PEELITIA DA PEGELOLAA PERAGKAT KLIR Yogyakarta, 7 Juli 011 AKRASI METODA AALISIS AKTIVASI ETRO PADA PEGJIA Se DA As DALAM LIMBAH PADAT Mulyono, Sukadi, Rosidi, Sihono, Bambang Irianto BATA, Babarsari Yogyakarta, 5581 E-mail : ptapb@batan.go.id ABSTRAK AKRASI METODA AALISIS AKTIVASI ETRO PADA PEGJIA Se DA As DALAM LIMBAH PADAT. Telah dilakukan akurasi untuk keandalan metoda aktivasi neutron (AA) dan peralatan yang digunakan di PTAPB BATA dengan meng bahan standar acuan standard reference material (SRM) with inorganic marine sediment 70. Pengukuran unsur dilakukan dengan menggunakan spektrometer gamma pencacah salur ganda (MCA) Ortec yang dirangkaikan dengan detektor semikonduktor Ge(Li). Dari hasil percobaan diperoleh bahwa alat spektrometri gamma dengan metoda AA layak digunakan sebagai alat uji, dengan perolehan nilai akurasi relatif As = 95,399 % dan Se = 94,96 % serta presisi untuk unsur As = 3,88 % dan Se = 4,99 %. Aplikasi metoda uji pada penentuan konsentrasi logam dalam limbah padat untuk As adalah (,815-16,471) mg/kg, dan konsentrasi unsur dalam sedimen untuk Se adalah (0,595-,35 mg/kg. Kata kunci: Akurasi, AA, limbah padat, logam As dan Se ABSTRACT ACCRACY OF ETRO ACTIVATIO AALYSIS METHOD O Se AD As DETERMIATIO I SLDGE. The accuracy of the neutron activation analysis (AA) and used equipment at PTAPB BATA standard reference material (SRM) with inorganic marine sediment 70. The measurement was done using an gamma spectrometer equipped with a Ortec program of multi channel analyzer combined with Ge(Li) semiconductor detectors. The validation of instrument gamma spectrometer by AA method still valid with obtained of relative accuracy of As = 95,399 %, Se = 94,96 % and precision for metals of Fe = 3,88 % and Ba = 4,99 %. The application of method at the termination of major metal concentration in the solid wastes for As was (,815-16,471) mg/kg, and manor metal concentration for Ba was (0,595-,35 mg/kg. Keyword : accuracy, AA, solid waste, element of As and Se PEDAHLA ntuk menguji kemampuan metoda aktivasi neutron (AA) logam tertentu yang di dalam suatu sampel, maka perlu dilakukan pengujian antaralain akurasi dan presisis ). Pengujian presisi perlu dilakukan untuk mendapatkan gambaran besar kesalahan acak dalam suatu. Sedangkan pengujian akurasi perlu dilakukan untuk mendapat gambaran ketepatan penyimpangan data hasil terhadap harga sesungguhnya (1,). Presisi atau kecermatan suatu metode adalah tingkat kedapat-ulangan suatu set hasil uji diantara hasil-hasil itu sendiri. Presisi berhubungan dengan hasil suatu metode bila pengukuran itu diulang-ulang pada sampel yang homogen pada kondisi yang terkontrol. Presisi suatu metode dapat diuji dengan pengulangan, apabila variasi hasilnya kecil, maka dikatakan bahwa kecermatan pengukuran tersebut tinggi. Presisi didefinisikan sebagai seberapa dekat hasil-hasil pengujian atau yang Mulyono, dkk. ISS 1410 8178 Buku II hal 301
