HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PENGETAHUAN, SIKAP DAN KEPERCAYAAN DENGAN PERILAKU IBU BERKUNJUNG KE POSYANDU III KELURAHAN

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

JURNAL. DiterbitkanOleh. LPPM STKIES AnNurPurwodadi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan yang diprogramkan oleh pemerintah dimana sasarannya

Jurnal Kesehatan Kartika 50

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KADER POSYANDU DALAM PELAYANAN MINIMAL PENIMBANGAN BALITA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan bisa dijadikan

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi 4,9 persen tahun Tidak terjadi penurunan pada prevalensi. gizi kurang, yaitu tetap 13,0 persen. 2

Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ABSTRAK

Asti Nurilah Khadar 1, Dewi Hanifah 2

NURHAKIM YUDHI WIBOWO Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Nixen Rachmawati

Kata Kunci: Pengetahuan, Keaktifan, Perilaku Sehat.

HASIL DAN PEMBAHASAN METODE PENELITIAN

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Balita BGM di Desa Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas Tegowanu

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEHADIRAN IBU MENIMBANG ANAK BALITA DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH DAN PUSKESMAS S

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Kata Kunci : frekuensi penimbangan, balita, pengetahuan, posyandu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN BALITA KE POSYANDU DI PUSKESMAS MINASATE NE KABUPATEN PANGKEP IRSAL

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELAWANG.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia masih rendah disebabkan banyak

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kematian bayi, anak balita dan angka kelahiran, tergantung pada keberhasilan

GAMBARAN PENGETAHUAN KADER DALAM PENGISIAN KARTU MENUJU SEHAT BAYI DESA NGLUMBER KECAMATAN KEPOHBARU KABUPATEN B O J O N E G O R O

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU DAN BAYI DI POSYANDU

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU

Rizka Artanti. Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU BALITA DALAM PELAKSANAAN POSYANDU DI KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN 2011

MOTIVASI DAN PENGETAHUAN KADER MENINGKATKAN KEAKTIFAN KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT LAIK SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURNAMA KECAMATAN PONTIANAK SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN. antara variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional, artinya

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

Oleh : R Noucie Septriliyana dan Wiwi Endah Sari Stikes A. Yani Cimahi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2015

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

PENGARUH DUKUNGAN MASYARAKAT BAGI KELUARGA TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PROGRAM IMUNISASI DASAR DI KELURAHAN DAYEUH LUHUR

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA KADER POSYANDU BALITA DI KELURAHAN BAWEN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG ABSTRAK

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DIPUSKESMAS CAWAS

ISKA NURMANING TYAS *), dr. Zaenal Sugiyanto M.Kes, **) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

Dinamika Kebidanan vol. 2 no 2. Agustus 2012

ARTIKEL ILMIAH. Karya Tulis Ilmah ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah Diploma III Gizi. Disusun Oleh

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA

Fakultas Ilmu Kesehatan, Prodi Kesehatan Masyarakat, Universitas Pekalongan

BAB I PENDAHULUAN. Visi Kementrian Kesehatan adalah mencapai masyarakat yang mandiri

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU TERATAI KELURAHAN PUHUN TEMBOK WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLUS MANDIANGIN TAHUN 2012

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SLAWI TAHUN 2015

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, PENDIDIKAN, USIA DAN LAMA MENJADI KADER POSYANDU DENGAN KUALITAS LAPORAN BULANAN DATA KEGIATAN POSYANDU

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU BALITA

CORELATION BETWEEN FACTORS WITH MOTHER OF UNDER FIVE YEARS OLD CHILDREN VISIT TO POSYANDU AT JAMBANGAN VILLAGE, PUSKESMAS GEYER I, GROBOGAN 2013

Petronela Bahi ¹, Herawati ², Devillya Puspita Dewi ³. INTISARI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 0-11 BULAN

BAB I PENDAHULUAN. 2006). Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) tahun 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPATUHAN IBU TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI DASAR

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Kader Kesehatan Dengan Pelayanan Posyandu

