02 Pernyataan ini mengatur akuntansi waran bagi penerbit baik yang diterbitkan menyertai penerbitan Efek lain maupun yang diterbitkan tersendiri.

dokumen-dokumen yang mirip
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 49 AKUNTANSI REKSA DANA

04 Berikut ini adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 52 MATA UANG PELAPORAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 50 AKUNTANSI INVESTASI EFEK TERTENTU

01 Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi beserta pengungkapan transaksi anjak piutang baik bagi factor maupun bagi klien.

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 51 AKUNTANSI KUASI-REORGANISASI

03 Berikut ini adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 54 AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG-PIUTANG BERMASALAH

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 47 AKUNTANSI TANAH

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

04 Siklus transaksi Perusahaan Efek sangat singkat. Misalnya, transaksi perdagangan efek di Bursa Efek Jakarta selesai dalam waktu lima hari.

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

Para pengguna laporan keuangan organisasi nirlaba memiliki kepentingan bersama yang tidak berbeda dengan organisasi bisnis, yaitu untuk menilai:

AKUTANSI INVESTASI EFEK TERTENTU PSAK No.50 AKUTANSI INVESTASI EFEK TERTENTU PSAK No.50

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Akuntansi Anjak Piutang PSAK No.43 Akuntansi Anjak Piutang PSAK No.43

AKUNTANSI KERJASAMA OPERASI

b) transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian lain pada periode berjalan yang diakui pada laporan keuangan perusahaan.

Akuntansi dan Pelaporan Bagi Perusahaan dalam tahap Pengembangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

03 Pernyataan ini berlaku bagi setiap laporan keuangan perusahaan yang melakukan aktivitas pengembangan real estat.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 PENGUNGKAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 15 AKUNTANSI UNTUK INVESTASI DALAM PERUSAHAAN ASOSIASI

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 PENGUNGKAPAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 53 AKUNTANSI KOMPENSASI BERBASIS SAHAM

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 17 AKUNTANSI PENYUSUTAN

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 13 AKUNTANSI UNTUK INVESTASI

Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing

TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 PENDAPATAN

AKUNTANSI UNTUK INVESTASI

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 34 AKUNTANSI KONTRAK KONSTRUKSI

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 PERSEDIAAN

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 35 AKUNTANSI PENDAPATAN JASA TELEKOMUNIKASI

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 18 AKUNTANSI DANA PENSIUN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

Akuntansi Dana Pensiun

AKUNTANSI ASURANSI JIWA PSAK No. 36

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24 AKUNTANSI BIAYA MANFAAT PENSIUN

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (REVISI 1998)

Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

DAFTAR ISI. Paragraf. PERNYATAAN STANDAR PSAK No. AKUNTANSI KEUANGAN 56 PENDAHULUAN Tujuan IKATAN AKUNTANSI INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan. Untuk memenuhi hal itu, maka Ikatan Akuntan Indonesia dan Dewan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 16 AKTIVA TETAP DAN AKTIVA LAIN-LAIN

KEWAJIBAN & MODAL. Dwi Martani. 1/26/2010 Pelaporan Akuntans Keuangan 5 1

PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA

AKUNTANSI ASURANSI JIWA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-Lain

JAWABAN SOAL LATIHAN PRAKTIKA AKUNTANSI KEUANGAN II CHAPTER 16 : EKUITAS PEMEGANG SAHAM_LABA DITAHAN

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

AKUNTANSI PERPAJAKAN DAMPAK TAX AMNESTY TERHADAP PELAPORAN KEUANGAN SESUAI DENGAN PSAK 70

IKATAN AKUNTAN INDONESIA (INSTITUTE OF INDONESIA CHARTERED ACCOUNTANTS)

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 1 REVISI (1998)

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PSAK No Juni 2007 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI ISTISHNA' IKATAN AKUNTAN INDONESIA

PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INDONESIA MENUJU INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin menimbulkan tingkat persaingan yang lebih kompetitif. (Harahap, 2007). Menurut IAI PSAK no: 1, tahun 2012.

