KALOR SEBAGAI ENERGI B A B B A B

dokumen-dokumen yang mirip
T P = T C+10 = 8 10 T C +10 = 4 5 T C+10. Pembahasan Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X. Contoh soal kalibrasi termometer

LAMPIRAN I. Tes Hasil Belajar Observasi Awal

1 By The Nest We do you. Question Sheet Physics Suhu Kalor dan Perpindahannya

Suhu dan kalor 1 SUHU DAN KALOR

Lampiran 1 Nilai awal siswa No Nama Nilai Keterangan 1 Siswa 1 35 TIDAK TUNTAS 2 Siswa 2 44 TIDAK TUNTAS 3 Siswa 3 32 TIDAK TUNTAS 4 Siswa 4 36 TIDAK

KEGIATAN BELAJAR 6 SUHU DAN KALOR

LAMPIRAN I (TBL. 01) Hasil Belajar Siswa pada Observasi Awal

Ditemukan pertama kali oleh Daniel Gabriel Fahrenheit pada tahun 1744

SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB

- - KALOR - - Kode tujuh3kalor - Kalor 7109 Fisika. Les Privat dirumah bimbelaqila.com - Download Format Word di belajar.bimbelaqila.

Kalor. B a b 7. A. Pengertian Temperatur B. Pemuaian Zat C. Pengertian Kalor D. Perpindahan. Kalor

Soal Dan Pembahasan Suhu Dan Kalor

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

7. Menerapkan konsep suhu dan kalor. 8. Menerapkan konsep fluida. 9. Menerapkan hukum Termodinamika. 10. Menerapkan getaran, gelombang, dan bunyi

Termometri dan Kalorimetri

Bab IV Kalor dan Konservasi Energi

KALOR DAN KALOR REAKSI

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur.

Anda dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat, menganalisis cara perpindahan kalor, dan menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah.

Secara matematis faktor-faktor di atas dirumuskan menjadi: H= Q / t = (k x A x T) / l

LISTRIK DINAMIS B A B B A B

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

Suhu dan kalor NAMA: ARIEF NURRAHMAN KELAS X5

Soal Suhu dan Kalor. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

MATERI POKOK. 1. Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor 2. Kalorimeter 3. Kalor Serap dan Kalor Lepas 4. Asas Black TUJUAN PEMBELAJARAN

KALOR Kalor 1 kalori 1 kalori = 4.18 joule 1 joule = 0.24 kalori Q = H. Dt Q = m. c. Dt H = m. c Q = m. L

Fluida Dan Kalor. ρ = massa jenis zat cair h = tinggi zat cair dari permukaan g = percepatan gravitasi P t = tekanan total P o = tekanan udara luar

ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP (UAS) TAHUN PELAJARAN Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Program : X Hari / Tanggal : Jumat / 1 Juni 2012

KALOR. Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan

9/17/ KALOR 1

KATA PENGANTAR. Tangerang, 24 September Penulis

SUHU DAN KALOR M O D U L. Fisika itu mudah dan menyenangkan lho. Peta Konsep. Pengukuran. Kalor. Keseimbangan Suhu. Alat Ukur

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Umum (MA101) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa

3. besarnya gaya yang bekerja pada benda untuk tiap satuan luas, disebut... A. Elastis D. Gaya tekan B. Tegangan E. Gaya C.

KALOR. Kelas 7 SMP. Nama : NIS : PILIHAN GANDA. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

Fisika Umum (MA101) Topik hari ini (minggu 6) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALATIHAN SOAL BAB 9

KALOR. Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

MARDIANA LADAYNA TAWALANI M.K.

BAB II KALOR Pembelajaran ini bertujuan agar Anda dapat :

HIDROSTATIS. 05. EBTANAS Sebongkah es terapung di laut terlihat seperti gambar

BAB 10 KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR

SUHU DAN KALOR. = skala fahrenheit. 1 skala Celcius = skala Reamur. = skala Reamur

MODUL FISIKA SMA Kelas 10

C. H = K x L x atau H = K x L x. E. H = Q x A x atau H = Q x A x

KALOR. Keterangan Q : kalor yang diperlukan atau dilepaskan (J) m : massa benda (kg) c : kalor jenis benda (J/kg 0 C) t : kenaikan suhu

BAB SUHU DAN KALOR. Dengan demikian, suhu pelat baja harus ( ,3 0 C) = 57,3 0 C.

EKSPERIMEN 1 FISIKA SIFAT TERMAL ZAT OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2006 Waktu 1,5 jam

BAB VII K A L O R dan PERPINDAHANNYA

I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es 3. Menentukan kalor jenis berbagai logam

BAB I PENDAHULUAN C = (1) Panas jenis adalah kapasitas panas bahan tiap satuan massanya, yaitu : c = (2)

3. Pernyataan yang benar untuk jumlah kalor yang diserap menyebabkan perubahan suhu suatu benda adalah... a. b. c. d.

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.

Kalor dan Suhu. Sumber:Pembakaran dan Peleburan, Mandira Jaya Abadi Semarang

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT KAB/KOTA Waktu: 120 menit. Laju (m/s)

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

MATERI SUHU DAN KALOR

KALORIMETER PF. 8 A. Tujuan Percobaan 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es 3. Menentukan panas jenis berbagai logam B.

BAB SUHU DAN KALOR. 7.1 Suhu dan Termometer

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay

Magic com, seperti tampak pada gambar di atas, memanfaatkan kalor SUHU DAN KALOR

KALOR. system yang lain; ini merupakan dasar kalorimetri, yang merupakan pengukuran kuantitatif pertukaran kalor.

Xpedia Fisika. Kapita Selekta Set Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan

Model Modul Program Keahlian : Semua Kelompok Teknologi KATA PENGANTAR

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif.

