I. PENDAHULUAN. Pemasaran dewasa ini bukanlah sekedar persaingan produk, melainkan juga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas (customer knowledge) membuat perusahaan-perusahaan saling

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kebersihan dan kesehatan gigi. Kebutuhan akan produk ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan maju dengan pesat, hal ini ditandai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Menjalankan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. dengan globalisasi dan perkembangan jaman, teknologi dan perubahan gaya hidup

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan gigi dalam kehidupan sehari-hari. Pasta gigi merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. dipasaran memiliki berbagai jenis merek beserta dengan keunggulan dan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang begitu ketat sekarang ini membuat perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini tantangan bisnis ke depan akan semakin berat ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang hendak memasuki

GAMBAR 1.1 LOGO UNILEVER

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), PDB perkapita Indonesia atas dasar

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Berawal dari kebutuhan manusia yang beraneka ragam, perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk meningkatkan kualitas produk masing-masing. Perubahan konsep

ANALISIS TINGKAT KESADARAN MEREK (BRAND AWARENESS) PADA PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT DI BANDAR LAMPUNG. (Skripsi) Oleh :

I. PENDAHULUAN. Manusia pasti mempunyai beragam kebutuhan. Hal pokok yang harus dipenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat yang mengharuskan perusahaan untuk terus melakukan inovasiinovasi

BAB I PENDAHULUAN. memenangkan persaingan yang ketat terutama dalam menghasilkan produk-produk

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Penggunaan alat-alat kebersihan mulut sangat penting bagi manusia,

BAB I PENDAHULUAN. angka 250 juta penduduk. Kota Surabaya merupakan salah satu kota besar yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian yang berfokus pada arah era globalisasi, persaingan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bisnis berusaha untuk bersaing secara kompetitif dengan menghadirkan produkproduk

BAB I PENDAHULUAN. untuk selalu mengembangkan dan merebut pangsa pasar (market share).

BAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat, kelompok-kelompok dan organisasi-organisasi tertentu. Secara

I. PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi

III. METODE PENELITIAN. survey dengan pendekatan diskriptif mengenai perluasan merek oleh PT Unilever

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan tiap perusahaan salah satunya adalah untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Karena dengan seiring berjalannya waktu, terdapat beragam produk dipasaran,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis bagi suatu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi pemasaran. produk tersebut dipasaran. Salah satunya adalah bagaimana perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat akan barang konsumsi. Begitu juga dengan produsen produk

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan biaya menambah pelanggan baru (Chang et al., 2012:24) Produk bersaing atas merek memudahkan pembeli mengidentifikasi

ANALISIS ATRIBUT PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT

BAB I PENDAHULUAN. melalui pengembangan merek perusahaan yang kuat. Namun semakin

I. PENDAHULUAN. Citra merek (Brand Image) mempresentasikan keseluruhan persepsi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. banyak industri yang juga mengalami fenomena tersebut. Industri fast moving

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan persaingan dalam dunia usaha akan dapat. apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY

BAB I PENDAHULUAN. selalu invoatif dalam mengembangkan usahanya. Salah satu kegiatan pokok

BAB I PENDAHULUAN. yang menghasilkan produk-produk sejenis guna memenuhi kebutuhan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. deodoran, atau antiperspirant untuk menjaga agar aroma tubuh lebih segar.

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan minuman saat ini menyebabkan makin kompetitifnya persaingan, dimana

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar potensial

BAB I PENDAHULUAN. lebih kreatif dan inovatif dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. akan menjadi semakin penting. Seorang produsen tidak hanya cukup

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin banyaknya kategori produk yang tersedia di hyper market,

BAB I PENDAHULUAN. Teh Hijau merupakan jenis teh tertua yang dalam pembuatannya mengalami

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam produksi pembalut wanita dengan Charm sebagai merek dagangnya.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki potensi bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menyebabkan peran

BAB I PENDAHULUAN. Di era modernisasi dan globalisasi seperti sekarang ini teknologi komunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat

BAB 1 PENDAHULUANAN. banyaknya perusahaan perusahaan yang menawarkan produk yang sejenis

BAB I PENDAHULUAN. karena hal ini tentu akan menjadi suatu pertimbangan bagaimana suatu strategi

BAB I PENDAHULUAN. potensial bagi pemasaran, berbagai jenis informasi, teknologi, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya produk yang ditawarkan sebuah perusahaan mengakibatkan

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan perusahaan saat ini di Indonesia semakin lama semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian brand saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan bersaing agar produknya menjadi unggulan. Banyak cara yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. toiletries adalah industri yang memproduksi produk produk konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. Jaman moderen dengan teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan dan lahirnya perusahaan-perusahaan, baik itu bergelut dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan keuntungan kompetitif yang berkelanjutan. unsur-unsur tersebut yang membantu untuk mengenali produk-produk sebuah

