POLA KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK DI KELURAHAN BEO TALAUD

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: Anggelia Dea Manukily Julia Pantow Lingkan E. Tulung

Jerry D. Mamero Antonius Boham Stefi H. Harilama

BAB VI PENUTUP. positif dan negatif. Positifnya yaitu dengan menggunakan ponsel komunikasi

BAB VI PENUTUP. Setelah melakukan penelitian mengenai komunikasi interpersonal antara

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Konflik yang pernah terjadi antara mahasiswa Alor dan Sumba adalah

BAB IV PEMBAHASAN. antara ayah dan anak remaja pasca perceraian, berikut peneliti memberikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB VI PENUTUP. sebelumnya kemudian penulis menarik kesimpulan terakhir sebagai berikut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Vera Ratna Pratiwi,2013

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi terhadap data-data hasil

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. diketahui, bahwa melalui komunikasi yang lancar dengan. menggunakan keunggulan yang ada dalam teknologi handphone,

Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Hubungan Interpersonal Siswa ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Daftar pustaka. Bungin, Burhan Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: RajaGrafindo Persada

SKRIPSI PENGARUH DAYA TARIK PROGRAM ACARA INDONESIA LAWAK KLUB (ILK) DI TRANS 7 TERHADAP MINAT MAHASISWA MENONTON

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK PENDERITA AUTISME

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan hal yang menjadi bagian terpenting dalam kehidupan

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa penilaian kualitas

Jurnal Tugas Akhir Skpipsi 1

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. penting, kurang begitu efektif karena ada sebagaian orang tua yang

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SISWA TAMATAN TK DAN NON TK DI SEKOLAH DASAR NEGERI

Efek kognisi yang didapat dari apa yang mereka tonton, benar-benar. bermanfaat. Manfaat tersebut kiranya dapat berguna. Kegunaan yang diharapkan

Oleh : Dwi Prihatin NIM K BAB I PENDAHULUAN

PERAN KOMUNIKASI ANTARPRIBADI ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ANAK DI DESA SEA SATU KECAMATAN PINELENG KABUPATEN MINAHASA

ABSTRAK. Kata kunci: stakeholder, pelanggan, proses komunikasi interpersonal, tahapan penetrasi sosial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan antara satu

STRATEGI KOMUNIKASI DAN TINGKAT KESADARAN KESEHATAN

Sosialisasi Bahasa dalam Pembentukkan Kepribadian Anak. Sosialisasi bahasa adalah medium tanpa batas yang membawa segala sesuatu di

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi bahkan hampir seluruh waktu yang kita habiskan adalah untuk

PENGARUH JAM BELAJAR MASYARAKAT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 02 KALISORO TAHUN AJARAN 2014/2015

KOMUNIKASI EFEKTIF ANTARA REMAJA DENGAN AYAH YANG BERTUGAS JARAK JAUH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keluarga yang kokoh akan menghasilkan anak-anak yang kokoh juga.

BAB VI PENUTUP. efektif dan prosesnya dapat dilakukan dengan cara sangat sederhana. Komunikasi antarpribadi

PERANAN KOMUNIKASI ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK (Suatu Studi Di Desa Buo Kec. Loloda Kab. Halmahera Barat)

KOMUNIKASI ADAPTASI KELUARGA DALAM REMARRIAGE SUMMARY SKRIPSI. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

PERAN KOMUNIKASI BPJS KEPADA PELAKU USAHA TENTANG JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN (Studi Pada Pelaku Usaha Di Wilayah Kelurahan Mapanget)

BAB I PENDAHULUAN. ia berkenalan dengan dunia sekitarnya, ia berkenalan terlebih dahulu dengan

Hubungan antara Parental Discipline dan Intensitas Komunikasi Peer Group dengan Minat Belajar Anak

BAB I PENDAHULUAN. atau simbol sebagai media ( Uchjana Effendy, 2001 :11). Lambang

BAB V PENUTUP. Dari berbagai data dan fakta yang sudah diperoleh dari lapangan dan dikonfirmasikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari hidup dan

TEORI KOMUNIKASI. Konteks-Konteks Komunikasi. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

PENDAPAT PRIA DEWASA TENTANG MAJALAH POPULAR

Bentuk-Bentuk Komunikasi Karyawan dalam Rapat Internal. Mingguan di Divisi Marketing Nasmoco Janti Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. atau interaksi dengan orang lain, tentunya dibutuhkan kemampuan individu untuk

