Praktikum Planktonologi 2015

dokumen-dokumen yang mirip
Modul Praktikum Plankton Budidaya Daphnia sp. Tim Asisten Laboratorium Planktonologi FPIK UNPAD

Modul Praktikum Plankton Budidaya Chlorella

MODUL: BUDIDAYA ROTIFERA

BAB III METODE PENELITIAN. Chlorella sp. tiap perlakuan. Data di analisa menggunakan statistik One Way

III. BAHAN DAN METODE

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM BUDIDAYA MAKANAN ALAMI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Aquatik, Fakultas

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. konsentrasi limbah cair tapioka (10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 0% atau kontrol)

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zooplankton, Balai Besar

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

IV METODOLOGI PENELITIAN. Bahan penelitian yang akan digunakan adalah S. platensis, pupuk Azolla pinnata,

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) MIKROSKOP

Ketentuan Laporan Praktikum Planktonologi

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.3

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode deskriptif kualitatif. Perlakuan dalam penelitian ini diulang

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut

Asisten Laboratorium Planktonologi. [PANDUAN LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PLANKTONOLOGI ] Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

BAB III BAHAN DAN METODE

Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2012 di Laboratorium

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. benih ikan (BBI) Kota Gorontalo. Balai Benih Ikan Kota Gorontalo terletak di Jl. Andalas

PEDOMAN PRAKTIKUM. Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten :

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

MODUL: BUDIDAYA Chlorella

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai

JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN. PENGENALAN ALAT Dan STERILISASI ALAT : MHD FADLI NST NIM : : AGROEKOTEKNOLOGI

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. (BBPBAP) Jepara, gulma air Salvinia molesta, pupuk M-Bio, akuades,

BAKTERI PRAKTIKUM KULTUR JARINGAN

III. METODE PENELITIAN

MODUL: PENETASAN Artemia

MODUL I MIKROSKOP. TUJUAN Mahasiswa mampu menggunakan mikroskop optik, untuk pengamatan preparat biologi.

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG DENGAN KONSENTRASI BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN POPULASI Daphnia magna

Biota kultur yang digunakan dalam penelitian adalah Nannochloropsis sp. yang dikultur pada skala laboratorium di BBPBL Lampung.

Pengaruh Penggunaan Pupuk Organik Diamond Interest Grow dengan Dosis Berbeda terhadap Pertumbuhan Populasi Rotifera (Brachionus plicatilis)

I. PENDAHULUAN. Usaha pengembangan budidaya perairan tidak dapat lepas dari pembenihan jenisjenis

MODUL 1 PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari di Balai Besar Pengembangan Budidaya

Kegiatan Pembelajaran 5: Prinsip dan prosedur kerja Peralatan Laboratorium

PRAKTIKUM PLANKTONOLOGI

2. Prosedur Isolasi ke Media Padat

BAB III METODE. 3.1 Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Induk 3.3 Metode Penelitian

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 sampai 30 juli 2014 bertempat di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2012 di Balai. Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Hanura -Lampung

PEMANFAATAN KOMPOS KULIT KAKAO (Theobroma cacao) UNTUK BUDIDAYA Daphnia sp. ABSTRAK

3. METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PLASMOLISIS

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2015 di Balai Besar

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur Penelitian Perlak uan Uji Persiapan Alat dan Bahan

BAB III BAHAN DAN METODE

MODUL: BUDIDAYA Daphnia

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2013.

BAB 3 BAHAN DAN METODE

Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Bayam

PENETASAN ARTEMIA Laporan Praktikum Pakan Alami Program Studi Budidaya Perairan, Program Sarjana, Universitas Haluoleo ARDANA KURNIAJI (I1A )

BAB III METODE PENELITIAN

PADAT TEBAR YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS Artemia sp DI BALAI BENIH IKAN (BBI) KOTA GORONTALO. Abstrak

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan

BAB III BAHAN DAN METODE

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2014 bertempat di Laboratorium

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2016 Januari Lokasi

BAB III BAHAN DAN METODE

MIKROSKOP A. PENDAHULUAN

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 8. GEJALA ALAMLatihan Soal 8.1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Rata rata Pertambahan Jumlah Moina sp. (Ind/200ml) Rata rata pertambahan jumlah populasi Moina sp.