DAFTAR STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BERLAKU SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2011 PSAK / ISAK / PPSAK UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. terutang dan yang telah dibayar sebagai mana telah ditentukan dalam

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

SEKURITAS DILUTIF & LABA PER SAHAM ( DILUTIVE SECURITIES & EARNINGS PER SHARE )

LAMPIRAN: Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor : Kep- 26/PM/2003 Tanggal : 17 Juli

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

SEKURITAS DILUTIF. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 4

PSAK 21 Akuntansi Ekuitas (Accounting for Equity)

OPERASI DALAM PENGHENTIAN

PSAK No Juni 2007 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI SALAM IKATAN AKUNTAN INDONESIA

PSAK No Juni 2007 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI MUSYARAKAH IKATAN AKUNTAN INDONESIA

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP-36/PM/2003 TENTANG KEWAJIBAN PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN BERKALA

BAB I PENDAHULUAN. masalah mulai dirasakan oleh banyak negara. Dalam konteks akuntansi maka

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 511 /KMK.06/2002 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 511/KMK.06/2002 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

ED PSAK 110. Akuntansi Sukuk. exposure draft pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/18/PBI/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA,

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA

Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD

BAB I PENDAHULUAN. Pasar yang semakin luas menjadikan persaingan usaha semakin ketat. Pasar modal

PENGGUNAAN INSTRUMEN KEUANGAN PADA BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD

BAB II LANDASAN TEORI

SEKURITAS DILUTIF. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 4. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

KONTRAK ASURANSI Menerapkan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan dengan PSAK 62: Kontrak Asuransi

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Akuntansi Penggabungan Usaha

Pedoman Tugas Akhir AKL2

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 25 /POJK.04/2017 TENTANG PEMBATASAN ATAS SAHAM YANG DITERBITKAN SEBELUM PENAWARAN UMUM

Pelaporan Segmen PSAK No. 5 (Revisi) Pelaporan Segmen PSAK No. 5 (Revisi) DAFTAR ISI. PSAK NO. 5 6 Oktober 2000 (Revisi 2000) Paragraf

Transkripsi:

0 0 PENDAHULUAN Tujuan 0 Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi waran (warrants), baik untuk waran yang diterbitkan menyertai penerbitan Efek hutang, waran yang diterbitkan menyertai saham, maupun waran yang diterbitkan tanpa menyertai penerbitan Efek. Ruang Lingkup 0 Pernyataan ini mengatur akuntansi waran bagi penerbit baik yang diterbitkan menyertai penerbitan Efek lain maupun yang diterbitkan tersendiri. Definisi 0 Berikut ini adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini: Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang dan unit penyertaan kontrak investasi kolektif. Termasuk dalam pengertian Efek adalah kontrak berjangka dan setiap derivatif lainnya dari Efek. adalah Efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak kepada pemegangnya untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga dan jangka waktu tertentu. Pisah (Detachable warrants) adalah waran yang diterbitkan bersamaan dengan Efek dan dapat diperdagangkan secara terpisah dari Efek. Lekat (Nondetachable warrants) adalah waran yang melekat pada penerbitan Efek dan tidak dapat diperdagangkan secara terpisah dari Efek hutang. Lekat harus diperdagangkan dengan Efek hutang sebagai satu kesatuan (paket), misalnya obligasi konversi. Bebas (Naked Warrants) adalah waran yang diterbitkan tersendiri tanpa menyertai penerbitan surat berharga lainnya..