SUHU DAN KALOR. STANDART KOMPETENSI Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi

KALOR. hogasaragih.wordpress.com

FISIKA TERMAL Bagian I

Penggunaan Matematika

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi

LEMBAR KERJA 1. Kalor berpindah karena perbedaan suhu

SOAL BABAK PENYISIHAN OLIMPIADE FISIKA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatiahn Soal 9.2

BAB 6 KALOR. Energi Kalor. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Model POE (Prediction, Observation and Explanation)

Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor laten),

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BBM 6 SUHU DAN KALOR PENDAHULUAN

1. Suhu dan Termometer. Suhu ukuran/derajat panas dinginnya suatu benda atau energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh molekul2 suatu benda.

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT KAB/KOTA. Laju (m/s)

Soal-soal Pilihan Ganda ELASTISITAS

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kesetaraan kalor lebur es.

Percobaan L-2 Hukum Joule Uraian singkat : Dasar teori:

FISIKA TERMAL(1) Yusron Sugiarto

BAHAN AJAR SUHU DAN KALOR

3. Untuk menghitung TARA KALOR LISTRIK digunakan persamaan H t (T a T m ) = a I 2 R t Dimana Tara kalor listrik = 1/a

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatihan Soal 9.3

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2007

LEMBAR KERJA (LAPORAN ) PRAKTIKUM IPA SD PDGK 4107 MODUL 5. KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT dan PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT

TOPIK: PANAS DAN HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA. 1. Berikanlah perbedaan antara temperatur, panas (kalor) dan energi dalam!

Tujuan Pembelajarn Khusus (TPK) untuk Pembelajaran-2 :

KALORIMETRI A. Pendahuluan

PENGETAHUAN (C1) SYARIFAH RAISA Reguler A Tugas Evaluasi

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Kelima (SUHU UDARA)

BAB 7 SUHU DAN KALOR

BAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN

Fisika Dasar 13:11:24

Transkripsi:

Kalor sebagai Energi 143 B A B B A B 7 KALOR SEBAGAI ENERGI Sumber : penerbit cv adi perkasa Perhatikan gambar di atas. Seseorang sedang memasak air dengan menggunakan kompor listrik. Kompor listrik itu menggubah energi listrik menjadi panas. Energi panas inilah yang dinamakan kalor. Apakah yang akan terjadi jika air itu terus dipanaskan? Bagaimanakah jika yang dipanaskan mulai dari air yang masih pada (es)? Bagaimanakah pengaruh kalor pada zat itu (air dari padat hingga berikutnya)? Bagaimanakah hubungan energi listriknya dengan kalor yang dihasilkan? Dan satu lagi pertanyaan yang dapat timbul: Bagaimana kalor itu bisa menembus wadahnya sehingga airnya juga menjadi panas? Semua pertanyaan di atas itu dapat kalian pelajari pada bab ini, sehingga setelah belajar kalian diharapkan dapat: 1. menentukan hubungan skala termometer sebagai pengukur suhu, 2. menentukan pengaruh kalor pada benda, 3. menentukan keadaan benda (zat) jika diberikan kalor, 4. menerapkan azas Black dalam percampuran dua benda atau lebih, 5. menjelaskan perpindahan kalor.

144 Fisika SMA Kelas X A. Pengaruh Kalor pada Zat X 1 X ΔX 0 ΔY X 0 X 0 ΔX Y 1 Y 0 Y Gambar 7.1 Kesetaraan termometer titik didih Y Termometer O C O X ΔY titik beku 1. Suhu dan Termometer Untuk memahami konsep-konsep kalor, terlebih dahulu perlu belajar tentang suhu dan termometer. Sudah tahukah kalian tentang suhu dan termometer itu? Dalam kehidupan sehari-hari kalian sering mendengar tentang suhu misalnya pada musim panas kalian dapat mengetahui suhunya tinggi. Pada kejadian lain kalian dapat mendinginkan suatu ruangan dengan menurunkan suhu AC (pendingin) yang digunakan. Penggunaan kata-kata itu sudah tepat. Suhu merupakan ukuran panas dinginnya suatu benda. Sedangkan termometer adalah alat ukur suhu. Kalian perlu mengetahui bahwa termometer telah banyak dirancang oleh ilmuwan diantaranya ada tiga skala termometer yang perlu kalian ketahui, yaitu termometer Celcius, Reamur dan Fahrenheit. Termometertermometer itu dirancang dengan menggunakan sifat pemuaian suatu zat. Jika bahan yang digunakan sama maka pemuaian yang terjadi juga sama, tetapi karena skala yang digunakan berbeda akibatnya perlu penyesuaian. Dengan sifat pemuaian yang digunakan maka kesetaraan skala termometer dapat dilakukan dengan cara membandingkan. Perbandingan tiap skala akan sama. Perhatikan Gambar 7.1. Pada termometer X dan Y berlaku perbandingan sebagai berikut. 100 ΔC 0 25 0 160 ΔX 0 ΔC -40 titik didih X ΔX titik beku...(7.1) CONTOH 7.1 Termometer X dirancang dapat mengukur air membeku pada skala - 40 dan air mendidih pada skala 160. Jika suatu benda diukur termometer Celcius menunjukkan nilai 25 O C maka tentukan nilai yang ditunjuk saat diukur dengan termometer X! Titik beku air 0 O C atau - 40 O X Titik didih air 100 O C atau 160 O X t c = 25 O C t x =? Perhatikan perbandingan skala pada Gambar 7.2. Dari gambar itu diperoleh perbandingan: Gambar 7.2 Kesetaraan termometer X dengan Celcius

