Optimalisasi Antrian Pembelian Karcis di Stasiun Bandung dengan Menggunakan Algoritma Genetika

dokumen-dokumen yang mirip
OPTIMALISASI ANTRIAN PEMBELIAN KARCIS GENETIKA. Proposal Skripsi. Untuk persyaratan penelitian dan penulisan skripsi

SIMULASI A TRIA MESI DALAM PE GOLAHA PERTA IA DE GA METODE JOB SHOP SCHEDULLI G PROBLEM

Pengembangan Simulasi Komputer Model Antrian Nasabah Untuk Menganalisa Unjuk Kerja Layanan Teller Bank 1

Pengembangan Simulasi Komputer Model Antrian Nasabah Untuk Menganalisa Unjuk Kerja Layanan Teller Bank 1

PENYELESAIAN MASALAH JOB SHOP MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

ANALISIS ANTRIAN PADA MCDONALD PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) (Untuk Memenuhi Tugas Operational Research)

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

SIMULASI PROGRAM ANTRIAN BANK

TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 2

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI

Lecture 2 : Teori Antrian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENCARIAN RUTE PALING OPTIMUM

MAKALAH REKAYASA TRAFIK TEORI ANTRI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

USULAN PENERAPAN PENJADWALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA DI PD BLESSING

Operations Management

MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM

Crossover Probability = 0.5 Mutation Probability = 0.1 Stall Generation = 5

PERFORMANCE ALGORITMA GENETIKA (GA) PADA PENJADWALAN MATA PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Alat transportasi ini memiliki

Operations Management

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Sistem Antriam Multi Channel Multi Phase Pada Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Regional I Medan

Metode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009

Pencarian Rute Optimum Menggunakan Algoritma Genetika

MODEL ANTRIAN RISET OPERASIONAL 2

BAB 2 LANDASAN TEORI

Model Antrian 02/28/2014. Ratih Wulandari, ST.,MT 1. Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari

Operations Management

BAB II LANDASAN TEORI

TEORI SIMULASI ANTRIAN

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK DAN KARTU KELURGA DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUNINGAN

Keywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN DOSEN PENGUJI SKRIPSI

ISSN IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI PENJADWALAN KULIAH

Model Antrian. Tito Adi Dewanto S.TP LOGO. tito math s blog

BAB II LANDASAN TEORI

Optimasi Penjadwalan Ujian Menggunakan Algoritma Genetika

BAB 2 LANDASAN TEORI. harus menunggu dalam sebuah proses manufaktur untuk diproses ke tahap

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN TATA LETAK MESIN

BAB 1 PENDAHULUAN. (bisnis) menyebabkan orang-orang, barang-barang maupun komponen-komponen harus

PENCOCOKAN KATA SECARA ACAK DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN PROGRAM PASCAL

BAB 2 LANDASAN TEORI

TEORI ANTRIAN (QUEUING THEORY) Teknik Riset Operasi Fitri Yulianti Universitas Gunadarma

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan

Simulasi Model Sistem Jasa. DosenPengampu: Ratih Setyaningrum,MT Hanna Lestari, M.Eng

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Sistem Antrian Pada Proses Pelayanan Konsumen di Rumah Makan

I. PENDAHULUAN. 2.2 Klasifikasi Model Simulasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. investasi, akan mempengaruhi perekonomian Indonesia dimana akan semakin terbuka

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Merancang Fungsi Keanggotaan Pada Kendali Logika Fuzzy

ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen operasional adalah the term operation management

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T

M. Ainul Yaqin 1,Totok Lisbiantoro 2, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang tumbuh pesat dewasa ini, menuntut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada Bab 1, permasalahan

TEORI ANTRIAN. Riset Operasional 2, Anisah SE., MM 1

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

PRAKTIKUM STOKASTIK MODUL TEORI ANTRIAN

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

BAB I PENDAHULUAN. siapa saja. Contoh kongkrit yang dapat dilihat dalam kegiatan sehari-hari seperti

MODEL SISTEM ANTRIAN

OPTIMASI PENDUGAAN PARAMETER DALAM ANALISIS STRESS DAN STRAIN TERHADAP MATERIAL MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