0 0 PENJELASAN 0 Karena waran memberi hak kepada pemegangnya untuk memesan saham dari suatu perusahaan, maka waran termasuk Efek ekuitas. Penerbitan waran dapat menyertai penerbitan Efek hutang. Pisah 0 Dana perolehan dari penerbitan Efek yang bersifat hutang yang disertai dengan penerbitan Pisah dialokasikan pada kedua Efek dimaksud berdasarkan nilai wajar masing-masing jenis Efek tersebut pada saat penerbitannya. Jumlah yang dialokasikan sebagai nilai wajar waran dilaporkan sebagai Modal Disetor Lainnya dan sisanya yang merupakan nilai dari Efek hutang dilaporkan sebagai Kewajiban. 0 Apabila waran dilaksanakan (exercised), maka dana perolehan dari pelaksanaan waran dan jumlah yang dialokasikan sebagai nilai wajar waran tersebut diakui sebagai Modal Disetor dan Agio Saham (jika ada). Apabila waran tidak dilaksanakan sampai masa berlaku waran berakhir, maka nilai tercatat waran yang telah diakui pada saat penerbitan tetap disajikan sebagai Modal Disetor Lainnya. Lekat 0 Dana perolehan dari penerbitan Efek hutang yang disertai Lekat dilaporkan sebagai Kewajiban. 0 Perusahaan yang menerbitkan Lekat yang menyertai penerbitan Efek hutang, misalnya dalam bentuk obligasi konversi, mempunyai kewajiban untuk melunasi Efek hutang tersebut jika waran tersebut tidak dilaksanakan. Oleh karena itu, nilai Lekat tidak diakui tersendiri dan dengan demikian seluruh dana yang diperoleh dari penerbitan Efek hutang tersebut diakui sebagai Kewajiban. 0 Apabila waran menyertai penerbitan saham, maka dana perolehan penerbitan saham tersebut seluruhnya diakui sebagai Modal Disetor dan Agio Saham (jika ada)..

0 0 Bebas 0 Perusahaan umumnya menerbitkan Bebas sebagai insentif bagi pemegang saham. Pemberian Bebas kepada pemegang saham dapat dilakukan secara cuma-cuma atau dengan suatu pembayaran. Atas penerbitan Bebas yang harus dibayar oleh penerima waran, nilai waran yang bersangkutan dicatat dalam Modal Disetor Lainnya. Apabila Bebas diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham, maka waran tidak perlu dicatat sebagaimana diatur dalam paragraf 0. sebagai Ekuivalen Saham Karena waran merupakan Efek ekuitas, maka penerbitan waran mengakibatkan dilusi terhadap laba per saham. Pengungkapan Laporan keuangan harus mengungkapkan: a) dasar penentuan nilai wajar waran; b) nilai waran yang belum dilaksanakan dan nilai waran tidak dilaksanakan (kadaluarsa); c) jumlah waran yang diterbitkan dan beredar serta dampak dilusinya (dilution effect); d) ikatan-ikatan yang terkait dengan penerbitan waran..

0 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. AKUNTANSI WARAN Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. terdiri dari paragraf -. Pernyataan ini harus dibaca dalam konteks paragraf 0- Pisah Dana perolehan dari penerbitan Efek yang bersifat hutang yang disertai dengan penerbitan Pisah dialokasikan pada kedua Efek dimaksud berdasarkan nilai wajar masing-masing jenis Efek tersebut pada saat penerbitannya. Jumlah yang dialokasikan sebagai nilai wajar waran dilaporkan sebagai Modal Disetor Lainnya dan sisanya yang merupakan nilai dari Efek hutang dilaporkan sebagai Kewajiban. Apabila waran dilaksanakan (exercised), maka dana perolehan dari pelaksanaan waran dan jumlah yang dialokasikan sebagai nilai wajar waran tersebut diakui sebagai Modal Disetor dan Agio Saham (jika ada). Apabila waran tidak dilaksanakan sampai masa berlaku waran berakhir, maka nilai tercatat waran yang telah diakui pada saat penerbitan tetap disajikan sebagai Modal Disetor Lainnya. Lekat Dana perolehan dari penerbitan Efek hutang yang disertai Lekat dilaporkan sebagai Kewajiban. Apabila waran menyertai penerbitan saham, maka dana perolehan penerbitan saham tersebut seluruhnya diakui sebagai Modal Disetor dan Agio Saham (jika ada). Bebas Atas penerbitan Bebas yang harus dibayar oleh penerima waran, nilai waran yang bersangkutan dicatat dalam Modal Disetor Lainnya..

