Prototipe (Lanjutan )

dokumen-dokumen yang mirip
Pengadaan Sistem Informasi

Pengembangan Sistem Informasi

PENGEMBANGAN DAN PENGADAAN SISTEM INFORMASI

BAB XII STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

MODEL SDLC MODEL SDLC FIRDAUS SOLIHIN UNIVERSITAS TRUNOJOYO WATERFALL PROTOTYPE SPIRAL

Pengembangan Sistem Informasi

PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN DI KABUPATEN BANTUL

RANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems)

Pengembangan Sistem Informasi

STRATEGI PENGEMBANGAN SIA

Business Process Reengineering ( BPR )

Hanif Fakhrurroja, MT

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

A. Spesifikasi Perangkat Lunak

Para akuntan mengalami berbagai kesulitan berikut ini dalam mengembangkan SIA : Permintaan atas sumber daya pengembangan begitu banyak.

PENDAHULUAN. Dalam pengadaan atau pengembangan sistem informasi bagi perusahaan terdiri dari beberapa cara, antara lain;

Pendekatan-Pendekatan Pengembangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom

Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari

Hanif Fakhrurroja, MT

Testing dan Implementasi

Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK )


BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM

BAB1. PENDAHULUAN Siklus hidup sistem (SLC) SDLC Systems Development Life Cycle Siklus Hidup Pengembangan Sistem Systems Life Cycle

Definisi. Metode Pengembangan Sistem Informasi. Metodologi Pengembangan System. Definisi (lanjutan) Mengapa perlu? 7/21/2008

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memudahkan pengelolahan dan memanfaatkan data secara efektif dan efesien. Kantor

Pengembangan Perangkat Lunak. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma

Arsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom.

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Manajemen

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Perbedaan pengembangan software dengan pengembangan sistem informasi

SistemInformasiManajemen. Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi berbasis komputer

Metode pengembangan Sistem Teknologi Informasi. Surahyo Sumarsono, B.Eng., M.Eng.Sc.

BAB 1 PENDAHULUAN. memasuki berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah semakin banyak

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 4 Pendekatan-Pendekatan Pengembangan Sistem

Pendahuluan. SDLC merupakan satu aplikasi dari pendekatan sistem untuk tugas mengembangkan dan menggunakan suatu sistem berbasiskomputer

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK. Karmilasari

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. sangat penting dikarenakan menunjang kegiatan selama penelitian, sehingga halhal

BAB II LANDASAN TEORI. saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk. komputer. Contoh lainnya adalah sebuah organisasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SDLC SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE. Materi ke-2. Pengembangan Sistem Informasi 5KA28 // 4KA14

PENDAHULUAN SIKLUS HIDUP SISTEM. Tahap-tahap Siklus Hidup. Pengelolaan Siklus Hidup

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom

PENGEMBANGAN SISTEM ALTERNATIF. A. Ridwan Siregar

SISTEM INFORMASI : dari konsep dasar menuju pengadaannya

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak

BAB III LANDASAN TEORI. menggunakan komputer biasa disebut sistem informasi berbasis komputer (computer based

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan saat ini sangat berkembang pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering)

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OUT-SOURCING, IN-SOURCING, DAN CO-SOURCING

PENDAHULUAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

BAB III LANDASAN TEORI. menjelaskan tentang ilmu yang terkait dalam penyelesaian kerja praktek.

Komponen Sistem Informasi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

TUGAS INDIVIDU-TAKE HOME UAT MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Oleh: Irfan Handrian P

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Keuntungan dan Kekurangan Sistem Informasi Outsourcing dan Insourcing di Perusahaan (Tugas Individu)

PERANCANGAN APLIKASI PENERIMAAN SISWA BARU SMP NEGERI 1 PUGUNG MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN VISUAL BASIC 6. Rion Wijaya 1, Yuri Fitrian 2

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Objek Penelitian Dalam menentukan objek penelitian, penulis malakukannya Distro Black

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK

Data flow diagram (DFD) adalah representasi grafis yang mengalir. data visualisasi (desain terstruktur). Pada DFD, item data mengalir dari

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI AKADEMIK DI STIKI MALANG BERDASARKAN KERANGKA KERJA RAPID APPLICATION DEVELOPMENT

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGGUNAAN KEMBALI (REUSE) PERANGKAT LUNAK

