ABSTRACT. Pendahuluan. Rima Maulini 1) 1) Staf Pengajar Program Studi Manajemen Informasi Jurusan Ekonomi dan Bisnis Politeknik Negeri Lampung

dokumen-dokumen yang mirip
Mengenal COBIT: Framework untuk Tata Kelola TI

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

STUDI PENERAPAN IT GOVERNANCE UNTUK MENUNJANG IMPLEMENTASI APLIKASI PENJUALAN DI PT MDP SALES

RAHMADINI DARWAS. Program Magister Sistem Informasi Akuntansi Jakarta 2010, Universitas Gunadarma Abstrak

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology)

REKOMENDASI PENGEMBANGAN IT GOVERNANCE

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan

1 BAB I PENDAHULUAN. penting bagi hampir semua organisasi perusahaan karena dipercaya dapat

BAB 6. STANDAR DAN PROSEDUR (BAGIAN KEDUA)

Taryana Suryana. M.Kom

PENGUKURAN MANAJEMEN SUMBER DAYA TI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COBIT PADA PT.PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG

BAB II LANDASAN TEORI

AUDIT SISTEM INFORMASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 ABSTRAK

BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN (MATURITY LEVEL) TEKNOLOGI INFORMASI PADA PUSTAKA MENGGUNAKAN COBIT 4.1

Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA

BAB II LANDASAN TEORI. audit keamanan informasi. Framework yang digunakan pada penelitian ini yaitu

MODEL PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI (IT GOVERNANCE) PADA PROSES PENGELOLAAN DATA DI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH LHOKSEUMAWE

PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT FRAMEWORK (STUDI KASUS: PT. MPF)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 9. STANDAR DAN PROSEDUR (BAGIAN KEEMPAT)

ANALISIS TATA KELOLA TI PADA INNOVATION CENTER (IC) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL 6 MATURITY ATTRIBUTE

PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA APLIKASI CSBO DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. komponen. Melalui pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai

Model Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Framework Cobit Pada Proses Pendidikan Dan Pelatihan Pengguna

PENERAPAN FRAMEWORK COBIT UNTUK IDENTIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI: STUDI KASUS DI FASILKOM UNWIDHA

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA BAGIAN LOGISTIK PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: UKSW SALATIGA)

PENGGUNAAN FRAMEWORK COBIT UNTUK MENILAI TATA KELOLA TI DI DINAS PPKAD PROV.KEP.BANGKA BELITUNG Wishnu Aribowo 1), Lili Indah 2)

BEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto

Irman Hariman., 2 Purna Riawan 2

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini operasional bisnis dijalankan dengan. dukungan teknologi informasi. Dengan semakin berkembangnya teknologi

PENILAIAN KESELARASAN ANTARA TUJUAN BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PT SARANA LUAS MAJU KIMIA

AUDIT MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA SISTEM TRANSAKSI KEUANGAN

PERENCANAAN MASTER PLAN PENGEMBANGAN TI/SI MENGGUNAKAN STANDAR COBIT 4.0 (STUDI KASUS DI STIKOM)

AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN COBIT 4.1 DAN IS RISK ASSESSMENT (STUDI KASUS BAGIAN PUSAT PENGOLAHAN DATA PTS XYZ)

TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS XYZ DOMAIN MONITOR AND EVALUATE (ME) FRAMEWORK COBIT 4.0

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Bab II Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aktivitas penunjang yang cukup penting pada PT sebagai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. rekomendasi audit pengembangan teknologi informasi. 4.1 Evaluasi Hasil Pengujian & Laporan Audit

Implementing COBIT in Higher Education. at South Louisiana Community College (SLCC) in Lafayette, Louisiana, USA.

