Aplikasi Algoritma Greedy dalam Kompresi Dokumen Teks

dokumen-dokumen yang mirip
Penyelesaian Permainan Sliding Puzzle 3x3 Menggunakan Algoritma Greedy Dengan Dua Fungsi Heuristik

Penggunaan Pohon Huffman Sebagai Sarana Kompresi Lossless Data

Aplikasi Algoritma Greedy untuk Optimasi Sistem Booking Hotel Online

Aplikasi Algoritma Greedy untuk Menyelesaikan Permainan Hedgewars

Penerapan Algoritma Greedy dalam Penyetokan Barang

Penerapan Algoritma Greedy dalam Algoritma Disk Scheduling Shortest Seek Time First

Penerapan Algoritma Greedy untuk Permainan Flood It

Penerapan Algoritma Greedy dalam Permainan Connect 4

APLIKASI GREEDY PADA ALGORITMA HUFFMAN UNTUK KOMPRESI TEKS

Penerapan Algoritma Greedy dalam Pencarian Rantai Penjumlahan Terpendek

PENERAPAN ALGORITMA GREEDY DALAM PENCARIAN SOLUSI TERBAIK PADA PERMAINAN TETRIS

Penerapan Algoritma Greedy dalam Algoritma Penjadwalan Prosesor Tunggal Shortest Job First

Penerapan Algoritma Greedy untuk Permainan Halma

Implementasi Algoritma Greedy Dua Sisi pada Permainan 2048

Algorima Greedy Pada Self Serve Gas Station

Implementasi Algoritma Greedy untuk Pembelian Saham

Analisis Beberapa Algoritma dalam Menyelesaikan Pencarian Jalan Terpendek

Penerapan Algoritma Greedy pada Permainan Kartu 100

Aplikasi Algoritma Greedy dalam Penjurusan Mahasiswa Tingkat Pertama Institut Teknologi Bandung

Penerapan Algoritma Greedy pada Permainan Fire Emblem

Penerapan Algoritma Greedy dalam Optimasi Keuntungan Perusahaan Pengiriman Barang

Implementasi Algoritma Greedy pada Permainan Hangman Versi Bahasa Indonesia dengan Memanfaatkan Frekuensi Huruf

Penerapan Pengkodean Huffman dalam Pemampatan Data

Perbandinganan Penggunaan Algoritma Greedy dan Modifikasi Algoritma Brute Force pada Permainan Collapse XXL

Penerapan Algoritma Greedy dan Breadth First Search pada Permainan Kartu Sevens

Pemilihan Monster yang Akan Digunakan dalam Permainan Yu-Gi-Oh! Capsule Monster Coliseum

Penerapan Greedy pada Jalan Jalan Di Bandung Yuk! V1.71

PERBANDINGAN APLIKASI ALGORITMA BRUTE-FORCE DAN KOMBINASI ALGORITMA BREADTH FIRST SEARCH DAN GREEDY DALAM PENCARIAN SOLUSI PERMAINAN TREASURE HUNT

Penerapan Algoritma Greedy pada Permainan Bubble Breaker

Penerapan Algoritma Brute force dan Greedy pada Penjadwalan Disk

Penerapan Algoritma Greedy dalam Permainan Othello

Implementasi Greedy Dalam Menemukan Rangkaian Logika Minimal Menggunakan Karnaugh Map

Penerapan Algoritma Greedy pada Intelegensia Buatan untuk Transfer Pemain dalam Permainan Simulasi Sepakbola

Optimisasi Penjadwalan Proses Pada Central Processing Unit Dengan Menggunakan Algoritma Greedy

Penerapan Algoritma Greedy dalam Pembuatan Artificial Intelligence Permainan Reversi

Implementasi Algoritma Greedy dalam Pembagian kerja pada Mesin yang Identik

Penerapan Algoritma Greedy dalam Permainan MarketGlory

Penggunaan Algoritma Greedy untuk menyelesaikan Permainan Othello

Implementasi Algoritma Greedy pada Permainan Ludo

IMPLEMENTASI ALGORITMA GREEDY PADA PERMAINAN OTHELLO

Pengaplikasian Algoritma Knuth-Morris-Pratt dalam Teknik Kompresi Data

Penentuan Keputusan dalam Permainan Gomoku dengan Program Dinamis dan Algoritma Greedy

