PENDAPATAN : PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VII PENDAPATAN : PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

Pengakuan Pendapatan

JUMLAH AKTIVA

Akuntansi Perusahaan Dagang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan

BAB II LANDASAN TEORI. capaian dan biaya mempresentasi upaya. Konsep upaya dan hasil

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 28

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat

ekonomi Sesi JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG A. PENGERTIAN DAN FUNGSI JURNAL PENYESUAIAN B. AKUN YANG PERLU DISESUAIKAN a.

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Catatan 31 Maret Maret 2010

LAPORAN LABA-RUGI. Income Statement

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG. OLEH Ruly Wiliandri

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 PENDAPATAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB IV PEMBAHASAN. jasa atas penjualan tunai, penjualan kredit, dan penjualan kontrak. Ketiga pendapatan

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERTEMUAN KE-10 LAPORAN KEUANGAN DAN TAHAP AKHIR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

CHAPTER 2 PSAK DALAM MANAJEMEN KEUANGAN KOPERASI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik

AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG ARMINI NINGSIH POLITEKNIK NEGERI SAMARIDA

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

BAB 7 AKUNTANSI untuk PENJUALAN ANGSURAN

Sartono ( 2001: 6 ) Manajemen keuangan adalah sebagai manajemen dana, baik

BAB IV PEMBAHAS AN. Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (Bapepam). Penerapan Pengakuan Pendapatan Perusahaan. ketentuan dalam kontrak.

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

PEMISAHAN ANTARA PENDAPATAN USAHA ATAU BIAYA USAHA DENGAN PENDAPATAN ATAU BIAYA DILUAR USAHA

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

PENDAPATAN. Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.

ABSTRACT. Keywords: financial statement analysis, accounting analysis, and financial analysis. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI. I B R A H I M STIE-YPUP Makassar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Kontrak Pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau

Penjualan bersih HPP Jurnal Penyesuaian Pemb + By. Angkut pemb) (Pot pemb + R. Pemb) Laporan L/R Jurnal khusus HPP sama dengan ikhtisar L/R

Berikut transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa : "Penelitian Linda Sukamto" Tahun 2015 Tgl Transaksi Jumlah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. revenue. Istilah pendapatan digunakan untuk menyatakan penghasilan (revenue)

V. PENUTUPAN BUKU BESAR

ekonomi Sesi LAPORAN KEUANGAN A. PENGERTIAN DAN TUJUAN LAPORAN KEUANGAN B. LAPORAN LABA/RUGI a. Unsur Laporan Laba/Rugi

BAB II LANDASAN TEORITIS

PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2013 DAN 2012 (UNAUDITED)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT. YUDHISTIRA GHALIA INDONESIA KANTOR PEMATANG SIANTAR. Drs. Lukieto Cahyadi, SE, MM STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK

JAWABAN SOAL LATIHAN PRAKTIKA AKUNTANSI KEUANGAN II CHAPTER 16 : EKUITAS PEMEGANG SAHAM_LABA DITAHAN

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut IAI (2004 dan 2009) pendapatan (revenue) adalah :

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

PENJUALAN ANGSURAN (INSTALLMENT SALES)

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

Penyesuaian & Penyelesaian Siklus Akuntansi

TRANSLATED. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 28 (revisi 1996) AKUNTANSI ASURANSI KERUGIAN PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

BAB IV PEMBAHASAN. revisi (1994) dengan PSAK 34 sesudah revisi (2010). Kedua, pembahasan dilanjutkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

BAB II LAPORAN ARUS KAS

BAB II LANDASAN TEORI. Kontrak Jangka Panjang (Konstruksi) penjualan terjadi (proses pengiriman) karena saat itu resiko penjualan dan

BAB II LANDASAN TEORI. Tujuan dari standar ini adalah untuk menggambarkan perlakuan akuntansi

DAFTAR ISI RINGKAS SALING BERBAGI & SITUS DOWNLOAD SILABUS SPEKTRUM 2008 KATA PENGANTAR DAFTAR ISI RINCI BAB 1 PENDAHULUAN 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JUMLAH ASET LANCAR

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2):

Laporan Arus Kas dan Analisis Laporan Keuangan

BAB IV. yang berhubungan dengan kontrak konstruksi pada PT. KLS dimana dibahas dalam

PERTEMUAN 5 LAPORAN KEUANGAN DAN TAHAP AKHIR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN JASA PEMBAHASAN MODUL PRAKTEK DASAR AKUNTANSI PERTEMUAN 4

BAB 6 AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG. xxx

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

Materi: 7, 8 & 10 PROSES/SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

SEWA GUNA USAHA. Statement of Financial Accounting Standards No. 13 mengelompokkan sewa guna usaha menjadi :