Pengembangan Sistem Informasi

Tugas Softskill. Universitas Gundarma. : Sistem Informasi Manajemen. : Waldhi Supriono NPM : Kelas : 2 DB 12

Cycle) SDLC (System Development Life

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

yang buruk bisa berasal dari proses untuk membuat keputusan, seperti alternatif yang digambarkan dengan tidak jelas, kebenaran informasi yang dikumpul

1. TUJUAN Untuk menjaga agar kualitas semua produk yang diluncurkan berikut versi-versinya tetap konsisten.

PERANCANGAN APLIKASI PEMBAYARAN SPP PADA SMP N 4 GADINGREJO MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN VISUAL BASIC 6.0

Pertemuan 3 Metodologi Pengembangan Sistem Informasi

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM INFORMASI DATA GURU SE-KABUPATEN KARO PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KARO. Dibuat Oleh: David Super Natanail Ginting 1A112034

PENILAIAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INSOURCING DAN OUTSOURCING

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi berperan penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

PERANCANGAN APLIKASI PEMBAYARAN SPP PADA SMA N 1 AMBARAWA MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN VISUAL BASIC 6.0

PERANCANGAN APLIKASI PEMBAYARAN SPP PADA SMA N 1 AMBARAWA MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN VISUAL BASIC 6.0. Anggit Susanto

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PROPERTI PADA KANTOR AGEN ELIZA & TEAM PROPERTI

FRAMEWORK PHP BERBASIS KOMPONEN UNTUK MEMBUAT FORMULIR DAN LAPORAN SECARA OTOMATIS ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. besar, salah satunya yaitu informasi kepegawaian di Stone Cafe. Seperti kita

SIKLUS REKAYASA PERANGKAT LUNAK (SDLC)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa studi

Penerapan Analisis Kebutuhan Metode Use Case pada Metode Pengembangan Terstruktur

Perancangan Sistem Secara Umum

Siklus Pengembangan Sistem Informasi Untuk Membangun dan Mengimplementasikan Sistem Informasi Bisnis Di Suatu Perusahaan Siklus Hidup System

Transkripsi:

1

Prototipe Suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai Hal ini berbeda dengan pendekatan SDLC tradisional (konvensional) yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk menghasilkan spesifikasi yang sangat rinci sebelum pemakai dapat mengevaluasi sistem Mengingat kebanyakan pemakai mengalami kesulitan dalam memahami spesifikasi sistem berakibat bahwa pemakai tidak begitu paham sampai pengujian dilakukan 2

Prototipe (Lanjutan ) Selain itu, prototipe membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah, terutama pada kedaaan kebutuhan pemakai sulit untuk diidentifikasi Prototipe kadangkala disebut juga RAD (Rapid Application Development) 3

Sasaran Prototipe (Lucas, 2000) 1. Mengurangi waktu sebelum pemakai melihat sesuatu yang konkret dari usaha pengembangan sistem 2. Menyediakan umpan balik yang cepat dari pemakai kepada pengembang 3. Membantu menggambarkan kebutuhan pemakai dengan kesalahan yang lebih sedikit 4. Meningkatkan pemahaman pengembang dan pemakai terhadap sasaran yang seharusnya dicapai oleh sistem 5. Menjadikan keterlibatan pemakai sangat berarti dalam analisis dan desain sistem 4

Pendekatan Prototipe Identifikasi Kebutuhan Pemakai Membuat Prototipe Pengembang dan pemakai bertemu Pemakai menjelaskan kebutuhan sistem Pengembang mulai membuat prototipe Menguji Prototipe Pemakai menguji prototipe dan memberikan kritikan atau saran Memperbaiki Prototipe Pengembang melakukan modifikasi sesuai dengan masukan pemakai Mengembangkan Versi Produksi Pengembang merampungkan sistem sesuai dengan masukan terakhir dari pemakai 5

Prototipe Prototipe dapat berdiri sendiri sebagai metode pengembangan tersendiri, tetapi juga dapat menjadi bagian dari SDLC yang telah dibahas di depan Beberapa versi SDLC yang lebih baru seringkali menyertakan prototipe sebagai alternatif atau suplemen dalam tahapan analisis dan desain sistem (Turban, McLean, dan Wetherbe, 1999) Dalam banyak kasus, prototipe lebih digunakan untuk mendukung SDLC daripada untuk menggantikannnya (Romney, Steibart, dan Cushing, 1977) Prototipe dapat dibuat dengan menggunakan perangkat-perangkat RAD (misalnya Visual BASIC dan PowerBuilder), ataupun DBMS (Database Management System) seperti Microsoft Access, sehingga pembuatan program dapat dilakukan dengan cepat 6

