ABSTRAK. Keywords: Pelanggan, kualitas relasi, personal shopper, Organization- Public Relationship

dokumen-dokumen yang mirip
KUALITAS RELASI ANTARA PERSONAL SHOPPER

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat menjalin hubungan yang baik dengan public. Publik perusahaan. media, dan pemerintah (Morissan, 2010:11).

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan publiknya. Publik dalam konteks public relations (PR)

Outcomes of Relationship Sekolah Ciputra Surabaya dengan Orang Tua Murid

KUALITAS MEDIA RELATIONS

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pada masyarakat luas. Organisasi merupakan salah satu bagian

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. detail mengenai obyek penelitian, yaitu kualitas relasi antara personal shopper

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan

ANALISIS KUALITAS RELASI ANTARA PT. COCA-COLA AMATIL INDONESIA (CCAI), CENTRAL JAVA UNGARAN DENGAN KOMUNITAS LOKAL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Organisasi dalam menjalankan kegiatannya tidak dapat berdiri sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan komunikasi, hal utama yang harus dilakukan adalah

BAB V PEMBAHASAN. menciptakan kepuasan pada diri konsumen. Setiap orang selalu menginginkan

Kualitas Media Relations PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Berdasarkan Empat Dimensi Organization-Public Relationships:

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api Indonesia (persero) Daerah Operasi 1 Jakarta atau

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Tutor Time Intercon Jakarta Barat telah menerapkan proses kerja Public

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jasa yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. pembahasan yang telah dilakukan pada bab III sebelumnya berdasarkan tujuan

BAB IV PENUTUP 1. KESIMPULAN. Isu penebangan hutan konservasi di kawasan Datarlega merupakan isu

Kualitas Customer Relations. PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) PERSERO. Daerah Istimewa Yogyakarta. Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, unsur pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan diantaranya adalah milik swasta. 1. dari 6 buah puskesmas, 22 BKIA, 96 dokter praktik dan 3 Rumah Bersalin.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis, yang menuntut setiap perusahaan untuk menciptakan keunggulan

ANALISIS KUALITAS RELASI ANTARA PENERBIT- PERCETAKAN KANISIUS DENGAN ANGGOTA KANISIUS READING COMMUNITY BERDASARKAN UJI BEDA MASA

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari umat manusia. Karena manusia merupakan makhluk

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan

BAB IV PENUTUP. personal shopper PT. Emax Fortune International dengan pelanggan masuk

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang dilancarkan oleh Public Relations mempunyai ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. dramatis dibanding dekade sebelumnya. Dinamika ini terjadi pada sektor jasa

Citra BOSHE VVIP CLUB di Kalangan Mahasiswa FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara

BAB I LATAR BELAKANG KULIAH KERJA PRAKTEK Latar Belakang Pemilihan Bidang Dan Objek Kuliah Kerja Praktek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut survei perusahaan global AT Kearney, Indonesia menduduki peringkat ke-12 dunia dalam Indeks

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. frekuensi berkunjung di Toko Mas Kerbau Weleri. Penyebaran. umum responden berdasarkan umur mereka:

BAB IV PENUTUP. Indonesia dalam mempertahankan buyers pada event GCA-Biz Matching. customer relations yang dilaksanakan oleh PT Hebronstar Indonesia

Tjiptono, Fandy, Gregorius, Chandra. Service Quality and Statisfactions. Penerbit Andi, Yogyakarta Chip, Bell R. Customer as Partners Building

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

kewajiban masing-masing. Adapun struktur organisasi Bastian Rental Mobil Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bastian Rental Mobil Bandung DIREKTUR

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN LAUNDRY DAN DRY CLEANING SALMA. : Yoga Oktavianti Wiranata NPM : Pembimbing : Anisah, SE.,MM.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Devina Richiani Manengkei, Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada perkembangan zaman yang begitu pesat saat ini, semakin

Pertemuan 13 PENGUKURAN DAN STRATEGI KEPUASAN PELANGGAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan merupakan bagian dari Public Relations. Hal tersebut tercermin

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif dan efisien memanfaatkan teknologi modern. Masyarakat dapat

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pada pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan pada babbab

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

STAKEHOLDER RELATIONS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

KUESIONER PENELITIAN Judul Penelitian: Pengaruh Peranan Public Relations Terhadap Manfaat Customer Relationship Management pada Femina Group

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan organisasi dan merupakan salah satu faktor pendukung dari keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. cara berfikir kita dituntut untuk mengikuti kemajuan teknologi tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. listrik di seluruh Indonesia (rasio electricity). Jakarta sebagai ibukota negara, pusat

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi oleh perusahaan domestik.