PEELITIA DA PEGELOLAA PERAGKAT KLIR Yogyakarta, 7Juli 011 saling tidak mempengaruhi satu sama lain, yang diperoleh pada suatu kondisi tertentu. Presisi tidak ada hubungannya dengan nilai yang sebenarnya atau nilai acuan lain, ini hanya tergantung kepada adanya distribusi kesalahan acak saja. Presisi menunjukkan kesesuaian antara beberapa hasil pengukuran yang diukur dengan cara yang sama. Presisi sangat perlu dilakukan untuk menguji kualitas hasil dari suatu perhitungan pencacahan cuplikan dengan spektrometer gamma. ji kualitas hasil dapat dilihat dari hasil presisi. Akurasi adalah kesesuaian antara hasil suatu dan nilai benar analit/ logam, karena nilai hasil pada kenyataannya merupakan perkiraan nilai benar dengan memperhitungkan nilai ketidakpastiannya. Akurasi (accuracy) mempunyai dua aspek metode yaitu kebenaran atau dan presisi ialah akurasi nilai rata-rata dengan suatu nilai acuan yang dapat diterima. ilai tersebut berupa estimator dari nilai yang sebenarnya. ilai bias atau penyimpangan ialah nilai yang dipergunakan untuk mengukur kebenaran hasil, yaitu menyatakan perbedaan antara hasil yang diharapkan, dengan nilai acuan yang merupakan estimator nilai yang sebenarnya. Perhitungan akurasi dapat digunakan dengan menggunakan persamaan seperti acuan yang telah dilakukan (3). Metode AA (Analisis Aktivasi eutron) telah banyak diaplikasikan dalam berbagai disiplin ilmu seperti fisika, kimia, lingkungan, kedokteran, biologi, farmasi, industri dll. Limbah padat (sludge) adalah padatan hasil samping limbah industri, limbah rumah sakit, limbah yang dihasilkan dari sutu proses kegiatan manusia (yang ditampung) yang dapat langsung mengendap jika didiamkan tidak terganggu selama beberapa waktu. Padatan yang mengendap tersebut terdiri dari partikel-partikel padatan yang mempunyai ukuran relatif besar dan berat sehingga dapat mengendap dengan sendirinya. Sludge dapat juga terbentuk dari padatan terlarut. Padatan ini terdiri dari senyawa-senyawa anorganik dan organik yang larut dalam air, mineral dan garam-garamnya. TATA KERJA Peralatan 1. Reaktor Kartini,. Spektrometri γ yang terdiri dari MCA Maestro II type 9X 3. Timbangan analitik terkalibrasi 4. Greger (alat sampling padatan) 5. Vial polietilen, dan wadah sampel 6. Lumpang tahan karat, 7. Ayakan Karl Colb 100 mesh, 8. Homogenizer dan nampan Bahan 1. Sludge merupakan limbah padat rumah sakit, kode L1 sludge RS Dr Sarjito; L sludge Bathesda; L3 urrohman dan L4 sakit Panti Rapih. SRM 70 Inorganic in Marine Sediment dengan kadar As = 45,3±1,8 mg/kg dan Se = 4,95±0,46 mg/kg Preparasi Contoh 1. Contoh sludge (limbah padat) dihaluskan, dihilangkan dari kotoran dan dikeringkan pada suhu kamar. Diayak sampai lolos 100 mesh 3. Ditempat dalam wadah sampel dan diberi kode dan tanggal 4. Persipan standar Perlakuan cuplikan 1. Ditimbang standar primer SRM 70 Inorganic in Marine Sediment seberat 0,1 g dimasukkan ke dalam vial volume 0,5 ml ditutup rapat.. Ditimbang sludge (limbah padat) seberat 0,1 g dan dimasukkan ke dalam vial volume 0,5 ml dan 3. Dipersiapkan vial kosong dan berisi selulosa sebagai blanko. 4. Semua cuplikan (1, dan 3) dimasukkan dalam plastik klip diberi kode dan atau nomor contoh, kemudian cuplikan tersebut masukan dalam kelongsong iradiasi dan siap untuk diiradiasi 5. Cuplikan dalam kelongsong diiradiasi dalam reaktor nuklir Kartini, selama x6 jam Pencacahan cuplikan 1. Setelah didinginkan selama 3-5 hari, masingmasing vial dicacah selama 750 detik menggunakan alat spectrometer γ yang dilengkapi dengan MCA,. Setelah pencacahan no (1) cuplikan semuanya didiamkan dicacah didiamkan lagi selama 14-30 hari, kemudian dicacah lagi dengan spektrometer γ pada tenaga untuk penentuan radioaktivitas yang mempunyai umur panjang dalam hal ini radionuklida Se-75. Semua hasil cacah disimpan dalam file komputer dengan kode tertentu. Setelah selesai pencacahan keseluruhan dilakukan pengambilan data yang tersimpan. 3. Hasil pencacahan, sampel, standar dan blanko, dikembalikan pada saat reaktor shut down yaitu saat pencacahan t O dengan menggunakan persamaan (1) Buku II hal 30 ISS 1410 8178 Mulyono, dkk