BAB I PENDAHULUAN. telah membawa penyeragaman nama dari ilmu yang dikembangkan di. menggunakan nama Publistik, sedangkan di Universitas Indonesia

PASAR SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA (Studi Deskriptif Pedagang Pasar Segiri Samarinda)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. melangsungkan kehidupannya. Di dalam berinteraksi tersebut antara manusia yang satu

PERAN KOMUNIKASI DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK DIANTARA REMAJA DI DESA SENDANGAN KECAMATAN KAKAS

Implementasi Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Bidang Pendidikan

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN GADGET

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menuju masa dewasa. Pada masa remaja banyak sekali permasalahan yang

PERANAN MEDIA MASSA TERHADAP KESADARAN POLITIK MASYARAKAT DI DUSUN WIJILAN WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO DALAM PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2014 ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. dengan pendidikan akan dihasilkan generasi yang berkualitas yang akan berperan

BAB I PENDAHULUAN. jauh (SLJJ). Konteks ini dimaksudkan bagi setiap pribadi yang. Jika tak bisa percaya pada pasangan akan berdampak pada kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan media auditif yang hanya bisa didengar, tetapi murah,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Penerapan Metode Diskusi Berbantuan

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Sumber Lain : Data dari ketua RT:007/07 Srengseng, Kembangan-Jakarta Barat

POLA KOMUNIKASI PIMPINAN DEPARTEMEN KOMUNIKASI PT. DIRGANTARA INDONESIA. ( Studi Deskriptif Tentang Pola Komunikasi Pimpinan Departemen

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR SISWA DI SEKOLAH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS X SMK SETIA BAKTI GARUT TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN MURID (Studi Kasus Pada TK Al-Quran Al-Ittihad Samarinda)

DAMPAK PENGGUNAAN ALAT KOMUNIKASI HANDPHONE TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 12 KOTA GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan. mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi

PERANAN KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DI DESA TUMARATAS KECAMATAN LANGOWAN KABUPATEN MINAHASA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENDIDIKAN DALAM KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

MEDIA KOMUNIKASI DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA SMAN 9 KENDARI. *Muh. Isnaeni**C1D **Sitti Harmin**Marsia Sumule G.

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pertama. Sekolah juga sebagai salah satu lingkungan sosial. bagi anak yang dibawanya sejak lahir.

DAFTAR PUSTAKA. Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala dan Siti Kornilah Komunikasi Massa. Bandung. Simbiosa Rekatam Media

PERANAN KELUARGA DALAM PROSES PENANAMAN KEDISIPLINAN TERHADAP REMAJA DI DUSUN KRAJAN, DESA GEMBONG, KECAMATAN ARJOSARI, KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA DAN ANAK DALAM MEMBENTUK PERILAKU POSITIF ANAK PADA MURID SDIT CORDOVA SAMARINDA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. akan dibutuhkan anak dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Keluarga

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 KonteksMasalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam alat teknologi seperti televisi, koran, majalah, dan telepon.

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

MOTIF LAKI-LAKI MENONTON ACARA MATA LELAKI DI TRANS7 (STUDI PADA LAKI-LAKI DI RW 03 DESA LANDUNGSARI KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

BAB I PENDAHULUAN. sosial anak. Hurlock (1993: 250) berpendapat bahwa perkembangan sosial

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan data-data yang penulis peroleh di lapangan baik melalui

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PASANGAN SUAMI ISTRI BANYAK ANAK YANG KURANG MAMPU DALAM MEMBENTUK KONSEP DIRI ANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. orangtua. Anak bukan hanya sekedar hadiah dari Allah SWT, anak adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki pasangan akan selalu saling melengkapi satu sama lain.

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU

PENTINGNYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCAKAP-CAKAP

BAB IV ANALISIS DATA. dikumpulkan, diklasifikasikan dan dianalisis. mewawancarai secara mendalam kepada responden.

BAB I PENDAHULUAN. interaksi manusia antara lain imitasi, sugesti, simpati, identifikasi, dan empati.

PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MOTIVASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi.

