BAB I PENDAHULUAN. A. Hasrat Ingin Tahu Manusia

dokumen-dokumen yang mirip
Dodiet Aditya S, SKM. BAB I: KONSEP DASAR PENELITIAN ILMIAH. Pendahuluan

Hubungan Ilmu Pengetahuan dengan Penelitian Disusun oleh: Ida Yustina, Prof. Dr.

KONSEP-KONSEP DASAR PENELITIAN

Proses Penuangan ide dan Implementasi Penelitian Bidang Keairan

1. Secara inherent, pengetahuan yang benar atau kebenaran dapat dicapai manusia, baik melalui pendekatan non ilmiah maupun pendekatan

1.1 Ilmu Pengetahuan dan Pendekatan Ilmiah Ilmu Pengetahuan Pendekatan Ilmiah

Penelitian diterjemahkan dari kata Research (Inggris) yaitu re (kembali) dan search (mencari)

FIRDAUS SOLIHIN NOOR IFADA UNIVERSITAS TRUNOJOYO

KONSEP PENELITIAN ILMIAH. Imam Gunawan

IG Bahasa Indonesia (Penulisan Ilmiah)

PENGANTAR METODOLOGI PENELITIAN Sesi 01. Arief Soeleman, M.Kom

SOSIOLOGI POLITIK. oleh : Yesi Marince, M.Si. 4 October 2012 yesimarince-materi-01 1

METODOLOGI PENULISAN ILMIAH

MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN

BAB 6 ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN. Agung Suharyanto,M.Si PSIKOLOGI - UMA 2017

Sifat Metode Ilmiah : 1. Efisien dalam penggunaan sumber daya (tenaga, biaya, waktu) 2. Terbuka (dapat dipakai oleh siapa saja) 3.

Pengantar Sosiologi. Yesi Marince.S.IP., M.Si

MEMBANGUN TRADISI ILMIAH MELALUI PENELITIAN

BAB I ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH, DAN PENELITIAN

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

TINJAUAN MATA KULIAH Kegiatan penelitian merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencari kebenaran secara ilmiah tentang sesuatu objek.

SIKAP ILMIAH 3/27/2014 Metil/dn 1

LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN. Oleh Agus Hasbi Noor

PENDEKATAN UNTUK MEMPEROLEH KEBENARAN PGSD BUMI SILIWANGI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

ARTIKEL TENTANG PENDEKATAN ILMIAH DAN NON ILMIAH

School of Communication & Business Telkom University

METODE PENELITIAN. Oleh Satria Novari, M.Kom

ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI

upaya untuk mengembangkan pengetahuan, mengembangkan dan menguji teori. sebagai cara dan proses penemuan melalui pengamatan atau penyelidikan yang

M ATA K U L I A H : M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N P E R T E M U A N K E 2 M Y R N A S U K M A R A T R I, S T. M T.

VII. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

LANDASAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

PERTEMUAN 3 METODE ILMIAH

NANDI WARNANDI. A l a m a t. Kantor : Jurusan Pendidikan Luar Biasa FIP UPI

Copy Right : 2008 Universitas Pendidikan Ganesha

P E N D A H U L U A N

P E N G ETA H U A N & I L M U P E N G ETA H U A N L I A A U L I A F A C H R I A L, M. S I

PERANAN TEORI DALAM PENELITIAN

BAB I PENELITIAN, PERKEMBANGAN IPTEK DAN KEBENARAN

DOSEN: YULI KURNIA NINGSIH

KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT

Pertemuan 4. Landasan Teori dan Penyusunan Hipotesis

RAGAM / JENIS PENELITIAN

PENGERTIAN DAN HAKIKAT METODE ILMIAH

BAB II Lingkup dan Klasifikasi Penelitian Bisnis

EPISTEMOLOGI: CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN YANG BENAR

BAB I PENGANTAR METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode Penelitian Metode berasal dari kata Yunani meta + hodos = jalan, methodos = jalan sampai.

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK (SCIENTIFIC APPROACH) DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

JALAN MANUSIA DALAM MENCARI KEBENARAN

PERTEMUAN 2 PENGETAHUAN DAN ILMU PENGETAHUAN

Lecture Overview. Staff. Pengenalan Kuliah dan Teori Latar Belakang Untuk Penelitian

Dr. Sri Anggraeni, MSi

ANALISIS KARYA TULIS (SKRIPSI) TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN PERIODE 2008/2009 dan 2009/2010

I. PENDAHULUAN A. Sifat Manusia

Suatu kumpulan statement yang mempunyai kaitan logis, merupakan cermin dari kenyataan yang ada, tentang sifat-sifat atau ciri-ciri suatu khas,

Memang tidak selamanya kebenaran ataupun pemecahan masalah diperoleh melalui prosedur atau metode ilmiah,. ada proses-proses non-ilmiah, seperti:

Nama Mata Kuliah. Pengetahuan dan kebenaran. Masyhar, MA. Fakultas Psikologi. Modul ke: Fakultas. Program Studi Program Studi.