!"#!$%&"'$( Kata Kunci :revitalisasi Posyandu, gizi buruk

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBIASAAN BERPANTANG MAKANAN PADA IBU NIFAS SELAMA MASA PURPUERIUM DINI. Nuris Kushayati

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. : Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pemberian, Imunisasi Dasar. Nuur Octascriptiriani Rosdianto

HUBUNGAN PERAN KADER DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN IBU BALITA USIA 3-5 TAHUN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

JURNAL KEBIDANAN DAN KESEHATAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU DI KELURAHAN KEMBANGARUM KOTA SEMARANG TAHUN 2014

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan dengan jumlah responden 40 0rang dimana

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

BAB V HASIL PENELITIAN. Pada bab ini membahas tentang hasil penelitian terhadap Hubungan Penyuluhan Ibu

TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DAN KESIAPAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA YANG MENDERITA STROKE DI DESA KEBAKKRAMAT KARANGANYAR

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KADER DENGAN SIKAP KADER TENTANG POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK KEDAWUNG SRAGEN

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PENGETAHUAN, SIKAP DAN KEPERCAYAAN DENGAN PERILAKU IBU BERKUNJUNG KE POSYANDU III KELURAHAN GRABAG KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG Lia Pamungkas ABSTRAK Berdasarkan data dari kader Posyandu III pada bulan Januari sampai dengan Maret 2008 terdapat 32 ibu yang mempunyai balita. Banyak faktor yang mempengaruhi pencapaian angka rasio anak balita yang hadir dan ditimbang. Beberapa faktor tersebut antara lain tingkat pengetahuan, sikap ibu balita terhadap kegiatan posyandu, dan tingkat kepercayaan ibu terhada kegiatan posyandu. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksperimental yang dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu balita tentang posyandu, sikap ibu balita pada kegiatan posyandu, dan tingkat kepercayaan ibu pada kegiatan posyandu dengan perilaku ibu untuk berkunjung ke posyandu. Sampel diambil secara total (Total Sampling), sehingga sampel yang digunakan adalah seluruh dari jumlah populasi yaitu sejumlah 32 orang pada posyandu III kelurahan grabag kecamatan Grabag. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu balita dengan perilaku kunjungan ibu ke posyandu di kelurahan Grabag kecamatan Grabag kabupaten Magelang pada taraf signifikansi 5% didapatkan p value 0,031 Maka α < 0,05, terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu balita dengan perilaku kunjungan ibu ke posyandu di kelurahan grabag kecamatan grabag kabupaten magelang pada taraf signifikansi 5% didapatkan p-value 0,035. Maka α < 0,05, terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kepercayaan ibu balita dengan perilaku kunjungan ibu ke posyandu di kelurahan Grabag kecamatan Grabag kabupaten Magelang pada taraf signifikansi 5% didapatkan p-value 0,036. Maka α < 0,05 Daftar Pusaka : 31 (1986 2008) Kata Kunci : Pengetahuan, Kepercayaan, Perilaku ABSTRACT Based on data from cadre Posyandu III in January up to March 2008 there are 32 mothers having balita. Many factors influencing attainment of ratio number child of balita which present and deliberated. Some the factors for example level of