Transkripsi:

e-journal Acta Diurna Volume IV. No.5. Tahun 2015 POLA KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK DI KELURAHAN BEO TALAUD Oleh: Alfon Pusungulaa Julia Pantow Antonius Boham e-mail: alfonpusungulaa91@gmail.com Abstrak Penelitian ini dengan judul: Pola Komunikasi Keluarga Dalam Membentuk Karakter Anak Di Kelurahan Beo Talaud akan mencoba mengkaji bagaimana cara berkomunikasi dalam keluarga terkait dengan membentuk karakter anak tersebut. Dengan pendekatan deskriptif yaitu penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulan, maka hasil penelitian menemukan bahwa keluarga dalam hal ini orang tua selalu atau sering menyampaikan pesan yang mengandung arti kejujuran kepada setiap anak mereka guna membentuk karakter anak menjadi baik dan jujur. Dapat disimpulkan bahwa media komunikasi atau saluran komunikasi yang paling sering digunakan adalah tatap muka langsung atau berbicara face to face, antara orang tua dengan anak, ketika memberikan pesan-pesan yang membangun karakter anak tersebut. Kata kunci: Pola komunikasi, keluarga, karakter anak. PENDAHULUAN Dalam kehidupan keseharian kita tidak akan pernah terlepas dari kegiatan komunikasi bahkan hampir seluruh waktu yang kita habiskan adalah untuk berkomunikasi dengan orang lain. Secara sadar atau tanpa kita sadari, kita dapat menghitung dari waktu ke waktu, selalu terlibat dalam komunikasi yang bersifat rutinitas, beberapa jam waktu yang kita gunakan dalam berbicara, menonton televisi, belajar dan lain-lain. Seberapa jauh komunikasi berperan penting dalam kehidupan manusia dan waktu yang diluangkan dalam proses komunikasi sangat besar. Timbul pertanyaan berapa banyak waktu yang digunakan dalam proses komunikasi di dalam keseharian. Adapun bentuk kegiatan komunikasi yang digunakan untuk menulis, untuk membaca, dan untuk berbicara serta untuk mendengarkan orang lain berbicara. Hal tersebut membuktikan bahwa komunikasi sangat memiliki peran yang penting dalam kehidupan sosial manusia, dengan kata lain komunikasi telah menjadi jantung dari kehidupan kita, dan komunikasi yang efektif dan intensif akan memungkinkan tercapainya hubungan yang harmonis. Komunikasi merupakan suatu hal sangat penting bagi terbentuknya sebuah interaksi antara satu orang dengan orang lainnya. Manusia sebagai pribadi maupun makhluk social akan saling berkomunikasi dan saling mempengaruhi satu sama lain dalam hubungan yang beraneka ragam, dengan gaya dan cara yang berbeda pula. Komunikasi merupakan dasar dari seluruh interaksi antar manusia. Sering ditemui didalam keluarga inti dimana didalamnya terdapat ayah, ibu, kakak dan adik tentu terdapat berbagai macam perbedaan dalam pola komunikasi. Pola komunikasi dapat dipahami sebagai pola hubungan antara dua orang atau lebih dalam pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. (Djamarah, 2004:1).

