BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Karakteristik faktor-faktor produksi pada usaha industri slondok

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. peneliti dalam melakukan penelitian agar data dapat dikumpulkan secara. yang ingin dicapai (Moh. Pabundu Tika, 2005: 12).

BAB II KAJIAN TEORI. pembangunan (Bintarto, 1991: 30). pendekatannya. Bintarto dan Surastopo Hadisumarmo ( 1991: 12-24),

BAB IV PEMBAHASAN. a. Letak, Luas, dan Batas Daerah Penelitian. geografis berada di koordinat 07 o LS-7 o LS dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Hubungan Kondisi Sosial Ekonomi dengan Tingkat Kesejahteraan

USAHA INDUSTRI SLONDOK DI DESA BANJARHARJO KECAMATAN KALIBAWANG KABUPATEN KULON PROGO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang. berpengaruh dalam persaingan global. SDM yang berkualitas, memiliki

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menjalankan usaha industri genteng. a. Kesulitan mencari tenaga kerja. dalam proses produksi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. a. Jenis kelamin yang bekerja sebagai penambang bijih timah yang paling

TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA TENAGA KERJA PEREMPUAN INDUSTRI BATIK DI DESA TRUSMI KULON KECAMATAN PLERED KABUPATEN CIREBON

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Potensi fisik Karangasri meliputi: kondisi hidrologi, aksesibilitas,

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Desa Banjarharjo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon. Progo. Waktu penelitian pada bulan Januari Oktober 2008

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan perhitungan dan dibantu dengan data-data sekunder dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kondisi reliefnya secara umum berupa dataran rendah yang digunakan

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta, Jakarta.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. lain yaitu faktor usia, faktor generasi penerus, dan faktor pemasaran batik

INSTRUMEN PENELITIAN UNTUK USAHATANI SAYURAN SAYURAN ORGANIK DI DUSUN BALANGAN, WUKIRSARI, CANGKRINGAN, SLEMAN

Lampiran 1 Kuesioner. 4. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan. 5. Status Perkawinan : 1. Kawin 2. Belum Kawin 3. Janda/Duda

DAFTAR PUSTAKA. Anonim Mobile Banking BCA Keamanannya Berlapis. Sinar Harapan.

BAB I PENDAHULUAN. jelas bahwa sektor industri dapat menampung tenaga kerja, sehingga dapat

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Perkembangan Fisik Pasar Tempel Lima Tahun Terakhir

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. a. Kondisi demografis, sebelum bencana banjir lahar hujan jumlah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pendapatan Usaha Kecil Keripik Belut, Kasus Pada Usaha Kecil Keripik Belut di

BAB III METODE PENELITIAN. ancer-ancer kegiatan yang akan dilaksanakan (Suharsimi Arikunto, 1998: 44).

TRANSKRIP WAWANCARA. Informan 1. Tanggal Wawancara : 12 Januari Identitas Informan 1

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN. Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian. No. Variabel Penelitian Indikator Nomer Butir 1. Karakteristik tenaga kerja

PROFIL INDUSTRI MAKANAN SLONDOK DI DESA BANJARHARJO, KECAMATAN KALIBAWANG, KABUPATEN KULON ROGO

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif eksploratif. Penelitian

Uji kualitas. - - (plastik besar, isi 35 kg) - - (plastik besar, isi 35 kg) - - (plastik besar, isi 35 kg) - - (plastik besar, isi 35 kg)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) adalah cara -cara yang digunakan oleh

Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i. Pemilik dan jajaran sentra Usaha Kecil Menengah. Di Tempat. Dengan Hormat,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. termasuk erosi ringan. Erosi yang terjadi pada unit 2 yaitu 18,07

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan,

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel Analisis Hasil Ujicoba Kuesioner

BAN IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kecamatan Kalibawang. Kalibawang adalah sebuah kecamatan di Kabupaten

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BALADO UCI DIKOTA PADANG. Oleh: MIKE YOLANDA

III. METODE PENELITIAN. untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadiankejadian.

Terimakasih untuk waktu dan kesediaan untuk mengisi kuisioner ini.

BAB IV. yang diberikan bus KOPATA. Kepuasan yang rendah tersebut dirasakan. responden untuk semua variabel kualitas pelayanan yang diteliti baik

STUDI INDUSTRI SALE PISANG DI DESA REJAMULYA KECAMATAN KEDUNGREJA KABUPATEN CILACAP

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. pendapat para ahli yang berkaitan dengan variabel-variabel pada penelitian ini.

