KAJIAN EKONOMI REGIONAL

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Memasuki pertengahan tahun 2009, momentum pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional Banten

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

Grafik 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur q-to-q Triwulan IV (persen)

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau. *)angka sementara **)angka sangat sementara

BAB I PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN II (SEMESTER I) TAHUN 2014

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I- 2013

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

PDB per kapita atas dasar harga berlaku selama tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 13,8% (yoy) menjadi Rp30,8 juta atau US$ per tahun.

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2010 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

BERITA RESMI STATISTIK

L A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU

BERITA RESMI STATISTIK

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2011 DAN TAHUN 2011

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2012 DAN TAHUN 2012

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2011 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Grafik 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau (y o y) Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara ; **) angka sangat sementara

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

Produk Domestik Bruto (PDB)

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2010 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga Kajian Ekonomi Keuangan Regional (KEKR)

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI TRIWULAN III

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-II Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan II-2008 i

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN III-2013

BERITA RESMI STATISTIK

Kajian. Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX

Perkembangan Terakhir Sektor Industri Dan Inflasi KADIN INDONESIA

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH

GROWTH (%) SHARE (%) JENIS PENGELUARAN 2011** 2012*** Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 Q.

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH

BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

BERITA RESMI STATISTIK

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN I-2014

Triwulan III Kajian Ekonomi Regional Banten

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA OKTOBER 2009

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

PAPARAN BANK INDONESIA RAKORDAL TW II 17. Kalimantan Tengah. Kalimantan Tengah

Suharman Tabrani Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. 1 Nama Data : Produk Domestik Bruto (PDB) 2 Penyelenggara. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, : Statistik

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JUNI 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2013

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

Transkripsi:

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Timur Triwulan II - 2009 Kantor Bank Indonesia Samarinda

KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan Timur (Kaltim) periode triwulan I-2009 dapat dirampungkan. Buku KER ini mengulas perkembangan ekonomi, perbankan, keuangan daerah, sistem pembayaran dan outlook Kaltim dalam rangka pemberian informasi yang komprehensif kepada para stakeholders Bank Indonesia. Kami mengharapkan publikasi ini dapat menjadi salah satu sumber rujukan bagi pemangku kebijakan, akademisi, pelaku usaha, perbankan, masyarakat, dan pihakpihak lainnya yang membutuhkan serta memiilki perhatian terhadap perkembangan ekonomi Kaltim. Asesmen singkat kami terhadap perkembangan ekonomi dan keuangan daerah Kalimantan Timur (Kaltim) selama triwulan II-2009, adalah sebagai berikut: 1. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2009 diperkirakan mengalami pertumbuhan yang positif sebesar 1,89% (y-o-y), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I-2009 yagn tercatat sebesar 0,30% (y-o-y). Namun pertumbuhan ekonomi Kaltim tersebut lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan mencapai 4% (y-o-y). 2. Laju inflasi triwulanan Kaltim pada triwulan II-2009 mencapai 4,9% (y-o-y), menunjukkan penurunan dibandingkan inflasi triwulan sebelumnya yang sebesar 9,39% (y-o-y). Laju inflasi tahunan Kaltim ini lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi tahunan nasional yang tercatat sebesar 3,65% (y-o-y). Angka inflasi Kaltim tersebut merupakan gabungan inflasi (IHK) yang terjadi di Samarinda, Balikpapan, dan Tarakan, yang merupakan wilayah baru yang dimasukkan untuk perhitungan laju inflasi di Kalimantan Timur, masing-masing sebesar sebesar 4,87% (y-oy), 3,77% (y-o-y) dan 8,40% (y-o-y). 3. Kinerja usaha perbankan Kaltim masih menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. a) Dari sisi penghimpunan dana, simpanan dana masyarakat pada bank-bank umum se- Kaltim selama periode laporan mencapai Rp 42,35 triliun, mengalami peningkatan sebesar 42,35% dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya. b) Sementara dari sisi penyaluran dana, total kredit atas dasar lokasi kantor selama triwulan II-2009 mencapai sebesar Rp 22,25 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 22,18% dibandingkan dengan posisi triwulan yang sama tahun sebelumnya. Berdasarkan lokasi proyek, kredit yang disalurkan sistem perbankan secara nasional untuk Kaltim tercatat meningkat sebesar 13,6% dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya sehingga posisinya menjadi Rp 30,78 triliun pada triwulan II-2009 (s.d Mei). c) Berdasarkan perkembangan kegiatan intermediasi perbankan diatas diketahui bahwa rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) Kaltim atas dasar lokasi proyek mencapai 72,7%, lebih tinggi dibandingkan dengan LDR atas dasar lokasi kantor di Kaltim yang sebesar 52,5%. d) Pembiayaan berskala mikro, kecil dan menengah (MKM) yang berhasil disalurkan bank umum yang berkantor di Kaltim selama periode laporan mencapai 65,6% atau Rp 14,6 triliun dari total kredit sebesar Rp 22,25 triliun. Penyaluran kredit UMKM pada triwulan II- 2009 tercatat meningkat sebesar 6,04% dibandingkan dengan triwulan I-2009. 4. Dengan mencermati berbagai faktor, pertumbuhan ekonomi Kaltim pada triwulan III-2009 diperkirakan mencapai 1,4% - 2,4% (y-o-y), dengan laju inflasi triwulanan yang diperkirakan lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya. Dengan memperhatikan perkembangan ekonomi Kaltim yang mulai terimbas krisis ekonomi global, stimulus fiskal baik yang berasal dari APBN maupun APBD menjadi kunci utama untuk menyelamatkan sektor riil dari keterpurukan yang lebih dalam. Program pembangunan yang diarahkan kepada penguatan kemandirian ekonomi domestik dan peningkatan daya saing ekonomi i

lokal perlu mendapat prioritas dan langkah nyata dari pemerintah daerah dan segenap unsur masyarakat. Selain itu, sinergitas antara dunia usaha, perbankan dan pemerintah daerah perlu dipupuk secara berkala sehingga setiap kendala yang menghambat jalannya perekonomian Kaltim dapat dicarikan solusinya secara optimal didukung dengan aparat birokrat yang handal dan memilki tata kelola yang baik (good governance). Akhirnya, kami menyadari bahwa buku ini masih belum sempurna, untuk itu secara terus menerus memerlukan perbaikan. Oleh karena itu, masukan dan kritik yang membangun serta umpan balik sangat kami harapkan demi peningkatan kualitas publikasi ini di masa mendatang. Dalam penyusunan kajian ini, kami banyak memperoleh bantuan data/informasi dari berbagai pihak seperti perbankan dan instansi pemerintah daerah, BUMN maupun swasta sehingga kajian ini menjadi lebih informatif. Atas seluruh bantuan tersebut kami mengucapkan banyak terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya. Harapan kami, hubungan baik yang terjalin selama ini terus berlangsung bahkan dapat ditingkatkan di masa yang akan datang. Samarinda, Juli 2009 BANK INDONESIA SAMARINDA Gentur Wibisono Deputi Pemimpin ii

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI DAFTAR TABEL.......... iii vi DAFTAR GRAFIK... RINGKASAN EKSEKUTIF.. I. Gambaran Umum.... II. Asesmen Perekonomian... III. Asesmen Inflasi.. IV. Asesmen Perbankan dan Sistem Pembayaran... 1. Perbankan... 2. Sistem Pembayaran... V. Perkiraan.. VI. Anekdotal Informasi vii 1 1 1 2 2 2 3 4 4 BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL.. 1.1 Gambaran Umum... 1.2 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Permintaan... 1.2.1 Konsumsi Rumah Tangga... 1.2.2 Pengeluaran Pemerintah... 1.2.3 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) 1.2.4 Ekspor dan Impor...... 1.3 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Penawaran 1.3.1 Sektor Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan.. 1.3.2 Sektor Pertambangan dan Penggalian.... 1.3.3 Sektor Industri Pengolahan... 1.3.4 Sektor Listrik dan Air Bersih.. 1.3.5 Sektor Bangunan.... 1.3.6 Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran... 1.3.7 Sektor Pengangkutan dan Komunikasi... 1.3.8 Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan... 1.3.9 Sektor Jasa-jasa... Boks. 1 Seminar Sektor Kelautan dan Perikanan Siapkah Kaltim Membangun Melalui Sektor Perikanan Kelautan?.... 5 5 5 6 7 7 8 10 11 12 12 13 13 14 14 15 16 17 BAB II EVALUASI PERKEMBANGAN INFLASI... 2.1 Gambaran Umum..... 2.2. Inflasi Triwulanan (q-t-q)...... 2.2.1 Inflasi Triwulanan Kota Samarinda (q-t-q). 2.2.2 Inflasi Triwulanan Kota Balikpapan (q-t-q)... 2.2.3 Inflasi Triwulanan Kota Tarakan (q-t-q) 19 19 20 20 20 21 iii

2.3. Inflasi Tahunan (y-o-y)... 2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda..... 2.3.2 Inflasi Tahunan Kota Balikpapan... 2.3.3 Inflasi Tahunan Kota Tarakan.. 21 21 22 22 BAB III PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH.. 3.1 Gambaran Umum... 3.2 Perkembangan Usaha Bank Umum.. 3.2.1 Total Aset dan Aktiva Produktif.. 3.2.2 Penghimpunan Dana Masyarakat.... 3.2.3 Penyaluran Kredit Bank Umum... a. Kredit Bank Umum ber-kantor di Kaltim..... b. Kredit Bank Umum berlokasi proyek di Kaltim.... 3.3 Perkembangan Kredit Mikro, Kecil dan Menengah (MKM). 3.4 Perkembangan Usaha Bank Perkreditan Rakyat (BPR). a. Perkembangan Aset BPR... b. Perkembangan Dana Pihak Ketiga BPR.. c. Penyaluran Kredit/Pembiayaan BPR.... 3.5 Asesmen Risiko Perbankan..... 3.5.1 Risiko Kredit... 3.5.2 Risiko Likuiditas... 3.5.3 Risiko Pasar... 24 24 25 25 25 25 26 27 29 31 31 31 31 32 32 33 34 BAB IV KEUANGAN DAERAH....... 4.1 Gambaran Umum...... 4.2 Pendapatan...... 4.3 Belanja... BAB V PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN. 5.1 Gambaran Umum. 5.2 Perkembangan Transaksi Tunai... 5.2.1 Perkembangan Peredaran Uang Kartal.. 5.3 Perkembangan Transaksi Non-Tunai.. 5.3.1 Perkembangan Transaksi Kliring. 5.3.2 Perkembangan Transaksi BI-RTGS.. BAB VI PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN... 6.1 Perkembangan Ketenagakerjaan di Kalimantan Timur. 6.2 Perkembangan Ketenagakerjaan di Kalimantan Timur berdasarkan Sektor Ekonomi dan Status Pekerjaan Utamanya. 35 35 35 36 37 37 37 37 38 38 38 40 40 40 BAB VII PERKIRAAN EKONOMI DAN INFLASI DAERAH... 7.1 Prospek Perekonomian Daerah Triwulan III-2009... 7.2 Prospek Perkembangan Inflasi... LAMPIRAN 42 42 43 iv

DAFTAR TABEL Halaman 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 1.10 1.11 1.12 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 3.10 3.11 3.12 3.13 4.1 5.1 6.1 6.2 Pertumbuhan PDRB Sisi Permintaan Kalimantan Timur... Indeks Belanja Modal APBD Kaltim Perkembangan Komponen Ekspor Tw II-2009.. Komoditas Utama dan Negara Tujuan Utama Ekspor non Migas Kaltim Triwulan II- 2009 (HS 2 dijit, dalam juta USD)... Perkembangan Komponen Impor Tw II-2009. Komoditas Impor Non Migas Utama dan Negara Asal Impor Utama Kaltim Triwulan II-2009 (HS 2 Dijit, dalam juta USD)...... Pertumbuhan PDRB Sektoral Kalimantan Timur...... Perkembangan Industri Non Migas Kaltim Trw II-2009 (y-o-y)... Perkembangan Sub Sektor Angkutan Kaltim Trw II-2009 (y-o-y)... Perkembangan Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan. Perkembangan Sub Sektor Jasa-jasa Swasta Inflasi di Kalimantan Timur Triwulan II-2009... Inflasi Triwulanan di Kota Samarinda... Inflasi Triwulanan di Kota Balikpapan... Inflasi Triwulanan di Kota Tarakan Inflasi Tahunan Kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa... Inflasi Tahunan Kota Balikpapan menurut kelompok barang dan jasa... Inflasi Tahunan Kota Tarakan menurut kelompok barang dan jasa... Perkembangan Jumlah Aset Bersih dan Aktiva Produktif Bank Umum di Kaltim... Perkembangan Penghimpunan Dana pada bank Umum di Kaltim... Perkembangan Kredit Bank Umum berkantor di Kaltim... Jumlah Kredit Bank Umum Berlokasi Proyek di Kaltim... Perbandingan Kredit Lokasi Proyek dan DPK menurut Kabupaten/Kota di Kaltim... Perkembangan Kredit Bank Umum Menurut Skala Kredit... Perkembangan Kredit UMKM Bank Umum Menurut Kelompok Bank, Jenis Penggunaan dan Sektor Ekonomi... Perkembangan Kredit UMKM Bermasalah Bruto (Gross-NPLs) Menurut Skala Kredit Perkembangan Kredit UMKM Bermasalah Bruto (Gross-NPLs) menurut Kelompok Bank, Jenis Penggunaan dan Sektor Ekonomi... Perkembangan Usaha BPR di Kalimantan Timur (dalam juta rupiah)... Perkembangan Kredit Bank Umum Menurut Kolektibilitas... Perkembangan Kredit Bermasalah Bruto (Gross-NPLs) Bank Umum... Struktur Jangka Waktu, Sebaran Nominal dan Rekening DPK... Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur... Perkembangan Transaksi RTGS di Kalimantan Timur (Rp miliar)... Perkembangan Ketenagakerjaan di Kalimantan Timur... Penduduk Umur 15 th keatas yang bekerja menurut Status Pekerjaan Utama... 6 8 8 9 10 10 11 12 14 15 16 19 20 20 21 22 22 23 25 26 27 28 28 29 29 30 30 32 32 33 34 35 39 40 41 v

DAFTAR GRAFIK 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 1.10 1.11 1.12 1.13 1.14 1.15 1.16 1.17 1.18 1.19 1.20 1.21 1.22 2.1 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 3.10 3.11 3.12 4.1 4.2 5.1 5.2 5.3 5.4 6.1 6.2 Pertumbuhan PDB Nasional vs PDRB Kaltim (y-o-y).. Perkembangan Kredit Konsumsi...... Perkembangan IKK, Kondisi Ekonomi Saat Ini & Ekspektasi Konsumen..... Ekspektasi Penghasilan dan Ekspektasi Tabungan... Perkembangan Dana Pemda di Perbankan Kalimantan Timur... Perkembangan Kredit Investasi....... Perkembangan Ekspor Impor melalui Pelabuhan di Samarinda & Balikpapan Komoditas Penyumbangan Pertumbuhan Ekspor Non Migas Kaltim Tw II-09 Kontribusi Pertumbuhan Ekspor Non Migas Kaltim Q 2-09 per Negara Kontribusi Pertumbuhan Impor Non Migas Kalimantan Timur Tw 2-2009 Kontribusi Pertumbuhan Sektor Pertanian Triwulan II-2009 (y-o-y) Perkembangan Kredit Sektor Pertanian di Kaltim. Kontribusi Pertumbuhan Subsektor Pertambang Triwulan II-2009 (y-o-y) Perkembangan Produksi Batubara di Kaltim... Perkembangan Kredit Sektor Industri di Kaltim... Perkembangan Kredit Sektor Listrik di Kaltim... Perkembangan Konsumsi Semen di Kalimantan Timur... Perkembangan Kredit Perdagangan di Kaltim.... Perkembangan Bongkar & Muat melalui Pelabuhan di Samarinda dan Balikpapan Perkembangan Arus Penumpang Melalui Pelabuhan Samarinda dan Balikpapan Perkembangan Penyaluran Kredit Perbankan. Perkembangan Laba Operasional Perbankan di Kaltim.. Laju Inflasi Kalimantan Timur dan Nasional (y-o-y).. Kinerja Triwulanan Kegiatan Usaha Perbankan Kaltim dan Nasional (q-t-q)... Kinerja Tahunan Kegiatan Usaha Perbankan Kaltim dan Nasional (y-o-y)... Perkembangan Suku Bunga Simpanan dan BI-Rate... Perkembangan Suku Bunga Kredit dan BI-Rate... Perkembangan Kredit Bank Umum berkantor di Kaltim... Perkembangan Kredit Bank Umum Berlokasi Proyek di Kaltim... Perkembangan Aset BPR... Perkembangan DPK Berdasarkan Jenis... Penyaluran Kredit Berdasarkan Jenis Penggunaan... Perkembangan Rasio Alat Likuid Perbankan Kaltim... Struktur Kepemilikan Simpanan... Perkembangan Bunga Kredit dan Rasio NPLs... Realisasi Komponen Pendapatan APBD 2009 Provinsi Kalimantan Timur (miliar Rp).. Realisasi Komponen Belanja APBD 2009 Provinsi Kalimantan Timur (miliar Rp)... Perkembangan Pengedaran Uang Kartal di Kaltim.. Perkembangan PTTB.. Perkembangan Transaksi Kliring di Kalimantan Timur. Perkembangan Transaksi RTGS di Kota Samarinda & Balikpapan... Komposisi Bukan Angkatan Kerja di Kalimantan Timur (Sakernas Feb 2009)... Komposisi Penyerapan Tenaga Kerja per Sektor Ekonomi di Kaltim... 5 6 6 7 7 7 8 8 9 10 11 11 12 12 12 13 13 14 14 14 15 15 19 24 24 25 26 26 27 31 31 31 33 33 34 36 36 37 38 38 39 40 40 vi

7.1 7.2 7.3 7.4 7.5 Survei Kegiatan Dunia Usaha...... Ketepatan Waktu untuk membeli barang tahan lama... Perkembangan Ekspektasi Konsumen... Ekspektasi Penghasilan dan Ekspektasi Tabungan... Indeks Perubahan Harga Umum 3 bulan yang akan datang... 42 42 43 43 44 vii

Ringkasan Eksekutif RINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERIODE TRIWULAN II-2009 I. Gambaran Umum Laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur triwulan II-2009 diperkirakan mengalami pertumbuhan yang positif, yaitu sebesar 1,89% (y-o-y), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan I-2009 yang sebesar 0,3%. Dari sisi permintaan, kontributor terbesar pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2009 ini berasal komponen ekspor neto, yang dipengaruhi oleh laju pertumbuhan komponen ekspor yang positif, sementara komponen impor mengalami kontraksi. Dari sisi penawaran, laju pertumbuhan PDRB pada triwulan laporan berasal dari sektor industri pengolahan, yang dipengaruhi oleh meningkatnya produksi LNG karena permintaan yang bertumbuh. Sektor pertambangan dan penggalian diperkirakan juga mengalami pertumbuhan yang positif, seiring dengan meningkatnya permintaan baik migas maupun non migas, yaitu batubara. Sektor lain yang diperkirakan juga akan mengalami pertumbuhan yang positif adalah sektor listrik, gas, dan air bersih, dan sektor jasa-jasa. Sementara sektor-sektor lainnya diperkirakan masih akan mengalami kontraksi. Sementara itu, laju perubahan harga barang dan jasa di Kalimantan Timur pada periode berjalan ini cenderung mengalami perlambatan bila dibandingkan dengan triwulan I- 2009. Penurunan laju inflasi ini dipengaruhi oleh menurunnya harga komoditas dan permintaan masyarakat. Perkembangan intermediasi perbankan di Kalimantan Timur pada triwulan II-2009 ditandai dengan pertumbuhan yang positif pada bank umum di Kaltim dalam hal penghimpunan simpanan masyarakat (2,36%) dan penyaluran pinjaman baik kredit atas dasar lokasi kantor (5,89%) maupun kredit atas dasar lokasi proyek (2,09%). Asesmen terhadap risiko yang dihadapi perbankan Kaltim menunjukkan stabilitas yang tetap konusif dengan sedikit peningkatan pada risiko kredit dan risiko likuiditas. Pada triwulan III-2009, perekonomian Kalimantan Timur diperkirakan akan tumbuh posisitf dalam kisaran antara 1,4% sampai dengan 2,4% (y-o-y). Faktor yang diperkirakan akan menjadi pendorong pergerakan ekonomi triwulan III-2009 dari sisi permintaan adalah meningkatnya permintaan pasar terhadap komoditas ekspor Kalimantan Timur seiring dengan pulihnya kondisi perekonomian global. Sedangkan dari sisi penawaran, laju pertumbuhan ekonomi masih dipengaruhi oleh pertumbuhan posisif yang terjadi pada sektor industri pengolahan dan sektor pertambangan dan penggalian, yang merupakan sektor dominan dalam perekonomian Kalimantan Timur. Laju perubahan harga barang dan jasa di Kalimantan Timur pada triwulan III-2009 diperkirakan akan mengalami peningkatan karena pengaruh meningkatnya permintaan masyarakat karena adanya pengaruh pola konsumsi musiman, yaitu adanya bulan puasa dan perayaan Hari Raya Idul Fitri. II. Asesmen Perekonomian Laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada periode triwulan II-2009 diperkirakan mengalami pertumbuhan yang positif, yaitu sebesar 1,89% (y-o-y) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya; lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan I-2009 yang mencapai 0,3% (y-o-y). 1

Ringkasan Eksekutif Dari sisi permintaan, kontributor terbesar laju pertumbuhan ekonomi pada triwulan II- 2009 ini berasal dari komponen ekspor neto yaitu sebesar 2,21%, dengan pertumbuhan mencapai 3,6% (y-o-y) dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Komponen ini dipengaruhi oleh meningkatnya laju pertumbuhan ekspor yang tumbuh sebesar 0,34%, sementara impor mengalami kontraksi sebesar -2,93%. Pertumbuhan ekspor ini dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan pasar. Dari sisi penawaran, pertumbuhan PDRB pada triwulan laporan terutama berasal dari pertumbuhan sektor industri pengolahan, yang tumbuh sebesar 4,45% (y-o-y), dengan kontribusi sebesar 1,42% terhadap pertumbuhan PDRB Kalimantan Timur triwulan II-2009. Pertumbuhan pada sektor ini terutama dipengaruhi oleh meningkatnya produksi LNG karena permintaan yang mengalami pertumbuhan. Sektor lainnya yang juga diperkirakan menjadi pendorong laju pertumbuhan triwulan berjalan adalah sektor pertambangan dan penggalian yang diperkirakan menyumbang sebesar 0,91% terhadap laju pertumbuhan triwulan berjalan, dengan pertumbuhan 2,33% (y-o-y). III. Asesmen Inflasi Laju perkembangan inflasi tahunan di Kalimantan Timur pada triwulan II-2009, yang ditunjukkan oleh pergerakan IHK, tercatat sebesar 4,90% (y-o-y), lebih rendah dibandingkan dengan triwulan I-2009 tercatat sebesar 9,39%. Namun laju inflasi tahunan Kalimantan Timur ini lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi tahunan nasional yang tercatat sebesar 3,65%. Melambatnya laju inflasi tahunan pada triwulan II-2009 ini dipengaruhi oleh menurunnya tingkat konsumsi masyarakat karena kecenderungan masyarakat untuk menyimpan dananya guna membiayai keperluan sekolah anak-anak mereka. Laju inflasi tahunan Kota Samarinda triwulan II-2009 mencapai 4,87% (y-o-y), lebih rendah dibandingkan triwulan I-2009 sebesar 10,52%. Laju inflasi tahunan tertinggi di Kota Samarinda terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yaitu sebesar 10,87% (y-o-y). Inflasi kelompok komoditas ini meningkatnya permintaan masyarakat untuk komoditas ini akibat pengaruh pola konsumsi musiman, yaitu adanya masa liburan anak sekolah. Kemudian diikuti oleh kelompok komoditas pendidikan, rekreasi dan olahraga (8,40%) dan kelompok komoditas perumahan, air, listrik dan bahan bakar (7,25%). Laju inflasi tahunan Kota Balikpapan pada periode berjalan ini mencapai 3,77% (y-o-y), lebih rendah dibandingkan dengan laju inflasi triwulan sebelumnya sebesar 7,29%. Kelompok komoditas dengan laju inflasi tertinggi di Kota Balikpapan terjadi pada kelompok komoditas pendidikan, rekreasi dan olahraga, yaitu sebesar 13,63% (y-o-y), yang dipengaruhi oleh meningkatnya biaya pendidikan; kemudian diikuti oleh kelompok komoditas makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (9,33%) dan kelompok komoditas perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar (4,84%). Laju inflasi tahunan Kota Tarakan triwulan II-2009 tercatat sebesar 8,40% (y-o-y), lebih rendah dibandingkan dengan laju inflasi tahunan triwulan I-2009 yang mencapai 11,69%. Kelompok komoditas bahan makanan merupakan kelompok komoditas dengan laju inflasi tertinggi, yaitu sebesar 15,42% (y-o-y), diikuti oleh kelompok komoditas makanan jadi (14,86%) dan kelompok komoditas kesehatan (7,31%). IV. Asesmen Perbankan dan Sistem Pembayaran 1. Perbankan Kegiatan intermediasi perbankan Kaltim selama triwulan II-2009 dari sisi penghimpunan dana menunjukkan peningkatan sebesar 2,36% (q-t-q) sehingga posisinya 2

Ringkasan Eksekutif menjadi Rp 42,35 triliun. Menurut jenis simpanan, peningkatan dana pada triwulan laporan terutama berasal dari giro dan tabungan, yang masing-masing naik sebesar 4,2% dan 2,66%. Sementara itu, simpanan deposito hanya naik sebesar 0,38%. Jumlah kredit yang dikucurkan bank umum yang berkantor di Kaltim pada triwulan laporan mencapai Rp 22.249,1 miliar atau hanya tumbuh sebesar 5,89% (q-t-q), atau lebih tinggi dibanding pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 2,63% (q-t-q). Sementara itu, penyaluran kredit berdasarkan lokasi proyek pada periode laporan (s.d Mei 2009) tercatat berjumlah Rp 30.777 miliar atau mengalami penurunan sebesar 2,09% dibandingkan posisi triwulan I-2009. Dengan perkembangan tersebut, LDR atas dasar lokasi proyek mencapai 72,7% atau lebih tinggi dibandingkan dengan LDR atas dasar lokasi kantor yang sebesar 52,5%. Penyaluran kredit berskala mikro, kecil dan menengah (MKM) oleh bank umum di Kaltim pada Triwulan II-2009 mencapai Rp 14.596 miliar atau dengan pangsa 65,6% terhadap total kredit. Searah dengan pertumbuhan kredit secara keseluruhan, kredit MKM pada triwulan laporan juga tumbuh positif sebesar 6,04% (q-t-q). Dari segi kualitasnya, persentase NPLs kredit MKM menunjukkan penurunan, yakni dari 3,06% menjadi 2,74%. Perkembangan BPR di wilayah Kalimantan Timur pada triwulan II-2009 menunjukkan perkembangan yang positif. Perkembangan jumlah aset dan penghimpunan dana mengalami peningkatan masing-masing sebesar 18,95% dan 24,29% (y-o-y). Jumlah aset meningkat menjadi Rp 191,84 miliar dan DPK meningkat menjadi Rp 69,41 miliar. Penyaluran kredit BPR juga mengalami peningkatan, yaitu sebesar 21,87% (y-o-y); menjadi Rp 142,76 miliar; dengan persentase NPL menjadi 12,74% dari 11,14% pada triwulan I- 2009. Hasil asesmen terhadap stabilitas perbankan Kaltim selama triwulan I-2009 menggambarkan tingkat risiko yang relatif terkendali meskipun dengan sedikit peningkatan pada risiko kredit dan risiko likuiditas. Pada sisi risiko kredit, persentase NPL mencatat sedikit kenaikan, dari 2,20% pada triwulan IV-2008 menjadi 2,50% pada triwulan laporan. Sementara dari risiko likuiditas, rasio alat likuid terhadap non-core deposits (NCD) mengalami penurunan, dari 97,30% pada triwulan IV-2008 menjadi 89,63% pada triwulan I- 2009. 2. Sistem Pembayaran Jumlah transaksi uang kartal antara perbankan di wilayah Kalimantan Timur dengan Bank Indonesia pada triwulan II-2009 mencapai Rp 1.811 miliar, turun -4,83% (y-o-y) dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Jumlah uang kartal yang beredar tersebut terdiri dari jumlah inflow sebesar Rp 229 miliar dan jumlah outflow sebesar Rp 1.582 miliar; sehingga pada triwulan II-2009 ini, wilayah Kalimantan Timur mengalami net outflow sebesar Rp 1.352,76 miliar. Menurunnya jumlah peredaran uang kartal di wilayah Kalimantan Timur pada periode berjalan ini dipengaruhi oleh menurunnya kegiatan masyarakat dalam bertransaksi secara tunai. Sementara itu jumlah uang kartal yang dikategorikan dalam Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB) pada triwulan berjalan mencapai Rp 94 miliar atau turun -44,56% (y-o-y) dibandingkan dengan triwulan II-2009. Sementara jumlah transaksi kliring di Kalimantan Timur tercatat sebesar Rp 4.739 miliar, mengalami kontraksi sebesar -0,21% (y-o-y) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan transaksi RTGS mencapai Rp 34.165 miliar, atau mengalami 3

Ringkasan Eksekutif pertumbuhan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu sebesar 14,29% (y-o-y). V. Perkiraan 1. Perekonomian Perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan IIII-2009 diperkirakan akan tumbuh positif, yaitu berkisar antara 1,4% s.d. 2,4% (y-o-y). Berdasarkan PDRB sisi penggunaan, beberapa indikator yang diperkirakan menentukan arah pertumbuhan ekonomi yang positif pada triwulan III-2009, adalah: ekspektasi pada pelaku usaha masih menunjukkan kecenderungan yang positif, yang dipengaruhi oleh situasi bisnis yang diperkirakan berlangsung kondusif seiring dengan telah terpilihnya kembali kepemimpinan nasional untuk periode 5 tahun mendatang melalui pemilu yang berjalan dengan baik dan aman. Selain itu, faktor adanya pola konsumsi musiman, yaitu adanya bulan puasa dan perayaan Hari Raya Idul Fitri, diperkirakan akan meningkatkan permintaan masyarakat. Demikian halnya dengan permintaan dari luar negeri terhadap komoditas ekspor Kalimantan Timur yang diperkirakan akan mengalami peningkatan seiring dengan pemulihan perekonomian dunia setelah mengalami tekanan akibat krisis finansial. Sedangkan dari PDRB sektoral, perekonomian Kalimantan Timur diperkirakan masih akan didorong oleh kinerja positif sektor industri pengolahan, terutama migas, yang didorong oleh meningkatnya produksi LNG karena bertumbuhnya permintaan. Demikian halnya dengan sektor pertambangan dan penggalian yang juga diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang positif karena meningkatnya permintaan. 2. Inflasi Laju inflasi di Kalimantan Timur pada triwulan III-2009 diperkirakan akan mengalami peningkatan dibandingkan dengan triwulan II-2009. Hal ini terutama dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan masyarakat karena dipengaruhi oleh pola konsumsi musiman, yaitu adanya masa puasa dan perayaan Hari Besar Idul Fitri. VI. Anekdotal Informasi Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Batubara di Kawasan Industri Kariangau, Balikpapan PT. Gunung Bayan Coal bekerjasama dengan Pemkot Balikpapan untuk membangun powerplant khusus untuk kepentingan di Kawasan Industri Kariangau. Pembangkit listrik tersebut direncanakan mampu menyediakan daya sebesar 2 x 25 MW dan akan menelan biaya sebesar Rp 2,4 triliun. PT. Kaltim Prima Coal (KPC) berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kutai Timur. PT. KPC berencana membangun PLTU di Kabupaten Kutai Timur, berkapasitas 2 x 100 Megawatt (MW), yang pembangunannya akan dilaksanakan oleh Bakrie Power. PLTU ini untuk memenuhi kebutuhan di sistem Mahakam, yang jaringannya mampu mencapai Balikpapa, Samarinda, Kutai Kartanegara, Bontang dan Kutai Timur. PLTU ini direncanakan selesai pada tahun 2013. 4

BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL 1.1 Gambaran Umum Perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan II-2009 diperkirakan mengalami pertumbuhan yang positif, yaitu sebesar 1,89% (y-o-y), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan I-2009 yang sebesar 0,3%. Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur ini diperkirakan lebih rendah dibandingkan perkiraan pertumbuhan PDB Nasional sebesar 4% (Grafik 1.1.). Dari sisi permintaan, meningkatnya pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur triwulan II-2009 ini dipengaruhi oleh meningkatnya laju pertumbuhan ekspor, yang dipengaruhi oleh mulai pulihnya permintaan. Sedangkan di sisi lainnya, impor diperkirakan mengalami kontraksi. Hal ini menyebabkan laju pertumbuhan net ekspor cukup tinggi, sehingga memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada periode berjalan ini. Sementara komponen lainnya secara umum mengalami kontraksi. Berdasarkan PDRB sisi penawaran, meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh meningkatnya laju pertumbuhan sektor industri pengolahan dan sektor pertambangan dan penggalian; yang dipengaruhi oleh meningkatnya produksi sektor-sektor tersebut karena pengaruh meningkatnya permintaan dan harga jual di pasar dunia, seperti harga minyak mentah dan batubara. 1.2 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Permintaan Berdasarkan PDRB menurut penggunaan triwulan II-2009, perekonomian Kalimantan Timur diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang positif, yaitu sebesar 1,89% (y-o-y). Hal ini terutama dipengaruhi oleh pertumbuhan pada komponen ekspor yang mampu tumbuh sebesar 0,34% (y-o-y), dengan kontribusi terhadap pertumbuhan mencapai 0,41%. Sementara di sisi lainnya, impor mengalami kontraksi, sehingga hal ini berpengaruh pada komponen net ekspor yang mampu tumbuh sebesar 3,60% (y-o-y), dengan kontribusi mencapai 2,21%. Mulai pulihnya permintaan pasar di luar negeri terhadap komoditas ekspor Kalimantan Timur menjadi pendorong pertumbuhan ekspor. Komponen lainnya yang juga mampu tumbuh positif adalah komponen perubahan stok, sementara komponen lainnya, seperti konsumsi rumah tangga, pengeluaran pemerintah dan penanaman modal tetap domestik bruto diperkirakan mengalami kontraksi. 5

Perkembangan Ekonomi Makro Regional Tabel 1.1. Pertumbuhan PDRB Sisi Permintaan Kalimantan Timur Jenis Penggunaan Pertumbuhan (y-o-y) Kontribusi Q IV-08 Q I-09 Q II-09* Q IV-08 Q I-09 Q II-09* Konsumsi Rumah Tangga 1.14 3.43-0.06 0.18 0.53-0.01 Makanan 1.38 4.38 4.45 0.11 0.34 0.34 Non Makanan 0.91 2.51-4.34 0.07 0.20-0.35 Pengeluaran KLSN 2.78 12.99 0.05 0.01 0.05 0.00 Pengeluaran Pemerintah 4.28 3.20-0.91 0.22 0.16-0.05 Pemb. Modal Tetap Domestik Bruto 4.90 3.22-1.70 0.80 0.53-0.28 Perubahan Stok 10.89 10.96 1.22 0.10 0.11 0.01 Ekspor Neto (a-b) 0.21-1.76 3.60 0.13-1.08 2.21 a. Ekspor -6.19-9.79 0.34-7.52-11.93 0.41 Ekspor LN -6.45-11.24 1.07-5.49-9.63 0.92 Ekspor Antar Daerah -5.58-6.36-1.37-2.03-2.31-0.50 b. Impor -12.71-17.97-2.93-7.65-10.85-1.80 Impor LN -23.50-29.62-3.29-7.85-9.99-1.14 Impor Antar Daerah 0.74-3.25-2.46 0.20-0.87-0.66 PDRB Kaltim 1.44 0.30 1.89 1.44 0.30 1.89 Sumber: BPS dan Bank Indonesia, diolah (Q II-09 perkiraan Bank Indonesia) 1.2.1 Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi Rumah Tangga di Kalimantan Timur pada triwulan II-2009 diperkirakan mengalami kontraksi, yaitu sebesar -0,06% (y-o-y), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 3,43%. Melambatnya pertumbuhan tingkat konsumsi ini dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga non makanan. Kontribusi pertumbuhan komponen konsumsi non makanan ini terhadap pertumbuhan komponen konsumsi rumah tangga mencapai -4,34%. Sedangkan pertumbuhan komponen makanan sebesar 4,45%. Kontraksi yang terjadi pada komponen konsumsi rumah tangga ini terlihat juga dari melambatnya pertumbuhan penyaluran kredit konsumsi perbankan yang pada triwulan II-2009 tumbuh sebesar 20,55%(y-o-y), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan I-2009 yang mencapai 23,84% (yo-y) (Grafik 1.2). Penyaluran kredit konsumsi pada periode berjalan ini mencapai Rp 6,98 triliun. Berdasarkan hasil Survei Konsumen (SK) yang dilakukan oleh Bank Indonesia Samarinda pada triwulan II-2009, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) masih berada diatas level optimis 100, yaitu sebesar 116,25. Posisi ini dipengaruhi oleh Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang tercatat sebesar 134,33. Nilai IEK ini menunjukkan bahwa konsumen memiliki ekspektasi yang positif terhadap perkembangan ekonomi dalam 6 bulan ke depan. Sementara Indeks 6

Perkembangan Ekonomi Makro Regional Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKES) masih berada di bawah level 100, yaitu sebesar 98,17 (Grafik 1.3). Rendahnya indeks ini menunjukkan bahwa konsumen melihat bahwa perekonomian saat ini masih berada pada kondisi yang relatif tertekan oleh perkembangan global. Perlambatan yang terjadi pada pertumbuhan komponon konsumsi non makanan ini dipengaruhi juga oleh meningkatnya ekspektasi masyarakat untuk menabung penghasilan yang mereka peroleh, dibandingkan dengan membelanjakannya (Grafik 1.4). 1.2.2 Pengeluaran Pemerintah Pengeluran Pemerintah pada triwulan I-2009 diperkirakan mengalami kontraksi sebesar - 0,91% (y-o-y), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan I-2009 yang tercatat sebesar 3,20%. Hal ini dipengaruhi oleh relatif rendahnya realisasi pengeluaran pemerintah, terutama untuk pembiayaan proyek. Hal ini dapat tercermin dari nominal simpanan milik Pemda di perbankan Kaltim yang mengalami peningkatan sebesar 44,27% (y-o-y) yaitu dari Rp 8.068 miliar menjadi Rp 11.640 (Grafik 1.5). 1.2.3 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMDTB) Kalimantan Timur pada triwulan II- 2009 diperkirakan mengalami kontraksi, yaitu sebesar -1,70% (y-o-y), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan PMTDB pada triwulan I-2009 yang mencapai 3,22%. Dari sisi pembiayaan perbankan, kontraksi yang terjadi tersebut terlihat juga dari melambatnya pertumbuhan kredit investasi perbankan pada periode berjalan. Penyaluran kredit investasi pada triwulan II-2009 mencapai Rp 5,5 triliun, atau tumbuh 30,40% (y-o-y), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada triwulan I-2009 yang sebesar 45,05%. (Grafik 1.6). Penurunan ini diperkirakan masih terkait dengan prilaku pelaku usaha yang membatasi investasinya mengingat masih adanya potensi perlambatan ekonomi ke depan. 7

Perkembangan Ekonomi Makro Regional Tabel 1.2 Indeks Belanja Modal APBD Kalimantan Timur Keterangan 2009 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Indeks Belanja Modal APBD 101.75 101.89 102.72 103.61 106.80 108.78 Sumber: BPS Kaltim Sementara itu, Indeks Belanja Modal APBD Kalimantan Timur pada bulan Juni 2009 berada pada level 108,78 (Tabel 1.2). 1.2.4 Ekspor dan Impor Pertumbuhan ekspor Tabel 1.3 Perkembangan Komponen Ekspor Tw II-2009 Kalimantan Timur pada triwulan II- Komponen Pangsa Pertumb. Kontribusi Ekspor 1.00 0.34 0.34 2009, diperkirakan mengalami Ekspor LN 0.70 1.07 0.75 pertumbuhan sebesar 0,34% (y-oy) Ekspor Antar Daerah 0.30-1.37-0.41 Sumber: Perkiraan BI Samarinda, diolah dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan dengan penurunan triwulan I- 2009 yang mengalami kontraksi sebesar -9,79%. Kontribusi pertumbuhan komponen ekspor pada triwulan berjalan adalah komponen ekspor luar negeri yang berkontribusi sebesar - 0,75%, sedangkan komponen ekspor antar daerah mengalami kontraksi sebesar -1,37% dengan kontribusi sebesar -0,41%. Pertumbuhan ekspor tersebut juga terlihat dari pertumbuhan aktivitas ekspor di dua pelabuhan besar di Kalimantan Timur, yaitu pelabuhan di Kota Samarinda dan Kota Balikpapan. Pertumbuhan volume ekspor di kedua pelabuhan tersebut pada triwulan II-2009 mencapai 45,79% (y-o-y) (Grafik 1.7). Pertumbuhan ini lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan I-2009 yang mencapai 56%. Sementara itu berdasarkan data ekspor non migas yang berasal dari Ditjen. Bea dan Cukai yang diolah oleh Bank Indonesia, ekspor non migas Kalimantan Timur triwulan II- 2009 mencapai USD 1.796,9 juta, mengalami pertumbuhan sebesar 76,96% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar USD 1.045,4 juta. Berdasarkan komoditasnya, ekspor bahan bakar mineral masih menjadi komoditas andalan ekspor non migas Kalimantan Timur dengan pangsa pasar terbesar, yaitu mencapai 81,93% dengan nilai USD 1.472,1 juta (Tabel 1.3). Nilai ekspor komoditas ini mengalami pertumbuhan sebesar 78,66% dibandingkan dengan triwulan II- 2008, yang mencapai USD 823,96 juta. Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan dan harga batubara di pasar dunia. Kontribusi ekspor batubara 8

Perkembangan Ekonomi Makro Regional terhadap pertumbuhan ekspor non migas Kalimantan Timur triwulan II-2009 mencapai 63,83%. Sementara komoditas non migas lainnya juga mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi sehingga mampu memberikan kontribusi cukup besar terhadap laju pertumbuhan ekspor non migas Kalimantan Timur periode berjalan. Komoditas tersebut antara lain adalah komoditas kapal laut dan bangunan terapung dengan kontribusi sebesar 16,70%, komoditas lemak dan minyak hewan/nabati (1,54%), komoditas kayu, barang dari kayu (0,45%) dan komoditas perangkat optik (0,34%) (Gafik 1.8). Tabel 1.4. Komoditas Utama dan Negara Tujuan Utama Ekspor non Migas Kaltim Triwulan II-2009 (HS 2 dijit, dalam USD) Komoditas Jumlah Pangsa Negara Jumlah Pangsa 27 - Bahan Bakar Mineral 1,472,120,542 81.93% Taiwan 308,136,758 17.15% 89 - Kapal Laut dan Bangunan Terapung 175,633,494 9.77% Korea Selatan 298,158,167 16.59% 44 - Kayu, Barang dari Kayu 48,022,762 2.67% India 293,517,403 16.33% 28 - Bahan Kimia Anorganik 39,516,228 2.20% Jepang 191,572,013 10.66% 03 - Ikan dan Udang 20,453,749 1.14% Singapura 175,346,619 9.76% 15 - Lemak & Minyak Hewan / Nabati 17,412,649 0.97% Cina 173,682,164 9.67% 29 - Bahan Kimia Organik 10,687,577 0.59% Malaysia 79,478,759 4.42% 84 - Mesin-mesin / Pesawat Mekanik 4,137,794 0.23% Hongkong 61,921,648 3.45% 90 - Perangkat Optik 4,068,455 0.23% Filipina 58,411,939 3.25% 73 - Benda-benda dari Besi dan Baja 762,789 0.04% Thailand 41,287,755 2.30% Lainnya 4,093,782 0.23% Lainnya 115,396,596 6.42% Total 1,796,909,821 100% Total 1,796,909,821 100% Sumber: Ditjen Bea & Cukai, diolah Berdasarkan negara tujuan ekspor, pangsa terbesar triwulan II-2009 ini dimiliki oleh Taiwan (17,15%), diikuti oleh Korea Selatan (16,59%), dan negara dengan pangsa pasar terbesar ketiga adalah India (16,33%). Berdasarkan kontribusi terhadap pertumbuhan, kontribusi terbesar pertumbuhan berasal dari India (19,88%), diikuti Korea Selatan (16,24%), Singapura (16,07%), Taiwan (12,12%) dan Cina (11,22%) (Grafik 1.9). Pada triwulan I-2009 ini, negara tujuan ekspor non migas Kalimantan Timur yang mengalami pertumbuhan tertinggi dibandingkan dengan triwulan II-2008 adalah Negara-negara Eropa lainnya, yang mengalami pertumbuhan sebesar 6385,44%; diikuti oleh Singapura (1342,06%) dan Belanda (1016,60%). Sementara negara tujuan yang mengalami penurunan adalah Rusia sebesar 100%, diikuti oleh negara Eropa lainnya (-97,86%) dan Kanada (-95,64%). Sementara itu, pertumbuhan impor Kalimantan Timur pada triwulan II-2009 diperkirakan mengalami kontraksi sebesar -2,93% (y-o-y) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kontraksi ini lebih rendah dibandingkan dengan pada triwulan I-2009 yang tercatat sebesar -17,97%. Penurunan kinerja impor Kalimantan Timur triwulan II-2009 ini diperkirakan masih dipengaruhi oleh penurunan impor luar negeri, yang menyumbang - 1,85% terhadap pertumbuhan impor periode berjalan ini. Sementara impor antar daerah menyumbang -1,08% (tabel 1.5). 9

Perkembangan Ekonomi Makro Regional Berdasarkan data yang tercatat di Bea Cukai, nilai impor non-migas Kaltim selama triwulan II- 2009 berjumlah USD 300,94 juta atau mengalami peningkatan sebesar 22,98%, dibandingkan dengan triwulan II tahun 2008. Berdasarkan negaranya, kontribusi terbesar pertumbuhan impor non-migas adalah impor dari Korea Selatan yang menyumbang sebesar 12,03% dari kenaikan impor non migas Kalimantan Timur; kemudian diikuti oleh peningkatan impor yang berasal dari Kanada (6,96%), Singapura (6,14%), Jepang (3,33%) dan Filipina (2,66%). Berdasarkan pangsa pasarnya, Singapura merupakan negara asal barang dengan pangsa pasar terbesar, yaitu mencapai 20,8% diikuti oleh Amerika Serikat (18%), Jepang (11,8%) dan Korea Selatan (10,4%) (Tabel 1.6). Tabel 1.6 Komoditas Impor Non Migas Utama dan Negara Asal Impor Utama Kaltim Triwulan II-2009 (HS 2 Dijit, dalam USD) Komoditas Jumlah Pangsa Jumlah Pangsa Negara (USD) Pasar (USD) Pasar 84 - Mesin-mesin / Pesawat Mekanik 93,260,061 31.0% Singapura 62,670,774 20.8% 89 - Kapal Laut dan Bangunan Terapung 45,053,230 15.0% Amerika Serikat 54,306,768 18.0% 87 - Kendaraan dan Bagiannya 41,414,916 13.8% Jepang 35,611,191 11.8% 40 - Karet dan Barang dari Karet 28,379,617 9.4% Korea Selatan 31,218,718 10.4% 73 - Benda-benda dari Besi dan Baja 23,272,008 7.7% Kanada 19,713,178 6.6% 31 - Pupuk 20,874,792 6.9% Australia 18,202,835 6.0% 85 - Mesin / Peralatan Listik 18,482,280 6.1% Perancis 14,847,504 4.9% 38 - Berbagai Produk Kimia 7,634,681 2.5% Jerman 10,747,226 3.6% 90 - Perangkat Optik 7,002,867 2.3% Filipina 10,687,791 3.6% 36 - Bahan Peledak 6,486,026 2.2% Eropa Lainnya 10,534,348 3.5% Lainnya 9,077,163 3.0% Lainnya 32,397,308 10.8% Total 300,937,641 100% Total 300,937,641 100% Sumber: Ditjen Bea & Cukai, diolah Sementara berdasarkan komoditasnya, pertumbuhan impor non-migas Kaltim pada triwulan I- 2009 disumbang oleh komoditas kapal laut dan bangunan terapung (8,44%), mesin/peralatan listrik (3,92%) dan komoditas bendabenda dari besi dan baja (2,61%). Tabel 1.5 Perkembangan Komponen Impor Tw II-2009 Komponen Pangsa Pertumb. Kontribusi Impor 1.00-2.93-2.93 Impor LN 0.56-3.29-1.85 Impor Antar Daerah 0.44-2.46-1.08 Sumber: Perkiraan BI Samarinda, diolah Pangsa terbesar impor non migas Kalimantan Timur didominasi oleh komoditas mesin-mesin/pesawat mekanik yaitu sebesar 31% (Grafik 1.10). Perdagangan komoditas non migas Kalimantan Timur pada triwulan II-2009 mengalami net export (jumlah ekspor lebih besar dibandingkan dengan impor) sebesar USD 1.495,97 juta. 1.3 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Penawaran Perekonomian Kalimantan Timur secara tahunan, yang dihitung melalui PDRB dengan migas diperkirakan mengalami pertumbuhan pada triwulan II-2009, yaitu sebesar 1,89% (y-o-y), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan I-2009 yang tumbuh sebesar 0,30%. Sedangkan PDRB tanpa migasnya diperkirakan mengalami kontraksi sebesar -1,71% (y-o-y), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan I-2009 yang tumbuh sebesar 0,50%. 10

Perkembangan Ekonomi Makro Regional Pertumbuhan PDRB sisi penawaran Kalimantan Timur periode berjalan ini terutama berasal dari pertumbuhan di sektor industri pengolahan yang diperkirakan mencapai 4,45% (y-o-y) dengan kontribusi sebesar 1,42%. Penurunan sektor ini terutama berasal dari penurunan produksi pada sub-sektor pertambangan non migas, terutama batubara. Beberapa sektor lainnya yang diperkirakan mengalami pertumbuhan adalah sektor listrik, gas dan air bersih (1,95%), dan sekto jasa-jasa (1,22%). Sementara sektor-sektor lainnya mengalami kontraksi. Table 1.7. Pertumbuhan PDRB Sektoral Kalimantan Timur Sektor Ekonomi Pertumbuhan (y-o-y) Kontribusi Q IV-08 Q I-09 Q II-09* Q IV-08 Q I-09 Q II-09* Pertanian -17.58-14.72-0.70-1.27-1.13-0.05 Pertambangan & penggalian 5.73 0.81 2.33 2.22 0.31 0.91 Industri Pengolahan -2.10-1.58 4.45-0.68-0.50 1.42 Listrik, gas, & air bersih 3.38 4.00 1.95 0.01 0.01 0.01 Bangunan 5.35 7.95-2.53 0.18 0.27-0.09 Perdagangan, hotel dan restoran 4.11 6.53-1.53 0.34 0.54-0.13 Pengangkutan 5.80 8.49-1.38 0.30 0.44-0.07 Keuangan 7.40 7.22-4.58 0.21 0.21-0.13 Jasa-jasa 6.41 7.75 1.22 0.12 0.15 0.02 PDRB 1.44 0.30 1.89 1.44 0.30 1.89 PDRB tanpa Migas 0.36 0.50-1.71 Sumber: BPS Kaltim & BI Samarinda, (Q II-09 perkiraan Bank Indonesia) 1.3.1 Sektor Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan Sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan pada triwulan II-2009 diperkirakan mengalami kontraksi sebesar -0,70% (y-o-y), lebih baik dibandingkan kontraksi yang terjadi pada triwulan I-2009 yang mencapai -14,72%. Kontraksi ini dipengaruhi oleh pertumbuhan negatif yang terjadi pada hampir semua sub sektor, kecuali sub sektor kehutanan dan sub sektor peternakan dan hasil-hasilnya, yang mampu tumbuh sebesar 9,60% dan 0,58% (y-o-y), dengan kontribusi sebesar 2,75% dan 0,06% terhadap pertumbuhan sektor pertanian pada triwulan II-2009 ini. Pertumbuhan yang terjadi di sub sektor kehutanan dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan bahan baku kayu untuk dipergunakan pada industri kertas dan produk-produk dari kayu lainnya. Sedangkan kontribusi negatif terbesar berasal dari sub sektor perikanan sebesar -2,83% yang dipengaruhi oleh menurunya produksi akibat berkurangnya permintaan. Sub sektor lainnya yang berkontribusi negatif adalah sub sektor tanaman perkebunan (-0,49%) dan sub sektor tanaman bahan makanan (-0,19%). Dari sisi pembiayaan perbankan, terlihat bahwa penyaluran kredit untuk sektor pertanian masih mengalami pertumbuhan yang melambat, dengan jumlah penyaluran pada triwulan II-2009 sebesar Rp 1.016,7 miliar, atau tumbuh sebesar 52,68% (y-o-y), lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan I-2009 yang mencapai 66,35%. 11