PEELITIA DA PEGELOLAA PERAGKAT KLIR Yogyakarta, 7 Juli 011 4. Perhitungan kadar As dan Se yang terdeteksi dalam contoh dapat dilakukan secara komparatif dengan perbandingan kadar unsur yang ada dalam standar primer dengan unsur yang ada dalam contoh dengan menggunakan persamaan. Pengujian presisi dan akurasi Presisi adalah ukuran kedekatan antara hasil individu dalam serangkaian pengukuran terhadap suatu contoh homogen dengan pengambilan contoh berganda menurut prosedur yang telah ditetapkan. Presisi (tergantung pada tingkat konsentrasi) hasil pengujian, baik (lolos) apabila memenuhi syarat persamaan (1). Perhitungan uji presisi diperoleh melalui persamaan (4) : + x 100% + ( σ H ) x 100% (1) ilai t adalah nilai konsentrasi yang diperoleh dari resmi SRM sedangkan nilai adalah konsentrasi hitung dari SRM dengan metoda AA. Standar deviasi (σ) merupakan fungsi Horwitz dengan nilai σ H = 0,0 x C 0,8495 dimana C adalah konsentrasi dari. Akurasi adalah kesesuaian antara hasil suatu dan nilai benar analit/unsur, karena nilai hasil pada kenyataannya merupakan perkiraan nilai benar dengan memperhitungkan nilai ketidak pastiannya. Akurasi dinyatakan sebagai persen perolehan kembali (rekoveri), ketetapan menunjukkan kedekatan hasil suatu analit dengan nilai sebenarnya. ilai rekoveri menunjukkan besarnya kesalahan sistematik yang mungkin terjadi selama proses pengujian. Akurasi hasil pengujian baik (lolos) apabila penerimaan memenuhi persamaan berikut (4) : ilai + T arg et ilaianalisis 1, 95 x T arg et Analisis () HASIL DA PEMBAHASA Identifikasi unsur secara kualitatif Penentuan unsur secara kualitatif dilakukan dengan menentukan tenaga dari puncakpuncak spektrum kemudian mencocokkan dengan tabel isotop, pada umumnya isotop mempunyai lebih dari satu tenaga (5) dan dipilih yang mempunyai probabilitas yang paling besar. Pada Tabel 1, disajikan hasil kualitatif unsur yang diperhatikan dalam cuplikan lingkungan limbah padat dan reaksi yang paling sering terjadi dan yang paling banyak digunakan dalam AA adalah reaksi neutron gamma (n, γ). Tabel 1: Analisis kualitatif reaksi neutron gamma (n,γ) aktivasi netron nsur Reaksi Isotop Tenaga (KeV) mur paro Pobabilitas (%) As 75 As(n, γ) 76 As As-76 559, 6,3 Jam 75 Se 74 Se(n, γ) 75 Se Se-75 64,6 11 hari 30 Penentuan secara kuantitatif Secara kuantitatif pada penentuan awal unsur-unsur As dan Se dapat dilihat pada pada Tabel. Pada tabel tersebut mengunakan standar sekunder dengan kode SRM 704 dan SRM 70 dan menggunakan cuplikan limbah padat dengan kode L-. Logam As diidentifikasi melalui puncak spektrum nuklida As-76 pada tenaga 559, kev dan logam Se diidentifikasi melalui tenaga karakteristik 64,6 kev untuk nuklida Se-75. Pengukuran cacah per menit (cpm) dilakukan hasil cacah sampel dikurangi dengan blanko dibagi dengan waktu masing-masing pencacahan. Hasil cpm ini dapat dilihat pada Tabel 1, hasil hitung diwakili dari cuplikan SRM 704. Mulyono, dkk. ISS 1410 8178 Buku II hal 303