Penggunaan Algoritma Greedy Untuk Menyelesaikan Permainan Cluedo

Penerapan Algoritma Greedy Dalam Permainan Clash Royale

Penerapan Algoritma Greedy untuk Menempatkan Pelanggan dalam Permainan Video Diner Dash

Algoritma Greedy untuk Membangun Korpus Pengenalan Suara Al-Quran

IMPLEMENTASI ALGORITMA GREEDY PADA PERMAINAN CONGKLAK

Implementasi Brute Force dan Greedy dalam Permainan Big Two (Capsa)

Optimasi Konversi String Biner Hasil Least Significant Bit Steganography

APLIKASI ALGORITMA GREEDY DALAM PERMAINAN JAWBREAKER

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

Penerapan Algoritma Greedy Pada Permainan Kartu Truf

Penggunaan Algoritma Greedy untuk Mencari Solusi Optimal dalam Permainan Brick Breaker

ALGORITMA GREEDY DALAM PERMAINAN DOTS AND BOXES

Analisis Pengimplementasian Algoritma Greedy untuk Memilih Rute Angkutan Umum

Penerapan algoritma Greedy dalam penentuan Porter Generic Strategies untuk suatu perusahaan

Perancangan Algoritma Greedy pada AI Permainan Turn Based Strategy

Algoritma Greedy untuk AI dalam Permainan DotA

Penggunaan Algoritma Greedy dalam Optimasi Masalah Perkebunan

KOMPRESI TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA DAN POHON HUFFMAN. Nama : Irfan Hanif NIM :

Pendekatan Algoritma Divide and Conquer pada Hierarchical Clustering

Penerapan algoritma greedy pada berbagai macam tugas sistem operasi

Pembahasan Pencarian Lintasan Terpendek Menggunakan Algoritma Dijkstra dan A*

Aplikasi Algoritma Greedy pada Optimasi Pelaksanaan Misi dalam Permainan Assassins Creed : Revelations

Penerapan Algoritma Greedy dan Algoritma BFS untuk AI pada Permainan Greedy Spiders

Penerapan Prinsip Greedy dalam Permainan Kartu Hearts

Algoritma Greedy pada Board Game Saboteur

Penerapan Algoritma Greedy pada Permainan Tower Defense

Penentuan Rute Belanja dengan TSP dan Algoritma Greedy

Penerapan Algoritma Greedy dalam Pemilihan Pemain di Game Football Manager

Penerapan Algoritma Greedy Best First Search untuk Menyelesaikan Permainan Chroma Test : Brain Challenge

Aplikasi Algoritma Greedy pada Pemilihan Jenis Olahraga Ringan

Penerapan Algoritma Greedy pada Perbaikan Sudut Pergerakan Awal dalam Snellius Ray Path Tracing Tomografi

PENGGUNAAN ALGORITMA GREEDY PADA MESIN PENCARI

Kompleksitas Algoritma untuk Penyelesaian Persoalan Penukaran Koin dengan Algoritma Greedy

Strategi Perancangan Bot Player pada Permainan Tradisional Congklak dengan Algoritma Greedy

Penerapan Algoritma LZW (Lempel-Ziv-Welch) pada Program Pemampat File

Implementasi SHA untuk Komparasi File

Optimalisasi Susunan Tempat Duduk Kereta Api Menggunakan Algoritma Greedy dan Program Dinamis

Penerapan Algoritma Greedy Pada Permainan Killbots

Algoritma Greedy dalam Artificial Intelligence Permainan Tic Tac Toe

Penggunaan Algoritma Divide and Conquer Dalam Pewarnaan Graf

Analisis Penerapan Algoritma Kruskal dalam Pembuatan Jaringan Distribusi Listrik

BAB 1 PENDAHULUAN. tertulis, audio dan video. Objek-objek tersebut yang sebelumnya hanya bisa

