MEMPERBAIKI SISTEM PENGAPIAN OTO.KR

dokumen-dokumen yang mirip
MEMPERBAIKI SISTEM PENGAPIAN OTO.KR

MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN OTO.KR

MENGUJI, MEMELIHARA/ SERVIS DAN MENGGANTI BATTERY OTO.KR

BAB IV SISTEM PENGAPIAN (IGNITION SYSTEM)

SISTIM PENGAPIAN. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar pada.

: Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya(engine. (Engine Tune Up)

MEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) OTO.KR

Engine Tune Up Engine Conventional

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

Tune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN

BAB IV PENGUJIAN ALAT

ECS (Engine Control System) TROOT024 B3

Cara Kerja Sistem Pengapian Magnet Pada Sepeda Motor

PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN

D. LANGKAH KERJA a. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4 silinder

Fakultas Teknik UNY. Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif SISTEM PENGAPIAN. Penyusun : Beni Setya Nugraha, S.Pd.T.

LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER

TROUBLE SHOOTING PADA SISTEM PENGAPIAN CDI - AC SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND TAHUN Abstrak

BAB II LANDASAN TEORI

Sistem Pengapian CDI AC pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun 1997 ABSTRAK

SISTEM PENGISIAN SIRKUIT SISTEM PENGISIAN

TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K

Gambar 9.1. Sistem pengapian

ANALISA DAN CARA MENGATASI GANGUAN SISTEM PENGAPIAN MAZDA MR 90

PENDAHULUAN A. Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar

K BAB I PENDAHULUAN

Petunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat

TUNE UP ENGINE ELECTRICAL

BAB III METODOLOGI. Penentuan Judul. Mulai. Data awal. Pencarian alat dan Bahan Tugas Akhir. Proses development sistem pengapian full

Upaya Peningkatan Unjuk Kerja Mesin dengan Menggunakan Sistem Pengapian Elektronis pada Kendaraan Bermotor

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

MEMPERBAIKI SISTIM STARTER DAN PENGISIAN OTO.KR

TROUBLESHOOTING SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL MOTOR BAKAR GASOLINE EMPAT SILINDER 4 TAK

Tabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR

Oleh: Nuryanto K BAB I PENDAHULUAN

BAB III PEMBUATAN PERAGA KELISTRIKAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5 K. untuk menghasilkan mesin serta dipertahankan agar tetap hidup.

Gambar 4.2 Engine stand dan mesin ATV Toyoco G16ADP

No. Nama Komponen Fungsi

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang

BAB III METODE PELAKSANAAN. Yamaha Mio di Laboratorium, Program Vokasi Universitas Muhammadiyah

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN

TUGAS AKHIR TROUBLESHOOTING SISTEM PENGAPIAN INTEGRATED IGNITION ASSEMBLY ( IIA ) PADA TOYOTA GREAT COROLLA 1600 TAHUN 1992

Spark Ignition Engine

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Troubleshooting Sistem Pengapian Dan Pengisian Sepeda Motor. 1. Cara Kerja Sistem Pengapian Sepeda Motor Yamaha Mio

MENGELAS DENGAN PROSES PENGELASAN BUSUR BERPERISAI (SAW) LOG.OO

MEMERIKSA SISTEM KEMUDI OTO.KR

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

PENGGUNAAN IGNITION BOOSTER

LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP

BAB I PENDAHULUAN A. PETUNJUK UMUM REPARASI

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. stand dari pengapian ac dan pengisian dc yang akan di buat. Dalam metode

TUNE-UP mobil bensin. Dalam pemeriksaan sistem tune up mobil, kita dapat mengenal beberapa alat yang harus di pergunakan, di ataranya :

Prosedur Pengetesan Injektor

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

SISTEM START SIRKUIT SISTEM START JENIS BIASA PENGETESAN KEMAMPUAN KERJA STARTER

Mobil lebih awet karena frekuensi bongkar-pasangnya relatif lebih kecil.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan

KRITERIA PENILAIAN PRAKTIK MOTOR BENSIN MENYETEL CELAH KATUP MOTOR MULTI SILINDER

BAB III LANDASAN TEORI

12/1/2012. Belitan medan. Sumber AC 1 Fasa. Sikat-sikat dihubungsingk atkan. Jangkar DC

PERBEDAAN DAYA PADA MESIN PENGAPIAN STANDAR DAN PENGAPIAN MENGGUNAKAN BOOSTER

ECS (Engine Control System) TROOT024 B3

BAB III ANALISIS MASALAH. ditemukan sistem pengisian tidak normal pada saat engine tidak dapat di start

PENGARUH SISTEM PENGAPIAN TERHADAP EMISI GAS BUANG. Rosehan



Tune up injeksi. 14,7:1 = 14,7 bagian O2 (oksigen) berbanding 1 bagian BBM

Pengaruh Kerenggangan Celah Busi terhadap Konsumsi Bahan Bakar pada Motor Bensin

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

Pembacaan skala dan hasil pengukuran hambatan listrik =

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco

BAB II LANDASAN TEORI. mekanik berupa gerakan translasi piston (connecting rods) menjadi gerak rotasi

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500

TUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN STUDI PUSTAKA KONDISI MESIN DALAM KEADAAN BAIK KESIMPULAN. Gambar 3.1. Diagram alir metodologi pengujian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB III ANALISIS MASALAH. 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova. yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih bekerja

Imam Mahir. Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta Jalan Rawamangun Muka, Jakarta

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Pengisian Sepeda Motor

Kelas pada Sistem Starter

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN

BAB II TEORI DASAR Komponen sistem pengapian dan fungsinya

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

JST/OTO/OTO318/02 LISTRIK DAN ELEKTRONIKA OTOMOTIF

MENYETEL CELAH KATUP MOTOR DIESEL

BAB III METODE PENELITIAN

Busi untuk mesin pembakaran bagian dalam

OPTIMALISASI SISTEM PENGAPIAN CDI (CAPASITOR DISCHARGE IGNITION) PADA MOTOR HONDA CB 100CC

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA

Transkripsi:

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MEMPERBAIKI SISTEM PENGAPIAN BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan

DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1 Unit Kompetensi yang Dipelajari... 2 1.2 Judul Unit... 2 1.3 Kode Unit... 2 1.4 Deskripsi Unit... 2 1.5 Kemampuan Awal... 2 1.6 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja... 3 1.7 Batasan Variabel... 4 1.8 Panduan Penilaian... 5 1.9 Kompetensi Kunci... 7 BAB II TAHAPAN BELAJAR... 8 BAB III TUGAS TEORI DAN UNJUK KERJA... 9 Halaman: 1 dari 25

BAB I STANDAR KOMPETENSI 1.1. Unit Standar Kompetensi Kerja Yang dipelajari Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat : mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan. mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan. memeriksa kemajuan peserta pelatihan. menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian. 1.2 Judul Unit Perbaikan Sistem Pengapian 1.3 Kode Unit 1.4 Deskripsi Unit Unit ini mengidentifikasikan kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan perbaikan sistem pengapian konvensional ( Platina ) atau sistem elektronik ( tidak termasuk sistem yang berhubungan dengan Engine Manajemen System dan komponen-komponennya ) pada kendaraan ringan. 1.5 Kemampuan Awal Peserta pelatihan harus telah memiliki kemampuan awal Pengetahuan fundamental sistem pengapian Halaman: 2 dari 25

1.6 Elemen Kompetensi dn Kriteria Unjuk Kerja Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria ) 1 Memperbaiki sistem pengapian dan komponennya 1.1 Sistem pengapian diperbaiki tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya 1.2 1.3 1.4 1.5 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami Perbaikan, penyetelan dan penggantian komponen dilaksanakan dengan menggunakan peralatan, teknik dan material yang sesuai Sistem pengapian diuji dan hasilnya dicatat menurut prosedur dan kebijakan perusahaan Seluruh kegiatan perbaikan dilaksanakan berdasarkan SOP ( Standard Operation Procedure ), Undang-undang K3 ( Keselamatan dan Kesehatan Kerja ) Peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan Halaman: 3 dari 25

