MODEL REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL UNTUK MENENTUKAN PILIHAN SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT ATAS PADA SISWA SMP

dokumen-dokumen yang mirip
EKO ERTANTO PEMBIMBING

ANALISIS PEMILIHAN SEKOLAH LANJUTAN ATAS PADA SISWA SMP KELAS IX (STUDI KASUS DI KOTA TEGAL)

MODEL REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK MENENTUKAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH DI SULAWESI TENGAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL

SEMINAR TUGAS AKHIR. Oleh : Arief Yudissanta ( ) Pembimbing : Dra. Madu Ratna, M.Si

BINARY LOGISTIC REGRESSION (BLR) TERHADAP STATUS BEKERJA DI KOTA SURABAYA

REGRESI LOGISTIK (LOGISTIC REGRESSION)

(Studi Kasus Siswa SMP Kelas VIII di SMPN 1 Tajinan Malang) *Wuri Graita Gayuh Palupi *Abadyo

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK

ANALISIS STATISTIK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI (IP) MAHASISWA DIPLOMA PENERIMA BEASISWA BIDIK MISI DI SURABAYA TAHUN 2010

Kata Kunci Keparahan Korban Kecelakaan Lalu Lintas, Model Log Linier, Regresi Logistik Multinomial. H 1 Ada hubungan antara dua variabel yang diamati

LOGO. Prof. Dra. Susanti Linuwih, M.Stat, PhD Wibawati, S.Si, M.Si

Jurnal Gradien Vol 8 No 2 Juli 2012: Yuli Andriani, Uxti Mezulianti, dan Herlina Hanum

PEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL

PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA

MOCH. FAUZI PEMBIMBING : MUHAMMAD SJAHID AKBAR

Dosen Pembimbing : Dr. Purhadi, M.Sc

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang

Saintia Matematika ISSN: Vol. 02, No. 04 (2014), pp

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PESERTA DIDIK SMA NEGERI 2 SEMARANG MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK ORDINAL

MAKALAH REGRESI LOGISTIK DAN REGRESI DENGAN VARIABLE DUMMY

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA PASCASARJANA IPB BERHENTI STUDI MENGGUNAKAN ANALISIS CHAID DAN REGRESI LOGISTIK

MISKLASIFIKASI MAHASISWA BARU F SAINTEK UIN SUNAN KALIJAGA JALUR TES TULIS DENGAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan

pendekatan regresi logistik biner Oleh :Wida Suliasih ( )

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PESERTA DIDIK SMA NEGERI 2 SEMARANG MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK ORDINAL

BAB III METODE PENELITIAN. aktif regular jurusan akuntansi S1.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penilitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian

Generalized Ordinal Logistic Regression Model pada Pemodelan Data Nilai Pesantren Mahasiswa Baru FMIPA Universitas Islam Bandung Tahun 2017

ANALISIS REGRESI LOGISTIK UNTUK MENGETAHUI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI KEDATANGAN PELANGGAN DI PUSAT PERBELANJAAN X

MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS KESEHATAN KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI JAWA TIMUR

Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan sederajat di Jawa Timur Tahun 2012 dengan Menggunakan Analisis Regresi Logistik Ordinal

ANALISIS PELUANG STATUS GIZI ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL BERBASIS KOMPUTER

Pemodelan Tingkat Kepuasan Mahasiswa terhadap Pelayanan Laboratorium Komputer Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DATA

ANALISIS STATISTIK PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PERAN DOSEN WALI DI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kelahiran di Kabupaten Brebes dengan Pendekatan Regresi Logistik Biner

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN Definisi dan Pengukuran Variabel Definisi dan pengukuran variabel penelitian ini disajikan pada Tabel 3.1.

