Model Modul Program Keahlian : Semua Kelompok Teknologi KATA PENGANTAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Model Modul Program Keahlian : Semua Kelompok Teknologi KATA PENGANTAR"

Transkripsi

1 KATA PENGANTAR Kurikulum SMK 2004 adalah perangkat kurikulum yang muatannya memotivasi siswa terampil menggunakan potensi yang ada dalam dirinya. Untuk menunjang itu semua, maka Subdis Pendidikan SMK Dinas Dikmenti Provinsi DKI Jakarta, memprakarsai pembuatan modul Fisika SMK Teknik I ini untuk memberi kesempatan pada peserta diklat untuk belajar secara mandiri sesuai dengan kecepatan belajar masing masing. Modul sebagai alat atau sarana pemelajaran yang berisi materi, metode, batasan batasan dan cara mengevaluasi dan dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi/ subkompetensi yang diharapkan. Untuk itu ada 2 bagian poko yang ada dalam modul ini, yaitu : bagian pendahuluan dan bagian pemelajaran. Bagian pendahuluan berisi : deskripsi modul, petunjuk penggunaan modul, tujuan akhir pemelajaran, kompetensi, dan cek kemampuan awal. Sedangkan bagian pemelajaran berisi ; rencana pemelajaran siswa dan uraian materi. Dalam uraian materi terdapat : contoh soal, untuk membantu pemahaman peserta diklat lembar kerja siswa yang berisi praktikum atau kegiatan dan soal evaluasi yang berguna sebagai tolak ukur bagi peserta diklat apakah sudah menguasai kompetensi ini atau belum Ucapan terima kasih kami sampaikan pada pihak pihak yang telah membantu proses pembuatan dan penerbitan modul ini. Dan mohon maaf bila dalam penulisan modul ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran dari rekan rekan guru, para akademis lain sangat kami hargai. Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi perkembangan dunia pendidikan kita. Jakarta, Juli Tim penyusun

2 DAFTAR ISI Halaman Sampul 1 Halaman Prancis (Sampul Dalam).2 Kata Pengantar.. 3 Daftar isi 4 Peta Modul 5 Glosarium.. 6 BAB I PENDAHULUAN 7 A. Deskripsi. 7 B. Prasyarat.. 7 C. Petunjuk Penggunaan Modul. 7 D. Tujuan Akhir.. 8 E. Kompetensi. 9 F. Cek Kemampuan 9 BAB II PEMELAJARAN 11 A. Rencana Belajar Siswa.. 11 B. Kegiatan Siswa a. Uraian materi. 12 b. Rangkuman 24 c. Lembar Kerja Siswa.. 25 d. Uji Kompetensi.. 26 e. Kunci Jawaban 28 f. Kriteria Penilaian 28 BAB III EVALUASI.. 29 BAB IV PENUTUP 31 Daftar Pustaka

3 PETA MODUL FISIKA SMK TEKNOLOGI DAN INDUSTRI TINGKAT I Komponen Besaran dan Satuan Kompetensi Sifat Mekanika Zat Kompetensi Gerak dan Gaya Kompetensi Suhu dan Kalor Kompetensi Usaha, Energi dan Daya Kompetensi Fluida

4 GLOSARIUM Suhu : temperatur atau besaran yang menunjukan derajat panas atau dingin suatu benda Kalor : salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari benda yang satu ke benda yang lainnya karena perbedaan suhu Kalor jenis : banyaknya kalor yang diperlukan oleh suatu zat untuk menaikan suhu satu kg zat sebesar satu derajat celsius Konduksi : proses perpindahan panas melalui suatu zat tanpa disertai dengan perpindahan partikel zat zat tersebut Konveksi : proses perpindahan panas melalui suatu zat yang disertai dengan perpindahan partikel zat zat tersebut Radiasi : proses perpindahan kalor dri permukaan sam benda dalam bentuk gelombang elektromagnetik Gelombang elekromagnetik : gelombang yang merambat tanpa memerlukan zat perantara

5 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul siswa tentang Suhu dan Kalor ini terbagi dalam 4 kegiatan belajar. Materi yang dipelajari dalam setiap kegiatan belajar adalah sebagai berikut : 1. Kegiatan belajar 1 tentang pengertian suhu, membahas mengenai skala dan beberapa termometer dan perubahan skala antar termometer 2. Kegiatan belajar 2 tentang pengertian kalor membahas mengenai kalor jenis, kapasitas kalor, asas Blck dan pemuaian zat : anomali air, pemuaian zat padat, cair dan gas 3. Kegiatan belajar 3 tentang perubahan wujud membahas mengenai perubahan wujud antar zat padat, cair dan gas, serta kalor laten 4. Kegiatan belajar 4 tentang perpindahan kalor membahas mengenai konduksi, konveksi dan radiasi. Selain penjelasan materi di atas, modul ini juga dilengkapi dengan lembar kerja siswa yang terdiri dari kegiatan praktikum dan soal evaluasi. Soal evaluasi terdiri dari 10 soal pilihan ganda dan 5 soal pilihan essai. Soal evaluasi ini sebaai tolak ukur, apakah seorang siswa sudah menguasai kompetensi ini atau belum. Jika siswa telah meguasai kompetensi ini ( 60% ), maka siswa dapat dapat melanjutkan ke kompetensi berikutnya. Setelah mempelajari modul ini, kopetensi yang diharapkan tercapai adalah siswa dapat menerapkan konsep Usaha, Energi, Daya dalam memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan penggunaan kerja di bengkel. Pendekatan yang digunakan untuk mencapai kompetensi ini adalah pendekatan siswa aktif, yaitu pendekatan melalui metode pemberian tugas dan diskusi pemecahan masalah. B. Prasyarat Modul ini tidak mengunakan prasyarat C. Petunjuk Penggunaan Modul Penjelasan bagi siswa 1. Bacalah modul ini secara berurutan dan pahami benar isi dari setiap subkompetensinya. 2. Setelah anda mengisi cek kemampuan, apakah anda termasuk kategori orang yang perlu mempelajari modul ini? Apabila anda menjawab Ya, maka pelajari modul ini. 3. Laksanakan semua tugas tugas yang ada dalam modul ini agar kompetensi anda berkembang sesuai dengan standar 4. Buatlah rencana belajar anda dengan menggunakan format seperti yang ada dalam modul ini. Konsulasian dengan guru dan institusi lain sehingga mendapat persetujuan 5. Lakukan kegiatan belajar untuk mendapatkan kompetensi sesuai rencana kegiatan belajar yang telah anda susun dan disetujui oleh guru dan intitusi lain.

6 6. Pada saat mengerjakan lembar latihan, jangan menanyakan jawabannya pada orang lain, sebelum anda menyelesaikannya. 7. Kerjakan lembar latihan untuk pembentukan psikomotor skill, sampai anda benar benar terampil sesuai dengan standar. Apabila anda kesulitan dalam mengerjakan tugas ini, diskusikan dengan teman teman anda atau konsultasikan dengan guru anda. 8. Anda dapat melanjutkan ke modul berikutnya setelah menunjukan kemampuan yang disyaratkan dalam modul ini. Peran guru 1. Membantu siswa dapat merencanakan proses belajar 2. Membimbing siswa melalui tugas tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar 3. membantu siswa daplam memahami konsep, contoh soal dan menjawab pertanyaan siswa yang mengalami belajar 4. membantu siswa dalam menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar. 5. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan. 6. Merencanakan seorang ahli/ pendamping guru dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan. 7. Melaksanakan penilaian 8. Menjelaskan pada siswa mengenai bagian yang perlu untuk dibenahi dan merundingkan rencana pemelajaran selanjutnya 9. Mencatat pencapaian kemajuan siswa D. Tujuan Akhir Spesifikasi kinerja yang diharapkan dapat dikuasai siswa setelah mengikuti seluruh kegiatan belajar adalah : 1. menghitung suhu dengan skala derajat C,R,F,K 2. menghitung kalor jenis dan kapsitas kalor 3. menghitung pemuaian zat padat, cair dan gas 4. menghitung perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi Berdasarkan spesifikasi di atas kemungkinan aplikasi konsep usaha, energi dan daya dalam dunia kerja diantaranya untuk menyelesaikan persoalan persoalan yang berkaitan dengan perhitungan day dan efisiensinya pada instalasi sistem jaringan komputer.

7 E. Kompetensi Kompetensi Kode Durasi pemelajaran Program Keahlian : Menerapkan suhu dan kalor : E : menit : Seluruh program keahlian Sub Kriteria Kinerja Lingkup Sikap kompetensi Belajar 1. Mengukur #Suhu diukur #Materi #Teliti suhu dengan kompetensi dalam menggunakan ini mengukur termometer membahas suhu tentang: benda suhu;penguk ur suhu derajat dengan skala derajat C,F,R dan K 2.Menghitun #Kalor jenis #Kalor jenis #Teliti g kalor dan kapasits dan kapsitas dalam ditetapkan kalor menghitun sesuai konsep #Asas Black g kalor kalor jenis dan kapasitas kalor 3.Menjelask #Pemuaian zat #Pemuaian #Teliti dalam an padat, zat cair zat menjelaska pengaruh dan gas #Perubahan n pemuaian kalor ditentukan wujud zat, terhadap dengan cara #Perpindahan perubahan zat pemuaian zat kalor secara wujud dan #Perubahan konduksi, perpindahan wujud dan konveksi dan kalor perpindahan radiasi kalor dilakukan oleh perlakuan panas Materi Pokok Pengetahuan #Pengertian suhu #Perhitungan pengukuran suhu Ketrampilan #Menghitung suhu dengan skala derajat C,F,R dan K #Pengertian kalor #Menghitung #Perhitungan kalor jenis kalor jenis dan dan kapasitas kalor kapasitas kalor #Perhitungan #Menghitung pemuaian zat pemuaian padat, zat cair zat padat, dan gas cair dan #Pengertian gas melebur, #Menghitung mengembang perpindaha dan membeku n kalor #Perpindahan kalor secara konduksi,konvek si dan radiasi

8 F.Cek Kemampuan Berilah tanda cek (V) pada kolom Ya atau tidak yang tersedia sesuai dengan apa yang anda pahami No Pertanyaan Tahukah anda pengertian suhu? Tahukah anda pembagian skala termometer celsius, reamur, fahrenheit dan kelvin Dapatkah anda melakukan konversi skala antara termometer celcius, reamur, fahrenheit dan kelvi Tahukah anda pengertian kalor, kalor jenis dan kapasitas kalor? Dapatkah anda menjelaskan fenomena anomali air? Dapatkah anda menghitung pemuaian panjang, luas, volume dari zat padat? Dapatkah anda menghitung pemuaian volume zat cair dan gas? Dapatkah anda menjelaskan perubahan wujud diantara zat padat, zat cair dan gas? Tahukah anda perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi? Dapatkah anda melakukan perhitungan dengan menggunakan persamaan konduksi, konveksi dan radiasi? Ya Tidak Apabila anda menjawab TIDAK pada salah satu pertanyaan di atas, pelajarilah materi tersebut pada modul ini. Apabila anda menjawab YA pada semua pertanyaan, maka lanjutkan dengan mengerjakan tugas, tes formatif dan evaluasi yang ada pada modul ini!