2.1 Pengantar Model Simulasi Sistem Diskrit

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. pembahasan model antrian dengan working vacation pada pola kedatangan

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Simulasi Sistem Antrian Dengan Menggunakan Model SCSP dan MCSP dengan menggunakan MATLAB Gunawan 1), Saiful rahman 2 1)

ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA SAMSAT KOTA BEKASI DAN SAMSAT JAKARTA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. telah diadopsi untuk mengurangi getaran pada gedung-gedung tinggi dan struktur

BAB 2 LANDASAN TEORI

Nama : Firman Fadilah NPM : Pembimbing : Supiani, SE., MM

PENERAPAN METODE ANTRIAN UNTUK MENGANTISIPASI TERJADINYA KEPADATAN JUMLAH ANTRIAN DI STASIUN BANYUWANGI BARU

Rancang Bangun Aplikasi Prediksi Jumlah Penumpang Kereta Api Menggunakan Algoritma Genetika

Aplikasi Matrix Labolatory untuk Perhitungan Sistem Antrian dengan Server Tunggal dan Majemuk

BAB III PEMBAHASAN. Dalam skripsi ini akan dibahas tentang model antrean satu server dengan

Bab II Konsep Algoritma Genetik

PENJADWALAN PROSES. Pendahuluan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. analisis system antrian dan optimalisasi pelayanan teller bank diantaranya : Tabel 2.1.

PENENTUAN MATCHING MAKSIMUM PADA GRAPH BIPARTISI BERBOBOT DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013

adil efisiensi waktu tanggap (response time) turn arround time throughput

PENJADWALAN MESIN BERTIPE JOB SHOP UNTUK MEMINIMALKAN MAKESPAN DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA (STUDI KASUS PT X)

Transkripsi:

Optimalisasi Antrian Pembelian Karcis di Stasiun Bandung dengan Menggunakan Algoritma Genetika Riza Fauzi Rahman 0800403 Progam Studi Ilmu Komputer, Universitas Pendidikan Indonesia Email : riza.fauzi.rahman@gmail.com Abstrak Antrian adalah suatu keadaan sistem pelayanan dimana waktu kedatangan lebih besar daripada waktu pelayanan. Contoh sederhana suatu antrian adalah pembelian tiket di stasiun kereta api, di mana waktu kedatangan calon penumpang lebih besar daripada waktu pelayanan petugas tiket, sehingga akan menyebabkan antrian. Hal ini bisa menyebabkan permasalahan apabila tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu perlu ada suatu metode yang tepat untuk menangani kasus seperti ini. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah dengan disiplin antrian single channel dan multiple channel. Selain itu dalam penelitian ini akan digunakan Algoritma Genetika (GA) sebagai salah satu alternatif penyelesaian permasalahan. Algoritma Genetika (GA) adalah algoritma kecerdasan buatan tentang teknik pencarian dan optimasi yang berdasarkan pada mekanisme seleksi atau evolusi biologis yang terjadi di alam yaitu perkembangbiakan makhluk hidup secara seksual yang dipengaruhi faktor genetika agar dapat melanjutkan keturunannya. Faktor-faktor genetika yang berpengaruh adalah persilangan gen atau crossover gen dan mutasi gen. Kata kunci :Algoritma Genetika, disipin antrian, single channel dan multiple channel Pendahuluan Kereta api merupakan alat transportasi utama dan altenatif untuk melakukan perjalanan jarak jauh yang cukup efisien dikarenakan dengan harga tiket yang murah dan waktu tempuh yang cukup singkat serta tepat waktu karena dalam UU dituliskan bahwa semua kendaraan darat harus mendahului atau memberikan jalan pada kereta api untuk lewat. Namun, dalam beberapa kasus terjadi ketidakteraturan dalam proses antrian dan juga adanya ketidaksesuaian loket yang seharusnya dibuka. Antrian timbul disebabkan oleh kebutuhan akan layanan melebihi kemampuan (kapasitas) pelayanan atau fasilitas layanan, sehingga pengguna fasilitas yang tiba tidak bisa segera mendapat layanan disebabkan kesibukan layanan. Pada banyak hal, tambahan fasilitas pelayanan dapat diberikan untuk mengurangi antrian atau untuk mencegah timbulnya antrian. Akan tetapi biaya karena memberikan pelayanan tambahan, akan menimbulkan pengurangan 1