Kalor sebagai Energi 145 = X + 40 = 50 berarti X = 10 O Setelah memahami contoh di atas dapat kalian coba soal berikut. Termometer A dan B menunjukkan angka 20 dan -30 saat mengukur air membeku. Saat mengukur air mendidih masing-masing menunjuk 130 dan 220. Jika suatu benda dapat terukur suhunya sebesar 50 O A maka berapakah penunjukkannya saat diukur dengan termometer B? Skala termometer yang perlu kalian ketahui ada empat yaitu skala Celcius, Reamur, Fahrenheit dan Kelvin. Tiga skala yang pertama ini memiliki titik beku air, titik didih air dan perbandingan terlihat seperti pada Gambar 7.3. Sedangkan hubungannya dengan skala Kelvin dapat menggunakan persamaan berikut. K = C + 273...(7.2) Satuan suhu dengan skala Kelvin ini disebut juga suhu mutlak. 2. Kalor Pengubah Suhu Zat Pernahkah kalian mengamati sebuah besi yang diberi kalor, misalnya dibakar? Tentu kalian sering mengamatinya. Besi tersebut akan menjadi lebih panas. Lebih panas ini berarti suhunya naik. Contoh ini membuktikan bahwa kalor dapat mengubah suhu zat. Pengaruh ini banyak penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya memasak air, memanasi besi untuk melubangi kayu atau karet dan memanaskan benda waktu pagi pada terik matahari. Kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu zat ini dipengaruhi oleh massa benda m, kenaikan suhu Δt dan jenis zat. Jenis zat diukur dengan besaran yang dinamakan kalor jenis dan disimbulkan c. Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diserap zat bermassa 1 gr untuk menaikkan suhu sebesar 1 0 C. Hubungan besaran-besaran ini dapat dituliskan sebagai berikut. Q = m c Δt...(7.3) dengan : Q = Kalor yang diserap benda (kal) m = massa benda (gr) c = kalor jenis (kal/gr O C) Δt = kenaikkan suhu ( O C) Perkalian massa dan kalor jenisnya disebut kapasitas kalor C dan dirumuskan sebagai berikut. O C O R O F 100 80 212 titik didih 0 0 32 titik beku Gambar 7.3 Perbandingan skala termometer Gambar 7.4 Kalor dapat menaikkan suhu air

146 Fisika SMA Kelas X C = m c...(7.4) dengan : C = kapasitas kalor ( kal/ O C) m = massa benda (gr) c = kalor jenis (kal/gr. O C) CONTOH 7.2 Penting Kalor merupakan bentuk energi yaitu energi panas. Karena bentuk energi maka dalam sistem SI, kalor memiliki satuan joule. Kesetaraannya: 1 kal = 4,2 joule atau 1joule = 0,24 kal Berarti dalam sistem SI, kalor jenis dapat didefinisikan sebagai kalor yang dibutuhkan 1 kg benda agar suhunya naik 1K. Batang logam bermassa 2 kg memiliki suhu 25 O C. Untuk menaikkan suhunya menjadi 75 O C dibutuhkan kalor sebesar 5.10 4 kal. Jika suhunya dinaikkan menjadi 125 O C maka berapakah kalor yang dibutuhkan? m = 2 kg = 2000 gr Δt 1 = 75 25 = 50 O C Q 1 = 5.10 4 kal Δt 2 = 125 25 = 100 O C Q 2 =? Kalor jenis benda dapat ditentukan dari keadaan pertama. Q 1 = m c Δ t 1 5.10 4 = 2000. c. 50 c = 5 kal/gr O C Berarti kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu Δt 2 sebesar: Q 2 = m c Δ t 2 = 2000. 5. 100 = 10 5 kal Konsep kesebandingan Kalor untuk menaikkan suhu sebanding dengan kenaikan suhunya. Q ~ Δt berarti dapat diperoleh: = Q 2 =. 5.10 4 = 10 5 kal Setelah memahami contoh di atas dapat kalian coba soal berikut. Zat cair A bermassa 300 gr ingin dinaikkan suhunya sebesar 50 O C dan zat cair B bermassa 200 gr ingin dinaikkan suhunya sebesar 25 O C. Jika kedua zat cair itu sejenis maka berapakah perbandingan kalor yang dibutuhkan?

Kalor sebagai Energi 147 3. Kalor Pengubah Wujud Zat Kalian pasti sudah mengetahui bahwa wujud zat ada tiga yaitu padat, cair dan gas. Pernahkah kalian melihat es yang mencair atau air yang sedang menguap? Ternyata perubahan wujud zat itu membutuhkan kalor. Banyaknya kalor untuk mengubah wujud 1 gr zat dinamakan kalor laten. Kalor laten ada dua jenis, pertama: kalor lebur untuk mengubah dari padat ke cair. Kalor lebur zat sama dengan kalor bekunya. Kedua: kalor uap yaitu kalor untuk mengubah dari cair menjadi gas. Kalor uap zat sama dengan kalor embun. Kalor laten ini disimbulkan L. Dari penjelasan di atas maka dapat ditentukan kalor yang dibutuhkan zat bermassa m untuk mengubah wujudnya yaitu sebagai berikut: Q = m L...(7.5) dengan : Q = kalor (kal) m = massa benda (gr) L = kalor laten (kal/gr) Aktiflah Setiap benda yang berubah suhunya maka wujudnya akan tetap. Sebaliknya saat wujudnya berubah suhunya pasti tetap. Coba kalian tentukan turun atau naiknya suhu es yang sedang mencair? CONTOH 7.3 Di atas piring terdapat 100 gr es bersuhu 0 O C. Kalor lebur es diketahui sebesar 80 kal/gr. Jika pada es tersebut diberikan kalor sebesar 6000 kal maka berapa persenkah es yang sudah melebur? m 0 = 100gr L = 80 kal/gr Q = 6000 kal Massa es yang melebur dapat ditentukan sebagai berikut. Q = m L 6000 = m. 80 m = 75 gr Massa es yang melebur adalah 75 gr berarti prosentasenya sebesar: = 100 % = 75 % Setelah memahami contoh di atas dapat kalian coba soal berikut. Terdapat sejumlah es dalam suatu bejana. Kalor jenis es 80 kal/gr. Pada saat diberikan kalor 2000 kal ternyata dalam bejana itu terdapat es dan air dengan massa yang sama. Berapakah massa awal es tersebut? Penting Sesuai dengan kalor jenis, dalam sistem SI, kalor laten dapat didefinisikan sebagai kalor yang dibutuhkan untuk mengubah wujud 1kg zat. Kalor jenis air: 1 kal/gr O C = 4200 joule/ kgk Kalor lebur es: 80 kal/gr = 3,36.10 5 J/kg