HASIL DAN PEMBAHASAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERKENA DB (DEMAM BERDARAH) DI DAERAH BENGKULU DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER

Analisis Regresi Logistik Ordinal Pada Tingkat Kepuasaan Pengguna Jasa Terhadap Pelayanan di Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memilih sampel seluruh perusahaan di BEI periode adalah karena

ANALISIS REGRESI LOGISTIK BINER TERHADAP MINAT WISUDAWAN ITS SEBAGAI JOB CREATOR

Dosen Pembimbing : Ir. Mutiah Salamah, M. Kes Dra. Destri Susilaningrum, MSi. Oleh : Firda Velayati

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman Online di:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sakit At-Turrots Al-Islamy, PKU Muhammadiyah Gamping, Puskesmas

Analisis Statistik Terhadap Pelanggan Internet Di Wilayah Surabaya Timur Dengan Menggunakan Regresi Logistik Biner

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman Online di:

Analisis Data Kategorikal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Mercubuana S1 yang beralamat di jalan Meruya

Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial

ANALISIS PENGARUH STATUS BEKERJA TERHADAP JENIS KELAMIN DAN UMUR DENGAN PENDEKATAN BINARY LOGISTIC REGRESSION

MODEL LOGIT DAN MODEL PROBIT FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN BELAJAR MAHASISWA PADA SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH (SPJJ)

ANALISIS PROBABILITAS PENERIMAAN LULUSAN PERGURUAN TINGGI DI SUATU DIVISI DALAM PERUSAHAAN MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KETEPATAN KLASIFIKASI PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL

TUGAS AKHIR SS

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Demografi Responden Penelitian

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

Universitas Negeri Malang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA

BAB III METODE PENELITIAN

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI. (Studi pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Gorontalo)

III. METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN MODEL NEURAL NETWORK DAN REGRESI LOGISTIK PADA KASUS MASA STUDI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FMIPA UNY

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman Online di:

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini

MODEL REGRESI LOGISTIK BINER DENGAN METODE PENALIZED MAXIMUM LIKELIHOOD. Edi Susilo, Anna Islamiyati, Muh. Saleh AF. ABSTRAK

PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA

IV. METODE PENELITIAN. Kawasan ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian. Nim :

EARLY WARNING SYSTEM (EWS) UNTUK PREDIKSI KESEHATAN BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) DI INDONESIA: PENDEKATAN MODEL REGRESI LOGISTIK

E-Jurnal Matematika Vol. 4 (2), Mei 2015, pp ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN

Kata kunci---beras Keluarga Miskin, regresi logistik biner. I. PENDAHULUAN

III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam skripsi ini objek penelitian adalah konsumen sabun mandi cair LUX pada

E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.2, Mei 2013, ISSN:

Faktor-Faktor yang Membedakan Jenis Pelanggaran lalu lintas di Polres Sidoarjo dengan Menggunakan Metode Regresi Logistik Biner

ANALISIS STATISTIK TERHADAP PELANGGAN INTERNET DI WILAYAH SURABAYA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER

ANALISIS KEPUTUSAN KONSUMEN MEMILIH BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) MENGGUNAKAN MODEL REGRESI LOGISTIK BINER DAN MODEL LOG LINIER

Analisis dan Pembahsan. Statistika Deskriptif. Regresi Logistik Biner. Uji Independensi

ANALISIS STATISTIK KEPUASAN PENGGUNA WAHANA PERMAINAN BOOM BOOM CAR DI TAMAN REMAJA SURABAYA

PEMODELAN USIA MENARCHE DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL (STUDI KASUS : PADA SISWI SMP NEGERI DIKOTA PALU)

PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL 2014 (Pada Studi Kasus Nilai Ujian Nasional 2014 SMP Negeri 1 Sayung)

Pemodelan Regresi Logistik Biner dan Ordinal Pada Proses Seleksi Mahasiswa Baru Program D3KPLN PENS Abstract Keywords I.

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup pengertian yang

ponsel, purposive sampling, regresi logistik politomus

(R.2) KAJIAN PREDIKSI KLASIFIKASI OBYEK PADA VARIABEL RESPON BINER

Kegiatan Anak Usia Tahun di Jawa Timur Menggunakan Regresi Logistik Multinomial: Suatu Peranan Urutan Kelahiran

Polres Tapanuli Selatan merupakan bagian dari Kepolisian Republik Indonesia yang melayani di bidang pemeliharan dan keamanan, ketertiban

BAB III METODE PENELITIAN

Model Regresi Binary Logit (Aplikasi Model dengan Program SPSS)

Transkripsi:

MODEL REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL UNTUK MENENTUKAN PILIHAN SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT ATAS PADA SISWA Puji Subekti Mahasiswa Program Magister Matematika Universitas Brawijaya Malang Telp : 8564963425; Email : ukhti_ajieb88@yahoo.com ABSTRACT In general, secondary schools in Indonesia contained three institutions namely (Senior High School), (vocational high school) and MA (Madrasah Aliyah). This study to determine the variables that significantly influence, so we can know the probability of students in choosing junior high school after study. The analysis tool used is the multinomial logistic regression analysis. At the 95% confidence level is obtained that out of 8 (eight) independent variables are used, there are 5 (five) variables that significantly influence. They are the father's education, mother's education, mother's income, number of siblings, and father's occupation. Keywords: multinomial logistic regression analyzes,, MA,, Probability selection school. ABSTRAK Secara umum, sekolah menengah di Indonesia terdapat tiga lembaga yakni (), (Sekolah Menengah Kejuruan) dan MA (Madrasah Aliyah). Penelitian ini untuk mengetahui variabel yang mempengaruhi secara signifikan, sehingga kita dapat mengetahui kemungkinan siswa dalam memilih setelah alat analisis study.the digunakan adalah analisis regresi logistik multinomial. Pada tingkat kepercayaan 95% diperoleh bahwa dari 8 (delapan) variabel independen yang digunakan, ada 5 (lima) variabel yang mempengaruhi secara signifikan.salah satu diantaranya adalah pendidikan ayah, pendidikan ibu, pendapatan ibu, jumlah saudara kandung, dan pekerjaan ayah. Keywords: multinomial logistic regression analyzes,, MA,, Probability selection school. PENDAHULUAN Pada umumnya, sekolah menengah di Indonesia diwadahi tiga lembaga yakni, dan MA. bertujuan untuk menyediakan dan menyiapkan siswa/i yang hendak melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, akademi atau perguruan tinggi, sedangkan lebih ditujukan untuk menyediakan tenaga kerja tingkat menengah. MA, sebagaimana bertujuan untuk mengantarkan siswa memasuki perguruan tinggi umum maupun perguruan tinggi Islam. Kenyataannya tidak semua lulusan berkesempatan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi karena berbagai alasan, begitu pula dengan lulusan dan MA []. Beberapa faktor yang diduga mempengaruhi siswa dalam memilih sekolah lanjutan adalah umur siswa, jenis kelamin siswa, asal sekolah siswa, nilai rata-rata mapel siswa pada semester, jumlah tanggungan anak dalam keluarga yang masih bersekolah, pendidikan orangtua siswa, pekerjaan orangtua siswa, penghasilan orangtua siswa, minat, dan dukungan keluarga. Faktor-faktor tersebut akan diduga mempengaruhi siswa dalam memilih sekolah lanjutan sehingga disebut sebagai variabel independen. Sedangkan sekolah lanjutan yaitu:,, dan MA disebut sebagai variabel terikat. Sehubungan dengan hal tersebut untuk menganalisis hubungan antara variabel terikat yang mempunyai kategori lebih dari dua, dengan beberapa variabel independen yang bersifat kontinu, kategorik, atau keduanya adalah dengan menggunakan analisis regresi logistik multinomial. KAJIAN TEORI Model Model adalah pola (contoh, acuan, ragam) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan. Definisi lain dari model adalah abstraksi dari sistem sebenarnya, dalam