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Februari 2014.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mudjiman (2008), menyatakan bahwa Moina sp merupakan kelompok udang renik

III. MATERI DAN METODE

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

Modul l Modul 2 Modul 3

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

III. METODOLOGI. Penelitian dilakukan selama 40 hari dari bulan Februari sampai dengan Maret. Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain:

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB 3 BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013,

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

MELAKUKAN VERIFIKASI ALAT UKUR

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tanaman dan Laboratorium

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2014 Mei 2015 di UPT

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan 2. Alat

3. BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga bulan Juni 2012

MODUL: PEMELIHARAAN LARVA SAMPAI UKURAN PASAR

Gambar 1. Pengambilan Contoh untuk Pemeriksaan Biologi Pada Permukaan Secara Langsung

Transkripsi:

Jurnal Praktikum Planktonologi 2015 Nama : NPM : Kelas /Klp : Tim Prak. Planktonologi FPIK UNPAD 2015 Email: planktonologiunpad@yahoo.com, Blog: planktonologiunpad.wordpress.com

Tanda Bukti Mengikuti Praktikum Planktonologi 2015 Tanggal Pertemuan Materi Ttd 2 Maret 2015 I Responsi dan Pengenalan mikroskop 9 Maret 2015 II Identifikasi plankton air tawar 16 Maret 2015 III Budidaya: Daphnia/Artemia/Chlorella/Scenedesmus* 23 Maret 2015 IV Identifikasi plankton air tawar + Identifikasi hasil budidaya 30 Maret 2015 V Identifikasi plankton air tawar + Identifikasi hasil budidaya 6 April 2015 VI Identifikasi plankton air tawar + Identifikasi hasil budidaya 13 April 2015 VII Budidaya: Daphnia/Artemia/Chlorella/Scenedesmus* 20 April 2015 VIII Identifikasi plankton air laut + Identifikasi hasil budidaya 27 April 2015 IX Identifikasi plankton air laut + Identifikasi hasil budidaya 4 Mei 2015 X Identifikasi plankton air laut + Identifikasi hasil budidaya 11 Mei 2015 XI Pembuatan Laporan dan Reward praktikan terbaik 18 Mei 2015 XII Persentasi Laporan Praktikum 25 Mei 2015 XIII Ujian Akhir Praktikum * Coret yang tidak perlu

TIM MK. PLANKTONOLOGI Tim Dosen Planktonologi 1. Dr. Ir. Zahidah, M.S. 2. Dr. Isni Nurruhwati, S.Pi., M.Si. 3. Ujang Subhan, S.Pi., M.Si. 4. Heti Herawati, S.Pi., M.P. 5. Asep Sahidin, S.Pi., M.Si. Tim Praktikum 1. Yohan Setiawan 2. Adinda Kurnia P 3. Cindi Maisela 4. Fatiya Ulfa Dwi 5. Dian Fitri Utami 6. Sundoro Yoga A 7. Pefi Firman Nurlailudin 8. Rahmi 9. Ayu Inspirasi Plankton 10. Irfan KONTRAK PRAKTIKUM 1. Praktikum akan dilaksanakan sebanyak 13 pertemuan. 2. Kehadiran Praktikum 100% 3. Keterlambatan 5 menit praktikan tidak bisa ikut Quis 4. Keterlambatan 15 menit praktikan tidak bisa ikut Praktikum. 5. Harus menggunakan Jas Laboratorium 6. Menggunakan Sandal saat praktikum 7. Memakai Name Tag 8. Harus membawa Jurnal Praktikum dan alat tulis (pensil dan penghapus) 9. Mengumpulkan Tugas praktikum 10. Menggunakan mikroskop yang telah ditentukan nomornya (satu kelompok hanya diperbolehkan menggunakan 1 mikroskop). 11. Membawa buku standar identifikasi plankton Sachlan Kesadaran bahwa kita belum tahu semua akan membuka peluang untuk berkembang. Sebaliknya, merasa kita sudah tahu semua akan menutup diri dari perbaikan - Teruslah belajar sampai akhir hayat -

