BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karekteristik Responden Sebelum disajikan data hasil penelitian setiap variabel yang dikaji dalam penelitian ini, terlebih dahulu secara ringkas akan dideskripsikan karakteristik responden. Karakteristik tersebut meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, pengalaman bekerja, training yang pernah diikuti dan lama bekerja di PT Garuda Mataram Motor. 4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin, sebanyak 48 orang atau 100% responden seluruhnya berjenis kelamin laki-laki. Tabel karakteristik dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Respnden Persen 1 Laki-laki 48 100.00% 2 Perempuan 0 0.00% Jumlah 48 100% 77
78 Perempuan 0% Laki-Laki 100% Gambar 4.1 : Komposisi Responden berdasarkan Jenis kelamin Dari tabel dan gambar 4.1 diketahui bahwa jumlah seluruh responden adalah laki-laki. Hal ini dikarenakan user yang menggunakan ELSA diperlukan keterampilan dalam otomotif dan umumnya laki-laki lebih tertarik dengan dunia otomotif. 4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Berdasarkan usia, terdapat 8 orang atau 16,67% responden yang usianya kurang dari 20 tahun, terdapat 31 orang atau 64,58% responden yang usianya antara 20-30 tahun, terdapat 4 orang atau 8,33% responden yang usianya antara 31-35 tahun dan terdapat 5 orang atau 10,42% responden yang usianya diatas 35 tahun. Tabel karakteristik dapat dilihat berikut ini : Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Usia No Usia Jumlah Responden Persen 1 < 20 Tahun 8 16.67% 2 20 30 Tahun 31 64.58%
79 3 31-35 Tahun 4 8.33% 4 >35 Tahun 5 10.42% Jumlah 48 100% 20-30 Tahun 65% < 20 Tahun 17% 30-35 Tahun > 358% Tahun 10% Gambar 4.2 : Komposisi Responden berdasarkan Usia Dari tabel dan gambar 4.2 diketahui bahwa jumlah responden yang berumur 20-30 tahun lebih banyak dibandingkan yang lainnya. Hal ini dikarenakan kebanyakan dari para karyawan berasal dari sekolah kejuruan, terutama para mekanik yang sedang mengikuti training. 4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Berdasarkan pendidikan, terdapat 0 orang atau 0% responden yang pendidikan terakhirnya adalah SMA, terdapat 5 orang atau 10,42% responden yang pendidikan terakhirnya adalah SMK, terdapat 38 orang atau 79,17% responden yang pendidikan terakhirnya adalah STM, dan terdapat 5 orang atau 10,42% responden yang pendidikan terakhirnya adalah D3. Tabel karakteristik dapat dilihat berikut ini :
80 Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan No Pendidikan Jumlah Responden Persen 1 SMA 0 0.00% 2 SMK 5 10.42% 3 STM 38 79.17% 4 D3 5 10.42% Jumlah 48 100 % STM 80% D3 SMKSMA 10% 10% 0% Gambar 4.3 : Komposisi Responden berdasarkan pendidikan Dari tabel dan gambar 4.3 diketahui bahwa jumlah responden yang pendidikan terakhirnya adalah STM lebih banyak dari yang lainnya. Hal ini dikarenakan untuk pekerjaan di bengkel lebih diutamakan keterampilan dan keahlian khusus di bidang teknik mesin kendaraan. 4.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Bekerja Berdasarkan pengalaman kerja, terdapat 12 orang atau 65,91% responden yang bekerja kurang dari 1 tahun, terdapat 22 orang atau