Puji Subekti gambaran yang lebih sederhana serta mempunyai tingkat prosentase yang bersifat menyeluruh, atau model adalah abstraksi dari realitas dengan hanya memusatkan perhatian pada beberapa sifat dari kehidupan sebenarnya. Model yang akan disusun dalam penelitian ini termasuk model simbolis, yaitu model yang menggambarkan sistem yang ditinjau dengan simbol-simbol biasanya dengan simbol-simbol matematik. Dalam hal ini sistem diwakili oleh variabel-variabel dari karakteristik sistem yang ditinjau. Regresi Logistik Regresi logistik merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mencari hubungan varia-bel respon yang bersifat dichotomous (berskala nominal atau ordinal dengan dua kategori) atau polychotomous (mempunyai skala nominal atau ordinal dengan lebih dari dua kategori) dengan satu atau lebih variabel prediktor dan variabel respon bersifat kontinyu atau kategorik [2]. Regresi Logistik Multinomial Regresi logistik multinomial merupakan regresi logistik yang digunakan saat variabel dependen mempunyai skala yang bersifat polichotomous atau multinomial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi logistik dengan variabel respon berskala nominal dengan tiga kategori. Model yang digunakan pada regresi logistik multinomial adalah Logit P(Y = ) = +β X + β 2 X 2 + + β n X n Dengan menggunakan transformasi logit didapatkan fungsi logit, P(Y = ) x P (x) = ln [ P(Y = ) x ] = β + β X + β 2 X 2 + + β n X n = x β P(Y = )2 x P 2 (x) = ln [ P(Y = ) x ] = β 2 + β 2 X + β 22 X 2 + + β 2n X n = x β 2 Berdasarkan kedua fungsi logit tersebut maka didapatkan model regresi logistik trichotomous sebagai berikut : π (x) = + exp P (x) + exp P 2 (x) π (x) = π 2 (x) = exp P (x) + exp P (x) + exp P 2 (x) exp P 2 (x) + exp P (x) + exp P 2 (x) Untuk menguji signifikansi β dari model yang telah diperoleh, maka dilakukan uji parsial dan uji serentak. A. Uji parsial Pengujian signifikansi parameter menggunakan uji Wald [3] dengan hipothesis di bawah ini : H_: β_k =, dengan h =,2,3, k H_: β_k, dengan h =,2,3, k Perhitungan statistik uji Wald adalah sebagai berikut : B. Uji Serentak wald = β k SE(β k) Hipotesis untuk pengujian adalah sebagai berikut: H : β = β 2 = = β p = H : Paling tidak ada satu β i yang tidak sama dengan di mana i =,2,, n (n adalah banyaknya lokasi pengamatan) dan k =,2,, p (p adalah banyaknya variabel prediktor). statistik uji G 2 atau likelihood ratio test yang dinyatakan sebagai berikut: G 2 = 2 ln ( L(ω ) L(Ω ) ) Menurut Hosmer dan Lemeshow (989), statistik uji G 2 mengikuti distribusi chi-square, sehingga untuk memperoleh keputusan dilakukan perbandingan dengan titik kritis χ 2 di mana derajat bebasnya (α,db) adalah p atau banyaknya variabel prediktor. Kriteria penolakan (tolak H) jika nilai G 2 > χ 2 (α,db). C. Uji Kesesuaian Model Uji kesesuaian model dengan menggunakan statistik uji Chi-square adalah sebagai berikut g X 2 = (O k n k π k) 2 n kπ k( π k) k 92 Volume 3 No. 2 Mei 24