I. Pendahuluan Materi praktikum yang pertama yaitu pengenalan alat-alat yang digunakan dalam praktikum seperti mikroskop, counting chamber, hand counter dan lain sebagainya. Mikroskop merupakan alat yang penting dalam praktikum planktonologi. Hal itu karena plankton bersifat mikroskopis (organisme yang hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop). Pengenalan, penggunaan dan pemeliharaan mikroskop setelah pemakaiaan sangat penting karena penggunaan mikroskop dengan prosedur yang tidak tepat akan mengakibatkan kerusakan pada komponen mikroskop. Mikroskop yang dipakai dalam praktikum ini adalah mikroskop cahaya mono/binokuler dengan cahaya dari lampu listrik. II. Tujuan Tujuan dari pengenalan mikroskop dan alat-alat praktikum untuk memberikan pengetahuan dan skill penggunaan mikroskop dengan baik dan benar. Materi Praktikum I PENGENALAN MIKROSKOP DAN PERALATAN PRAKTIKUM III. Manfaat Manfaat dari praktikum ini adalah: 1. Praktikan mengenal dan mengetahui mikroskop beserta bagian-bagiannya dan alat-alat yang digunakan untuk mengidentifikasi plankton. 2. Praktikan mampu mempergunakan mikroskop secara baik dan benar. IV. Alat-alat yang digunakan pada saat identifikasi plankton Mikroskop Mikroskop merupakan alat yang utama dalam identifikasi plankton. Mikroskop terlihat sebagai sebuah alat yang sederhana, namun tidak semua orang mengetahui cara menggunakan mikroskop yang baik dan benar. Padahal, kemampuan ini merupakan hal mendasar yang wajib dikuasai seseorang yang hendak meneliti plankton. Pada dasarnya, cara menggunakan mikroskop sangat mudah bagi mereka yang telah mengentahui bagian-bagian dari alat itu sendiri. Dengan mengetahui bagian rinci dari mikroskop dan memahami fungsi masing-masing bagian. Berikut adalah adalah gambar beserta bagian-bagiannya.

V. Cara penggunaan mikroskop Penggunaan mikroskop dengan baik dan benar dapat dilihat pada gambar illustrasi dibawah ini: 1. Bagian-bagian mikroskop Counting Chamber Counting chamber merupakan alat yang berfungsi untuk menghitung kepadatan fitoplankton. Proses penggunaan counting chamber dapat dilihat pada materi praktikum II. Keterangan: 1. Ambil mikroskop dengan prosedur sebagai berikut: a) pegang leher mikroskop dengan tangan kanan, b) lalu pegang bagian kaki mikroskop dengan tangan kiri, c) angkat mikroskop dan dekatkan diantara perut dan dada, dan d) bawa mikroskop dan letakan di tempat identifikasi. 2. Counting Chamber

2. Putar lensa objektif pada pembesaran 40X sampai terdengar bunyi klik. 3. Bersihkan dan sesuaikan lensa okuler 4. Tempatkan kaca benda atau yang dikenal juga dengan istilah object glass dengan preparat yang hendak diamati pada meja objek. Atur sedemikian rupa agar objek tersebut tepat berada pada lapangan pandang. Selanjutnya, jepit kaca benda dengan menggunakan penjepit khusus yang ada pada bagian atas meja objek. Selanjutnya, sembari mengamati dari arah samping, peneliti bisa menurunkan lensa objektif sedikit demi sedikit. Gunakan pemutar kasar sampai jarak lensa objektif dengan objek penelitian hanya tersisa 5 milimeter. Pada sebagian jenis mikroskop, jarak diatur tidak dengan pemutar kasar (makrometer) melainkan dengan menaik turunkan meja objeknya. Pemutaran makrometer dituntut kehati-hatian sebab jika salah perhitungan, lensa objektif bisa saja menyentuh meja objek dan tergores. pada poin ketiga. Setelah objek yang diteliti terlihat jelas, Anda bisa menggunakan pemutar halus untuk menurnkan lensa objektif agar ojbek tersebut bisa terlihat lebih jelas lagi. Jika dikehendaki, Anda bisa mendapatkan pembesaran yang kuat dengan cara mengganti atau merubah lensa objektif. Untuk hal ini Anda bisa menggunakan bagian yang bernama revolver. Pastikan posisi objek tidak bergeser sedikitpun. Sebab jika iya, maka terpaksa Anda harus mengulangi langkah dari poin yang pertama. 5. Cermatilah bayangan yang terlihat dari lensa okuler. Jika dibutuhkan, gunakanlah pemutar kasar dan halus untuk menaikkan juga menurunkan lensa objektif hingga didapatkan bayangan atau tampilan objek yang diamati dengan jelas. Apabila hal ini tidak berhasil membuat Anda melihat objek dengan jelas, maka mungkin Anda harus mengulangi langkah

