KONDISI CUACA KAWASAN NUKLIR SERPONG

dokumen-dokumen yang mirip
Maksimum dan Minimum di Perak I Relative Humidity, Atmospheir Pressure and Temperature at Perak I Kelembaban/ Tekanan Udara/ Temperatur/

Bulan Januari-Februari yang mencapai 80 persen. Tekanan udara rata-rata di kisaran angka 1010,0 Mbs hingga 1013,5 Mbs. Temperatur udara dari pantauan

KONDISI METEOROLOGI DAN DEMOGRAFI DAERAH CALON TAPAK PLTN

Surabaya adalah kota Pahlawan yang secara astronomis terletak diantara Lintang Selatan dan Bujur Timur. Wilayah kota Surabaya

Informasi Data Pokok Kota Surabaya Tahun 2012 BAB I GEOGRAFIS CHAPTER I GEOGRAPHICAL CONDITIONS

REVITALISASI SISTEM PENGAMAT CUACA KAWASAN NUKLIR SERPONG TAHUN Agus Gindo Simanjuntak Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, SATAN

Iklim / Climate BAB II IKLIM. Climate. Berau Dalam Angka 2013 Page 11

PEMANTAUAN LINGKUNGAN DI SEKITAR PUSAT PENELITIAN TENAGA NUKLIR SERPONG DALAM RADIUS 5 KM TAHUN 2005

ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

KEADAAN IKLIM Climate

PEMANTAUAN TERPUSAT KONTINYU PAPARAN RADIASI UDARA AMBIEN KAWASAN NUKLIR SERPONG

ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL, DAN MEI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BAB 2 DATA METEOROLOGI

ANALISA VALIDASI PERALATAN METEOROLOGI KONVENSIONAL DAN DIGITAL DI STASIUN METEOROLOGI SAM RATULANGI oleh

BPS-Statistics DKI Jakarta Provincial Office 17

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG ANALISIS MUSIM KEMARAU 2013 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2015 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2015/2016

Propinsi Banten dan DKI Jakarta

GEOGRAFIS. Kabupaten Banyuwangi Dalam Angka Tahun 2012

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2011 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PROVINSI DKI JAKARTA

KATA PENGANTAR TANGERANG SELATAN, MARET 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP

ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2011, JANUARI DAN FEBRUARI 2012 PROVINSI DKI JAKARTA 1.

(Kurnia Anzhar dan Yarianto SBS)'

Medan Dalam Angka Medan In Figure,

EVALUASI MUSIM HUJAN 2007/2008 DAN PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2008 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

PENERAPAN LOGIKA FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI CUACA HARIAN DI BANJARBARU

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

Kelas Stasiun Pengamatan Meteorologi di Indonesia

Analisis Korelasi Suhu Muka Laut dan Curah Hujan di Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Kendari Tahun

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

Analisis Hujan Bulan Oktober 2012 Iklim Mikro Bulan Oktober 2012

STUDI TENTANG KOMPARASI DATA TEKANAN UDARA PADA BAROMETER DIGITAL DAN AUTOMATIC WEATHER SISTEM (AWOS) DI STASIUN METEOROLOGI HASANUDDIN MAKASSAR

Hidrometeorologi. Pertemuan ke I

ANALISIS DOSIS RADIASI PEKERJA RADIASI IEBE BERDASARKAN KETENTUAN ICRP 60/1990 DAN PP NO.33/2007

V. GAMBARAN UMUM. Pulau Untung Jawa berada pada posisi ,21 Lintang Selatan dan

Luas (km 2 ) Pontianak Selatan 14,54 13,49. Pontianak Tenggara 14,83 13,75. Pontianak Timur 8,78 8,14. Pontianak Barat 16,94 15,71

Buletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR

PEREKAYASAAN PERANGKAT PEMANTAU RADIASI LINGKUNGAN INSTALASI NUKLIR

KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI

EVALUASI KESELAMATAN RADIASI PENGUNJUNG DI TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH RADIOAKTIF

Stasiun Klimatologi Pondok Betung

DATA METEOROLOGI. 1. Umum 2. Temperatur 3. Kelembaban 4. Angin 5. Tekanan Udara 6. Penyinaran matahari 7. Radiasi Matahari

global warming, periode iklim dapat dihitung berdasarakan perubahan setiap 30 tahun sekali.