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan hal yang esensial dalam kehidupan. manusia.manusia berinteraksi antar sesama dengan melakukan

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di LBPP LIA Bandar Lampung yang bealamat di Jl.

DAFTAR PUSTAKA. Frank Jefkin, Public Relations, Edisi ke-4, Penerbit Erlangga

Kata Kunci : Strategi, Customer Relation, loyalitas, klien

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, problem sentral yang dihadapi perusahaan-perusahaan saat ini adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Nasabah pada Studi kasus BCA KCP Glodok Plaza.Analisis yang akan disajikan terdiri

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian

Bisma, Vol 1, No. 10, Februari 2017 FAKTOR-FAKTOR LOYALITAS ANGGOTA PADA CREDIT UNION KELING KUMANG TP BELITANG BERSATU

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau

Transkrip pertanyaan untuk narasumber 1. (Direktur utama) 1. Apa kegiatan PR yang sedang diajalankan dalam perusahaan?

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya sehari-hari, baik itu kebutuhan yang bersifat primer

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan analisis penelitian penelitian yang telah dilakukan oleh

PENGARUH PROGRAM ROCKA ROLLA DI RADIO PRO 2 RRI BOGOR TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PENDENGAR PERIODE FEBRUARI SAMPAI DENGAN MEI 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era yang mengglobalisasi ini persaingan menjadi semakin. semarak dan meningkat khususnya dalam dunia bisnis.

HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA BUKITTINGGI

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perusahaan baik publik maupun swasta sudah tentu akan

IMPLEMENTASI RELATIONSHIP MARKETING SEBAGAI STRATEGI MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PELANGGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Public relations (selanjutnya disebut PR) mempunyai fungsi dan peran

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan setiap informasi bisnis tanpa dibatasi ruang dan waktu. Bagi

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR.iii. DAFTAR ISI...vi. DAFTAR TABEL x. DAFTAR GAMBAR.xiii. 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah..

OUTCOMES KUALITAS RELASI INTERNAL LEMBAGA NIRLABA YAYASAN ORBIT SURABAYA

BAB 4 HASIL PENELITIAN. yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Peneliti menyebarkan kuesioner kebeberapa

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan oleh pelanggan dan diinginkan oleh pelanggan, perlunya umpan balik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pada bab III telah dibahas mengenai metedologi penelitian yang dilakukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan saat ini ada sekitar dua belas (12) apotik yang letaknya sangat berdekatan,

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk UKDW

Transkripsi:

ABSTRAK Pada dasarnya sebuah perusahaan sangat erat kaitannya dengan publik. Salah satu publik perusahaan yang berperan penting dalam keberhasilan suatu perusahaan adalah pelanggan, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat menjalin hubungan jangka panjang dengan pelanggan.untuk dapat melihat kualitas hubungan yang terjalin antara perusahaan dengan pelanggan, diukur dengan menggunakan empat dimensi berdasarkan konsep dari Ledingham dan Bruning. Empat dimensi tersebut yaitu dimensi trust, satisfaction, commitment dan control mutuality. Kualitas hubungan yang dihasilkan dapat dikatakan baik apabila tingkat relasinya tinggi, namun sebaliknya ketika tingkat relasinya rendah berarti kualitas relasinya buruk. Keywords: Pelanggan, kualitas relasi, personal shopper, Organization- Public Relationship 1