9 BAB 2 PEMELAJARAN A. Rencana Belajar Siswa Buatlah rencana belajar anda berdasarkan rancangan pemelajaran yang telah disusun guru, untuk menguasai materi Suhu dan Kalor ini dengan menggunakan format sebagai berikut : No Jenis kegiatan Mengetahui pengertian suhu, skala beberapa termometer dan perubahan skala anatar termometer Melakukan perhitungan dengan menggunakan persamaan kalor jenis, kapasitas kalor, azas Black dan pemuaian pada zat padat Melaksanakan eksperimen peruabahan wujud Melakukan perhitungan perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi Pencapaian Tanggal Jam Tempa t Paraf Alasan perubahan bila Siswa Guru diperlukan R. Teori R. Teori Lab R. Teori Mengetahui, Guru pembimbing Siswa peserta diklat (.. ) ( )

10 B. Uraian Materi A. SUHU 1. Pengertian Suhu Panas dan dingin dapat dirasakan melalui indera peraba kita. Akan tetapi kenyataannya indera peraba kita tidak dapat mengukur dengan tepat derajat panas dinginnya suatu benda. Tingkat panas dan dinginnya suatu benda disebut suhu atau temperatur. Untuk mengukur suhu suatu benda digunakan alat yang disebut Thermometer. Zat cair yang biasanya digunakan untuk mengisi thermometer adalah air raksa. Keuntungan air raksa : 1. mudah memuai atau menyusut sehingga suhu air raksa dapat sama dengan suhu benda yang akan diukur. 2. dapat dipakai untuk mengukur suhu rendah sampai yang tinggi karena air raksa mempunyai titik beku 390 C dan titik didihnya 3570 C. 3. tidak membasahi dinding tabung, sehingga pengukurannya menjadi lebih teliti. 4. pemuaiannya teratur. 5. mudah dilihat, karena air raksa mengkilat. 2. Penetapan Skala pada Thermometer a) Thermometer Celcius Andres Celcius seorang sarjana dari Swedia pada tahun 1742 menentukan 2 suhu tetap sebagai patokan yaitu suhu air murni yang sedang mendidih pada tekanan 1 atm dinyatakan besarnya 1000 atau 1000C sebagai suhu tetap atas dan air murni yang sedang membeku pada tekanan udara 1 atm dinyatakan 00 atau 00C sebagai suhu tetap bawah. Karena itu dibagi menjadi 100 skala, sehingga setiap skala menunjukkan perubahan suhu 10C. b) Thermometer Fahrenheit

11 Pada tahun 1706 Gabriel Daniel Fahrenheit sarjana Jerman membuat Thermometer berdasarkan pemuaian raksa. Fahrenheit menetapkan 2 suhu tetap sebagai patokan. Suhu air murni yang membeku 320F dan suhu air mendidih 2120F. Karena itu dibagi menjadi 180 skala, sehingga setiap skala menunjukkan perubahan 10F. Selain Thermometer Celcius dan Fahrenheit dikenal juga Thermometer Reamur. Pada Thermometer ini titik beku air = 00R dan titik didih air = 800R karena itu dibagi menjadi 80 skala. Di samping itu juga suhu dinyatakan dengan Kelvin (K). Pada skala Kelvin titik beku air 2730K dan titik didih air 3730K. Karena itu dibagi menjadi 100 skala. Suhu yang dinyatakan dengan Kelvin disebut Suhu Mutlak (T). 3. Hubungan Skala Suhu Celcius, Fahrenheit, Reamur dan Kelvin C F R K Titik didih air 100o 212o 80o 373o 100 skala 180 skala 80 skala 100 skala Titik beku air 0o 32o 0o 273o 1) Hubungan antara skala suhu C dan F T0C = (9/5 toc + 32)0F 2) Hubungan antara skala suhu C dan R T0C = 4/5 t0c 3) Hubungan antara skala suhu C dan K T0C = (toc + 273)0K Contoh soal : Thermometer x dalam mengukur titik beku air pada tekanan udara normal menunjukkan pada skala 150C dan dalam mengukur air yang sedang mendidih pada tekanan udara normal menunjukkan 1350X. Jika suhu benda diukur dengan Thermometer Celcius menunjukkan skala 800C. Berapa skala yang ditunjukkan Thermometer X? 100o C X 135o 80o o?

12 o 0 15o Penyelesaian : 100 skala C = 150 skala X 1 skala C = 1,5 skala X 00C = 150C t0c = (1,5t 15)0X 800C = (1,5 x 80 15)0X = (120 15)0X jadi 800C = 1050X B. PENGERTIAN KALOR Kalor adalah suatu bentuk energi. Definisi kalor : Satu kalor (kal) adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 gram air sehingga suhunya naik 10C. 1. Kalor jenis Didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan oleh suatu zat untuk menaikkan suhu 1 kg zat itu sebesar 10C. Q = m x c x Δt Keterangan : c = kalor jenis (kal/gr0c) atau (Joule/kg0C) Q = kalor (kalori) atau Joule m = massa benda (gr) atau kg Δt = perubahan suhu (0C) Contoh : Berapakah kalor jenis suatu zat, bila massa banda tersebut sebesar 100 gram sehingga suhunya naik menjadi 40C bila diberikan kalori 200 kalori! Penyelesaian : Diketahui : m = 100 gr Δt = 40C Q = 200 kalori Ditanya : c =..? Jawab : Q = m x c x Δt c = Q m x Δt = x 4 = 0,5 kal/gr0c 2. Kapasitas kalor

13 Adalah bilangan yang menunjukkan banyaknya kalor yang diperlukan oleh suatu benda untuk menaikkan suhu benda itu sebesar 10C. C = ΔQ Δt Keterangan : C Q Δt Perhatikan : c C = kapasitas kalor (kal/0c) atau (Joule/0C) = kalor yang diterima (kalori) atau Joule = perubahan suhu (0C) = kalor jenis (huruf kecil) = kapasitas kalor (huruf besar) C. PENGARUH KALOR TERHADAP ZAT Bila suatu zat diberikan kalor, maka pada zat tersebut dapat terjadi perubahan seperti : a. terjadi pemuaian b. terjadi perubahan wujud c. terjadi kenaikan suhu 1. Pemuaian zat Pada umumnya bila suatu zat diberikan kalor maka zat itu akan memuai. Hal tersebut tidak sepenuhnya berlaku pada air. Misal : volume air akan berkurang bila suhunya dinaikkan dari 00C sampai 40C. Peristiwa itu disebut Anomali Air. a) Pemuaian zat padat 1) Muai panjang/muai linier Jika benda yang berbentuk batang dipanaskan maka panjangnya bertambah. Persamaannya : Δℓ = α x ℓ0 x Δt Keterangan : Δℓ ℓ0 Δt α = pertambahan panjang batang (m atau cm) = panjang batang mula mula (m atau cm) = perubahan suhu (0C) = koefisiensi muai linier/ panjang (/0C) Koefisien muai panjang didefinisikan sebagai berikut : Koefisien muai panjang adalah bilangan yang menunjukkan besarnya pertambahan panjang tiap satu meter batang jika suhunya dinaikkan 10C.

14 maka : ℓt = ℓ0 ( 1 + α x Δt) Keterangan : ℓt = panjang batang pada suhu t (m atau cm) Contoh : Suatu batang logam yang terbuat dari alumunium panjangnya 2 m pada suhu 300C. Bila koefisien Muai panjang alumunium 25 x 10 6/0C. Berapakah pertambahan panjang batang alumunium tersebut bila suhunya dinaikkan menjadi 500C? Penyelesaian : Diketahui : ℓ0 = 2 m Δt = (50 30) 0C = 200C α = 25 x 10 6/0C Ditanya : Δℓ =.? Jawab : Δℓ = α x ℓ0 x Δt = (25 x 10 6) x 2 x (50 30) = 10 3 m Δℓ = 0,1 cm 2) Muai bidang (luas) Suatu bidang luasnya mula mula A0, terjadi kenaikan suhu sebesar Δt sehingga bidang bertambah luas sebesar ΔA, maka dapat dituliskan : ΔA = β x A0 x Δt Penjelasan : β = koefisien muai luas, dimana β = 2α Maka : At = A0 + ΔA At = A0 (1 + β x Δt) Keterangan : At = luas bidang setelah dipanaskan (m2 atau cm2) A0 = luas bidang mula mula (m2 atau cm2) Δt = perubahan suhu (0C) β = koefisien muai (/0C) Contoh : Sebuah logam tipis lebarnya 20 cm dan panjangnya 50 cm terbuat dari logam yang koefisien Muai liniernya 1,2 x 10 5/0C dengan suhu 250C. Jika logam tersebut dipanaskan sampai 1000C, berapa luasnya sekarang? Penyelesaian : Diketahui : P0 = 50 cm

15 Ditanya l0 α t1 t2 : A1 = 20 cm = 1,2 x 10 5/0C = 250C = 1000C =? Jawab : A0 = P0 x l0 = 50 x 20 = 1000 cm2 At = A0 (1 + β x Δt) = 1000 (1 + 2 x 1,2 x 10 5 x 75) = 1000 (1 + 0,0018) = 1000 (1,0018) At = 1.001,8 cm2 3) Muai volume (ruang) Volume mula mula suatu benda V0, kemudian dipanaskan sehingga suhunya naik sebesar Δt, dan volumenya bertambah sebesar ΔV ini dapat ditunjukkan dalam rumus : ΔV = γ x V0 x Δt Penjelasan : γ = kefisien muai ruang (10C), dimana γ = 3α Sehingga : Vt = V0 + ΔV Vt = V0 (1 + γ x Δt) Keterangan : Vt = volume setelah dipanaskan (m3 atau cm3) V0 = volume mula mula (m3 atau cm3) Δt = perubahan suhu (0C) γ = koefisien muai volume (/0C) Contoh : Sebuah balok tembag dengan ukuran panjang, lebar dan tinggi masing masing 15 cm, 10 cm, dan 12 cm bersuhu 270C. Balok tersebut kemudian dipanaskan sampai suhu 470C. Jika koefisien muai panjang tembaga 17 x 10 6/0C. Berapa volum balok sekarang? Penyelesaian : Diketahui : P0 = 15 cm l0 = 10 cm h0 = 12 cm t1 = 270C t2 = 470C α = 17 x 10 6/0C Ditanya : Vt =..?