Materi Praktikum II IDENTIFIKASI PLANKTON I. Pendahuluan Mata kuliah planktonologi menjadi pengetahuan dasar yang harus dimiliki oleh mahasisiwa pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNPAD. Belajar tentang organisme plankton baik fitoplankton maupun zooplankton tidak lepas dari proses identifikasi. Identifikasi plankton tidak dapat dilakukan secara langsung tetapi harus menggunakan alat identifikasi yaitu mikroskop. Identifikasi merupakan salah satu cara untuk mengetahui dan menentukan jenis-jenis plankton yang terlihat pada mikroskop dengan melihat morfologi bentuk tubuh, struktur tubuh dan warna pada fitoplankton maupun zooplankton. Penentuan identifikasi jenis plankton dibantu dengan buku standar identifikasi plankton. II. Tujuan Tujuan dari materi praktikan II adalah sebagai berikut: 1. Mampu Mengenali taksonomi, ciri-ciri morfologi macammacam fitoplankton. 2. Mampu Mengenali taksonomi, ciri-ciri morfologi macammacam zooplankton. 3. Mampu membedakan jenis plankton air tawar, payau dan laut III. Manfaat Manfaat dari praktikum ini adalah: 1. Praktikan mengetahui fitoplankton dan zooplankton beserta ciri-ciri dan klasifikasinya. 2. Praktikan mengetahui jenis-jenis plankton air tawar, payau dan laut. 3. Praktikan mampu menggambarkan plankton yang ditemukan pada buku gambar.

IV. Metode Praktikum 4.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktikum Waktu Tempat : Tanggal 02 Februari 2015 s.d. selesai : Laboratorium MSP, FHA, Aquakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran. 4.2 Alat dan Bahan 4.2.1 Alat yang Digunakan 1. Mikroskop 2. Objek Glass 3. Cover Glass 4.2.2 Bahan yang Digunakan 1. Sample plankton 2. Aquadest 3. Tisu 4.3 Prosedur Kerja 4. Jurnal () 5. 1 set alat tulis 6. Pipet tetes Pengamatan Pengamatan dilakukan di Laboratorium dengan prosedur pada 1. Persiapkan mikroskop sesuai dengan prosedur yang telah diajarkan Ambil sample plankton dengan pipet tetes, teteskan diatas objek glass sebanyak (1-2 tetes) Tutup objek glass yang telah ditetesi sample dengan cover glass Simpan objek glass di area lapangan pandang mikroskop Amati, dan gambar plankton yang ditemukan pada jurnal praktikum 1. Prosedur Pengamatan Laporan sementara Laporan sementara dilakukan langsung di Laboratorium. Dengan prosedur sebagai berikut: 1. Praktikan mengamati sample plankton yang telah disediakan

2. Setiap praktikan harus mencoba mencari plankton pada mikroskop yang telah ditentukan bergiliran dengan sesama teman kelompoknya. 3. Setiap praktikan setelah menemukan plankton, gambar pada jurnal praktikum lalu langsung setorkan kepada asisten untuk di cek dan ditanda tangan. Laporan Akhir Laporan praktikum merupakan gabungan dari seluruh materi paktikum, dibundel rapih dan dipresentasikan. V. Referensi Tim Laboratorium Plankton. 2012. Format Praktikum Budidaya Chlorella. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran.