Latar Belakang Dewasa ini seperti yang kita ketahui ada banyak perusahaan besar di Yogyakarta. Masing-masing perusahaan dalam proses berjalannya, dituntut untuk dapat menjalin hubungan yang baik dengan public. Bagi sebuah perusahaan, public relations sangat diperlukan untuk menjalin relasi dengan para stakeholders ataupun mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program perusahaan kepada publik (Rosady, 2005: 339). Sebagai bagian yang mewakili perusahaan, public relations berkewajiban menumbuhkembangkan hubungan harmonis dengan publiknya, karena ini merupakan kunci dalam kegiatan public relations untuk membangun keserasian hubungan. Kualitas dan kekayaan hubungan yang dijalin oleh perusahaan dapat menentukan mutu dan kekayaan perusahaan secara profesional. Semakin banyak relasi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dengan publiknya, maka semakin kuat pondasi yang dimiliki, sehingga perusahaan akan semakin mudah dalam mencapai tujuannya. Menjalin hubungan yang baik saja dengan pelanggan tidak cukup bagi sebuah perusahaan, penting juga untuk mengetahui kualitas suatu hubungan antara perusahaan dengan pelanggan karena dapat memberikan informasi mengenai loyalitas pelanggan terhadap perusahaan, serta dapat diketahui juga tindakan yang akan diambil untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan pelanggan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas relasi antara personal shopper sebagai perantara PT. Emax Fortune International dengan pelanggan dengan menggunakan konsep organization- public relationship berdasarkan outcomes yang dihasilkan dalam mendeskripsikan kualitas relasi lebih detail perlu melihat data pelanggan, yaitu jenis kelamin, usia, pekerjaan, jumlah transaksi dan lama menjadi pelanggan. Sehingga pada penelitian ini, hanya dikhususkan untuk meneliti kualitas relasi antara personal shopper dengan pelanggan. Tujuan Mengetahui kualitas relasi antara personal shopperpt. EMAX Fortune International dengan pelanggan yang ditunjukkan dengan tingkat relasi menggunakan konsep organization- public relationship(opr) berdasarkanempat 2

dimensioutcomes yang dihasilkan, yaitu dimensi trust, satisfaction, commitment, dan control mutuality. Hasil 1. Dimensi Kepercayaan (Trust) Distribusi frekuensi dari dimensi trust atau kepercayaan diperoleh sebagian besar penilaian responden masuk dalam kategori baik, hasil tersebut secara individual dapat dijelaskan bahwa penilaian responden terhadap dimensi kepercayaan (trust) adalah baik, sehingga dari hasil yang didapat tersebut menunjukkan bahwa responden menilai personal shopper PT. Emax Fortune International dalam memberikan memberikan informasi belum sepenuhnya efektif dan terpercaya. 2. Dimensi Kepuasan (Satisfaction) Dimensi kepuasan (satisfaction), diperoleh sebagian besar penilaian responden masuk dalam kategori baik, hasil tersebut secara individual dapat dijelaskan bahwa responden merasa puas dengan personal shopper dalam menangani keluhan dari responden. 3. Dimensi Komitmen (Commitment) Dimensi komitmen, diperoleh sebagian besar penilaian responden masuk dalam kategori baik, hasil tersebut secara individual dapat dijelaskan bahwa bahwa responden memiliki keinginan yang cukup tinggi untuk mempertahankan hubungan yang baik dengan personal shopper PT. Emax Fortune International. 4. Dimensi Kontrol Mutualitas (Control Mutuality) Kualitas relasi pada dimensi control mutuality masuk dalam kategori baik yaitu sebesar 47,1%, hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa dalam berinteraksi dengan personal shopper PT. Emax Fortune International, responden mendapat kesempatan dan wewenang untuk memberikan kontrol terhadap personal shopper ketika pelayanan yang diberikan oleh personal shopper tidak memuaskan dan tidak sesuai dengan keinginan. Berdasarkan masing-masing dimensi yang ada, untuk dapat mengetahui sejauh mana kualitas hubungan antara personal shopper PT. Emax Fortune 3