BAB I PENDAHULUAN. dapat untuk tetap bertahan dan berkembang di dalam kemajuan perekonomian yang

Kompetensi Dasar 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi

2.1.2 Jenis-jenis Persediaan Menurut Carter (2006:40) Jenis-jenis persediaan pada perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut :

BAB II BAHAN RUJUKAN

Oleh :Rr Indah Mustikawati PSAK 14 PERSEDIAAN IAS 2 - INVENTORIES

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

ANALISA PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT TUNAS BARU SULAWESI DI MAKASSAR

Transkripsi:

PENDAPATAN : PENGAKUAN DAN PENGUKURAN A. Pengertian Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode yang mengakibtakan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Penghasilan (income) meliputi pendapatan (revenue) dan keuntungan (gain) Tipe transaksi pendapatan: 1. Penjualan barang 2. Penjualan jasa 3. Penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak lain yang menghasilkan bunga, royalty dan dividen. B. Pengukuran dan Kriteria Pengakuan Pendapatan (PSAK 23) 1. Pengukuran: Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. 2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Statement of Financial Accounting Concepts No. 5 by FASB, 1984): Pendapatan diakui bila: a). Sudah atau dapat direalisir (realized or realizable), dan b). Proses untuk memperoleh pendapatan sudah selesai (earned) 3. Pengakuan penjualan barang: Pendapatan dari penjualan barang diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi: a). Perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan telah memindahkan manfaat kepemilikikan barang kepada pembeli b). Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual c). Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal

d). Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir ke perusahaan, dan e). Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal 4. Pengakuan penjualan jasa: Bila hasil transaksi dapat diestimasi dengan andal, pendapatan harus diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari transaksi pada tanggal neraca. Hasil transaksi dapat diestimasi dengan andal bila seluruh kriteria berikut ini dipenuhi: a). Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal b). Besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh c). Tingkat penyelesaian pada tanggal neraca dapat diukur dengan andal, dan d). Biaya yang terjadi dan biaya untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal. 5. Pengakuan Bunga, Royalti dan Dividen a). Besar kemungkinan manfaat ekonomi dari transaksi tersebut akan diperoleh, dan b). Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal C. Alternatif Saat Pengakuan Penjualan Barang dan Jasa 1. Saat barang/jasa diserahkan 2. Sebelum barang/jasa diserahkan: a). Sebelum proses produksi b). Masih dalam proses produksi c). Saat proses produksi selesai 3. Setelah barang/jasa diserahkan: a). Setelah kas diterima b). Setelah biaya tertutup

D. Pengakuan saat barang/jasa diserahkan Untuk perusahaan dengan resiko retur penjualan yang tinggi, terdapat 3 alternatif pengakuan pendapatan: 1. Penjualan diakui saat periode retur habis 2. Penjualan diakui saat barang/jasa diserahkan dengan dikurangi estimasi retur penjualan 3. Penjualan dan retur penjualan diakui saat benar-benar terjadi E. Pengakuan sebelum barang/jasa diserahkan Metode pengakuan pendapatan untuk jasa kontrak konstruksi jangka panjang: 1. Metode Presentase Penyelesaian 2. Metode Kontrak Selesai 1. Metode Persentase Penyelesaian Metode ini digunakan bila: a. Estimasi yang andal dapat ditentukan untuk: - tingkat penyelesaiannya - jumlah pendapatan - biaya untuk menyelesaikan kontrak b. kontrak menyebutkan secara jelas hak dan kewajiban pembeli dan kontraktor c. kontraktor dan pembeli mempunyai kemauan untuk memenuhi semua kewajiban Perhitungan pendapatan, biaya dan laba kotor yang diakui selama masa kontrak: 1. tingkat penyelesaian dihitung dengan cost to cost basis : % penyelesaian = biaya yang sudah terjadi estimasi total biaya 2. pendapatan yang diakui = % penyelesaian x estimasi total pendapatan Estimasi total pendapatan = harga kontrak 3. laba kotor yang diakui = % penyelesaian x estimasi laba kotor Estimasi laba kotor = estimasi total pendapatan estimasi total biaya