16 Jawab : V0 = P0 x l0 x h0 = 15 x 10 x 12 = 1800 cm3 Δt = (47 27)0C = 200C Vt = V0 (1 + 3α x Δt) = 1800 (1 + 3 x 17 x 10 6 x 20) = 1800 (1 + 0,00102) = 1800 (1,00102) Vt = 1.801,84 cm3 b) Pemuaian zat cair Zat cair hanya mempunyai koefisien muai volume (γ). Bila volume mula mula suatu zat cair V0, kemudian zat cair itu dipanaskan sehingga suhunya naik sebesar Δt dan volumenya bertambah besar ΔV, maka dapat ditulis sebagai berikut : Vt = γ x V0 x Δt Vt = V0 + ΔV Vt = V0 (1 + γ x Δt) Hal ini tidak berlaku bagi air dibawah 40C. (ingat anomali air) Contoh : Gelas kaca yang volumenya 500 cm3 berisi penuh dengan raksa pada suhu 250C. Kemudian gelas kaca dipanaskan hingga suhunya naik menjadi 1000C. Jika koefisien muai linier gelas 2 x 10 5/0C dan koefisien muai volume raksa 1,8 x 10 4/0C. Berapa banyak raksa yang tumpah? Penyelesaian : Diketahui : Vraksa = Vgelas = 500 cm3 t1 = 250C t2 = 1000C αgelas = 2 x 10 5/0C γ raksa = 1,8 x 10 4/0C Ditanya : V raksa yang tumpah =.? Jawab : V gelas setelah dipanaskan : Vtg = Vg (1 + γg x Δt) = 500 (1 + 3 x αg x Δt) = 500 (1 + 3 x 2 x 10 5 x 75) = 500 (1 + 0,0045) = 502,25 cm3 Vtraksa = Vraksa ( 1 + γraksa x Δt) = 500 (1 + 1,8 x 10 4 x 75) = 500 (1 + 0,0135) = 500 (1,0135) = 506,75 cm3 jadi raksa yang tumpah ialah = 506,75 cm3 502,25 cm3 = 4,5 cm3 c) Pemuaian gas

17 Gas juga hanya mempunyai koefisien muai volume (γ). Yang akan dibicarakan adalah pemuaian gas pada tekanan yang tetap. Besarnya koefisien muai gas pada tekanan yang tetap untuk semua jenis gas adalah : γ = 1/273 Vt = V0 (1 + 1/273 x Δt) Contoh : 1. Suatu gas mula mula volumenya V. Berapa besarkah harus dinaikkan agar volumenya menjadi 2 kali volume mula mula dengan tekanan tetap? Penyelesaian : V0 = V dan Vt = 2V Vt = V0 (1 + 1/273 x Δt) 2V = V (1 + 1/273 x Δt) 2 = (1 + 1/273 x Δt) 2 1 = 1/273 x Δt 1 = 1/273 x Δt Δt = 2730C 2. Perubahan wujud zat a) melebur/mencair yaitu dari padat menjadi cair misal : es menjadi air b) menguap yaitu dari cair menjadi uap misal : air menjadi uap air Untuk melebur dan menguap, zat memerlukan kalor. Besar kalor yang diserap tiap satuan massa disebut kalor laten. Kalor laten peleburan disebut kalor lebur. Kalor laten penguapan disebut juga kalor uap/kalor didih. Kalor lebur suatu zat adalah banyaknya kalor yang diperlukan tiap1 kilogram zat itu untuk melebur pada titik leburnya. Dirumuskan : L = Q atau Q = m x L m Keterangan : Q = kalor yang diserap (J) m = massa zat (kg) L = kalor lebur (J/kg) Kalor uap atau kalor didih suatu zat adalah banyaknya kalor yang diperlukan tiap 1 kilogram zat itu untuk menguap pada titik didihnya. Dirumuskan : Lu = Q atau Q = m x Lu m 3. Perpindahan kalor Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Perpindahan kalor dapat melalui 3 cara yaitu :

18 1. Konduksi Bila sebatang logam salah satu ujungnya dipanasi, ujung yang lainnya dipegang, maka ujung yang dipegang lama kelamaan akan menjadi panas. Perpindahan kalor semacam itu disebut konduksi. Definisinya sebagai berikut : Konduksi adalah proses perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai dengan perpindahan partikel partikel zat itu. Persamaannya : Q = k x t x A x ΔT d H = k x A x Δ T d Keterangan : Q = banyaknya kalor yang mengalir (J) A = luas permukaan (m2) ΔT = perbedaan suhu 2 permukaan (K) d = tebal lapisan (m) k = konduktivitas termal (J/msK) t = lamanya kalor mengalir (s) H = kelajuan hantaran kalor (J/s) Zat yang mudah dilalui kalor disebut konduktor Zat yang sulit dilalui kalor disebut isolator Contoh : Plat besi yang memiliki tebal 4 cm dan luas permukaan cm2 salah satu permukaannya bersuhu 1200C dan permukaan lainnya bersuhu 1100C. Kondiktivitas termalnya 4,82 J/msK. Berapa kalor yang melalui plat besi tersebut tiap sekon? Penyelesaian : Diketahui : d A ΔT k Ditanya : H = 4 cm = 4 x 10 2 m = cm2 = 1 m = ( )0C = 100C = 4,82 J/msK =.? Jawab : H = k x A x Δ T d = 4,82 x 1 x 10 4 x 10 2 = 120,50 J/s

19 2. Konveksi Perpindahan kalor secara konveksi dapat terjadi pada zat alir (fluida) Air dipanaskan (lihat gambar). Partikel partikel air pada dasar gelas memuai panas, partikel yang telah panas bergerak naik. Sementara air yang dingin turun mengisi tempat yang ditinggalkan air panas yang naik. Demikian seterusnya terjadi secara alamiah, perpindahan kalor seperti itu disebut konveksi. Jadi konveksi adalah proses perpindahan kalor melalui zat yang disertai dengan perpindahan partikel partikel zat itu. Dengan persamaan : H = k x A x Δt Keterangan : H = laju perpindahan kalor (J/s) atau banyak kalor per satuan waktu A = luas permukaan (m2) Δt = perbedaan suhu (0K atau 0C) k = koefisien konveksi (J/sm2K) atau kal/s cm/0c Contoh : Udara dalam sebuah kamar bersuhu 250C, sedangkan suhu permukaan jendela kaca kamar 150C. Berapa laju kalor yang diterima oleh jendela kaca seluas 0,6 m2 jika koefisien konveksi pada suhu itu 7,5 x 10 5 kal/scm20c? Penyelesaian : Diketahui : Δt = 250C 150C = 100C A = 0,6 m2 h = 7,5 x 10 5 kal/scm20c Ditanya : H =..? Jawab : H = h x A x Δt = 7,5 x 10 5 x 6000 x 10 = 4,5 kal/s 3. Radiasi Misal pancaran cahaya matahari sampai di bumi disebut radiasi, jadi radiasi didefinisikan sebagai berikut : Radiasi adalah perpindahan kalor (energi) dari permukaan semua benda dalam bentuk gelombang elektromagnetik.

20 Yang dimaksud gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang merambat tanpa memerlukan zat perantara (medium). Ternyata permukaan semua benda dapat memancarkan energi dan dapat pula menyerap energi. Yosef Stefan ( ) menyatakan bahwa besarnya energi yang dipancarkan oleh suatu permukaan per satuan waktu per satuan luas sebanding dengan pangkat empat suhu mutlak permukaan. Persamaannya : E = e x σ x T4 Keterangan : E = energi yang dipancarkan/diserap per satuan waktu per satuan luas (Watt/m2)(J/s m2) σ = tetapan Stefan = 5,67 x 10 8 Watt/mk4 T = suhu mutlak (K) e = emisivitas permukaan atau koefisien pancaran serapan benda Daya yang dipancarkan/diserap oleh permukaan benda dirumuskan : P = e x τ x T4 x A Keterangan : P = daya yang dipancarkan/diserap benda (Watt) A = luas permukaan bidang (m2) Contoh : Sebuah benda memiliki permukaan hitam sempurna bersuhu 270C. berapa besarnya energi yang dipancarkan tiap satuan waktu tiap satuan luas permukaan benda tersebut? Penyelesaian : Diketahui : e = 1 (benda hitam) T = ( ) = 300 K τ = 5,67 x 10 8 Watt/m2K4 Ditanya : E =..? Jawab : E = e x τ x T4 = 1 x 5,67 x 10 8 x (300)4 = 5,67 x 10 8 x 81 x 108 = 459,27 Watt/m2

21 Rangkuman 1. Panas adalah suatu bentuk energi, sedangkan suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas suatu benda 2. Termometer dibuat berdasarkan sifat benda yang berubah karena pengaruh pearbedan suhu 3. Hubungan antar skala termometer a. Hubungan antara skala suhu C dan F T0C = (9/5 toc + 32)0F b. Hubungan antara skala suhu C dan R T0C = 4/5 t0c c. Hubungan antara skala suhu C dan K T0C = (toc + 273)0K Persamaan konversi skala untuk semua termometer A B = A B T B = T B 4. Pemuaian: a. muai panjang : ℓt = ℓ0 ( 1 + α x Δt) b. muai luas : ΔA = β x A0 x Δt c. muai ruang : ΔV = γ x V0 x Δt d. muai ruang gas ideal : Vt = V0 (1 + 1/273 x Δt) 5. Anomali air. Jika suhu air dinaikan dari 0o C samapi 4oC maka air tersebut akan menyusut, demikian pula sebaliknya. 6. Kalor dapat berpindah antara 2 benda 7. kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan setiap kg suatu zat untuk menaikkan suhunya sebesar 1 Kelvin. Q = m. c. T 8. Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan suatu benda untuk menaikkan suhuny 1 Kelvin C = Q / T 9. Pada saat suatu benda berubah wujud, benda tersebut melepaskan/ menerima sejumlah kalor Q = m.c 10. Konduksi adalah perpindahan kalor dengan medium zat padat Q = k x t x A x ΔT d H = k x A x ΔT d 11. Konveksi adalah perpindahan kalor dengan medium zat cair atau udara H = k x A x Δt 12. Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa medium 4

22 LEMBAR KERJA SISWA EKSPERIMEN UNTUK MENGETAHUI PEMUAIAN DARI BERBAGAI BENDA KARENA PANAS A. Tujuan : Menyelidiki muai panjang dari suatu zat padat Alat alat dan Bahan : alat Musscheenbroek spritus batang logam dari : besi, tembaga, almunium B. Kegiatan : 1. Susun ketiga batang logam seperti pada gambar 2. Atur jarum penunjuk skala, sehingga menunjukan pada skala sama 3. Panaskan logam dengan menyala spritus 4. Catatlah pertambahan panjang pada masing masing batang logam D. Apakah kesimpulan anda pada percobaan di atas? a. Didapat pertambahan panjang ( Δl ) b. Kemukakan pendapatmu tentang zat padat yang mempunyai nilai/ angka pemuaian.

