HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL DENGAN HASIL BELAJAR

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan antara Kemampuan Berinteraksi Sosial dengan Hasil Belajar

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR. Dessy Mulyani 1)

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN KOMUNIKASI DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

KORELASI ANTARA KONSEP DIRI SOSIAL DENGAN HUBUNGAN SOSIAL (Studi Korelasional terhadap Siswa SMP Negeri 2 Padang Panjang)

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN TUGAS- TUGAS PELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR SISWA

PROFIL INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL ULFI SAPUTRA NPM:

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS-TUGAS SEKOLAH

Korelasi antara Konsep Diri Sosial dengan Hubungan Sosial (Studi Korelasional Terhadap Siswa SMP Negeri 2 Padang Panjang)

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENCATAT DENGAN HASIL BELAJAR SISWA

Konselor Volume 3 Number 2 June 2014 ISSN:

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA KARTIKA 1-5 PADANG ABSTRACT

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KEADAAN LINGKUNGAN FISIK SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP TINGKAH LAKU SOSIAL REMAJA DI NAGARI SUNGAI JANIAH KECAMATAN GUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK.

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : LINDA FITRIA / 2011

Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar. The Correlation Between Peer Group Interaction With Learning Achievement

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif Terhadap Siswa SMP N 12 Padang)

PROFIL KOMUNIKASI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Pada Peserta Didik Kelas XI SMA N 2 Koto Baru Kab. Dharmasraya) ARTIKEL

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR KELOMPOK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR

HUBUNGAN KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs NEGERI MODEL KOTA JAMBI SKRIPSI

MASALAH BELAJAR SISWA DAN PENANGANANNYA

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN MORAL PESERTA DIDIK DI KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 3 PADANG JURNAL

PENGARUH PEMINATAN TERHADAP PERKEMBANGAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS X MIA 1 DI SMA NEGERI 1 GURAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DI SMK NEGERI 5 PADANG. (Studi Deskriptif Kuantitatif di Kelas XI SMK Negeri 5 Padang) Oleh:

HUBUNGAN KESAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN METODE DISKUSI MODEL COOPERATIVE LEARNING

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN

Wisma Arora, Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang, 2

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL

PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN FASILITAS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP PGRI 3 BANDAR LAMPUNG

Hubungan Antara Self-efficacy Akademik Dengan Hasil Belajar Siswa

HUBUNGAN ANTARA PENGASUHAN ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA SMA

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI ASRAMA PUTRA SMAN 1 LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN SIKAP SOSIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD SE-GUGUS II DEPOK SLEMAN ARTIKEL JURNAL

UPAYA GURU BK DALAM MENGEMBANGKAN HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DIKLAT DI SMA NEGERI 5 PADANG Oleh:

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 1 MARAWOLA

HUBUNGAN MINAT DENGAN HASIL BELAJAR KOGNITIF IPA FISIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA ASLI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 32 PEKANBARU

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR

MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI PESERTA DIDIK DALAM PERENCANAAN KARIR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PELAYANAN BIMBINGAN KARIR

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA D-IV KEBIDANAN TENTANG PROFESI BIDAN PENDIDIK DENGAN PRESTASI BELAJAR DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

JURNAL. Oleh: Yunita Mairani

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 1 PADANG

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMKN

HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN KREATIVITAS PADA SISWA KELAS XI MA NEGERI TLOGO-BLITAR.

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 8 KEDIRI KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN DURIAN TARUNG PADANG. Oleh: Risa Kurnia Fajri 1, Ardi 2,Helendra 2

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BAGIAN SEKRETARIAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA BARAT

HUBUNGAN READINESS BELAJAR DAN PERSEPSI MATA PELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP

KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG

Keefektifan Manajemen Layanan Khusus Sekolah dan Pengaruhnya terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik di SMA Negeri Se Kota Malang

INTERAKSI SOSIAL SISWA BERPRESTASI DALAM BELAJAR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING JURNAL ILMIAH

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL

PEROLEHAN SISWA SETELAH MENGIKUTI LAYANAN KONSELING PERORANGAN

PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING/KONSELOR DI SMP N 5 PARIAMAN