keuntungan mungkin sampai di bawah tingkat yang dapat diterima. Sebaliknya, sering timbulnya antrian yang panjang akan mengakibatkan hilangnya penumpang [1]. Dalam kasus antrian, PT. KAI selaku pihak yang mengelola terpaksa mengatur ulang semua antrian secara manual tetapi hal ini sangatlah tidak efektif karena ketidakteraturan masih sering ditemukan dan dalam kasus fasilitas pelayanan berupa loket, ditemukan bahwa loket yang dibuka masih tidak sesuai dengan antrian yang ada Oleh karena itu, diperlukan solusi yang cepat dan tepat untuk menyelesaikan masalah ini. Pembuatan software untuk pengoptimalisasi antrian dan penambahan fasilitas pelayanan berupa loket sangat dibutuhkan, dimana software tersebut harus bisa memperhitungkan keberadaan sistem antrian yang ada dan pembukaan loket yang sesuai agar penumpang bisa segera mendapatkan layanan yang dibutuhkan. Teori Antrian Antrian adalah suatu keadaan sistem pelayanan dimana waktu kedatangan lebih besar daripada waktu pelayanan. Contoh sederhana suatu antrian adalah pembelian tiket di stasiun, di mana waktu kedatangan calon penumpang lebih besar daripada waktu pelayanan petugas tiket, sehingga akan menyebabkan antrian. Menurut Siagian (1987), antrian ialah suatu garis tunggu dari nasabah (satuan) yang memerlukan layanan dari satu atau lebih pelayan (fasilitas layanan). Pada umumnya, sistem antrian dapat diklasifikasikan menjadi sistem yang berbeda beda di mana teori antrian dan simulasi sering diterapkan secara luas. Klasifikasi menurut Hillier dan Lieberman adalah sebagai berikut : 1. Sistem pelayanan komersial Sistem pelayanan komersial merupakan aplikasi yang sangat luas dari model model antrian, seperti restoran, kafetaria, toko toko, salon, butik, supermarket, dan sebagainya. 2. Sistem pelayanan bisnis industri Sistem pelayanan bisnis industri mencakup lini produksi, sistem material handling, sistem pergudangan, dan sistem sistem informasi komputer. 3. Sistem pelayanan transportasi 4. Sistem pelayanan sosial Sistem pelayanan sosial merupakan sistem sistem pelayanan yang dikelola oleh kantor kantor dan jawatan jawatan lokal maupun nasional, seperti kantor registrasi SIM dan STNK, kantor pos, rumah sakit, puskesmas, dan lain lain (Subagyo, 2000). Penentu antrian lain yang penting adalah disiplin antri. Disiplin antri adalah aturan keputusan yang menjelaskan cara melayani pengantri. Menurut Siagian (1987), ada 5 bentuk disiplin pelayanan yang biasa digunakan, yaitu : FCFS (First Come First Out), dimana pelayanan berdasarkan waktu kedatangan, seperti antrian tiket di stasiun. 2