PEELITIA DA PEGELOLAA PERAGKAT KLIR Yogyakarta, 7Juli 011 Tabel. Hasil pencacahan cuplikan untuk menentukan cacah per menit (cpm). Kode Sampel, Tenaga kev uklida Berat Blanko Hasil cacah T, cacah menit Cpm sampel, Cacah blanko SRM-704 559, As-76 0,0999 6 1048 1,5 =(1048-6)/1,5 = 83,47 SRM 70 559, As-76 0,10003 6 191 1,5 153,154 L- 559, As-76 0,10001 6 67 1,5 49,675 SRM-704 64,6 Se-75 0.10001 8 3 16.667 =(3-8)/16,667 = 1,440 SRM 70 64,6 Se-75 0.0999 8 107 16.667 5,939 L- 64,6 Se-75 0.10003 8 43 16.667,099 ntuk menentukan cacah per menit pada saat 0 (Cpm 0 ) yaitu pada saat dihentikannya pengoperasian iradiasi cuplikan di dalam reaktor nuklir dan penentuan konsentrasi logam dalam cuplikan disajikan pada Tabel 3. Hasil pengukuran Cpm 0 ditentukan setelah dilakukan pengukuran Cpm, hasil masing-masing Cpm 0 disajikan pada Tabel. ntuk menentukan konsentrasi logam As dan Se dalam cuplikan dilakukan dengan metoda komparatif dengan menggunakan rumus yang ada dalam tabel, dengan mengetahui konsentrasi atau kadar logam dalam setandar dan Cpm 0 untuk standar (Cpm std ) dan sampel atau cuplikan (Cpm S ), maka konsentrasi dapat ditentukan seperti terlihat pada Tabel 3. ntuk keperluan akurasi dilakukan pengukuran SRM 704 dan SRM 70 untuk menentukan konsentrasi sebenarnya, sedangkan keperluan konsentrasi dalam cuplikan dilakukan pengukuran antara SRM 70 dan cuplikan L-. ntuk akurasi sebagai standar adalah SRM 704 dengan konsentrasi As dan Se masing-masing adalah 3,4 mg/kg dan 1,1 mg/kg, sedang cuplikan yang akan ditentukan konsentrasi As dan adalah SRM 70. Dengan mengetahui Cpm 0 untuk logam As, setelah dilakukan perhitungan untuk Cpm 0 standar 1886,48 dan Cpm 0 (SRM 70) cuplikan 3484,383 maka konsentrasi dapat ditentukan dengan nilai 43,0 mg/kg, hasil ini akan dibandingkan dengan konsentrasi sebenarnya 45,3 mg/kg sehingga akan diketahui nilai akurasi yang ditentukan dengan cara yang sama logam Se dapat juga ditentukan akurasi logam Se. Konsentrasi As dan logam Se dalam cuplikan limbah padat dengan kode L- dapat ditentukan seperti diatas. Sebagai standar digunakan SRM 704 mempunyai nilai Cpm 0 untuk logam As 3484,383 dengan konsentrasi 45,3 mg/kg dan nilai Cpm 0 untuk L- sebesar 1116,97 maka hasil konsentrasi dapat ditentukan dengan nilai 14,51 mg/kg. As yang terkandung dalam limbah padat seperti yang disajikan pada Tabel 3, begitu juga untuk logam Se dapat ditentukan konsentrasi dalam limbah padat. Tabel 3. Hasil pengukuran Cpm 0 dan pengukuran konsentrasi logam As dan Se dalam cuplikan penentuan konsentrasi T, tunda T1/ Konsentrasi Kode menit menit mg/kg SRM-704 7155 1590 = 1886,48 As = 3,4 SRM 70 7169 1590 = 3484,383 45,3 L- 714 1590 = 1116,97 = 43,0 = 14,51 SRM-704 709 303840 = 1,518 Se = 1,1 SRM 70 77 303840 = 6,54 4,95 4,615 = L- 746 303840 =,11 = 1,750 Buku II hal 304 ISS 1410 8178 Mulyono, dkk
PEELITIA DA PEGELOLAA PERAGKAT KLIR Yogyakarta, 7 Juli 011 ntuk menentukan akurasi dilakukan perhitungan hasil (hitung) dibandingkan dengan nilai konsentrasi yang ada dalam. Misalkan diambil contoh untuk run-1 logam As, nilai konsentrasi terukur () adalah 46,74 mg/kg, sedangkan nilai yang ada dalam 45,3 mg/kg. ntuk menentukan pada run 1 ini adalah menggunakan persamaan sebagai berikut: Dari perhitungan Tabel 3, selanjutnya dilakukan pengukuran akurasi dengan 8 (delapan) kali pengulangan setiap run dilakukan perhitungan akurasi, sehingga ada delapan kali penghitungan akurasi kemudian