PENDAHULUAN. CIVED ISSN Vol. 2, Nomor 2, Juni

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

PROFIL PEMANFAATAN WAKTU UNTUK BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 2 MUARA BUNGO

PILIHAN PENDIDIKAN LANJUTAN DAN PEKERJAAN SERTA FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN MORAL KERJA GURU DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI

KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PEMBERIAN PENGUATAN DENGAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS III

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PERSEPSI TENTANG JAM PELAJARAN TAMBAHAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS UNGGULAN DAN REGULER

HUBUNGAN LINGKUNGAN AKADEMIS DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA JURNAL. Oleh:

HUBUNGAN PENDEKATAN MANAJEMEN KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

HUBUNGAN ANTARA KONDISI LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN CARA BELAJAR SISWA

HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA DI RUMAH DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMAN 1 DANAU KEMBAR KABUPATEN SOLOK

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I NATAR

PERSEPSI GURU TERHADAP PELAKSANAAN FUNGSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM BIDANG KURIKULUM DI SD NEGERI KECAMATAN BARANGIN KOTA SAWAHLUNTO

HUBUNGAN KEBUTUHAN PENGHARGAAN (ESTEEM NEEDS) DENGAN KREATIFITAS BELAJAR FISIKA

CAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA DENGAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR

HUBUNGAN KEMATANGAN EMOSI DENGAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI PESERTA DIDIK DI SMKN 4 PADANG

ARTIKEL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREATIVITAS MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 BOLAANG UKI

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI

HUBUNGAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

HUBUNGAN KEBIASAAN DISIPLIN DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD SE-GUGUS 4 KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG

KOMPETENSI SOSIAL GURU BK/KONSELOR SEKOLAH (STUDI DESKRIPTIF DI SMA NEGERI KOTA PADANG)

MASALAH-MASALAH INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA DI SEKOLAH

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN KEMANDIRIAN PERILAKU REMAJA ( Studi Korelasional terhadap SMP N 1 Padang Panjang )

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 JATI AGUNG

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PELAJARAN KIMIA DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 9 PEKANBARU

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KETERAMPILAN DOSEN DALAM MENGELOLA KELAS DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KEBERADAAN GURU PPL MATA PELAJARAN BAHASA JERMAN TERHADAP MINAT BELAJARNYA

Peran Guru Bk/Konselor Dan Guru Mata Pelajaran Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Yang Memperoleh Hasil Belajar Rendah

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DAN CARA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG

Persepsi Siswa tentang Pelaksanaan Bimbingan Karir

CIVED ISSN Vol. 3, Nomor 1, Maret

MASALAH-MASALAH PESERTA DIDIK PINDAH SEKOLAH KE SMA ADABIAH PADANG. Oleh: Sefriani. Fitria Kasih Yusnetti ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING KELOMPOK DENGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SRANDAKAN BANTUL YOGYAKARTA TAHUN AJARAN

HUBUNGAN KONSEP DIRI SISWA DENGAN TINGKAH LAKU SOSIAL SISWA

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Transkripsi:

Volume 1 Nomor 1 Januari 2012 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling Halaman 1-7 http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL DENGAN HASIL BELAJAR Mistio Mesa Fernanda 1) Afrizal Sano 2) Nurfarhanah 3) Abstract Social interaction is a relationship that is experienced by every individual, including students. With a good social interaction, students are expected to develop their potential. Growing potential with maximum yielded a satisfactory learning outcomes. Good learning results coupled with a good ability to interact socially too. For that purpose of this study was to examine the relationship between the ability of social interaction with the learning outcomes. This research method is quantitative correlation type. Interaksi sosial merupakan suatu hubungan yang dialami oleh setiap individu, termasuk siswa. Dengan interaksi sosial yang baik, siswa diharapkan dapat mengembangkan potensinya. Potensi yang berkembang dengan maksimal membuahkan hasil belajar yang memuaskan. Hasil belajar yang baik diiringi dengan kemampuan berinteraksi sosial yang baik pula. Untuk itu tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara kemampuan berinteraksi sosial dengan hasil belajar. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan jenis korelasional. Kata Kunci: kemampuan berinteraksi sosial; hasil belajar Pendahuluan Pada dasarnya setiap individu adalah makhluk sosial yang senantiasa melakukan interaksi dengan individu lain dalam lingkungan yang ditempatinya. Keterlibatan individu dalam suatu hubungan sosial berlangsung semenjak usia dini. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan Fatimah (2006: 89) bahwa proses sosialisasi dan interaksi sosial dimulai sejak manusia lahir dan berlangsung terus hingga ia dewasa atau tua. Keberadaan manusia sebagai makhluk sosial merupakan penyeimbang bagi proses perkembangannya sebagai individu. Hal ini diperjelas oleh pendapat Prayitno (1999: 26) yang menyatakan bahwa perkembangan dimensi keindividualan diimbangi dengan perkembangan dimensi kesosialan pada diri individu yang bersangkutan. Kemampuan berinteraksi sosial yang maksimal merupakan salah satu tujuan dari proses pembelajaran yang dijalani siswa di sekolah. Jika seorang siswa berinteraksi dengan baik terutama dalam belajar maka mereka akan lebih mudah untuk diterima di lingkungan 1 1) Mistio Mesa Fernanda, Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP UNP, mistio_mesa@yahoo.com 2) Afrizal Sano, Dosen Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP UNP, afsano@yahoo.com 3) Nurfarhanah, Dosen Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP UNP, efakons_unp@ymail.com 2012 oleh Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP UNP Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