ANALISIS BEBERAPA VARIABEL YANG MEMPENGARUHI CITRA MEREK PADA SIKAT GIGI CIPTADENT (Studi Kasus Pada Alfamart Kutisari Surabaya) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tingkat persaingan yang semakin ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang

KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat. Pengaruh Ekuitas Merek terhadap Loyalitas Pelanggan shampo merek

BAB I PENDAHULUAN. eksistensinya dalam suatu lingkungan bisnis. Pada era sekarang itu bukan lagi

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus

PENGARUH PERLUASAN MEREK DAN CITRA MEREK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PONDS (Studi Kasus Mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur) SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Lingkungan bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai. spesifik disebut konsumen). Semakin ketatnya persaingan toko ataupun

BAB I PENDAHULUAN. banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman saat ini telah menyebabkan adanya pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dan industri saat ini semakin ketat dan penuh

I. PENDAHULUAN. saat ini tidak hanya membutuhkan produk yang sekedar untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman, kosmetik seolah menjadi kebutuhan primer

LANDASAN TEORI. Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas jasa sudah menjadi standar yang dapat dengan mudah dan cepat ditiru dan dimiliki oleh siapa

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan macam-macam pilihan dan keistimewaannya. mereka dalam kaitannya menghadapi persaingan yang ketat dengan competitor.

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapannya. Sehingga berakibat pelanggan akan lebih cermat dan pintar

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. menjadi demikian kompleks dan kompetitif. Perkembangan yang serta merta

SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian brand equity pada pasta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi. Dinamika persaingan bisnis di dunia telekomunikasi yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah banyak merubah dan meninggalkan paradigma lama

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi yang memadai. Saat ini jumlah sarana

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini telah mengakibatkan persaingan di antara berbagai perusahaan

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemasaran dewasa ini bukanlah sekedar persaingan produk, melainkan juga pertempuran persepsi konsumen. Persepsi konsumen salah satunya dapat dibangun melalui jalur merek, yaitu dengan memahami perilaku merek. Merek yang prestisius cenderung memiliki ekuitas merek yang kuat. Semakin kuat ekuitas merek suatu produk, maka semakin kuat daya tariknya untuk menggiring konsumen mengkonsumsi produk yang bersangkutan. Hal ini berarti akan memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk meraup keuntungan yang lebih besar di masa mendatang. Pemasaran adalah suatu alat utama untuk memenangkan persaingan. Perusahaan harus mampu menetapkan strategi pemasaran yang tepat untuk produk yang dihasilkan dalam rangka memenangkan persaingan. Perusahaan perlu menyadari selain bersaing dengan produk yang sudah ada, terdapat juga beraneka ragam produk baru yang akan tumbuh dan beredar di pasar. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu menghasilkan produk yang memiliki keistimewaan yang menjadi ciri khas untuk menarik minat konsumen.

2 Fenomena persaingan ini menuntut para pemasar untuk selalu menginovasi strategi bisnisnya. Salah satu aset untuk mencapai hal tersebut adalah melalui manajemen merek. Tujuan pemberian merek adalah untuk mengidentifikasi produk atau jasa yang dihasilkan sehingga berbeda dari produk atau jasa yang dihasilkan oleh pesaing (Rangkuti, 2004:332). Dengan kata lain bahwa merek dapat menjadi sumber penghidupan perusahaan karena itu merek merupakan salah satu keputusan strategis yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Merek sebuah produk merupakan asset yang amat penting dan bernilai, yang harus selalu dikembangkan, diperkuat, dipertahankan, dan dikelola oleh perusahaan. Dengan semakin ketatnya persaingan antar merek, pemasar harus memiliki strategi atau cara untuk mengembangkan mereknya. Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mengembangkan merek tersebut yaitu dengan melakukan ekstensifikasi (perluasan) merek. Perluasan merek dapat terjadi apabila perusahaan memutuskan untuk menggunakan merek yang sudah ada pada produknya dalam satu kategori baru. Strategi perluasan merek memberikan sejumlah keuntungan, karena merek tersebut pada umumnya lebih cepat dihargai karena sudah dikenal sebelumnya, sehingga kehadirannya dapat diterima dengan cepat oleh para konsumen. Merek yang ada sebelumnya memberikan perspektif pada pelanggan bahwa merek sebelumnya merupakan merek yang dicari oleh konsumen dan kualitasnya terjamin.

3 Hal ini memudahkan perusahaan untuk memasuki pasar dengan kategori baru. Perluasan merek merupakan salah satu strategi yang selain sering digunakan juga telah menjadi sebuah fenomena yang tidak asing bagi para konsumen. PT Unilever Indonesia Tbk adalah pemimpin pasar industri consumer goods di Indonesia. Komitmennya adalah menjadi The Leading Power Brand sebagai kekuatan sekaligus daya saing Unilever. Agar tetap unggul dalam persaingan dan dapat mempertahankan loyalitas pelanggan, PT Unilever Indonesia Tbk juga senantiasa mempelajari kebutuhan dan keinginan pelanggan, melakukan inovasi, serta terus membangun citra produk. Pasta gigi adalah salah satu produk dari PT Unilever Indonesia Tbk yang telah memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia selama lebih dari 30 tahun. Pasta gigi merupakan pasta gigi pertama di Indonesia yang memperkenalkan pasta fluoride sebelum tahun 1980-an dan satu-satunya pasta gigi di Indonesia yang secara aktif mendidik dan mempromosikan kebiasaan untuk menyikat gigi pada program melalui sekolah sekolah dan memberikan layanan pemeriksaan gigi gratis. Pepsodent merupakan pemimpin merek di sebagian negara-negara di mana Indonesia dan India adalah pasar terbesarnya. Menurut survei tahun 2014 yang diselenggarakan oleh majalah marketing Frontier Consulting Group, pasta gigi merupakan salah satu dari merek

4 PT Unilever Indonesia Tbk yang meraih TOP position pada Top Brand Awards. Tabel 1.1 Top Brand Index Kategori pasta gigi Merek TBI TOP Pepsodent 73,1% TOP Ciptadent 8,4 % Close Up 6,4 % Formula 6,1% Sumber: www.topbrand-award.com, 2014 Pada hasil survey yang dilakukan, menunjukan bahwa dalam kategori pasta gigi merupakan top survey dengan nilai 73,1% kemudian di posisi ke dua ditempati oleh Ciptadent dengan nilai 8,4%, posisi ke tiga ada pasta gigi merek Close Up dengan nilai 6,4% dan yang terakhir ditempati oleh pasta gigi merek Formula dengan nilai 6,1%. Dengan melihat hasil survey di atas, benar bahwa merupakan produk pasta gigi terkemuka di Indonesia dan menjadi pemimpin pasar (market leader). PT Unilever Indonesia tbk dari masa ke masa berusaha memahami kebutuhan para konsumen. PT Unilever Indonesia Tbk mengadakan inovasi produk pada pasta gigi, dan juga mengeluarkan suatu produk dalam satu kategori baru dengan menggunakan merek, yaitu mouthwash. Pada tanggal 14 september 2012, PT Unilever Indonesia Tbk melakukan launching terhadap produk terbaru hasil dari perluasan merek ke dalam kategori cairan kumur yang diberi nama mouthwash. Berbeda dengan cairan kumur yang telah ada di pasaran, mouthwash ini tidak

5 mengandung alkohol sehingga cairan ini lebih nyaman digunakan dan tidak memberikan efek panas pada mulut. Seperti pada kategori pasta gigi, survey telah dilakukan oleh Frontier Consulting Group dan Majalah Marketing dalam kategori produk cairan kumur atau yang lebih disebut dengan mouthwash. Hasilnya yaitu sebagai berikut : Tabel 1.2 Top Brand Index Kategori mouthwash Merek TBI TOP Listerine 73,2% TOP Betadine 12,4% TOP Pepsodent 9,2% Sumber: www.topbrand-award.com,2014 Pada kategori mouthwash, bukanlah merupakan merek top, terbukti dengan hasil survey yang dilakukan oleh Top Brand hanya menempati urutan ke-3 atau paling bawah dengan nilai 9,2%, kalah bersaing dengan Listerine yang menempati top survey dengan nilai 73,2% dan di posisi ke dua oleh merek Betadine dengan nilai 12,4%. Pepsodent mouthwash bisa dikatakan wajar bukan menjadi top brands karena mouthwash merupakan produk baru yang dikeluarkan oleh PT Unilever Indonesia Tbk dan itu merupakan produk brand extension dari Pepsodent. PT Unilever Indonesia Tbk jeli memanfaatkan merek yang sudah ada dan lebih dulu dikenal masyarakat sebagai merek kuat di pasar pasta gigi. Konsumen diharapkan masih memiliki persepsi yang sama dengan pasta gigi dengan adanya generalisasi stimulus pada merek,