Lingkungan merupakan tempat dimana seorang anak tumbuh dan berkembang, sehingga lingkungan banyak berperan dalam membentuk kepribadian dan karakter seseorang. Bagi kebanyakan anak, lingkungan keluarga merupakan lingkungan dini yang mempengaruhi perkembangan anak, setelah sekolah dan kemudian masyarakat. Keluarga dipandang sebagai lingkungan dini yang dibangun oleh orangtua dan orang-orang terdekat. Setiap keluarga selalu berbeda dengan keluarga lainnya, dalam hal ini yang berbeda misalnya cara didik keluarga, keadaan ekonomi keluarga. Setiap keluarga memiliki sejarah perjuangan, nilai-nilai, dan kebiasaan yang turun temurun yang secara tidak sadar akan akan membentuk karakter anak. Keluarga merupakan forum pendidikan yang pertama dan utama dalam sejarah hidup sang anak yang menjadi dasar penting dalam pembentukan karakter manusia itusendiri. Untuk menciptakan karakter yang kuat dan jiwa yang baik pada anak didalam keluarga, diperlukan terciptanya suasana keluarga yang harmonis dan dinamis. Hal tersebut dapat tercipta jika terbangun koordinasi dan komunikasi dua arah yang kuat antara orang tua dan anak. Pembentukan karakter anak tersebut akan tercapai apabila adanya komunikasi yang baik antara orang tua dan anaknya. Setiap orang tua tentunya menginginkan anaknya memiliki karakter yang baik, namun seiring pertumbuhan anak yang juga tidak terlepas dari pengaruh lingkungan sekitarnya, tentunya anak tersebut seringkali mendapatkan hal-hal yang dapat mempengaruhi karakter pribadinya. Misalnya ketika seorang anak berteman dengan teman yang agak keras dan kasar dalam keseharian, ataupun ketika seorang anak bergaul dengan kehidupan anak-anak yang nakal. Tentunya hal seperti ini dapat mempengaruhi pembentukan karakter anak tersebut. Dalam keseharian kehidupan keluarga, sering kita temui berbagai karakter anak yang berbeda-beda. Ada anak yang pemalu, pendiam, kurang bersosialisasi, kemudian ada juga contoh karakter anak yang agak keras, cenderung kasar, suka melawan orang tua, nakal, dan lain-lain, yang mengarah pada karakter anak ke arah negatif. Hal ini sangat berkaitan dengan peranan pola komunikasi di dalam keluarga dalam hal ini orang tua, yang menjadi pembimbing anak tersebut dalam masa pertumbuhan karakternya. Biasanya orang tua yang cenderung mendidik anak tersebut dengan lembut serta dengan penuh cinta kasih, pembentukan anak tersebut juga akan seperti itu. Sama halnya dengan orang tua yang selalu menunjukkan sifat atau kebiasaan kasar, kemungkinan anakanaknya akan mengikuti apa yang menjadi sifat dan kebiasaan orang tua tersebut. Komunikasi merupakan salah satu cara yang paling tetap dalam membentuk karakter anak dari orang tua dimana peran komunikasi tersebut akan terlihat bagaimana, pesan disampaikan melalui media apa, dan siapa sumber informasi tersebut akan mempengaruhi pembentukan karakter anak tersebut. Pola komunikasi dalam keluarga baik dengan face to face (tatap muka), menggunakan media teman maupun dengan media komunikasi seperti hand phone menjadi hal menarik untuk diteliti. Hal inilah yang menyebabkan penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil thema: Pola Komunikasi Keluarga dalam Membentuk Karakter Anak Di Kelurahan Beo Talaud. Penulis akan mencoba mengkaji bagaimana cara berkomunikasi dalam keluarga terkait dengan membentuk karakter anak tersebut. Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah Teori Penetrasi Sosial, sedangkan pendekatan meodologis yang penulis gunakan ialah dengan menggunakan metode deskriptif.

HASIL PENELITIAN Tentunya penelitian ini akan mengukur tentang bagaimana proses komunikasi yang terjadi, serta saluran atau media komunikasi yang di gunakan dalam pola komunikasi keluarga dalam membentuk karakter anak di kelurahan Beo Talaud Indikator pertama yang akan dijelaskan dalam penelitian ini adalah mengenai orang Tua sebagai Komunikator yang menggunakan model pola komunikasi terbuka atau demokratis, dapat dilihat pada tabel hasil penelitian di bawah ini: Tabel. 1 Model komunikasi terbuka/demokratis 1 Sangat terbuka 50 78,2 2 terbuka 10 15,6 3 Kurang terbuka 4 6,2 4 Tidak sama sekali 0 0 Data dioleh oleh peneliti 2015 Dari data yang ditemukan dalam penelitian mengenai model komunikasi yang digunakan orang tua dalam berkomunikasi dengan anak kaitannya dengan membentuk karakter anak tersebut, mendapatkan jawaban responden 78,2% dengan pernyataan sangat terbuka, kemudian di ikuti dengan 15,6% dengan pernyataan responden terbuka, selanjutnya 6,2% jawaban responden adalah kurang terbuka. Sementara untuk pernyataan tidak sama sekali adalah 0%. Dapat disimpulkan bahwa model terbuka/demokratis adalah model komunikasi yang paling banyak digunakan atau terjadi dalam pola komunikasi keluarga dalam membentuk karakter anak di kelurahan Beo Talaud tersebut. Selanjutnya akan dijelaskan tentang hasil penelitian mengenai Indikator kedua yaitu orang Tua sebagai Komunikator yang menggunakan model komunikasi tertutup/otoriter. Dapat dilihat pada tabel hasil penelitian di bawah ini model komunikasi tertutup/otoriter Tabel 2. Komunikasi tertutup/otoriter 1 Sangat tertutup 0 0 2 tertutup 4 6,2 3 Kurang tertutup 10 15,6 4 Tidak sama sekali 50 78,2 Dari data yang ditemukan dalam penelitian mengenai model komunikasi tertutup/ otoriter yang digunakan orang tua dalam berkomunikasi dengan anak kaitannya dengan membentuk karakter anak tersebut, mendapatkan jawaban paling tinggi adalah 78,2% dengan pernyataan tidak sama sekali, kemudian di ikuti dengan 15,6% dengan pernyataan