0 0 0 Apabila Bebas diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham, maka waran tidak perlu dicatat sebagaimana diatur dalam paragraf. sebagai Ekuivalen Saham Karena waran merupakan Efek ekuitas, maka penerbitan waran mengakibatkan dilusi terhadap laba per saham. Pengungkapan Laporan keuangan harus mengungkapkan: a) dasar penentuan nilai wajar waran; b) nilai waran yang belum dilaksanakan dan nilai waran tidak dilaksanakan (kadaluarsa); c) jumlah waran yang diterbitkan dan beredar serta dampak dilusinya (dilution effect); d) ikatan-ikatan yang terkait dengan penerbitan waran. Tanggal Berlaku Efektif Pernyataan ini efektif berlaku untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang mencakup periode laporan yang dimulai pada atau setelah tanggal Januari. Penerapan lebih dini sangat dianjurkan..

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK No. IKATAN AKUNTAN INDONESIA AKUNTANSI WARAN

DAFTAR ISI Paragraf SAMBUTAN KETUA UMUM IAI PENDAHULUAN... 0-0 Tujuan... 0 Ruang Lingkup... 0 Definisi... 0 PENJELASAN... 0- Pisah... 0-0 Lekat... 0-0 Bebas... 0- Sebagai Ekuivalen Saham... Pengungkapan... PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. TENTANG AKUNTANSI WARAN... - Pengungkapan... Tanggal Efektif...

PSAK No. tentang AKUNTANSI WARAN telah disetujui dalam rapat Komite Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal Oktober dan telah disahkan oleh Pengurus Pusat lkatan Akuntan Indonesia pada tanggal Desember. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material (immaterial items). Jakarta, Desember Komite Standar Akuntansi Keuangan Jusuf Halim Istini T. Sidharta Mirza Mochtar Wahjudi Prakarsa Katjep K. Abdoelkadir Jan Hoesada Hein G. Surjaatmadja Sobo Sitorus Timoty E. Marnandus Mirawati Sudjono Nur Indriantoro Rusdy Daryono Siti Ch. Fadjriah Osman Sitorus Jusuf Wibisana Yosefa Sayekti Heri Wahyu Setiyarso Ketua Wakil Ketua Sekretaris

SAMBUTAN KETUA UMUM IKATAN AKUNTAN INDONESIA Dalam memasuki era globalisasi, arus dana tidak lagi mengenal batas negara dan tuntutan transparansi informasi keuangan semakin meningkat, baik dari pengguna laporan keuangan di dalam negeri maupun di luar negeri. Untuk memenuhi tuntutan yang semakin meningkat tersebut, Standar Akuntansi Keuangan haruslah berwawasan global. Dengan keterbatasan tenaga, waktu dan dana, Ikatan Akuntan Indonesia selalu berusaha secara berkesinambungan untuk meningkatkan mutu standar akuntansi keuangan agar laporan keuangan yang disajikan perusahaan Indonesia dapat sejalan dengan perkembangan standar internasional. Peningkatan mutu tersebut dilakukan baik dengan penerbitan standar baru maupun dengan melakukan penyempurnaan terhadap standar yang telah ada. Upaya pengembangan standar akuntansi ini tentunya tidak akan berhasil tanpa dukungan berbagai pihak. Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Direktorat Jendral Lembaga Keuangan-Departemen Keuangan yang telah mendukung upaya pengembangan standar akuntansi ini melalui Sub-Tim Pengembangan Sistem Akuntansi di Sektor Swasta. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada badan dan instansi pemerintah lainnya, Kantor Akuntan Publik Drs. Hadi Sutanto & Rekan,

0 0 perguruan tinggi, asosiasi, perusahaan dan pihak lainnya yang telah banyak memberikan masukan dan dukungan dalam proses pengembangan standar akuntansi ini. Kepada seluruh anggota Komite Standar Akuntansi Keuangan yang telah bekerja tanpa pamrih dengan semangat profesionalisme, kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Jakarta, Desember Pengurus Pusat Ikatan Akuntan Indonesia Drs. Soedarjono Ketua Umum.0