Model Regrei Logistik Multinomial untuk Menentukan Pilihan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Statistik uji di atas untuk menguji hipotesis sebagai berikut : H : Model sesuai (Tidak ada perbedaan yang nyata antara hasil observasi dengan kemungkinan hasil prediksi model) H : Model tidak sesuai (ada perbedaan yang nyata antara hasil observasi dengan kemungkinan hasil prediksi model). Pengambilan keputusan didasarkan pada tolak H jika X 2 hitung X 2 (db, ) dengan db=g-2. Pendidikan, MA dan Menurut Salim (28) Sistem pendidikan di Indonesia secara umum masih dititikberatkan pada kecerdasan kognitif. Hal ini dapat dilihat dari orientasi sekolah sekolah yang ada masih disibukkan dengan ujian, mulai dari ujian mid, ujian akhir hingga ujian nasional. Ditambah latihan-latihan soal harian dan pekerjaan rumah untuk memecahkan pertanyaan di buku pelajaran yang biasanya tidak relevan dengan kehidupan sehari hari para siswa. Setelah jenjang pendidikan menengah pertama, ada beberapa jenis tingkat sekolah diantaranya, MA,, SMEA dan lainlain. Masing-masing diantara sekolah tersebut berbeda dalam penyusunan kurikulumnya menurut visi dan misi masingmasing. Sebagian diantara mereka ada yang lebih menekankan teori dan sebagian lagi lebih mengedepankan praktik. Namun tidak perlu mempermasalahkan tentang hal itu, semakin beragam pendidikan di negara kita akan semakin mudah untuk membentuk sumberdaya alam yang sangat bermutu. Diantara ciri-ciri kurikulum maupun MA adalah sebagai berikut:. Materi pembelajaran lebih mengarah kepada teori dari pada praktik. 2. Tamatannya tidak siap kerja. 3. Tempat belajar lebih tertuju di sekolah. Ciri-ciri kurikulum, diantaranya:. Materi pembelajaran lebih mengarah kepada praktek dari pada teori, dapat dikatan 6% paraktek dan 4% teori. 2. Tamatannya siap kerja 3. Tempat belajar di sekolah dan di dunia kerja. METODE PENELITIAN Rancangan penelitian yang pertama dilakukan pada siswa secara langsung dengan pengisian kuisioner mengenai faktorfaktor internal yang mempengaruhi siswa dalam pemilihan kelanjutan pendidikan setelah lulus dari. Adapun variabel variabel dependen dan variabel variabel independen yang dipergunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah :. Y sebagai variabel dependen yang terdiri atas tiga kategori yaitu Sekolah (dengan kode ), MA (dengan kode ), dan (dengan kode 2). 2. X sebagai variabel independen yang terdiri atas 8 variabel yaitu pendidikan ibu (X), pendidikan ayah(x2),penghasilan ibu(x3), penghasilan ayah(x4), jumlah saudara(x5), jumlah tanggungan keluarga (X6) pekerjaan ayah(x7), nilai rata-rata matapelajaran yang diikutkan dalam UAN(X8). Dalam penelitian ini dipilih siswasiswi Negeri 2 Malang kelas VIII sebagai sampel penelitian sebab sebagaimana khalayak umum ketehui bahwa Negeri 2 Malang merupakan salah satu yang dianggap oleh masyarakat sebagai yang dapat memberikan keluaran siswa-siswi berprestasi khususnya dibidang akademik, Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :. Melakukan uji validitas terhadap itemitem soal. 2. Melakukan uji reliabilitas terhadap itemitem soal. Jika item-item soal telah memenuhi uji validitas dan reabilitas maka dapat dilakukan pada pengujian selanjutnya. 3. Melakukan analisis regresi logistik terhadap data: 4. Menaksir parameter yang diperoleh. 5. Menginterpretasikan model regresi logistik. 6. Melakukan Uji Serentak, parsial dan kesesuaian model 7. Evaluasi model CAUCHY ISSN: 286-382 93

Puji Subekti HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa Negeri 2 Malang Siswa Negeri 2 Malang yang dijadikan sebagai obyek penilitian seperti dijelaskan sebelumnya berjumlah 8 siswa. Ditinjau dari segi pendidikan terakhir ibu 8,5% berpendidikan SD, 23,% berpendidikan, 44,4% berpendidikan, dan 3,9% berpendidikan Sarjana. Dari segi pendidikan terakhir ayah juga terdapat 8,5% berpendidikan SD, 2,4% berpendidikan, 47,2% berpendidikan, dan 3,9% berpendidikan Sarjana. Jika ditinjau dari penghasilan ibu yang kurang dari 7. sebanyak 72%,sebanyak 9,4% antara 7. sampai 2.. dan 8,3% diatas 2... ditinjau dari penghasilan ayah yang kurang dari 7. sebanyak 46,3%,sebanyak 29,6% antara 7. sampai 2.. dan 824,% diatas 2... keluarga siswa yang tidak mempunyai saudara sebanyak,2%. Sebanyak 9,4% mempunyai saudara, 52,8% mempunyai 2 saudara, 7,4% mempunyai 3 saudara dan,2% mempunyai lebih dari 3 saudara. keluarga siswa yang tidak mempunyai tanggungan sebanyak,9%. Sebanyak 32,4% mempunyai tanggungan, 48,% mempunyai 2 tanggungan, 3% mempunyai 3 tanggungan dan 4,6% mempunyai lebih dari 3 tanggungan keluarga. Ditinjau dari jenis pekerjaan ayah 3,9% seorang PNS, 2,% Wiraswasta, 59,3% karyawan swasta, dan 4,8% lain-lain. Sedangkan siswa yang mempunyai nilai diatas 75 sebanyak 65,7% dan 33,3% dibawah 75. Regresi Logistik Multinomial secara Individu Untuk mengetahui pengaruh dari faktor-faktor yang diduga mempengaruhi pemilihan sekolah lanjutan tingkat atas pada siswa secara individu, dilakukan uji Wald dan p-value disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel Regresi Logistik Multinomial Secara Individu Logit Variabel B Wald P-value Exp (B) Pendidikan Ibu / MA,99 2,76,99 Pendidikan Ayah /MA Penghasilan Ayah SD SD Pend.Ayah SD Pend.Ayah SD <7 7<x<2. >2. <7 7<x<2. >2. -3,87-2,35-2,35 -,45-2,367 -.847-2.335,54-4,22-3,7-2,36 -,386 -,754 -,8 -,256,4-4,37-2,4 -,792 -,799,5 9,945 7,29 8,28,97 2,956,622 3,994 3,72.575,743 7,363,537,34,364,45 4,8 2,78,23 2,752,48,83,2*,7*,5*,657,86,43,46*,54,*,*,7*,25,575,546,832,28,*,*,97,58,668,2,95,8,94,429,97,5,25,,47,444,774,8,8,45,667 94 Volume 3 No. 2 Mei 24