81 45,83% responden yang bekerja antara 1 sampai 2 tahun, terdapat 9 orang atau 18,75% responden yang bekerja antara 2 sampai 3 tahun, terdapat 5 orang atau 10,42% yang bekerja lebih dari 3 tahun. Tabel karakteristik dapat dilihat berikut ini : Tabel 4.4 Karakteristik Responden berdasarkan Pengalaman Bekerja No Lama Bekerja Jumlah Respnden Persen 1 < 1 tahun 12 25.00% 2 1 2 tahun 22 45.83% 3 2 3 tahun 9 18.75% 4 > 3 tahun 5 10.42% Jumlah 48 100 % 1-2 Tahun 46% 2-3 Tahun 19% < 1 Tahun 25% >3 Tahun 10% Gambar 4.4 : Komposisi Responden berdasarkan Pengalaman Bekerja Dari tabel dan gambar 4.4,diketahui mayoritas responden pernah bekerja sebelum bekerja pada PT. Garuda Mataram Motor mulai dari kurang dari 1 Tahun sampai lebih dari 3 tahun. Kebanyakan user yang menjadi responden adalah user yang sudah pernah bekerja antara 1-2
82 tahun. User yang pernah bekerja kurang dari 1-2 tahun umumnya sudah menguasai sistem informasi yang akan digunakan dalam bekerja, sedangkan user yang bekerja sudah lebih dari 3 tahun umumnya sudah terbiasa dalam penggunaan ELSA pada PT. Garuda Mataram Motor. 4.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Training Berdasarkan training yang pernah diikuti, terdapat 9 orang atau 18,75% responden yang pernah mengikuti 1 kali training, terdapat 23 orang atau 47,92% responden yang pernah mengikuti 2 kali training, terdapat 4 orang atau 8,33% responden yang pernah mengikuti 3 kali training, dan sebanyak 12 orang atau 25% responden yang pernah mengikuti training lebih dari 3 kali. Tabel karakteristik dapat dilihat berikut ini : Tabel 4.5 Karakteristik Responden berdasarkan Training No Training Jumlah Respnden Persen 1 1 kali 9 18.75% 2 2 kali 23 47.92% 3 3 kali 4 8.33% 4 > 3 kali 12 25.00% Jumlah 48 100 %
83 2 Kali 48% 3 Kali 8% >3 Kali 25% 1 Kali 19% Gambar 4.5 : Komposisi Responden berdasarkan Training Dari tabel dan gambar 4.5 diketahui, responden sudah mendapatkan training dari PT Garuda Mataram Motor sebanyak lebih dari 1 kali. Dengan training tersebut user dengan mudah terbiasa menggunakan ELSA guna meningkatkan kinerjanya beserta dengan peningkatan kemajuan teknologi. 4.1.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Berdasarkan lama bekerja, terdapat 5 orang atau 10,42% responden yang lama bekerja di PT Garuda Mataram Motor selama kurang dari 1 tahun, terdapat 6 orang atau 12,50% responden yang telah bekerja selama antara 1 sampai 2 tahun, terdapat 22 orang atau 45,83% responden yang telah bekerja selama antara 2 sampai 3 tahun, dan sisanya terdapat 15 orang atau 31,25% responden yang telah bekerja selama lebih dari 3 tahun. Tabel karakteristik dapat dilihat berikut ini :
84 Tabel 4.6 Karakteristik Responden berdasarkan Lama Bekerja No Lama Bekerja Jumlah Respnden Persen 1 < 1 tahun 5 10.42% 2 1 2 tahun 6 12.50% 3 2 3 tahun 22 45.83% 4 > 3 tahun 15 31.25% Jumlah 48 100 % 2-3 Tahun 46% >3 Tahun 31% 1-2 Tahun 13% <1 Tahun 10% Gambar 4.6 : Komposisi Responden berdasarkan Lama Bekerja Dari tabel dan gambar 4.6 diketahui bahwa jumlah responden yang bekerja 2 sampai 3 tahun lebih banyak. Hal ini dikarenakan habisnya masa kontrak selama 1 tahun, kemudian karyawan diangkat menjadi pegawai tetap atau kontrak kerja karyawan akan diperpanjang.