148 Fisika SMA Kelas X 4. Perubahan suhu dan wujud benda Baru saja kalian telah belajar bahwa kalor dapat merubah suhu atau wujud zat. Berarti jika suatu benda diberi kalor yang cukup dapat terjadi kedua perubahan itu. Perubahan benda ini dapat digambarkan dengan bantuan grafik Q - t. Contoh perubahan ini dapat digunakan perubahan air dari bentuk padat (es) hingga bentuk gas (uap). Grafik Q - t nya dapat dilihat pada Gambar 7.5. t ( 0 C) 100 0 menguap Q 4 Q 5 uap (gas) Gambar 7.5. Grafik Q - t perubahan pada air karena menyerap kalor 0 0-10 0 es Q 1 mencair Q 2 Q 3 air (cair) Q es (padat) Pada Gambar 7.5, terlihat bahwa air dapat mengalami tiga kali perubahan suhu dan dua kali perubahan wujud. Pada saat mencair (Q 2 ) dan menguap (Q 4 ) membutuhkan kalor perubahan wujud Q = m L. Sedangkan kalor Q 1, Q 3 dan Q 5 merupakan kalor perubahan suhu Q = m c Δt. Untuk lebih memahami perubahan zat karena pengaruh kalor dapat kalian cermati contoh berikut. CONTOH 7.4 t ( 0 C) 80 0 Q 3-5 Q 1 0 Q 2 Q Gambar 7.6 20 gr es bersuhu - 5 O C dan tekanan 1 atm diberi kalor hingga menjadi air bersuhu 80 O C. Kalor jenis air 1 kal/gr O C, kalor jenis es 0,5 kal/gr O C dan kalor lebur es 80 kal/gr. Berapakah kalor yang diberikan pada es tersebut? Pada tekanan 1 atm air mencair pada suhu 0 O C dan menguap pada suhu 100 O C. Berarti untuk menghitung kalornya dapat dibuatkan grafik Q - t seperti pada Gambar 7.6. Kalor yang dibutuhkan sebesar: Q = Q 1 + Q 2 + Q 3 = m s c s Δt s + m L + m a c a Δt a = 10. 0,5. (5 0 ) + 20. 80 + 20. 1. (80 O ) = 50 + 1600 + 1600 = 3250 kal

Kalor sebagai Energi 149 Setelah memahami contoh di atas dapat kalian coba soal berikut. Pada tekanan 1 atm terdapat 100 gr es bersuhu -2 O C. Es tersebut dipanaskan hingga dingin diuapkan semua. Kalor jenis es = 0,5 kal/gr O C, kalor jenis air 1 kal/gr O C, kalor lebur es 80 kal/gr dan kalor uap air 9000 kal/gr. Berapakah kalor yang dibutuhkan? LATIHAN 7.1 1. Pada suatu termometer X, titik beku air adalah 50 O X dan titik didihnya 200 O X. Jika suatu benda bersuhu 75 O C maka tentukan suhu benda tersebut dalam O X! 2. Suhu benda yang diukur dengan termometer Fahrenheit menunjukkan nilai 122 O F. Tentukan suhu benda tersebut dalam skala: a. Celcius, b. Reamor, c. Kelvin! 3. Dua benda diberi kalor yang sama. Jika benda pertama memiliki kalor jenis lebih besar dari benda kedua maka benda manakah yang lebih cepat naik suhunya? Jelaskan mengapa kalian memilih jawaban tersebut! 4. Coba kalian jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kalor jenis suatu zat! 5. Benda bermassa 5kg yang memiliki suhu 30 O C diberi kalor 3,5.10 5 kal sehingga suhunya menjadi 90 O C. Jika diberi kalor lagi sebesar 1,75.10 5 kal berapakah suhunya sekarang? 6. Dua zat A dan B masing-masing bermassa 400gr dan 300gr. Jika kalor lebur zat A dua kali kalor lebur zat B maka berapakah perbandingan kalor yang dibutuhkan zat A dan zat B untuk melebur semua pada titik leburnya? 7. Es bermassa 200gr memiliki suhu -4 O C. Kalor jenis es = 0,5 kal/gr O C, kalor jenis air 1,0 kal/gr O C dan kalor lebur es 80 kal/gr. Berapakah kalor yang dibutuhkan untuk meleburkan separo es tersebut? 8. Es bermassa 100gr bersuhu -10 O C. Kalor jenis es = 0,5 kal/gr O C, kalor jenis air 1,0 kal/gr O C dan kalor lebur es 80 kal/gr. Berapakah suhu akhir es tersebut jika diberi kalor sebesar 10.000 kal! 9. Empat gram es yang berubah suhu dan wujudnya dari suhu -5 O C hingga 80 O C dapat digambarkan grafikq-t seperti di bawah. t ( O C) 80 O 0 10 326 Q -5 Q (kal) Kalor jenis air 1,0 kal/gr O C. Dari grafik di atas tentukan: a. kalor lebur es, b. besar Q! 10. Kalian tentu sering melihat air yang menguap. Apakah suhu air tersebut harus 100 O C? Jika tidak, besaranbesaran apa saja yang mempengaruhi penguapan air?

