PEMBELAJARAN AKTIF, INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN

dokumen-dokumen yang mirip
FOKUS KAJIAN. 1. Latar belakang 2. Konsep dasar 3. Teori belajar yang relevan

Kata Kunci: Pemberdayaan Membaca, Pembelajaran PAKEM

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran sastra merupakan pembelajaran yang dapat memperkaya

PERPADUAN KONSEP METODE PEMBELAJARAN SOMATIS AUDITORY VISUAL INTELEKTUAL (SAVI) DENGAN METODE DRILL DALAM PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. salah satu bidang pembangunan yang dapat perhatian serius dari pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II MODEL PEMBELAJARAN PAKEM DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN GEOGRAFI. 1. Pengertian Model Pembelajaran PAKEM

PEMANFAATAN MEDIA MUSIK PENDEKATAN PAKEM PADA MATA KULIAH MATEMATIKA 1

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN PAKEM SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. berbagi pengalaman, belajar dari yang lain, dan meningkatkan pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi menulis dalam KTSP SD yang berbunyi sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. metransfer informasi ke seluruh tubuh. Berawal dari proses berpikir tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yaitu : keterampilan

Pendekatan Belajar Aktif (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi dan salah satunya adalah menulis puisi. Puisi dalam Kamus Besar. penataan bunyi, irama, dan makna khusus; sajak.

1. PENDAHULUAN. Kemampuan menggunakan bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam

ALTERNATIF PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA SD/MI TERHADAP MATERI MEMBANDINGKAN PECAHAN SEDERHANA

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) dikemukakan bahwa kurikulum untuk jenis

Kata Kunci: PAKEM, Pengelolaan Kelas, Berpikir Kritis, Calon Guru

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAVI DAN RME PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. demokratis, dan cerdas. Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya perubahan kurikulum 2006 menjadi kurikulum 2013 siswa di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Oleh Indah Fajrina

Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan di sekolah merupakan proses nyata yang

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

MANAJEMEN PEMBELAJARAN YANG KREATIF PADA MATA PELAJARAN SAINS FISIKA DI SMP NEGERI 3 KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pembelajaran SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelectual)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Diajukan Oleh : IRFAKNI BIRRUL WALIDATI A

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) DI KELAS V SD NEGERI 2 KALITINGGAR PURBALINGGA

INOVASI PEMBELAJARAN CALON GURU SD DI SEKOLAH LAPANGAN. Qoriati Mushafanah Diana Endah Handayani. Dosen PGSD IKIP PGRI Semarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

PROSES PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB YANG EFEKTIF DAN MENYENANGKAN

BAB I PENDAHULUAN. mengkomunikasikan ide-ide dan keyakinannya. atau perkembangan, yang salah satunya melalui pendidikan di Taman Kanak-

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat aspek, yaitu menyimak,

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan proses belajar mengajar Bahasa Indonesia di Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

POLA PELAKSANAAN PTK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nining Priyani Gailea, 2013

BAB I PENDAHULUAN. berperan bagi perkembangan anak. Menurut Gagner dalam Multiple

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1..1Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia tidak terlepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Widi Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

2015 PENERAPAN MODEL SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPTIF

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Drs. Asep Herry Hernawan, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Departemen Pendidikan Nasional RI, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. kualitas SDM harus dimiliki. Kesadaran tentang arti pentingnya pendidikan

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING

RENCANA PEMBELAJARAN

MODEL PEMBELAJARAN. Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) PSG Rayon 15 Malang 2008

IMPLEMENTASI PAIKEM DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR. Iin Purnamasari, Aries Tika Damayani FIP IKIP PGRI SEMARANG ABSTRAK

MATEMATIKOMIK SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

PENDAHULUAN. Terjadinya perubahan paradigma dalam metode belajar mengajar yang

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 PALU

STRATEGI-STRATEGI YG MEMADUKAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) RAYON UIN ALAUDDIN MAKASSAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK PEMBELAJARAN SIMPAN PINJAM PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 TRUCUK TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

