Oleh : A.A. Nandhi Larasati Ni Gusti Ayu Dyah Satyawati Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana

dokumen-dokumen yang mirip
PERMOHONAN PUTUSAN SERTA-MERTA ATAS GUGATAN SEWA MENYEWA

BAB II PUTUSAN SERTA MERTA DALAM KEPAILITAN. A. Tinjauan Umum Tentang Putusan Serta Merta

KEWENANGAN PENYELESAIAN SENGKETA KEPAILITAN YANG DALAM PERJANJIANNYA TERCANTUM KLAUSUL ARBITRASE

KEPAILITAN PERUSAHAAN INDUK TERHADAP PERUSAHAAN ANAK DALAM GRUP

PEMBATALAN PUTUSAN PENGADILAN NIAGA PADA PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT OLEH MAHKAMAH AGUNG TERKAIT DENGAN PUTUSAN PAILIT PT. DIRGANTARA INDONESIA

AKIBAT HUKUM PUTUSAN PAILIT TERHADAP DEBITOR YANG MELAKUKAN PERJANJIAN PEMISAHAAN HARTA PERKAWINAN

PENGATURAN DAN PENERAPAN PRINSIP PARITAS CREDITORIUM DALAM HUKUM KEPAILITAN DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dimenangkan dan pihak yang dikalahkan. Terdapat dua pilihan bagi pihak yang. putusan serta-merta(uitvoerbaar Bij Voorraad).

AKIBAT HUKUM PUTUSAN PAILIT TERHADAP HARTA KEKAYAAN DEBITOR

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PIHAK KETIGA (NATUURLIJKE PERSOON) DALAM HUKUM KEPAILITAN TERKAIT ADANYA ACTIO PAULIANA

MASALAH PUTUSAN SERTA MERTA DALAM PRAKTEK DI PENGADILAN NEGERI (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. kepentingannya dalam masyarakat dapat hidup dan berkembang secara. elemen tidak dapat hidup sendiri-sendiri, tetapi

ABSTRACT. Bankruptcy is a general confiscation of all property and the administration

Heri Hartanto - FH UNS

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa Negara Indonesia adalah Negara hukum. 1 Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang berarti bahwa manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar hukum bagi suatu kepailitan (Munir Fuady, 2004: a. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU;

I. PENDAHULUAN. perusahaan harus dijalankan dan dikelola dengan baik. Pengelolaan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Liberty, 1981), hal ), hal. 185.

AKIBAT KEPAILITAN TERHADAP ADANYA PERJANJIAN HIBAH

EKSEKUSI RIEL PUTUSAN HAKIM TERHADAP BENDA TIDAK BERGERAK

Annisa Chaula Rahayu,Herman Susetyo*, Paramita Prananingtyas. Hukum Perdata Dagang ABSTRAK

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

I. PENDAHULUAN. melahirkan perkembangan usaha yang dapat menunjang perekonomian suatu

Oleh Ariwisdha Nita Sahara NIM : E BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dalam rangka pengembangan usahanya dimungkinkan

hal 0 dari 11 halaman

EKSEKUSI TANAH TERHADAP PUTUSAN SERTA MERTA Muhammad Ilyas,SH,MH Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang menentukan tingkah laku. Situasi yang demikian membuat kelompok itu

PENGARUH UNDANG-UNDANG KEPAILITAN DAN UNDANG- UNDANG HAK TANGGUNGAN TERHADAP KEDUDUKAN KREDITUR PEMEGANG HAK TANGGUNGAN APABILA DEBITUR PAILIT

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing pihak mempunyai hak dan kewajiban. 2

TINJAUAN PUSTAKA. sebagai kata sifat. Istilah failliet sendiri berasal dari Perancis yaitu faillite yang

KEWAJIBAN PERSEROAN TERBATAS YANG DINYATAKAN PAILIT TERHADAP HUTANG PAJAK YANG BELUM DIBAYAR (STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG

kemungkinan pihak debitor tidak dapat melunasi utang-utangnya sehingga ada

Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Istilah Kepailitan 9/4/2014

IMPLEMENTASI PENGATURAN JAKSA PENGACARA NEGARA DALAM PENANGANAN PERKARA KEPAILITAN DI KEJAKSAAN NEGERI BANJARMASIN. Abstrak

PUTUSAN SERTA MERTA DAN PELAKSANAANNYA (Suatu Penelitian di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Banda Aceh)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Penelitian