2 sekolah terutama di lingkungan kelas. (Putra, 2010: 4). ini juga meliputi siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata atau sering disebut dengan siswa unggul. Utami Munandar (dalam Ilyas, 2002: 20) menyatakan bahwa siswa unggul atau siswa berbakat adalah mereka yang mampu mencapai prestasi tinggi dan mempunyai kemampuan-kemampuan yang unggul. Kriteria ini sesuai dengan prestasi yang dimiliki oleh siswa SMA Negeri 10 Padang sebagai salah satu SMA Unggul di Kota Padang. Kemampuan siswa unggul juga meliputi keterampilan sosial yang baik. Seperti yang dikemukakan oleh Burk (dalamilyas, 2002: 25) bahwa anak berbakat memiliki kemampuan yang sangat baik dalam prestasi, percaya diri, kepribadian, konsep dan harga diri, sikap, nilai keterampilan sosial dan berpikir moral. Di dalam interaksi selalu terjadi kontak dan terjalin hubungan antara manusia selaku individu dengan individu lainnya. Gillin dan Gillin (dalam Elly, dkk, 2006: 91) menyatakan bahwa interaksi sosial adalah hubungan antara orang-orang secara individual, antar kelompok orang, dan orang perorangan dengan kelompok. Sementara itu menurut Walgito (2003: 57) interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan individu yang lain yang saling mempengaruhi dan terdapat hubungan saling timbal balik. Hubungan saling timbal balik juga terjadi di dalam proses belajar. Menurut Sudjana (2005: 3) Hasil belajar adalah tingkat pencapaian usaha belajar yakni perbaikan dan perubahan dalam individu yang dimanifestasikan dalam perilaku dan skill yang dilihat melalui hasil belajar yang dicapai dari sekolah. Sementara itu apabila kondisi ketidakmampuan beradaptasi dialami pada anak didik dan berlangsung secara terus-menerus dalam proses belajar, tentu akan sangat berpengaruh bagi prestasi belajarnya. (Sudianto, 2007: 15). Menurut Syaodih (dalam Warda, 2011: 15) hasil belajar adalah segala perilaku yang dimiliki oleh siswa akibat proses belajar yang ditempuh meliputi semua aspek akibat proses belajar yang berlangsung di sekolah atau luar sekolah, bersifat kognitif, afektif, dan psikomotor baik disengaja ataupun tidak. Perilaku hasil belajar merupakan kecakapan nyata yang terkait dengan standar kesempurnaan. Berdasarkan berbagai hasil pengamatan dan fakta lainnya diketahui bahwa siswa SMA Negeri 10 Padang memiliki permasalahan dalam bidang kemampuan berinteraksi sosial. Maka dari uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara kemampuan berinteraksi sosial dengan hasil belajar. Metodologi