Kelebihan Prototipe Pendefinisian kebutuhan pemakai menjadi lebih baik karena keterlibatan pemakai yang lebih intensif. Meningkatkan kepuasan pemakai dan mengurangi risiko pemakai tidak menggunakan sistem mengingat keterlibatan mereka yang sangat tinggi sehingga sistem memenuhi kebutuhan mereka dengan lebih baik Mempersingkat waktu pengembangan Memperkecil kesalahan disebabkan pada setiap versi prototipe, kesalahan segera terdeteksi oleh pemakai Pemakai memiliki kesempatan yang lebih banyak dalam meminta perubahan-perubahan Menghemat biaya (menurut penelitian, biaya pengembangan dapat mencapai 10% hingga 20% dibandingkan kalau menggunakan SDLC tradisional) 7

Kelemahan Prototipe Prototipe hanya bisa berhasil jika pemakai bersungguh-sungguh dalam menyediakan waktu dan pikiran untuk menggarap prototipe Kemungkinan dokumentasi terabaikan karena pengembang lebih berkonsentrasi pada pengujian dan pembuatan prototipe Mengingat target waktu yang pendek, ada kemungkinan sistem yang dibuat tidak lengkap dan bahkan sistem kurang teruji Jika terlalu banyak proses pengulangan dalam membuat prototipe, ada kemungkinan pemakai menjadi jenuh dan memberikan reaksi yang negatif Apabila tidak terkelola dengan baik, prototipe menjadi tak pernah berakhir. Hal ini disebabkan permintaan terhadap perubahan terlalu mudah untuk dipenuhi 8

CASE Tool Kepanjangannya Computer-Aided Software Engineering atau Computer-Assisted Software Engineering lunak yang berguna bagi para pengembang dalam merencanakan, menganalisa, merancang, melakukan pemrograman, dan memelihara sistem sistem informasi Tujuan utama CASE dibentuk adalah untuk mengalihkan sejumlah beban yang biasanya dipikul oleh pengembang sistem kepada komputer 9

CASE Tool (Lanjutan ) Seringkali dikatakan bahwa CASE berguna untuk mendukung otomasi dalam pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi, disebabkan perangkat ini dapat menghasilkan kode program secara otomatis Sejumlah studi menunjukkan bahwa CASE dapat meningkatkan produktivitas pengembangan perangkat lunak kira-kira 10% hingga 15% (Bodnar dan Hopwood, 1993) 10

CASE Tool (Lanjutan ) CASE menggabungkan beberapa teknologi: Metodologi pengembangan sistem, misalnya pengembangan sistem terstruktur, Bahasa generasi keempat (4GL), yang menggunakan pendekatan nonprosedural, dan Antarmuka grafis CASE yang lengkap mengandung perangkat front-end dan back-end 11

CASE Tool (Lanjutan ) Dokumentasi Front-end Spesifikasi kebutuhan dan rancangan Spesifikasi desain Front-end Kode Sistem Repositori Mendukung perencanaan, analisis, dan desain sistem Pengembang Sistem Kode tambahan Pembangkit kode 12

CASE Tool : Front-end front-end merupakan perangkat CASE yang mendukung tahapan analisis dan desain ini terkadang disebut sebagai Upper CASE Dukungan yang tersedia berupa: pembuat diagram (diagramming tool). ini berguna untuk membuat DFD (Data Flow Diagram) Pembangkit layar dan laporan (screen and report generator). ini dapat dipakai untuk membuat prototipe laporan dengan cara memasukkan kolom atau field data pada layar 13

CASE Tool : Back-end dan i-case back-end merupakan perangkat CASE yang berfungsi sebagai pembangkit kode (code generator), yakni menghasilkan kode program berdasarkan suatu spesifikasi rancangan. ini biasa juga disebut Lower CASE Adapun perangkat CASE yang menggabungkan kedua kemampuan front-end maupun back-end biasa disebut i-case (Integrated CASE) 14