6 sehingga konsumen pun akan memiliki pandangan yang serupa terhadap mouthwash sebagai produk baru. Generalisai stimulus terjadi pada saat respon terhadap suatu stimulus dibangkitkan stimulus lain yang serupa tetapi berbeda. Tingkat perubahan respon sebagai dampak perubahan stimuli dinamakan sensitivitas respon. Stimuli dari yang sudah terbentuk dan dikenal oleh banyak orang yaitu seperti mencegah gigi berlubang, mengandung fluoride, memutihkan gigi, dan menyegarkan nafas diharapkan dapat menaikkan citra merek dari mouthwash sehingga dapat menjadi Top Brand di Indonesia. Pepsodent mouthwash memiliki berbagai macam rasa yaitu mouthwash complete 8 dengan varian produk mouthwash herbal natural, mouthwash white now, mouthwash pro complete, dan mouthwash sensitive expert. Perluasan merek (brand extension) pasta gigi ke cairan kumur ( mouthwash) tentu saja memberikan pengaruh terhadap respon konsumen. Konsumen atau bahkan pasar secara keseluruhan akan memberikan perhatian, minat, keinginan, keyakinan bahkan mungkin pembelian terhadap mouthwash. Banyak sekali stimuli eksternal yang bisa membentuk dan mempengaruhi respon konsumen terhadap suatu produk. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ANALISIS SENSITIVITAS RESPON KONSUMEN TENTANG PERLUASAN MEREK PRODUK PEPSODENT MOUTHWASH DI BANDAR LAMPUNG

7 1.2. Perumusan Masalah Produk mouthwash termasuk produk cairan kumur baru yang hadir di pasaran Indonesia, sehingga masyarakat atau konsumen belum terlalu mengenal dan peka terhadap produk ini (terlihat pada tabel 1.2). Berbeda dengan produk induknya, yaitu pasta gigi yang menjadi merek populer di Indonesia terlihat pada tabel 1.1). Berdasarkan masalah di atas, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah: Menganalisis tingkat sensitivitas respon konsumen tentang perluasan merek mouthwash di Bandar Lampung. 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah, maka peneliti menetapkan tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui dan menganalisis tingkat sensitivitas respon konsumen tentang perluasan merek mouthwash di Bandar Lampung.

8 1.4. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pihak yang terkait yaitu: 1. Bagi Peneliti Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu-ilmu teoritis serta mengembangkannya, menambah pengetahuan, pengalaman serta wawasan tentang sensitifitas respon konsumen tentang perluasan merek. 2. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan dalam mengelola merek dan meraih keuntungan yang kompetitif yang berkelanjutan. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau bahan masukan bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang berkenaan dengan masalah sensitifitas respon konsumen. 1.5. Kerangka Pemikiran Perluasan merek atau ekstensifikasi merek yang dilakukan PT Unilever Tbk terhadap merek cairan kumur mouthwash termasuk perluasan kategori dengan tetap menggunakan merek induknya. Pembeli memiliki keterlibatan tinggi dengan kategori produk dan merasakan perbedaan yang besar. Penelitian ini menggunakan model Hierarchy of Effect karena mencakup area pengetahuan,

9 area perasaan, dan area tindakan. (Simamora, 2003:128) Hierarchy of Effect model terdiri dari 6 tahap yang terbagi dalam 3 area dan dapat mencakup semua pertanyaan yang mendukung penelitian serta dapat menggambarkan proses pengenalan merek sampai pada tahap pembelian secara detail sesuai dengan maksud penelitian, ditunjukan dengan indikator: kesadaran konsumen terhadap merek, pengetahuan konsumen terhadap merek, tingkat kesukaan konsumen terhadap merek, kecenderungan konsumen terhadap tingkat pemilihan merek, keyakinan dan jaminan pada merek, dan tindakan konsumen dalam memakai dan menggunakan merek. Sensitivitas respon merupakan tingkat kepekaan atau perubahan kesadaran konsumen terhadap suatu kehadiran suatu produk (dalam hal ini merek baru) yang mempengaruhi perilakunya dalam memenuhi kebutuhannya sebagai dampak adanya perluasan merek mouthwash. Untuk ukuran sensitifitas respon konsumen, dapat dibilang sensitif apabila nilai yang diperoleh lebih dari 1, dan sebaliknya apabila nilai kurang dari satu dikatakan tidak sensitif.

10 Unilever Indonesia Tbk memiliki produk pasta gigi yang dikenal luas di Indonesia bahkan di dunia. Kemudian pada tahun 2012 Unilever Indonesia Tbk melakukan perluasan merek terhadap produk induk yaitu dengan mengeluarkan produk kategori cairan kumur yang diberi nama Mouthwash Arah Respon Konsumen Hierarchy of Effect Model Kesadaran terhadap merek Pengetahuan terhadap merek Kesukaan terhadap merek Kecenderung an terhadap merek Keyakinan terhadap produk Pembelian terhadap merek Pepsodent Mouthwash Sensitifitas respon konsumen Gambar 1.1 Paradigma Penelitian Sumber: Simamora (2003)

11 1.6. Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah yang ditetapkan, maka hipotesis yang dikemukakan oleh peneliti, yaitu: Nilai sensitivitas respon konsumen tentang perluasan merek mouthwash di Bandar Lampung adalah lebih besar dari satu dan merupakan ukuran sensitif.