Materi Praktikum III BUDIDAYA CHLORELLA II. Tujuan Tujuan dari materi praktikam II adalah memberikan pengetahuan yang aplikatif membudidayakan Chlorella sesuai dengan standar yang diharapkan. I. Pendahuluan Chlorella merupakan salah satu jenis fitoplankton yang banyak digunakan untuk berbagai keperluan, salah satunya digunakan sebagai makanan rotifera atau sebagai media budidaya larva ikan. Budidaya Chlorella terdiri dari serangkaian kegiatan yang antara lain meliputi persiapan wadah dan air yang meliputi pencucian dan sanitasi wadah. Selanjutnya diikuti oleh kegiatan identifikasi, pemupukan dan inokulasi Chlorella di laboratorium. Kegiatan selanjutnya adalah upscalling budidaya Chlorella dari skala laboratorium ke skala budidaya massal. Kegiatan akhir adalah pemanenan, yang meliputi penentuan waktu dan cara memanen. Setiap kegiatan perlu dilakukan dengan baik supaya budidaya Chlorella berhasil baik (Jusadi 2003). Untuk itu, modul ini diperuntukan agar pelaksanaan praktikum budidaya Chlorella bisa dijalankan dengan baik. III. Manfaat Manfaat dari praktikum ini adalah: 1. Praktikan mengenal wadah budidaya Chlorella dalam skala laboratorium. 2. Praktikan mampu menghitung kepadatan Chlorella dalam budidaya. 3. Praktikan mampu membudidayakan Chlorella secara mandiri. IV. Metode Praktikum 4.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktikum Waktu : Tanggal 02 Februari 2015 s.d. selesai Tempat : Laboratorium MSP, FHA, Aquakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran.

4.2 Alat dan Bahan 4.2.1 Alat yang Digunakan 1. Counting Chamber 9. Piala Gelas 2. Cover Glass 3. Gelas Ukur 4. Hand Counter 5. Kompressor 6. Kuvet 7. Lampu Neon 8. Mikroskop 10. Neraca 11. Pipet Tetes 12. Plankton Net 13. Selang Aerator 14. Sentrifugator 15. Spatula 16. Tabung Reaksi 17. Akuarium 4.2.2 Bahan yang Digunakan 1. Alkohol 2. Aquadest 3. Biakan Murni Chlorella sp. 4. Kertas Alumunium Foil 5 Pupuk Organik Cair 6 Tissue 4.3 Prosedur Kerja 4.3.1 Persiapkan Alat dan Bahan Alat dan Bahan yang Digunakan Diperiksa Kelengkapan dan Kelayakannya Sterilisasi Alat dengan Alkohol 4.3.2 Perhitungan Kepadatan Stok Awal Kepadatan stok awal dihitung menggunakan alat Counting Chamber (Hemositometer): 2 Pembacaan Hemositometer

Ilustrasi ruang pada hemositometer dapat dilihat pada gambar berikut: A1 A2 A5 A4 A3 Tabel 1 Perhitungan Stok Awal Chlorella sp. A1 A2 A3 A4 A5 Z sel Z sel Z sel Z sel Z sel Jumlah A rata-rata: (Z1 + Z2+ Z3 + Z4 + Z5) / 5 = Ztot / 5 = Z sel Jumlah Kepadatan: Z sel x 250.000 = Z sel per ml 4.3.3 Perhitungan Padat Tebar dan Volume Aquades Kepadatan yang diharapkan = 100.000 sel per ml Volume aquadest awal = 500 ml Volume stok awal yang digunakan: = (Volume aquadest awal x kepadatan diharapkan)/kepadatan stok = (500 ml x 100.000 sel per ml) / Z sel per ml = x ml 4.3.4 Perhitungan Pengenceran dan Penambahan Aquades Sebagai Media Perhitungan padat tebar dan volume aquades dapat menggunakan rumus : V₁ x N₁ = V₂ x N₂ Keterangan : V₁ = Volume Biota tebar N₁ = Kepadatan stock V₂ = Volume aquades N₂ = Kepadatan yang diinginkan Perhitungan Pengenceran : Vaq = V₂ - V₁ Keterangan : Vaq = Volume pengenceran V₁ = Volume biota tebar V₂ = Volume aquades Va = volume stok awal + volume pupuk = x ml + 1 ml = y ml Vb = V aquadest awal V pengurangan = 500 ml y ml = n ml Ket: Va: Volume aquadest yang diambil, Vb: Volume aquadest yang digunakan.