BAB 3 LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Pengertian Teori

Semua bahan ambil di =è announcement!!!

Research MethodMetode Penelitian

Langkah langkah Metode Ilmiah. Jenny Bashiruddin Dept THT FKUI/RSCM

Metode, Sikap, Proses, dan Implikasi Ilmiah. Sulistyani, M.Si.

SISTEMATIKA DAN INTI SKRIPSI

PENGETAHUAN DAN FILSAFAT ILMU

Telaah Pustaka dan Hipotesis DOSEN : DIANA MA RIFAH

METODE ILMIAH UNIVERSITAS GUNADARMA : SRI SETIAWATY NPM : DEFINISI METODE ILMIAH

KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC

METODE RISET (TMK602)

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang

KONSEP DASAR DAN HAKEKAT PENELITIAN

Pengertian Metodologi Penelitian. Hubungan Ilmu dan Penelitian

BAGAIMANA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PAUD?

6/10/ MHS DAPAT MENJELASKAN APA YG DIMAKSUD PENELITIAN ILMIAH. 2. MHS DAPAT MENJELASKAN HUB PENELITIAN DGN PENGEMBANGAN IPTEK

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN MELALUI PERMAINAN BAHASA PADA SISWA KELAS 1 SD NEGERI 03 SRINGIN KEC.

Dasar Metodologi Penelitian Dr. Sandu Siyoto, SKM, M.Kes M. Ali Sodik, M.A.

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan. Proses pembelajaran di dalam kelas harus dapat menyiapkan siswa

BAB III METODE PENELITIAN

ILMU ALAMIAH DASAR. Oleh. Albert Barus

PENGANTAR METODOLOGI PENELITIAN. Disusun oleh: Saptawati Bardosono

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA

METODE RISET (Research Method)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

METODOLOGI PENELITIAN DAN ETIKA PENELITIAN. Fakultas Teknik Elektro 1

BAB 6 PEMBAHASAN. Sebagaimana yang telah diuraikan pada rumusan masalah yang ingin

PENGANTAR PENELITIAN. Imam Gunawan

ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI

II. TINJAUAN PUSTAKA. bahwa untuk menemukan pengetahuan memerlukan suatu keterampilan. mengamati, melakukan eksperimen, menafsirkan data

PENELITIAN DAN METODE ILMIAH. BY: EKO BUDI SULISTIO

Bentuk dasar pengetahuan ada dua: 1. Bentuk pengetahuan mengetahui demi mengetahui saja, dan untuk menikmati pengetahuan itu demi memuaskan hati

Measurement Definisi Pengukuran

FILSAFAT PENGANTAR TERMINOLOGI

STRUKTUR KEILMUAN. Ana Ratna Wulan/UPI Bahan Kuliah Filsafat Sains

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu langkah untuk merubah sikap, tingkah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENDEKATAN- PENDEKATAN KEILMUAN. Modul ke: 1Ilmu Komunikasi MATAKULIAH KEWARGANEGARAAN. Fakultas. Muhamad Rosit, M.Si. Program Studi Penyiaran

KONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya dalam

MATA KULIAH EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

METODE PENELITIAN. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi

Transkripsi:

Menjelaskan pengertian Sains Bangunan BAB I PENDAHULUAN A. Hasrat Ingin Tahu Manusia Ilmu pengetahuan berawal pada kekaguman manusia akan alam yang dihadapinya, baik alam besar (macro-cosmos). Manusia sebagai animal rational dibekali hasrat ingin tahu. Sifat ingin tahu manusia telah dapat disaksikan sejak manusia masih kanak-kanak. Pertanyaan-pertanyaan seperti ini apa? telah keluar dari mulut kanakkanak. Kemudian timbul pertanyaan-pertanyaan mengapa begini?, mengapa begitu?, dan selanjutnya berkembang menjadi pertanyaan-pertanyaan semacam bagaimana hal itu terjadi?, bagaimana memecahkannya?, dan sebagainya. Bentuk-bentuk pertanyaan seperti di atas itu juga telah diketemukan sepanjang sejarah manusia. Manusia berusaha mencari jawab atas berbagai pertanyaan itu; dari dorongan ingin tahu manusia berusaha mendapatkan pengetahuan mengenai hal yang dipertanyakannya. Dalam sejarah perkembangan pikir manusia ternyata yang dikejar itu esensi adalah pengetahuan yang benar, atau secara singkat disebut kebenaran. B. Dua Pendekatan Untuk Memperoleh Kebenaran Hasrat ingin tahu manusia terpuaskan kalau dia memperoleh pengetahuan mengenai hal yang dipertanyakannya. Pengetahuan yang diinginkannya adalah pengetahuan yang benar. Pengetahuan yang benar atau kebenaran memang secara inhaerent dapat dicapai manusia, baik melalui pendekatan non-ilmiah maupun pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah menuntut dilakukannya cara-cara atau langkah-langkah tertentu dengan perurutan tertentu agar dapat dicapai pengetahuan yang benar itu. Namun, tidak semua orang melewati tertib pendekatan ilmiah itu untuk sampai kepada pengetahuan yang benar mengenai hal yang dipertanyakannya. Bahkan di kalangan masyarakat banyak pendekatan non-ilmiah inilah yang banyak terjadi. 1