Model Regrei Logistik Multinomial untuk Menentukan Pilihan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Penghasilan Ibu Jumlah Saudara Jumlah Tanggungan Pekerjaan Ayah Nilai <7 7<x<2. >2. <7 7<x<2. >2. = = =2 =3 >3 = = =2 =3 >3 = = =2 =3 >3 = = =2 =3 >3 Lain-lain Swasta Wiraswasta PNS Lain-lain Swasta Wiraswasta PNS <75 >75,693-2,266 -,693-9,868 7,844 8,482 -,98,288 -,272,288-9,49-2,27 9,335 9,586 9,2 9,335 -.386,386,97,584,539-9,239,324 6,797 7,48 7,986,69-4,94-2,886-2,862, -,386-2,663 -,946 -,962 -,523,29,96 8,47,64 63,64 44,726 2,99.86,95,48 382,576 6,27 244,23 25,95,537,59,27,25,68,,,,,, 4,37 9,959,785 6,59,,357 5,226,767 22,925,386,327,4*,423,*,*,*,*,47,769,758,7,*,*,*,*,*,*,25,442,87,67,682,998,*,998,998,998,38,2*,*,*,*,,244,2*,84,,534,*,4,5 5,68E7,63E8,333,762,333 3,686E-9,25E7 2,749E7,884E7 2,495E8 4,,27,793,74,382,97E7 3,99E7 6,478E7,7,56,57,25,7,43,593,244 Berdasarkan pada Tabel dapat diketahui bahwa variabel pendidikan ibu baik SD,, dan Sarjana memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan sekolah lanjutan tingkat atas yaitu maupun MA. Berbeda dengan pendidikan terakhir ibu setingkat SD dan tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilihan sekolah lanjutan, namun siswa yang pendidikan terakhir ibunya setingkat, dan sarjana yang berpengaruh terhadap pemilihan. Kesignifikanan ini ditunjukkan dengan adanya nilai p-value <,5. Begitu juga dengan variabel lain seperti pendidikan ayah yang meliputi SD,, dan sarjana juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan sekolah lanjutan tingkat atas yaitu maupun MA CAUCHY ISSN: 286-382 95