IF3051 Strategi Algoritma Penerapan Algoritma Greedy untuk Reservasi Tiket Konser

Penggunaan Algoritma Greedy Dalam Perancangan Papan Teka Teki Silang

Algoritma Greedy dalam Strategi Permainan Centipede

Penggunaan Algoritma Greedy untuk Meminimalkan Belanja

Penerapan Algoritma Greedy dalam Permainan Bantumi

IF3051 Strategi Algoritma Penerapan Algoritma Greedy untuk Peletakan Tanaman dalam Game Harvest Moon: Back to Nature

Aplikasi Graf pada Penentuan Jadwal dan Jalur Penerbangan

Penerapan Pohon Biner Huffman Pada Kompresi Citra

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

Aplikasi Algoritma Greedy untuk Menyelesaikan Permainan Magic Wingdom

KOMPRESI TEKS dengan MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN

Penggunaan Algoritma Brute Force dan Greedy dalam Permainan Atomas

Perbandingan Algoritma Dijkstra dan Algoritma Floyd-Warshall dalam Penentuan Lintasan Terpendek (Single Pair Shortest Path)

Penerapan Algoritma Greedy untuk Menentukan Loadout dalam Permainan PAYDAY 2

Metode Path Finding pada Game 3D Menggunakan Algoritma A* dengan Navigation Mesh

Penentuan Hubungan Kompleksitas Algoritma dengan Waktu Eksekusi pada Operasi Perkalian

Transkripsi:

Aplikasi Algoritma Greedy dalam Kompresi Dokumen Teks Nurul Fithria Lubis 13510012 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia 1 13510012@std.stei.itb.ac.id Abstrak Algoritma greedy ialah salah satu jenis algoritma yang sering digunakan dalam penyelesaian masalah. Dalam algoritma greedy, untuk setiap langkah penyelesaian masalah akan diambil solusi optimum dengan harapan pada akhir penyelesaian didapatkan pula hasil optimum. Di samping itu, di tengah perkembangan teknologi, suatu isu yang menjadi perhatian ialah penggunaan memori yang mangkus. Melalui algoritma greedy, penghematan itu dapat dilakukan, misalnya dalam kompresi dokumen teks. Algoritma greedy akan berperan dalam menentukan kata mana yang dapat diolah sehingga ukuran teks semakin kecil. Pemilihan ini dapat dilakukan dengan mempertimbangkan dua aspek, yaitu panjang kata dan frekuensi kata. Namun, kedua jenis greedy yang diuji memberikan hasil akhir yang relatif sama dengan beberapa perbedaan insignifikans ecara tekstual. Algoritma greedy berhasil memangkas ukuran teks dengan baik, namun ada beberapa kekurangan pada aplikasinya yang membutuhkan pengembangan lebih lanjut. Kata kunci dokumen, greedy, kompresi, teks. zaman ke zaman. Setiap jenis file membutuhkan teknik kompresi yang berbeda pula karena strukturnya yang sejatinya berbeda. Sebagai contoh, kompresi pada gambar dapat dilakukan dengan JPEG dan GIF, pada audio dapat dilakukan dengan MP3, dan pada video dapat dilakukan dengan MP4. Jenis file lain yang tidak dapat dipungkiri juga membutuhkan kompresi ialah teks. Pada awalnya, pengolahan dokumen tidak menjadi masalah karena ukurannya relatif kecil. Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya kebutuhan pengolajan data, timbul permasalahan mengenai penggunaan memori pada saat pengelolaan dan penyimpanan dokumen karena ukurannya bisa menjadi sangat besar. Banyak teknik kompresi yang telah dikembangkan untuk kompresi dokumen teks, namun pada makalah ini penulis akan membahas penggunaan algoritma greedy untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. I. PENDAHULUAN Kompresi adalah hal yang secara sadar maupun tidak sadar dilakukan manusia setiap hari. Menggulung kabel, melipat baju, menumpuk gelas, hal ini dilakukan demi ruang yang lebih luas untuk kebutuhan lainnya. Dalam kegiatan sehari-hari, kompresi menjadi hal yang krusial pada saat bepergian karena ruang barang yang sangat terbatas untuk barang-barang yang akan dibawa. Untuk menyisati hal itu, banyak industri yang membuat barangbarang inovatif seperti kemasan kedap udara untuk memperkecil ruang suatu barang. Selain itu, banyak produk dibuat dengan kemasan kecil khusus untuk kebutuhan bepergian. Demikian pula halnya dengan data yang disimpan pada komputer. Tanpa kompresi sama sekali, kebutuhan disk storage dari seorang pengguna komputer akan menjadi sangat besar. Walaupun harga memori semakin murah, namun kebutuhan penyimpanan dari pengguna juga semakin besar. Maka dari itu, tentu hal ini tetap perlu disiasati agar pemakaian memori dilakukan semangkus mungkin. Teknik kompresi data sudah berkembang pesat dari A. Algoritma Greedy II. DASAR TEORI Algoritma greedy ialah salah satu tipe algoritma yang membentuk solusi per langkah dari sebuh masalah. Dari setiap langkah yang dilakukan, mungkin terdapat banyak pilihan jalan yang dapat diambil untuk mencapai tujuan akhir. Strategi dari algoritma greedy ialah mengambil suatu keputusan yang yang terbaik dalam setiap langkah dari pemecahan masalah. Setiap keputusan yang telah diambil dengan greedy pada setiap langkah bersifat final dan tidak dapat diubah. Pendakatan dari algoritma greedy adalah mengambil pilihan yang memberikan perolehan terbaik pada saat itu, hal ini biasa disebut dengan istilah optimum lokal. Pada setiap pengambilan, diharapkan pengambilan optimum lokal ini akan menuju pada solusi optimum global. Jika disimpulkan, algoritma greedy adalah algoritma yang menyelesaikan masalah secara langkah per langkah dengan mengambil pilihan yang terbaik yang dapat diperoleh pada saat itu tanpa memperhatikan konsekuensi ke depan dan berharap optimum lokal akan menuju pada