1. Pendekatan Non-Ilmiah Ada beberapa pendekatan non-ilmiah yang banyak digunakan, yaitu (a) akal sehat, (b) prasangka, (c) intuisi, (d) penemuan kebetulan dan coba-coba, dan (e) pendapat otoritas ilmiah dan pikiran kritis. a. Akal Sehat (common sense) Akal sehat dan ilmu adalah dua hal yang berbeda sekalipun dalam batas tertentu keduanya mengandung persamaan. Menurut Conant yang dikutip Kerlinger (1973, h.3) akal sehat adalah serangkaian konsep (concepts) dan bagan konseptual (conceptual schemes) yang memuaskan untuk penggunaan praktis bagi kemanusiaan. Konsep adalah kata yang menyatakan abstraksi yang digeneralisasikan dari hal-hal yang khusus. Bagan konsep adalah seperangkat konsep yang dirangkaikan dengan dalildalil hipotetis dan teoritis. Walaupun akal sehat yang berupa konsep dan bagan konsep itu dapat menunjukkan hal yang benar, namun dapat pula menyesatkan. Suatu contoh misalnya akal sehat mengenai peranan hukuman dan ganjaran dalam pendidikan. Pada abad ke-19 menurut akal sehat yang diyakini oleh banyak pendidik hukuman adalah alat utama dalam pendidikan. Penemuan ilmiah ternyata membantah kebenaran akal sehat tersebut. Hasil-hasil penelitian dalam bidang psikologi dan pendidikan menunjukkan bahwa bukan hukuman yang merupakan alat utama dalam pendidikan, melainkan ganjaran. Akal sehat banyak digunakan oleh orang awam dalam mempersoalkan sesuatu hal. b. Prasangka Pencapaian pengetahuan secara akal sehat diwarnai oleh kepentingan orang yang melakukannya. Hal yang demikian itu menyebabkan akal sehat mudah beralih menjadi prasangka. Dengan akal sehat orang cenderung mempersempit pengamatannya karena diwarnai oleh pengamatannya itu, dan cenderung mengkambing-hitamkan orang lain atau menyokong sesuatu pendapat. Orang sering tidak mengendalikan keadaan yang juga dapat terjadi pada keadaan lain. Orang sering tidak mengendalikan keadaan keadaan yang juga dapat terjadi pada keadaan lain. Orang sering cenderung 2

melihat hubungan antara dua hal sebagai hubungan sebab-akibat yang langsung dan sederhana, padahal sesungguhnya gejala yang diamati itu merupakan akibat dari berbagai hal. Dengan akal sehat orang cenderung ke arah pembuatan generalisasi yang terlalu luas, yang lalu merupakan prasangka. c. Pendekatan Intuitif Dalam pendekatan intuitif orang menentukan pendapat mengenai sesuatu berdasar atas pengetahuan yang langsung atau didapat dengan cepat melalui proses yang tak disadari atau yang tidak dipikirkan lebih dahulu. Dengan intuisi orang memberikan penilaian tanpa didahului sesuatu renungan. Pencapaian pengetahuan yang demikian itu sukar dipercaya. Disini tidak terdapat langkah-langkahyang sistematik dan terkendali. Metode yang demikian itu biasa disebut metode a priori. Dalil-dalil seseorang yang a priori cocok dengan penalaran belum tentu cocok dengan pengalaman atau data empiris. d. Penemuan Kebetulan dan Coba-Coba Sepanjang sejarah manusia penemuan secara kebetulan itu banyak terjadi, dan banyak diantaranya yang sangat berguna. Misalnya, penemuan seorang penderita malaria pada kolam berisi air pahit yang berasal dari kulit pohon kina yang tumbang kedalam parit. Walaupun penemuan secara kebetulan yang demikian itu sangat berguna, namun penemuan tersebut bukan penemuan melalui pendekatan ilmiah. Penemuan secara kebetulan diperoleh tanpa rencana, tidak pasti, serta melalui langkah-langkah yang sistematik dan terkendali (terkontrol). Penemuan coba-coba (trial and error diperoleh tanpa kepastian akan diperolehnya sesuatu kondisi tertentu atau pemecahan sesuatu masalah. Usaha coba-cobapada umumnyamerupakan serangkaian percobaan tanpa kesadaran akan pemecahan tertentu. Pemecahan terjadi secara kebetulan setelah dilakukan serangkaian usaha ; usaha yangberikut biasanya agak lain, yaitu lebih maju, daripada yang mendahuluinya. Penemuan secara kebetulan pada umumnya tidak efisien dan tidak terkontrol. 3