85 Tabel 4.7 Rekapitulasi Data Mentah Electronic Service Information System NO. INDIKATOR SKOR TOTAL % KONDISI KETERANGAN TOTAL SKOR INDIKATOR 1 2 1. Jaringan 222 214 436 10,8 Sangat baik 2. Lengkap 191 192 383 9,5 Baik 3. Teknologi 221 5,5 Buruk perbaikan 221 4. Penyediaan 376 9,33 Baik jasa 174 202 5. Input 199 188 387 9,6 Sangat Baik 6. Proses 191 196 387 9,6 Sangat Baik 7. Output 202 192 394 9,8 Sangat Baik 8. Berarti 192 173 365 9,1 Baik 9. Berguna 190 190 4,7 Sangat Buruk 10. Bebas dari 397 9,8 Sangat Baik kesalahan 195 202 11. Akurat 202 202 5,1 Buruk 12. Tepat waktu 133 155 288 7,2 Baik 4026 100% Keterangan : 96-191 : Sangat Buruk 192-287 : Buruk 288-383 : Baik 384-480 : Sangat Baik Tabel 4.8 Rekapitulasi Data Mentah Kinerja User NO. INDIKATOR SKOR TOTAL % KONDISI KETERANGAN TOTALSKOR INDIKATOR 1 2 1. Keterampilan 198 202400 15,6 Sangat Baik 2. Sikap 205 207412 16,1 Sangat Baik 3. Kualitas 209 202411 15,9 Sangat Baik 4. Kuantitas 198 198 7,7 Buruk
86 5. Pengetahuan 185 215400 15,6 Sangat Baik 6. Bekerjasama 190 183373 14,5 Baik 7. Tanggung 377 Baik jawab 193 184 14,6 2571 Keterangan : 96-191 : Sangat Buruk 192-287 : Buruk 288-383 : Baik 384-480 : Sangat Baik 4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian 4.2.1 Deskripsi Data Distribusi ELSA Dari instrumen penelitian yang menggunakan skala lima diperoleh rentang teoritis antara 21-105. Rentang skor diperoleh dari skor minimal 66 dan skor maksimal 102 dengan rentang skor sebesar 36. Nilai rata-rata 83,875, median dengan nilai 83, modus dengan nilai 77, varians dengan hasil 72.920 dan standar deviasi sebesar 8,539. Berikut tabel dan distribusi frekuensi untuk Electronic Service Information System. Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi ELSA Nomor Kelas Kelas Batas Interval Bawah Atas Absolut Frekuensi Rel. (%) Kum. (%) 1 66-71 65,5 71,5 4 8.33% 8.33%
87 2 72-77 71,5 77,5 8 16.67% 25.00% 3 78-83 77,5 83,5 13 27.08% 52.08% 4 84-89 83,5 89,5 8 16.67% 68.75% 5 90-95 89,5 95,5 11 22.92% 91.67% 6 96-101 95,5 101,5 3 6.25% 97.92% 7 102-107 101,5 107,5 1 2.08% 100.00% Total 48 100 Dari tabel diatas menunjukkan bahwa 25% dari responden merasa tidak setuju (nilai tersebut diperoleh dari persentase frekuensi relatif kelas interval pertama diakumulasikan dengan presentase frekuensi relatif kelas interval kedua), 43,75% responden merasa ragu-ragu (nilai tersebut diperoleh dari persentase frekuensi relatif kelas interval ketiga diakumulasikan dengan presentase frekuensi relatif kelas keempat), 29.17% responden merasa setuju (nilai tersebut diperoleh dari persentase frekuensi relatif kelas interval kelima diakumulasikan dengan persentase frekuensi relatif kelas keenam), dan sisanya 2.08% responden merasa sangat setuju.
88 Gambar 4.7 : Histogram Distribusi Frekuensi Skor ELSA 4.2.2 Deskripsi Data Distribusi Kinerja User Dari instrumen penelitian yang menggunakan skala lima diperoleh rentang teoritis antara 13-65 Rentang skor diperoleh dari skor minimal 42 dan skor maksimal 62 dengan rentang skor sebesar 20. Nilai rata-rata 53,562, median dengan nilai 54, modus dengan nilai 52, varians dengan hasil 26,932 dan standar deviasi sebesar 5,189. Berikut tabel dan distribusi frekuensi untuk Kinerja User.