International dengan pelanggan, maka dapat dilihat bahwa rata-rata nilai rata-rata kualitas relasi sebesar 3,60, hasil tersebut dapat diartikan bahwa kualitas relasi personal shopper PT. Emax Fortune international dengan pelanggan (EMAX member) masuk kategori baik. Berdasarkan hasil nilai rata-rata dari masingmasing dimensi, diperoleh hasil nilai rata-rata tertinggi dari empat dimensi kualitas relasi adalah pada dimensi control mutuality dengan nilai rata-rata 3,65, hasil tersebut menunjukkan bahwa terjalinnya kualitas relasi yang cukup baik antara personal shopper dengan pelanggan (EMAX member) adalah pelanggan cenderung menjalin hubungan dengan personal shopper PT. Emax Fortune International dikarenakan responden menghargai control mutuality dengan personal shopper PT. Emax Fortune International. Ada tidaknya perbedaan kualitas relasi berdasarkan karakteristik responden didasarkan pada perolehan nilai signifikansi, jika signifikansi pada hasil uji beda < 0,05, maka disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (bermakna) dan jika nilai signifikansi > 0,05 maka disimpulkan bahwa perbedaan yang dihasilkan tidak signifikan (tidak bermakna). Hasil analisis uji beda kualitas relasi berdasarkan jenis kelamin diperoleh nilai t sebesar 0,787 dengan sig 0,432, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan kualitas relasi kualitas relasi personal shopper PT. Emax Fortune international dengan konsumen ditinjau dari jenis kelamin responden. Analisis uji beda berdasarkan usia disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kualtias relasi personal shopper PT. Emax Fortune international dengan pelanggan ditinjau dari usia responden. Berdasarkan pekerjaan didapatkan hasil terdapat perbedaan yang signifikan kualtias relasi personal shopper PT. Emax Fortune international dengan pelanggan ditinjau dari pekerjaan responden. Analisis berdasarkan jumlah transaksi disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kualtias relasi personal shopper PT. Emax Fortune international dengan pelanggan ditinjau dari jumlah transaksi responden. 4

Analisis PT. Emax Fortune International adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi informasi yang merupakan salah satu distributor produk Apple terbesar di Indonesia. Meskipun perusahaan ini mengutamakan profit oriented atau sisi komersial, PT. Emax juga sangat mengedepankan pelayanan dan pembangunan relasi. Hal ini tercermin dalam hubungannya dengan pelanggan setia EMAX. Untuk melihat kualitas relasi yang dijalin antara personal shopper dengan pelanggan, digunakan konsep OPR, dimana konsep OPR ini merupakan sebuah konsep untuk melihat adanya hubungan timbal balik antara perusahaan dengan publik atau dalam arti lain, adanya ketergantungan satu sama lain. Agar dapat mempermudah dalam mengevaluasi OPR berdasarkan kegagalan atau keberhasilan sebuah organisasi dalam membangun relasi, didasarkan pada outcomes, seperti yang dikatakan oleh Hon dan Grunig (1999), bahwa outcomes dapat dilihat untuk mengetahui dampak pada perubahan sikap dan perilaku publik dari output yang diterima oleh publik. Outcomes, dapat diukur dengan menggunakan empat dimensi. Dimensi-dimensi tersebut antara lain trust (kepercayaan), satisfaction (kepuasan), commitment (komitmen) dan control mutuality (kontrol mutualitas). Berdasarkan hasil analisis kualitas relasi PT. Emax dengan pelanggan yang diukur dengan empat dimensi yaitu kepercayaan (trust), kepuasan (satisfaction), Komitmen (commitment) dan kontrol atas hubungan (control mutuality), diperoleh nilai rata-rata dari empat dimensi tersebut masuk dalam kategori baik, nilai tertinggi dari empat dimensi kualitas relasi tersebut adalah pada dimensi control mutuality. Hal ini dapat dianalisis bahwa penilaian kualitas relasi menurut responden cenderung menjalin hubungan dengan personal shopper PT.EMAX Fortune International dikarenakan responden menghargai control mutuality dengan personal shopper, hal ini ditunjukkan dengan beberapa pernyataan berdasarkan control mutuality yaitu personal shopper bersedia mendengarkan apa yang dikatakan oleh pelanggan, personal shopper memberikan kesempatan kepada 5