150 Fisika SMA Kelas X B. Azas Black dan Kekekalan Energi (a) t(0 O C) 80 t 5 (b) 230 gr kopi 90 Q s susu 20 gr 20 gr suhu 5 O C campuran suhu t O C kopi 230 gr Q k Q (kal) Gambar 7.7 (a) percampuran kopi dan susu (b) Grafik Q - t 1. Azas Black Pernahkah kalian mandi dan airnya kedinginan? Kemudian kalian mencampurkan air panas pada air mandi kalian. Begitu pula sebaliknya, pernahkah kalian membuat teh manis dan terlalu panas? Untuk mendinginkan kalian tambah es kedalam teh tersebut. Kejadian-kejadian yang pernah kalian lakukan seperti di atas ternyata sangat sesuai dengan konsep fisika. Setiap dua benda atau lebih dengan suhu berbeda dicampurkan maka benda yang bersuhu lebih tinggi akan melepaskan kalornya, sedangkan benda yang bersuhu lebih rendah akan menyerap kalor hingga mencapai keseimbangan yaitu suhunya sama. Pelepasan dan penyerapan kalor ini besarnya harus imbang. Kalor yang dilepaskan sama dengan kalor yang diserap sehingga berlaku hukum kekekalan energi. Pada sistem tertutup, kekekalan energi panas (kalor) ini dapat dituliskan sebagai berikut. Q lepas = Q serap...(7.6) Hubungan pada persamaan 7.6 di atas pertama kali dijelaskan oleh Joseph Black. Kemudian persamaan itu dikenal dengan azas Black. CONTOH 7.5 Botol termos berisi 230 gram kopi pada suhu 80 O C. Kemudian ditambahkan susu sebanyak 20 gram bersuhu 5 O C. Jika tidak ada kalor pencampuran maupun kalor yang terserap botol termos dan kalor jenis kopi = susu = air = 1,00 kal/g O C, maka berapakah suhu keseimbangan campuran? t K = 80 O C, m K = 250 gr t S = 5 O C, m S = 20 gr c = 1 kal/gr O C Keadaan campuran kedua zat cair tersebut dapat dilihat seperti Gambar 7.7 dan untuk mempermudah perhitungan dapat digambar grafik Q - t seperti di samping. Dari grafik terlihat bahwa kopi akan melepas kalor dan susu akan menyerap kalor. Besarnya memenuhi: Q S = Q K m S c S Δt S = m K c K Δt K 20. 1. (t - 5) = 230. 1 (80 - t) 250 t = 18400 + 100 t = 74 O C

Kalor sebagai Energi 151 Setelah memahami contoh di atas dapat kalian coba soal berikut. Ke dalam sebuah bejana yang berisi air 4 O C dicelupkan besi 2000 gram, suhu 90 O C. Jika massa air 300 gram dan kalor jenis besi = 0,10 kal/gram O C, maka tentukan suhu kesetimbangannya! Percampuran dua benda atau lebih yang menggunakan azas Black dalam menganalisanya sangat berkaitan dengan perubah suhu dan perubah wujud. Jika dalam proses percampuran terjadi perubahan wujud maka perlu perhatian yang khusus. Cermati contoh berikut untuk lebih memahaminya. CONTOH 7.6 Dalam gelas berisi 200 cc air 40 O C kemudian dimasukkan 40 gram es 0 O C. Jika kapasitas kalor gelas 20 kal/ O C dan kalor lebur es adalah 80 kal/gr, maka berapakah suhu seimbangnya? m a = 200 gr, t a = 40 O C C g = 20 kal/ O C, t g = t a m s = 40 gr, t s = 0 O C L s = 80 kal/gr Dari massa dan suhu air dibandingkan dengan massa dan suhu es dapat diprediksikan bahwa suhu akhir campuran akan melebihi 0 O C, sehingga dapat digambarkan grafik Q - t seperti Gambar 7.8(c). Pada proses tersebut berlaku azas Black sebagai berikut. Q 1 + Q 2 = Q 3 + Q 4 m s L s + m s c a Δt s = C g Δt a + m a c a Δt a 40. 80 + 40. 1. (t - 0) = 20(40 - t) + 200. 1. (40-t) 260 t = 8800-3200 t = 21,6 O C Setelah memahami contoh di atas dapat kalian coba soal berikut. a gram es 10 O C dicampur dengan b gram air bersuhu 20 O C. Jika suhu akhir yang dicapai 5 O C, kalor lebur es 80 kal/g, kalor jenis es 0,5 kal/gr O C, maka tentukan nilai perbandingan a/b! 2. Kekekalan Energi Di SMP kalian sudah dikenalkan tentang kekekalan energi. Energi tidak dapat dimusnahkan dan tidak dapat diciptakan tetapi dapat berubah bentuk. Pernyataan ini merupakan hukum kekekalan energi secara umum. 200 gr air 40 O C (a) t( O C) 40 t 0 (c) es 40 gr 40 gr es 0 O C Q 1 Gambar 7.8 Q 2 campuran t =? O C gelas (b) air 200 gr Q 3 Q 4 Q (kal)

152 Fisika SMA Kelas X Kalor merupakan salah satu bentuk energi berarti harus juga memenuhi kekekalan energi. Kalor dapat berubah menjadi bentuk lain misalnya listrik (PLTU). Begitu pula kalor dapat timbul dari energi lain misalnya cahaya dan listrik juga (strika listrik). ke sumber listrik Gambar 7.9 Memanaskan air menggunakan energi listrik. CONTOH 7.7 Sebuah kompor listrik yang dayanya 500 watt dan daya gunanya 40% digunakan untuk memanaskan 1 liter air yang suhu awalnya 20 O C. Jika kalor jenis air adalah 4 J/g O C, maka berapakah suhu air setelah ¼ jam? Pada pemanasan air dengan kompor listrik ini terjadi perubahan energi listrik menjadi kalor. Karena daya gunanya 40% maka dapat berlaku: Q = 40% W m c Δt = 0,4. P. t (1000) 4. Δt = 0,4. 500. (t - 20) = 45 O C berarti t = 65 O C Setelah memahami contoh di atas dapat kalian coba soal berikut. Elemen pemanas sebuah kompor listrik 110 V mempunyai hambatan 20 Ω. Jika kompor ini digunakan untuk memanaskan 1 kg air bersuhu 20 O C selama 7 menit dan dipasang pada tegangan 110 volt, maka tentukan suhu akhir air (kalor jenis air 1 J/kg O C)! LATIHAN 7.2 1. Lima puluh gram es pada suhu 0 O C dimasukkan ke dalam 200 gram air yang bersuhu 20 O C. Jika kalor lebur es = 80 kal/g dan kalor jenis air 1 kal/g O C, maka berapakah suhu akhir campuran? 2. 320 gram campuran es dan air pada suhu 0 O C berada dalam bejana yang kapasitas kalornya dapat diabaikan. Kemudian dimasukkan 79 gram uap air yang bersuhu 100 O C ke dalam bejana tersebut sehingga diperoleh suhu akhir menjadi 79 O C. Jika kalor lebur es 79,0 kal/gram dan kalor penguapan air 540 kal/gram, maka hitung banyaknya air mula-mula! 3. Sebuah bejana yang massanya dapat diabaikan digunakan untuk mencampur a gram es bersuhu - 0 O C dengan b air pada suhu 50 O C. Kalor jenis es = 0,5 kal/gr O C dan kalor lebur es = 80 kal/gr. Jika setelah diaduk ternyata semua es melebur, maka hitung perbandingan a dan b! 4. Sepotong tembaga dijatuhkan dari ketinggian 490 meter di atas lantai. Kalor yang terjadi pada proses tumbukan dengan lantai 60% -nya diserap oleh tembaga untuk menaikkan suhunya. Jika kalor jenis tembaga = 420 J/kg O C, percepatan gravitasi bumi 10 m/s 2, maka berapakah kenaikan suhu tembaga?