TANGGUNG JAWAB KURATOR DALAM PENGURUSAN DAN PEMBERESAN HARTA PAILIT DI KABUPATEN BADUNG

KAJIAN NORMATIF PUTUSAN UPAYA PAKSA DALAM PASAL 116 UNDANG-UNDANG NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PERADILAN TATA USAHA NEGARA

BAB III UPAYA HUKUM DEBITOR PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG YANG DIAJUKAN OLEH KREDITOR

MEKANISME PERMOHONAN PERNYATAAN PAILIT MELALUI PENGADILAN NIAGA I Gede Yudhi Ariyadi A.A.G.A Dharmakusuma Suatra Putrawan

AKIBAT HUKUM PEMBATALAN TERHADAP AKTA PERDAMAIAN (ACTA VAN DADING) OLEH SALAH SATU PIHAK YANG BERPERKARA DI PENGADILAN

TANGGUNG JAWAB KURATOR PADA TENAGA KERJA YANG DI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) AKIBAT DARI PERSEROAN TERBATAS YANG DINYATAKAN PAILIT

Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang TUJUAN KEPAILITAN TUJUAN KEPAILITAN. 22-Nov-17

B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

Disusun Oleh : Anugrah Adiastuti, S.H., M.H

BAB I PENDAHULUAN. pelunasan dari debitor sebagai pihak yang meminjam uang. Definisi utang

BAB IV PENUTUP. 1. Eksistensi Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dibagi menjadi 2 (dua) periode. Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah

BAB I PENDAHULUAN. diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

PERANAN KURATOR DALAM KEPAILITAN TERHADAP NASABAH BANK

KEPAILITAN DEBITUR YANG TERIKAT PERKAWINAN YANG SAH DAN TIDAK MEMBUAT PERJANJIAN PERKAWINAN ABSTRACT

KEKUATAN PEMBUKTIAN ALAT BUKTI PENGAKUAN YANG DIBERIKAN DI LUAR PERSIDANGAN

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PENYELESAIAN PERKARA HUTANG PIUTANG ANTARA BANK CIMB NIAGA DENGAN PT. EXELINDO CELULLAR UTAMA

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban debitor untuk membayar kembali utang sesuai jangka waktu yang telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kerangka Teori

JURNAL PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KURATOR TERHADAP PELAKSANAAN PENGURUSAN DAN PEMBERESAN HARTA PAILIT ABSTRACT

TINJAUAN YURIDIS EKSEKUSI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA YANG TIDAK DIDAFTARKAN

SEKITAR EKSEKUSI. (oleh H. Sarwohadi, S.H., M.H. Hakim Tinggi PTA Bengkulu)

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Proses Penyelesaian Kepailitan Melalui Upaya Perdamaian Berdasarkan UU No. 37 Tahun 2004

BAB I PENDAHULUAN. Lazimnya dalam suatu gugatan yang diajukan oleh kreditor terhadap

KEKUATAN YURIDIS METERAI DALAM SURAT PERJANJIAN

STATUS BADAN HUKUM PERSEROAN AKIBAT DARI PEMBUBARAN PERSEROAN

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

BAB I PENDAHULUAN. Van Koophandel (WvK), buku Ketiga yang berjudul Van de Voordieningen in Geval

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengakhiri atau menyelesaikan suatu perkara atau sengketa antara para

TANGGUNG JAWAB KURATOR ATAS PENJUALAN ASET MILIK DEBITOR YANG TELAH DINYATAKAN PAILIT DIHUBUNGKAN DENGAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PARA KREDITOR ABSTRAK

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KURATOR DALAM MENJALANKAN TUGAS PENGURUSAN DAN PEMBERESAN HARTA PAILIT

AKIBAT PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA DAN KEKUATAN HUKUM SERTIFIKAT JAMINAN FIDUSIA YANG DITERBITKAN OLEH KANTOR PENDAFTARAN FIDUSIA

DAFTAR PUSTAKA. AbdulKadir Muhammad, 2006, Hukum Perusahaan Indonesia, Cetakan III, PT. Citra Aditua Bakti, Bandung.