Puji Subekti dan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pilihan. Penghasilan ayah yang kurang dari 7., per bulan juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan maupun MA namun tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan. Demikian juga penghasilan ibu yang kurang dari 7., dan lebih dari 2.., juga mempunyai pengaruh signifikan terhadap pemilihan maupun MA dibandingkan dengan yang lain, namun disisi lain ketiganya baik pendapatan ibu yang kurang dari 7.,, antara 7., sampai dengan 2.., mapun lebih dari 2.., memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pemiliah. Jumlah saudara yang dimiliki siswa memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan namun tidak pada pemilihan maupun MA. Siswa yang memiliki saudara sejumlah 3 orang maupun lebih mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan. Namun tidak terjadi pada variabel jumlah tanggungan pada keluarga yang tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilihan, MA maupun, kecuali siswa yang mempunyai tanggungan lebih dari 3 orang. Selain itu pekerjaaan ayah juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan sekolah lanjutan tingkat atas maupun MA namun tidak pada pemilihan. Hanya siswa yang pekerjaan ayahnya swasta dan PNS yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap pemilihan. Nilai rata-rata matapelajaran yang diikutkan dalam UAN mulai semester sampai dengan 3 siswa yang mendapatkan diatas kisaran angka 75 lebih memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan maupun MA sehingga dapat ditentukan fungsi logit bagi masing-masing variabel yang berpengaruh signifikan diantaranya yaitu sebagai berikut: Fungsi logit untuk siswa yang pendidikan terakhir ayahnya adalah SD atau sekolah dasar adalah : p (x) =,54 4,22SD p 2 (x) =,386,754SD Fungsi logit untuk siswa yang pendidikan terakhir ayahnya adalah : p (x) =,54 3,7smp p 2 (x) =,386,8smp Fungsi logit untuk siswa yang pendidikan terakhir ayahnya adalah : p (x) =,54 2,36sma p 2 (x) =,386,256sma Fungsi logit untuk siswa yang pendidikan terakhir ayahnya sarjana adalah : p (x) =,54 p 2 (x) =,386 Dari fungsi logit yang didapatkan seperti tertera di atas sehingga didapatkan model regresi logistik trichotomous untuk mengetahui seberapa besar peluang dari masing masing siswa untuk memilih, MA maupun ditinjau dari masingmasing variabel yang signifikan sebagai berikut : Peluang bagi siswa yang pendidikan terakhir ayah SD memilih adalah π (x) = + exp P (x) + exp P 2 (x) = + exp(,54 4,22SD) + exp(,386,754sd) =,85 Peluang bagi siswa yang pendidikan terakhir ayah adalah π (x) = + ex p P (x) + ex p P 2 (x) = + exp (,54 3,7smp) +ex p(,386,8smp) =.82 Peluang bagi siswa yang pendidikan terakhir ayah adalah π (x) = + ex p P (x) + ex p P 2 (x) = + exp(,54 2,36sma) +ex p(,386,256sma) =,6 Peluang bagi siswa yang pendidikan terakhir ayah sarjana adalah π (x) = + exp P (x) + exp P 2 (x) = + exp(,54) + exp(,386) =,7 96 Volume 3 No. 2 Mei 24

Model Regrei Logistik Multinomial untuk Menentukan Pilihan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Pengujian individu untuk variabel pendidikan ibu, penghasilan ibu, jumlah saudara dan pekerjaan ayah juga menunjukkan bahwa variabel-variabel tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan sekolah lanjutan tingkat atas. Dengan menggunakan metode perhitungan yang sama maka didapatkan nilai peluang untuk masingmasing variabel. Perhitungan peluang untuk masing-masing varaibel yang tergolong memberikan pengaruh signifikan diberikan pada Tabel 2 berikut ini : Tabel 2 Peluang Pemilihan Sekolah Ditinjau dari Variabel yang Signifikan Variabel dan Kategori Pendidika n Ayah SD Pendidika n Ibu SD Penghasila n Ibu <7. 7.<X <2.. >2.. Jumlah Saudara Jumlah= Jumlah= Jumlah=2 Jumlah=3 Jumlah>3 Pekerjaan Ayah Lain Swasta Wiraswast a PNS MA,85,82,6,7,89,636,74,2,745,44,33,6,66,7, 9,72,75,74,699,43,62,9,27,78,56,8,25,642,56,44,67,36,93,98, 2,27,62,27,2,74,9,9,76,43,56,8,45,43,98,,7 6,79,42,9, 2 5, 48,87,5,,4 Regresi Logistik Multinomial Secara Serentak Pada model regresi logistik secara serentak ini, variabel-variabel yang tidak signifikan pada regresi logistik multinomial yang individu tidak diikutsertakan dalam model. Variabel yang diikutkan dalam model serentak ini adalah pendidikan ayah, pendidikan ibu, penghasilan ibu, jumlah saudara, dan pekerjaan ayah. Hasil regresi logistik multinomial secara serentak. Dari model regresi logistik multinomial secara serentak didapatkan fungsi logit sebagai berikut : p (x) = 5,3,73X,73X 2,322X 3 2,989X 2,67X 22 2,5X 23 2,48X 3,38X 32 +,695X 4 +,37X 42 +,388X 43 8,386X 44 3,253X 5 2,684 X 52 4,42X 53 p 2 (x) = 34,726,294X,65X 2,6X 3,925X 2,76X 22,87X 23 + 8,594X 3 + 9,93X 32 + 9,657X 4 + 8,8X 42 + 7,797X 43 + 7,49X 44,68X 5 3,95X 52,85X 53 Keterangan : X = pendidikan ayah SD X 2 = pendidikan ayah X 3 = pendidikan ayah X 2 = pendidikan ibu SD X 22 = pendidikan ibu X 23 = pendidikan ibu X 3 = penghasilan ibu < 7rb X 32 = penghasilan ibu 7rb < x < 2.rb X 4 = Jumlah saudara X 42 = Jumlah saudara X 43 = Jumlah saudara 2 X 44 = Jumlah saudara 3 X 5 = Pekerjaan ayah lain lain X 52 = Pekerjaan ayah swasta X 53 = Pekerjaan ayah wiraswasta CAUCHY ISSN: 286-382 97