Analisis Hujan Bulan Juni 2012 Iklim Mikro Bulan Juni 2012 Prakiraan Hujan Bulan Agustus, September dan Oktober 2012

BAB II LANDASAN TEORITIS

ANALISA KEJADIAN HUJAN EKSTRIM DI MUSIM KEMARAU DI WILAYAH SIDOARJO DAN SEKITARNYA.

PENGARUH TINGGI LEPASAN EFEKTIF TERHADAP DISPERSI ATMOSFERIK ZAT RADIOAKTIF (STUDI KASUS: CALON TAPAK PLTN BANGKA BELITUNG)

Buletin Analisis Hujan Bulan Februari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013 KATA PENGANTAR

PROFIL ANGIN, KELEMBABAN UDARA, DAN SUHU OBSERVASI UDARA ATAS DI WILAYAH AMBON

I. INFORMASI METEOROLOGI

EVALUASI DOSIS RADIASI EKSTERNAL PEKERJA PUSAT RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA ( PRR )

Analisis Karakteristik Intensitas Curah Hujan di Kota Bengkulu

Buletin Analisis Hujan Bulan Januari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013 KATA PENGANTAR

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

I. INFORMASI METEOROLOGI

Analisis Hujan Bulan Mei 2013 Iklim Mikro Bulan Mei 2013 Prakiraan Hujan Bulan Juli, Agustus dan September 2013

ANALISA CUACA TERKAIT BANJIR DI KABUPATEN TANGGAMUS LAMPUNG (26 OKTOBER 2017)

PENINGKATAN SISTEM PROTEKSI RADIASI DAN KESELAMATAN KAWASAN NUKLIR SERPONG TAHUN 2009

SIRKULASI ANGIN PERMUKAAN DI PANTAI PAMEUNGPEUK GARUT, JAWA BARAT

SISTEM DETEKSI MONITOR LINGKUNGAN

Analisis Potensi Terjadinya Thunderstorm Menggunakan Metode SWEAT di Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda

EVALUASI DOSIS RADIASI EKSTERNAL PEKERJA PUSAT RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA ( PRR )

ANALISA CUACA TERKAIT KEJADIAN HUJAN EKSTREM SURABAYA DI SURABAYA TANGGAL 24 NOVEMBER 2017

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

I. INFORMASI METEOROLOGI

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

I. INFORMASI METEOROLOGI

PENGARUH SEBARAN SUHU UDARA DARI AUSTRALIA TERHADAP SUHU UDARA DI BALI. Oleh, Erasmus Kayadu

Analisis Hujan Bulan Pebruari 2013 Iklim Mikro Bulan Pebruari 2013 Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

LAPORAN ANALISIS HUJAN DI WILAYAH DKI JAKARTA TANGGAL 04 OKTOBER 2009

IV KONDISI UMUM TAPAK

Figur Data Kota Surakarta

KAJIAN METEOROLOGI TERKAIT HUJAN LEBAT MENGGUNAKAN SATELIT TRMM, SATELIT MT-SAT DAN DATA REANALISIS (Studi Kasus Banjir di Tanjungpandan)

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

Variasi Temporal dari Penyebaran Suhu di Muara Sungai Sario

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Desember 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Februari, Maret dan April 2013 KATA PENGANTAR

ANALISIS KEBUTUHAN AIR SAWAH DAERAH SEKITAR PANEI TENGAH KABUPATEN SIMALUNGUN

PENGARUH KECEPATAN ANGIN TERHADAP PRODUKTIVITAS AIR KONDENSAT PADA PERALATAN DESTILASI

Keywords : sea surface temperature, rainfall, time lag

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Minggu 1 : Daur Hidrologi Minggu 2 : Pengukuran parameter Hidrologi Minggu 3 : Pencatatan dan pengolahan data Hidroklimatologi

Evapotranspirasi Rekayasa Hidrologi Universitas Indo Global Mandiri

TINJAUAN SECARA METEOROLOGI TERKAIT BENCANA BANJIR BANDANG SIBOLANGIT TANGGAL 15 MEI 2016

Analisis Pola Distribusi Unsur-Unsur Cuaca di Lapisan Atas Atmosfer pada Bulan Januari dan Agustus di Manado

STUDI ORIENTASI PEMASANGAN PANEL SURYA POLY CRYSTALLINE SILICON DI AREA UNIVERSITAS RIAU DENGAN RANGKAIAN SERI-PARALEL

SISTEM PELAPORAN KEJADIAN DI RSG GAS

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

PERANGKA T LUNAK KOMPUTER

PENGKAJIAN IRIGASI MODERN DENGAN OTOMATISASI IRIGASI TERPUTUS (INTERMITTENT)