DASAR-DASAR AUDIT SI Pertemuan - 01

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI

COBIT 5: ENABLING PROCESSES

KERANGKA KERJA COBIT : SUATU TINJAUAN KUALITATIF AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini, perkembangan perangkat keras begitu pesat, seiring

Tugas Mata Kuliah Tata Kelola IT Maturity Attribute of COBIT AI5 Process: Procure IT Resources

Evaluasi Kesesuaian Struktur Organisasi Pengelola Teknologi Informasi dengan Rencana Jangka Panjang Instansi (Studi Kasus pada Dinas XYZ)

1. Pendahuluan 2. Kajian Pustaka

BAB II LANDASAN TEORI

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sekarang ini Teknologi Informasi (TI) bukanlah hal baru, khususnya pada

EVALUASI PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN LALU LINTAS PENERBANGAN DENGAN MENGGUNAKAN COBIT FRAMEWORK

1. Pendahuluan Teknologi Informasi saat ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dan terintegrasi dengan tujuan bisnis organisasi. Bagaimana teknologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep dasar Sistem, Informasi, dan Sistem Informasi

BAB II LANDASAN TEORI

Andreniko 1a. Gunadarma. Abstrak. Kata Kunci: COBIT, Evaluasi Tatakelola Teknologi Informasi, Plan and Organise, Maturity Level

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perguruan Tinggi (PT) merupakan institusi yang memberikan pelayanan

Tingkat Kematangan Teknologi Informasi Menggunakan Framework COBIT pada Layanan Teknologi Informasi (Studi Kasus : STIE MDP)

MODEL PENILAIAN KAPABILITAS PROSES OPTIMASI RESIKO TI BERDASARKAN COBIT 5

PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN SIPMB MENGGUNAKAN MATURITY MODEL PROSES MENGELOLA DATA (DS11)

DAFTAR ISI CHAPTER 5

AUDIT TATA KELOLA TI BERBASIS MANAJEMEN RISIKO DENGAN MENGGUNAKAN PBI 9/15/2007 DAN COBIT 4.1 DI BANK X

Evaluasi Tata Kelola Teknologi Untuk Proses Pengelolaan Data Pada Perguruan Tinggi XYZ Untuk Meningkatkan Daya Saing Bisnis Perguruan Tinggi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tata kelola TI yang efektif dapat membantu perusahaan dalam

PENERAPAN COBIT FRAMEWORK UNTUK MENILAI PENGELOLAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN TINGKAT KEPUASAN PELAYANAN (STUDI KASUS PADA KLINIK XYZ YOGYAKARTA)

PENGUKURAN M ANAJEMEN RISIKO TI DI PT.X MENGGUNAKAN COBIT 5. Myrna Dwi Rahmatya, Ana Hadiana, Irfan Maliki Universitas Komputer Indonesia

Bab II Tinjauan Pustaka

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA DOMAIN PO (PLAN AND ORGANIZE) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (STUDI KASUS DI RENTAL MOBIL PT.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengumpulan Dokumen BSI UMY Penelitian memerlukan dokumen visi dan misi BSI UMY.

AUDIT SISTEM INFORMASI GRUP ASESMEN EKONOMI DAN KEUANGAN BANK INDONESIA WILAYAH IV DITINJAU DARI IT GOAL 7 MENGGUNAKAN STANDAR COBIT 4.

Developing IT Governance Through Establishment of R,G,S for The Integrated MIS (Studi Kasus : Institut Teknologi Bandung)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

* Keywords: Governance, Information Technology Infrastructure, COBIT

Pengukuran Maturity Level E-Learning

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang begitu pesat. Sistem informasi dan teknologi turut

BAB 1 PENDAHULUAN. penggunaan komunikasi yang lebih canggih dan terintegrasi. Front office sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGUKURAN TINGKAT MODEL KEMATANGAN PROSES COBIT MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB (Studi Kasus di STMIK AMIKOM Yogyakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan layanan teknologi informasi (TI) terasa sangat berpengaruh untuk

ANALISIS PENGUKURAN TATA KELOLA TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI DENGAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.0 STUDI KASUS PT. SEMESTA TEKNOLOGI PRATAMA

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB 3 1. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat cepat

KAJIAN KEMATANGAN LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SMKN 5 TANGERANG MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0

Transkripsi:

Tingkat Kematangan Tata Kelola Teknologi Informasi Untuk Praktik Kendali Instalasi dan Akreditasi Sistem (Cobit Ai 5) Control Objective Pengujian Keamanan Akreditasi dan Uji operacional (Studi Kasus Pt Xyz Indonesia) The Maturity Level of Operating Informatic Technology to Practice Installation Control and Accredited System (Cobit Ai 5) of Control Objective of Accredited SecurityAnd Operational Testing ( Case Study in PT XYZ Indonesia) Rima Maulini 1) 1) Staf Pengajar Program Studi Manajemen Informasi Jurusan Ekonomi dan Bisnis Politeknik Negeri Lampung Pendahuluan ABSTRACT Installation processes, testing and receiving system are less formulated even though they were done. Formation gives big effect to develop informatics technology (IT) which support the use of IT to reach business aims. The aims of operating AI 5 are: To do verification and confirm that a solution was relevant to the needed aims through realization of formulated planning about installation, migration, convertion, and acceptance. By using COBIT audit methodology, was well known the maturity level of operating informatics technology to practice control installation and accredited system (cobit ai 5) of control objective of accredited security and operational testing for each controlling item on position 3 ( determined process) and position 4 (can be regulated and measured) Key words: Audit, Cobit, operating Peranan teknologi informasi semakin kuat dalam mendukung organisasi mencapai tujuannya. Sebagai konsekuensinya, perkembangan bisnis organisasi dan perubahan yang dijalaninya memberikan dampak pada TI, di lain sisi TI sendiri semakin diharapkan untuk menjadi wahana yang membantu transformasi tersebut. Apabila perkembangan tidak dikelola dan ditanggapi dengan cepat serta efektif, maka gelaran perubahan tidak membawa keuntungan bagi organisasi tersebut. PT XYZ berupaya untuk menanggapi perkembangan bisnis tersebut dengan mendayagunakan teknologi informasi untuk pengembangan dan diversifikasi berbagai layanannya. Kerja sama strategis dengan mitra-mitra dalam dan luar negeri ditumbuhkan dan dipelihara juga dengan peran kuat dari teknologi informasi. Seiring dengan dinamika tersebut, maka kebutuhan akan sistem aplikasi semakin meningkat yang diiringi siklus hidup sistem aplikasi tersebut bergulir dengan cepat. Selain analisis dan perancangan sistem aplikasi yang harus efektif dan memberikan hasil yang sesuai dengan arsitektur enterprise PT XYZ, selanjutnya yaitu pemasangan, pengujian dan penerimaan sistem aplikasi juga menjadi penentu kesuksesan.

Proses-proses pemasangan, pengujian dan penerimaan sistem cenderung kurang diformalisasikan walaupun banyak dilakukan. Formalisasi memberikan dampak besar dalam membangun tata kelola TI yang menunjang pemanfaatan TI untuk pencapaian tujuan bisnis. Dalam standar Control Objective for Information and Related Technology (COBIT), praktik kendali perlu dinyatakan secara formal untuk perwujudan struktur kendali yang efektif. Untuk prosesproses di atas, COBIT menyediakan domain Akuisisi dan Implementasi (AI) pada proses Instalasi dan Akreditas atas Sistem (AI 5). Organisasi yang telah sukses mengimplementasikan instalasi dan akreditas dari sistem-sistem melaporkan keuntungan-keuntungan sebagai berikut: a. Jumlah perubahan yang diperlukan semakin terminimasi setelah solusi mulai direalisasikan dan diproduksi; b. Semakin berkurangnya milestone yang terlewatkan dalam instalasi dan akreditas; dan c. Waktu yang lebih optimal dalam menyelesaikan proses-proses instalasi dan akreditasi. Tujuan kendali AI 5 adalah: melakukan verifikasi dan mengkonfirmasikan bahwa suatu solusi adalah sesuai dengan tujuan yang diinginkan melalui realisasi atas rencana yang terformalisasi dengan baik mengenai instalasi, migrasi, konversi dan penerimaan. Kajian ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan menerapkan analisis untuk meninjau tingkat kedewasaan (maturity level) dan kepatuhannya dalam tata kelola TI untuk control objective Pengujian Keamanan dan Akreditasi dan Uji Operasional serta menghasilkan evaluasi awal atas tingkat kedewasaan tata kelola TI dan kepatuhannya, secara khusus untuk proses dan praktik kendali AI 5 Instalasi dan Akreditasi Sistem untuk control objective Pengujian keamanan dan akreditasi dan Uji operasional. Hasil - hasil evaluasi kemudian dikembangkan untuk menghasilkan masukan-masukan awal untuk peningkatan efektivitas tata kelola TI untuk semakin menunjang keselarasan antara TI dan pencapaian tujuan bisnis. Kerangka Teoritis Framework COBIT Control Objectives for Information and related Technology (COBIT) adalah sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT governance yang dapat membantu auditor, manajemen dan pengguna (user) untuk menjembatani gap antara risiko bisnis, kebutuhan kontrol dan permasalahan-permasalahan teknis (COBIT, 2003) COBIT dikembangkan oleh IT Governance Institute, yang merupakan bagian dari Information Systems Audit and Control Association (ISACA). COBIT memberikan arahan ( guidelines ) yang berorientasi pada bisnis, dan karena itu business process owners dan manajer, termasuk juga auditor dan user, diharapkan dapat memanfaatkan guideline ini dengan sebaik-baiknya. Kerangka kerja COBIT ini terdiri atas beberapa arahan ( guidelines ), yakni:

Control Objectives: Terdiri atas 4 tujuan pengendalian tingkat-tinggi ( high-level control objectives ) yang tercermin dalam 4 domain, yaitu: planning & organization, acquisition & implementation, delivery & support, dan monitoring. Audit Guidelines: Berisi sebanyak 318 tujuan-tujuan pengendalian yang bersifat rinci ( detailed control objectives ) untuk membantu para auditor dalam memberikan management assurance dan atau saran perbaikan. Management Guidelines: Berisi arahan, baik secara umum maupun spesifik, mengenai apa saja yang mesti dilakukan, terutama agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: a) Sejauh mana Anda (TI) harus bergerak, dan apakah biaya TI yang dikeluarkan sesuai dengan manfaat yang dihasilkannya. b) Apa saja indikator untuk suatu kinerja yang bagus? c) Apa saja faktor atau kondisi yang harus diciptakan agar dapat mencapai sukses ( critical success factors )? d) Apa saja risiko-risiko yang timbul, apabila kita tidak mencapai sasaran yang ditentukan? e) Bagaimana dengan perusahaan lainnya apa yang mereka lakukan? f) Bagaimana Anda mengukur keberhasilan dan bagaimana pula membandingkannya. The COBIT Framework memasukkan juga hal-hal berikut ini: a) Maturity Models Untuk memetakan status maturity proses-proses TI (dalam skala 0 5) dibandingkan dengan the best in the class in the Industry dan juga International best practices b) Critical Success Factors (CSFs) Arahan implementasi bagi manajemen agar dapat melakukan kontrol atas proses TI. c) Key Goal Indicators (KGIs) Kinerja proses-proses TI sehubungan dengan business requirements d) Key Performance Indicators (KPIs) Kinerja proses-proses TI sehubungan dengan process goals. COBIT dikembangkan sebagai suatu generally applicable and accepted standard for good Information Technology (IT) security and control practices. Istilah generally applicable and accepted digunakan secara eksplisit dalam pengertian yang sama seperti Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) (COBIT, 2003). Sedang, COBIT s good practices mencerminkan konsensus antar para ahli di seluruh dunia. COBIT dapat digunakan sebagai IT Governance tools, dan juga membantu perusahaan