knowledge, position of mother balita to neighbourhoods health centre activity, and level of trust of mother with neighbourhoods health centre activity. This research is quantitative research of experimental done to know the relation of level of knowledge of mother balita about neighbourhoods health centre, position of mother balita at neighbourhoods health centre activity, and level of trust of mother at activity of neighbourhoods health centre with behaviour of mother to pay a visit to neighbourhoods health centre. Sample is taken in total (Sampling Total), so that sample applied is all from population amounts that is a number of 32 at neighbourhoods health centre III sub-district of Grabag district Grabag. There is relationship significant between level of knowledge of mother balita with behaviour of mother visit to neighbourhoods health centre in sub-district of Grabag district of Grabag sub-province Magelang at level significance 5% is got by p value 0,031 Hence < 0,05, there is relationship significant between level of knowledge of mother balita with behaviour of mother visit to neighbourhoods health centre in subdistrict of grabag district of grabag sub-province magelang at level significance 5% is got [by] p-value 0,035. Hence < 0,05, there is relationship signifikan between level of trust of mother balita with behaviour of mother visit to neighbourhood health center in sub-district of Grabag district of Grabag sub-province Magelang at level significance 5% is got [by] p-value 0,036. Hence < 0,05 Bibliografi : 31 (1986 2008) Key word : Knowledge, Trust, Behaviour PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pos Pelayanan Terpadu atau Posyandu merupakan bagian dari pembangunan kesehatan yang diprogramkan oleh pemerintah dimana sasarannya adalah pembangunan kesehatan untuk mencapai keluarga kecil, bahagia dan sejahtera yang dilaksanakan oleh keluarga, bersama masyarakat dengan bimbingan dari petugas kesehatan setempat. 4 Program posyandu dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat, maka diharapkan masyarakat sendiri yang aktif membentuk, menyelenggarakan, memanfaatkan dan mengembangkan Posyandu sebaik-baiknya. Kelangsungan Posyandu tergantung dari partisipasi masyarakat itu sendiri. Adapun penyelenggara Posyandu adalah kader-kader dan ibu-ibu PKK dari desa tersebut. 5

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat menurut Green yaitu 1) faktor predisposisi : pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai, umur, dan jenis kelamin; 2) faktor pendukung : sumber daya kesehatan, keterjangkauan, komitmen; 3) faktor penguat : sikap dan perilaku. 9 Faktor tersebut berhubungan dengan ibu-ibu membawa balita ke Posyandu secara teratur sangat penting untuk mendapatkan pelayanan gizi dan kesehatan. Dari data Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, di Jawa Tengah terdapat 46.388 unit Posyandu. Untuk wilayah Kabupaten Magelang terdapat 1.531 unit Posyandu, salah satunya adalah Posyandu di Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. 12,13. Berdasarkan studi pendahuluan, didapatkan adanya penurunan jumlah kunjungan peserta Posyandu di Posyandu III Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang dari 246 orang menurun menjadi 104 orang pada bulan Maret 2008. Disamping itu dari 9 orang warga yang diwawancarai secara acak tentang peran dan fungsi Posyandu, didapatkan sebagian besar tidak mengetahui program kerja yang dimiliki Posyandu serta jenis pelayanan kesehatan yang dapat diberikan oleh Posyandu. Dari kesembilan Posyandu tersebut kegiatan yang selama ini dilakukan adalah pemeriksaan tumbuh kembang balita (penimbangan) dan pemeriksaan ibu hamil. 13 Kurangnya pengetahuan penduduk tentang pelayanan kesehatan di Posyandu terhadap intensitas kunjungan keposyandu mempunyai hubungan berbanding lurus karena pengetahuan merupakan salah satu faktor predisposisi dari perilaku seseorang, sehingga jika pengetahuan penduduk terhadap Posyandu kurang maka perilaku orang tersebut juga sama dengan tingkat pengetahuannya. 14 Kesadaran dan kemauan ibu berpartisipasi untuk membawa balitanya di Posyandu secara teratur sangat penting, adapun kegiatan Posyandu di Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang berjalan aktif setiap bulannya. Berdasarkan buku hadir di Posyandu bulan Januari, Pebruari, dan Maret tahun 2008 diperoleh kehadiran balita di Posyandu adalah sebagai berikut: Posyandu I 88,79%, Posyandu II 64,21%, Posyandu III 36%., Posyandu IV 70,20%, Posyandu V 68,4%.