23 UJI KOMPETENSI A. PILIHAN GANDA 1. Berapakah suhu suatu benda, sehingga angka yang ditunjukan oleh skala celsius = skala fahrenheit adalah. A. 0 C. +38 E. +42 B. 32 D Bila skala dalam derajat kelvin menunjukan angka 293 K, maka angka ini yang sesuai dengan derajat skala fahrenheit adalah. A. 32 of C. 54 of E. 74 of o o B. 36 F D. 68 F 3. Sejumlah air yang dipanaskan dari 273 K sampai 277 K pada tekanan tetap, volumenya akan. A. bertambah C. tetap E. semua jawabahan salah B. berkurang D. tergantung tekanan uapnya 4. Pada suhu 212 ofahrenheit akan sama dengan suhu derajat pada skala Reamur yaitu. A. 0 or C. 80 or E. 273 or B. 32 or D. 100 or o 5. Suhu balok es adalah 63 C, jika di ukur dengan derajat termometer Kelvin adalah. A. 67 K C. 95 K E. 210 K B. 68 K D. 100 K 6. Suatu benda suhunya X oc, jika diukur dengan termometer Fahrenheit ternyata suhu benda itu 2X of, maka suhu benda tersebut adalah. A. 140 oc C. 160 oc E. 320 oc o o B. 160 C D. 175 C 7. Untuk memanaskan 500 gram zat X dari 30 oc menjadi 350 oc diperlukan panas sebesar kalori, maka kalor jenis zat X adalah. A. 1 kal /gram oc C. 3 kal /gram oc E. 5 kal /gram oc B. 2 kal /gram oc D. 4 kal /gram oc 8. Untuk memanaskan air 200 gram dari 25 oc menjadi 100 oc diperlukan kalor sebesar. ( cair = 1 kal/gr oc ) A. 10 Kkal C. 20 Kkal E. 30 Kkal B. 15 Kkal D. 25 Kkal gram air bersih suhunya 30 oc dicampur dengan air warna sebanyak 400 gram yang suhunya 100 oc, maka suhu akhir campuran air tersebut adalah. A. 37 o C C. 45 o C E. 60 o C o o B. 40 C D. 50 C 10. Suatu tabung tembaga dipanaskan dari 40 oc menjadi 100 oc, memerlukan panaskan Joule, maka kapasitas kalor tersebut adalah. A. 700 J/oC C. 800 J/oC E. 900 J/oC

24 B. 750 J/oC D. 850 J/oC 11. Kalor lebur es 80 kal/gr, untuk mencairkan 10 kg es pada titik leburnya diperlukan kalor sebesar. A. 80 Kkal C. 800 Kkal E. 888 Kkal B. 88 Kkal D. 88 Kkal 12. Pada suhu 300 K batang tembaga yang koefisiensi / oc memiliki panjang 12 cm. Jika suhu batang dijadikan 400 K, maka panjang batang bertambah. A. 0,0204 cm C. 2,04 cm E. 3,24 cm B. 0,204 cm D. 0,324 cm 13. Bila zat cair dipanaskan maka pertambahan volumenya adalah berbanding. A. lurus dengan suhu awal D. terbalik dengan suhu akhir B. terbalik dengan kenaikan suhu E. lurus dengan kenaikan suhu C. lurus dengan suhu akhir 14. Kalor jenis suatu benda tergantung dari. A. banyaknya kalor yang diserap benda D. macam benda B. massa benda E. salah semua C. kenaikan suhu benda 15. Es sebanyak 10 gram ( c es= 0,5 kal/gr oc ) pada suhu 0 oc diberi kalor sebanyak 1000 kalori. Bila kalor lebur es = 80 kalori /gram, maka air yang terjadi mempunyai suhu. A. 0 oc C. 20 oc E. 100 oc o o B. 10 C D. 40 C B. ESSAY 1. Seorang mencampur 4 kg air yg suhunya 80 oc dengan 10 kg yang suhunya 35 o C. berapakah suhu akhir campuran itu? gram air mendidih ( t = 100 oc ) dituangkan kedalam bejana logam yang massanya 100 gram dan suhunya 30 oc. Kalor jenis bejana 0,75 kal/gr oc dan kalor jenis air 1 kal/ gr oc. Berapakah suhu akhir air jika telah terjadi keseimbangan termal? 3. Berapakah kalor yang diperlukan untuk merubah 100 gram es yang suhunya 5 o C menjadi air yang suhunya 50 oc, jika diketahui kalor jenis es = 0,5 kal/ gr oc, kalor lebur es 80 kal/gram dan kalor jenis air = 1 kal/gr oc? 4. Sebatang logam panjangnya pada suhu 25 oc adalah 1 meter, bila dipanaskan hingga mencapai suhu 50 oc bertambah panjang 0,4 mm. Berapakah pertambahan panjang bila suhu dinaikan menjadi 100 oc? 5. Gelas kaca mempunyai volume 300 cm3 pada suhu 20 oc berisi penuh dengan air raksa. Berapakah cm3 air raksa akan tumpah apabila dipanaskan hingga 70 o C? Jika diketahui : α kaca = /oc dan γ = raksa = /oc?

25 Kunci Jawaban : A. Pilihan Ganda D. D B C E 6. C 7. C 8. E 9. D 10. A B. ESSAY 1. 47,9 oc oc kalori 4. 1,2 mm 5. 2,865 cm3 Kriteria penilaian : Pilihan Ganda = 15 x 4,0 = 60,0 Essay = 5 x 8,0 = 40,0 + J u m l a h = 100,0 11. B 12. A 13. E 14. D 15. C

26 BAB III EVALUASI A. PILIHAN GANDA 1. Angka skala thermometer Celsius dan Fahrenheit akan menunjukan angkayang sama pada skala. A. 400 C. 320 E. 450 B. 450 D Pada suhu berapakah skala Fahrenheit menunjukan dua kali skala Celsius. A. 400 C E B. 80 D Bila skla dalam Kelvin menunjukan angka293 K, maka angka ini akan sesuai dengan derajat Fahrenheit. A. 32 of C. 54 of E. 74 of B. 36 of D. 68 of 4. Sejumlah air yang dipanaskandari 273 K sampai 277 K pada tekanan tetap volumenya akan. A. Bertambah C. tetap E. semua jawaban salah B. Berkurang D. tergantung tekanan uapnya 5. Karena suhunya dinaikan dari 0 oc sanpai menjadi 100 oc suatu batang baja yang panjangnya 1 meter bertambah panjang 1 milimeter. Berapakah pertambahan panjang suatu batang baja yang panjangnya 60 cm, bila dipanaskan dari 0 oc menjadi 20 oc? A. 0,12 mm C. 0,60 mm E. 0,84 mm B. 0,24 mm D. 0,72 mm 6. Sebuah benda pada suhu 0 oc panjangnya 1 meter, jika koefisen muai panjangnya 0,0005 oc 4. Panjang benda pada suhu 30 oc adalah. A. 101,5 cm C. 108 cm E. 113,5 cm B. 105,3 cm D. 112,5 cm 7. Pelat besi luasnya 8 m2 pada suhu 30 oc kemudian suhunya dinaikan menjadi 100 oc. Jika koefisien muai panjang besi 1, C. Maka luas pelat tersebut pada suhu 100 oc adalah. A. 8,01232 m2 C. 80,01232 m2 E. 800,01232 m2 B. 8,1232 m2 D. 80,1232 m2 8. Sebuah keping logam dari besi mempunyai koefisien muai luas 2, /K. Maka koefisien muai ruangnya adalah. A. 3,2.10 5/K C. 3,6.10 5/K E. 3,9.10 5/K 5 5 B. 3,4.10 /K D. 3,8.10 /K 9. Sebuah silinder gelas yang volumenya 2 liter dan suhunya 0 oc dipanaskan hingga bersuhu 40 oc. Apabila koefisien muai panjang gelas /C, maka volume gelas menjadi. A. 20,0216 liter C. 200,216 cm3 E. 2002,16 dm

27 B. 20,0216 cm3 D. 2002,16 cm3 10. Berikut iniadalah penerapan konveksi dalam kehidupan sehari hari, kecuali. A. Pendingin ruangan D. Efek rumah kaca B. Cerobong asap E. Angin Darat C. Katub udara kompor B. ESSAY 1. Sebuah thermometer A, akan menunjukan skala 20 oa pada saat es sedang mencair dan 100 oa pada saat air sedang mendidih. Bila thermometer ini menunjukan angka 60 oa, maka angka yang ditunjukan oleh thermometer : a. Ceksius b. Fahrenheit c. Reamur Sebatang baja (angka muai linier = 10 5/oC) panjangnya 100 cm pada suhu 30 oc. Berapakah suhu panjang batang baja sekarang jika pertambahan panjangnya 0,1 cm? Hitunglah massa jenis perakpada suhu 50 o, kalau massa jenis perak pada suhu 0 oc = 10,5 gr/cm3, jika koefisien muai ruang perak (γ = 5, / oc)! Jarak sambungan antara dua buah rel kereta api yang terbuat dari besi adalah 1 cm pada suhu 25 oc. Bila tiap tiap rel panjangnya 50 m pada suhu berapakah sambunag rel tersebut akan berimpit jika diketahui koefisien muai panjang besi adalah / oc? Satu kilogram es suhunya 2 oc, bila dicampur dengan air 0,5 kg yang suhunya 30 oc, berapakah suhu akhir campuran yang diperoleh? (Jika Cair = 1 Kkal/kgoC dan Ces = 0,5 Kkal/kgoC) BAB IV PENUTUP Jika siswa dapat menguasai kompetensi ini dengan bobot 60%, maka siswa/ peserta diklat dapat melanjutkan ke kompetensi berikutnya.