Variasi : Majalah Ilmiah Universitas Almuslim, Volume 9, Nomor 3, September 2017 ISSN :

BAB II LANDASAN TEORI. A. Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

pembelajaran berbasis paikem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan para mahasiswa yang tanggap akan masalah, tangguh, dapat di

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS MELALUI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan secara teratur, terus menerus, dan berkelanjutan. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGABDIAN PADA MASYARAKAT. Oleh: Tejo Nurseto, M.Pd NIP FAKULTAS EKONOMI PENDIDIKAN EKONOMI YOGYAKARTA 2011

I. PENDAHULUAN. di Kalianda, ditemukan ada sejumlah variabel yang berpengaruh secara langsung

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.

Negeri 2 Teupah Barat Kabupaten Simeulue Tahun Pelajaran 2014/2015. Oleh: PARIOTO, S.Pd 1 ABSTRAK

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA3 SMAN I PALOPO

BAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menggali berbagai potensi dan kebenaran secara ilmiah.

METODE ISTIQOMAH (Suatu kajian teoritis tentang pedoman dalam mendidik dan melatih)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan, melalui sekolah. manusia agar mampu berkompentensi dalam dunia global.

NAMA : INDANA MARDIANI NIM : KELAS : C PERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN PENDEKATAN SAVI SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 2 KEPOHBARU TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Endang Tri Bawani

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif & Menyenangkan (Pakem) Di TK dan SD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan

Transkripsi:

PEMBELAJARAN AKTIF, INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN oleh Prof. Dr. Drs. Aprizal Lukman, M.Pd. NIP 19570413 196503 1 003 DIBERIKAN PADA PELATIHAN NOVEMBER 2011 HOTEL GOLDEN HARVEST JAMBI

MENGAPA PAIKEM? 1. Belajar Di Asumsikan sebagai: Individual Process Social Process Menyenangkan Tak pernah berhenti Membangun makna

MENGAPA PAIKEM? Lanjutan Lanjutan 2. PERUBAHAN PARADIGMA Ø Mengajar Pembelajaran (teaching learning) Ø Penilaian menerus Perbaikan Terus(Continous improvement)

MENGAPA PAIKEM? Lanjutan Lanjutan 2. PERUBAHAN PARADIGMA Ø Mengajar Pembelajaran (teaching learning) Ø Penilaian menerus Perbaikan Terus(Continous improvement)

MENGAPA PAIKEM? Lanjutan Lanjutan 3. PENGERTIAN Pembelajaran yang memungkinkan peserta didik melakukan kegiatan yang bervariasi untuk mengembangkan ketrampilan, sikap dan pemahaman dengan penekanan kepada belajar sambil berkarya, sementara DOSEN menggunakan berbagai sumber dan alat bantu belajar termasuk pemanfaatan lingkungan supaya pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan efektif

MENGAPA PAiKEM? Lanjutan Lanjutan 4. PENGERTIAN Menciptakan Lingkungan Belajar yang kondusif/bermakna yang mampu memberikan mahasiswa keterampilan, pengetahuan dan sikap untuk kelangsungan hidup.

MENGAPA PAIKEM? Lanjutan Lanjutan 5. Ciri-Ciri 5.1 Pembelajaran Multi metode Multi media Praktik dan bekerja dalam Tim Memanfaatkan Lingkungan kampus Multi Aspek : - Logika - Kinestika - Estetika - Etika

5. Ciri-Ciri 5.2 Lanjutan Melatih Kebiasaan yng Mengarah pada 6 K Kebersihan Keindahan Kerindangan Ketertiban Keamanan Kekeluargaan

5. Ciri-Ciri 5.3 Lanjutan Suasana belajar Pembelajaran hendaknya: Menyenangkan Mengasyikan Mencerdaskan Menguatkan

Belajar proses membangun makna/pemahaman oleh si pembelajar terhadap pengalaman dan informasi yang disaring dengan persepsi, pikiran, perasaan. Jadi, Belajar = memproduksi gagasan

