Penyiapan Kultur Starter. Bioindustri Minggu 6 Oleh : Sri Kumalaningsih, dkk

dokumen-dokumen yang mirip
Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya

Teknik Isolasi pada Mikroba

Isolasi, Identifikasi dan Taksonomi Bakteri Pertemuan 4 Inherni Marti Abna, S.Si, M.Si Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan

PENGERTIAN ISOLASI MIKROORGANISME

A. Isolasi Mikrobia merupakan proses pemisahan mikrobia dari lingkungannya di alam dan menumbuhkannya sebagai biakan murni dalam medium buatan harus

IV. KULTIVASI MIKROBA

Teknik Identifikasi Bakteri

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR (TPP 1207) Disusun oleh : Dosen Pengampu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

II. PEWARNAAN SEL BAKTERI

Teknik Isolasi Mikroorganisme

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

Teknik Isolasi Bakteri

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

NATA DE SOYA. a) Pemeliharaan Biakan Murni Acetobacter xylinum.

Teknik Isolasi Bakteri

PROSES FERMENTASI. Iman Rusmana. Departemen Biologi FMIPA IPB

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri tetapi terdapat bersama-sama. Di laboratorium populasi campuran. morfologi, sifat biokimia dan lain sebagainya.

NATA DE COCO 1. PENDAHULUAN

TEKNOLOGI FERMENTASI PANGAN. Agroindustrial Departement, Faculty of Agricultural Technology, Brawijaya University

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR ISOLASI MIKROORGANISME. Disusun Oleh: Rifki Muhammad Iqbal ( ) Biologi 3 B Kelompok 6

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mikrobiologi adalah suatu kajian tentang mikroorganisme.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT C. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat pada susu

Alat dan Bahan : Cara Kerja :

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

MODUL 1 PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

III. TEKNIK PEWARNAAN GRAM IDENTIFIKASI BAKTERI

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR. Pengecatan Gram dan Pengujian KOH Pada Bakteri OLEH :

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi

Teknik Pewarnaan Bakteri

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di Laboratorium

putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

BAB II MATERI DAN METODE PENELITIAN

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

Matakuliah Bioproses JASAD PEMROSES DAN PENGEMBANGAN GALUR PEMROSES. By: KUSNADI,MSI.

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan Mikrobiologi Isolasi dan Identifikasi Dasar Mikroba

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

Inokulum adalah bahan padat/cair yang mengandung mikrobia/spora/enzim yang ditambahkan kedalam substrat/media fermentasi

Isolasi dan Perbaikan. Kultur. Rancang Media. Rancang Media 3/3/2016. Nur Hidayat Materi Kuliah Mikrobiologi Industri

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

I. ISOLASI MIKROBA. Pembuatan Biofertilizer & Bioaktivator PRINSIP PEMBUATAN BIOFERTILIZER 1/1/2013

Pencarian Kultur Baru. Isolasi dan Perbaikan. Kultur. Teknik plating. Kultur Diperkaya 10/14/2014

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengukuran zona hambat yang berikut ini disajikan dalam Tabel 2 : Ulangan (mm) Jumlah Rata-rata

Zat-zat hara yang ditambahkan kedalam media tumbuh suatu mikroba adalah :

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI TEKNIK KERJA DAN ASEPTIK; PEMINDAHBIAKAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kantin yang ada di lingkungan Asrama

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2013 di. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik untuk menguji

PENGAWETAN PANGAN. Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Februari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Analis Kesehatan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian dan

Lampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Prosedur Analisis Mutu Mikrobiologi. 1.1 Pengujian E. coli dengan Metode TPC (BAM, 2002)

II. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

Pengambilan sampel tanah yang terkontaminasi minyak burni diambil dari

Mikrobiologi Industri

Mikroorganisme dalam Industri Fermentasi

III. METODE PERCOBAAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2014 di

Bakteri. mikroorganisme dalam industri. Minggu 02: Contoh peran mikroorganisme 9/13/2016