optimum global. Terdapat lima komponen greedy sebagai berikut: 1. Himpunan kandidat, C, berisi elemen-elemen pembentuk solusi. Pada setiap langkah greedy, satu elemen akan dipilih dari sini untuk mendapatkan optimum lokal. 2. Himpunan solusi, S yang berisi kandidat solusi permasalahan 3. Fungsi seleksi, Fungsi yang memilih di antara sekian banyak elemen dalam kandidat dan mengembalikan elemen kandidat yang paling optimum. 4. Fungsi kelayakan yang memeriksa apakah kandidat yang dipilih dari fungsi seleksi memenuhi persyaratan dan tidak melanggar aturan. 5. Fungsi obyektif, fungsi yang meminimumkan / memaksimalkan suatu solusi. Greedy bersifat pick what you can get now, maka dari itu greedy tidak akan selalu memberikan solusi yang optimum global. Pada kondisi seperti ini, greedy menjadi basis pendekatan heuristik. Walaupun tidak selalu memberikan solusi optimum global, algoritma greedy tetap menjadi salah satu algoritma yang sering dipilih karena kecepatan eksekusinya. Dan seringkali walaupun solusi yang diberikan bukanlah solusi optimum global, solusi tersebut sudah sangat baik. B. Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau information-bearing unit yang lain yang lebih rendah daripada representasi data yang tidak terkodekan dengan suatu sistem encoding tertentu. Kompresi data bertujuan untuk merepresentasikan informasi pada suatu file digital dengan sesedikit mungkin bit. Untuk itu, perlu dilakukan beberapa langkah pengolahan data melalui algoritma yang didefinisikan. Algoritma untuk kompresi data memiliki dua jenis, yakni algoritma lossy dan lossless. Sesuai dengan namanya, algoritma lossy menyebabkan hilangnya sebagian data pada proses kompresinya. Namun, pada algoritma lossless, proses kompresi dapat di-reverse (dekompresi) sehingga data dapat kembali seperti semula yang berarti tidak ada bagian data yang hilang. Namun, pada algoritma kompresi lossy, hilangnya sebagian data tidak akan mengubah secara drastis arti dari dokumen karena pemangkasan tersebut sudah dilakukan sedemikian rupa sehingga walaupun tanpa dekompresi, pengguna tetap bisa memanfaatkan dokumen yang sudah dikompresi. C. Dokumen Teks Dokumen teks ialah dokumen dengan tujuan utama baca dan tulis. Terdapat beberapa format dokumen teks, pada tulisan ini dokumen teks yang dimaksud ialah dokumen dengan ekstensi.txt dan format ASCII 8 bit. Pada dokumen ini, setiap katakter diberikan ukuran sebesar 1byte atau 8 bit. III. METODE PENYELESAIAN MASALAH Kompresi terhadap teks akan dilakukan dengan basis kata. Teks akan dipecah menjadi kata perkata, untuk setiap kata, disimpan tiga informasi, yakni kata itu sendiri, frekuensi, serta jumlah nya. Alur kerja dari penyelesaian masalah tergambar pada Gambar 1. Gambar 1 Alur kerja kompresi data Sebagai contoh, akan digunakan teks berikut: Jingle bells, jingle bells, jingle all the way of the bells bells. Pemecahan teks akan menghasilkan tabel1. Tabel 1 Hasil pemecahan teks Frekuensi jingle 6 3/12 bells 5 4/12 all 3 1/12 the 3 2/12 way 3 1/12 of 2 1/12