Dari lima posyandu di Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang belum semuanya mencapai target yang diinginkan. di Posyandu III prosentase kehadiran balita paling rendah yaitu 36%, sedangkan target kehadiran balita di Posyandu dan melakukan penimbangan menurut profil kesehatan ibu dan anak pada Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah tahun 2007 adalah 80%. Berdasarkan data dari kader Posyandu III pada bulan Januari sampai dengan Maret 2008 terdapat 32 ibu yang mempunyai balita. Banyak faktor yang mempengaruhi pencapaian angka rasio anak balita yang hadir dan ditimbang. Beberapa faktor tersebut antara lain sarana, keaktifan kader, peran tokoh masyarakat, jarak rumah ke Posyandu, pengetahuan ibu tentang Posyandu dan jumlah anak dalam keluarga. 3 Dari proses observasi awal yang telah dilakukan peneliti, dapat dilihat bahwa lingkungan daerah yang akan diteliti merupakan daerah pedesaan yang rata-rata penduduknya berpendidikan rendah dengan mata pencaharian yang berfariasi. Proses pemenuhan pelayanan kesehatan oleh masyarakat cenderung jarang dan lebih bersifat pasif yang artinya kalo belum mengalami tingkat keparahan yang tinggi maka tidak melakukan proses pengobatan, sehingga karena perhatian yang rendah atas kesehatan tersebut maka jumlah frekuensi kunjungan jadi fluktuatif. Intensitas menurunya kunjungan dilihat dari aktivitas adalah disebabkan tuntutan ekonomi yang menuntut ibu-ibu ikut bekerja memenuhi kebutuhan yang menjadikan waktu untuk datang ke Posyandu terlewatkan, karena rata-rata ibu- ibu yang memiliki balita mempunyai usia antara 20-39 tahun dengan pekerjaan mayoritas swasta. Sedangkan apabila dilihat dari sudut pandang pengetahuan tentang pelayanan Posyandu di Posyandu III sendiri belum diketahui bagaimana pengetahuan ibu tentang Posyandu. B. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan antara faktor pengetahuan, sikap dan kepercayaan dengan perilaku ibu berkunjung ke Posyandu III Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang.

2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui karakteristik ibu-ibu di Posyandu III Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. b. Untuk mengetahui gambaran perilaku ibu berkunjung ke Posyandu III Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. c. Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang posyandu dengan perilaku ibu berkunjung ke Posyandu III Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. d. Untuk mengetahui hubungan antara sikap ibu tentang Posyandu dengan perilaku ibu berkunjung ke Posyandu III Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. e. Untuk mengetahui hubungan antara kepercayaan ibu tentang Posyandu dengan perilaku ibu berkunjung ke Posyandu III Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang C. Manfaat Penelitian 1. Bagi Petugas Kesehatan Dapat dijadikan masukan untuk petugas kesehatan agar lebih meningkatkan pengetahuan ibu tentang Posyandu sehingga kehadiran balita ke Posyandu lebih meningkat. 2. Bagi Masyarakat Memberikan informasi penting bagi masyarakat khususnya ibu-ibu membawa balitanya ke Posyandu sangat penting untuk mendapatkan pelayanan kesehatan 3. Bagi Pendidikan Sebagai tambahan literatur tentang variasi hasil pengukuran pengetahuan, sikap dan kepercayaan dengan perilaku ibu berkunjung di Posyandu 4. Bagi Profesi Mampu memberikan informasi mengenai kondisi Posyandu di daerah sehingga bisa memberikan motivasi profesi perawat untuk lebih dapat membantu proses penyampaian informasi kesehatan

5. Bagi Peneliti Dapat digunakan untuk masukan dan menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya serta menambah informasi tentang segala hal yang berhubungan dengan Posyandu tersebut. BAHAN/SUBYEK DAN CARA KERJA A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah explannatory research (penelitian menjelaskan) secara deskriptif asosiatif (hubungan) yaitu menjelaskan hubungan variabel independen yaitu faktor pengetahuan, sikap dan kepercayaan ibu tentang Posyandu dengan variabel dependen yaitu perilaku ibu berkunjung ke Posyandu. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. 18 Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan ibu yang mempunyai balita tinggal di Wilayah Posyandu III Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang berjumlah 32 orang 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai balita dan berkunjung ke Posyandu III Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang, Karena teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total sampel maka jumlah sampel sama dengan jumlah populasi yaitu sebanyak 32 orang. C. Waktu dan Tempat penelitian Waktu penelitian ini akan berlangsung pada bulan Desember 2008 dilaksanakan di Posyandu III Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang.