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan yang semakin tinggi serta adanya tekanan dari para ahli dan pecinta

III. MATERI DAN METODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODE. A. Peremajaan Salmonella sp. B. Verifikasi Salmonella sp.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dicampurkan dengan bahan-bahan lain seperti gula, garam, dan bumbu,

II. METODELOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

Nova Nurfauziawati VI. PEMBAHASAN

Nova Nurfauziawati VI. PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMBUATAN MEDIA AGAR MIRING

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Mikrobiologi dengan judul Isolasi Mikroorganisme yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim :

Khamir. Karakteristik Khamir

BAB II HASIL PRAKTIKUM. Pengenceran Fanta Aqua Bakso Bakwan

PENDAHULUAN. Metabolisme mikroorganisme Genetika Bakteri Keragaman Bakteri Keragaman Eukariot UTS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Nova Nurfauziawati VI. PEMBAHASAN

Transkripsi:

Penyiapan Kultur Starter Bioindustri Minggu 6 Oleh : Sri Kumalaningsih, dkk

Pendahuluan Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan produksi barang dan jasa dengan menggunakan mikroorganisme diantaranya adalah kultur starter, kondisi lingkungan dan media yg digunakan. Salah satu penentu keberhasilan kultur adalah penyiapan kultur starter yang baik Untuk itu perlu dipelajari tentang penyiapan kultur dan mikroorganismenya.

Kultur starter (Holzapfel, 2002; Tarmine 1990) Bahan yang mengandung sejumlah besar mikroorganisme untuk mempercepat proses fermentasi Medium segar berupa nutrien dg jumlah ttt yang telah diinokulasikan dg mikroorganisme pd jumlah ttt pula Mikroorganisme yang dimaksud adalah bakteri, kapang, khamir atau kombinasi diantara ketiga jenis mikroorganisme tersebut.

SUMBER MIKROBIA INDUSTRI a. Sumber Alami : dari tanah, air sungai, laut, tanaman, hewan, limbah, dan kotoran dengan menggunakan metode isolasi b. Koleksi kultur : dari lembaga tempat menyimpan dan memelihara mikro-organisme.

Seleksi Mikroba Industri Tahap pertama adalah isolasi mikroba, sehingga diperoleh kultur murni (sifat morfologi & fisiologi seragam). Tahap kedua adalah seleksi sehingga diperoleh galur dengan kinerja terbaik. Tahap ketiga dilakukan identifikasi dengan menggunakan kunci-kunci yang sesuai, sehingga diketahui nama (klasifikasi) mikroba tersebut Tahap keempat adalah menyimpan mikroba yg telah diperoleh dgn teknik penyimpanan yg baik, sehingga kemurniannya terpelihara dalam jangka waktu yg panjang.

Kriteria Mikroba Industri Merupakan galur murni Sifat genetiknya stabil Dpt m hasilkan sel vegetatif, spora atau unit-unit reproduktif lain Mampu tumbuh dengan cepat setelah diinokulasi Mampu menghasilkan produk yg diinginkan dalam waktu yg pendek & tdk menghasilkan produk sampingan yg toksik Mampu melindungi diri dari kontaminasi (ph, suhu, inhibitor) Dapat disimpan dalam jangka waktu yang panjang Galur dpt dikembangkan kualitasnya (mutasi), shg produksinya meningkat

Hal yg perlu diperhatikan saat melakukan seleksi Sensitivitas Tidak mahal Dpt digunakan utk memprediksi hasilnya nanti Sederhana Dpt ditingkatkan ke cara lebih modern (otomatisasi)

Fungsi seleksi Harus dihasilkan produk baru yang kompetitif, bermutu tinggi, harga bersaing, tanpa meninggalkan konsep lingkungan Meningkatkan Konsumsi produk menggunakan mikroorganisme dan enzim untuk pangan dan obatobatan Menjawab tantangan peningkatan kapasitas produk Memenuhi kebutuhan penelitian dasar dan pengembangannya Rekayasa pengolahan harus dilakukan