Transkripsi:

KONDISI CUACA KAWASAN NUKLIR SERPONG Agus Gindo S. *) ABSTRAK KONDISI CUACA KAWASAN NUKLIR SERPONG. Telah diamati kondisi cuaca Kawasan Nuklir Serpong (KNS). Pengamatan dilakukan mulai bulan Oktober 2009 hingga Maret 2010. Tujuan pengamatan adalah untuk mengetahui kondisi cuaca di KNS dan berdasarkan data cuaca ini dapat dilakukan kajian dampak radiologi dari pengoperasian Reaktor Serba Guna GA.Siwabessy dan Laboratorium Penunjang (RSG-LP) di KNS pada operasi normal maupun bila terjadi kedaruratan radiologi. Data cuaca yang diamati diperoleh dari ketinggian 15 meter dan 4 meter dari permukaan tanah. Hasil pengamatan dapat diperoleh informasi bahwa arah angin dominan adalah antara Selatan Barat Daya dan Barat Daya dengan sudut 22,5 o dan 45 o dengan kecepatan angin rata-rata sebesar 1,7 m/detik, suhu udara rata-rata 26,6 o C, kelembaban relatif ratarata 78,7 % dan tekanan udara rata-rata sebesar 991,4 mbar. Jumlah curah hujan selama 6 bulan sebesar 1449,2 mm dan solar radiasi siang hari rata-rata sebesar 174 watt/m 2. Jumlah jam angin bertiup dengan arah dan kecepatan tertentu ditampilkan dalam bentuk cakra angin (Wind Rose). Berdasarkan data hasil pengamatan dan analisis cuaca daerah KNS selama 6 bulan semenjak bulan Oktober 2009 hingga Maret 2010 yang meliputi angin, suhu udara, kelembaban relatif, tekanan udara, curah hujan dan solar radiasi, dapat disimpulkan bahwa kondisi cuaca di KNS dan sekitarnya dipengaruhi oleh sistem monsun. Hal ini terlihat dari pola arah angin dominan, suhu udara dan pola distribusi hujan. dan kelembaban relatif. ABSTRACT WEATHER CONDITIONS OF SERPONG NUCLEAR AREA. The weather conditions of Serpong Nuclear Area (SNA) has been observed. Observations were carried out from October 2009 through March 2010. The purpose of observation is to know the weather conditions in the SNA and based on this weather data can do the radiological impact of the Multipurpose Reactor G.A.Siwabessy and Laboratory Support (MPR GAS-LS) in the SNA on nornal operation or in case of radiological emergency. Observed data from 15 meters and 4 meters height from the ground. The results can be obtained information that the dominant wind direction between Southwest and South-West with 22.5 o and 45 o angle with an average wind speed 1.7 m/sec, average air temperature 26.6 o C, average relative humidity 78.7% and average air pressure 991.4 mbar. Total rainfall during six month 1449.2 mm and average solar radiation during the day 174 Watt/m 2. The hours number of wind direction and wind speed are displayed as Wind Rose. Based on observations and data analysis KNS local weather during the six months from October 2009 until March 2010 that includes wind, air temperature, relative humidity, air pressure, rainfall and solar radiation, it can be concluded that weather conditions in the KNS and the surrounding areas affected by the system monsoon. This can be seen from the pattern of the dominant wind direction, air temperature and rainfall distribution patterns. and relative humidity. LATAR BELAKANG Pengamatan cuaca di Kawasan Nuklir Serpong (KNS) Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) mutlak dibutuhkan dan merupakan persyaratan yang harus dipenuhi pada pengoperasian Reaktor Serba Guna GA. Siwabessy dan Laboratorium penunjang (RSG-LP) sesuai ketentuan yang ditetapkan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) dan Internasional Atomic Energy Agency (IAEA) berdasarkan Peraturan Pemerintah RI. nomor 64 tahun 2000 tentang Perizinan Pemanfaatan Tenaga Nuklir [1]. Pengamatan cuaca di KNS telah terpasang dan dioperasikan sistem pengamat cuaca yang terdiri dari menara meteorologi setinggi 60 m, yang dilengkapi dengan sensor cuaca yang terpasang pada ketinggian 4, 15 dan 60 m. Pada ketinggian 4 m terpasang sensor curah hujan dan solar radiasi siang hari. Pada ketinggian 15 m dan *) Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN 259