28 DAFTAR PUSTAKA 1. Gunawan Setia dkk Fisika klas 1, Jakarta, Aries Lima Anggota IKAP 2. Kamajaya Suadharma L.1990, Penuntun Pelajaran Fisika, Bandung Ganeca Exact 3. Tim Cipta Eksakta. 2002, Sumber Soal Fisika, Bandung, Epsilon Grup Anggota IKAPI 4. Kanginan Marten. 2004, Fisika IA kelas X, Jakarta, Erlangga 5. Taranggono Agus. 2000, Fisika, Jakarta, Bumi Aksara 6. Kanginan Marten. 2004, Fisika SMA 1B, Jakarta, Erlangga 7. Tim Fisika SMK Teknik. 2005, Fisika SMK Teknik, Jakarta, PT. Galaksi Puspamega

KEGIATAN BELAJAR 6 SUHU DAN KALOR

KEGIATAN BELAJAR 6 SUHU DAN KALOR KEGIATAN BELAJAR 6 SUHU DAN KALOR A. Pengertian Suhu Suhu atau temperature adalah besaran yang menunjukkan derajat panas atau dinginnya suatu benda. Pengukuran suhu didasarkan pada keadaan fisis zat (

Lebih terperinci

T P = T C+10 = 8 10 T C +10 = 4 5 T C+10. Pembahasan Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X. Contoh soal kalibrasi termometer

T P = T C+10 = 8 10 T C +10 = 4 5 T C+10. Pembahasan Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X. Contoh soal kalibrasi termometer Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X Contoh soal kalibrasi termometer 1. Pipa kaca tak berskala berisi alkohol hendak dijadikan termometer. Tinggi kolom alkohol ketika ujung bawah pipa kaca dimasukkan

Lebih terperinci

KALOR SEBAGAI ENERGI B A B B A B

KALOR SEBAGAI ENERGI B A B B A B Kalor sebagai Energi 143 B A B B A B 7 KALOR SEBAGAI ENERGI Sumber : penerbit cv adi perkasa Perhatikan gambar di atas. Seseorang sedang memasak air dengan menggunakan kompor listrik. Kompor listrik itu

Lebih terperinci

Suhu dan kalor NAMA: ARIEF NURRAHMAN KELAS X5

Suhu dan kalor NAMA: ARIEF NURRAHMAN KELAS X5 Suhu dan kalor NAMA: ARIEF NURRAHMAN KELAS X5 PENGERTIAN KALOR Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor berbeda

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. Tes Hasil Belajar Observasi Awal

LAMPIRAN I. Tes Hasil Belajar Observasi Awal 64 LAMPIRAN I Tes Hasil Belajar Observasi Awal 65 LAMPIRAN II Hasil Observasi Keaktifan Awal 66 LAMPIRAN III Satuan Pembelajaran Satuan pendidikan : SMA Mata pelajaran : Fisika Pokok bahasan : Kalor Kelas/Semester

Lebih terperinci

Suhu dan kalor 1 SUHU DAN KALOR

Suhu dan kalor 1 SUHU DAN KALOR Suhu dan kalor 1 SUHU DAN KALOR Pengertian Sifat Termal Zat. Sifat termal zat ialah bahwa setiap zat yang menerima ataupun melepaskan kalor, maka zat tersebut akan mengalami : - Perubahan suhu / temperatur

Lebih terperinci

1 By The Nest We do you. Question Sheet Physics Suhu Kalor dan Perpindahannya

1 By The Nest We do you. Question Sheet Physics Suhu Kalor dan Perpindahannya 1 By The Nest We do you Question Sheet Physics Suhu Kalor dan Perpindahannya 1. Sebuah benda diukur menggunakan termometer Celcius menunjukan 20 o C jika diukur menggunakan termometer Fahrenheit menunjukan.

Lebih terperinci

Ditemukan pertama kali oleh Daniel Gabriel Fahrenheit pada tahun 1744

Ditemukan pertama kali oleh Daniel Gabriel Fahrenheit pada tahun 1744 A. Suhu dan Pemuaian B. Kalor dan Perubahan Wujud C. Perpindahan Kalor A. Suhu Kata suhu sering diartikan sebagai suatu besaran yang menyatakan derajat panas atau dinginnya suatu benda. Seperti besaran

Lebih terperinci

SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB

SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB Pendahuluan Dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak didapati penggunaan energi dalambentukkalor: Memasak makanan Ruang pemanas/pendingin Dll. TUJUAN INSTRUKSIONAL

Lebih terperinci

Model Modul Program Keahlian : Semua Kelompok Teknologi KATA PENGANTAR

Model Modul Program Keahlian : Semua Kelompok Teknologi KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Kurikulum SMK 2004 adalah perangkat kurikulum yang muatannya memotivasi siswa terampil menggunakan potensi yang ada dalam dirinya. Untuk menunjang itu semua, maka Subdis Pendidikan SMK Dinas

Lebih terperinci

7. Menerapkan konsep suhu dan kalor. 8. Menerapkan konsep fluida. 9. Menerapkan hukum Termodinamika. 10. Menerapkan getaran, gelombang, dan bunyi

7. Menerapkan konsep suhu dan kalor. 8. Menerapkan konsep fluida. 9. Menerapkan hukum Termodinamika. 10. Menerapkan getaran, gelombang, dan bunyi Standar Kompetensi 7. Menerapkan konsep suhu dan kalor 8. Menerapkan konsep fluida 9. Menerapkan hukum Termodinamika 10. Menerapkan getaran, gelombang, dan bunyi 11. Menerapkan konsep magnet dan elektromagnet

Lebih terperinci

Soal Dan Pembahasan Suhu Dan Kalor

Soal Dan Pembahasan Suhu Dan Kalor Soal Dan Suhu Dan Kalor 1. Panas sebesar 12 kj diberikan pada pada sepotong logam bermassa 2500 gram yang memiliki suhu 30 C. Jika kalor jenis logam adalah 0,2 kalori/gr C, tentukan suhu akhir logam! :

Lebih terperinci

Termometri dan Kalorimetri

Termometri dan Kalorimetri Termometri dan Kalorimetri 1 Termometri adalah cara penentuan temperatur/suhu Kalorimetri/Kalorimeter cara penentuan jumlah panas Hygrometri/Hygrometer cara penentuan kelembaban udara Suhu adalah ukuran

Lebih terperinci

Lampiran 1 Nilai awal siswa No Nama Nilai Keterangan 1 Siswa 1 35 TIDAK TUNTAS 2 Siswa 2 44 TIDAK TUNTAS 3 Siswa 3 32 TIDAK TUNTAS 4 Siswa 4 36 TIDAK

Lampiran 1 Nilai awal siswa No Nama Nilai Keterangan 1 Siswa 1 35 TIDAK TUNTAS 2 Siswa 2 44 TIDAK TUNTAS 3 Siswa 3 32 TIDAK TUNTAS 4 Siswa 4 36 TIDAK Lampiran 1 Nilai awal siswa No Nama Nilai Keterangan 1 Siswa 1 35 TIDAK TUNTAS 2 Siswa 2 44 TIDAK TUNTAS 3 Siswa 3 32 TIDAK TUNTAS 4 Siswa 4 36 TIDAK TUNTAS 5 Siswa 5 40 TIDAK TUNTAS 6 Siswa 6 40 TIDAK

Lebih terperinci

LAMPIRAN I (TBL. 01) Hasil Belajar Siswa pada Observasi Awal

LAMPIRAN I (TBL. 01) Hasil Belajar Siswa pada Observasi Awal LAMPIRAN I (TBL. 01) Hasil Belajar Siswa pada Observasi Awal No No Induk Jenis Kelamin Skor Ketuntasan > 75 1 8710 P 91 Tuntas 2 8712 L 83 Tuntas 3 8716 L 68 Tidak Tuntas 4 8720 P 59 Tidak Tuntas 5 8721

Lebih terperinci

Anda dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat, menganalisis cara perpindahan kalor, dan menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah.

Anda dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat, menganalisis cara perpindahan kalor, dan menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah. Kalor dan Suhu Anda dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat, menganalisis cara perpindahan kalor, dan menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah. Sebuah gunung es mempunyai kalor yang lebih

Lebih terperinci

- - KALOR - - Kode tujuh3kalor - Kalor 7109 Fisika. Les Privat dirumah bimbelaqila.com - Download Format Word di belajar.bimbelaqila.

- - KALOR - - Kode tujuh3kalor - Kalor 7109 Fisika. Les Privat dirumah bimbelaqila.com - Download Format Word di belajar.bimbelaqila. - - KALOR - - KALOR Definisi Kalor Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, pada waktu memasak air dengan menggunakan kompor. Air yang semula dingin lama

Lebih terperinci

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur.

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur. KALOR Tujuan Pembelajaran: 1. Menjelaskan wujud-wujud zat 2. Menjelaskan susunan partikel pada masing-masing wujud zat 3. Menjelaskan sifat fisika dan sifat kimia zat 4. Mengklasifikasikan benda-benda

Lebih terperinci

Kalor. B a b 7. A. Pengertian Temperatur B. Pemuaian Zat C. Pengertian Kalor D. Perpindahan. Kalor

Kalor. B a b 7. A. Pengertian Temperatur B. Pemuaian Zat C. Pengertian Kalor D. Perpindahan. Kalor B a b 7 Kalor Sumber: ma hem-chaos.net Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi dengan cara menganalisis pengaruh

Lebih terperinci

SUHU DAN KALOR. = skala fahrenheit. 1 skala Celcius = skala Reamur. = skala Reamur

SUHU DAN KALOR. = skala fahrenheit. 1 skala Celcius = skala Reamur. = skala Reamur SUHU DAN KALOR 1. Definisi Suhu Suhu merupakan derajat/tingkatan panas atau dinginnya suatu benda. Suhu termasuk besaran skalar denagn satuan pokoknya kelvin (K). Alat utnuk mengukur suhu adalah termometer.termometer

Lebih terperinci

SUHU DAN PERUBAHAN. A. Bagaimana Mengetahui Suhu Suatu Benda?