D. Variabel Penelitian a. Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain disebut Independent variable. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan, sikap dan keperacayaan ibu tentang Posyandu. b. Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel akibat yang disebut dependent variable. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku ibu berkunjung ke Posyandu III Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. E. Alat Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang Posyandu, sikap ibu tentang Posyandu, kepercayaan ibu tentang Posyandu dan perilaku ibu berkunjung ke Posyandu. Kuesioner dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan literatur yang ada, baik dari buku maupun jurnal-jurnal keperawatan. Kuesioner terdiri dari 2 bagian yaitu: bagian 1 berisi tentang biodata responden, bagian 2 berisi tentang item pertanyaan pengetahuan, pernyataan sikap, pernyataan kepercayaan ibu tentang posyandu dan pernyataan perilaku ibu berkunjung ke Posyandu. Langkah awal analisis adalah dengan pengujian instrumen penelitian, dalam hal ini adalah daftar pertanyaan atau pernyataan terstruktur apakah instrumen tersebut sudah valid dan reliabel ataukah belum valid dan reliabel, dimana hal ini dilakukan untuk mengetahui alat penelitian bisa dipakai atau tidak bisa dipakai. F. Cara Pengumpulan Data Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah: 1. Data Primer Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner pengetahuan ibu tentang Posyandu dengan pertanyaan, sikap ibu tentang Posyandu dengan pernyataan, kepercayaan ibu tentang Posyandu dengan pernyataan dan perilaku ibu berkunjung ke Posyandu dengan pernyataan.

2. Data Sekunder Data sekunder yang dipakai pada penelitian ini yaitu Kartu Menuju Sehat (KMS) dan atau daftar hadir balita ke Posyandu yang didapatkan dari kader Posyandu, untuk mengetahui frekuensi kunjungan balita ke Posyandu. G. Analisa Data a. Analisa Univariat Analisa deskriptif terhadap variabel tunggal disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi untuk mengetahui besarnya proporsi masing-masing variabel yang diteliti. b. Analisa Bivariat Untuk mencari hubungan variabel pengetahuan, sikap dan kepercayaan ibu tentang posyandu dengan perilaku ibu berkunjung ke Posyandu dengan tabel silang dan menggunakan uji statistik Chi-Square untuk uji hipotesis. HASIL PENELITIAN A. ANALISA UNIVARIAT 1. Pengetahuan Ibu Tentang Posyandu Pengetahuan Ibu Tentang Posyandu Di Posyandu III Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang dengan pengetahuan kurang berjumlah 15 responden atau 46.9%, sedangakan yang pengetahuan baik berjumlah 17 responden atau sebesar 53.1%. 2. Sikap ibu tentang Posyandu Sikap Ibu Tentang Posyandu Di Posyandu III Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang bertristibusi Sikap Baik berjumlah 15 responden atau 46.9%, sedangakan yang Sikap Kurang berjumlah 17 responden atau sebesar 53.1% 3. Kepercayaan Ibu tentang Posyandu Kepercayaan ibu yang kurang jauh lebih besar yaitu berjumlah 19 responden atau sebesar 59.4% sedangkan frekuensi kepercayaan ibu terhadap posyandu yang baik berjumlah 13 responden dengan prosentase 40.6%.