PENYIAPAN KULTUR Isolasi kultur : kegiatan pemisahan suatu kultur mikroba dari campuran biakan mikroba di alam sel individu terpisah Sebelum mengisolasi, harus diketahui mikroba apa yang akan diisolasi dan habitatnya menentukan sampel apa yang akan diambil dari alam dan media apa yang akan digunakan Sampel biasanya segera dipakai atau disimpan pada suhu dingin (kulkas)

Teknik Isolasi Kultur Murni Penggoresan (Streak-plate) & Penyebaran (Spread-plate) Penuangan (Pour-plate) Kultur yang Diperkaya Pengenceran Berseri (Serialdilution) Isolasi Sel Tunggal

TEKNIK ISOLASI a. Teknik Penggoresan (Streak-plate) dan Penyebaran (Spread-plate) Menggunakan agar cawan Untuk bakteri paling sesuai Teknik ini merupakan prosedur rutin untuk isolasi bakteri & menggunakan peralatan yang sederhana. Kelemahan : hanya sejumlah kecil contoh yang dapat digunakan/disebarkan pada media Dua sel dapat bergabung manjadi membentuk satu koloni, contoh : bakteri yang menghasilkan lendir & yang tidak pencegahan dengan menambahkan deterjen

Teknik Penggoresan (Streak-plate) dan Penyebaran (Spread-plate) Sampel Pengenceran berseri dg larutan garam fisiologis (0,85 %) Penggoresan (jarum Ose) atau penyebaran (batang gelas) pada media agar, sehingga koloni tumbuh menyebar Penggoresan dilakukan berulang, sehingga Diperoleh kultur murni 1 sel 1 koloni

Teknik Penggoresan (Streak-plate) dan Penyebaran (Spread-plate) Goresan T Goresan Kuadran

b. Teknik Penuangan (Pour-plate) Metode Penuangan Pengamatan dapat dilakukan secara kualitatif (morfologi) & kuantitatif (jumlah sel mikroba) Teknik penggoresan/penyebaran dan penuangan ini lebih efektif dengan menggunakan media selektif/ diferensial atau dengan perlakuan khusus sebelum penanaman pada agar cawan Contoh : Isolasi bakteri pembentuk spora contoh dipanaskan terlebih dulu s.d 85 0 C 5 menit

Lanjutan... Media Selektif : a. Media dg NaCl 7,5 % unt mengisolasi Staphylococcus dari faeces b. Media BGLBB (Brilliant Green Lactose Bile Broth) : Salmonellae Media Diferensial : Media agar EMB (eosin-methylene blue agar) terbentuk koloni berbeda & mudah dikenali Misal : E. coli : hijau kehitaman/hijau metalik Aerobacter aerogenes : tengah ungu tua/coklat, tepi ungu muda

Teknik Penuangan (Pour-plate) Sampel +/- 1 g) 1 loop A Agar cair...... A Diperiksa Suspensi Bakteri B C Pengenceran Penuangan Dibiarkan mengeras.................. B C Koloni terisolasi Inkubasi Tahap I Tahap II Tahap III Media agar miring

c. Teknik Kultur yang Diperkaya Untuk mengisolasi bakteri yang mempunyai sifat fisiologis yang khusus (jumlah kecil & tumbuh lambat) Prinsip : menggunakan komposisi media dan kondisi inkubasi tertentu, sehingga yang tumbuh hanya bakteri tertentu Cara: 1 2 3 4 Media cair dgn substrat khusus Contoh : bakteri tanah : α-conidendrin (+) (-) Verifikasi

d. Teknik Pengenceran Berseri (Serial dilution) Digunakan jika mikroba dlm kultur campuran terdapat dalam jumlah lebih besar dari pada mikroba lain. Contoh : S. lactis dalam susu asam Dengan tingkat pengenceran tinggi, sampel hanya mengandung 1 galur mikroba Perlu dicek kemurnian kultur

e. Tenik Isolasi Sel Tunggal Menggunakan alat Mikromanipulator yang digabung dengan mikroskop untuk mengambil suatu sel mikroba tunggal dari preparat tetes Dengan Mikromanipulator, operator dapat mengontrol gerakan mikropipet di bawah lensa obyek, sehingga dapat diambil sel tunggal ke dalam tabung dan selanjutnya dipindahkan ke media yang sesuai Lebih cepat, namun kelemahannya : alat mahal & operator harus trampil