4.3.5 Pemupukan Pupuk organik digunakan sebagai sumber nutrien bagi pertumbuhan Chlorella sp. Volume pupuk yang digunakan = 1 ml 4.3.6 Penebaran Bahan yang Digunakan Disiapkan Sesuai Kebutuhan Dimasukkan 500 ml aquadest ke dalam toples dan dikurangi volumenya sebanyak 8 ml 4.3.7 Aerasi Proses aerasi dilakukan dengan susunan alat sebagai berikut: Toples 1 Susunan Alat Kultur Lampu neon Lubang Aerasi Sumber: Format laporan praktikum kultur plankton (2012) 1. Susun wadah kultur yang telah siap seperti gambar di atas 2. Atur cahaya lampu yang digunakan 3. Atur aerator hingga sesuai dengan kebutuhan 4. Dilakukan Pengamatan setelah 1 x 24 jam 5. Perhitungan kepadatan secara berkala menggunakan Hemositometer Ditambahkan Pupuk Sebanyak 1 ml Ditambahkan Biakan yang akan Dikultur Sebanyak (tergantung kelompok) ml 3.4 Analisis Data 3.4.1 Perhitungan Kepadatan Chlorella sp Perhitungan kepadatan Chlorella sp.: 1. Kepadatan Rendah Jumlah Sel = (A1+A2+A3+A4+A5) / 5 x 25 x 10.000 Dilakukan Proses Aerasi

Dimana: A = Jumlah sel dalam chamber 5 = Jumlah pengambilan data 25 = Jumlah chamber besar 10.000 = Volume kepadatan chamber 2. Kepadatan Tinggi Jumlah Sel = (A1+A2+A3+A4+A5) / 80 x 400 x 10.000 Dimana: A = Jumlah sel dalam chamber 80 = 16 chamber kecil x 5 data 400 = 16 chamber kecil x 25 chamber besar 10.000 = Volume kepadatan chamber V. Referensi Tim Laboratorium Plankton. 2012. Format Praktikum Budidaya Chlorella. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran. Jusadi, D. 2003. Budidaya Pakan Alami Air Tawar Modul Budidaya Chlorella. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional. Prosedur Cultur Chlorella dapat dilihat pada dibawah ini. 1 Liter Biakan Hasil Kultur Disaring dengan Plankton Net sebanyak 4 kali Air Hasil Filtrasi Ditampung di Kuvet, Sisa Filtrasi Dimasukkan Kembali ke dalam Toples dan Diberi Pupuk Larutan Dipisahkan dengan Sentrifugasi dengan Kecepatan 3.000 rpm selama 5 menit Supernatan Dibuang Menggunakan Pipet Tetes Natan Disimpan dalam Alumunium foil dan Ditimbang dengan Neraca Dicatat Hasil Pengamatan

Materi Praktikum IV BUDIDAYA DAPHNIA 0.67 % karbohidrat, dan 0.15 % abu. Kepopulerannya sebagai pakan ikan, selain karena kandungan gizinya serta ukurannya, adalah juga karena Daphnia dapat dibudidayakan secara massal sehingga produksi dapat tersedia dalam jumlah mencukupi, hampir setiap saat. I. Pendahuluan Daphnia adalah jenis zooplankton yang hidup di air tawar yang mendiami kolam-kolam, sawah, dan perairan umum (danau) yang banyak mengandung bahan organik. Sebagai organisme air, Daphnia dapat hidup diperairan yang berkualitas baik. Beberapa faktor ekologi perairan yang berpengaruh terhadap perkembangbiakan Daphnia antara lain adalah kesadahan, suhu, oksigen terlarut, dan ph. Cara membudidayakan Daphnia dapat dilakukan dengan melakukan pemupukan pada wadah budidaya. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan phytoplankton di dalam wadah budidaya yang digunakan oleh Daphnia sebagai makanannya agar tumbuh dan berkembangbiak. Daphnia merupakan sumber pakan bagi ikan kecil, burayak, dan juga hewan kecil lainnya. Kandungan proteinnya bisa mencapai lebih dari 70% kadar bahan kering. Secara umum, dapat dikatakan terdiri dari 95% air, 4% protein, 0,54 % lemak, II. Tujuan Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengatahui perkembangan budidaya zooplankton yaitu Daphnia sp. dengan menggunakan pupuk dari kotoran ayam. III. Manfaat Manfaat dari praktikum ini adalah: 1. Praktikan mengenal wadah budidaya Daphnia sp. dalam skala laboratorium. 3. Praktikan mampu menghitung kepadatan Daphnia sp. dalam budidaya. 4. Praktikan mampu mengetahui jenis pupuk untuk media tumbuh plankton. 5. Praktikan mampu membudidayakan Daphnia sp. secara mandiri.