LCFS (Last Come First Served), dimana pelayanan dilakukan untuk yang terakhir datang, seperti inbox pada email yang terakhir masuk akan ditempatkan dipaling atas. RR (Round Robin), pelayanan diberikan pada jangka waktu tertentu saja. Contoh sistem parallel jobs pada sistem komputer. SPT (Shortest Processing Time First), pelayanan didahulukan untuk pekerjaan yang lebih sedikit. Priority, pelayanan didasarkan pada prioritas yang lebih tinggi dibandingkan yang lainnya. Algoritma Genetika Algoritma Genetika (GA) adalah algoritma kecerdasan buatan tentang teknik pencarian dan optimasi yang berdasarkan pada mekanisme seleksi atau evolusi biologis yang terjadi di alam yaitu perkembangbiakan makhluk hidup secara seksual yang dipengaruhi faktor genetika agar dapat melanjutkan keturunannya. Faktor-faktor genetika yang berpengaruh adalah persilangan gen atau crossover gen dan mutasi gen. Algoritma Genetika pertama kali diperkenalkan oleh John Holland dari Universitas Michigan pada awal 1970 dengan tulisannya berjudul Adapted in _atural and Artificial System yang cara kerjanya berdasarkan pada seleksi dan genetika alam. Sedangkan aplikasi pertamanya pada manufacturing control dikemukakan oleh L Davids dalam Proceedings of an International Conference on Genetic Algorithm and their Application Hillsdale 1985. GA bekerja dari satu populasi bukan dari satu titik dan mencari nilai optimim secara keseluruhan. Pengontrolan proses genetika yang terjadi digunakan parameter algoritma genetika yang akan sangat berperan terhadap efektifitas dan kerja dari proses pencarian yang dilakukan. Ketepatan dalam menentukan nilai parameter ini akan semakin mempercepat proses pencarian, begitu juga sebaliknya. Parameter-parameter tersebut adalah : 1. Ukuran Populasi (pop_size) Populasi adalah kumpulan beberapa individu yang sejenis yang hidup dan saling berinteraksi bersama pada suatu tempat. Jumlah individu dinyatakan sebagai ukuran dari populasi tersebut. 2. Laju crossover Pada saat proses genetika berlangsung, nilai dari laju crossover digunakan untuk menentukan individu-individu yang akan mengalami crossover. 3. Laju mutasi Nilai dari laju mutasi digunakan untuk menentukan individu yang akan mengalami mutasi, terjadi setelah proses crossover dilakukan. 3

4. Banyaknya gen dalam kromosom Satu individu direprersentasikan sebagai sebuah kromosom yang terdiri dari sejumlah gen yang membentuk satu kesatuan. Metode Penelitian Penelitian ini akan menganalisa kinerja dari sistem antrian single-channel dan multiple-channels untuk layanan sistem antrian yang telah diterapkan di Bank Mandiri Purwokerto. Pertama kali dilakukan pengambilan data statistika selama 1 bulan, pada awal bulan, pertengahan bulan, week end, dan akhir bulan. Data yang dicatat adalah waktu antar kedatangan penumpang dan waktu pelayanan pada loket pembelian karcis. Bahan dan data Bahan dan data serta eksperimen ini dilakukan oleh M. Munawar Yusro, Nurul Hidayat, Maharani di Bank Mandiri Purwokerto. Tahap pertama dalam penelitian ini adalah pengumpulan data. Mereka menggunakan stopwatch untuk mengukur waktu antar kedatangan dan waktu pelayanan, dan selanjutnya adalah menghitung rata-rata dua waktu tersebut. Hasil pengumpulan data adalah sebagai berikut : Tabel 1 Hasil pengumpulan data di Bank Mandiri Purwokerto waktu : jam 08.00 sampai 9.30 WIB Waktu antar kedatangan waktu pelayanan Rata-rata 63,1 98,4 Tabel 2 Hasil pengumpulan data di Bank Mandiri Purwokerto waktu : jam 10.00 sampai 11.30 WIB Waktu antar kedatangan waktu pelayanan Rata-rata 38,2 76,1 4