e. Pendapat Otoritas Ilmiah dan pikiran Kritis Otoritas ilmiah adalah orang-orang yang biasanya telah menempuh pendidikan formal tertinggi atau yang mempunyai pengalaman kerja ilmiah dalam suatu bidang cukup banyak. Pendapat-pendapat mereka sering diterima orang tanpa diuji, karena dipandang benar. Namun, pendapat otoritas ilmiah itu tidak selamanya benar. Ada kalanya, atau bahkan sering, pendapat mereka itu kemudian ternyata tidak benar, karena pendapat tersebut tidak diasalkan daripenelitian, melainkan hanya berdasarkan atas pemikiran logis. Kiranya jelas, bahwa pendapat-pendapat sebagai hasil pemikiran yang demikian itu akan benar kalau premise-premisenya benar. 2. Pendekatan Ilmiah Pengetahuan yang diperoleh dengan pendekatan ilmiah diperoleh melalui penelitian ilmiah dan dibangun diatas teori tertentu. Teori itu berkembang melalui penelitian ilmiah, yaitu penelitian yang sistematik dan terkontrol berdasarkan atas data empiris. Teori itu dapat diuji (ditest) dalamhal keajegan dan kemantapan internalnya. Artinya, jika penelitian-ulang dilakukan orang lain menurut langka-langkah yang serupa pada kondisi yang sama akan diperoleh hasil yang ajeg (consistent), yaitu hasil yang sama atau hampir sama dengan hasil terdahulu. Langkah-langkah penelitian yangteratur dan terkontrol itu telah terpolakan dan sampai batas tertentu, diakui umum. Pendekatan ilmiah akan menghasilkan kesimpulan yang serupa bagi hampir setiap orang, karena pendekatan tersebut tidak diwarnai oleh keyakinan pribadi, bias, dan perasaan. Cara penyimpulannya bukan subjektif, melainkan objektif. Dengan pendekatan ilmiah itu orang berusaha untuk memperoleh kebenaran ilmiah, yaitu pengetahuan benar yang kebenarannya terbuka untuk diuji oleh siapa saja yang menghendaki untuk mengujinya. C. Tugas-tugas Ilmu dan Penelitian Dewasa ini kepaduan antara ilmu dan penelitian sudah demikian erat, sehingga tidak mungkin orang memisahkannya. Ilmu dan penelitian dapat diibaratkan dua sisi dari mata uang yang sama. Karena itu tugas ilmu dan penelitian dapat 4

dikatakan identik. Adapun tugas-tugas ilmu dan penelitian itu secara singkat adalah seperti yang disajikan di bawah ini: 1. Tugas mencandra atau mengadakan deskripsi (memerikan) Ilmu dan penelitian bertugas menggambarkan secara jelas dan cermat halhal yanng dipersoalkannya. 2. Tugas menerangkan (eksplanasi) Ilmu dan penelitian bertugas menerangkan kondisi-kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa-peristiwa. 3. Tugas menyusun teori Ilmu dan penelitian bertugas mencari dan merumuskan hukum-hukum atau tata-tata mengenai hubungan antara kondisi yang satu dan kondisi yang lain atau hubungan antara peritiwa dengan peristiwa lain. 4. Tugas prediksi Ilmu dan penelitian bertugas membuat prediksi (ramalan), estimasi, dan proyeksi mengenai peristiwa-peristiwa yang bakal terjadi atau gejala-gejala yang bakal muncul. 5. Tugas pengendalian Ilmu dan pengetahuan juga bertugas melakukan tindakan-tindakan guna mengendalikan peristiwa-peristiwa atau gejala-gejala. Sebagai keseluruhan, ilmu dnpenelitian mengemban kelima tugas yang disebutkan diatas itu sekaligus. Karena itu seringkali kelima hal tersebut juga digunakan sebagai kriteria untuk menentukan bobot suatu karya keilmuan. 5