Tabel inilah yang akan digunakan dalam penentuan skema greedy. Dalam tulisan ini akan dibahas dua jenis algoritma greedy dalam kompresi, yakni greedy by length dan greedy by value. Kedua jenis algoritma greedy ini diuji untuk memberi perbandingan, apakah salah satu lebih baik dari yang lain atau apakah ada trade-off pada keduanya. Kata yang dipilih oleh algoritma greedy kemudian akan digantikan dengan penanda yang tentunya akan dibuat sependek mungkin agar ukuran teks berkurang. Namun, penanda ini tidak boleh merupakan atau kumpulan yang sering muncul pada teks karena dapat menyebabkan kesalahpahaman. A. Greedy by Length Dengan menggunakan teks contoh sebagai masalah, pada algoritma greedy by length, skema algoritma greedy didefinisikan sebagai berikut: 1. Himpunan kandidat (C) Seluruh kata yang ada pada Tabel 1 2. Fungsi Seleksi Anggota himpunan C dengan jumlah paling sedikit.. 3. Fungsi Kelayakan Jumlah dari anggota C yang dipilih lebih besar dari jumlah dari penanda yang digunakan. 4. Fungsi Obyektif Anggota C yang dipilih memiliki jumlah terkecil dibanding anggota himpunan C lainnya dan jumlah nya lebih besar dari jumlah penanda. 5. Himpunan Solusi (S) Kata yang memenuhi fungsi obyektif Iterasi pertama pada teks dengan skema greedy di atas menghasilkan Tabel 2. Kata yang menjadi anggota S ialah jingle karena dibandingkan kata lainnya, jingle memiliki jumlah terbesar. Sebuah tanda akan diberikan untuk kata jingle. Tabel 2 Hasil iterasi pertama dengan greedy by length jingle 6 3/12!a bells 5 4/12 - Lalu, dilakukan penandaan pada kata jingle, sehingga setelah iterasi pertama, didapatkan teks sebagai berikut:!a bells,!a bells,!a all the way of the bells bells. Kata berikutnya yang menjadi anggota himpunan solusi S ialah bells karena dibanding kata-kata lainnya, bells memiliki jumlah tebesar. Kata jingle tidak lagi masuk ke dalam daftar kata karena sudah digantikan dengan penanda!a sehingga tidak lagi memenuhi fungsi kelayakan dan fungsi obyektif. Seperti pada iterasi pertama, diberikan sebuah tanda untuk kata bells. Tanda ini akan menggantikan seluruh kata bells pada teks. Tabel 3 Hasil itetrasi kedua dengan greedy by length bells 5 4/12!b!a 2 3/12 - Dan seterusnya, iterasi akan terus dilakukan hingga himpunan solusi S pada algoritma greedy memberikan himpunan kosong. Pada akhirnya, didapatkan teks berikut:!a!b,!a!b,!a!c!d!e of!d!b!b. B. Greedy by Frequency Dengan menggunakan teks contoh sebagai masalah, pada algoritma greedy by length, skema algoritma greedy didefinisikan sebagai berikut: 1. Himpunan kandidat (C) Seluruh kata yang ada pada Tabel 1 2. Fungsi Seleksi Anggota himpunan C dengan frekuensi paling besar. 3. Fungsi Kelayakan Jumlah dari anggota C yang dipilih lebih besar dari jumlah dari penanda dan frekuensinya lebih besar dari satu. 4. Fungsi Obyektif Anggota C yang dipilih memiliki frekuensi terbesar dibanding anggota himpunan C lainnya dan jumlah nya lebih besar dari jumlah penanda. 5. Himpunan Solusi (S) Kata yang memenuhi fungsi obyektif Iterasi pertama pada teks dengan skema greedy di atas menghasilkan Tabel 4. Kata yang menjadi anggota S ialah bells karena dibandingkan kata lainnya, bells memiliki frekuensi terbesar. Sebuah tanda akan diberikan untuk kata bells. Iterasi kedua pada teks akan menghasilkan Tabel 3.