Puji Subekti Uji Kesesuaian Model Berdasarkan pada hasil perhitungan untuk melihat apakah data empiris cocok atau tidak, diharapkan tidak ada perbedaan antara data empiris dengan model. Berdasar pada pustaka bahwa model akan dinyatakan sesuai jika signifikansi di atas,5 atau nilai - 2 Log Likelihood kurang dari Chi Square tabel. Keterangan selanjutnya dapat dilihat dari Tabel 3 Tabel 3 Uji Kesesuaian Model Model -2 Log Chi-Square Likelihood 2 (X 2 ( X (db, ) ) hitung ) Intercept 6,278 Only Final,9 49,87 Tampak bahwa X 2 hitung X 2 (v, ) dengan v = g 2. Pengambilan keputusan didasarkan pada tolak H Berarti model adalah fit dan model dinyatakan sesuai dan boleh diinterpretasikan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Dari hasil dan pembahasan 8 variabel bebas yang mempengaruhi dalam pemilihan sekolah lanjutan tingkat atas menggunakan regresi logistik multinomial didapatkan 5 variabel bebas yang berpengaruh secara signifikan yaitu pendidikan ayah, pendidikan ibu, penghasilan ibu, jumlah saudara, dan pekerjaan ayah.. Hasil taksiran peluang pemilihan sekolah lanjutan ditinjau dari variabel yang signifikan siswa 2, semakin rendah pendidikan terakhir yang ditempuh ayah maka semakin besar peluang siswa memilih yaitu sebesar 7%-8%. Demikan juga dengan pendidikan terakhir ibu. Sedangkan siswa dengan penghasilan ibu yang kurang dari Rp 7. lebih besar peluangnya memilih dibandingkan MA dan. Siswa dengan jumlah saudara lebih dari 3 dan jenis pekerjaan ayah yang tidak menentu penghasilanya juga memiliki peluang paling besar untuk memilih dibandingkan MA dan. Selanjutnya saran yang dapat diberikan sehubungan dengan penelitian di atas perlu banyak dilakukan penilitian lagi terhadap variabel-variabel lain yang berpengaruh terhadap pemilihan sekolah lanjutan tingkat atas sehingga dapat dioleh hasil yang lebih baik.para siswa diharapkan mampu mengambil keputusan terbaik dalam memilih sekolah yang dituju dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang berpengaruh. Pemerintah dianjurkan untuk menambah kuantitas dan kualitas sekolah baik, MA maupun MA untuk melayani pendidikan lanjutan bagi siswa sesuai dengan pilihanya masing-masing. BIBLIOGRAPHY [] Awliya, Minat Pilihan Melanjutkan Sekolah Menengah Tingkat Atas, KOMPAS, Jakarta, 27. [2] A. Agresti, Categorical data analysis. John Wiley & Sons, 24. [3] D. W. Hosmer Jr and S. Lemeshow, Applied logistic regression. John Wiley & Sons, 24. 98 Volume 3 No. 2 Mei 24