Tabel 3 Hasil pengumpulan data di Bank Mandiri Purwokerto waktu : jam 13.00 sampai 14.30 WIB Waktu antar kedatangan waktu pelayanan Rata-rata 63,1 98,4 Tahap kedua, M. Munawar Yusro, Nurul Hidayat, Maharani mengembangkan program komputer untuk mensimulasikan sistem antrian di Bank Mandiri Purwokerto. Program dibuat dengan Borland Delphi dan Borland C++ untuk pembuatan modul-modul pendukungnya. Pendekatan yang digunakan adalah discrete-event driven. Discrete-event adalah teknik yang digunakan untuk memodelkan permasalahan dari dunia nyata. Dalam model antrian terdapat dua jenis kejadian (event) yaitu kedatangan (arrival) dan kepergian (departure). Proses arrival terjadi ketika seorang nasabah masuk ke dalam sistem untuk dilayani, dan proses departure adalah ketika nasabah sudah selesai dilayani dan meninggalkan sistem. Tahap ketiga M. Munawar Yusro, Nurul Hidayat, Maharani validasikan data yang sudah diperoleh dan selanjutnya membandingkan antar hasil observasi dengan hasil simulasi berupa prediksi panjang antrian, waktu tunggu, dan probabilitas mengantri. Hasil simulasi ternyata mendekati dengan data hasil observasi. Sehingga apabila pihak Bank Mandiri ingin mengganti jenis sistem antrian antara single-channel dan multiple channels maka program simulasi bisa memberikan solusi jawabannya. Untuk mengubah sistem antrian jalur tunggal (single-channel) ke antrian jalur banyak (multiple channels) dengan n server, maka perlu dilakukan perubahan data masukan, yaitu tingkat kedatangan (arrival rate) dibagi n karena nasabah yang datang akan menyebar ke n jalur antrian. Sehingga tingkat kedatangan di tiap-tiap jalur antrian adalah memiliki faktor 1/n. Demikian pula sebaliknya jika mengubah sistem antrian multiple channels ke antrian single-channel maka tingkat kedatangan dikalikan n. Sedangkan tingkat pelayanan tidak mengalami perubahan. Hasil dan Pembahasan Tabel 4. memperlihatkan hasil simulasi. Dalam tabel tersebut dapat dibaca bahwa kinerja server relatif stabil meskipun pada jam-jam sibuk juga tetap stabil. 5

Tabel 4 Perbandingan Unjuk Kerja Sistem Antrian Nasabah di Bank Jenis antrian Rata-rata Rata-rata waktu Probabilitas Kinerja panjang tunggu mengantri Server antrian Single-channel (kondisi saat 4.25 127.34 0.68 0.86 penelitian) Multiplechannels 5.91 883.63 0.87 0.84 Kesimpulan Penelitian ini menganalisa kinerja dari sistem antrian single-channel dan multiplechannels untuk layanan teller bank menggunakan teknik simulasi discrete- event. Data masukan berasal dari hasil pengumpulan data secara langsung di Bank Mandiri Purwokerto. Beberapa kesimpulan yang dapat diambil selama penelitian ini adalah : 1. Hasil simulasi menyatakan bahwa sistem antrian single-channel lebih efisien dibandingkan sistem multiple-channels. 2. Program Simulasi komputer dapat digunakan untuk menganalisa unjuk kerja layanan, dengan biaya rendah dan validitasnya cukup baik. Daftar Pustaka [1] M. Munawar Yusro, Nurul Hidayat, Maharani, Pengembangan Simulasi Komputer Model Antrian Nasabah Untuk Menganalisa Unjuk Kerja Layanan Teller Bank,2005. [2] Davis, Lawrence, Handbook of Genetic Algorithms, Von Nostrand Reinhold, 1991. [3] Garen, J., Multiobjective Job-Shop Scheduling With Genetic Algorithms Using a ew Representation and Standard Uniform Crossove, Department of Econimics University of Osnabruck, Germany [4] Goldberg, David E., Genetic Algorithm in Search, Optimization and Machine Learning, Addison Wesley Publishing, 1989. [5] Michalewicz, Zbigniew, Genetic Algorithms + Data Structure = Evolution Program, Springer, 1992. [6] Oey, Kasin, Scott J. Manson, Sceduling Batch Processing Machines in Complex Job Shops, Depatment of Industrial Engineering University of Arkansas USA, 2001. 6

[7] Ponnambalam, S.G, Aravindan, P., Sreenivasa Rao, P., Comparative Evaluation of Genetic Algorithm for Job-Shop Sceduling, Taylor & Francis Ltd, 2001. [8] Yusuf,Nilawaty, Penerapan Model Antrian pada PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk Cabang Gorontalo,2007. [9] Setiawan, Sandi. 1991. Simulasi. ANDI OFFSET. Yogyakarta. 7