Komponen Utama CASE Tool Prototipe Layar dan Laporan Pembangkit Kode dan Aplikasi Pengujian Rekayasa Pembalikan Analisis dan Desain Penelusuran Masalah Repositori Dukungan Bahasa Pemrograman Pengontrolan Versi Estimasi Pembangkit Dokumentasi Manajemen Proyek Rekayasa Proses Bisnis 15

Komponen Utama CASE Komponen Keterangan Repositori Analisis dan Desain Prototipe Layar dan Laporan Pembangkit Kode dan Aplikasi Gudang data Membuat diagram aliran data, diagram entitashubungan (E-R), dll. Metodologi perancangan sistem Pembangkit layar dan menu Pembangkit laporan Mengonversi spesifikasi menjadi kode program Mendukung kemampuan drag-and-drop untuk membuat aplikasi atau antarmuka 16

Komponen Utama CASE Dukungan Bahasa Pemrograman Pengujian Rekayasa Pembalikan Pengontrolan Versi Memiliki cetakan (template) untuk kode yang bersifat umum pada bahasa tertentu Pustaka subrutin untuk fungsi-fungsi yang umum Menghasilkan data untuk pengujian Memantau eksekusi program Analisisis kelengkapan dan konsistensi Membantu mengamati kode sistem yang sudah ada Dukungan manajemen perubahan sehingga mampu menampung lebih dari satu versi kode Memungkinkan pengaksesan hanya pada personil yang berwewenang 17

Komponen Utama CASE Rekayasa Proses Bisnis Menganalisa dan memperbaiki proses-proses pada sistem sekarang Merancang proses baru Manajemen Proyek Pembangkit Dokumentasi Estimasi Penelusuran Masalah Mendukung bagan PERT yang digunakan untuk menangani lintasan kritis dalam jadwal proyek Mendukung duagram Grantt Penelusuran waktu dan pengeluaran Menciptakan bagan alir (flowchart) dan dokumentasi sistem Memperkirakan kebutuhan personil dan biaya untuk proyek pengembangan sistem Mengidentifikasi kesalahan program 18

Keuntungan CASE Meningkatkan produktivitas, dengan meningkatkan kecepatan dan efisiensi SDLC Membuat prototipe dapat dilakukan dengan lebih mudah, sehingga pemakai dapat melihat kemajuan proses pengembangan lebih cepat Membuat peubahan-perubahan rancangan sistem dapat dilakukan dengan lebih mudah Memungkinkan pembuatan sistem yang bekerja pada berbagai platform. Sebagai contoh, Anda dapat mendokumentasikan pada suatu sistem operasi (misalnya Windows) dan kemudian membangkitkannya pada sistem operasi yang lain (misalnya UNIX). Hal ini dimungkinkan karena kebanyakan perangkat CASE dapat menghasilkan kode dalam berbagai bahasa pemrograman, termasuk C dan C++ 19

Kelemahan CASE Jika dukungan manajemen terhadap penggunaan CASE kurang maka akan menimbulkan masalah Harga CASE sangat mahal. Biaya untuk pelatihan bagi pengembang sistem juga mahal. Karena itu, apabila tidak termanfaatkan dengan baik, dapat dipastikan bahwa organisasi yang menggunakannya akan mengalami kerugian yang besar 20

Perhatian Kalau Memakai CASE Kemampuan analisis dan desain bagi personil yang menggunakan perangkat CASE tetap diperlukan. Sebagus apapun perangkat CASE tidak akan menghasilkan sistem yang bagus kalau para spesialis teknologi informasi yang menggunakannya tidak memiliki dasar analisis dan desain Perlu penyediaan waktu yang lebih banyak pada proses analisis dan desain. Hal ini disebabkan perangkat CASE tak dapat menghasilkan kode program kalau spesifikasi tidak lengkap, ambigu, dan tak benar 21

Contoh CASE Tool CASE Design/1 Designer/2000 Excelerator IEF (Information Engineering Facility) Teamwork Tlon Visible Analyze Vendor Andersen Consulting Oracle Intersolv Texas Instrument Cadre Technologies Panzophic Systems Visible Systems 22

Pengadaan Sistem Informasi 1. Mengembangkan sendiri 2. Membeli perangkat lunak paket 3. Melakukan outsourcing 23

