang banyak dan absorbsinya tinggi. Karena itu pemenuhan kecukupan zat gizi dianjurkan dipenuhi melalui suplementasi (Fanny, 2012). 27

28 Tablet Fe diperoleh ketika ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan atau yang disebut Antenatal Care. Antenatal Care merupakan pemeriksaan kehamilan yang bertujuan untuk mengawasi kesehatan ibu hamil, pertumbuhan dan perkembangan janin, serta mendeteksi dini risiko-risiko dalam kehamilan dan persalinan. Dilakukannya pemeriksaan ANC pertama kali adalah sedini mungkin ketika diketahui terlambat haid 1 bulan, setiap 4 minggu hingga usia kehamilan 28 minggu, setiap 2 minggu sekali dari usia kehamilan 28-36 minggu, dan setiap satu minggu sekali dari usia kehamilan 36 minggu hingga waktunya melahirkan. (Purnama, 2014). Pencegahan anemia diberikan dengan memberikan tablet Fe. Apalagi ibu hamil sangat rentan terkena anemia. Dengan melakukan pemeriksaan kehamilan maka dapat diketahui ibu berisiko mengalami anemia dan juga pencegahan yang dapat dilakukan apalagi bila ibu hamil mendekati usia persalinan. Kekurangan darah akan membahayakan nyawa ibu hamil. Pemberian tablet Fe yaitu 90 tablet selama kehamilan (Senoaji,2012). d. Manfaat Tablet Fe Suplementasi tablet Fe merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan intake zat besi yang berhasil hanya jika individu mematuhi aturan konsumsinya. Zat besi sangat dibutuhkan oleh 28

29 tenaga kerja untuk menunjang aktivitas kerjanya. Di dalam tubuh berperan sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan, sebagai alat angkut elektron pada metabolisme energi, sebagai bagian dari enzim pembentuk kekebalan tubuh dan sebagai pelarut obat-obatan (Kowel, 2013). Manfaat lain dari mengkonsumsi makanan sumber zat besi adalah terpenuhinya kecukupan vitamin A karena makanan sumber zat besi bisanya merupakan vitamin A (Waryana, 2010). Selain itu, manfaat lain dari tablet Fe selama kehamilan untuk membantu sintesis eritrosit, berperan mencegah kelelahan (Kemenkes RI, 2010). 29

30 e. Sumber Fe Zat besi selain terdapat pada tablet Fe, terdapat juga pada makanan. (Surya, 2013). Nilai besi berbagai bahan makanan (mg/100gram): Tabel 2.1. Nilai Fe dalam makanan Bahan Makanan Nilai Fe Bahan Makanan Nilai Fe Tempe kacang kedelai 100 Biskuit 2,7 murni Kacang kedelai kering 8,0 Telur ayam 2,7 Udang segar 8,0 Kangkung 2,5 Kacang hijau 6,7 Jagung kuning 2,4 Hati sapi 6,6 Ikan segar 2,0 Daunkacang panjang 6,2 Kelapa tua 2,0 Kacang merah 5,0 Daun singkong 2,0 Bayam 3,9 Roti putih 1,5 Sawi 2,9 Ayam 1,5 Daging sapi 2,8 Keju 1,5 Telur bebek 2,8 Beras setengah giling 1,2 Gula kelapa 2,8 Kentang 0,7 Daun katuk 2,7 Pisang ambon 0,5 30

31 B. Kerangka Konsep Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi tablet Fe Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan : 1. Pengetahuan 2. Motivasi 3. Dukungan Keluarga 4. Kunjungan Antenatal Care 5. Efek samping tablet Fe : Diteliti : Tidak Diteliti C. Pertanyaan Peneliti Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe di Puskesmas Gamping 2? 31

BAB III METODE PENELITIAN A. DesainPenelitian Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai petunjuk dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian untuk menjawab suatu pertanyaan penelitian (Nursalam, 2013). Penelitian ini menggunakan rancangan non eksperimen dengan metode deskriptif, yaitu metode yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di dalam masyarakat (Notoatmodjo, 2010).Dalam penelitian ini mendiskripsikan tentang faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe di Puskesmas Gamping 2. B. PopulasidanSampelPenelitian 1. Populasi Penelitian Populasi adalah subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2013).Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan di Puskesmas Gamping 2 sejumlah 190 ibu. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,2010). Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan 32

33 menggunakan metode accidental sampling. Accidental sampling adalah pengambilan sampel secara aksidental (accidental) dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian (Notoatmodjo, 2010). Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 83 ibu hamil. Peneliti membatasi dan menentukan beberapa kriteria sebagai berikut: Kriteria inklusi dalam penelitian ini: a. Trimester 2 dan 3. b. Bersedia menjadi responden. c. Sadarsepenuhnya dan dapatmenjawabsemuapertanyaantentang keadaannya. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini: a. Tidakmengisikuesionerdenganlengkap. b. Tidakmengikutikegiatanpenelitiansesuaitahapan. c. Tidakhadir saat penelitian. d. Hiperemesis gravidarium. C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Lokasiadalahtempatdigunakanolehpenelitidalammelakukanpeneliti annya.penentuanlokasidimaksudkanuntukmempermudahdanmemperjel asobjek yang menjadisasaranpenelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Gamping 2. 33