Kalor sebagai Energi 153 C. Perpindahan Kalor Apakah yang kalian rasakan saat berada di tengah lapangan jika ada terik matahari? Tentu akan merasakan panas. Panas yang kalian rasakan tersebut merupakan bukti adanya rambatan energi dari matahari menuju bumi (kalian). Bukti ini juga menunjukkan bahwa selain dapat berubah bentuknya, kalor juga dapat merambat atau berpindah. Pada saat ini dikenal ada tiga jenis perpindahan energi yaitu konduksi, konveksi dan radiasi. Penjelasan ketiga jenis ini dapat kalian cermati sebagai berikut. 1. Konduksi Konduksi merupakan perpindahan kalor tanpa diikuti oleh mediumnya. Perpindahan energi secara konduksi ini banyak terjadi pada zat padat, sehingga didefinisikan juga konduksi adalah perpindahan kalor pada zat padat. Cobalah masukkan sebuah sendok yang dingin kedalam air teh yang panas kemudian peganglah ujung sendok itu. Apa yang kalian rasakan? Tentu kalian akan merasakan perubahan pada ujung sendok, mula-mula dingin kemudian menjadi naik suhunya hingga menjadi panas. Kejadian inilah contoh dari proses konduksi. Besarnya kalor yang dipindahkan secara konduksi tiap satu satuan waktu sebanding dengan luas penampang mediumnya, perbedaan suhunya dan berbanding terbalik dengan panjang mediumnya serta tergantung pada jenis mediumnya. Dari penjelasan ini dapat diperoleh perumusan sebagai berikut. Gambar 7.10 Teh panas dapat merambatkan kalornya melalui sendok menuju ketangan dengan cara konduksi. = k ΔT...(7.7) dengan : = kalor yang pindah tiap l detik (watt) k = koefisien konduktifitas bahan A = luas penampang (m 2 ) l = panjang bahan (m) ΔT = perubahan suhu (K) CONTOH 7.8 Sebuah jendela kaca, yang memiliki ukuran 200 cm x 100 cm dan tebal 10 mm bersuhu 30 O C pada permukaan luarnya. Jika suhu permukaan dalamnya sebesar 20 O C dan koefisien konduksi kaca 10-5 kal/(msk) maka berapakah jumlah kalor yang masuk tiap menit melalui jendela itu?

154 Fisika SMA Kelas X t 1 = 30 O C l = 10 mm t 2 =20 O C 100 cm 200 cm Gambar 7.11 Perpindahan kalor pada jendela A = 200 cm 100 cm = 2.10 4 cm 2 = 2 m 2 l = 10 mm =10-2 m ΔT = 30-20 = 10 K k = 10 2 kal/msk t = 1 menit = 60 detik Jumlah kalor yang masuk melalui jendela (konduksi) sebesar: Q =. t =. 60 = 1,2 kal = 300 ρ kkal Setelah memahami contoh di atas dapat kalian coba soal berikut. Sebuah jendela kaca suatu ruangan panjangnya 2 m lebarnya 1 m dan tebalnya 15 mm. Suhu di permukaan dalam dan permukaan luar kaca masing-masing 23 O C dan 33 O C. Jika konduksi termal = 8.10-1 Wm - 1 K -1, maka berapakah jumlah kalor yang mengalir ke dalam ruangan melalui jendela itu tiap sekon? 2. Konveksi Konveksi merupakan cara perpindahan kalor dengan diikuti oleh mediumnya. Pernahkah kalian merasakan ada angin yang panas. Angin dapat membawa kalor menuju kalian sehingga terasa lebih panas. Contoh lain adalah memasak air. Bagian air yang lebih dulu panas adalah bagian bawah, tetapi air yang lebih panas dapat bergerak keatas sehingga terlihat ada gelembung-gelembung yang bergerak. Dari contoh ini dapat menambah penilaian kita bahwa proses konveksi banyak terjadi pada medium gas dan cair. Besarnya energi (kalor) yang dipindahkan memenuhi persamaan berikut. = h A ΔT...(7.8) dengan : = kalor yang dipindahkan tiap detik (joule) h = koefisien konveksi A = luas penampang (m 2 ) ΔT = perbedaan suhu (K)

Kalor sebagai Energi 155 CONTOH 7.9 Angin lembah terjadi saat suhu di lembah lebih kecil dibanding di puncak gunung. Jika pada suatu saat perbedaan suhunya ΔT maka angin lembah tersebut memindahkan energi per detik sebesar P. Pada saat beda suhunya 3ΔT maka berapakah energi angin yang dirambatkan per detik? Kalor yang dipindahkan pada konveksi sebanding dengan perbedaan suhunya : P ~ ΔT maka berlaku: = P 2 =. P = 3P 3. Radiasi Contoh radiasi adalah panas matahari hingga ke bumi. Panas matahari hingga ke bumi tidak membutuhkan medium, perpindahan panas seperti ini dinamakan radiasi. Radiasi suatu benda dipengaruhi oleh suhu benda, sehingga setiap benda yang suhunya lebih tinggi dari sekelilingnya akan mengalami radiasi. Dalam eksperimennya Stefan Boltzman menemukan hubungan daya radiasi dengan suhunya, yaitu memenuhi persamaan berikut. P = e τ T 4 A...(7.9) dengan : P = daya radiasi (watt) e = koefisien emisititas τ = konstanta Stefan Boltzman T = suhu mutlak (K) A = luas penampang (m 2 ) CONTOH 7.9 Suatu benda hitam pada suhu 27 O C memancarkan energi R J/s. Benda hitam tersebut dipanasi hingga suhunya menjadi 327 O C. Berapakah energi yang dipancarkan sekarang? T 1 = 27 O C + 273 = 300 K E 1 = R J/s T 2 = 327 O C + 273 = 600 K Kalor yang dipancarkan benda hitam (e=1) memenuhi:

156 Fisika SMA Kelas X E = σ T 4 A. t Untuk T 1 = 300 K: E 1 = P.t = σ T 4 A. t R = σ (300) 4. A. 1 R = 81. 10 6. σ A Untuk T 2 = 600 K E 2 = σ T 4 A. t = σ. (600) 4. A. 1 = 16. (81.10 6 σ A) = 16 R Konsep kesebandingan Pada radiasi E ~ T 4 sehingga diperoleh: = berarti E 2 =. R = 16 R Setelah memahami contoh di atas dapat kalian coba soal berikut. Sebuah benda hitam sempurna mempunyai luas permukaan 1000 cm 2 dengan suhu 727 O C. Jika konstanta Stefan Boltmanz = 5,5. 10-8 watt/m 2.K 4, maka berapakah besarnya energi yang dipancarkan selama 1 menit? LATIHAN 7.3 1. Dua batang logam sejenis A dan B penampangnya berbanding 2:1, sedang panjangnya berbanding 4:3. Bila beda suhu ujung-ujung kedua batang sama, maka tentukan perbandingan jumlah rambatan kalor tiap satuan waktu pada A dan B! 2. Dua batang logam P dan Q disambungkan dengan suhu ujung ujungnya berbeda (lihat gambar). Apabila koefisien konduktivitas logam P = ½ kali koefisien konduktivitas logam Q, serta AC = 2 CB, maka berapakah suhu di C? A C B P Q 3. Lampu pijar dapat dianggap berbentuk bola. Jari-jari lampu pijar pertama adalah dua kali jari jari lampu kedua. Suhu lampu pijar pertama dan kedua masing-masing 27 O C dan 127 O C. Hitung perbandingan daya lampu pertama dan daya lampu kedua! 4. Bola dengan jari-jari 2,5 cm yang berada dalam keadaan seimbang dengan kelilingnya, ternyata menyerap daya 61,44 watt dari lingkungannya. Bila tetapan Stefan-Boltzmans = 6. 10-8 watt/m 2.K 4, emisivitas e = 1/π, maka berapakah suhu bola itu?

Kalor sebagai Energi 157 Rangkuman Bab 7 1. Termometer adalah alat pengukur suhu jenisnya ada banyak. Hubungan antara jenisnya dapat ditentukan dari perbandingan skalanya. Δx ~ Δy 2. Jika sebuah benda diberi sejumlah kalor maka ada dua kemungkinan perubahan yaitu: Kalor merubah suhunya : Q = m c Δt Q = C Δt merubah wujudnya : Q = m L Jika kalor yang diberikan cukup maka benda akan mengalami kedua perubahan tersebut tetapi saat suhunya berubah wujudnya akan tetap dan sebaliknya. 3. Azas Black Jika ada dua benda atau lebih yang memiliki suhu berbeda dicampur maka akan terjadi perpindahan kalor dan berlaku: Q serap = Q lepas 4. Kekekalan energi Kalor termasuk jenis energi sehingga harus memenuhi kekekalan energi dan dapat berubah ke bentuk energi lain. 5. Perpindahan kalor ada tiga yaitu a. Konduksi: perpindahan kalor dengan diikuti zat perantara. = k Δt b. Konveksi: perpindahan kalor yang tidak diikuti zat perantaranya. = h A Δt c. Radiasi: pancaran kalor (energi) P = e τ Τ 4 Α

158 Fisika SMA Kelas X Evaluasi Bab 7 Pilihlah jawaban yang benar pada soal-soal berikut dan kerjakan di buku tugas kalian. 1. Pada suatu termometer X dapat terukur, 4. Dari kelima grafik hubungan kalor (Q) titik beku air 40 O X dan titik didih air terhadap perubahan suhu (DT) untuk 5 240 O X. Bila suatu benda diukur dengan zat berikut ini, yang memiliki kapasitas termometer celcius bersuhu 50 O C, terbesar diperlihatkan pada grafik... maka bila diukur dengan menggunakan Q (joule) Q (joule) termometer X, suhunya sama dengan... A. 80 O X D. 140 O X A. Δt (K) D. Δt (K) B. 100 O X E. 160 O X C. 120 O X Q (joule) 2. Pada tekanan 1 atm, dua skala termometer menunjukkan data sebagai berikut O F(fahrenheit) O X Q (joule) B. Δt (K) E. Q (joule) Δt (K) Titik beku air 32 0-10 0 Zat A 122 0 40 0 Jika kenaikan suhu dianggap linier, maka ketika air mendidih, temperatur X akan menunjukkan angka... A. 70 O D. 170 O B. 90 O E. 202 O C. 110 O 3. Untuk menaikkan suhu fluida 200 gr dari suhu 20 O C menjadi 80 O C dibutuhkan kalor sebesar 13200 kal. Kalor yang dibutuhkan oleh fluida tersebut dari suhu 40 O C menjadi 70 O C adalah. A. 4400 kal B. 6600 kal C. 13200 kal D. 26400 kal E. 66000 kal C. Δt (K) 5. Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda bergantung pada... A. massa benda, suhu awal, suhu akhir B. massa benda dan jenis benda C. jenis benda dan kenaikan suhu D. massa benda, jenis benda dan kenaikan suhu E. kenaikan suhu dan lama pemanasan 6. Zat padat A dan B bermassa sama berada pada titik leburnya. Untuk meleburkan zat A membutuhkan kalor 2500 joule sedangkan untuk meleburkan zat B membutuhkan 4500 joule. Perbandingan kalor lebur zat A dan B adalah. A. 5 : 9 D. 2 : 1 B. 1 : 2 E. 9 : 5B C. 1 : 1

