Hasil Sidang Komisi VII: KEBIJAKAN TATAKELOLA, EFEKTIVITAS BIROKRASI, PELIBATAN PUBLIK, DAN PENGAWASAN PENDIDIKAN Depok, 29-31 Maret 2015 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 1
1. Perubahan Struktur Organisasi: Daerah sulit mengikuti seringnya perubahan struktur organisasi di Pusat Koordinasi Pusat dan Daerah kurang efektif karena tidak adanya keseragaman nomenklatur organisasi. 2. Implementasi UU No.23/2014 : Belum ada PP / Permen yang mengatur lebih teknis tentang implementasi dari UU 23/2014 Belum adanya regulasi masa transisi untuk pelaksanaan dilapangan sampai terbitnya PP / Permen 3. Pelayanan Penilian Angka Kredit : Belum ada sistem penilaian secara reguler (2/3 bulanan) sehingga proses penilaian menjadi lama Dokumen, pengiriman, dan proses penilaian masih konvensional Perlu ada aturan yang menyeragamkan nomenklatur nama kementerian dan Dinas Perlu segera ditetapkan PP / Permen tentang implementasi dari UU 23/2014 Perlu dibuat regulasi dalam masa transisi sampai terbitnya PP / Permen Perlu segera dibentuk tim teknis pusat dan daerah untuk implementasi UU 23/2014 Perlu dibangun sistem penilaian angka kredit secara elektronik untuk mempermudah, mempercepat, dan meningkatkan akuntabilitas (transparansi) 2
4. Pelayanan Pengaduan Masyarakat : Layanan Pengaduan belum dapat memberikan tanggapan yang cepat Masyarakat cenderung langsung mengadukan permasalahan kepada pihak berwajib 5. Optimalisasi Pemanfaatan Jardiknas: Banyaknya sarana jardiknas yang sudah rusak dan bahkan sarananya belum terpasang 6. Optimalisasi Dapodik : Seringnya terlambat entry data dapodik dari sekolah swasta Belum terintegrasinya data lengkap satuan pendidikan (guru, siswa, dan sekolah terpisah) Sulitnya akses untuk melakukan entry data Perlu ada unit tanggap cepat di layanan terpadu Perlu ada kerjasama APH Instansi Pendidikan untuk menangani / klarifikasi permasalahan secara bersama Revitalisasi Jardiknas sampai ke tingkat satuan pendidikan pelatihan tenaga untuk operasionalisasi sarana jardiknas Peningkatan peran dan fungsi tenaga operasional data dapodik di sekolah (negeri dan swasta) Integrasi data pokok pendidikan Membuka Akses data kepada publik Pembinaan Operator secara berkala 3
7. Pendanaan Pendidikan : Masih rendahnya partisipasi publik (DUDI) untuk mendanai pendidikan Belum adanya sistem insentif bagi DUDI yang peduli pendidikan Belum semua daerah mengalokasi 20% anggarannya untuk investasi pendidikan 8. Peningkatan Komite Sekolah: Peran komite sekolah belum optimal sesuai fungsinya (contoh: banyak yang hanya menjadi stempel kepala sekolah ) Belum ada pergantian secara reguler dalam kepengurusan Perlu dibuat regulasi yang memberikan insentif (misal pengurangan pajak) bagi DUDI peduli pendidikan dan pengaturan pengelolaannya Mendorong semua daerah untuk mengalokasikan 20% anggarannya untuk investasi pendidikan Perlu Revitalisasi komite Sekolah Perlu pergantian kepengurusan secara reguler sesuai dengan aturan. 9. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB): Masih dijumpai adanya pungutan dalam PPDB Terkonsentrasinya PDB yang memiliki kemampuan lebih di sekolah tertentu (sekolah favorit) Perlu penegakan aturan dalam PPDB Perlu dibangun sistem online dalam PPDB Penerapan Rayonisasi dalam PPDB 4
10. Pengawasan Dana Transfer Daerah : Belum efektifnya pengawasan dana transfer daerah. Perlu ada Kebijakan yang mengatur penanggung jawab pengawasan dana transfer daerah Perlunya earmarking anggaran pendidikan dalam dana transfer daerah di APBD 11. Pengawasan Dana Pendidikan : Tata Kelola Penggunaan dana pendidikan masih belum baik. lemahnya pengawasan dana pendidikan oleh Inspektorat Wilayah (Irwil) Kurang nya jumlah dan mutu SDM pengawas di daerah Peningkatan Pengawasan dan pengendalian Perlunya pengawasan Berjenjang Peningkatan jumlah dan mutu SDM pengawasan di daerah Best Practices: Sedang dilakukan pilot project di 30 provinsi untuk penguatan pengawasan dan budaya anti korupsi 5
TERIMA KASIH Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
TIM KOMISI VII Kebijakan Tatakelola, Efektivitas Birokrasi, Pelibatan Publik, Dan Pengawasan Pendidikan Ketua 1. Inspektur Jenderal 2. Sekretaris Jenderal Sekretaris Koordinator Perumus Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan 1. Kepala Biro PKLN 2. Sekretaris Itjen Tim Perumus 1. Staf Ahli Mendikbud Bidang Hukum 2. Staf Ahli Mendikbud Bidang Tata Kelola 3. Kepala Biro Keuangan, Setjen 4. Kepala Biro Umum, Setjen 5. Kepala Biro Kepegawaian, Setjen 6. Kepala Biro Hukor 7. Kepala Pusat Pustekom 8. Kepala Bagian Perencanaan dan Penganggaran Itjen Anggota Komisi Anggota Komisi yang Hadir Tim Subtansi 105 orang 75 orang 8 Orang