3 Penelitian ini berjenis kuantitatif yang berbentuk deskriptif korelasional. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI SMA Negeri 10 Padang, yang terdaftar pada tahun ajaran 2011/2012. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah proportional random sampling. Untuk menentukan siapa yang akan menjadi sampel penelitian untuk masing-masing kelompok, digunakan cara Simple Random Sampling yang berbentuk without replacement. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 84 orang, terdiri dari kelas X sebanyak 40 orang dan kelas XI sebanyak 44 orang. Alat yang digunakan dalam mengumpulkan data pada penelitian ini adalah angket. Data tentang kemampuan berinteraksi sosial siswa diolah dengan menggunakan rumus persentase. Sedangkan data tentang hasil belajar diolah dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP). Untuk menentukan hipotesis antara kemampuan berinteraksi sosial (X) dengan hasil belajar (Y) digunakan rumus Product Moment Correlation Coefisien Karl Pearson. Sedangkan pengujian hipotesis untuk melihat seberapa besar hubungan antara interaksi sosial dengan hasil belajar digunakan tabel korelasi. Hasil Gambaran kemampuan berinteraksi sosial siswa di SMA N 10 Padang secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Rekapitulasi data tentang interaksi sosial siswa SMA Negeri 10 Padang No Kontak Sosial Persentase Kontak Sosial Kategori JR KD Jumlah SR SL Jumlah 1. Kontak fisik siswa 9,8 23,0 32,8 27,0 40,2 67,2 B 2. Solidaritas siswa 8,3 21,3 29,6 38,6 31,8 70,4 B 3. Keakraban siswa 2,9 12,9 15,8 41,5 42,7 84,2 BS 4. Kerja sama siswa 3,2 17,7 20,9 45,2 33,9 79,1 BS Keseluruhan 6,1 18,7 24,8 38,1 37,1 75,2 BS No Komunikasi Persentase Komunikasi Kategori JR KD Jumlah SR SL Jumlah 1. Komunikasi verbal siswa 2,5 17,9 20,4 47,3 32,3 79,6 BS 2. Komunikasi non verbal siswa 10,8 25,6 36,4 37,0 26,6 63,6 B 3. Sikap 13,4 16,2 29,6 34,5 35,9 70,4 B Keseluruhan 8,9 19,9 28,8 39,6 31,6 71,2 B Rata-rata 7,5 19,3 26,8 38,8 34,4 73,1 B

4 Dari tabel 1, dari aspek kontak sosial secara keseluruhan terlihat sebesar 37,1% siswa selalu menunjukkan kontak sosial yang baik dalam berinteraksi sosial di sekolah, sedangkan 38,1% siswa sering menunjukkan kontak sosial yang baik dalam berinteraksi sosial. Artinya sebesar 75,2% siswa sudah memiliki kemampuan interaksi sosial yang baik dan 24,8% siswa belum mampu berinteraksi sosial yang baik di sekolah. Maka gambaran kontak sosial siswa tergolong pada kriteria baik sekali. Sedangkan dari aspek komunikasi terlihat bahwa 31,6% siswa selalu menunjukkan komunikasi yang baik dalam berinteraksi sosial, sedangkan 39,6% siswa sering menunjukkan komunikasi yang baik dalam berinteraksi sosial di sekolah. Artinya 71,2% siswa sudah menunjukkan komunikasi yang baik dalam berinteraksi sosial. 19,9% siswa kadang-kadang menunjukkan komunikasi yang baik dan 8,9% siswa jarang menunjukkan komunikasi yang baik dalam berinteraksi sosial, sehingga ditemukan sebanyak 28,8% siswa belum memiliki kemampuan komunikasi yang baik dalam berinteraksi sosial. Maka komunikasi yang dilakukan oleh siswa tergolong pada kriteria baik. Jadi artinya komunikasi yang dilakukan oleh siswa SMA Negeri 10 Padang tergolong pada kategori baik. Hasil belajar siswa SMA Negeri 10 Padang secara umum ditampilkan pada tabel berikut: Tabel 2. Hasil belajar siswa SMA N 10 Padang No 1. Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa 90 ke atas F (%) Keterangan 5 6,0 Baik Sekali 2. 80,00-89,99 79 94,0 Baik 3. 70-79,99 0 0 Cukup (tidak ada siswa pada kategori ini) Keseluruhan 84 100 Dari tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 6,0% siswa memiliki hasil belajar dalam kategori baik sekali dan 94% siswa memiliki hasil belajar dalam kategori baik. Artinya secara umum siswa SMA Negeri 10 Padang memiliki hasil belajar baik. Hasil pengujian hubungan antara kemampuan berinteraksi sosial (X) dengan hasil belajar (Y) dapat dilihat pada tabel berikut:

5 Tabel 3. Hubungan antara kemampuan berinteraksi sosial dengan hasil belajar siswa SMA Negeri 10 Padang Hubungan Variabel N rhitung rtabel Kesimpulan Kemampuan berinteraksi sosial dengan hasil belajar 84 0,619 0,286 0,01 Terdapat hubungan yang signifikan Kriteria yang digunakan adalah jika r hitung r tabel maka Ho ditolak dan jika r hitung r tabel maka Ho diterima. Berdasarkan hasil perhitungan yang terdapat pada pada tabel 3 di atas, diperoleh angka sebesar rhitung = 0,619 dan rtabel = 0,286 dalam taraf signifikasi = 0,01, karena nilai rhitung besar dari rtabel, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan berinteraksi sosial dengan hasil belajar. Artinya hipotesis yang diajukan diterima dalam taraf signifikasi 0,01. Pembahasan Dari pengolahan data yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan berinteraksi sosial siswa berada pada kategori baik. Berdasarkan temuan penelitian terlihat bahwa kemampuan berinteraksi sosial siswa SMA Negeri 10 Padang tergolong dalam kategori baik. Agar kemampuan berinteraksi sosial siswa meningkat ke arah yang lebih baik diperlukan dukungan dan peran aktif yang bukan hanya dari guru, tetapi juga dari personil sekolah lain yang ada di SMA Negeri 10 Padang. Prayitno (2006: 93) mengemukakan bahwa Sekolah juga harus berfungsi menyiapkan model-model bertingkah laku sosial, baik oleh guru maupun petugas administrasi yang dapat diteladani siswanya. Hasil penelitian pada deskripsi data menunjukkan bahwa siswa SMA Negeri 10 Padang memiliki hasil belajar dalam kategori baik. Agar persentase hasil belajar siswa dalam kategori baik meningkat, harus dilakukan upaya maksimal baik yang berasal dari dalam maupun dari luar diri siswa. Upaya yang berasal dari luar diri siswa dapat berupa dukungan dari orang tua maupun guru. Selain itu, faktor lingkungan dan teman-teman di sekelilingnya juga

6 merupakan hal yang berasal dari luar diri siswa dan akan mempengaruhi hasil belajarnya. Sebagaimana pendapat Slameto (2003:54) bahwa yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai faktor intern yang ada dalam diri individu, meliputi faktor jasmaniah, psikologis dan kelelahan serta faktor ekstern, yaitu faktor yang ada di luar individu meliputi keluarga, sekolah terdiri dari metode mengajar, keterampilan guru dalam mengajar, kurikulum, guru, disiplin siswa, alat pengajaran dan standar pelajaran di atas pengukuran, serta adanya unsur masyarakat. Pengujian hipotesis dengan menggunakan korelasi Pearson Product Moment, mengemukakan bahwa kemampuan berinteraksi sosial mempunyai hubungan yang signifikan dengan hasil belajar siswa SMA Negeri 10 Padang. Ini membuktikan bahwa semakin baik kemampuan berinteraksi sosial siswa, maka cenderung semakin baik pula hasil belajar yang diperoleh oleh siswa tersebut, sebaliknya semakin tidak baik kemampuan berinteraksi sosial siswa, maka cenderung semakin tidak baik pula hasil belajar yang diperoleh siswa tersebut. Kemampuan berinteraksi sosial membantu siswa dalam memperoleh hasil belajar. Pernyataan ini diperkuat oleh hasil riset menurut Knitzer (dalam Sudianto, 2007: 19) yang menyatakan bahwa kondisi sosial yang lemah berpengaruh terhadap prestasi belajar. Dari pendapat-pendapat sebelumnya dapat disimpulkan bahwa berhasilnya seorang siswa menjalin interaksi sosial dan menciptakan suatu kondisi sosial dalam kelompoknya merupakan salah satu penentu terhadap keberhasilan belajar siswa. Kemampuan berinteraksi sosial merupakan faktor pendukung yang menentukan kenyamanan dan keberhasilan siswa dalam belajar. Dukungan dan penerimaan yang baik dari teman serta lingkungan belajar sangat mempengaruhi semangat belajar yang berujung pada penentuan hasil belajar siswa. Selain wali kelas dan guru mata pelajaran, guru BK atau konselor sekolah memiliki peran penting dalam mengembangkan kemampuan berinteraksi sosial siswa. Salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh guru BK dalam meningkatkan kemampuan berinteraksi sosial siswa adalah melalui layanan bimbingan kelompok atau konseling kelompok. Layanan ini dipilih karena lebih menekankan pada terlibatnya beberapa individu yang menciptakan sebuah interaksi saat bimbingan atau konseling kelompok terjadi, sehingga siswa mampu mengembangkan kemampuan berkomunikasi saat mengemukakan pendapat. Selain itu siswa juga dapat mengembangkan kemampuan untuk bekerja sama, solidaritas, dan menunjukkan keakraban saat ia belajar memahami anggota kelompok yang lain. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Prayitno (1999: 34) bahwa