pelanggan untuk mengutarakan pendapatnya, kecenderungan perusahaan untuk bergantung pada pelanggan dalam mengambil suatu keputusan, perusahaan dan pelanggan saling memperhatikan keinginan satu sama lain, serta adanya kepercayaan perusahaan pada setiap opini atau pendapat yang diberikan oleh pelanggan. Hasilyang diperoleh bahwa nilai tertinggi pada dimensi control mutuality, adalah pada pernyataan nomor 5, yaitu personal shopper memberikan kesempatan dan wewenang kepada pelanggan, untuk memberikan kontrol terhadap personal shopper ketika pelayanan yang diberikan oleh personal shopper tidak memuaskan atau tidak sesuai harapan. Pernyataan tersebut memiliki skor yang paling tinggi dibandingkan dengan pernyataan lain. Hal ini sesuai dengan definisi dimensi control mutuality menurut Hon dan Grunig (1999), dimana control mutuality mengacu pada sejauh mana kedua belah pihak mempunyai kekuatan untuk saling mempengaruhi satu sama lain dalam suatu hubungan dan puas dengan kontrol yang mereka miliki atas hubungan yang mereka jalin dengan suatu perusahaan. Hal ini dilakukan demi keberlangsungan perusahaan, sehingga secara otomatis hubungan yang positif akan muncul di antara keduanya. Berdasarkan hasil analisis kualitas relasi secara keseluruhan diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,60 (baik), hasil tersebut menunjukkan bahwa kualitas relasi personal shopper PT. EMAX Fortune Internationaldengan pelanggan sudah baik.dapat jugadilihat dari kategori kualitas relasi dari masing-masing dimensinya yaitu sebagian besar dalam kategori hampir sama. Hasil analisis kualitas relasi berdasarkan masing-masing karakteristik responden, ditinjau dari jenis kelamin responden didapatkan hasil laki-laki dan perempuan memberikan penilaian yang tidak jauh berbeda terhadap kualitas relasi personal shopper PT. Emax Fortune international dengan pelanggan. Hal ini juga menunjukkan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki penilaian yang sama terhadap kualitas relasi PT. EMAX Fortune International terhadap EMAX member. Meskipun beberapa penelitian mengatakan bahwa perempuan dapat memproses informasi secara berbeda dibandingkan dengan laki-laki, dan 6

perempuan juga menunjukkan sifat yang lebih sabar dan telatin dibandingkan laki-laki, namun dalam menilai kualitas relasi di PT. EMAX Fortune International tidak terjadi adanya perbedaan yang signifikan antara laki-laki dan perempuan. Hasil analisis kualitas relasi berdasarkan pada aspek usia, terlihat bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kualitas relasi antara personal shopper dengan pelanggan ditinjau dari segi usia. Hasil tersebut secara individual dapat dijelaskan bahwa usia seseorang dapat mempengaruhi pola pikir serta sikap seseorang, yang ditunjukkan dengan sikap personal shopper dalam melayani pelanggan dengan usia yang lebih tua dari personal shopper dan lebih muda dari personal shopper. Sehingga, usia sangat berpengaruh terhadap kualitas relasi yang terjalin. Maka dari itu, penulis membagi empat kategori usia, yaitu 15-20 tahun, 21-26 tahun, 27-32 tahun, dan di atas 32 tahun. Menurut hasil analisis peneliti dapat dijelaskan bahwa usia 15-20 tahun merupakan usia remaja atau usia pelajar/mahasiswa yang memiliki tingkat kematangan dalam berfikir dan mengolah informasi berbeda dengan usia dewasa awal yaitu usia 21 tahun hingga 30 tahun, sehingga personal shopper lebih santai dalam melayani maupun berkomunikasi dengan pelanggan yang berusia lebih muda dibandingkan dengan usia personal shopper, yaitu 15-20 tahun. Analisis tersebut diperkuat dengan temuan data bahwa nilai rata-rata kualitas relasi pada usia 15-20 tahun memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan usia 21 sampai dengan 32 tahun yaitu sebesar 3,99. Hasil analisis kualitas relasi berdasarkan pada aspek pekerjaan, diperoleh terdapat perbedaan secara nyata kualitas relasi berdasarkan pekerjaan responden. Sikap personal shopper terhadap pelanggan dalam melayani, berkomunikasi, serta menjalin hubungan dengan pelanggan, tidak disama ratakan. Personal shopper juga menyesuaikan latar belakang pelanggan, misalnya adalah melihat pekerjaan pelanggan. Hasil tersebut secara individual dapat dijelaskan bahwa berdasarkan pekerjaan seseorang berpengaruh terhadap bagaimana seseorang itu berinteraksi dengan lingkungannya. Interaksi inilah yang akan membentuk opini seseorang dalam mengolah informasi yang diperoleh, dalam hal ini penilaian kualtias relasi personal shopper PT. EMAX Fortune International dengan pelanggan terdapat perbedaan yang signifikan antara pekerjaan satu dengan yang lain. Peneliti 7