Mengajar Menciptakan suasana yang mengembangkan inisiatif dan tanggung jawab belajar si pembelajar ke arah pemahaman, sikap belajar sepanjang hidup

MANFAAT BAGI MHS. Belajar lebih efektif/mendalam Mhs. lebih kritis dan kreatif Suasana dan pengalaman belajar bervariasi Meningkatkan kematangan emosional/sosial Produktivitas siswa tingg Siap menghadapi perubahan dan berpartisipasi dalam proses perubahan

Pembelajaran Merubah dari konsep MENGAJAR ke PEMBELAJARAN 13

Bagaimana pendapat anda? 14

Agar Mhs Mhs.. Aktif Dosen mengajukan pertanyaan yang mengundang banyak jawaban mahasiswa 15

Agar Mhs.Aktif Dosen merespon dan menghargai semua pendapat mahasiswa 16

Pembelajaran interaktif adalah pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menjalin kerjasama yang bermakna dengan teman dan dosen. 11/12/2011 Tim Standar Proses 17

Pembelajaran inspiratif adalah pembelajaran yang mendorong dan memicu mahasiswa untuk mencaritemukan hal-hal yang baru dan inovatif. 11/12/2011 Tim Standar Proses 18

Agar Mhs Mhs.. Kreatif Dosen meminta mahasiswa untuk menghasilkan karya atau kreativitas 19

Agar Mhs Mhs.. Kreatif Dosen menciptakan lingkungan belajar yang kondusif,, kondusif bervariatif dan kreatif.. kreatif 20

Agar Mhs Mhs.. Kreatif Dosen menghargai dan memamerkan hasil karya semua mahasiswa 21

Agar Pembelajaran Efektif Dosen memperhati-memperhati kan efisiensi waktu 22

Agar Pembelajaran Efektif Dosen memberikan tugas--tugas tugas dengan panduan yang jelas 23

Pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran yang memungkinkan mahasiswa kuliah dalam suasana tanpa tekanan, bebas, terlibat secara psikis dan fisik. 11/12/2011 Tim Standar Proses 24

Lanjutan Pembelajaran multi-indera : 1. Dengan membaca dan memvisualisasikan bahan ajar.berarti Anda telah melihatnya ------> Visual 2. Dengan mengajukan pertanyaan dan menjawabnya dengan suara keras berarti Anda telah mendengarnya -- Auditorial 3. Dengan menuliskan pokok masalah pada kartu dan menyusunnya dalam urutan logis..berarti Anda telah melakukannya--- Kinestetik/Fisik

Lanjutan Pendekatan SAVI Somatis: Belajar sambil bergerak Auditori: Belajar dengan berbicara dan mendengar Visual: Belajar dengan mengamati dan menggambarkan Intelektual: Belajar dengan memecahkan masalah dan merenung/refleksi

Lanjuatan Pelibatan Otak Kiri dan Kanan Otak Kiri - Otak Kanan Perencanaan - Semangat Outline - Spontanitas Tata Bahasa - Emosi Penyuntingan - Warna Penulisan Kembali Naskah Imajinasi Penelitian - Gairah Tanda Baca - Ada unsur baru - Kegembiraan

KOMPONEN UTAMA PAIKEM KURIKULUM & PERANGKATNYA SARANA PRASARANA 1. PAKEM 2. PEMBELAJARAN YANG MENGARAH PAS. 3. PENILAIAN YANG BERKELANJUTAN SDM MANAJEMEN Standarisasi mutu Pendidikan Secara Berkelanjutan Menghadapi Tuntutan lokal, Nasional, dan global.