dirata-rata sihingga didapat akurasi rerata. Pada Tabel 4 akurasi untuk logam As mempunyai nilai akurasi dari 89,57 % sampai dengan 99,46 % dengan nilai rerata 95,399 % dengan standar deviasi,10 sehingga akurasi dapat ditulis dengan nilai 95,399±,1 %. ntuk logam Se nilai akurasi berkisar dari 86,33 % sampai dengan 98,645 %, dengan rerata akurasi adalah 94,96 dengan standar deviasi 4,031 sehingga akurasi logam Se dapat ditulis dengan nilai 94,96±4,03 %. Presisi untuk logam As dengan nilai 3,88 % dan Logam Se dengan nilai 4,99 %, dimana nilai presisi ini cukup baik karena dibawah 10 %, sehingga alat yang digunakan untuk menentukan konsentrasi logam As dan Se cukup memadai. Tabel 4. Pengukuran akurasi untuk logam As dan Se R Hitung, As Akurasi Hitung, Se Akurasi SRM 70 1 46,74 45,3 96,915 4,889 4,95 98,75 48,115 45,3 94,149 4,351 4,95 86,33 3 50,574 45,3 89,57 4,85 4,95 97,98 4 45,644 45,3 99,46 4,499 4,95 89,976 5 48,745 45,3 9,933 4,875 4,95 98,46 6 43,368 45,3 95,545 5,168 4,95 95,78 7 43,918 45,3 96,853 5,018 4,95 98,645 8 44,401 45,3 97,975 4,441 4,95 88,539 Rerata 46,438 45,3 95,399 4,76 4,95 94,96 SD 1,804 1,80,10 0,38 0,46 4,031 Presisi =(1,804/46,438)X100 % = 3,88 % =(0,38/4,76)X100 % = 4,99 % Hasil pengujian presisi menggunakan persamaan (1) disajikan pada Tabel 4, terlihat pada tabel tersebut untuk As dan Se hasil yang baik. Hasil pengujian akurasi menggunakan persamaan () disajikan pada Tabel 4, terlihat semua hasil perhitungan dengan hasil yang baik. Hasil pengujian akurasi maupun presisi sangat dipengaruhi dengan nilai standar deviasi, sehingga uji presisi dan akurasi memeliki unsur ketelitian. Validasi tergantung pada penentuan kriteria nilai presisi dan akurasi yang memenuhi syarat persamaan yang digunakan. Pada penelitian ini kriteria nilai presisi dapat diterima semua, begitu juga kriteria presisi pada reference material dengan SRM 704 dan SRM 70. Dari persamaan (), pada Tabel 5 nilai presisi tercatat 5,557 < 51,194 atau ruas kiri < ruas kanan untuk logam As dengan kondisi tersebut maka presisi dapat diterma dan hasilnya cukup baik. ntuk logam Se nilai yang didapat 10,566<1,11 atau ruas kiri < ruas kanan, maka logam ini juga diterima nilai presisinya. Mulyono, dkk. ISS 1410 8178 Buku II hal 305
PEELITIA DA PEGELOLAA PERAGKAT KLIR Yogyakarta, 7Juli 011 Tabel 5. Hasil Presisi menggunakan acuan standar SRM 70 Konsentrasi (), mg/kg Standar deviasi () uklida Sertifikat Analisis Sertifikat Analisis As-75 45,3 46,438 1,80 1,804 Se-76 4,95 4,76 0,46 0,38 σ H = 0,0 x C 0,8495 σ H =0.0*(45.3)0.8495 = 0,5104 Rumus + x 100% + ( σ ) x 100% H 1,80 1,804 1,80 x 100% + + ( 0,5104) x 100% 45,30 46,438 45,30 As 5,557 < 51,194 ruas kiri < ruas kanan diterima Se 10.566<1,11 ruas kiri < ruas kanan diterima Hasil pengujian akurasi menggunakan persamaan () disajikan pada Tabel 4, terlihat pada tabel tersebut untuk logam As dan logam Se hasil yang baik. Pada penelitian ini kriteria nilai akurasi diterima karean ruas kiri lebih kecil dari pada ruas kanan atau kata lain 1,138 < 3,70, nilai ini dari perhitungan dapat dilihat pada Tabel 3. ntuk logam Se nilai 0,33 < 1,69 sehingga niali ini diterima. Tabel 6. Hasil akurasi menggunakan acuan standar SRM 70 Akurasi ilai ilai, x + uklida T arg et Analisis 1 95 T arg et Analisis ilaisertifikat ilai Analisis,95 x Sertifikat + 1 Analisis Status As-75 45,3-46,438 = 1,138 