Tabel 4 Hasil iterasi pertama dengan greedy by frequency jingle 6 3/12 - bells 5 4/12!a Gambar 2 Dokumen teks sebelum kompresi Lalu, dilakukan penandaan pada kata bells, sehingga setelah iterasi pertama, didapatkan teks sebagai berikut: jingle!a, jingle!a, jingle all the way of the!a!a. Iterasi kedua pada teks akan menghasilkan Tabel 5. Kata berikutnya yang menjadi anggota himpunan solusi S ialah jingle karena dibanding kata-kata lainnya, jingle memiliki frekuensi terbesar. Kata bells tidak lagi masuk ke dalam himpunan solusi S karena seluruhnya sudah digantikan dengan penanda!a sehingga tidak lagi memenuhi fungsi kelayakan dan fungsi obyektif. Seperti pada iterasi pertama, diberikan sebuah tanda untuk kata jingle. Tanda ini akan menggantikan seluruh kata jingle pada teks. Tabel 5 Hasil itetrasi kedua dengan greedy by length jingle 6 3/12!b!a 2 4/12 - Gambar 3 Dokumen teks seetelah kompresi greedy by length Gambar 4 Dokumen teks setelah kompresi greedy by frequency Setelah kompresi dilakukan, dokumen teks disimpan dan dilihat ukurannya. Perbandingan ukuran dari ketiga dokumen teks dapat dilihat pada Gambar 5. Dan seterusnya, iterasi akan terus dilakukan hingga himpunan solusi S memberikan himpunan kosong. Sehingga pada akhirnya didapatkan teks berikut:!b!a,!b!a,!b!d!c!e of!c!a!a. IV. PEMBAHASAN Dengan menggunakan teks pada contoh, dilakukan kompresi greedy by length dan juga greedy by frequency. Untuk mengetahui hasil sebenarnya dari kompresi, teks disimpan dalam dokumen teks kemudian dilihat dan dibandingkan ukurannya. Teks sebelum dan sesudah kompresi dapat dilihat pada Gambar 2, Gambar 3, dan Gambar 4. Gambar 5 Perbandingan ukuran dokumen sebelum dan sesudah kompresi Terlihat perbedaan yang cukup signifikan dari ukuran dokumen teks sebelum dan sesudah kompresi, di mana ukuran dokumen teks berkurang hampir setengahnya untuk kedua jenis kompresi, dari 66bytes menjadi 38 bytes. Hal ini terjadi karena berkurangnya panjang teks,