89 Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Kinerja User Nomor Kelas Kelas Batas Interval Bawah Atas Absolut Frekuensi Rel. (%) Kum. (%) 1 2 3 4 5 6 7 42-44 41,5 44,5 1 2.08% 2.08% 45-47 44,5 47,5 7 14.58% 16.67% 48-50 47,5 50,5 5 10.42% 27.08% 51-53 50,5 53,5 10 20.83% 47.92% 54-56 53,5 56,5 11 22.92% 70.83% 57-59 56,5 59,5 7 14.58% 85.42% 60-62 59,5 62,5 7 14.58% 100.00% Total 48 100 Dari tabel diatas menunjukkan bahwa 16.67% dari responden merasa tidak setuju (nilai tersebut diperoleh dari persentase frekuensi relatif kelas interval pertama diakumulasikan dengan persentase frekuensi relatif kelas interval kedua), 31,25% responden merasa ragu-ragu (nilai tersebut diperoleh dari persentase frekuensi relatif kelas interval ketiga diakumulasikan dengan persentase frekuensi relatif kelas keempat), 37,5% responden merasa setuju (nilai tersebut diperoleh dari persentase frekuensi relatif kelas interval kelima diakumulasikan dengan persentasi frekuensi relatif kelas keenam), dan sisanya 14,58% responden merasa sangat setuju.
90 Gambar 4.8 : Histogram Distribusi Frekuensi Skor Kinerja User Secara keseluruhan, deskripsi data seluruh variabel penelitian tampak pada tabel rangkuman berikut : Tabel 4.11 Rangkuman Deskripsi Data Distribusi Frekuensi No Statistik ELSA Kinerja User 1 Minimal 66 42 2 Maksimal 102 62 3 Rentang 36 20 4 Rata-Rata 83,875 53,5625 5 Median 83 54 6 Modus 77 52 7 Varians 8,539 5,189 8 Standar Deviasi 72,920 26,93218
91 4.3 Pengujian Persyaratan Analisis Uji persyaratan analisis adalah suatu pengujian yang menjadi suatu syarat yang harus dipenuhi agar analisis regresi dapat dilakukan, baik untuk kepentingan prediksi maupun pengujian hipotesis. Sebelum melakukan analisis regresi harus memenuhi tiga syarat, yaitu : (1) Uji normalitas menggunakan uji Liliefors dengan galat taksiran (Y Ŷ) dari suatu regresi sederhana, (2) Uji homogenitas menggunakan uji Barlett varians kelompok-kelompok skor Y yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan data variable predictor (X), dan (3) Uji linearitas menggunakan Anova bentuk regresi Y atas X i untuk regresi sederhana. Berdasarkan ketiga persyaratan tersebut terdapat dua persyaratan yang disajikan pengujiannya yaitu pertama, uji persyaratan normalitas galat taksiran regresi Y atas X i dengan asumsi bahwa distribusi populasi yang normal tercermin dari distribusi sampel yang normal pula. Pengujian ini dilakukan karena pengujian hipotesis mensyaratkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Kedua, uji persyaratan homogenitas varians kelompok-kelompok skor Y berdasarkan kesamaan data X i, sedangkan uji kelinearan bentuk regresi sederhana Y atas X i akan diuji pada bagian pengujian hipotesis penelitian. Uji persyaratan homogenitas yang mengasumsikan bahwa skor-skor variabel terikat (Y) yang berpasangan dengan setiap skor variabel bebas (X i ) memiliki varian yang homogen. 4.3.1 Uji Normalitas Populasi Pengujian normalitas galat taksiran regresi Y atas X i dimaksudkan untuk menguji apakah galat taksiran regresi Y atas X i atau (Y Ŷ)
92 berdistribusi normal atau tidak. Ketentuan pengujiannya adalah galat taksiran (Y Ŷ) berdistribusi normal jika H 0 diterima dan tidak berdistribusi normal jika H 0 ditolak. Hipotesis statistik adalah sebagai berikut : H 0 : (Y Ŷ) berdistribusi normal H 1 : (Y Ŷ) tidak berdistribusi normal Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran atau sampel karena menggunakan statistik parametris yang akan dianalisi dengan menggunakan uji Liliefors dengan kriteria pengujian : H 0 : Diterima jika L- hitung < L- tabel H 1 : Diterima jika L- hitung > L- tabel 4.3.1.1 