Perkembangan Ekonomi Makro Regional 1.3.2 Sektor Pertambangan dan Penggalian Sektor ini diperkirakan mengalami pertumbuhan yang positif, yaitu sebesar 2,33% (yo-y), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan I-2009 yang sebesar 0,81%. Kinerja positif ini dipengaruhi oleh meningkatnya kinerja sub sektor pertambangan migas, yang tumbuh sebesar 8,64%. Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya produksi migas di Kalimantan Timur karena pengaruh meningkatnya permintaan dan harga jual. Sementara sub sektor pertambangan non migas mengalami kontraksi sebesar -3,68% (y-o-y), karena pengaruh menurunnya produksi batubara di Kalimantan Timur. Berdasarkan data produksi batubara yang bersumber dari Departemen ESDM, produksi batubara Kalimantan Timur triwulan II-2009 diperkirakan mengalami pertumbuhan yang melambat bila dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan I-2009. Penurunan tersebut dipengaruhi oleh permintaan yang belum mengalami pemulihan (Grafik 1.13). Kontraksi yang terjadi di sub sektor ini menyumbang sebesar -1,85% terhadap pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian. Demikian halnya yang terjadi dengan sub sektor penggalian, yang juga mengalami pertumbuhan yang negatif, yaitu sebesar -0,63% (y-o-y) dengan kontribusi sebesar -0,01%. 1.3.3 Sektor Industri Pengolahan Tabel 1.8 Perkembangan Industri Non Migas Kaltim Tw II-2009 (y-o-y) Sektor industri pengolahan pada Industri Tanpa Migas Pangsa Pertumb. Kontribusi triwulan II-2009 diperkirakan Makanan, Minuman & Tembakau 0.15-1.55-0.24 Tekstil, Barang Kulit & Alas Kaki 0.01 2.15 0.01 mengalami pertumbuhan yang positif, Barang Kayu & Hasil Hutan Lain 0.20 7.64 1.54 yaitu sebesar 4,45% (y-o-y), lebih Kertas & Barang Cetakan 0.35 5.55 1.93 Pupuk, Kimia & Barang dari Karet 0.24 5.42 1.30 tinggi dibandingkan dengan triwulan I- Semen, Barang Lain Bukan Logam 0.02-2.37-0.04 Alat Angkutan, Mesin dan Peralatan 0.02-0.69-0.02 2009 yang mengalami kontraksi Barang Lainnya 0.01 2.23 0.02 sebesar -1,58% (y-o-y). Meningkatnya Jumlah 1.00 4.51 4.51 Sumber: Proyeksi BI Samarinda, diolah pertumbuhan sektor berasal dari meningkatnya kinerja sub sektor industri pengolahan migas, yang pertumbuhannya didorong oleh meningkatnya produksi LNG guna memenuhi permintaan pasar. Laju pertumbuhan sub sektor industri pengolahan non migas juga menunjukkan pertumbuhan yang positif, yaitu sebesar 4,51% (y-o-y). Kontributor terbesar pertumbuhan yang positif tersebut berasal dari sub sektor industri kertas dan barang cetakan, dengan kontribusi sebesar 1,93% atau tumbuh sebesar 5,55% (yo-y). Meningkatnya produktivitas sub sektor ini 12

Perkembangan Ekonomi Makro Regional dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan pasar. Sub sektor lain yang juga berkontribusi cukup besar pada pertumbuhan sub sektor industri pengolahan non migas adalah sub sektor industri barang kayu dan hasil hutan lainnya, dengan kontribusi sebesar 1,54% (Tabel 1.9). Sementara itu, penyaluran kredit perbankan untuk sektor industri di Kalimantan Timur pada triwulan II-2009 mencapai Rp 737,24 miliar atau tumbuh sebesar 3,76% (y-o-y), pertumbuhan ini lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan I-2009 yang sebesar 9,18% (Grafik 1.15). 1.3.4 Sektor Listrik dan Air Bersih Sektor listrik dan air bersih pada periode laporan diperkirakan tumbuh sebesar 1,95% (y-o-y), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4%. Meningkatnya produksi sektor ini dipengaruhi oleh subsektor listrik yang mengalami pertumbuhan sebesar 1,77% (yo-y) dan sub sektor air bersih (3,03%). Pertumbuhan kedua sub sektor tersebut dipengaruhi dengan adanya peningkatan penyediaan fasilitas listrik dan air bersih untuk masyarakat. Peningkatan kinerja sektor ini terlihat juga dari meningkatnya pertumbuhan kredit perbankan yang disalurkan pada sektor listrik, air dan gas, yang pada triwulan II-2009 mengalami pertumbuhan sebesar 172,22% (y-o-y), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I- 2009 yang tumbuh sebesar 144,05% (Grafik 1.15). 1.3.5 Sektor Bangunan Sektor bangunan diperkirakan mengalami kontraksi pada periode berjalan ini, yaitu sebesar -2,53% (y-o-y), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan I-2009 yang tumbuh sebesar 7,95%. Hal ini terlihat dari menurunnya konsumsi semen di Kalimantan Timur, yang pada triwulan II-2009 mencapai 231 ribu ton, atau mengalami penurunan sebesar - 6,04% (y-o-y); lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar -4,10%. Penurunan ini dipengaruhi oleh berkurangnya aktivitas pembangunan fisik, terutama proyek pemerintah yang biasanya pada triwulan pertama masih dalam proses perencanaan atau persiapan pelelangan. 13

Perkembangan Ekonomi Makro Regional 1.3.6 Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Sektor perdagangan, hotel dan restoran pada triwulan II-2009 diperkirakan mengalami kontraksi sebesar -1,53% (y-o-y), lebih rendah dibandingkan dengan triwulan I-2009 yang tumbuh sebesar 6,53%. Kontraksi ini dipengaruhi oleh menurunnya permintaan masyarakat karena kecenderungan masyarakat untuk menabung guna memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak mereka. Hal ini didukung pula oleh melambatnya pertumbuhan penyaluran kredit perdagangan pada triwulan laporan, yang mencapai Rp 5,04 triliun, atau tumbuh sebesar 16,67% (y-o-y); lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan I-2009 yang sebesar 22,31%. Sementara itu arus bongkar muat di pelabuhan Samarinda dan Balikpapan pada triwulan II-2009 mengalami pertumbuhan sebesar 43,01% (y-o-y), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan I-2009 yang sebesar -37,23%. (Grafik 1.18). 1.3.7 Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Tabel 1.9 Perkembangan Sub Sektor Angkutan Kaltim Tw II-2009 (y-o-y) Pengangkutan Pangsa Pertumb. Kontribusi Angkutan Jalan Raya 0.27-1.70-0.46 Angkutan Sungai, Danau dan Penyeb. 0.11 1.21 0.14 Angkutan Laut 0.11 2.85 0.31 Angkutan Udara 0.14-3.66-0.50 Jasa Penunjang Angkutan 0.37-0.42-0.16 Jumlah 1.00-0.66-0.66 Sumber: Proyeksi BI Samarinda, diolah Sektor pengangkutan & komunikasi pada triwulan II-2009 diprediksi mengalami kontraksi sebesar -1,38% (y-o-y), setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh sebesar 8,49%. Penurunan sektor ini berasal dari sub sektor komunikasi yang tumbuh negatif sebesar -5,24% (y-o-y), karena adanya penurunan tarif komunikasi. Sub sektor angkutan juga mengalami kontraksi, namun tidak sebesar yang terjadi pada sub sektor komunikasi, yaitu sebesar 0,66% (y-o-y). Hal ini dipengaruhi kontraksi yang terjadi pada sub sektor angkutan udara dan sub sektor angkutan jalan raya, yang masing masingmasing mengalami kontraksi sebesar -3,66% dan -1,70% (y-o-y). Kedua sub sektor tersebut juga memberikan kontribusi yang besar terhadap kontraksi yang terjadi pada sub sektor angkutan, yaitu sebesar -0,50% dan -0,46% (Tabel 1.10). Sementara itu berdasarkan data arus penumpang yang melalui pelabuhan Samarinda dan Balikpapan, walaupun masih menunjukkan perkembangan yang negatif pada triwulan II-2009, namun jumlah pertumbuhan arus penumpang di kedua pelabuhan tersebut menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan 14