responden kurang tertutup, selanjutnya 6,2% jawaban responden adalah tertutup. Sementara untuk pernyataan tidak sama sekali adalah 0%. Dari data yang ditemukan pada tabel 2, tentang model komunikasi tertutup/otoriter dapat disimpulkan bahwa model komunikasi tertutup atau otoriter, kurang sekali digunakan dalam pola komunikasi keluarga dalam membentuk karakter anak dikelurahan beo Talaud. Artinya bahwa cara komunikasi otoriter dari orang tua sudah jarang di gunakan dalam memberikan penyampaian pesan bagi anak-anak sekarang ini. Selanjutnya akan dijelaskan hasil penelitian tentang isi pesan yang disampaikan oleh orang tua dalam keluraga apakah mengandung arti yang baik. Dapat dilihat pada tabel hasil penelitian di bawah ini: Tabel 3. Isi pesan yang disampaikan yang mengandung arti baik 1 Sangat Sering 54 84.4 2 Sering 10 15.6 3 Kurang sering 0 0 Dari data yang ditemukan dalam penelitian mengenai isi pesan yang disampaikan orang tua apakah mengandung arti yang baik dalam berkomunikasi dengan anak kaitannya dengan membentuk karakter anak tersebut, mendapatkan jawaban paling tinggi adalah 84,4% dengan pernyataan sangat sering, kemudian di ikuti dengan 15,6% dengan pernyataan responden sering, selanjutnya 0% jawaban responden adalah kurang sering. Sementara untuk pernyataan tidak pernah adalah 0%. Dari hasil penelitian yang dijelaskan pada tabel 3 diatas mengenai isi pesan yang disampaikan oleh orang tua kepada anak dapat disimpulkan bahwa rata-rata pesan yang disampaikan adalah mengandung isi pesan yang baik. Selanjutnya akan di jelaskan tentang apakah pesan yang juga di sampaikan oleh orang tua atau keluarga mengandung arti dari kejujuran. Penjelasan hasil penelitian dapat di lihat pada tabel berikut ini: Tabel 4. Pesan yang mengandung arti kejujuran 1 Sangat Sering 24 37,5 2 Sering 40 62,5 3 Kurang sering 0 0 Dari hasil penelitian mendapatkan pernyataan paling dominan adalah 62,5% dengan jawaban sering, kemudian di ikuti dengan pernyataan responden dengan jawaban

sangat sering dengan 37,5%, sementara untuk jawaban kurang sering dan tidak pernah, hanya mendapatkan 0% atau tidak ada jawaban hasil penelitian. Dari data yang dijelaskan pada tabel 4 tersebut, mengenai pesan yang di sampaikan apakah mengandung arti kejujuran, dapat disimpulkan orang tua selalu atau sering menyampaikan pesan yang mengandung arti kejujuran kepada setiap anak mereka. Selanjutnya akan di jelaskan tentang apakah pesan yang juga di sampaikan oleh orang tua atau keluarga mengandung arti instruksi atau perintah untuk jangan berbuat nakal. Penjelasan hasil penelitian dapat di lihat pada tabel berikut ini: Tabel 5. Pesan yang mengandung arti instruksi untuk jangan nakal 1 Sangat Sering 0 0 2 Sering 64 100 3 Kurang sering 0 0 Berdasarkan hasil penelitian yang telah tertulis pada tabel 5 tentang apakah pesan yang disampaikan mengandung arti instruksi atau perintah agar anak-anak jangan nakal, mendapatkan jawaban responden dengan 100% dengan jawaban sangat sering, sementara jawaban sering, kurang sering dan jawaban tidak pernah hanya mendapatkan 0% atau tidak ada jawaban penelitian. Berdasarkan dari hasil tersebut dapat dijelaskan pesan yang disampaikan oleh orang tua atau keluarga dalam membentuk karakter anak selalu memberikan pesan atau nasihat yang didalamnya adalah instruksi agar jangan berbuat nakal. Selanjutnya akan di jelaskan tentang apakah pesan yang juga di sampaikan oleh orang tua atau keluarga mengandung arti keberanian. Penjelasan hasil penelitian dapat di lihat pada tabel berikut ini: Tabel 6. Pesan yang mengandung arti keberanian 1 Sangat Sering 34 53.2 2 Sering 20 31.2 3 Kurang sering 10 15,6 Dari hasil penelitian tentang apakah Pesan yang mengandung arti keberanian mendapatkan pernyataan responden dengan Jawaban 53,2% sangat sering, kemudian ikuti dengan jawaban sering sebesar 31,2%, dan jawaban 15,6% dengan pernyataan kurang sering, sementara jawaban tidak pernah adalah 0%.