Rekening yang diperlukan untuk pencatatannya: a. Konstruksi Dalam Proses: Merupakan rekening aktiva yaitu persediaan dengan saldo normal di sisi debit. Biaya konstruksi dan laba kotor yang diakui dicatat di rekening ini b. Tagihan atas Konstruksi Dalam Proses: Merupakan rekening kontra bagi rekening Konstruksi Dalam Proses dengan saldo normal di sisi kredit. Untuk mencatat jumlah yang sudah ditagihkan ke pembeli c. Penyajiannya di Neraca: Bila saldo Konstruksi Dalam Proses > Tagihan atas Konstruksi Dalam Proses --------- selisihnya disajikan sebagai aktiva lancar dengan nama Kelebihan Biaya dan Laba yang Diakui dari Tagihan Bila saldo Konstruksi Dalam Proses < Tagihan atas Konstruksi Dalam Proses ----- selisihnya disajikan sebagai hutang lancar dengan nama Kelebihan Tagihan dari Biaya dan Laba yang Diakui Jurnal yang diperlukan: a. Mencatat biaya Konstruksi yang terjadi: Konstruksi Dalam Proses.. xx Macam-macam Kredit..xx b. Mencatat tagihan ke pembeli: Piutang Dagang.. xx Tagihan atas Kostruksi Dalam Proses..xx c. Mencatat pengumpulan piutang: Kas.. xx Piutang Dagang..xx d. Mengakui pendapatan, biaya dan laba kotor pada akhir periode akuntansi selama kontrak konstruksi: Konstruksi Dalam Proses.. xx Biaya Konstruksi...xx Pendapayan Kontrak..xx

e. Menutup rekening saat kontrak selesai: Tagihan atas Konstruksi Dalam Proses.. xx Konstruksi Dalam Proses...xx Contoh soal : 1/7/1998 PT Helm mempuntai kontrak untuk membangun gedung. Nilai kontrak (total pendapatan) adalah Rp 4.500.000,- Gedung diharapkan sudah selesai Oktober 2000, dengan estimasi total biaya Rp 4.000.000,- Data berilut diperoleh dari PT Helm selama masa konstruksi : 1998 1999 2000 Biaya yang telah dikeluarkan s.d periode ini Rp 1.000.000 Rp 2.916.000 Rp 4.050.000 Estimasi sisa biaya yang diperlukan sampai selesai 3.000.000 1.134.000-1. % penyelesaian tiap periode : 1998 1999 2000 Nilai kontrak (Σ pendapatan) Rp 4.500.000 Rp 4.500.000 Rp 4.500.000 Dikurangi : Biaya s.d periode ini Rp 1.000.000 Rp 2.916.000 Rp 4.050.000 Estimasi sisa biaya 3.000.000 1.134.000 - Estimasi total biaya 4.000.000 4.050.000 4.050.000 Estimasi total laba kotor Rp 500.000 Rp 450.000 Rp 450.000 1998 : Rp1.000.000 x100 % = 25% Rp 4.000.000 1999 : Rp 2.916.000 x100 % = 72 % Rp 4.050.000 2000 : Rp 4.050.000 x100 % = 100 % Rp 4.050.000 Pendapatan yang diakui setiap periode adalah 1998 : Rp 4.500.000 x 25 % Rp 1.125.000

1999 : Rp 4.500.000 x 72 % Rp 3.240.000 dikurangi pendapatan th 98 1.125.000 Rp 2.115.000 2000 : Rp 4.500.000 x 100 % Rp 4.500.000 dikurangi pendapatan 99 2.115.000 pendapatan 98 1.125.000 Rp 1.260.000 Laba kotor yang diakui tiap periode akan menggunakan cara yang sama dengan pengakuan pendapatan di atas. 2. Metode Kontrak Selesai a. Digunakan untuk kontrak jangka pendek, dan kontrak jangka panjang yang tidak memenuhi kriteria untuk metode persentase penyelesaian b. Pendapatan dan laba kotor diakui hanya pada saat kontrak selesai c. Rekening Konstruksi Dalam Proses dipakai untuk mencatat biaya konstruksi saja d. Jurnal yang diperlukan pada saat kontrak selesai: Tagihan atas Konstruksi Dalam Proses.xx Pendapatan Kontran xx Biaya Konstruksi.xx Konstruksi Dalam Proses..xx 3. Kerugian dalam kontrak jangka panjang a. Kerugian dalam suatu periode dari kontrak yang menguntungkan: Metode persentase penyelesaian: kerugian segera diakui dalam periode yang bersangkutan Metode Kontrak Selesai: tidak ada pengakuan kerugian dalam periode yang bersangkutan