60 m terpasang sensor combo guna mengamati arah dan kecepatan angin, suhu udara, tekanan udara dan kelembaban relatif. Seluruh data dikirim dari menara ke server melalui nirkabel modem setiap 15 menit, kemudian data pengamatan tersebut dianalisis secara statistik untuk mendapatkan data mínimum, maksimum dan rata-rata pada periode harian, kemudian dari jumlah jam angin bertiup dengan arah dan kecepatan tertentu dapat dibuatkan cakra angin (Wind Rose) dan dari data gabungan kecepatan angin dan solar radiasi dapat ditentukan kelas kestabilan udara pasquill. [2,3] Berdasarkan informasi ini dapat diperkiraan penyebaran bahan radioaktif yang terlepas ke udara guna kajian dampak radiologi pada operasi normal dan bila terjadi kecelakaan radiasi di KNS. [4] TATA KERJA Bahan : Bahan yang digunakan terdiri dari data cuaca/iklim permukaan yang meliputi unsur angin, suhu, kelembaban udara relatif, tekanan, curah hujan dan radiasi matahari siang hari dengan menggunakan perangkat lunak AddVantage Pro.5.4 sebagai pengolah data. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan Stasiun Meteorologi Cengkareng digunakan sebagai data pembanding periode Tahun 2007. Alat : Peralatan yang digunakan dalam pengamatan cuaca ini adalah sistem meteorologi yang dilengkapai dengan sensor Combo, Rain gauge dan Pyranometer. Jaringan sistem meteorologi KNS seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Metode : Metode pengamatan cuaca biasanya menggunakan data sejak bulan Oktober 2009 hingga April 2010 kemudian dianalisis secara statistik dengan cara data rata-rata bulanan dihitung dari jumlah data harian rata-rata dalam 1 bulan dibagi jumlah hari dalam bulan tersebut. untuk memperoleh data minimum dan maksimum serta ratarata. Data cuaca KNS yang diperoleh dari ketinggian 4 meter dan 15 meter. Sebagai data pembanding digunakan data cuaca yang diperoleh dari Stasiun Meteorologi Curug. Tangerang. [5,6]. Gambar 1. Jaringan sistem meteorologi PPTN Serpong 260

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengamatan cuaca dilakukan selama 6(enam) bulan dari 01 Oktober 2009 hingga 01 April 2010. Data curah hujan dan solar radiasi diperoleh dari ketinggian 4 meter, sedangkan data angin, suhu, kelembaban dan tekanan udara dari ketinggian 15 meter. Berdasarkan data tersebut diperoleh informasi bahwa angin dominan datang dari arah Selatan Barat Daya dan Barat Daya dengan sudut 202,5 o dan 225 o menuju Utara Timur Laut dan Timur Laut dengan sudut 22,5 o dan 45 o dengan kecepatan rata-rata sebesar 1,7 m/detik, suhu udara rata-rata 26,6 o C, kelembaban relatif 78,7 % dan tekanan udara sebesar 991,4 mbar. Jumlah curah hujan sebesar 1449,2 mm dan besarnya Intensitas matahari siang hari sebesar 174 watt/m 2. Data hasil pengamatan ditampilkan pada Tabel 1 dan Tabel 2, sedangkan distribusi frekuensi data arah dan kecepatan angin dapat digambarkan dalam bentuk cakra angin (Wind Rose) seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2. Tabel 1. Data Curah hujan dan Radiasi Matahari Tabel 2. Data arah & kecepatan angin, suhu, kelembaban dan tekanan udara Tabel 3. Suhu udara, maksimum dan minimum rata-rata bulanan Stasiun Klimatologi Pondok Betung dan Ciledug 261

Gambar 2. Cakra Angin (Wind Rose) Stasiun Kawasan Nuklir Serpong 262

Gambar 3. Cakra angin stasiun Klimatologi Curug periode Pebruari 2001-2005 Pengamatan arah dan kecepatan angin selama 6 bulan diperoleh informasi bahwa profil angin di daerah KNS cendrung terbagi menjadi dua arah yaitu ; pada pagi sampai siang hari angin bertiup dari arah Utara hingga Timur Laut dan pada siang sampai pagi hari arah angin bertiup Selatan hingga Barat Daya. Kondisi angin di KNS juga terjadi di beberapa daerah di Jawa khususnya daerah Curug Tangerang, gambaran cakra angin dapat dilihat pada Gambar 3. Pengamatan suhu udara selama 6 bulan diperoleh suhu terendah sebesar 24,5 o C, tertinggi 28,8 o C dan suhu rata-rata 26,6 o C. Variasi suhu udara bulanan dan 6 bulanan tidak jauh berbeda. Suhu bulanan terendah terjadi pada bulan Januari 2010 sebeasr 24 5 o C, hal ini disebabkan kondisi cuaca saat musim penghujan. Berdasarkan data stasiun Klimatologi Pondok Betung dan Ciledung dalam kurun waktu 5 tahun suhu harian rata-rata bulanan mencapai 26.2 C hingga 28.8 C seperti yang ditampilkan pada Tabel 3. 263