Dapat disimpulkan bahwa kebanyakan pola komunikasi keluarga dalam membentuk karakter anak di kelurahan Beo Talaud, pesan yang disampaikan juga menagandung unsur keberanian, atau ingin membangun karakter berani bagi setiap anak yang ada di kelurahan Beo Talaud tersebut. Selanjutnya akan di jelaskan tentang apakah pesan yang juga di sampaikan oleh orang tua atau keluarga mengandung arti yang keras. Penjelasan hasil penelitian dapat di lihat pada tabel berikut ini: Tabel 7. Pesan yang keras 1 Sangat Sering 0 0 2 Sering 50 78.1 3 Kurang sering 14 21.9 Dari hasil penelitian tentang apakah Pesan yang disampaikan orang tua mengandung Pesan yang keras mendapatkan pernyataan responden dengan Jawaban paling tinggi 78.1% sering. Kemudian cukup sering dengan 21,9%, sementara jawaban tidak pernah adalah 0%. Dapat disimpulkan bahwa pesan yang disampaikan dalam keluarga atau orang tua kepada anak dalam membentuk karakter anak di kelurahan beo Talaud sangat sering dengan pesan yang keras, hal ini dimaksudkan untuk membentuk karakter anak yang kuat dan tahan banting terhadap berbagai situasi kehidupan. Selanjutnya akan di jelaskan tentang apakah pesan yang juga di sampaikan oleh orang tua atau keluarga mengandung arti yang kasar. Penjelasan hasil penelitian dapat di lihat pada tabel berikut ini: Tabel 8. Pesan yang kasar 1 Sangat Sering 0 0 2 Sering 30 46.9 3 Kurang sering 29 45.3 4 Tidak pernah 5 7.8 Dari hasil penelitian tentang apakah Pesan yang disampaikan orang tua mengandung Pesan yang kasar mendapatkan pernyataan responden dengan Jawaban paling tinggi 46,9% sering. Kemudian cukup sering dengan 45,3%, sementara jawaban tidak pernah adalah 7,8%. Sementara jawaban sangat sering tidak ada. Dapat disimpulkan bahwa pesan yang disampaikan dalam keluarga atau orang tua kepada anak dalam membentuk karakter anak di kelurahan beo Talaud cukup sering dengan pesan yang kasar, misalnya suara yang lantang, teriakan ataupun penekanan katakata tertentu yang cukup kasar.

Selanjutnya akan di jelaskan tentang apakah Media komunikasi orang tua dalam menyampaikan pesan untuk membentuk karakter anak dilakukan secara langsung face to face. Penjelasan hasil penelitian dapat di lihat pada tabel berikut ini: Tabel 9. Langsung face-to face 1 Sangat Sering 64 100 2 Sering 0 0 3 Kurang sering 0 0 Pada indikator tentang media komunikasi yang digunakan pada pola komunikasi orang tua dalam membentuk karakter anak di kelurahan Beo Talaud, mendapatkan pernyataan sangat sering 100%, kemudian pernyataan lainnya hanya mendapatkan 0% atau tidak ada jawaban. Dapat disimpulkan bahwa media komunikasi atau saluran komunikasi yang paling sering digunakan adalah tatap muka langsung atau berbicara face to face, antara orang tua dengan anak, ketika memberikan pesan-pesan yang membangun karakter anak tersebut. Selanjutnya akan di jelaskan tentang apakah Media komunikasi orang tua dalam menyampaikan pesan untuk membentuk karakter anak dilakukan melalui teman. Penjelasan hasil penelitian dapat di lihat pada tabel berikut ini: Tabel 10. Melalui teman 1 Sangat Sering 0 0 2 Sering 30 46.9 3 Kurang sering 29 45.3 4 Tidak pernah 5 7.8 Data yang tertera pada tabel diatas tadi tentang media komunikasi yang digunakan dalam keluarga melalui teman dapat dideskripsikan bahwa 46,9% responden memberikan jawaban sering digunakan, kemudian diikuti dengan 45.3% dengan jawaban responden kurang sering serta 5% jawaban responden tidak pernah.

Hal ini menunjukkan bahwa dalam pola komunikasi yang dilakukan oleh orang tua dalam keluarga menggunakan media teman sering juga di gunakan untuk memberikan penyampaian pesan tentang membentuk karakter anak mereka. Selanjutnya akan di jelaskan tentang apakah media komunikasi orang tua dalam menyampaikan pesan untuk membentuk karakter anak, apakah dilakukan Melalui telepon. Penjelasan hasil penelitian dapat di lihat pada tabel berikut ini: Tabel 11. Melalui telepon 1 Sangat Sering 5 7,8 2 Sering 30 46.9 3 Kurang sering 29 45.3 Dari data yang tertera pada tabel diatas tadi tentang media komunikasi yang digunakan dalam keluarga melalui telepon atao hanphone dapat dideskripsikan bahwa 46,9% responden memberikan jawaban sering digunakan, kemudian diikuti dengan 45.3% dengan jawaban responden kurang sering serta 5% jawaban responden sangat sering. Sementara jawaban tidak pernah adalah 0%. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pola komunikasi yang dilakukan oleh orang tua dalam keluarga menggunakan media telephone atau hanphone sering juga di gunakan untuk memberikan penyampaian pesan tentang membentuk karakter anak mereka. Karena handphone saat ini sudah menjadi kebutuhan dalam kehidupan masyarakat modern. Selanjutnya akan di jelaskan tentang apakah media komunikasi orang tua dalam menyampaikan pesan untuk membentuk karakter anak, apakah dilakukan Melalui media sms. Penjelasan hasil penelitian dapat di lihat pada tabel berikut ini: Tabel 12. Melalui sms 1 Sangat Sering 20 31.25 2 Sering 20 31.25 3 Kurang sering 24 37.5 Dari data yang tertera pada tabel diatas tadi tentang media komunikasi yang digunakan dalam keluarga melalui telepon atau hanphone dapat dideskripsikan bahwa 31,25% responden memberikan jawaban sangat sering digunakan, kemudian diikuti dengan 31,25% dengan jawaban responden sering, serta 37.5% jawaban responden kurang sering. Sementara jawaban tidak pernah adalah 0%.