Kalor sebagai Energi 159 7. Grafik di bawah ini menunjukkan hubungan antara kenaikan suhu dan kalor yang diserap oleh 50 gram es. Kalor jenis es 0,5 kal. gr -1.C -1 dan kalor lebur es 80 kal.gr -1, maka nilai Q 2 dalam tabel tersebut adalah... t O C 100 0 es 2000 A. 8000 kalori B. 6000 kalori C. 5000 kalori D. 4000 kalori E. 3000 kalori Q 2 8. Berapa kalori yang dibutuhkan untuk mengubah 10 gr es bersuhu 20 O C menjadi uap bersuhu 120 O C jika panas jenis air dan es 1 kal/gr O C, panas jenis uap 5 kal/gr O C, kalor lebur es 80 kal/gr dan kalor didih 600 kal/gr? A. 9000 kal D. 80 kkal B. 8000 kal E. 85 kkal C. 8500 kal 9. Dalam botol termos terdapat 230 gram kopi pada suhu 90 O C. Ditambahkan susu sebanyak 20 gram bersuhu 5 O C. Berapakah suhu campuran? (misalkan tidak ada kalor pencampuran maupun kalor yang terserap botol termos dan kalor jenis kopi = susu = air = 1,00 kal/g O C) A. 5 O C D. 83 O C B. 20 O C E. 90 O C C. 47 O C (UMPTN, 1989) Q 10. Lima puluh gram es pada suhu 0 O C dimasukkan ke dalam 200 gram air yang bersuhu 20 O C. Jika kalor lebur es = 80 kal/g dan kalor jenis air 1 kal/g O C, suhu akhir campuran adalah... A. 0 O C D. 3,3 O C B. 1,8 O C E. 5 O C C. 2 O C 11. 320 gram campuran es dan air pada suhu 0 O C berada dalam bejana yang kapasitas kalornya dapat diabaikan. Kemudian dimasukkan 79 gram uap air yang bersuhu 100 O C kedalam bejana tersebut sehingga diperoleh suhu akhir menjadi 79 O C. Jika kalor lebur es 79,0 kal/gram dan kalor penguapan air 540 kal/gram, maka banyaknya air mula-mula adalah (gram). A. 4 D. 65 B. 10 E. 79 C. 35 (SPMB, 2002) 12. Sepotong es yang massanya 1 kg, suhunya 40 O C dimasukkan ke dalam 2 liter air bersuhu 20 O C. Jika diketahui kalor jenis es 0,5 kal/gr O C dan kalor lebur es = 80 kal/gr, maka dapat disimpulkan bahwa... A. es dapat cepat mencair semua dengan suhu akhir 0 O C B. 25% es mencair dan suhu akhir 0 O C C. temperatur akhir 20 O C D. 25% air membeku dan suhu akhir 0 O C E. suhu akhir 70 O C

160 Fisika SMA Kelas X 13. Ke dalam sebuah bejana yang berisi a gram air 30 O C dimasukkan b gram es -2 O C. Setelah isi bejana diaduk, ternyata semua es melebur. Bila massa bejana diabaikan, kalor jenis es 0,5 kal/g O C dan kalor lebur es 80 kal/g, maka besarnya pembandingan a dan b... A. 27 : 10 D. 3 : 8 B. 8 : 3 E. 1 : 30 C. 10 : 27 14. Sebuah benda bermassa 840 gram jatuh dari ketinggian 10 m. Jika seluruh energi potensial batang logam dapat diubah menjadi kalor (1 kalori = 4,2 joule) maka energi kalor yang terjadi (dalam kalori) adalah... A. 5 D. 20 B. 10 E. 30 C. 15 15. Elemen pemanas sebuah kompor listrik 110 V mempunyai hambatan 20. Jika kompor ini digunakan untuk memanaskan 1 kg air bersuhu 20 O C selama 7 menit dan dipasang pada tegangan 110 volt, maka suhu akhir air (kalor jenis air 1 J/kg O C)... A. 23,7 O C D. 80,5 O C B. 43,7 O C E. 94,0 O C C. 60,5 O C 16. Dua batang logam sejenis A dan B penampangnya berbanding 2:1, sedang panjangnya berbanding 4:3. Bila beda suhu ujung-ujung kedua batang sama, maka jumlah rambatan kalor tiap satuan waktu pada A dan B berbanding... A. 2 : 3 D. 3 : 8 B. 3 : 2 E. 1 : 1 C. 8 : 3 17. Sebuah jendela kaca, yang memiliki ukuran 200 cm x 150 cm dan tebal 6 mm bersuhu 30 O C pada permukaan luarnya. Jika suhu permukaan dalamnya sebesar 20 O C dan koefisien konduksi kaca ρ kal/(m s K) maka jumlah kalor yang masuk tiap menit melalui jendela itu adalah. A. 5ρ kkal D. 200ρ kkal B. 50ρ kkal E. 300ρ kkal C. 100ρ kkal 18. Dua batang logam A dan B yang mempunyai ukuran sama disambung satu sama lain pada salah satu ujungnya. Jika suhu ujung bebas logam A dan ujung bebas logam B berturut-turut adalah 210 O C dan 30 O C serta koefisien konduksi kalor logam A = 2 kali koefisien konduksi kalor logam B, maka suhu pada sambungan tersebut adalah... A. 160 O C D. 100 O C B. 150 O C E. 80 O C C. 120 O C 19. Jumlah kalor yang dipancarkan oleh sebuah benda suhunya lebih besar dari 0 K, berbanding lurus dengan. A. suhunya B. pangkat dua dari suhunya C. suhu sekelilingnya D. massa benda itu E. luas permukaan benda 20. Energi yang diradiasikan per detik oleh benda hitung pada suhu T 1 besarnya 16 kali energi yang diradiasikan pada detik pada suhu T 0 ; maka T 1 =... A. 2 T 0 D. 4 T 0 B. 2,5 T 0 E. 5 T 0 C. 3 T 0