membagi lima kategori pekerjaan, yaitu pelajar, mahasiswa, pegawai, wiraswasta, dan lain-lain (diluar yang disebutkan). Diperoleh hasil dalam penelitian, bahwa responden yang memiliki jumlah terbanyak adalah mahasiswa. Personal shopper akan lebih mudah akrab dan santai ketika berhadapan dengan pelanggan yang berprofesi sebagai mahasiswa, karena umur personal shopper dengan pelanggan tidak jauh berbeda. Sehingga, personal shopper akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan pelanggannya, jika dibandingkan dengan pelanggan yang berprofesi sebagai pengusaha, maupun pegawai. Hasil analisis kualitas relasi berdasarkan pada jumlah transaksi menunjukkan terdapat perbedaan secara nyata kualitas relasi berdasarkan jumlah transaksi responden. Jumlah transaksi sangat mempengaruhi intensitas pelanggan EMAX untuk bertransaksi, baik membeli barang maupun hanya sekedar konsultasi, ketika seorang pelanggan sering berhubungan dengan personal shopper, baik secara tatap muka maupun hanya sekedar berkomunikasi dengan media sosial, telepon atau sms maka kualitas relasi yang terjalin akan semakin baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa responden dengan jumlah transaksi terbanyak, akan mendapatkan kualitas relasi yang baik. Jumlah transaksi yang semakin banyak tentunya akan memberikan penilaian yang berbeda terhadap responden lain. Responden dengan jumlah transaksi yang sering atau banyak, akan berbeda kualitas hubungannya dengan jumlah transaksi yang lebih sedikit, hal tersebut menjadikan penilaian terhadap kualias relasi personal shopper menjadi berbeda secara signifikan berdasarkan jumlah transaksi. Sedangkan untuk hasil analisis kualitas relasi berdasarkan pada lama menjadi pelanggan EMAX, tidak ditampilkan. Hal tersebut dikarenakan ada salah satu kategori yang hanya berjumlah satu responden, sehingga tidak ada yang dijadikan pembanding. Penulis membagi pelanggan EMAX berdasarkan empat kategori, yaitu < 2tahun, 2-4 tahun, 5-7 tahun, dan > 7tahun. Hasilnya, terdapat satu responden dengan kategori > 7 tahun menjadi pelanggan EMAX. 8

Kesimpulan kualitas relasi yang dijalin oleh personal shopper PT. Emax Fortune International dengan pelanggan masuk kategori baik namun kualitas relasi antara personal shopper dengan pelanggan masih perlu ditingkatkan lagi dan mencoba memperbaiki hubungan agar kedepanya bisa lebih baik serta menguntungkan diantara dua belah pihak. Berdasarkan dari masing-masing dimensi kualitas relasi sebagian besar dalam kategori yang sama yaitu baik, namun nilai tertinggi adalah dimensi control mutuality, ditunjukkan dengan skor rata-rata 3,65. Rata-rata tersebut menunjukkan bahwa, pelanggan memberikan nilai yang cukup tinggi kepada perlakuan personal shopper dalam hal control mutuality. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pelanggan menilai kualitas relasi personal shopper dengan pelanggan merupakan sebuah kekuatan dari perusahaan untuk saling mempengaruhi satu sama lain, dimana control mutuality berhubungan dengan pelanggan yang mendapatkan wewenang dan juga kesempatan dalam memberikan control terhadap personal shopper ketika pelayanan yang diberikan oleh personal shopper tidak memuaskan dan tidak sesuai harapan. Suatu hubungan dikatakan memiliki kualitas relasi yang sangat baik apabila memiliki tingkat kepercayaan, kepuasan, komitmen, dan kontrol mutualitas yang tinggi terhadap suatu hubungan yang telah dijalin. Walaupun pada kenyataannya, hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat kepercayaan yang dimiliki oleh pelanggan. Tingkat kepercayaan yang dimiliki oleh pelanggan masih perlu diperbaiki lagi, karena pada dimensi kepercayaan memiliki skor yang paling rendah dibandingkan dengan dimensi lain. Dimensi kepercayaan memiliki skor sebesar 3,52. Skor tersebut masuk dalam kategori baik namun memiliki skor paling rendah dibandingkan dengan dimensi lain, sehingga personal shopper harus mampu membangun kepercayaan dari pelanggan, karena pelanggan merasa personal shopper kurang bisa memberikan informasi secara efektif dan terpercaya. 9

Daftar Pustaka Ruslan, Rosady. 2005. Manajemen Public Relations & Manajemen Komunikasi: Konsep dan Aplikasi. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Hon, Linda Childers & Grunig, James E. (1999).Guidelines For Measuring Relationship in Public Relations. Institute For Public Relations. 10