SUHU DAN PERUBAHAN. A. Bagaimana Mengetahui Suhu Suatu Benda? SUHU DAN PERUBAHAN A. Bagaimana Mengetahui Suhu Suatu Benda? Kalian tentunya pernah mandi menggunakan air hangat, bukan? Untuk mendapatkan air hangat tersebut kita mencampur air dingin dengan air panas.

Lebih terperinci

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD Kalor dan Perpindahannya BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD 1. Apa yang dimaksud dengan kalor? 2. Bagaimana pengaruh kalor pada benda? 3. Berapa jumlah kalor yang diperlukan

Lebih terperinci

- - WUJUD ZAT DAN PEMUAIAN

- - WUJUD ZAT DAN PEMUAIAN - - WUJUD ZAT DAN PEMUAIAN - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian Tujuh2wujud Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara

Lebih terperinci

Bab IV Kalor dan Konservasi Energi

Bab IV Kalor dan Konservasi Energi Bab IV Kalor dan Konservasi Energi Sumber : Ilmu Pengetahuan Populer 5 Energi matahari diubah menjadi energi termal kalor - dengan menggunakan kolektor parabolik matahari. Fisika SMA/MA X 105 Peta Konsep

Lebih terperinci

SUHU DAN KALOR M O D U L. Fisika itu mudah dan menyenangkan lho. Peta Konsep. Pengukuran. Kalor. Keseimbangan Suhu. Alat Ukur

SUHU DAN KALOR M O D U L. Fisika itu mudah dan menyenangkan lho. Peta Konsep. Pengukuran. Kalor. Keseimbangan Suhu. Alat Ukur M O D U L Fisika itu mudah dan menyenangkan lho SUHU DAN KALOR Peta Konsep Keseimbangan Suhu Azas Black Pengukuran Alat Ukur Penentuan Skala Termometer Perubahan Wujud Kalor Kalor Jenis Kapasitas Kalor

Lebih terperinci

Soal Suhu dan Kalor. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

Soal Suhu dan Kalor. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! Soal Suhu dan Kalor Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1.1 termometer air panas Sebuah gelas yang berisi air panas kemudian dimasukkan ke dalam bejana yang berisi air dingin. Pada

Lebih terperinci

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul siswa tentang Suhu dan Kalor ini terdiri atas 4 bagian proses pembelajaran yang meliputi 4 kompetensi dasar, yaitu: 1. Memahami konsep suhu dan kalor, yang terdiri

Lebih terperinci

Fluida Dan Kalor. ρ = massa jenis zat cair h = tinggi zat cair dari permukaan g = percepatan gravitasi P t = tekanan total P o = tekanan udara luar

Fluida Dan Kalor. ρ = massa jenis zat cair h = tinggi zat cair dari permukaan g = percepatan gravitasi P t = tekanan total P o = tekanan udara luar Fluida Dan Kalor Fluida Statis Fluida ( zat alir ) adalah zat yang dapat mengalir, misalnya zat cair dan gas. Fluida dapat digolongkan dalam dua macam, yaitu fluida statis dan dinamis. TEKANAN HIDROSTATIS

Lebih terperinci

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD 1. Apa yang dimaksud dengan kalor? 2. Bagaimana pengaruh kalor pada benda? 3. Berapa jumlah kalor yang diperlukan untuk perubahan suhu benda? 4. Apa yang dimaksud dengan

Lebih terperinci

KALOR DAN KALOR REAKSI

KALOR DAN KALOR REAKSI KALOR DAN KALOR REAKSI PENGERTIAN KALOR Kalor Adalah bentuk energi yang berpindah dari benda yang suhunya tinggi ke benda yang suhunya rendah ketika kedua benda bersentuhan. Satuan kalor adalah Joule (J)

Lebih terperinci

MODUL FISIKA SMA Kelas 10

MODUL FISIKA SMA Kelas 10 A. Pengertian Suhu Suhu adalah derajat panas suatu benda atau kuantitas panas suatu benda. Alat untuk mengukur suhu disebut termometer. Termometer berupa pipa kapiler yang terbuat dan kaca dan berisi raksa

Lebih terperinci

MARDIANA LADAYNA TAWALANI M.K.

MARDIANA LADAYNA TAWALANI M.K. KALOR Dosen : Syafa at Ariful Huda, M.Pd MAKALAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat pemenuhan nilai tugas OLEH : MARDIANA 20148300573 LADAYNA TAWALANI M.K. 20148300575 Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB SUHU DAN KALOR. Dengan demikian, suhu pelat baja harus ( ,3 0 C) = 57,3 0 C.

BAB SUHU DAN KALOR. Dengan demikian, suhu pelat baja harus ( ,3 0 C) = 57,3 0 C. 1 BAB SUHU DAN KALOR Contoh 7.1 Alkohol etil mendidih pada 78,5 0 C dan membeku pada -117 0 C pada tekanan 1 atm. Nyatakan kedua suhu ini dalam (a) Kelvin, (b) Fahrenheit. a. Sesuai dengan persamaan (7.1)

Lebih terperinci

ΔL = ΔT. α. L 1. ΔA = ΔT. β. A 1 PEMUAIAN

ΔL = ΔT. α. L 1. ΔA = ΔT. β. A 1 PEMUAIAN PEMUAIAN Pengertian Pemuaian Pada pembicaraan tentang suhu pernah dibicarakan bahwa suhu mempengaruhi gerak partikel suatu benda. Benda yang bersuhu tinggi gerak partikelnya lebih cepat dari pada benda

Lebih terperinci

KALOR. Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

KALOR. Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. KALOR A. Pengertian Kalor Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, pada waktu memasak air dengan menggunakan kompor. Air yang semula dingin lama kelamaan

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - FISIKA BAB 6. SUHU & PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 6

SMP kelas 7 - FISIKA BAB 6. SUHU & PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 6 SMP kelas 7 - FISIKA BAB 6. SUHU & PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 6 1. Sebuah kamar bersuhu 30 Suhu kamar tersebut jika dinyatakan dalam skala derajat Fahrenheit adalah... 54F 86F 99,5F 303F http://latex.codecogs.com/gif.latex?^{0}f=\leftspace;(space;\frac{9}{5}.30space;\rightspace;)+32=54+32=86^{0}f

Lebih terperinci

1. Suhu dan Termometer. Suhu ukuran/derajat panas dinginnya suatu benda atau energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh molekul2 suatu benda.

1. Suhu dan Termometer. Suhu ukuran/derajat panas dinginnya suatu benda atau energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh molekul2 suatu benda. 1. Suhu dan Termometer Suhu ukuran/derajat panas dinginnya suatu benda atau energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh molekul2 suatu benda. besaran pokok satuan SI Kelvin (K) skala Kelvin tidak dikalibrasi

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika Suhu dan Pemuaian - Soal Doc. Name: RK13AR11FIS0501 Version: 2016-11 halaman 1 01. Dua ratus Kelvin ekivalen dengan suhu sebesar (A) -73 C (B) 73 C (C) -32 C (D) 373

Lebih terperinci

BAB VII K A L O R dan PERPINDAHANNYA

BAB VII K A L O R dan PERPINDAHANNYA Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. FISIKA KELAS X Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. BAB VII K A L O R dan PERPINDAHANNYA Kamu tentu sudah menyadari bahwa sumber panas yang uatama di dunia ini adalah matahari. Energi

Lebih terperinci

BAB 9 SUHU DAN PEMUAIAN

BAB 9 SUHU DAN PEMUAIAN A. Suhu sebagai Tingkat Panas BAB SUHU DAN PEMUAIAN Suhu merupakan sesuatu untuk menyatakan derajat panas dinginnya suatu benda. Suhu rendah berarti dingin atau sejuk. Suhu tinggi berati panas. Untuk mengetahui

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA101) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa

Fisika Umum (MA101) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa Fisika Umum (MA101) Topik hari ini: Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa Kalor Hukum Ke Nol Termodinamika Jika benda A dan B secara terpisah berada dalam kesetimbangan termal

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini (minggu 15) Temperatur Skala Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor dan Energi Internal Kalor Jenis Transfer Kalor Termodinamika Temperatur? Sifat Termometrik?

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN FISIKA BAB V PERPINDAHAN KALOR Prof. Dr. Susilo, M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

DESKRIPSI. kesetimbangan termal, cara. cara kalibrasi thermometer, proses 5 M yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar dan. mengasosiasi.

DESKRIPSI. kesetimbangan termal, cara. cara kalibrasi thermometer, proses 5 M yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar dan. mengasosiasi. DESKRIPSI Dalam modul ini akan dibahas materi suhu dan kalor yang terdiri dari pengertian suhu, pengertian kesetimbangan termal, cara penentuan kuantitatif skala suhu, cara kalibrasi thermometer, hubungan

Lebih terperinci

KALOR. Keterangan Q : kalor yang diperlukan atau dilepaskan (J) m : massa benda (kg) c : kalor jenis benda (J/kg 0 C) t : kenaikan suhu

KALOR. Keterangan Q : kalor yang diperlukan atau dilepaskan (J) m : massa benda (kg) c : kalor jenis benda (J/kg 0 C) t : kenaikan suhu KALOR Standar Kompetensi : Memahami wujud zat dan perubahannya Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tangerang, 24 September Penulis

KATA PENGANTAR. Tangerang, 24 September Penulis KATA PENGANTAR Puji serta syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan ridhonya kami bisa menyelesaikan makalah yang kami beri judul suhu dan kalor ini tepat pada waktu yang

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Kapita Selekta Set Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan

Xpedia Fisika. Kapita Selekta Set Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan Xpedia Fisika Kapita Selekta Set 07 Doc. Name: XPFIS0107 Doc. Version : 2011-06 halaman 1 01. Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan... (A) Panas (B) Suhu

Lebih terperinci

9/17/ KALOR 1

9/17/ KALOR 1 9. KALOR 1 1 KALOR SEBAGAI TRANSFER ENERGI Satuan kalor adalah kalori (kal) Definisi kalori: Kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur 1 gram air sebesar 1 derajat Celcius. Satuan yang lebih sering

Lebih terperinci

Temperatur merupakan suatu besaran fisika yang menyatakan tinggi rendahnya taraf atau suhu suatu benda. Alat yang digunakan untuk mengukur temperatur