PERKEMBANGAN PENGATURAN PUTUSAN SERTA-MERTA (UITVOERBAAR BIJ VOORRAAD) DARI PENDEKATAN KEADILAN DAN KEPASTIAN HUKUM

KEKUATAN HUKUM PUTUSAN BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) SEBAGAI LEMBAGA SMALL CLAIM COURT DALAM PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN

BAB IV. A. Analisis Terhadap Penerapan Asas Ratio Decidendi Hakim Tentang Penolakan Eksepsi dalam Perkara Cerai Talak Talak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan bisnisnya, suatu perusahaan pasti ingin mendapatkan

EKSEKUSI KREDIT MACET TERHADAP HAK TANGGUNGAN

ADHAPER J U R N A L H U K U M A C A R A P E R D A T A ISSN Vol. 1, No. 1, Januari-Juni 2015

PENOLAKAN WARIS BERDASARKAN KITAB UNDANG- UNDANG HUKUM PERDATA

PENAGIHAN SEKETIKA SEKALIGUS

Syarat DEBITOR Pailit (Psl 2 (1) UU 37/2004)

I. PENDAHULUAN. kebutuhannya begitu juga dengan perusahaan, untuk menjalankan suatu perusahaan

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PEMBATALAN STATUS TERSANGKA DALAM PUTUSAN PRAPERADILAN

DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 Website :

(SKRIPSI) Oleh: Anik Suparti Ningsih

PENTINGNYA PENCANTUMAN KETIDAKBERHASILAN UPAYA PERDAMAIAN (DADING) DALAM BERITA ACARA SIDANG DAN PUTUSAN

UPAYA HUKUM DEBITOR TERHADAP PUTUSAN PAILIT THE LEGAL EFFORT OF DEBT ON BRANKRUPTCY DECISION. Oleh: Ishak *)

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi menjadi salah satu pilar penting dalam mendorong dan. meningkatkan pembangunan serta perekonomian nasional.


UPAYA HUKUM TERHADAP PUTUSAN SELA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP SUATU PERKARA PERDATA (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI DENPASAR)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kepailitan secara etimologis berasal dari kata pailit. 6 Istilah pailit berasal dari

melakukan pembayaran-pembayaran terhadap utang-utang dari para telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari. 2

Indikator Insolvensi Sebagai Syarat Kepailitan Menurut Hukum Kepailitan Indonesia. Oleh : Lili Naili Hidayah 1. Abstrak

ADHAPER ISSN Vol. 1, No. 2, Juli Desember 2015

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sengketa merupakan suatu hal yang sangat wajar terjadi dalam kehidupan ini.

PERTANGGUNGJAWABAN SEKUTU DALAM PERSEKUTUAN KOMANDITER YANG MENGALAMI KEPAILITAN

BAB I PENDAHULUAN. dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Akuntansi forensik berperan dalam beberapa proses dalam perkara kepailitan. Hal ini

KOMPETENSI PENGADILAN NIAGA DALAM MENYELESAIKAN PERKARA KEPAILITAN YANG MEMUAT KLAUSULA ARBITRASE SKRIPSI

Transkripsi:

TINJAUAN YURIDIS PADA SURAT EDARAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 3 TAHUN 2000 TENTANG PUTUSAN SERTA MERTA (UIT VOERBAAR BIJ VOORAAD) DAN PROVISIONIL TERHADAP PUTUSAN PAILIT YANG BERSIFAT SERTA MERTA Oleh : A.A. Nandhi Larasati Ni Gusti Ayu Dyah Satyawati Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT: ABSTRACT Bankruptcy decision is uit bij voerbaar vooraad, which means a decision that is able to be executed even it is not legally enforceable and the debtor who declares bankrupt is taking a legal action. It raises an issue what if the decision on appellate decides that the debtor is not yet considered bankrupt and all the valuable assets has been executed. This paper uses the normative analytical methodny reviewing literatures and regulations regarding the issue. With the Supreme Court Circular No. 3 of 2000, the judge in deciding a case shall order the creditor to give warranty which has the same value to other objects if later, the judge decides to revoke the desicions of the court of first. Keyword: Bankruptcy, Desicion, Implication ABSTRAK: Keputusan pailit bersifat uit voerbaar bij vooraad yang artinya suatu putusan yang dapat dilakukan eksekusi meskipun putusan tersebut belum memiliki kekuatan hukum tetap dan debitor yang menyatakan pailit melakukan upaya hukum. Sehingga timbul permasalahan bagaimana jika keputusan pada tingkat banding debitor dinyatakan tidak pailit tetapi aset debitor telah dieksekusi dan berubah bentuk. Dengan menggunakan metode yuridis normatif penulis mencoba mengkaji dari sumber pustaka dan peraturan perundang-undangan. Dengan adanya Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2000 tentang putusan serta merta (uit voerbaar bij vooraad) dan provisionil maka hakim dalam memutuskan perkara kepailitan wajib memerintahkan kreditor untuk memberi jaminan yang nilainya sama dengan nilai barang lain apabila ternyata di kemudian hari dijatuhkan putusan yang membatalkan putusan pengadilan tingkat pertama Kata kunci : Kepailitan, Putusan, Implikasi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepailitan berasal dari kata pailit yang artinya bangkrut. Kepailitan adalah eksekusi yang ditetapkan berdasarkan putusan hakim, yang memiliki daya serta merta, dengan melakukan sita umum terhadap seluruh harta yang dinyatakan pailit, baik yang &