Kelembaban relatif udara rata-rata menunjukkan 78,7%. Kelembaban relatif terendah terjadi pada bulan Oktober hingga Nopember 2009 sebesar 74%, sedangkan tertinggi terjadi pada bulan Pebruari hingga Maret 2010 sebesar 80,2%. Besarnya kadar uap air dalam udara ini disebabkan oleh suhu udara yang relatif tinggi sedangkan intensitas curah hujan pada tingkatan rendah hingga sedang. Tekanan udara yang teramati terbesar terjadi bulan Oktober 2009 sebesar 1005, 3 mbar dan terkecil bulan Pebruari 2010 sebesar 949 mbar sedangkan rata-rata tekanan udara sebesar 991,4 mbar. Tekanan udara di wilayah Indonesia rata-rata sebesar 1009,3 mbar. Hasil pengamatan curah hujan sejak Oktober 2009 hingga April 2010 sebesar 1449,2 mm, jumlah curah hujan maksimum terjadi pada bulan Oktober Nopember 2009 sebesar 105,2 mm. Pola hujan seperti ini disebut hujan jenis monsun barat dimana jumlah curah hujan berlimpah, sebaliknya saat monsun timur jumlah curah hujan sangat sedikit. Daerah yang mempunyai curah hujan jenis monsun banyak terdapat di Indonesia. Intensitas radiasi matahari yang diamati adalah intensitas matahari pada waktu siang hari. Besarnya radiasi matahari selama 6 bulan pengamatan diperoleh nilai rata-rata sebesar 174 watt/m 2, terkecil terjadi pada bulan Januari 2010 sebesar 162 watt/m 2. Data solar radiasi ini sangat berguna untuk menentukan kelas stabilitas udara untuk setiap daerah. KESIMPULAN Berdasarkan data hasil pengamatan dan analisis cuaca daerah KNS selama 6 bulan semenjak bulan Oktober 2009 hingga Maret 2010 yang meliputi angin, suhu udara, kelembaban relatif, tekanan udara, curah hujan dan solar radiasi, dapat disimpulkan bahwa kondisi cuaca di KNS dan sekitarnya dipengaruhi oleh sistem monsun. Hal ini terlihat dari pola arah angin dominan, suhu udara dan pola distribusi hujan. dan kelembaban relatif. Data pengamatan cuaca ini dapat digunakan untuk menentukan kelas stabilitas udara KNS, sehingga kajian dampak radiologi dapat dilakukan. DAFTAR PUSTAKA 1. ANONIM, Peraturan Pemerintah RI. nomor 64 tahun 2000 tentang Perizinan Pemanfaatan Tenaga Nuklir, Jakarta, 2000. 2. ANONIM, Guide to Meteorological Instruments and Methods of Observation, 6 th edition, No.8, WMO, Geneva, 1996. 3. ANONIM, Administrator/User Guide of AdCon Telemetry, AddVantage Pro 5.4, Wina, Austria, 2008. 4. ANONIM, Application of Meteorology To Safety At Nuclear Plant, Safety Series No. 29, IAEA, Vienna, 1986. 5. ANONIM, Pemutakhiran Rona Lingkungan Kawasan Nuklir Serpong, BPS - BATAN, Serpong, 2000. 6. ANONIM, Pemutahiran data Meteorologi Kawasan Nuklir Serpong, BMG - BATAN, Ciputat Jakarta, Nopember 2007. Tanya Jawab Nama Penanya : Yanni Andriani Instansi : PTLR-BATAN Pertanyaan : Kondisi Cuaca dipengaruhi oleh system Muson, apa yang dimaksud dengan sistem Muson Jawab : Muson adalah angin musim atau angin periodik. Musim disaat angin bertiup dari arah barat daya dan wilayah sekitarnya yang dipengaruhi/diperlihatkan melalui curah hujan yang tinggi. Muson terjadi karena dataran menghangat dan menyejuk lebih cepat dari pada air. 264