mengoptimalkan investasi TI mereka. Hal penting lainnya, COBIT dapat juga dijadikan sebagai acuan atau referensi apabila terjadi suatu kesimpang-siuran dalam penerapan teknologi. Suatu perencanaan Audit Sistem Informasi berbasis teknologi (audit TI) oleh Internal Auditor, dapat dimulai dengan menentukan area-area yang relevan dan berisiko paling tinggi, melalui analisa atas ke-34 proses tersebut. Sementara untuk kebutuhan penugasan tertentu, misalnya audit atas proyek TI, dapat dimulai dengan memilih proses yang relevan dari proses-proses tersebut (Henczel, 2001). Selain dapat digunakan oleh Auditor, COBIT dapat juga digunakan oleh manajemen sebagai jembatan antara risiko-risiko TI dengan pengendalian yang dibutuhkan (IT risk management) dan juga referensi utama yang sangat membantu dalam penerapan IT Governance di perusahaan (COBIT, 2003). Metode Kajian Auditors Merupakan alat yang digunakan melakukan proses audit, dalam hal ini digunakan Certified Information Systems Auditor (CISA). Program CISA didesain untuk menilai dan menjamin organisasi dalam audit sistem informasi, kontrol dan tugas-tugas keamanan. Cobit Merupakan program standar untuk membantu dalam menemukan kebutuhan pihak manajemen dengan menjembatani jarak antara resiko bisnis, kebutuhan kontrol dan isu-isu teknik. COBIT juga menawarkan praktik terbaik melalui framework domain dan proses dan aktivitas sekarang yang dapat diatur dan dikendalikan.cobit merupakan persetujuan dari para ahli yang akan membantu dalam mengoptimalisasi investasi informasi dan akan menawarkan ukuran yang harus diperbaiki ketika apa yang organisasi lakukan menemui kesalahan/kegagalan. Metode Audit Tahapan-tahapan yang dalam melakukan proses audit yaitu : a. Studi pustaka atas standar COBIT untuk memahami tata kelola TI melalui COBIT. b. Pengolahan COBIT AI 5 lebih lanjut untuk menghasilkan butir-butir periksa untuk pengambilan data lebih lanjut. c. Pengambilan data dengan kunjungan ke kantor PT XYZ, wawancara dan diskusi dengan personil PT XYZ. d. Pengolahan data (butir-butir periksa) untuk menghasilkan kuantifikasi estimasi tingkat kedewasaan tata kelola TI dan kepatuhannya, yang bersifat sementara. e. Penyusunan laporan dan rekomendasi berdasarkan hasil-hasil terdahulu. Sedangkan langkah-langkah audit di PT XYZ dilakukan sebagai berikut: 1) Menentukan Critical Succes Factor (CFS) PT XYZ. CSF PT XYZ berdasarkan identifikasi yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Komitmen dan konsistensi Board of Directors (BOD), mutlak diperlukan untuk menjamin implementasi RSTI (Rencana Strategis Teknologi Informasi) sesuai dengan konsep yang telah dibuat. b. Komitmen dan konsistensi serta penguasaan para GM, Manajer dan tenaga IT terhadap implementasi RSTI. c. Audiat TI PT. XYZ harus jalan dengan kondisi jaringan virtual yang ada dan mengantisipasi perkembangan telematika masa depan. d. Arsitektur harus memberi standar untuk pembangunan ke depan. e. Arsitektur harus menyediakan dukungan bagi manajemen untuk ekspansi di area jaringan dan e-commerce f. Arsitektur harus memberikan dukungan operasional bisnis PT. XYZ. g. Arsitektur harus dapat mewadahi kebutuhan interkoneksi dengan standar transaksi yang telah berjalan, seperti EDI, Messaging (ISO,XML,dll), WAP dan standar lainnya. h. Arsitektur harus dapat membangun dan meningkatkan kemampuan SDM XYZ. 2) COBIT AI5: a. Control Objective : Pengujian keamanan dan akreditasi Pihak manajemen seharusnya dapat mengidentifikasi dan mengimplementasikan prosedurprosedur untuk meyakinkan bahwa manejemen pengguna dan operasi secara resmi dapat menerima hasil pengujian dan tingkat keamanan untuk sistem sejalan dengan sisa resiko yang masih ada. Prosedur ini seharusnya dapat merefleksikan persetujuan dalam aturanaturan dan tanggung jawab dari pengguna, pengembang sistem, manajemen jaringan dan personel sistem operasi, yang diambil dari pemisahan account, supervisi dan pengawasan isu-isu. b. Control Objective : Uji operasional Pihak manajemen seharusnya dapat meyakinkan bahwa sebelum memindahkan sistem ke dalam operasi, pengguna mengesahkan operasi tersebut sebagai suatu produk yang lengkap, dalam kondisi serupa dengan lingkungan aplikasi dan dengan cara yang mana sistem tersebut akan dijalankan dalam lingkungan produksi. 3) Butir-butir periksa : Pengujian keamanan dan akreditasi dan Uji Operasional, yang meliputi pertanyaan-pertanyaan: a. Apakah mekanisme penetapan dan dokumentasi dalam tahap penetapan kebutuhan security dan pengendalian internal ditetapkan untuk pengujian keamanan dan akreditasi? b. Dalam tahap realisasi (baik dalam upaya pengembangan sistem aplikasi secara mandiri ataupun dalam kerja sama dengan pihak luar, misalnya vendor, kontraktor atau pengembang lainnya), apakah instansi anda melakukan pengendalian atas