Uji Normalitas Galat Taksiran Regresi Y atas X yaitu Ŷ = 20,074 + 0,399X Terlebih dahulu menyusun persamaan regresi yaitu Ŷ = 20,074 + 0,399X (lampiran halaman 90), lalu menghitung nilai Y, Y i dan (Y Ŷ) berdasarkan persamaan regresi Ŷ = 20.074 + 0,399X yang hasilnya diolah dari hasil perhitungan. Kemudian menghitung nilai Z i, F(Z i ), S(Z i ), dan L = (F(Z i ) S(Z i )), melalui perhitungan ini yang diambil memiliki L- hitung yang nilainya paling tinggi. Melalui bantuan perhitungan komputer diperoleh L- hitung yang paling tinggi adalah 0,075. Nilai L- tabel dengan n = 48 dan alpha 0,05 adalah 0,128. Jadi L- hitung lebih kecil daripada L-
93 tabel sehingga keputusan H 0 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa galat taksiran dari persamaan regresi Ŷ = 20.074 + 0,399X adalah berdistribusi normal. Uji normalitas Y atas X di atas dapat dilihat melalui tabel di bawah ini : Tabel 4.12 Tabel Hasil Uji Normalitas Galat Taksiran Y atas X Pasangan Pengujian Normalitas Variabel Penelitian L- hitung L- tabel Kesimpulan X Y 0,075 0,128 Normal 4.3.2 Uji Homogenitas Varians Populasi Pengujian homogenitas, maksudnya adalah menguji homogenitas varians antara kelompok-kelompok skor Y yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan nilai X i. Untuk itu pengujian homogenitas varians ini dilakukan dengan uji Bartlett. Pengujian ini menggunakan kriteria pengujian sebagai berikut : H 0 : Diterima jika χ²- hitung χ²- tabel H 1 : Diterima jika χ²- hitung χ²- tabel Terlebih dahulu membuat pengelompokan data Y sesuai dengan kesamaan data X i, kemudian menghitung nilai-nilai dk, 1/dk, varians Si 2, log S i, (dk) S 2 i. Selanjutnya nilai-nilai tersebut dihitung nilai χ² dan hasilnya disebut χ²- hitung.
94 4.3.2.1 Uji Homogenitas Varians Y atas X Melalui perhitungan pengujian homogenitas varians Y atas X bahwa χ 2 = 7,168 (lampiran halaman L88) nilainya lebih kecil dari χ 2 tabel (0,05/dk = 24) = 35,415 Sehingga χ 2 hitung lebih kecil dari χ 2 tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H 0 diterima dan varians kelompok kelompok Y atas X adalah homogen. Pengujian homogenitas varians Y atas X dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.13 Tabel Hasil Uji Homogenitas Pasangan Pengujian Homogenitas Variabel Penelitian χ 2 - hitung χ 2 - tabel Kesimpulan X Y 7,168 35,415 Homogen 4.4 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menguji satu hipotesis yang telah dirumuskan secara empiris yaitu : Terdapat hubungan antara ELSA dengan Kinerja User pada PT Garuda Mataram Motor, yang berarti hipotesis nol diterima. Teknik statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel tersebut adalah teknik statistik korelasi Product Moment dan regresi sederhana. Teknik ini digunakan untuk menguji besarnya kontribusi dari variabel ELSA (X) terhadap variabel Kinerja User (Y).
95 4.4.1 Hubungan Antara ELSA (X) dengan Kinerja User (Y) Hipotesis penelitian pertama diuji Terdapat hubungan positif antara ELSA (X) dengan Kinerja User (Y). Berdasarkan hasil perhitungan dengan persamaan regresi Ŷ = 20,074 + 0,399X (Lampiran halaman L90). Pengujian signifikansi dan linearitas persamaan regresi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.14 Analisis varians untuk Pengujian Signifikan dan Linearitas Persamaan Regresi : Ŷ = 20,074 + 0,399X Sumber Varians dk JK RJK Uji F F- tabel F- hitung 0,05 0,01 Total 48 138975.00 - Koefisien a 1 137709.19 137709.19 Regresi b) ( a 1 546.342 546.342 34.93* 4,05 7,21 Sisa n - 2 719.471 15.641 Tuna Cocok k - 2 289.087 13,141 0.733** 2,05 2,8 Galat n - k 430.383 17.933