DAFTAR HASIL WAWANCARA. Informan yang dipakai dalam penelitian ini adalah informan kunci dan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Pada Seminar dan Lokakarya Geografi tahun 1988 yang diprakarsai oleh Ikatan

kurang penting sama penting lebih penting

IN NORTH WANAREJAN VILLAGE TAMAN DISTRICT PEMALANG REGENCY

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Ekuitas merek memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG BERDIRINYA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI DESA CANDIMAS KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2013.

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Sebagai dasar pada penelitian ini, maka perlu dikemukakan landasan teoritis dan

DAFTAR PUSTAKA. Glueck, W.F., Jauch, L.R Business Policy and Strategy Management. Singapore: McGraw Hill.

Lampiran 1 INSTRUMEN PENELITIAN

Daftar Pustaka. Arikunto, Suharsimi, 1998, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta,

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah ilmu yang memperbincangkan metode-metode

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mencitrakan (to describe),

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta, 2006

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA MIKRO BISNIS UNIT PT. BANK XYZ DI KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA TIMUR MULYADI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

DESKRIPSI TENAGA KERJA INDUSTRI KERUPUK RAFIKA DI KELURAHAN TANJUNG HARAPAN KECAMATAN KOTABUMI SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2012

BAB IV PENUTUP. 1) Masyarakat memberikan tanggapan bahwa produk jamu dari PT. Putro

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. DIY, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. peluang bagi pelaku bisnis. Tantangannya, perusahaan harus tetap survive

LAMPIRAN FOTO-FOTO RISET

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN PADA SWALAYAN INDOMARET (Studi di Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo) SKRIPSI

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian, Pendekatan, dan Konsep Geografi. kewilayahan dalam konteks keruangan (Suharyono dan Muh.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS GEOGRAFIS KONSENTRASI INDUSTRI KULIT DI KABUPATEN GARUT. Bagja Waluya 1) ; Citra Adhitya 2) 1)

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) ANALISIS PERENCANAAN USAHA (BUSINESS PLAN) YANG MEMPENGARUHI

ANALISIS BAURAN PEMASARAN DALAM PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MATIC (Studi Pada Dealer Yamaha dan Honda di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang) SKRIPSI

ANALISIS PEMASARAN DAGING KAMBING DI PASAR BERSEHATI DAN PASAR PINASUNGKULAN KOTA MANADO

DAFTAR PUSTAKA. Ancok, Jamaluddin Manajemen Sumber Daya Manusia. Andi Offset. Yogyakarta.

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN YAMAHA VIXION DI KOTA MALANG SKRIPSI

ANALISIS HUBUNGAN PELATIHAN DAN KINERJA KARYAWAN KUD SRI TANJUNG LUMAJANG SKRIPSI

BAB V PENUTUP Kesimpulan. Strategi bertahan yang dilakukan oleh para pengrajin kulit di Manding,

BAB IV. Kesimpulan. Pakis Kidul sudah berlangsung sejak raskin disubsidikan pemerintah.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pengembangan Potensi Pariwisata di Kabupaten Kulon Progo dominan

BAB V PENUTUP. Dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa:

DAFTAR PUSTAKA. Anne Gregory, Perencanaan dan Manajemen Kampanye Public Relations (Jakarta: Erlangga, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian serta berlandaskan pada teori-teori yang telah diuraikan sebelumnya

Daftar Pertanyaan Wawancara. Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, dan Pariwisata Kabupaten

Kata Kunci : Guru Bidang Studi, Kebutuhan, Ketercukupan, Distribusi

FORMULASI STRATEGI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) Sunyoto 1

ANALISIS STRATEGI DAYA SAING KLASTER INDUSTRI PADA SENTRA BAKPIA MINO MINOMARTANI SLEMAN DAN SENTRA BAKPIA PATHUK KOTA YOGYAKARTA

DAFTAR PUSTAKA. Arianto dkk. (1988). Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Oleh : Arif Sudewo, Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta,

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

ORIENTASI PERUBAHAN MATA PENCAHARIAN PETANI DI KECAMATAN PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT

FAKTORFAKTORYANG MENJADI PERTIMBANGAN KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK DISTRO ULTRAS MALANG SKRIPSI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Pelaksanaan bauran pemasaran (marketing mix) pada restoran Depot Jogja

BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka

BAB I PENDAHULUAN. minat dan semangat keluarga untuk berwirausaha. oleh pemerintah yang dimotori oleh BKKBN. Kegiatan kegiatan tersebut

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Karakteristik faktor-faktor produksi pada usaha industri slondok a. Bahan baku Bahan baku usaha pembuatan slondok adalah ketela pohon yang berasal dari Daerah Kecamatan Kalibawang (40,74) dan Kabupaten Magelang (59,26). Ketersedian bahan baku dari Daerah Magelang yang stabil membuat pengusaha lebih banyak menggunakan bahan baku dari daerah tersebut. Cara memperoleh bahan baku ada dua cara yaitu membeli dari pasar (11,11) dan diantar langsung oleh penyuplai bahan baku (88,89). b. Tenaga Kerja Tenaga kerja industri slondok terdiri dari tenaga kerja keluarga (74,65%) dan tenaga kerja diluar keluarga (23,35%). 88,73% tenaga kerja berasal satu dusun dengan pengusaha. Hal ini menunjukkan bahwa industri slondok memberikan tambahan pendapatan tidak saja bagi keluarga tetapi juga bagi penduduk sekitar. c. Modal Modal awal usaha indutri slondok berbeda-beda. 59,26% pengusaha membutuhkan modal awal Rp. 500.000 1.000.000. 64

65 Sebagian besar pengusaha industri slondok (81,48%) menggunakan modal sendiri, sedangkankan 18,52% menggunakan modal pinjaman. d. Pemasaran Pemasaran hasil produksi dilakukan melalui 3 cara yaitu menjual sendiri ke pasar tradisional di Kabupaten Sleman dan Kulon Progo (25,93%), melalui tengkulak (70,34%), dan berdasarkan pesanan (3,70%). Pengusaha tidak menggunakan media cetak maupun elektronik untuk kegiatan promosi karena kurangnya pengetahuan yang dimiliki pengusaha. e. Transportasi Alat transportasi yang digunakan pengusaha industri slondok untuk memasarkan hasil produksi maupun mendatangkan bahan baku adalah motor. Akses jalan yang baik memudahkan pemasok bahan baku, konsumen, maupun tengkulak untuk menjangkau lokasi industri. f. Sumber Energi Pengusaha industri slondok di Desa Banjarharjo menggunakan sumber energi berupa kayu bakar untuk melakukan proses produksi slondok.

66 2. Hambatan yang dihadapi pengusaha industri slondok antara lain: a. Kualitas bahan baku tidak selalu baik b. Keterbatasan modal c. Pemasaran hasil produksi mengalami kesulitan, d. Kondisi cuaca yang tidak menentu e. Peralatan produksi yang masih sederhana Upaya yang dilakukan pengusaha untuk mengatasi hambatan meliputi: a. Mendirikan organisasi kelompok usaha. b. Mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan. c. Memperluas jaringan pemasaran. d. Mengembangkan inovasi produk. e. Memanfaatkan bantuan dari pemerintah semaksimal mungkin B. Saran 1. Bagi pemerintah a. Kerjasama yang baik antara pengusaha industri slondok dengan pemerintah, khususnya DISPERINDAKOP untuk melakukan pendampingan dalam usaha industri slondok, sehingga usaha industri slondok semakin berkembang. b. Perlu adanya pelatihan yang intensif mengenai inovasi-inovasi baru, sehingga memacu para pengusaha industri slondok untuk lebih kreatif dan inovatif untuk mengembangkan usahanya.

67 c. Perlu adanya bantuan modal melalui kemudahan kredit dengan bunga ringan. 2. Bagi pengusaha industri slondok a. Mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan baik dari pemerintah maupun lembaga swadaya masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan. b. Lebih kreatif dan inovatif baik dari produk maupun kemasan agar lebih menarik konsumen. c. Memperluas jaringan pemasaran.

DAFTAR PUSTAKA Ance Gunarsih Kartasapoetra. (2006). Klimatologi Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman. Jakarta. PT Bumi Aksara. Anonim. (2010). Batik Kulon Progo. Diakses dari http://batik.kulonprogokab.go.id/ pada tanggal 15 Maret 2013, Jam 11.53 WIB. Basu Swastha Dharmmesta dan T. Hani Handoko. (1982). Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen. Yogyakarta: BPFE. Bintarto. (1991). Geografi Konsep dan Pemikiran. Yogyakarta: Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. Bintarto dan Surastopo Hadisumarmo. (1991). Metode Analisa Geografi. Jakarta: LP3ES. Daldjoeni. (1992). Geografi Baru. Bandung: Alumni. Danar Widiyanto. (2013). Penjemuran Sulit Harga Slondok Kalibawang Naik. Diakses dari http://krjogja.com/m/read/16 4687/penjemuransulit-harga-slondok-kalibawang-naik.kr pada tanggal 15 Maret 2013, Jam 10.49 WIB. Irfan Hadjam. (1977). Geografi Ekonomi. Yogyakarta: FKIS IKIP Yogyakarta. Kusmayadi dan Endar Sugiarto. (2000). Metode Penelitian Dalam Bidang Kepariwisataan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Marsudi Djojodipuro. (1992). Teori Lokasi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Moh. Pabundu Tika. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Mubyarto. (1983). Politik Pertanian Dan Pembangunan Pedesaan. Jakarta: Sinar Harapan. Mudrajad Kuncoro. (2004). Otonomi dan Pembangunan Daerah: Reformasi, Perencanaan, Strategi, dan Peluang. Jakarta: Erlangga. 70

71 Mudrajad Kuncoro. (2013). Usaha Kecil di Indonesia: Profil, Masalah, dan Strategi Pemberdayaan. Diakses dari http://mudrajad.com/admin/usahakecil-di-indonesia-profil-masalah-dan-strategi-pemberdayaan/ pada tanggal 20 Juli 2013, Jam 09.24 WIB. Nursid Sumaatmadja. (1988). Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan. Bandung: Alumni. Philip Kristanto. (2004). Ekologi Industri. Yogyakarta: Andi Offset. Republik Indonesia. (1984). Undang-Undang RI No.5 Tahun 1984 Tentang Perindustrian. Jakarta: Sekretariat Negara. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. (2008). Metode Peneltian Survai. Jakarta: LP3ES. Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Suharyono dan Moch. Amien. (1994). Pengantar Filsafat Geografi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Suroto. (1983). Strategi Pembangunan dan Perencanaan Tenagakerja. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Yoga Putra. (2009). Keripik Slondok Terancam Punah. Diakses dari http://nasional.kompas.com/read/2009/12/06/14091510/keripik.slondok.ter ancam.punah pada tanggal 15 Maret 2013, Jam 12.10 WIB.

LAMPIRAN 72

LAMPIRAN I KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN 71

KISI-KISI INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA PENGUSAHA INDUSTRI SLONDOK DI DESA BANJARHARJO KECAMATAN KALIBAWANG KABUPATEN KULON PROGO No. Variabel Indikator Nomor Butir I. Identitas Responden Karakteristik responden Nama responden 1 Alamat 2 Umur 3 Jenis kelamin 4 Pendidikan tertinggi 5 II. Faktor Produksi A. Bahan baku Cara perolehan bahan 6 baku Asal Bahan baku 7 Jumlah bahan baku 8 B. Modal Asal modal 9 Jumlah modal awal 10 Bantuan pemerintah 11, 12 terkait modal Kepemilikan sertifikat 13 usaha 72

73 C. Tenaga kerja Karakteristik tenaga 14 kerja Upah pembayaran 15 Sistem pembayaran 16 D. Pemasaran Sistem pemasaran 17 Kepemilikan outlet 18 Wilayah pemasaran 19 Penggunaan media 20, 21 promosi E. Transportasi Alat Tramsportasi dan 22 Kepemilikan F. Sumber Peralatan yang 23 energi mengunakan energi c. Hambatan yang Hambatan Hambatan yang di 24 dihadapi hadapi pengusaha pengusaha dan upaya Upaya uang dilakukan upaya yang pengusaha untuk dilakukan mengatasi hambatan pengusaha untuk mengatasi hambatan

LAMPIRAN II PEDOMAN WAWANCARA 74

PEDOMAN WAWANCARA PENELITIAN PENGUSAHA INDUSTRI SLONDOK DI DESA BANJARHARJO KECAMATAN KALIBAWANG KABUPATEN KULON PROGO Strategi Pengembangan Industri Slondok Di Desa Banjarharjo Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon Progo Pedoman wawancara ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi guna penulisan skripsi dalam rangka menyelesaikan studi sarjana di Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta. Dengan maksud tesebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk dapat memberikan informasi sesuai dengan pertanyaan yang telah disediakan. Segala informasi yang telah diberikan akan tetap terjaga kerahasiaannya dan hanya kepentingan penelitian. Atas bantuannya saya ucapkan banyak terimakasih. Peneliti Isti Mandira 75

PEDOMAN WAWANCARA PENGUSAHA INDUSTRI SLONDOK DI DESA BANJARHARJO KECAMATAN KALIBAWANG KABUPATEN KULON PROGO Nomor Responden : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : 2. Alamat : Dusun 3. Umur : 4. Jenis kelamin : Laki-laki/Perempuan 5. Pendidikan terakhir : a. Tidak tamat SD d. Tamat SMA b. Tamat SD e. Tamat PT c. Tamat SMP II. FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI A. Bahan Baku 6. Dari mana bapak/ibu memperoleh bahan baku? a. Membeli dari pasar b. Di antar oleh pedagang pengupul c. Tanam sendiri d. Lainnya, sebutkan 7. Berasal dari daerah mana bahan baku tersebut? a. Daerah setempat b. Luar daerah, sebutkan 8. Berapa banyak bahan baku yang digunakan dalam sebulan?...kg/ kuintal/ ton per bulan...kg/ kuintal/ ton per minggu...kg/ kuintal/ ton per hari 76

77 B. Modal 9. Darimanakah bapak/ibu memperoleh modal awal usaha industri slondok? a. Modal sendiri b. Pinjaman bank c. Pinjaman kelompok tani d. Bantuan e. Lainnya 10. Berapa modal awal bapak/ibu awal mendirikan usaha industri slondok? Rp. 11. Apakah bapak/ibu pernah mendapatkan bantuan modal dari pemerintah? a. Pernah b. Belum pernah 12. Jika pernah, dalam bentuk apa bantuan dari pemerintah tersebut? a. Uang : Rp. b. Peralatan, sebutkan c. Lainnya, sebutkan.. 13. Apakah bapak/ibu memiliki sertifikat usaha kepemilikan indutri slondok? a. Ya b. Tidak

78 C. Tenaga Kerja 14. Karakteristik tenaga kerja No Nama L/P Umur Asal Tempat Tinggal 1. Hubungan Keluarga Tingkat Pendidikan 2. 3. 4. 5. Keterangan: Umur (Tahun) Hubungan Keluarga: 1. Istri 2. Anak 3. Ayah/ Ibu 4. Keponakan Asal Daerah Tempat tinggal: 1.Satu Padukuhan dengan Pengusaha 2. Luar Padukuhan dengan Pengusaha 3. Luar Desa dengan Pengusaha (masih dalam Kecamatan Kalibawang) 15. Berapa upah pembayaran terhadap tenaga kerja?... 16. Bagaimana industri pembayaran upah untuk tenaga kerja? a. Harian b. Mingguan c. Bulanan d. Lainnya, sebutkan

79 D. Pemasaran 17. Bagaimana cara bapak/ibu menjual slondok? a. Dijual sendiri b. Berdasarkan pesanan c. Melalui tengkulak d. Lainnya, sebutkan.. 18. Apakah bapak/ibu memiliki outlet untuk menjual hasil produksi? a. Ya b. Tidak 19. Pemasaran slondok meliputi daerah mana saja? a. Pemasaran Lokal (Kabupaten Kulon Progo dan DIY) Sebutkan... b. Pemasaran Luar Provinsi DIY Sebutkan... c. Pemasaran Luar Pulau Jawa Sebutkan... d. Luar Negeri Sebutkan... 20. Apakah bapak/ibu menggunakan media internet untuk mempromosikan hasil produksi? a. Ya b. Tidak 21. Jika iya, siapa yang mempromosikan produk bapak/ibu dalam bentuk media tersebut? a. Diri sendiri b. Keluarga c. Teman

80 d. Lainnya, sebutkan... E. Transportasi 22. Alat trasportasi apa saja yang bapak/ibu gunakan untuk proses produksi usaha industri slondok? No Alat Transportasi Jumlah Kepemilikan Total Biaya (Rp) 1. 2. 3. F. Sumber Energi 23. Peralatan apa saja yang digunakan dan sumber industri apa yang digunakan dalam industri bapak/ibu? No Peralatan 1. Sumber Energi Lama Penggunaan (Jam) Total Biaya (Rp) 2. 3.

81 III. HAMBATAN PENGUSAHA INDUSTRI SLONDOK DAN UPAYA PENGUSAHA MENGATASI HAMBATAN 24. Hambatan apa sajakah yang dihadapi pengusaha dalam mengembangkan industri slondok dan bagaimana cara mengatasinya? No Faktor Hambatan Cara Mengatasi 1. Modal 2. Bahan Baku 3. Tenaga Kerja 4. Pemasaran 5. Transportasi 6. Sumber Energi 7. Lainnya

LAMPIRAN III PEDOMAN PENSKORAN 82

PEDOMAN PENSKORAN INDUSTRI SLONDOK DI DESA BANJARHARJO KECAMATAN KALIBAWANG KABUPATEN KULON PROGO Variabel Indikator No. Nomer Kode Butir Karakteristik Responden Nama Responden 1 (sesuai jawaban responden) Alamat 2 (sesuai jawaban responden) Umur 3 1 = 35 44 tahun 2 = 45 54 tahun 3 = 55 64 tahun 4 = 65 74 tahun Jenis Kelamin 4 1= laki-laki 2= perempuan Pendidikan Tertinggi 5 1= tidak sekolah 2= tamat SD 3= tamat SMP 4= tamat SMA Bahan baku Cara perolehan bahan baku 6 1= membeli dari pasar 2= diantar langsung oleh penyuplai bahan baku Asal bahan baku 7 1= Kecamatan Kalibawang 2= Kabupaten Magelang 83

84 Jumlah bahan baku 8 1= 6 15 kw 2= 16 25 kw 3= 26 35 kw 4= 36 45 kw Biaya bahan baku 9 1= Rp 780.000 2.770.000 2= Rp 2.770.001 Rp 4.760.000 3= Rp 4.760.001 Rp 6.750.000 Modal Asal modal 10 1= modal sendiri 2= modal pinjaman Jumlah modal 11 1= Rp 500.000 Rp 1.000.000 2= Rp 1.000.001 Rp 1.500.000 3= Rp 1.500.001 Rp 2.000.000 4= Rp 2.000.001 Rp 2.500.000 5= Rp 2.500.001 Rp 3.000.000 Bantuan pemerintah 12 1= pernah terkait modal Bentuk pemerintah bantuan 13 1= uang 2= belum pernah 2= peralatan Tenaga Kerja Kepemilikan sertifikat usaha Jenis kelamin tenaga kerja Umur tenaga kerja 14 1= memiliki sertifikat 2= tidak memiliki sertifikat 15 1= laki-laki 2= perempuan 1= 15 39 tahun 2= 40 64 tahun 3= 65 89 tahun

85 Asal tempat tinggal tenaga kerja 1= satu padukuhan dengan pengusaha Jumlah keluarga keterlibatan 2= luar padukuhan dengan pengusaha 3= luar Desa (masih dalam Kecamatan Kalibawang) 1= tenaga kerja keluarga 2= tenaga kerja bukan keluarga Tingkat Pendidikan 1= tidak sekolah 2= tamat SD 3= tamat SMP 4= tamat SMA Upah tenaga kerja 16 (Sesuai jawaban responden) Sistem pembayaran 17 1= setiap hari 2= satu minggu sekali Pemasaran Sistem pemasaran 18 1= menjual sendiri ke pasar 2= melalui tengkulak 3= berdasarkan pesanan Kepemilikan outlet 19 1= ya 2= tidak Wilayah pemasaran 20 1= lokal 2= luar provinsi

86 Penggunaan media 21 1= ya 2= tidak Pengguna media 22 1= diri sendiri 2= keluarga 3= teman 4= lainnya Jumlah produksi 23 1= 2 6 kw 2= 7 11 kw 3= 12 16 kw Transportasi Alat transportasi yang digunakan 24 (Sesuai jawaban responden) Kepemilikan transportasi Biaya Transportasi alat 1= milik sendiri 2= sewa 3= pinjam (Sesuai jawaban responden) Sumber Energi Peralatan yang 25 (Sesuai jawaban responden) mengunakan energi Sumber energi 1= gas elpiji 2= kayu bakar Biaya energi (Sesuai jawaban responden) Hambatan Dalam industri Hambatan yang di hadapi 30 (Sesuai jawaban responden) slondok Cara mengatasinya (Sesuai jawaban responden)

LAMPIRAN IV HASIL KODING 87

No Res Usia Jenis kelamin Pendidikan terakhir Cara memperoleh Bahan Baku Data Koding Hasil Wawancara Pengusaha Industri Slondok di Desa Banjarharjo Asal bahan baku Jumlah bahan baku Asal modal Jumlah modal awal 88 Bantuan terkait modal Kepemilikan sertifikat usaha Jumlah tenaga kerja Sistem Pemba yaran Cara Pema saran Kepemilikan outlet 1 4 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 4 2 2 3 1 5 1 1 3 1 2 2 2 3 2 2 4 2 1 1 1 2 2 2 4 1 2 2 2 4 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 5 2 2 2 2 1 2 1 3 2 2 2 1 1 2 2 6 4 1 3 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 7 4 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 1 8 2 2 4 2 1 3 1 3 2 2 4 1 2 2 2 9 2 2 3 2 1 2 1 1 1 2 3 1 2 2 2 10 1 2 3 2 2 1 1 1 2 2 3 1 2 2 1 11 4 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 12 2 2 2 2 2 4 1 1 2 1 4 1 2 2 2 13 4 2 2 2 2 3 2 1 2 2 4 1 2 2 2 14 4 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 15 3 2 2 2 2 3 1 1 2 2 4 2 2 2 2 16 3 1 3 2 2 4 1 4 1 1 3 1 2 2 2 17 3 1 2 2 2 3 1 1 2 2 2 1 2 2 2 18 1 1 4 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 2 19 3 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 20 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 3 1 3 2 2 21 4 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 22 3 2 3 1 2 1 1 1 2 2 4 2 1 2 2 23 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 4 1 2 2 2 24 1 1 4 2 2 4 1 4 2 1 3 1 2 2 2 25 3 1 2 2 2 4 2 2 2 2 4 1 1 2 3 26 1 1 4 2 2 3 2 2 2 2 4 1 1 2 2 27 3 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 28 4 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 1 29 1 2 4 2 2 3 1 5 1 1 3 1 2 2 2 30 2 2 4 2 1 1 1 2 1 2 4 1 2 2 2 31 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 32 4 2 2 2 1 2 1 3 2 2 2 1 1 2 2 33 4 1 3 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 Jumlah produksi

34 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 1 35 2 2 4 2 1 3 1 3 2 2 4 1 2 2 2 36 1 2 3 2 1 2 2 1 2 2 3 1 2 2 2 37 1 2 3 2 2 1 1 1 2 2 3 1 2 2 1 38 4 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 39 2 2 2 2 2 4 1 1 2 1 4 1 2 2 2 40 4 2 2 2 2 3 2 1 2 2 4 1 2 2 2 41 4 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 42 3 2 2 2 2 3 1 1 2 2 4 2 2 2 2 43 3 1 3 2 2 4 1 4 1 1 3 1 2 2 2 44 3 1 2 2 2 3 1 1 2 2 2 1 2 2 2 45 1 1 4 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 2 46 3 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 47 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 3 1 3 2 2 48 4 2 1 3 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 49 3 2 3 1 2 1 1 1 2 2 4 2 1 2 2 50 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 4 1 2 2 2 51 1 1 4 2 2 4 1 4 2 1 3 1 2 2 2 52 3 1 2 2 2 4 2 2 2 2 4 1 1 2 3 53 1 1 4 2 1 3 2 2 2 2 4 1 1 2 2 54 3 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 89

Data Koding Karakteristik Tenaga Kerja pada Industri Slondok di Desa Banjarharjo No Usia Jenis Pendidikan Asal Jenis tenaga Upah kelamin terakhir Daerah kerja 1 3 1 2 1 1-2 1 2 4 1 1-3 2 1 4 1 1-4 3 2 2 1 1-5 3 2 2 1 1-6 3 2 2 1 1-7 2 2 3 2 1-8 1 2 3 3 1-9 1 1 2 2 1-10 2 1 2 1 1-11 3 2 1 1 1-12 2 1 2 1 1-13 1 2 3 1 1-14 2 2 4 1 1-15 3 2 2 1 1-16 1 2 4 1 1-17 2 2 2 1 2 10.000 18 1 2 2 1 2 10.000 19 1 2 4 1 1-20 1 2 3 1 1-21 3 2 1 1 1-22 1 1 4 1 1-23 1 1 4 1 1-24 3 2 1 1 1-25 3 2 1 1 1-26 3 1 2 1 1-27 3 1 2 1 1-28 2 2 2 2 2 5.000 29 2 2 4 1 2 5.000 30 2 2 4 2 2 5.000 31 2 2 2 1 1-32 2 2 3 1 2 10.000 33 2 2 2 1 2 10.000 34 2 2 3 1 2 10.000 35 3 1 2 1 1-36 1 2 4 1 1-37 3 2 2 1 1-38 2 2 2 3 1 30.000 39 2 2 3 3 1 30.000 40 1 2 3 3 1 30.000 41 2 2 2 1 2 30.000 42 2 2 2 1 1 5.000 43 3 2 1 1 1 5.000 44 3 2 1 1 1 5.000 45 2 2 2 1 2 8.000 46 1 2 3 1 2 8.000 47 2 1 4 1 1-48 2 1 2 1 1-49 3 2 1 1 1-50 2 1 2 1 1-51 1 2 4 1 1-52 2 2 1 1 1-53 1 2 3 1 2 30.000 54 1 2 4 1 1-55 1 1 3 1 1-56 2 1 2 1 1-90

57 2 2 2 1 1-58 3 2 1 1 1-59 3 2 1 1 1-60 3 2 2 1 1-61 1 2 4 1 2 5.000 62 3 2 1 1 2 5.000 63 3 1 1 1 2 5.000 64 1 2 4 1 1-65 3 1 2 1 1-66 2 1 4 1 2 10.000 67 1 1 2 1 2 10.000 68 1 2 4 1 1-69 2 1 4 1 2 10.000 70 1 1 4 1 1-71 1 2 2 1 1-72 3 1 2 1 1-73 1 2 4 1 1-74 2 1 4 1 1-75 3 2 2 1 1-76 3 2 2 1 1-77 3 2 2 1 1-78 2 2 3 2 1-79 1 2 3 3 1-80 1 1 2 2 1-81 2 1 2 1 1-82 3 2 1 1 1-83 2 1 2 1 1-84 1 2 3 1 1-85 2 2 4 1 1-86 3 2 2 1 1-87 1 2 4 1 1-88 2 2 2 1 2 10.000 89 1 2 2 1 2 10.000 90 1 2 4 1 1-91 1 2 3 1 1-92 3 2 1 1 1-93 1 1 4 1 1-94 1 1 4 1 1-95 3 2 1 1 1-96 3 2 1 1 1-97 3 1 2 1 1-98 3 1 2 1 1-99 2 2 2 2 2 5.000 100 2 2 4 1 2 5.000 101 2 2 4 2 2 5.000 102 2 2 2 1 1-103 2 2 3 1 2 10.000 104 2 2 2 1 2 10.000 105 2 2 3 1 2 10.000 106 3 1 2 1 1-107 1 2 4 1 1-108 3 2 2 1 1-109 2 2 2 3 1 30.000 110 2 2 3 3 1 30.000 111 1 2 3 3 1 30.000 112 2 2 2 1 2 30.000 113 2 2 2 1 1 5.000 114 3 2 1 1 1 5.000 91

115 3 2 1 1 1 5.000 116 2 2 2 1 2 8.000 117 1 2 3 1 2 8.000 118 2 1 4 1 1-119 2 1 2 1 1-120 3 2 1 1 1-121 2 1 2 1 1-122 1 2 4 1 1-123 2 2 1 1 1-124 1 2 3 1 2 30.000 125 1 2 4 1 1-126 1 1 3 1 1-127 2 1 2 1 1-128 2 2 2 1 1-129 3 2 1 1 1-130 3 2 1 1 1-131 3 2 2 1 1-132 1 2 4 1 2 5.000 133 3 2 1 1 2 5.000 134 3 1 1 1 2 5.000 135 1 2 4 1 1-136 3 1 2 1 1-137 2 1 4 1 2 10.000 138 1 1 2 1 2 10.000 139 1 2 4 1 1-140 2 1 4 1 2 10.000 141 1 1 4 1 1-142 1 2 2 1 1-92

LAMPIRAN V SURAT IJIN PENELITIAN 93

94

95

68