pengembangan/pembuatan sistem aplikasi sehingga pihak-pihak kunci (pengguna, manajemen TI, dsb) tetap dapat melakukan pemantauan dan dapat memberikan umpan balik agar sistem sesuai dengan kebutuhan? c. Apakah peranan security dan pengendalian internal dalam mengawasi jalannya penggunaan sistem ditetapkan dalam uji operasional? d. Apakah tersedia rencana pengujian yang mencakup semua bidang sumber daya sistem informasi: software aplikasi, fasilitas, teknologi dan pemakai? Butir-butir periksa diatas kemudian akan diberikan penilaian dengan standar penilaian yang ada pada standar COBIT pada butir periksa ini, dengan kriteria sebagai berikut: - 5 = Optimize - 4 = Diatur dan Dapat Diukur - 3 = Proses Ditetapkan - 2 = Terdefinisi - 1 = Tidak Kenal Hasil dan Pembahasan Hasil kuesioner dan pengolahannya lebih lanjut memberikan kuantifikasi, ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Butir Periksa PT.XYZ BUTIR Bukti periksa Jawaban / Nilai Pengujian Keamanan dan Akreditasi 5 4 3 2 1 Apakah mekanisme penetapan dan dokumentasi dalam tahap X penetapan kebutuhan security dan pengendalian internal ditetapkan untuk pengujian keamanan dan akreditasi? Dalam tahap realisasi (baik dalam upaya pengembangan sistem X aplikasi secara mandiri ataupun dalam kerja sama dengan pihak luar, misalnya vendor, kontraktor atau pengembang lainnya), apakah instansi anda melakukan pengendalian atas pengembangan/pembuatan sistem aplikasi sehingga pihak-pihak kunci (pengguna, manajemen TI, dsb) tetap dapat melakukan pemantauan dan dapat memberikan umpan balik agar sistem sesuai dengan kebutuhan? Uji Operasional Apakah peranan security dan pengendalian internal dalam X mengawasi jalannya penggunaan sistem ditetapkan dalam uji operasional sistem? Apakah tersedia rencana pengujian yang mencakup semua bidang X sumber daya sistem informasi: software aplikasi, fasilitas, teknologi dan pemakai? - 2 2 - - Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat bahwa PT. XYZ dalam penerapan Tata Kelola TI yaitu untuk Instalasi dan Akreditasi Sistem pada kontrol pengujian keamanan dan akreditasi dan uji operasional berada pada tingkat kedewasaan diposisi 4 dan 3 atau Diatur dan Dapat Diukur dan Proses

Ditetapkan. Dari hasil ini masih menunjukkan bahwa PT. XYZ masih perlu melakukan peningkatan beberapa proses perbaikan terutama yang masih berada pada tingkat kedewasaan 3. Kesimpulan Setelah melaksanakan studi, kemudian melakukan pengolahan data untuk tingkat kedewasaannya, maka dapat disimpulkan bahwa PT XYZ dalam melaksanakan salah satu bagian Tata Kelola TI yaitu Instalasi dan Akreditasi Sistem untuk control objective Pengujian keamanan dan akreditasi dan Uji operasional dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Pada control objective Pengujian keamanan dan akreditasi untuk butir periksa satu tingkat kedewasaannya berada pada diposisi 4 (Diatur dan Dapat Diukur). b. Pada control objective Pengujian keamanan dan akreditasi untuk butir periksa dua tingkat kedewasaannya berada pada diposisi 3 (Proses Ditetapkan). c. Pada control objective Uji Operasional untuk butir periksa satu tingkat kedewasaannya berada pada diposisi 3 (Proses Ditetapkan). d. Pada control objective Uji Operasional untuk butir periksa dua tingkat kedewasaannya berada pada diposisi 4 (Diatur dan Dapat Diukur). Daftar Pustaka Cobit 4.1, 2003., Management Guideline : How to Implement COBIT 4.1 in Enterprise Information Technology Ennis, Kathy, 2000,. Guideline for Learning Resource and Services in Further and Higher Education: Performance and Resources. London: Library Association Publishing. Henczel, Susan. 2001., The Information Audit: a Practical Guide. Munchen: Saur.