4. Kunjungan ibu balita ke posyandu Frekuensi kunjungan ibu hamil Posyandu III Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang berdistribusi sebagai berikut, kunjungan yang Baik berjumlah 15 responden atau 46.9%, sedangakan kunjungan yang Kurang berjumlah 17 responden atau sebesar 53.1%. B. Analisa Bivariat 1. Hubungan Antara Faktor Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Berkunjung Ke Posyandu Pada taraf signifikansi 5% didapatkan p-value 0,031. Maka α < 0,05 maka Ha diterima, dan didapatkan bahwa dari responden yang berpengetahuan baik memiliki peluang 5,042 kali untuk berkunjung ke posyandu bandingkan dengan responden yang mempunyai tingkat pengetahuan kurang. 2. Hubungan Antara Faktor Sikap Dengan Perilaku Ibu Berkunjung Ke Posyandu Pada taraf signifikansi 5% didapatkan p-value 0,035. Maka α < 0,05 maka Ha diterima, dan didapatkan bahwa dari responden yang mempunyai sikap terhadap posyandu baik memiliki peluang 4,800 kali untuk berkunjung ke posyandu bandingkan dengan responden yang mempunyai tingkat sikap kurang. 3. Hubungan Antara Faktor Kepercayaan Dengan Perilaku Ibu Berkunjung Ke Posyandu Pada taraf signifikansi 5% didapatkan p-value 0,036. Maka α < 0,05 maka Ha diterima, dan didapatkan bahwa dari responden yang mempunyai kepercayaan terhadap posyandu baik memiliki peluang 4,875 kali untuk berkunjung ke posyandu dibandingkan dengan responden yang mempunyai tingkat kepercayaan kurang.

PEMBAHASAN, KESIMPULAN DAN SARAN A. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Terhadap Perilaku Berkunjung Ibu Keposyandu Pada taraf signifikansi 5% didapatkan p value 0,031 Maka α < 0,05 maka Ha diterima yang artinya bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu balita dengan perilaku kunjungan ibu ke posyandu di kelurahan grabag kecamatan grabag kabupaten magelang, dan didapatkan bahwa dari responden yang berpengetahuan baik memiliki peluang 5,042 kali untuk berkunjung ke posyandu di bandingkan dengan responden yang mempunyai tingkat pengetahuan kurang. Hasil yang didapat dengan menunjukkan adanya hubungan yang sangat signifkan antara tingkat pengetahuan ibu tentang posyandu dengan perilaku berkunjung ibu hamil ke posyandu dan juga hasil adanya hubungan yang sangat signifikan tersebut sangat bersesuaian dengan teori yang digunakan oleh Green tentang perilaku kesehatan yang menyatakan bahwa perilaku seseorang dilatarbelakangi oleh 3 faktor yang salah satunya adalah faktor predisposing yang memuat tentang pengetahuan (10). Pada penelitian ini secara keseluruhan ibu yang mempunyai tingkat pengetahuan baik rata-rata mempunyai tingkat perilaku berkunjung ke posyandu yang baik, tapi ada beberapa responden yang mempunyai tingkat pengetahuan yang baik tetapi mempunyai tingkat perilaku kunjunga yang kurang. Dari observasi yang penulis lakukan diketahui penyebab kurangnya kuantitas kunjungan responden tersebut dikarenakan kesibukan ibu balita yang berlebih, dan setelah dikaji lebih dalam diketahui bahwa responden mencari alternatif lain untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan balita dengan memeriksakan anak ke instansi kesehatan yang lain diwaktu-waktu senggang. B. Hubungan Antara Sikap Ibu Balita Terhadap Perilaku Berkunjung Ibu Keposyandu Pada taraf signifikansi 5% didapatkan p-value 0,035. Maka α < 0,05 maka Ha diterima yang artinya bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu balita dengan perilaku kunjungan ibu ke posyandu di kelurahan grabag kecamatan grabag kabupaten magelang, dan