Temperatur merupakan suatu besaran fisika yang menyatakan tinggi rendahnya taraf atau suhu suatu benda. Alat yang digunakan untuk mengukur temperatur TEMPERATUR Temperatur merupakan suatu besaran fisika yang menyatakan tinggi rendahnya taraf atau suhu suatu benda. Alat yang digunakan untuk mengukur temperatur suatu benda disetebut termometer. Pada dasarnya

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA101) Topik hari ini (minggu 6) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa

Fisika Umum (MA101) Topik hari ini (minggu 6) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa Fisika Umum (MA101) Topik hari ini (minggu 6) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa Kalor Hukum Ke Nol Termodinamika Jika benda A dan B secara terpisah berada dalam kesetimbangan

Lebih terperinci

ANGKET MINAT SISWA PADA PELAJARAN FISIKA

ANGKET MINAT SISWA PADA PELAJARAN FISIKA 67 Lampiran Ia ANGKET MINAT SISWA PADA PELAJARAN FISIKA Berikan tanda centang ( ) pada kolom yang anda pilih. No. PERNYATAAN PILIHAN SS S TS STS 1 Saya tertarik pada pelajaran Fisika 2 3 4 5 6 7 Saya antusias/semangat

Lebih terperinci

SUHU DAN KALOR. STANDART KOMPETENSI Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi

SUHU DAN KALOR. STANDART KOMPETENSI Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax. 022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id SUHU

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai pengertian-pengertian, sikapsikap,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai pengertian-pengertian, sikapsikap, BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Tinjauan Hasil Belajar Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai pengertian-pengertian, sikapsikap, aperesiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran

Lebih terperinci

C. H = K x L x atau H = K x L x. E. H = Q x A x atau H = Q x A x

C. H = K x L x atau H = K x L x. E. H = Q x A x atau H = Q x A x 1. Jika temperatur dari sebuah benda naik, kemungkinan besar benda tersebut akan mengalami pemuaian. Misalnya, sebuah benda yang memiliki panjang L 0 pada temperatur T akan mengalami pemuaian panjang sebesar

Lebih terperinci

MATERI POKOK. 1. Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor 2. Kalorimeter 3. Kalor Serap dan Kalor Lepas 4. Asas Black TUJUAN PEMBELAJARAN

MATERI POKOK. 1. Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor 2. Kalorimeter 3. Kalor Serap dan Kalor Lepas 4. Asas Black TUJUAN PEMBELAJARAN MATERI POKOK 1. Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor. Kalorimeter 3. Kalor Serap dan Kalor Lepas 4. Asas Black TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memformulasikan konsep kalor jenis dan kapasitas kalor. Mendeskripsikan

Lebih terperinci

Kata. Kunci. E ureka. A Suhu dan Kalor

Kata. Kunci. E ureka. A Suhu dan Kalor Kata Kunci Suhu Kalor Asas Black Kalor Jenis Konduksi Konveksi Radiasi Di bab ini, kita akan mempelajari keterkaitan antara suhu dengan kalor serta pengaruhnya terhadap wujud benda. Dengan melakukan pengamatan

Lebih terperinci

Temperatur merupakan suatu besaran fisika yang menyatakan tinggi rendahnya taraf atau suhu suatu benda. Alat yang digunakan untuk mengukur temperatur

Temperatur merupakan suatu besaran fisika yang menyatakan tinggi rendahnya taraf atau suhu suatu benda. Alat yang digunakan untuk mengukur temperatur TEMPERATUR Temperatur merupakan suatu besaran fisika yang menyatakan tinggi rendahnya taraf atau suhu suatu benda. Alat yang digunakan untuk mengukur temperatur suatu benda disetebut termometer. Pada dasarnya

Lebih terperinci

MATERI SUHU DAN KALOR

MATERI SUHU DAN KALOR MATERI SUHU DAN KALOR A. SUHU 1. Pengertian Suhu Suhu adalah suatu besaran yang menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda. Untuk mengetahui dengan pasti dingin atau panasnya suatu benda,

Lebih terperinci

Secara matematis faktor-faktor di atas dirumuskan menjadi: H= Q / t = (k x A x T) / l

Secara matematis faktor-faktor di atas dirumuskan menjadi: H= Q / t = (k x A x T) / l SUHU DAN KALOR A. Perpindahan Kalor Kalor juga dapat berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Proses inilah yang disebut perpindahan kalor/ panas/ energi. Ada tiga jenis perpindahan kalor, yaitu:

Lebih terperinci

BAB SUHU DAN KALOR. 7.1 Suhu dan Termometer

BAB SUHU DAN KALOR. 7.1 Suhu dan Termometer 1 BAB SUHU DAN KALOR 7.1 Suhu dan Termometer Suhu didefinisikan sebagai ukuran atau derajat panas dinginnya suatu benda atau sistem. Pada hakikatnya suhu adalah ukuran energi kinetik rata-rata yang dimiliki

Lebih terperinci

3. besarnya gaya yang bekerja pada benda untuk tiap satuan luas, disebut... A. Elastis D. Gaya tekan B. Tegangan E. Gaya C.

3. besarnya gaya yang bekerja pada benda untuk tiap satuan luas, disebut... A. Elastis D. Gaya tekan B. Tegangan E. Gaya C. LATIHAN SOAL PERSIAPAN UJIAN KENAIKAN KELAS BAB 1 ELASTISITAS A. Soal Konsep 1. Sifat benda yan dapat kembali ke bentuk semula setelah gaya yang bekerja pada benda dihilangkan merupakan penjelasan dari...

Lebih terperinci

BAB II KALOR Pembelajaran ini bertujuan agar Anda dapat :

BAB II KALOR Pembelajaran ini bertujuan agar Anda dapat : BAB II KALOR Pembelajaran ini bertujuan agar Anda dapat : Menyelidiki pengaruh kalor terhadap : a.perubahan suhu benda b. perubahan wujud benda Menyelidiki: a. faktor-faktor yang dapat mempercepat penguapan

Lebih terperinci

KALOR. Kelas 7 SMP. Nama : NIS : PILIHAN GANDA. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

KALOR. Kelas 7 SMP. Nama : NIS : PILIHAN GANDA. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! KALOR Kelas 7 SMP Nama : NIS : PILIHAN GANDA Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Suatu bentuk energi yang berpindah karena adanya perbedaan suhu disebut... a. Kalorimeter b. Kalor c. Kalori

Lebih terperinci

Kalor dan Suhu. Sumber:Pembakaran dan Peleburan, Mandira Jaya Abadi Semarang

Kalor dan Suhu. Sumber:Pembakaran dan Peleburan, Mandira Jaya Abadi Semarang Bab VI Tujuan Pembelajaran Anda dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat, menganalisis cara perpindahan kalor, dan menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah. Sumber:Pembakaran dan Peleburan,

Lebih terperinci

Fisika Dasar 13:11:24

Fisika Dasar 13:11:24 13:11:24 Coba anda gosok-gosok tangan anda, apa yang anda rasakan? 13:11:24 Apakah tangan anda menghangat? Kenapa bisa terjadi seperti itu? Mempelajari pengaruhdarikerja, aliranpanas, dan energi di dalam

Lebih terperinci

ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP (UAS) TAHUN PELAJARAN Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Program : X Hari / Tanggal : Jumat / 1 Juni 2012

ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP (UAS) TAHUN PELAJARAN Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Program : X Hari / Tanggal : Jumat / 1 Juni 2012 ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP (UAS) TAHUN PELAJARAN 2011 2012 Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Program : X Hari / Tanggal : Jumat / 1 Juni 2012 Waktu : 120 Menit Petunjuk: I. Pilihlah satu jawaban yang benar

Lebih terperinci

TEMPERATUR MAKALAH FISIKA DASAR 2

TEMPERATUR MAKALAH FISIKA DASAR 2 TEMPERATUR Dosen : Syafa at Ariful Huda, M.Pd MAKALAH FISIKA DASAR 2 Tugas Matakuliah Fisika Dasar 2 pada Program Strata1 ( S1) KUAT 20148300571 MUHAMMAD HENDRA 20148300572 Jurusan Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Model POE (Prediction, Observation and Explanation)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Model POE (Prediction, Observation and Explanation) BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Model POE (Prediction, Observation and Explanation) 2.1.1 Pengertian dan Karakteristik Model POE Saat ini banyak dikembangkan model pembelajaran, salah satu model yang dapat digunakan

Lebih terperinci

SMP. Satuan SI / MKS. 1 Panjang meter m centimeter cm 2 Massa kilogram kg gram g 3 Waktu detik s detik s 4 Suhu kelvin K Kelvin K 5 Kuat arus listrik

SMP. Satuan SI / MKS. 1 Panjang meter m centimeter cm 2 Massa kilogram kg gram g 3 Waktu detik s detik s 4 Suhu kelvin K Kelvin K 5 Kuat arus listrik JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP VII (TUJUH) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) BESARAN DAN PENGUKURAN Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu

Lebih terperinci

BAB 5 PEMUAIAN. Pemuaian. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi: Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.

BAB 5 PEMUAIAN. Pemuaian. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi: Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari. BAB 5 PEMUAIAN Kompetensi Dasar: Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari. minyak air Standar Kompetensi: Memahami wujud zat dan perubahannya. Peta Konsep: Pemuaian

Lebih terperinci

BAB 10 KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR

BAB 10 KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR BAB 10 KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR A. Kalor Sebagai Bentuk Energi Kalor adalah suatu jenis energy yang dapat menimbulkan perubahan suhu pada suatu benda. Secara alami kalor berpindah dari benda yang bersuhu

Lebih terperinci

HIDROSTATIS. 05. EBTANAS Sebongkah es terapung di laut terlihat seperti gambar

HIDROSTATIS. 05. EBTANAS Sebongkah es terapung di laut terlihat seperti gambar HIDROSTATIS 05. EBTANAS-02-09 Sebongkah es terapung di laut terlihat seperti gambar Gunung es 01. EBTANAS-93-05 Di dalam tabung gelas terdapat minyak setinggi 20 cm. Dengan mengabaikan tekanan udara luar,

Lebih terperinci

KALOR Kalor 1 kalori 1 kalori = 4.18 joule 1 joule = 0.24 kalori Q = H. Dt Q = m. c. Dt H = m. c Q = m. L

KALOR Kalor 1 kalori 1 kalori = 4.18 joule 1 joule = 0.24 kalori Q = H. Dt Q = m. c. Dt H = m. c Q = m. L KALOR Kalor adalah bentuk energi yang berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah. Jika suatu benda menerima / melepaskan kalor maka suhu benda itu akan naik/turun atau wujud benda berubah. Beberapa pengertian

Lebih terperinci

KALOR. Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan

KALOR. Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan KALOR A. Pengertian Kalor Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda

Lebih terperinci

Antiremed Fisika. Persiapan UAS 1 Fisika Kelas Berapakah volume batu yang ditunjukan pada gambar di bawah ini?