sehingga berkurang pula ukuran dokumen teksnya karena untuk setiap karaktrer, dialokasikan 1byte. Namun, pada kedua jenis kompresi tampak tidak ada perbedaan signifikan. Kedua jenis greedy memberikan ukuran akhir dokumen sebesar 38bytes. Secara tekstual, terdapat perbedaan pada teks hasil kompresi. Pada greedy by length,!a menandakan jingle karena jingle adalah kata dengan terbanyak, sedangkan pada greedy by frequency!a menandakan bells karena bells adalah kata dengan frekuensi terbesar. Namun, hal ini tidak berpengaruh pada ukuran akhir dari dokumen teks karena panjang penanda yang digunakan untuk setiap kata sama. Selain itu, kata-kata yang diubah menjadi tanda pada kedua jenis greedy juga sama karena fungsi kelayakan yang dari keduanya juga sama. Maka dari itu, mungkin perlu dilakukan analisis lebih lanjut terhadap fungsi kelayakan yang paling tepat pada algoritma greedy yang digunakan dan juga terhadap pemilihan penanda yang digunakan sebagai pengganti kata. karena akan menentukan fungsi kelayakan dari algoritma greedy. Kompresi data ini bersifat lossless karena dekompresi dapat dilakukan melalui informasi arti penanda. Namun hal ini kurang diingkan karena dibutuhkan memori lagi untuk menyimpan informasi tersebut. Selain itu, perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut dalam penentuan penanda dan fungsi kelayakan dari algoritma greedy yang paling baik untuk digunakan. Namun, secara keseluruhan algoritma greedy dapat digunakan dalam teknik kompresi dokumen teks. REFERENCES [1] Munir, Rinaldi. (2009). Diktat Kuliah IF3051 Strategi Algoritma. Bandung: Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung. [2] NN. Digital Collection http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?submit.x=9&submit.y=13&pa ge=2&qual=high&submitval=prev&fname=%2fjiunkpe%2fs1%2 Finfo%2F2009%2Fjiunkpe-ns-s1-2009-26404111-11745-deflatechapter2.pdf Akses terkahir : 16 Desember 2012, 12:25. V. KEKURANGAN DAN BATASAN Aplikasi algoritma greedy untuk kompresi pada dokumen teks yang dibahas pada tulisan ini memiliki beberapa kekurangan dalam praktiknya. Lingkup bahasan masih sangat sempit, di mana eksperimen hanya dilakukan pada dokumen dengan ekstensi.txt saja. Di samping itu, varian kata yang digunakan masih sedikit dan teks yang digunakan pendek sehingga masalah yang harus diselesaikan masih sangat kecil. Karena itu, kemanjuran dari teknik kompresi ini masih belum teruji untuk permasalahan yang lebih besar. Penanda kata yang digunakan pada contoh masih sangat terbatas, karena dengan tanda!x, dengan x adalah alfabet dari a-z, hanya terdapat 26 tanda yang dapat digunakan dan tentu hal itu menjadi batasan pada kompresi teks yang panjang dengan varian kata yang sangat beragam. Namun di lain sisi, jika jumlah penanda diperpanjang untuk memperbanyak kemungkinan tanda untuk memperluas jangkauan kompresi, kompresi akan menjadi kurang mangkus. Maka dari itu, diperlukan analisa lebih lanjut dalam penentuan penanda kata yan gpaling tepat untuk digunakan. Selain itu, untuk teks agar tetap menjadi berarti untuk pengguna, informasi penanda juga harus disimpan agar bisa dilakukan dekompresi. Hal ini tidak diinginkan karena membutuhkan memori lagi untuk penyimpanan informasi tersebut. PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa makalah yang saya tulis ini adalah tulisan saya sendiri, bukan saduran, atau terjemahan dari makalah orang lain, dan bukan plagiasi. Bandung, 17 Desember 2012 Nurul Fithria Lubis 13510012 VI. KESIMPULAN Algoritma greedy dapat digunakan sebagai algortima dalam teknik kompresi dokumen teks berbasis kata. Awalnya teks akan dipercah menjadi kata per kata untuk kemudian dipilih kata yang akan digantikan dengan penanda. Penanda harus didefinisikan dahulu sebelumnya