Mengembangkan Sendiri Kelebihan : Sistem dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Dapat diintegrasikan dengan lebih baik terhadap sistem yang sudah ada Proses pengembangan sistem dapat dikelola dan dikontrol Dapat dijadikan sebagai keunggulan kompetitif 24

Mengembangkan Sendiri Kelemahan : Perlu waktu yang lama untuk mengembangkan sistem karena harus dimulai dari nol Kemungkinan program mengandung bug sangat besar Kesulitan para pemakai dalam menyatakan kebutuhan dan kesukaran pengembangan memahami mereka dan seringkali hal ini membuat para pengembang merasa putus asa 25

Menggunakan Paket Kelebihan : Memerlukan waktu pengembangan yang jauh lebih singkat karena secara prinsip perangkat lunak paket siap untuk dioperasikan. Yang diperlukan adalah penyesuaian sistem berdasarkan kebutuhan pemakai Pemakai dapat memilih paket yang paling sesuai dengan kebutuhan Umumnya paket merupakan perangkat lunak yang berkualitas tinggi karena sudah teruji beberapa kali di tempat lain, sehingga terbebas dari bug Pemakai dapat melakukan uji coba terlebih dulu sebelum membeli Dokumentasi lengkap 26

Menggunakan Paket Kelemahan : Ada kemungkinan paket tidak mendukung fungsifungsi yang spesifik dalam perusahaan Ada kemungkinan harganya sangat mahal lunak tidak seefisien kalau menggunakan sistem buatan sendiri (karena umumnya paket dibuat seumum mungkin sehingga dapat dipakai oleh perusahaan mana saja) Evaluasi paket menyita waktu dan menuntut biaya Ada kemungkinan paket hanya jalan pada jenis perangkat keras tertentu (tidak kompatibel dengan perangkat yang sudah tersedia) 27

Outsourcing 1. Menyerahkan pengembangan ke pihak luar 2. Menyerahkan pengembangan dan pengoperasian ke pihak luar 28

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Outsourcing Menentukan pengembang yang ditunjuk untuk membangun sistem informasi dengan hati-hati. Sebaiknya, pihak luar yang dipilih memang benar-benar telah berpengalaman Menandatangani kontrak. Kontrak dimaksudkan sebagai pengikat tanggung jawab dan dapat dijadikan sebagai pegangan dalam melanjutkan atau menghentikan proyek jika terjadi masalah selama masa pengembangan Merencanakan dan memonitor setiap langkah dalam pengembangan agar keberhasilan proyek benar-benar tercapai. Kontrol perlu diterapkan pada setiap aktivitas dengan maksud agar pemantauan dapat dilakukan dengan mudah Menjaga komunikasi yang efektif antara personil dalam perusahaan dengan pihak pengembang dengan tujuan agar tidak terjadi konflik atau hambatan selama proyek berlangsung Mengendalikan biaya dengan tepat dengan misalnya memperhatikan proporsi pembayaran berdasarkan persentasi tingkat penyelesaian proyek. 29

Kelebihan Outsourcing Perusahaan dapat mengonsentrasikan diri pada bisnis yang ditangani Dapat digunakan untuk meningkatkan kas dalam aset perusahaan karena tak perlu ada aset untuk teknologi informasi Mendapatkan kepekaran yang lebih baik dan teknologi yang lebih maju Lebih menghemat biaya. Sebagai contoh, American Standard melaporkan bahwa dalam setahun dapat menghemat $2 juta karena melakukan outsourcing terhadap operasi keuangan dan penggajian (Laudon & Laudon, 1998) 30

Kelebihan Outsourcing Menyingkat waktu pengembangan Menghilangkan penyediaan sarana saat beban puncak terjadi (yakni ketika terjadi masa-masa pembeli membanjir) dan cukup melakukan pengeluaran biaya sesuai dengan tambahan layanan yang diberikan oleh pihak luar Memfasilitasi downsizing, sehingga perusahaan tak perlu memikirkan pengurangan pegawai 31

Kelemahan Outsourcing Kehilangan kendali terhadap sistem dan data karena bisa saja pihak outsourcer menjual data ke pesaing Mengurangi keunggulan kompetitif karena pihak outsourcer tidak dapat diharapkan untuk menyediakannya karena juga harus memikirkan klien lain Menjadi sangat bergantung pada pihak luar sehingga sangat sulit bagi perusahaan untuk mengambil alih kembali sistem yang sedang berjalan 32