ada pada waktu pernyataan pailit maupun yang didapat selama kepailian berlangsung. 1 Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (selanjutnya disebut UU Kepailitan) Kepailitan adalah sita umum atas semua kekayaan debitur pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh kurator di bawah pengawasan Hakim Pengawas. Sesuai dengan ketentuan Pasal 2 UU Kepailitan, pihak yang dapat mengajukan permohonan kepailitan yaitu debitur sendiri, seorang kreditor atau lebih, kejaksaan, dan Bank Indonesia. Permohonan terhadap kepailitan yang diajukan oleh para pihak sebagaimana disebutkan di atas dan berdasarkan fakta yang terbukti secara sederhana maka dijatuhkanlah putusan pailit oleh Pengadilan Niaga. Dengan dijatuhkannya putusan pailit tersebut maka debitur demi hukum akan kehilangan hak untuk berbuat sesuatu terhadap penguasaan harta kekayaan yang termasuk kepailitan terhitung sejak tanggal kepailitan dijatuhkan. Berdasarkan pengertian kepailitan pada Pasal 1 ayat (1) maka dilakukanlah sita umum terhadap kekayaan debitor yang kemudian akan diurus atau diambil alih oleh kurator berdasarkan putusan Pengadilan Niaga. Atas putusan tersebut debitor dapat melakukan upaya hukum baik berupa banding maupun kasasi. Namun sesuai dengan putusan hukum kepailitan yang memiliki daya Uit Voerbaar Bij Voorraad atau putusan serta merta, keputusan yang menyatakan debitor pailit harus tetap dilaksanakan terlebih dahulu meskipun putusan tersebut belum mempunyai kekuatan hukum yang tetap. Permasalahan yang timbul adalah jika putusan uit voerbaar bij voorraad dibatalkan oleh pengadilan yang lebih tinggi maka segala tindakan hukum yang telah dilakukan sulit untuk dipulihkan ke keadaan semula. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa Mahkamah Agung mengeluarkan Surat Edaran Mahkamah Agung sehingga dalam melakukan eksekusi putusan serta-merta pihak yang terkait wajib untuk memperhatikan syarat-syarat yang tertuang didalam Surat Edaran Mahkamah Agung (selanjutnya disebut SEMA). 1 Bernadette Waluyo, 1999, Hukum Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Mandar Maju, Bandung, Hal.1. %

1.2 Tujuan Untuk mengetahui dampak dari putusan uij voorbaar bij vooraad pada putusan pailit serta untuk mengetahui solusi yang tepat apabila diterapkan putusan serta merta pada kepailitan. II. ISI MAKALAH 2.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan dalam penulisan ini adalah metode penelitian hukum normatif. Bahwa penelitian hukum adalah suatu proses untuk menemukan aturan hukum melalui peraturan perundang-undangan dan doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi. 2 2.2 Hasil dan Pembahasan 2.2.1 Dampak Uij Voerbaar Bij Voorraad Pada Putusan Pailit Dalam proses persidangan kepailitan di pengadilan niaga, sesuai pasal 8 ayat (4) UU Kepailitan yang menyatakan bahwa setiap permohonan pernyataan pailit harus dikabulkan apabila terdapat fakta yang terbukti secara sederhana bahwa persyaratan untuk dinyatakan pailit telah terpenuhi. Syarat yang dimaksud adalah syarat yang tercantum pada Pasal 2 Undang-undang Kepailitan. Terhadap permohonan yang dikabulkan maka Pengadilan Niaga mengeluarkan putusan pernyataan kepailitan yang mempunyai daya dapat dilaksanakan terlebih dahulu atau sering disebut Uit Voerbaar Bij Voorraad. Putusan uit voerbaar bij voorraad atau putusan serta-merta adalah suatu putusan yang dapat dilaksanakan atau dieksekusi terlebih dahulu meskipun putusan tersebut belum mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde). 3 Pengertian tersebut dapat dilihat pada Pasal 8 ayat (7) serta pada Pasal 16 ayat (1) Undang-Undang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Pelaksanaan putusan uit voerbaar bij voorraad mempunyai segi positif dan segi negatifnya. Segi positif dari putusan uit voerbaar bij voorraad yaitu, merupakan pengamalan asas peradilan yang bersifat sederhana, cepat, dan biaya ringan, sarana 2 Hadi Shubhan, 2008, Hukum Kepailitan Prinsip,Norma, dan Praktik di Peradilan, Prenada Media Group, Jakarta, Hal.17. 3 Jono, 2007, Hukum Kepailitan, Sinar Grafika, Jakarta, Hal.101. $