b. Kerugian dari kontrak: Seluruh kerugian segera diakui dalam periode diketahuinya baik untuk metode persentase penyelesaian maupun kontrak selesai F. Pengakuan setelah penyerahan barang/jasa Pengakuan pendapatan setelah penyerahan barang/jasa dilakukan bila resiko tak tertagihnya piutang tinggi dan resiko ini tidak dapat diperkirakan dengan dasar yang beralasan Terdapat 2 metode: 1. Metode Penjualan Agsuran 2. Metode Pemulihan Biaya/Harga Perolehan 1. Metode Penjualan Angsuran a. Penjualan dan biaya/beban pokok penjualan dicatat dalam periode penyerahan barang/jasa b. Pengakuan laba kotor ditangguhkan sampai dengan diterimanya pembayaran c. Laba kotor yang diakui: % laba kotor terhadap penjualan = laba kotor penjualan pengakuan laba kotor = % laba kotor x jumlah pembayaran piutang d. Rekening yang dipakai: 1. Laba Kotor Ditangguhkan: untuk mencatat laba kotor yang belum boleh diakui dan dikelompokkan sebagai hutang lancar seperti halnya hutang penghasilan 2. Laba Kotor Direalisir: untuk mancatat laba kotor yang boleh diakui dalam suatu periode dan merupakan rekening normal 3. Piutang Penjualan Angsuran: disajikan sebagai elemen aktiva lancar e. Jurnal yang diperlukan: 1. Saat barang/jasa diserahkan: Piutang Penjualan Angsuran, Th x.xx Penjualan Angsuran..xx

Beban Pokok Penjualan Angsuran..xx Persediaan Barang Dagangan xx 2. Saat diterima pembayaran: Kas.xx Piutang Penjualan Angsuran, Th x..xx 3. Akhir periode akuntansi: Penjualan angsuran..xx Beban Pokok Penjualan Angsuran xx Laba Kotor Ditangguhkan, Th.x xx Laba Kotor Ditangguhkan, Th. x..xx Laba Kotor Penj. Angsuran Direalisir xx Laba Kotor Penj. Angsuran Direalisir..xx Laba Rugi. xx Contoh : 1998 1999 2000 Penjualan angsuran Rp 200.000 Rp 250.000 Rp 240.000 Harga pokok penjualan 150.000 190.000 168.000 Gross profit Rp 50.000 Rp 60.000 Rp 72.000 % gross profit dari penjualan 25 % 24 % 30 % Kas masuk dari Penjualan 1998 Rp 60.000 Rp 100.000 Rp 40.000 Penjualan 1999 100.000 125.000 Penjualan 2000 80.000 Jurnal th 1998 adalah : Piutang penjualan angsuran, 1998 200.000 Penjualan Angsuran 200.000 (mencatat penjualan angsuran 1998)

Kas 60.000 Piutang penjualan angsuran 1998 60.000 (Mencatat kas masuk dari penjualan angsuran) HPP angsuran 150.000 Sediaan 150.000 (mencatat HPP angsuran 1998) Penjualan angsuran 200.000 HPP angsuran 150.000 Laba kotor ditangguhkan 1998 50.000 (menutup penjualan HPP angsuran 1998) Laba kotor ditangguhkan 1998 15.000 Laba kotor dari penjualan angsuran 15.000 (memindahkan laba kotor ditangguhkan menjadi laba kotor yang diakui karena ada kas masuk Rp 60.000 x 25 %) Laba kotor dari penjualan angsuran 15.000 Ikhitsar rugi laba 15.000 (menutup laba kotor diakui) Jurnal th 1999 adalah : Piutang Penjualan Angsuran 1999 250.000 Penjualan Angsuran 250.000 (mencatat penjualan angsuran 1999)

Kas 200.000 Piutang penjualan angsuran 1999 100.000 Penjualan angsuran 250.000 HPP angsuran 190.000 Laba kotor ditangguhkan 1999 60.000 (menutup penjualan dan HPP angsuran 1999) Laba kotor ditangguhkan, 1998 (25 % x Rp 100.000) 25.000 Laba kotor ditangguhkan, 1999 (24 % x Rp 100.000) 24.000 Laba kotor dari penjualan angsuran 49.000 (memindahkan laba kotor ditangguhkan menjadi laba kotor yang diakui karena ada kas masuk) Laba kotor dari penjualan angsuran 49.000 Ikhtisar rugi laba 49.000 (menutup laba kotor diakui) Jurnal tahun 2000 akan mirip dengan jurnal yang telah dibuat tahun 1998 dan 1999. f. Penyajian Laporan Laba-Rugi: a. Bila penjualan angsuran bukan bagian signifikan dari total penjualan, hanya laba kotor direalisir yang ditampilkan dibawah laba kotor penjualan (biasa) b. Bila penjualan angsuran merupakan bagian signifikan, penjualan angsuran, beban pokok penjualan angsuran dan biaya operasi yang dialokasikan ke penjualan angsuran harus ditampilkan

2. Metode Pemulihan Biaya a. Penjualan dan biaya/beban pokok penjualan dicatat dalam periode penyerahaan barang/jasa b. Laba kotor diakui setelah jumlah pembayaran lebih besar dari biaya/beban pokok penjualan