Antiremed Fisika. Persiapan UAS 1 Fisika Kelas Berapakah volume batu yang ditunjukan pada gambar di bawah ini? Antiremed Fisika Persiapan UAS 1 Fisika Kelas 7 Doc. Name: AR07FIS01UAS Version: 2015-04 halaman 1 01. Berapakah volume batu yang ditunjukan pada gambar di bawah ini? (A) 20 ml (B) 40 ml (C) 40 ml (D)

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PEMBELAJARAN FISIKA BAHAN AJAR FISIKA PEMUAIAN PANJANG

TEKNOLOGI PEMBELAJARAN FISIKA BAHAN AJAR FISIKA PEMUAIAN PANJANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN FISIKA BAHAN AJAR FISIKA PEMUAIAN PANJANG Dosen : Lia Angraini, S.Si., M.Pd. Disusun oleh : Wahyu Saputra (321300017) Kelas : B Sore FAKULTAS MIPA & TEKNOLOGI INSTITUT KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

Pemuaian adalah bertambahnya volume suatu zat akibat meningkatnya suhu zat. Semua zat umumnya akan memuai jika dipanaskan.

Pemuaian adalah bertambahnya volume suatu zat akibat meningkatnya suhu zat. Semua zat umumnya akan memuai jika dipanaskan. Pemuaian Zat Pemuaian adalah bertambahnya volume suatu zat akibat meningkatnya suhu zat. Semua zat umumnya akan memuai jika dipanaskan. Pemuaian zat padat, zat cair, dan gas menunjukkan karakteristik yang

Lebih terperinci

BAHAN AJAR SUHU DAN KALOR

BAHAN AJAR SUHU DAN KALOR BAHAN AJAR SUHU DAN KALOR SAMSINUR SUHU DAN KALOR A. SUHU suhu adalah suatu besaran untuk menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda. Sedangkan kalor adalah satu bentuk energy (energy panas

Lebih terperinci

Model Modul Program Keahlian : Semua Kelompok Teknologi KATA PENGANTAR

Model Modul Program Keahlian : Semua Kelompok Teknologi KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Kurikulum SMK 2004 adalah perangkat kurikulum yang muatannya memotivasi siswa terampil menggunakan potensi yang ada dalam dirinya. Untuk menunjang itu semua, maka Subdis Pendidikan SMK Dinas

Lebih terperinci

Silabus. - Mengidentifikasikan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari lalu mengelompokkannya dalam besaran pokok dan turunan.

Silabus. - Mengidentifikasikan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari lalu mengelompokkannya dalam besaran pokok dan turunan. Sekolah : SMP... Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : IPA Fisika Silabus Standar Kompetensi : 1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan 1.1 Mendeskripsikan

Lebih terperinci

Model Modul Program keahlian : Semua Kelompok Teknologi KATA PENGANTAR

Model Modul Program keahlian : Semua Kelompok Teknologi KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Kurikulum SMK 2004 adalah perangkat kurikulum yang muatannya memotivasi siswa terampil menggunakan potensi yang ada dalam dirinya. Untuk menunjang itu semua, maka Subdis Pendidikan SMK Dinas

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG SOAL ULANGAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2008/2009

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG SOAL ULANGAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG SOAL ULANGAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Mata Pelajaran : IPA Kelas : VII (Tujuh) Hari, tanggal : Kamis, 8 Januari 2009 Waktu : 90 menit PETUNJUK UMUM:

Lebih terperinci

Magic com, seperti tampak pada gambar di atas, memanfaatkan kalor SUHU DAN KALOR

Magic com, seperti tampak pada gambar di atas, memanfaatkan kalor SUHU DAN KALOR SUHU DAN KALOR 6 Magic com memiliki elemen pemanas yang mengubah energi listrik menjadi kalor. Sumber: Dokumen Penerbit, 2006 Magic com, seperti tampak pada gambar di atas, memanfaatkan kalor untuk menjaga

Lebih terperinci

KISISI-KISI SOAL KELAS X SMAIT AL-FITYAN MEDANSCHOOL MEDAN TAHUN PELAJARAN

KISISI-KISI SOAL KELAS X SMAIT AL-FITYAN MEDANSCHOOL MEDAN TAHUN PELAJARAN KISISI-KISI SOAL KELAS X SMAIT AL-FITYAN MEDANSCHOOL MEDAN TAHUN PELAJARAN 2010-2011 N O. STANDAR KOMPETENSI 3. Menerapkan prinsip kerja alatalat optik. KOMPE TENSI DASAR 3.1 Menganali sis alatalat optik

Lebih terperinci

pendahuluan Materi ppt modul LKS evaluasi

pendahuluan Materi ppt modul LKS evaluasi pendahuluan Materi ppt modul LKS evaluasi Standar kompetensi : memahami wujud zat dan perubahannya Kompetensi dasar : Mendiskripsikan peran dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta penerapannya

Lebih terperinci

BBM 6 SUHU DAN KALOR PENDAHULUAN

BBM 6 SUHU DAN KALOR PENDAHULUAN BBM 6 SUHU DAN KALOR PENDAHULUAN Bahan Belajar Mandiri (BBM) ini merupakan BBM keenam dari mata kuliah Konsep Dasar Fisika untuk SD yang membahas mengenai suhu dan kalor. Dalam keseharian, kita sering

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Kelas/Semester : X/2 Materi Pembelajaran : Suhu dan Kalor Alokasi Waktu : menit Pertemuan : Pertama

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Kelas/Semester : X/2 Materi Pembelajaran : Suhu dan Kalor Alokasi Waktu : menit Pertemuan : Pertama RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Kelas/Semester : X/2 Materi Pembelajaran : Suhu dan Kalor Alokasi Waktu : 12 45 menit Pertemuan : Pertama A. Kompetensi Dasar 3.8. Menganalisis pengaruh kalor dan

Lebih terperinci

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Kelima (SUHU UDARA)

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Kelima (SUHU UDARA) HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Kelima (SUHU UDARA) Dosen : DR. ERY SUHARTANTO, ST. MT. JADFAN SIDQI FIDARI, ST., MT 1. Perbedaan Suhu dan Panas Panas umumnya diukur dalam satuan joule (J) atau dalam satuan

Lebih terperinci

KALORIMETRI A. Pendahuluan

KALORIMETRI A. Pendahuluan KALORIMETRI A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Kalorimetri adalah salah satu cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang menghitung energi panas atau kalor. Dalam praktikum kalorimetri media cair yang digunakan

Lebih terperinci

S.U.H.U. D.A.N. K.A.L.O.R

S.U.H.U. D.A.N. K.A.L.O.R S.U.H.U. D.A.N. K.A.L.O.R Konsep Fisika S.U.H.U. D.A.N. K.A.L.O.R. A. Konsep Suhu 1. Suhu Suhu merupakan ukuran panas dingin suatu zat. Pada dasarnya suhu adalah ukuran energi kinetic rata-rata yang dimiliki

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALATIHAN SOAL BAB 9

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALATIHAN SOAL BAB 9 SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALATIHAN SOAL BAB 9 1. Perhatikan grafik pemanasan 500 gram es berikut ini! http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/fis9-9.1.png Jika kalor

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA (LAPORAN ) PRAKTIKUM IPA SD PDGK 4107 MODUL 5. KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT dan PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT

LEMBAR KERJA (LAPORAN ) PRAKTIKUM IPA SD PDGK 4107 MODUL 5. KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT dan PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT LEMBAR KERJA (LAPORAN ) PRAKTIKUM IPA SD PDGK 4107 MODUL 5 KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT dan PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT NAMA NIM : : KEGIATAN PRAKTIKUM A. PERCOBAAN TITIK LEBUR ES 1. Suhu es sebelum dipanaskan

Lebih terperinci

MODUL MATA PELAJARAN IPA

MODUL MATA PELAJARAN IPA KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda serta perpindahan kalor untuk kegiatan PELATIHAN

Lebih terperinci

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.

Please purchase PDFcamp Printer on  to remove this watermark. Soal-soal latihan ismillahirrahmaannirrahiim Katakan pada hati kalian bahwa aku bisa dengan pertolongan llah SWY, karena sesunggungnyaa llah SWT itu dekat dan sesuai pesangkaan hamba-nya I. Pilihlah jawaban

Lebih terperinci

Penggunaan Matematika

Penggunaan Matematika Penggunaan Matematika Jika dalam bentuk lambang: Pertambahan panjang merupakan panjang akhir dikurangi panjang mula-mula (L t L o ). Maka, panjang benda setelah pemuaian dapat ditentukan, yakni Contoh

Lebih terperinci

SUHU, KALOR DAN PEMUAIAN

SUHU, KALOR DAN PEMUAIAN SUHU, KALOR DAN PEMUAIAN 1. SUHU 2. KALOR 3. AZAZ BLACK 4. PEMUAIAN GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMK N 4 PELAYARAN DAN PERIKANAN PAMUJI WASKITO R Suhu didefinisikan sebagai derajat/tingkatan panas suatu

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SMA... Kelas / Semester : X (sepuluh) / Semester II Mata Pelajaran : FISIKA Alokasi Waktu : 4 Jam Pelajaran Standar Kompetensi 3. Menerapkan prinsip kerja

Lebih terperinci

PENGUKURAN KONDUKTIVITAS TERMAL

PENGUKURAN KONDUKTIVITAS TERMAL PENGUKURAN KONDUKTIVITAS TERMAL A. TUJUAN 1. Mengukur konduktivitas termal pada isolator plastisin B. ALAT DAN BAHAN Peralatan yang digunakan dalam kegiatan pengukuran dapat diperhatikan pada gambar 1.

Lebih terperinci

Pengukuran. Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan.

Pengukuran. Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. Pengukuran Pengukuran A Pengertian Pengukuran Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. B Besaran Pokok dan Besaran Turunan Besaran

Lebih terperinci

I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es 3. Menentukan kalor jenis berbagai logam

I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es 3. Menentukan kalor jenis berbagai logam I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es 3. Menentukan kalor jenis berbagai logam II. DASAR TEORI III. Kalor itu sendiri sering kita identikkan dengan panas,

Lebih terperinci