untuk mempermudah dan memperlancar proses acara jalannya peradilan serta merupakan salah satu sarana untuk melindungi kreditor dari sikap debitur yang nakal. Sedangkan segi negatifnya yaitu apabila putusan uit voerbaar bij voorraad dibatalkan oleh pengadilan yang lebih tinggi maka segala tindakan hukum yang telah dijalankan sulit untuk dipulihkan ke keadaan semula, sehingga hakim dalam memutuskan putusan serta merta harus menggunakan prinsip kehati-hatian. 2.2.2 Pengkajian Butir 7 SEMA Nomor 3 Tahun 2000 Terhadap Putusan Uit Voerbaar Bij Voorraad Pada umumnya putusan pengadilan baru dapat dilakukan jika telah memiliki kekuatan hukum yang tetap, artinya pihak yang bersengketa tidak akan mengajukan upaya hukum banding maupun kasasi sehingga putusan itu tinggal dieksekusi. Akan tetapi terjadi pengecualian mengenai putusan pengadilan yang terdapat pada Pasal 180 Ayat (1) HIR dan Pasal 191 Ayat (1) RBG dimana pasal ini memberi wewenang kepada hakim untuk menjatuhkan putusan serta-merta. Dalam perkara kepailitan, dasar hukum terhadap putusan tersebut diatur pada Pasal 8 ayat (7) Undangundang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Jika pihak yang tereksekusi menang di tingkat banding maka timbulah masalah dalam hal pemulihan kedalam keadaan semula. Misalnya rumah yang sudah dieksekusi kemudian dibatalkan di pengadilan padahal rumah itu sudah dirobohkan dan telah diganti bangunan baru. Hal ini yang membuat Mahkamah Agung mengeluarkan beberapa surat edaran untuk ditujukan kepada para hakim Pengadilan Niaga sehingga untuk mengabulkan permohonan putusan serta-merta hakim wajib memperhatikan Surat SEMA tersebut. SEMA Nomor 4 Tahun 2001 tanggal 20 Agustus 2001 Mahkamah Agung menegaskan kembali kepada hakim untuk berhati-hati dan bersungguh-sungguh memperhatikan pedoman pada SEMA Nomor 3 Tahun 2000 dan pada saat melaksanakan putusan uit voerbaar bij voorraad harus disertai penetapan sebagai mana diatur dalam butir 7 SEMA Nomor 3 Tahun 2000 yang menyebutkan Adanya pemberi jaminan yang nilainya sama dengan nilai barang lain apabila ternyata di kemudian hari dijatuhkan putusan yang membatalkan putusan pengadilan tingkat pertama. 4 4 Ibid, Hal.105. #

Berdasarkan uraian tersebut Mahkamah Agung berpendapat bahwa untuk melaksanakan putusan uit voerbaar bij voorraad, penggugat harus memiliki jaminan yang seimbang dari pihak penggugat sehingga tidak merugikan pihak tergugat. Akan tetapi pada dasarnya apabila putusan serta-merta sudah dijalankan dan debitor telah membayar utangnya kepada beberapa kreditornya, kemudian putusan pailit tersebut dibatalkan dalam upaya hukum, maka dalam hal ini debitor tidak dirugikan mengingat pada status pailit maupun tidak pailit, suatu utang haruslah tetap dibayar. 5 III. KESIMPULAN Dampak positif dari putusan uij voerbaar bij vooraad adalah putusan ini merupakan pengamalan asas peradilan yang bersifat sederhana, cepat, dan biaya ringan. Sedangkan dampak negatifnya adalah apabila putusan uij voorbaar bij vooraad dibatalkan oleh pengadilan yang lebih tinggi maka segala tindakan hukum yang telah dijalankan sulit untuk dipulihkan ke keadaan semula. Solusi yang tepat untuk dilakukan pada putusan serta merta yaitu penggugat harus memiliki jaminan yang seimbang dari pihak penggugat sehingga tidak merugikan pihak tergugat. DAFTAR PUSTAKA Jono, 2010, Hukum Kepailitan, Cetakan ke-ii, Sinar Grafika, Jakarta. Shubhan Hadi, 2008, Hukum Kepailitan Prinsip,Norma, dan Praktik di Peradilan, Prenada Media Group, Jakarta. Waluyo Bernadette, 1999, Hukum Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Mandar Maju, Bandung. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang 5 Ibid!