Penggunaan sms atau short massage service juga digunakan oleh keluarga dalam membentuk karakter anak, tetapi belum terlalu di optimalkan, karena kebanyakan masyarakat belum memahami betul bagaimana menggunakan hanphone dengan fasilitas sms tersebut. PEMBAHASAN Dalam berkomunikasi antara orang tua dengan anak dalam keluarga kebanyakan isi pesan yang disampaikan oleh orang tua kepada anak dapat disimpulkan bahwa ratarata pesan yang disampaikan adalah mengandung isi pesan yang baik. Hal ini di lakukan karena orang tua mengetahu bahwa dengan memberikan pesan yang baik kepada anakanaknya akan berpengaruh pada pembentukan karekter anak menjadi yang baik. Keluarga dalam hal ini orang tua selalu atau sering menyampaikan pesan yang mengandung arti kejujuran kepada setiap anak mereka guna membentuk karakter anak menjadi baik dan jujur. Pesan yang disampaikan oleh orang tua atau keluarga dalam membentuk karakter anak selalu memberikan pesan atau nasihat yang didalamnya adalah instruksi agar jangan berbuat nakal. Kebanyakan pola komunikasi keluarga dalam membentuk karakter anak di kelurahan Beo Talaud, pesan yang disampaikan juga menagandung unsur keberanian, atau ingin membangun karakter berani bagi setiap anak yang ada di kelurahan Beo Talaud tersebut. Pesan yang disampaikan dalam keluarga atau orang tua kepada anak dalam membentuk karakter anak di kelurahan beo Talaud sangat sering dengan pesan yang keras, hal ini dimaksudkan untuk membentuk karakter anak yang kuat dan tahan banting terhadap berbagai situasi kehidupan. Pesan yang disampaikan dalam keluarga atau orang tua kepada anak dalam membentuk karakter anak di kelurahan beo Talaud cukup sering dengan pesan yang kasar, misalnya suara yang lantang, teriakan ataupun penekanan kata-kata tertentu yang cukup kasar. Dapat disimpulkan bahwa media komunikasi atau saluran komunikasi yang paling sering digunakan adalah tatap muka langsung atau berbicara face to face, antara orang tua dengan anak, ketika memberikan pesan-pesan yang membangun karakter anak tersebut. Pola komunikasi yang dilakukan oleh orang tua dalam keluarga menggunakan media teman sering juga di gunakan untuk memberikan penyampaian pesan tentang membentuk karakter anak mereka. Pola komunikasi yang dilakukan oleh orang tua dalam keluarga menggunakan media telephone atau hanphone sering juga di gunakan untuk memberikan penyampaian pesan tentang membentuk karakter anak mereka. Karena handphone saat ini sudah menjadi kebutuhan dalam kehidupan masyarakat modern. Kebanyakan masyarakat belum memahami betul bagaimana menggunakan hanphone dengan fasilitas sms tersebut. Penggunaan sms atau short massage service juga digunakan oleh keluarga dalam membentuk karakter anak, tetapi belum terlalu di dimanfaatkan. Masyarakat daerah beo talaud masih lebih mudah menggunakan telpone dengan berbicara di bandingkan dengan menulis sms.

KESIMPULAN Dari keseluruhan hasil penelitian yang ditemukan, dapat ditarik kesimpulan penelitian ini adalah: 1. Pola komunikasi yang digunakan oleh keluarga dalam hal ini orang tua dalam membentuk karakter anak, lebih dominan menggunakan model terbuka atau model komunikasi demokratis dibandingkan dengan model komunikasi tertutup atau otoriter 2. Isi pesan yang disampaikan keluarga dalam membentuk karakter anak selalu mengandung unsur yang baik, karena akan berpengaruh pada pembentukan karakter anak kearah yang baik juga, selain itu juga isi pesan yang berisikan tentang makna kejujuran selalu di sampaikan keluarga kepada anak-anak. 3. Pesan yang disampaikan juga sangat sering berisikan pesan agar jangan berbuat kenakalan oleh orang tua kepada anak-anaknya. Pesan yang keras juga selalu digunakan agar karakter anak selalu ingat akan hal yang di sampaikan dalam keluarga. 4. Media yang paling banyak digunakan dalam memberikan pesan kepada anak-anak guna membentuk karakter anak, adalah face to face atau secara langsung, sementara di ikuti juga dengan pesan melalui tema, media telephone/ hanphone serta sebagian kaluarga menggunakan media sms ketika memberikan pesan serta mengontrol keberadaan anak-anak mereka. DAFTAR PUSTAKA Arifin Anwar, 2003, Strategi Komunikasi, Bandung: Armico. Arikunto Suharsimi, 1991. Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta. Charles R. Berger, Michael E. Roloff, David R. Roskos-Ewoldsen, 2014. Handbook Ilmu Komunikasi, Bandung: Nusa Media. Djamarah, Syaiful Bahri. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua & Anak dalam Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta. Liliweri, Alo. 1994. Perspektif Teoritis, Komunikasi Antarpribadi (Suatu Pendekatan Ke arah Psikologi Sosial Komunikasi). Bandung: Citra Aditya bakti. Rakhmat, Jalaluddin. 2001. Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi contoh analisis statistik. Bandung: Remaja Rosdakarya. Onong Uchjana Effendy, 2003. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remadja Karya CV.., 1986, Dinamika Komunikasi, Bandung: Remaja Karya. Hafied Cangara, 2002. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sasa Djuarsa Sendjaja, 1993. Pengantar Komunikasi. Jakarta: Universitas Indonesia. Sugiono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabet. Teguh Meinanda, 1981, Pengantar Ilmu Komunikasi dan Jurnalistik, Bandung: Armico.