1.7 Batasan Variabel Batasan Konteks Standar kompetensi ini digunakan untuk : Motor bensin, sistem pengapian konvensional ( Platina ), sistem pengapian elektronik ( Tidak termasuk manajemen engine sistem ) Sumber informasi/dokumen dapat termasuk : Spesifikasi pabrik kendaraan SOP ( Standard Operasional Procedure ) Kebutuhan pelanggan Kode area tempat kerja Undang-undang Pelaksanaan K3 harus memenuhi : Undang-undang K3 ( Keselamatan dan Kesehatan Kerja ) Penghargaan dibidang industri Sumber-sumber dapat termasuk : Peralatan tangan, perlengkapan penguji termasuk Multy meter, Ohm meter, Volt meter, Tacho meter, Timing light, Pembersih busi Peralatan bertenaga, air tools, tunescope, engine analyzer, distributor test Coil, condensor, transistor Perlengkapan solder Kegiatan Kegiatan harus dilaksanakan dibawah kondisi kerja normal dan harus meliputi : Pembongkaran,perakitan,penggantian komponen Pengujian fungsi Pengukuran Variable terapan lainnya meliputi : Single and dual point,transistor asissted,single and multifle distributors,ballas and non ballast Primery circuit,suppressed and non suppressed high tension leads Mekanisme lanjut (advance mechasisms),mekanik,vacum,electronik CDI,magnetic fulse,optic,hall efect Halaman: 4 dari 25

1.8 Panduan penilaian Konteks ; Pengetahuan dan keterampilan dasar dapat di nilai melalui pekerjaan dan tidak melalui pekerjaan Penilaian keterampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan yang diawasi dan pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama. Jika kondisi tempat kerja tidak memungkinkan,penilaian dapat dilakukan melalui simulasi Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan langsung Kemampuan dinilai sesuai dengan konteks dari kualifikasi yang telah di perlihatkan Aspek aspek penting : Kompetensi penting diambil secara menyeluruh agar mampu menerapkan kompetensi pada keadaan yang berubah ubah dan merespon situasi yang berbeda pada beberapa aspek aspek berikut : Menguji sistim/komponen pengapian Memperbaiki sistim/komponen pengapian Pengetahuan dasar : Konstruksi dan cara kerja sistim pengapian sesuai penggunaannya Prosedur pengukuran dan pengujian Persyaratan keamanan kendaraan,perlengkapan dan keselamatan diri Pola pengapian Penilaian praktek : Mengakses,memahami dan menerapkan informasi teknik Menggunakan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dan aman Menguji dan mengidentifikasi kesalahan/kerusakan pada sistim pengapian/komponennya Memperbaiki sistem pengapian. Keterampilan yang dibutuhkan : Bobot Mengumpulkan,menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 Menggunakan gagasan tehnis dan matematis 1 Pemecahan masalah 2 Penggunaan teknologi 2 Halaman: 5 dari 25

Unjuk kerja dan keterampilan yang di perlukan : 1. Melaksanakan tugas rutin dengan prosedur yang ditetapkan dimana kemajuan keterampilan seseorang di awasi secara berkala oleh pengawas. 2. Melaksanakan tugas yang lebih luas dan sulit dengan peningkatan kemandirian dan tanggung jawab individu. 3. Hasil pekerjaan diperiksa oleh pengawas 4. Melaksanakan tugas kompleks dan non rutin,menjadi mandiri dan tanggung jawab pada pekerjaan lain. Pengetahuan dan Keterampilan Pokok Pokok-pokok pengetahuan dan keterampilan yang harus dinilai penguasaan dan keterampilan adalah sebagai berikut : Macam-macam komponen sistem pengapian - Coil - Condensor - Platina ( Kontak Point ) - Ballast Resistor - Distributor - Kabel Tegangan Tinggi dan Tutup distributor - Busi Karakteristik komponen sistem pengapian - Tahanan Primeir - Tahanan Scunder - Kapasitas energi listrik - Exsternal & Internal resistor - Sentrifugal advanser - Busi panas & Busi dingin Pemakaian peralatan pengukuran - Ohm meter - Volt meter - Dwell tester - Timing light - Fuller Kontek Penilaian Unit ini harus dinilai pada waktu kerja atau pada pelatihan. Penilaian harus mencakup demontrasi praktis ditambah bermacama metode untuk menilaian pengetahuan dasar Halaman: 6 dari 25

Aspek Penting Penilaian Fokus khusus dari unit ini akan bergantung pada sektor industri. Program pelatihan prakejuruan dapat mengandung cakupan dari seluruh sektor industri. Lihat pada : 1. Subjek ini idealnya diajarkan menggunakan sebuah lingkungan teori/praktik terintegrasi. 2. Penekanan pada aplikasi praktis Keterkaitan dengan unit lain Unit ini merupakan unit dasar yang membekali pengetahuan dan keterampilan tentang mendiagnosa sistem pengapian konvensional. Untuk itu direkomendasikan agar unit ini dilatihkan/dinilai dalam kaitannya dengan unit lain. 1.9 Kompetensi kunci No Kompetensi Kunci Dalam Unit Ini Bobot 1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 2 4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan ide-ide dan tehnik matematik 2 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 2 Tingkat kemempuan yang harus ditunjukkan dalam menguasai kompetensi ini Tingkat 1 2 3 Karakteristik Melakukan tugas-tugas rutin berdasarkan prosedur yang baku dan tunduk pada pemeriksaan kemajuannya oleh supervisor Melakukan tugas-tugas yang lebih luas dan lebih kompleks dengan peningkatan kemampuan untuk pekerjaan yang dilakukan secara otonom. Supervisor melakukan pengecekan Melakukan aktivitas-aktivitas kompleks dan non rutin, yang diatur sendiri dan bertanggungjawab atas pekerjaan orang lain Halaman: 7 dari 25

BAB II TAHAPAN BELAJAR 2.1 Langkah-langkah/ tahapan belajar Penyajian bahan, pengajar, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh rincian yang tertuang dalam standart kompetensi Isi perencanaan merupakan kaitan antara kriteria unjuk kerja dengan pokok-pokok keterampilan dan pengetahuan Kriteria Unjuk Kerja 1.1. Sistem pengapian diperbaiki tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya 1.2. Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami 1.3. Perbaikan, penyetelan dan penggantian komponen dilaksanakan dengan menggunakan peralatan, teknik dan material yang sesuai 1.4. Sistem pengapian diuji dan hasilnya dicatat menurut prosedur dan kebijakan perusahaan 1.5. Seluruh kegiatan perbaikan dilaksanakan berdasarkan SOP ( Standard Operation Procedure ), UndangundangK3( Keselamatandan KesehatanKerja) Peraturanperundangundangandan rosedur/kebijakan perusahaan Tahapan Belajar Macam macam coil Fungsi Kelayakan Praktek pemilihan komponen sistem pengapian Cara Kerja Alat pengaman dan prosedur pengaman - Faktor-Faktor K3 - Isolasi,Fuse,Wirin g diagram Indikator Unjuk Kerja Sumber Buku informasi Buku referensi (text book) Lembar kerja Diagram-diagram, gambar Contoh tugas kerja Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lainlain. Modul K3 Halaman: 8 dari 25

BAB III TUGAS TEORI DAN PRAKTIK 3.1 Tugas Tertulis Tugas tertulis dapat digunakan oleh Penilai untuk mengidentifikasi kesiapan Anda untuk melaksanakan Penilaian Unjuk Kerja. Penilai akan menggunakan satu atau lebih pertanyaan untuk setiap elemen. Jika Penilai kurang puas dengan kesiapan anda dalam melakukan Penilaian Unjuk Kerja rencana pelatihan ulang akan dibicarakan antara Anda dengan Penilai. Pertanyaan Tugas berdasarkan pada soal-soal berikut Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut secara singkat dan jelas! 1. Identifikasilah keuntungan menggunakan pendekatan logis saat mendiagnosa gangguan sistem pengapian...... 2. Identifikasilah 3 jenis permasalahan sistem pengapian... 3. Identifikasilah pengaruh penggunaan pendekatan yang salah saat mendiagnosa gangguan sistem pengapian 4. Identifikasilah tujuan pengujian busi 5. Sebutkan perbedaan tahan primeri dengan tahan skunder pada coil Halaman: 9 dari 25

Pilihlah B apabila pernyataan dibawah ini benar dan S apabila salah. 1. Voltmeter digunakan untuk mengukur tegangan kerja dan tegangan jatuh ( voltage drops ). 2. Sedangkan Ampermeter digunakan untuk memeriksa rangkaian atau besaran arus yang mengalir pada komponen.. 3. Diode tester digunakan untuk menguji keterpakaian diode daya. 4. Dwellmeter digunakan untuk memeriksa derajat pengapian.. 5. Timing light digunakan untuk memeriksa celak kontal point.. 6. Pengujian resistansi lilitan primeir coil menggunakan Ohmmeter... 7. Pengujian ballast resistor dapat dilakukan pada saat panas maupun dingin.. 8. Pengujian resistensi kabel tegangan tinggi menggunakan ohmmeter.. 9. Sentrifugal advanser berfungsi untuk membuka kontak point.. 10. Loncatan bunga api listrik pada busi disebabkan oleh proses induksi listrik.. Halaman: 10 dari 25

3.2. Tugas Praktek ( Tugas Unjuk Kerja) Bunga Api : Periksa bahwa terjadi loncatan bunga api. Putuskan hubungan kabel tegangan tinggi busi dari distributor Dekatkan ujung kabel tegangan tinggi tadi sekitar 12,5 mm ( ½ " ) dari busi Perhatikan terdapat loncatan bunga api saat mesin di start Bila tidak ada loncatan bunga api lakukan pengujian sebagai berikut : Jawaban : 1. Periksa Governor. - Putar rotor berlawanan putaran jarum jam dan lepaskan - Rotor akan kembali seperti semula Halaman: 11 dari 25

2. Periksa Celah Udara - Menggunakan fuller ukur celah antara timing rotor dengan pick up coil 3. Periksa Signal Generator - (+) Avometer ke kabel input - (-) Avometer masa (body) - Ukur tahanan signal generator - 4. Periksa Rubbing Block - Menggunakan fuller ukur celah antara rotor distributor dengan fiber platina Halaman: 12 dari 25

5. Periksa Eksternal Resistor - (+) Avometer ke kabel input resistor - (-) Avometer output resistor ( dapat sebaliknya ) 6. Periksa internal resistor - (+) Avometer ke terminal B coil - (-) Avometer ke terminal (+) coil ( dapat sebaliknya ) 7. Periksa tanpa internal resistor ( coil pengapian ) 1. Tahanan Primeir : - (+) Avometer ke terminal (+) coil - (-) Avometer ke terminal (-) coil ( dapat sebaliknya ) Halaman: 13 dari 25

8. Periksa tahanan primeir coil dengan internal resistor Tahanan Primeir : - (+) Avometer ke terminal B coil - (-) Avometer ke terminal (-) coil ( dapat sebaliknya ) 9. Periksa tahanan scondary coil, tanpa internal resistor Tahanan skunder coil : - (+) Avometer ke terminal (+) coil - (-) Avometer ke tegangan tinggi coil ( dapat sebaliknya ) 10. Periksa tahanan scondary coil, dengan internal resistor - (+) Avometer ke terminal (B) coil - (-) Avometer ke tegangan tinggi coil ( dapat sebaliknya ) Halaman: 14 dari 25

11. Periksa tahanan penyekat tanpa internal resistor - (+) Avometer ke terminal (+) coil - (-) Avometer ke pemegang coil (case coil) - ( atau sebaliknya ) 12 Melepas komponen distributor Lepaskan komponen menurut urutan sbb : 1. Kap, rotor & penutup 2. Terminal 3. Platina 4. Vacuum advanser 5. Breaker plate 6. Cam ( nok ) Halaman: 15 dari 25

13 eriksa tutup distributor - Periksa kemungkinan terdapat keretakan - Periksa Sisa-sisa karbon atau terbakar - Periksa Persinggungan bagian tengah atau aus 14 Periksa rotor distributor - Periksa kemungkinan retak - Periksa sisa-sisa karbon atau terbakar 15 Periksa Breaker plate - Periksa breaker plate apakah berputar dengan halus Halaman: 16 dari 25

16 Periksa pemberat governor & Pen - Periksa bagian fitting dari pemberat governor - Periksa pen dari kemungkinan bengkok 17 Periksa membran vacuum advanser - Hisap lubang kecil vacuum advanser - 18 Periksa cam & poros - Periksa cam kemungkinan aus, atau cacat - Periksa hubungan antara cam dengan poros Halaman: 17 dari 25

19 Periksa bos & ring - Periksa bos, rumah dan ring kemungkinan aus - Periksa perubahan bentuk atau cacat 20 Periksa waser - Periksa urutan waser pada poros governor - Urutan waser 2 mm, 0,2 mm, waser bakelit, 0,2 mm, 0,2 mm 21 Periksa pemberat & pen - Periksa antara pemberat dengan porosnya Halaman: 18 dari 25

22 Periksa waser & roda gigi - Periksa waser dengan roda gigi - Keling ujung-ujung pen Halaman: 19 dari 25

23 erakit komponen distributor Rakit urutan komponen distributor sbb : 1. Cam ( nok ) 2. Breaker plate 3. Vacuum advanser 4. Platina 5. Terminal 6. Tutup, rotor & kap Halaman: 20 dari 25

24. Stel Rubbing block - Stel celah udara dengan menggunakan fuller 25. Stel selektor octan - Periksa garis standar octane selector - Stel octan selector 26. Stel waktu pengapian - Putar poros engkol pada posisi waktu pengapian silinder 1 - Vacuum advanser Off Halaman: 21 dari 25

27. Stell dudukan distibutor - Putar puli poros engkol - Luruskan garis tengah celah dengan poros pompa oli 28. a. Stell dudukan distibutor - Posisi celah tepat - Masukan rumah distributor 28. b. Stell dudukan distibutor - Posisi celah tepat - Masukan rumah distributor Halaman: 22 dari 25

29. Periksa kunci kontak - Putar kunci kontak pada posisi ON - Jangan memutar motor starter 30. a. Periksa timing ignition - Putar rumah distributor berlawanan putaran jarum jam - Akan timbul bunga api pada titik kontak platina - Kencangkan baut rumah distributor 30. b. Periksa timing ignition - Pasang timing light pada posisinya - Hidupkan mesin Halaman: 23 dari 25

31. a. Periksa kabel tegangan tinggi - Jangan membengkokkan kabel karena penghantar ( konduktor ) akan rusak 31. b. Periksa kabel tegangan tinggi - Periksa keadaan terminal kabel dari karat dan kotor 32. Periksa busi - Periksa renggang busi - Periksa busi dari kotoran - Halaman: 24 dari 25

3.3 Chek list Tugas tertulis & Tugas praktek Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditanda tangani Ya Apakah semua petunjuk keselamatan kerja diikuti Apakah peserta pelatihan mampu memilih dan menggunakan peralatan uji yang sesuai Apakah peserta pelatihan mampu mengukur ballast resistor Apakah peserta pelatihan mampu menghubungkan setiap resistor yang menggunakan ballast resistor pada sumber tegangan 12 Volt Apakah peserta pelatihan mampu memutuskan sambungan dengan sumber 12 volt dan mengukur nilai resistansinya Apakah seluruh hasil pengujian dicatat dengan benar sehingga dapat ditentukan apakah balast resistor baik atau tidak Tanda Tangan Peserta Tanda Tangan Pelatih Halaman: 25 dari 25