Komponen PAIKEM PAKEM

Mengalami Melakukan pengamatan Melakukan percobaan Melakukan penyelidikan Melakukan wawancara Mhasiswa banyak berbuat Pengalaman langsung mengaktifkan banyak indera

Hasil Penelitian Dr. Vernon Magnesen. Persentase apa yang kita ingat jika. Membaca --- 20 % Mendengar ---- 30 % Melihat ----- 40 % Mengucapkan ----- 50 % Melakukan --- 60 % Melihat, mengucapkan, mendengar & melakukan 90 %

Komunikasi Mengemukakan pendapat Presentasi laporan Memajangkan hasil kerja Ungkap gagasan Konsolidasi pikiran Gagasan yang lebih baik berpeluang keluar Dapat memancing gagasan orang lain Bangunan makna mahasiswa diketahui dosen

Interaksi Diskusi Tanya jawab Lempar lagi pertanyaan Kesalahan makna berpeluang terkoreksi Makna yang terbangun semakin mantap Kualitas hasil belajar meningkat

Refleksi Memikirkan kembali apa yang diperbuat/dipikirkan mengapa demikian? apakah hal itu berlaku untuk? Peluang lahirkan gagasan baru Untuk perbaikan gagasan/makna Untuk tidak mengulangi kesalahan

Sikap dan Perilaku Dosen Mendengarkan mahasiswa Menghargai mahasiswa Mengembangkan rasa percaya diri mahasiswa Menanamkan rasa tidak takut salah Memberikan tantangan

Suasana Ruang Kuliah Banyak sumber belajar: a.l. buku, majalah, koran, dan benda nyata; Banyak alat bantu belajar: a.l. batu, lidi, tanaman, alat peraga; Banyak hasil karya mahasiwa: a.l. gambar, puisi, laporan percobaan Mobilitas dosen dan mahasiswa mudah Interaksi D-M, M-M mudah Akses ke sumber belajar mudah Variasi kegiatan (diskusi, percobaan, seminar)

Belajar = Membangun makna, oleh karena itu Perlu Agar Caranya Mengalami langsung banyak indera yang terlibat sehingga proses membangun makna terbantu Pengamatan, uji coba, wawancara, alat peraga. Cara Lain? Komunikasi makna terkomunikasikan kepada orang lain sehingga terbuka untuk mendapat tanggapan Pajangan, presentasi, laporan. Cara lain?

Perlu Agar Caranya Interaksi Mempermudah pembangunan makna Persepsi atau makna yang keliru akan terkoreksi Belajar kelompok Diskusi Lempar kembali pertanyaan Cara Lain? Refleksi Menyadari kekurangan dan kelebihan diri Makna yang terbangun semakin mantap Umpan balik (mengapa demikian, apakah hal itu berlaku untuk, cara lain?) Belajar = proses memproduksi gagasan, bukan mengkonsumsi gagasan orang lain

SEPULUH MASALAH MAHASISWA BAHASA INGGRIS PEMAHAMAN SKS MOTIVASI BELAJAR KETRAMPILAN BELAJAR SUMBER BELAJAR PERMASALAHAN MAHASISWA KETRAMPILAN KULIAH BUDAYA ILMIAH TIDAK JELAS TUJUAN Dukungan DOSEN FASILITAS 40

SEPULUH MASALAH DOSEN MOTIVASI BELAJAR KETRAMPILAN MENGAJAR AKSES IPTEKS UPDATING LEADERSHIP OPEN TO CHANGE KUALITAS DOSEN TIDAK JELAS VISI-MISI PEMAHAMAN SISTEM SKS BAHASA INGGRIS Dukungan MANAJEMEN TEKNOLOGI DAN MEDIA 41

KUSTA TBC ASMA ASAM URAT KUDIS 10 PENYAKIT DOSEN GURU TIPUS KRAM MUAL LESU WTS

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. KUSTA TBC KUDIS KRAM LESU WTS MUAL TIPUS ASAM URAT 10. ASMA KURANG STRATEGI TIDAK BANYAK CARA KURANG DISIPLIN KURANG TRAMPIL LEMAH SUMBER WAWASAN TIDAK LUAS MUTU AMAT LEMAH TIDAK PUNYA SELERA ASAL SUSUN MATERI URUTAN TIDAK AKURAT ASAL MASUK KELAS