didapatkan bahwa dari responden yang mempunyai sikap terhadap posyandu baik memiliki peluang 4,800 kali untuk berkunjung ke posyandu bandingkan dengan responden yang mempunyai tingkat sikap kurang. Pada hasil hubungan yang telah didapat frekuensi yang paling banyak adalah tingkat sikap responden yang kurang dan kuantitas kunjungan ke posyandu kurang dengan jumlah 12 responden dari total jumlah responden yang memiliki tingkat sikap kurang. Kurangnya sikap dari ibu balita ke posyandu dikarenakan oleh karena kurangnya antusiasme responden mengikuti rangkaian kegiatan posyandu yang secara klasik dikarenakan tingkat aktivitas yang berlebih. C. Hubungan Antara Kepercayaan Ibu Balita tentang posyandu Terhadap Perilaku Berkunjung Ibu Keposyandu Pada taraf signifikansi 5% didapatkan p-value 0,036. Maka α < 0,05 maka Ha diterima yang artinya bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kepercayaan ibu balita dengan perilaku kunjungan ibu ke posyandu di kelurahan grabag kecamatan grabag kabupaten magelang, dan didapatkan bahwa dari responden yang mempunyai kepercayaan terhadap posyandu baik memiliki peluang 4,875 kali untuk berkunjung ke posyandu dibandingkan dengan responden yang mempunyai tingkat kepercayaan kurang. Hasil penelitian yang didapat dari responden menunjukkan bahwa jumlah responden yang mempunyai tingkat kepercayaan yang baik ke posyandu hanya sebanyak 13 responden dan sebagian tingkat kepercayaan kurang. Dari observasi yang peneliti lakukan didapatkan bahwa penyebab terjadinya rendahnya tingkat kepercayaan ibu balita terhadak kinerja posyandu adalah perbedaan tingkat pendidikan yang menunjukkan bahwa secara garis besar responden dengan pendidikan tinggi mempunyai tingkat kepercayaan rendah dan cenderung memilih kebutuhan kesehatan dilakukan di runah sakit atau dokter praktek. Hal ini dikarenakan mereka mengetahui bahwa tingkat pendidikan, ilmu dan ketrampilan dari bidan dan kader dari posyandu masih kurang dibandingkan dengan instansi yang lain. Disamping karena spesifikasi dari SDM posyandu, kurangnya kepercayaan juga dikarenakan kurangnya fasilitas yang berada di posyandu, sehingga responden cenderung memilih

proses yang cepat dan tepat yang mana proses tersebut terdapat di unit kerja yang lain seperti Rumah sakit, balai pengobatan, atau PUSKESMAS. Dari pendapat yang lain dari sebagian responden didapatkan informasi tingkat kepercayaan kurang dikarenakan sistem perekrutan kader posyandu yang kurang tepat sehingga kader yang memiliki tingkat pendidikan kurang, sehingga karena kurangnya pengetahuan kader posyandu berakibat kurang tepatnya proses penyampaian informasi kesehatan ke masyarakat. D. Kesimpulan 1. Karakteristik pendidikan responden adalah SMP sebanyak 16 responden, kemudian SMA 5 responden, pendidikan DIII sebanyak 8 responden dan paling tinggi pedidikan S1 sebanyak 3 responden 2. Frekuensi tingkatan pengetahuan dari 32 responden menunjukkan kategori kurang berjumlah 15 responden (46.9%) dan tingkat pengetahuan baik 17 responden (53.1%). 3. Uji frekuensi data didapatkan bahwa 17 responden atau 53.1% dari responden mempunyai sikap yang kurang dan sisanya kategori sikap baik. 4. Uji frekuensi data didapatkan 19 responden atau 59,4% dari responden mempunyai kepercayaan yang kurang dan sisanya kepercayaan baik. 5. Dari hasil analisa didapatkan 17 responden atau 53,1% dari responden mempunyai jumlah kunjungan yang kurang. 6. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu balita dengan perilaku kunjungan ibu ke posyandu di kelurahan grabag kecamatan grabag kabupaten magelang, pada taraf signifikansi 5% dengan p value 0,031 7. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat sikap ibu balita dengan perilaku kunjungan ibu ke posyandu di kelurahan grabag kecamatan grabag kabupaten magelang, pada taraf signifikansi 5% dengan p value 0,035 8. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kepercayaan ibu balita dengan perilaku kunjungan ibu ke posyandu di kelurahan grabag kecamatan grabag kabupaten magelang, pada taraf signifikansi 5% dengan p value 0,036