1,95 x (1,80+1,804) 0,5 =3,70 Diterima As-76 4,95-4,76 = 0,33 1,95 x (0,46+0,38) 0,5 = 1,69 Diterima Pada Tabel 7 disajikan konsentrasi As dalam limbah padat dengan empat sampel dan kemudian dirata-rata didapatkan hasilnya untuk limbah dengan kode L1 =,815±0,09 mg/kg, L = 14,357±0,56 mg/kg, L3 = 6,53±0,34 mg/kg dan L4 = 16,471±0,77 mg/kg. ntuk menentukan konsentrasi ini telah diperagakan pada Tabel 3 di atas. Tabel 7.. Hasil pengukuran konsentrasi logam As dalam limbah padat. Konsentrasi, mg/kg Kode sampel 1 3 4 Rerata std deviasi L1,778,676,958,848,815 0,09 L 14,58 13,31 15,149 14,51 14,357 0,56 L3 6,190 5,637 6,901 6,84 6,53 0,34 L4 17,113 15,817 17,368 15,585 16,471 0,77 Pada Tabel 8 disajikan konsentrasi Se dalam limbah padat dengan empat sampel dan kemudian dirata-rata didapatkan hasinya untuk = 1,73±0,13 mg/kg, L3 =,35±0,9 mg/kg dan L4 = 1,048±0,08 mg/kg. Konsentrasi ini satu sama lain tidak ada perbedaan yang mencolok. limbah dengan kode L1 = 0,595±0,07 mg/kg, L Buku II hal 306 ISS 1410 8178 Mulyono, dkk
PEELITIA DA PEGELOLAA PERAGKAT KLIR Yogyakarta, 7 Juli 011 Tabel 7.. Hasil pengukuran konsentrasi logam Se dalam limbah padat. Kode sampel Konsentrasi, mg/kg 1 3 4 Rerata std deviasi L1 0,535 0,517 0,613 0,716 0,595 0,07 L 1,455 1,873 1,833 1,750 1,73 0,13 L3,3 1,658,781,71,35 0,9 L4 1,176 0,893 1,036 1,087 1,048 0,08 KESIMPLA 1. Hasil perhitungan dengan bantuan komputer program Excel bahwa nilai akurasi untuk logam As adalah 95,399 % dan logam Se nilai akurasinya adalah 94,96%, sedangkan nilai presisi untuk unsur As dan Se masing-masing adalah 3,88 % dan 4,99 %. Dari uji kelayakan untuk kriteria nilai presisi dan akurasi logam As dan Se memenuhi syarat. Hasil kuantitatif limbah padat diketahui logam mempunyai konsentrasi As bekisar (,815-16,471) dan logam Se berkisar (0,595-,35) mg/kg. kriteria nilai presisi dan akurasi yang memenuhi syarat persamaan yang digunakan. Pada penelitian ini kriteria nilai prsisi dapat diterima semua, begitu juga kriteria presisi pada reference material dengan SRM 704 dan SRM 70. Dari persamaan (), pada Tabel 5 nilai presisi tercatat 5,557 < 51,194 atau ruas kiri < ruas kanan untuk logam As dengan kondisi tersebut maka presisi dapat diterma dan hasilnya cukup baik. ntu logam Se nilai yang didapat 10.566<1,11 atau 194 atau ruas kiri < ruas kanan, maka logam ini juga diterima nilai presisinya. DAFTAR PSTAKA 1. AOIM., Persyaratan mum Kompetensi Laboratorium Penguji dan Laboratorium Kalibrasi, Badan Standardisasi. Jakarta (001). AWAR HADI. Pemahaman dan penerapan ISO/IEC 1705: 005. Persyaratan umum kompentensi laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi. PT Granmedia Pustaka tama, Jakarta 007M 3. MLYOO. SKADI. ISWATORO. Akurasi dan Presisi Metoda spektometri Gamma pada Pengujian Radionuklida K-40 Menggunakan SRM IAEA 3115. S 4. SKIRO dan SRIMRIASIH., Validasi AA ntuk Pengujian ranium dan Torium dalam Pasir Zirkon. Prosiding Forum AAI, BATA, Serpong (010. 5. ERDTMA.G., SOYKA.W., The Gamma rays of the Radionuclides, ew York (1979) TAYA JAWAB Setyo Atmodjo Mengapa dilakukan kandungan As dan Se pada limbah padat Rumah Sakit? Mulyono As dan Se merupakan logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia sehingga perlu dilakukan pemonitoran lingkungan khususnya dari limbah rumah sakit agar tidak tercemar. Mulyono, dkk. ISS 1410 8178 Buku II hal 307