34 2. Waktu Peneliti melaksanakan penelitian pada bulan April 2016. D. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah perilaku patuh atau karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain) atau merupakan konsep dari berbagai level abstrak yang didefinisikan sebagai suatu fasilitas untuk pengukuran dan atau manipulasi suatu penelitian (Nursalam,2013). Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah variable tunggal yaitu faktor kepatuhan ibu hamil. E. Definisi Operasional Definisi Operasional bertujuan untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel variabel yang diamati atau diteliti (Notoatmodjo, 2010). 34

35 Definisi operasional dari penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: Tabel 3.1. Definisi Operasional Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi tablet Fe di Puskesmas Gamping 2 No Variabel Definisi Operasional Instrumen Hasil Ukur Skala 1. a. Pengetahuan Kemampuan ibu hamil untuk mengetahui bagaimana cara mengkonsumsi tablet Fe saat hamil, mengetahui manfaat mengkonsumsi tablet Fe, dan akibat jika ibu hamil tidak mengkonsumsi tablet Fe dan dinilai dengan kuesioner. Lembar kuesioner Ya : 1 Tidak : 0 Baik: 76-100%, cukup: 56-75%, kurang: <56% Ordinal b. Motivasi Motivasi adalah keinginan yang timbul dalam diri sendiri yang mendorong ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet Fe saat hamil. Lembar kuesioner Ya : 1 Tidak : 0 Baik: 76-100%, cukup: 56-75%, kurang: <56% Ordinal c. Dukungan Keluarga Bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh suami atau keluarga ibu hamil ntuk memberi dukungan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe saat hamil, seperti mengingatkan minum tablet Fe, membantu mengurangi efek samping dari mengkonsumsi tablet Fe. Lembar kuesioner Ya : 1 Tidak : 0 Baik: 76-100%, cukup: 56-75%, kurang: <56% Ordinal d. Kunjungan Antenatal Care Kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan kehamilan, diberikan tablet Fe, serta penjelasan Lembar kuesioner Ya : 1 Tidak : 0 Baik: 76-100%, cukup: 56- Ordinal 35

36 tentang tablet Fe. 75%, kurang: <56% e. Efek Samping Tablet Fe Suatu reaksi yang tidak diharapkanyang diakibatkan dari mengkonsumsi tablet Fe, misalnya dapat terjadi mual dan muntah. Lembar kuesioner Ya : 1 Tidak : 0 Sedikit: 5 0%, Banyak: >50% Nominal F. Instrumen penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioneruntukmengetahui faktor apa yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalammengkonsumsi tablet Fe di Puskesmas Gamping 2. Tabel 3.2. Kisi-kisi Pertanyaan Kuesioner Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe No Kelompok Butir Pertanyaan 1 Pengetahuan 4 2 Motivasi 3 3 Dukungan keluarga 5 4 Kunjungan ANC 4 5 Efek tablet Fe 6 Jumlah Total Soal 22 Kuesioner untuk mengetahui faktor apa yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe berupa kuesioner yang dibuat sendiri dengan jenis pertanyaan pada kuesioner ini menggunakan jenis pertanyaan tertutup. Kuesioner yang digunakan adalah jenis skala Guttman. Skala pengukuran dengan tipe ini akan menghasilkan 36

37 jawaban tegas. Dalam penelitian ini responden diminta menjawab pertanyaan dengan jawaban Ya atau Tidak dengan skor 1 untuk jawaban Ya dan skor 0 bila jawaban Tidak. Kuesioner untuk penelitian sudah dilakukan uji validitas di Puskesmas Gamping 1 dan uji reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian. G. Cara Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan langsung dengan pertanyaan berbentuk kuesioner yang diteliti oleh responden yang termasuk kriteria yang ditentukan.adapun tahapan prosedurnya sebagai berikut: 1. TahapPersiapan Tahap persiapan yaitu peneliti menentukan permasalahan yang akan diteliti kemudian membuat surat izin penelitian dari Fakultas kemudian meminta izin pada bagian Tata Usaha Puskesmas Gamping II dengan menyerahkan surat izin penelitian yang sudah dibuat dan membayar administrasi yang sudah ditentukan. Kemudian peneliti meminta izin ke bidan-bidan di ruang KIA untuk studi pendahuluan dengan wawancara ibu hamil di Puskesmas Gamping II. Setelah mendapatkan informasi tentang masalah yang terjadi kemudian peneliti mengajukan judul penelitian ke dosen pembimbing KTI. Setelah judul disetujui dosen pembimbing, peneliti menyusun proposal penelitian kemudian dilanjutkan ujian proposal. Uji validitas dilaksanakan di Puskesmas Gamping 1 sebanyak 20 responden. Kemudian peneliti mengurus izin penelitian dan membuat surat 37