IV. Metode Praktikum 4.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktikum Waktu Tempat : Tanggal 14 April 2014 s.d. selesai : Laboratorium MSP, FHA, Aquakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran 4.1 Alat dan Bahan Alat 1. Toples (wadah budidaya) 2. Gelas Ukur 3. Hand Counter 4. Neraca 5. Piala Gelas 6. Pipet Tetes 7. Plankton Net 8. Blower 9. Selang Aerator 10. Sendok Prosedur Kerja 1 Siapkan Alat dan Bahan Bahan 1. Air bersih/ air kolam 2. Biakan Daphnia sp. 3. Kain kasa 4. Pupuk Kandang (Kotoran Ayam 2 Bersihkan Wadah yang akan digunakan dengan cara menyikat wadah tersebut sampai bersih, kemudian bilas dengan air bersih dan keringkan. 3 Pasanglah aerator ke dalam wadah budidaya 4 Masukan pupuk kandang ke dalam wadah budidaya dengan dosis 2,4 g/liter air media. Penambahan pupuk kandang ini bisa dilakukan dengan cara disebar secara merata diseluruh wadah, atau dengan cara membungkusnya dengan kain kasa. 5 Masukan Daphnia sp. sebanyak indivudu/liter 6 Pada hari ke tujuh Daphnia sp. sudah bisa dipanen. 3.3.2 Pemupukan Pemupukan dilakukan agar Daphnia sp. bisa tumbuh dan tetap mendapatkan nutrisi. Pupuk yang digunakan adalah kotoran ayam yang berfungsi untuk menumbuhkan plankton. Selain itu yang harus diperhatikan adalah dosis pemupukan yang diberikan tidak boleh berlebihan karena hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya blooming phytoplankton. Hal tersebut dapat mengakibatkan kadar ammonia yang tinggi dan oksigen terlarut yang rendah dalam wadah budidaya sehingga dapat menyebabkan kematian Daphnia.

3.3.3 Penebaran Inokulasi Daphnia dapat dilakukan dengan memakai siste maupun Induk Daphnia (Daphnia dewasa). Padat tebar Daphnia awal pada umunya antara 20-100 individu perliter media. Inokulan dapat diperoleh dari hasil budidaya petani, Balai Benih Air Tawar, Lembaga Penelitian serta di perairan umum. Keberadaan Daphnia di perairan dapat dilihat dengan mata telanjang, oleh karena itu untuk menghitung kepadatan Daphnia pada saat inokulasi maupun masa budidaya, dapat dilakukan tanpa menggunakan alat pembesar atau mikroskop. Daphnia dari dalam wadah dengan menggunakan gelas 100 ml kemudian tuangkan secara perlahan-lahan sambil dihitung jumlah Daphnia yang keluar bersama air. Apabila jumlah Daphnia yang ada sangat banyak, maka dari gelas 100 ml dapat diencerkan, caranya adalah dengan menuangkan ke dalam gelas 1000 ml dan ditambah air hingga volumenya 1000 ml. Dari gelas 1000 ml, lalu diambil sebanyak 100 ml. Daphnia yang ada dihitung seperti cara diatas, lalu kepadatan di dalam wadah budidaya dapat diketahui dengan cara mengkalikan 10 kali jumlah didalam gelas 100 ml. Penebaran dilakukan agar Daphnia sp. dapat berkembang dalam wadah budidaya yang berisi aquades dan pupuk kotoran. 3.3.4 Aerasi Aerasi merupakan pengaliran udara kedalam air untuk meningkatkan kandungan oksigen dengan memancarkan air atau melewatkan gelembung udara kedalam air. Aerasi ini digunakan agar Daphnia sp. tetap bisa mendapatkan oksigen walaupun pada keadaan tertutup. Aerasi ini disambungkan dengan menggunakan selang. V. Referensi Tim Laboratorium Plankton. 2012. Format Praktikum Budidaya Chlorella. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran. Jusadi, D. 2003. Budidaya Pakan Alami Air Tawar Modul Budidaya Daphnia sp. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

Lembar Kerja Praktikum Planktonologi II (Budidaya Chlorella) Klpk Kepadatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Lanjutan Lembar Kerja Praktikum Planktonologi II (Budidaya Chlorella) Klpk Kepadatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Lembar Kerja Praktikum Planktonologi III (Budidaya Daphnia) Klpk Kepadatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Lanjutan Lembar Kerja Praktikum Planktonologi II (Budidaya Daphnia) Klpk Kepadatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16