7 pentingnya bimbingan kelompok bagi siswa adalah untuk mendapatkan kesempatan yang luas untuk berpendapat, memiliki pemahaman yang objektif, dan belajar menerima diri sendiri. Simpulan Penelitian yang dilaksanakan di SMA Negeri 10 Padang mengenai hubungan antara kemampuan berinteraksi sosial dengan hasil belajar menghasilkan kesimpulan bahwa kemampuan berinteraksi sosial siswa SMA Negeri 10 Padang tergolong pada kategori baik. Hasil belajar siswa SMA Negeri 10 Padang termasuk dalam kategori baik. Terdapat hubungan yang erat antara kemampuan berinteraksi sosial dengan hasil belajar. Artinya semakin baik kemampuan berinteraksi sosial pada siswa maka cenderung semakin baik pula hasil belajarnya, sebaliknya semakin tidak baik kemampuan berinteraksi sosial pada siswa maka cenderung semakin tidak baik pula hasil belajarnya. Saran Dari hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian tentang hubungan antara kemampuan berinteraksi sosial di SMA Negeri 10 Padang, maka peneliti mengemukakan saran bagi guru BK/Konselor, agar dapat memprogramkan pengembangan kemampuan berinteraksi sosial siswa melalui layanan bimbingan kelompok dan layanan BK lain yang dinilai sesuai dengan usaha pengembangan bidang bimbingan sosial siswa. Bagi guru mata pelajaran, agar dapat meningkatkan kerja sama dengan guru BK dalam meningkatkan kemampuan berinteraksi sosial siswa. Sedangkan bagi Kepala Sekolah, diharapkan agar dapat melakukan peninjauan kembali tentang pelaksanaan kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuan berinteraksi sosial siswa sehingga kegiatan tersebut benar-benar dapat berjalan maksimal. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini baru mengungkapkan tentang hubungan antara kemampuan berinteraksi sosial siswa dengan hasil belajar. Diharapkan peneliti lain bisa melanjutkan penelitian ini yang mana membahas interaksi sosial dikaitkan dengan faktor lainnya.

8 Daftar Rujukan Elly dkk. 2006. Ilmu sosial dan budaya dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Fatimah, E. 2006. Psikologi perkembangan. Bandung: CV. Pustaka Setia. Ilyas, A. 2002. Bahan Ajar Pembinaan Anak Berbakat. Padang: BK FIP UNP. Prayitno. 1999. Dasar-dasar bimbingan dan konseling. Jakarta: Dikjen Dikti. Depdikbud. Prayitno, E. 2006. Psikologi perkembangan remaja. Padang: Angkasa Raya. Putra, A. 2010. Interaksi Sosial Siswa Kelas Standar Nasional di SMA Adabiah Padang skripsi tidak diterbitkan. Padang: BK FIP UNP. Slameto. 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudianto, A. 2007. Hubungan Antara Kompetensi Sosial dengan Prestasi Akademik pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Malang skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Psikologi UIN Malang. Sudjana, N. 2005. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Sinar Baru Algesindo. Walgito, B. 2003. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Warda, L. 2011. Perbedaan Persiapan Belajar Antara Siswa yang Memperoleh Hasil Belajar tinggi dengan Siswa yang Memperoleh Hasil Belajar Rendah skripsi tidak diterbitkan. Padang: BK FIP UNP.