1. Morfologis TEKNIK IDENTIFIKASI Pengamatan ukuran, bentuk dan susunan sel, adanya flagela, kapsul atau spora dengan bantuan mikroskop, baik dengan pewarnaan maupun tidak. 2. Nutrisional Penentuan senyawa kimia dan kondisi fisik khusus (suhu, cahaya, gas) yang diperlukan untuk pertumbuhan mikroba 3. Kultural Penentuan tampilan pertumbuhan pada berbagai macam media,baik cair maupun padat (bentuk koloni, permukaan koloni, tepi koloni, warna dll 4. Susunan Kimiawi Penentuan susunan kimiawi berbagai komponen sel (dinding sel, nukleus, membran dll)

Contoh 1. Karakteristik Morfologis Aspergillus E. coli Streptomyces Penicillium

Contoh 2. Karakteristik Kultural

Lanjutan... 5. Metabolik Identifikasi & pengukuran perubahan kimiawi yang dilakukan mikroba ( kemampuan mikroba untuk mengubah karbohidrat menjadi asam organik; gula menjadi asam dan gas dll) Contoh : E. coli dapat memfermentasi laktosa, sedangkan Salmonella typhi tidak dapat 6. Susunan antigen Penelaahan sifat antigen antibodi yang khas Antigen : substansi (sel mikroba) yang menstimulasi produksi antibodi saat diinjeksikan ke hewan 7. Patogenik Penentuan potensi suatu mikroba untuk menimbulkan penyakit 8. Genetik Kajian berdasarkan untaian DNA mikroba menggunakan DNA Probe

PEMELIHARAAN DAN PENGAWETAN Tujuan : menjaga sampai periode tertentu mikroba tetap dalam kondisi hidup (viable), mencegah terjadinya perubahan genetik & tidak terkontaminasi harus mampu melestarikan karakteristik spesies mikroba selama diawetkan Cara : 1. Pemindahan Secara Periodik 2. Pelapisan kultur dengan minyak mineral 3. Liofilisasi 4. Penyimpanan pada suhu sangat rendah 5. Penyimpanan pada tanah steril

PEMELIHARAAN DAN PENGAWETAN a. Pemindahan Secara Periodik Kultur mikroba secara periodik dipindahkan ke media baru/segar Komposisi media & suhu serta interval waktu pemindahan harus tepat tetap mempertahankan kultur awal b. Pelapisan Kultur dgn Minyak Mineral Permukaan agar miring dilapisi dengan minyak mineral steril (+/- 0,5 inci) Keuntungan : dapat memindahkan sebagian mikroba di bawah minyak mineral dg jarum Ose, lalu diinokulasi ke media segar dengan tetap mempertahankan kultur awal c. Penyimpanan pada Tanah Steril Diterapkan untuk penyimpanan spora

d. Liofilisasi Pengeringan beku (freeze-drying) Merupakan cara paling efektif untuk mengawetkan kultur bakteri (dapat tetap hidup & tidak berubah lebih dari 20 th) Keuntungan : Tahan lama, Kemungkinan perubahan kecil, Wadah penyimpanan kecil e. Penyimpanan pada Suhu Sangat Rendah Menggunakan nitrogen cair (sekitar -176 0 C) Sel dibekukan dengan diberi pelindung (gliserol atau dimetil sulfoksida) Contoh beku disimpan dalam lemari pendingin nitrogen cair Cocok untuk kapang Kelebihan : hampir sama dgn liofilisasi & kultur yg tidak dapat diawetkan dengan liofilisasi, dapat dengan cara ini