E. Saran 1. Adanya hasil yang menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan, sikap dan kepercayaan berpengaruh terhadap perilaku kunjungan ibu keposyandu diharapkan pihak terkait dalam hal ini posyandu lebih meningkatkan kegiatan promotif kegiatan-kegiatan posyandu dan meningkatan kualitas SDM dengan lebih mengirim kader di kegiatan seminar dan pelatihan. 2. Posyandu merupakan kegiatan proses kesehatan yang dibentuk dan dilakukan untuk proses prefentif (pencegahan) sehingga dihimbau masyarakat diharapkan dapat secara maksimal memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh Posyandu 3. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya penelitian dilakukan secara kualitatif dengan menggali lagi secara mendalam faktor-faktor yang lebih dominan pada proses kegiatan posyandu. DAFTAR RUJUKAN 1. Jean. B. Posyandu. Jakarta: Dirjen PPM dan LPM. 1996 2. Efendi, N. Dasar-Dasar Keperawatan, Kesehatan Masyarakat. Jakarta: IEGC, 1998. 3. Departemen Kesehatan RI. Posyandu. Jawa tengah: Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, 1986. 4. Departemen Kesehatan RI. Buku Pedoman Petugas Lapangan. Jakarta: Komite Nasional Posyandu, 1996 5. Budioro, B. Pengatar Kesehatan Masyarakat. Semarang : UNDIP, 2002. 6. Departemen Kesehatan RI. Buku pegangan Kader ( UPGK). Jakarta: Depkes RI, 1987. 7. Wibisana W. Pedoman Menejemn Peran Serta Masyarakat. Jakarta : Depkes RI, 1997. 8. Zulaichah A. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Tentang Posyandu Dengan Frekuensi Kunjungan Balita Di Posyandu Dusun Gribigan Desa Wedung Kecamatan Wedung Kabupaten Demak. POLTEKES Negeri Semarang, 2008. 9. Notoatmojo S. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta. 2003 10. Notoatmojo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. 2002 11. Dinkes Propinsi Jawa Tengah. Profil Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah. Semarang, 2006. 12. Gubernur Jawa Tengah. Posyandu di Jawa Tengah, http:// www.google.com/posyandu Jawa Tengah.

13.Puskesmas Grabag. Data Statistik Puskesmas Grabag Kabupaten Magelang. 2006 14.Notoatmojo S. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Edisi 1. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000. 15. Walgito B. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta. ANDI, 2001. 16. Soehadi, S. dkk.. Pedoman Praktis Pelaksanaan Kerja di Puskesmas, Magelang: Balai Pelatihan Kesehatan ( BAPELKES), 2002. 17., Pedoman Kerja Puskesmas Jilid IV. Jakarta : Depkes RI, 1991. 18. Arikunto S. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta, 2002. 19. Nursalam. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika, 2003 20. Nugroho B.A. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS. Yogyakarta: Andi Offset, 2005 21. Soetedjo Y. Revitalisasi Posyandu. Jakarta: Dirjen PPM Dep.Kes., 2006 22. Tinuk I. Pemberdayaan Masyarakat. Semarang: Universitas Diponegoro, 2003 23. Harbandiyah. Perencanaan dan Evaluasi Pendidikan Kesehatan. Semarang: Universitas Diponegoro, 2006 24. Budiwan A. Artikel Pengaruh Faktor Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku. BP 4 Semarang, 2004 25. Kodyat. Buku Kader Posyandu. Jakarta: Dep. Kes RI. 1996 26. Budioro B. Pengantar Pendidikan (Penyuluhan) Kesehatan Masyarakat. Semarang: Badan Penerbit UNDIP. 2002 27. Kadek. Motivasi. http://www.kadek.tblog.com. diakses tanggal 22 Maret 2006 28. Suharsimi A. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 1997 29. Djaiman. Pengembangan Media Posyandu untuk Menarik Minat Kedatangan Ibu Balita. Puslitbang Gizi Depkes, Jakarta, 2007. 30. Green, LW. Health Education Promotion Planning. Copyright by Mayfield Publishing Company, 2000. 31. Kurniawan. Penimbangan Balita Untuk Mencegah Gizi Buruk di Posyandu. http://www.gizi.net/makalah. 2002.