96 Keterangan : F- hitung * = F- hitung untuk pengujian signifikansi (dikatakan regresi signifikan karena F- hitung = 34,93 > F- tabel (0,05) = 4,05 dan F- tabel (0,01) = 7,21) F- hitung ** = F- hitung untuk pengujian linearitas (dikatakan regresi linear karena F- hitung = 0,733 < F- tabel (0,05) = 2,05 dan F- tabel (0,01) = 2,75) dk = Derajat kebebasan KT = Kuadrat Tengah JK = Jumlah kuadrat F- tabel (0,01) = F- tabel pada α = 0,01 F- tabel (0,05) = F- tabel pada α = 0,05 Berdasarkan pada tabel pengujian signifikansi dan pengujian linearitas persamaan regresi tersebut diatas, maka disimpulkan bahwa persamaan regresi Ŷ = 20,074 + 0,399X signifikan dan linear. Persamaan regresi tersebut memberi arti bahwa setiap peningkatan satu satuan skor Sistem Informasi Reservasi akan diikuti dengan kenaikan skor Kinerja User sebesar 0,399 pada konstanta 20,074. Secara visual kronologi tersebut tampak pada grafik sebagai berikut :
97 Y = 20,074 + 0,399 X 50 40 60; 44,014 Kinerja User 30 20 0; 20,074 30; 32,044 10 0 0 10 20 30 40 50 60 Electronic Service Information System (ELSA) Gambar 4.9 : Grafik Hubungan Antara Electronic Service Information System dengan Kinerja User Melalui Grafik Garis Regresi Ŷ = 20,074 + 0,399X Keterangan : Jika X = 30, Ŷ = 20,074 + 0,399X = 20,074 + 0,399 (30) = 32,044 Jika X = 60, Ŷ = 20,074 + 0,399X = 20,074 + 0,399 (60) = 44,014 Hasil perhitungan kekuatan hubungan Antara ELSA (X) dengan Kinerja User (Y) ditunjukkan oleh koefisien korelasi r y sebesar 0,65697 (lampiran halaman L96) Selanjutnya dilakukan uji signifikansi menggunakan uji-t yang hasilnya terdapat pada tabel berikut :
98 Tabel 4.15 Rangkuman Hasil Pengujian Signifikansi Koefisien Korelasi t- tabel t- hitung 0,05 0,01 Kesimpulan 0,65697 5,90701 1,684 2,423 t- hitung > t- tabel Keterangan : t- hitung 5,90701>t- tabel 1,684 = Signifikan Dari hasil perhitungan uji signifikansi koefisien korelasi tersebut t- hitung = 5,90701 lebih besar dari t- tabel 0,05 = 1,684 dan lebih besar dari t- tabel 0,01 = 2,423. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi antara ELSA (X) dengan Kinerja User (Y) sebesar 0,65697 (lampiran halaman L96) adalah signifikan. Ini berarti terdapat hubungan positif antara ELSA (X) dengan Kinerja User (Y). Hasil koefisien determinasinya r y 2 = (0,65697) 2 = 0,4316 (Lampiran halaman L97) atau 43,16%. Ini berarti bahwa 43,16% variasi Variabel Kinerja User (Y) dijelaskan oleh ELSA (X) melalui persamaan regresi Ŷ = 20,074 + 0,399X dan sisanya sebesar 56,84% dijelaskan oleh faktor-faktor lain seperti manajemen, lingkungan kerja, dan lain-lain. 4.5 Keterbatasan Penelitian Dalam melakukan penelitian masih terdapat berbagai kelemahan dan kekurangan, walaupun penulis telah berupaya semaksimal mungkin dengan berbagai usaha untuk membuat hasil penelitian ini bisa menjadi sempurna. Ada beberapa hal yang menjadi kelemahan yang tidak dapat dihindari dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang memiliki
99 kelemahan dan kesulitan dalam mengukur hal atau peristiwa yang bersifat kualitatif. Penelitian ini telah dipersiapkan dengan semaksimal mungkin dengan melakukan perencanaan terlebih dahulu. Setiap butir pernyataan dalam kuesioner telah melalui tahap uji validitas dan uji reliabilitas, namun masih terdapat kelemahan dalam kuesioner tersebut terutama pada situasi responden dalam mengisi kuesioner tersebut. Penelitian ini menggunakan skala Likert yang terdiri lima pilihan pada setiap butir pernyataannya. Butir pernyataannya ini memiliki keterbatasan dan kelemahan karena masih memberi kesempatan kepada responden dalam menilai pernyataan-pernyataan yang ada dengan tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya.